KOMPETENSI Kompetensi adalah suatu kemampuan untuk melaksanakan atau

  • Slides: 42
Download presentation
KOMPETENSI

KOMPETENSI

Kompetensi adalah suatu kemampuan untuk melaksanakan atau melakukan suatu pekerjaan atau tugas yang dilandasi

Kompetensi adalah suatu kemampuan untuk melaksanakan atau melakukan suatu pekerjaan atau tugas yang dilandasi atas keterampilan dan pengetahuan serta didukung oleh sikap kerja yang dituntut oleh pekerjaan tersebut.

Terdapat lima tipe karakteristik kompetensi, yaitu sebagai berikut: 1. Motif, adalah sesuatu yang secara

Terdapat lima tipe karakteristik kompetensi, yaitu sebagai berikut: 1. Motif, adalah sesuatu yang secara konsisten dipikirkan atau diinginkan orang yang menyebabkan tindakan. Motif mendorong, mengarahkan, dan memilih perilaku menuju tindakan atau tujuan tertentu. 2. Sifat adalah karakteristik fisik dan respons yang konsisten terhadap situasi atau informasi. Kecepatan reaksi dan ketajaman mata merupakan ciri fisik kompetensi seorang pilot tempur.

3. Konsep diri adalah sikap, nilai-nilai, atau cerita diri seseorang. Percaya diri merupakan keyakinan

3. Konsep diri adalah sikap, nilai-nilai, atau cerita diri seseorang. Percaya diri merupakan keyakinan orang bahwa mereka dapat efektif dalam hampir setiap situasi adalah bagian dari konsep diri orang. 4. Pengetahuan adalah informasi yang dimiliki orang dalam bidang spesifik. Pengetahuan nadalah kompetensi yang kompleks. Skor pada tes pengetahuan sering gagal memprediksi prestasi kerja karena gagal mengukur pengetahuan dan keterampilan dengan cara yang sebenarnya dipergunakan dalam pekerjaan.

5. Keterampilan adalah kemampuan mengerjakan tugas fisik atau mental tertentu. Kompetensi mental atau ketermpilan

5. Keterampilan adalah kemampuan mengerjakan tugas fisik atau mental tertentu. Kompetensi mental atau ketermpilan kognitif termasuk berpikir analitis dan konseptual.

Model Kompetensi menjelaskan perilaku-perilaku yang terpenting yang diperlukan untuk kinerja unggul dalam posisi, peran

Model Kompetensi menjelaskan perilaku-perilaku yang terpenting yang diperlukan untuk kinerja unggul dalam posisi, peran atau fungsi yang spesifik, yang biasa terdiri dari beberapa atau berbagai kompetensi. Model Kompetensi dibedakan menurut kepentingannya menjadi: a. Model Kompetensi untuk Leadership and Coordinator. b. Model Kompetensi untuk Expert and Support.

a. Model Kompetensi Kepemimpinan dan Koordinator pada dasarnya sama dan meliputi komitmen pada pembelajaran

a. Model Kompetensi Kepemimpinan dan Koordinator pada dasarnya sama dan meliputi komitmen pada pembelajaran berkelanjutan, orientasi pada pelayanan masyarakat, berpikir konseptual, pengambilan keputusan, mengembangkan orang lain, standar profesionalisme tinggi, dampak dan pengaruh, inovasi, kepemimpinan, kepedulian organisasi, orientasi pada kinerja, orientasi pada pelayanan, strategi bisnis, kerjasama tim, dan keberagaman.

b. Model Expert and Support, pada dasarnya juga sama dan meliputi komitmen atas pembelajaran

b. Model Expert and Support, pada dasarnya juga sama dan meliputi komitmen atas pembelajaran berkelanjutan, orientasi pada pelayanan masyarakat, peduli atas ketepatan dan hal-hal detail, berpikir kreatif dan inovatif, fleksibilitas, standar profesionalisme tinggi, perencanaan, pengorganisasian dan koordinasi, pemecahan masalah, orientasi pada kinerja, orientasi pada pelayanan, kerjasama tim dan keberagaman.

Kompetensi menurut posisinya dapat berupa kepemimpinan kependidikan, manajemen sekolah, kepedulian dan pelibatan masyarakat, kepemimpinan

Kompetensi menurut posisinya dapat berupa kepemimpinan kependidikan, manajemen sekolah, kepedulian dan pelibatan masyarakat, kepemimpinan visioner dan manajemen perubahan, penentuan prioritas, perencanaan dan pengorganisasian, komunikasi, mempengaruhi dan memotivasi, sensitivitas antar pribadi dan orientasi hasil.

Kompetensi menurut tingkat dan fungsi kerja yang membedakan antara superior dan yang bukan superior

Kompetensi menurut tingkat dan fungsi kerja yang membedakan antara superior dan yang bukan superior meliputi kompetensi yang berkenaan dengan mempengaruhi, mengembangkan orang lain, kerjasama, mengelola kinerja, orientasi pada hasil, perbaikan berkelanjutan, berkembangnya inisiatif, membangun fokus dan kepedulian pada kualitas. Sementara itu, kompetensi menurut tingkat dan fungsi kerja yang membedakan antara mitra dan superior, meliputi kompetensi yang berkenaan dengan orientasi pada kewirausahaan, berpikir konseptual, inovasi, berpikir analitis, kualitas keputusan, orientasi pada pelayanan dan komunikasi.

Tipe Komunikasi Planning Competency, dikaitkan dengan tindakan tertentu seperti menetapkan tujuan, menilai risiko dan

Tipe Komunikasi Planning Competency, dikaitkan dengan tindakan tertentu seperti menetapkan tujuan, menilai risiko dan mengembangkan urutan tindakan untuk mencapai tujuan. 2. Influence competency, dikaitkan dengan tindakan seperti mempunyai dampak pada orang lain, memaksa melakukan tindakan tertentu atau membuat keputusan tertentu, dan memberi inspirasi untuk bekerja menuju tujuan organisasional. 1.

3. Communication Competency, dalam bentuk kemampuan berbicara, mendengarkan orang lain, komunikasi tertulis dan nonverbal.

3. Communication Competency, dalam bentuk kemampuan berbicara, mendengarkan orang lain, komunikasi tertulis dan nonverbal. 4. Interpersonal Competency, meliputi empati, networking, persuasi, negosiasi, diplomasi, manajemen konflik, menghargai orang lain, dan menjadi team payer. 5. Thinking Competency, berkenaan dengan berpikir strategis, berpikir analitis, berkomitmen terhadap tindakan, memerlukan kemampuan kognitif, mengidentifikasimata rantai dan

6. Organizational Competency, meliputi kemampuan merencanakan pekerjaan, mengorganisasi sumber daya, mendapatkan pekerjaandilakukan, mengukur kemajuan,

6. Organizational Competency, meliputi kemampuan merencanakan pekerjaan, mengorganisasi sumber daya, mendapatkan pekerjaandilakukan, mengukur kemajuan, dan mengambil resiko yang diperhitungkan. 7. Human Resources Management Competency, merupakan kemampuan dalam bidang team building, mendorong partisipasi, mengembangkan bakat, mengusahakan umpan bali kinerja, dan menghargai keberagaman. 8. Leadership Competency, merupakan kompetensi meliputi kecakapan memosisikan diri, pengembangan organisasional, mengelola transisi,

Client Service Competency, merupakan kompetensi berupa mengidentifikasi dan menganalisis pelanggan, orientasi pelayanan dan pengiriman,

Client Service Competency, merupakan kompetensi berupa mengidentifikasi dan menganalisis pelanggan, orientasi pelayanan dan pengiriman, bekerja dengan pelanggan, tindak lanjut dengan pelanggan, berkomitmen terhadap berkulaitas. 10. Business Competency, merupakan kompetensi yang meliputi manajemen finansial, keterampilan pengambilan keputusan bisnis, bekerja dalam sistem, menggunakan ketajaman bisnis dan membangkitkan pendapatan. 9.

11. Self Management Competency, kompetensi berkaitan dengan menjadi motivasi diri, bertindak dengan percaya diri,

11. Self Management Competency, kompetensi berkaitan dengan menjadi motivasi diri, bertindak dengan percaya diri, mengelola pembelajaran sendiri, mendemonstrasikan fleksibilitas, dan berinisiatif. 12. Tekhnical/Operational Competency, kompetensi berkaitan dengan mengerjakan tugas kantor, bekerja dengan teknologi komputer, mendemostrasikan keahlian teknis dan profesional, dan membiasakan diri dengan data dan angka.

Kategori Kompetesi Lima Kategori Kompetensi terdiri dari: 1. Task Achievement, merupakan kategori kompetensi yang

Kategori Kompetesi Lima Kategori Kompetensi terdiri dari: 1. Task Achievement, merupakan kategori kompetensi yang berhubungan dengan kinerja baik. Kompetesni berkaitan dengan task achievment ditunjukkan oleh orientasi pada hasil, mengelola kinerja, inovasi, dan keahlian teknis. 2. Relationship merupakan kategori kompetensi yang berhubungan dengan komunikasi dan bekerja baik dengan orang lain dan memuaskan kebutuhannya.

3. Personal attribute merupakan kompetensi intrinsik individu dan menghubungkan bagaimana orang berpikir, merasa, belajar

3. Personal attribute merupakan kompetensi intrinsik individu dan menghubungkan bagaimana orang berpikir, merasa, belajar dan berkembang. 4. Managerial, merupakan kompetensi yang secara spesifik berkaitan dengan pengelolaan, pengawasan, dan pengembangan orang. 5. Leadership merupakan kompetensi yang berhubungan dengan memimpin organisasi dan orang untuk mencapai maksud, visi, dan tujuan organisasi.

Spencer mengelompokkan Kompetesni dalam enam kelompok, yaitu: 1. Achievement and Action, meruapakn cluster yang

Spencer mengelompokkan Kompetesni dalam enam kelompok, yaitu: 1. Achievement and Action, meruapakn cluster yang terdiri dari orientasi terhadap prestasi, perhatian terhadap order, kualitas dan akurasi, inisiatif dan pencarian informasi. 2. Helping Human Service, merupakan cluster yang terdiri dari pemahaman secara interpersonal dan orientasi terhadap pelayanan pelanggan. 3. Impact and Influence, merupakan cluster yang terdiri dampak dan pengaruh, kewaspadaan organisasi, dan membangun hubungan baik.

4. Managerial, merupakan cluster yang terdiri dari pengembangan orang lain, pengarahan, ketegasan, dan penggunaan,

4. Managerial, merupakan cluster yang terdiri dari pengembangan orang lain, pengarahan, ketegasan, dan penggunaan, kekuasaan berdasar posisi, team work dan kerjasama. 5. Cognitif, merupakan cluster yang terdiri dari pemikiran analitis, pemikiran konseptual, keahlian teknis/profesional/manajerial. 6. Personal Effectiveness, merupakan cluster yang terdiri dari pengendalian diri, percaya diri, fleksibilitas, komitmen terhadap organisasi.

Tingkat Kompetesi Tingkatan Kompetensi dapat dikelompokkan dalam tiga tingkatan: 1. Behavioral Tools a. Knowledge

Tingkat Kompetesi Tingkatan Kompetensi dapat dikelompokkan dalam tiga tingkatan: 1. Behavioral Tools a. Knowledge merupakan informasi yang digunakan orang dalam bidang tertentu, misalnya membedakan antara akuntan senior dan junior. b. Skill merupakan kemampuan orang untuk melakukan sesuatu dengan baik. Misalnya, mewawancara dengan efektif, dan menerima pelamar yang baik.

2. Image Attribute a. Social Role, merupakan pola perilaku orang yang diperkuat oleh kelompok

2. Image Attribute a. Social Role, merupakan pola perilaku orang yang diperkuat oleh kelompok sosial atau organisasi. Misalnya, menjadi pemimpin atau pengikut, menjadi agen perubahan atau menolak perubahan. b. Self Image, merupakan pandangan orang terhadap dirinya sendiri, identitas, kepribadian, dan harga dirinya. Misalnya melihat dirinya sebagai pengembang atau manajer yang berada fast track”.

3. Personal Characteristic a. Traits merupakan aspek tipikal berperilaku. Misalnya menjadi pendengar yang baik.

3. Personal Characteristic a. Traits merupakan aspek tipikal berperilaku. Misalnya menjadi pendengar yang baik. b. Motive merupakan apa yang mendorong perilaku seseorang dalam bidang tertentu (prestasi, afiliansi, kekuasaan). Misalnya ingin memperngaruhi perilaku orang lain untuk kebaikan organisasi.

Strata Kompetensi Core Competencies merupakan kompetensi inti yang dihubungkan dengan strategi organisasi sehingga harus

Strata Kompetensi Core Competencies merupakan kompetensi inti yang dihubungkan dengan strategi organisasi sehingga harus dimiliki oleh semua karyawan dalam organisasi. 2. Managerial Competencies merupakan kompetensi yang mencerminkan aktivitas manajerial dan kinerja yang diperlukan dalam peran tertentu. 3. Functional Competencies merupakan kompetensi yang menjelaskan tentang kemampuan peran tertentu yang diperlukan dan biasanya dihubungkan dengan keterampilan profesional atau teknis. 1.

Manajemen Sumber Daya Manusia berbasis Komptensi 1. Bagi Eksekutif Kompetensi yang diperlukan bagi eksekutif

Manajemen Sumber Daya Manusia berbasis Komptensi 1. Bagi Eksekutif Kompetensi yang diperlukan bagi eksekutif adalah sebagai berikut: a. Startegic Thinking, merupakan kemampuan eksekutif untuk memahami kecendrungan perubahan lingkungan yang cepat, melihat peluang pasar, mendeteksi ancaman kompetitif dan kekuatan, kelemahan organisasi mereka, untuk mengidentifikasi respons

Change Leadership merupakan kemampuan eksekutif untuk mengkomunikasikan visi strategi organisasi yang membuat respons adaptif

Change Leadership merupakan kemampuan eksekutif untuk mengkomunikasikan visi strategi organisasi yang membuat respons adaptif berkembang dan diterima stakeholder, membangkitkan motivasi dan komitmennya, bertindak sebagai sponsor inovasi dan kewirausahaan, dan mengalokasikan sumber daya organisasi secara optimal untuk melaksanakan banyak perubahan. c. Relationship Management merupakan kemampuan eksekutif untuk membangun hubungan baik dengan stakeholder di dalam maupun di luar organisasi. b.

Stakeholder di dalam organisasi meliputi bawahan, rekan sekerja, atasan langsung, dan para pemegang saham.

Stakeholder di dalam organisasi meliputi bawahan, rekan sekerja, atasan langsung, dan para pemegang saham. Stakeholder di luar organisasi dapat terdiri dari pemasok, rekanan, pelanggan, saluran distribusi, konsultan, kontraktor, pemerintah, legislatif, kelompok kepentingan dan sebagainy 2. Bagi Manajer diperlukan kompetensi yang memberikan kemampuan dalam bidang yang menunjukkan hal-hal sebagai berikut:

Flexibility (fleksibilitas) merupakan keinginan dan kemampuan manajer untuk mengubah struktur dan proses manajerial apabila

Flexibility (fleksibilitas) merupakan keinginan dan kemampuan manajer untuk mengubah struktur dan proses manajerial apabila diperlukan untuk menjalankan strategi perubahan organisasi. Kemampuan untuk melakukan perubahan apabila timbul kebutuhan untuk melakukannya. b. Change Implementation, merupakan kemampuan kepemimpinan perubahan untuk mengkomunikasikan kebutuhan organisasi akan perubahan kepada bawahan, dan keterampilan manajemen perubahan berupa komunikasi, pelatihan, fasilitasi proses kelompok yang diperlukan untuk mengimplementasikan perubahan dalam a.

Enterpreneurial Innovation (Inovasi Kewirausahaan) merupakan motivasi untuk memplopori dan mengungguli dengan memunculkan produk baru

Enterpreneurial Innovation (Inovasi Kewirausahaan) merupakan motivasi untuk memplopori dan mengungguli dengan memunculkan produk baru mendahului pesaingnya, dan dalam memberikan pelayanan dan proses produksi yang semakin efisien. d. Interpersonal Understanding (memahami hubungan antar manusia) merupakan kemampuan memahami dan menilai masukan orang lain yang berbeda. c.

e. Empowering (memberdayakan) merupakan perilaku manajerial, untuk berbagi informasi, secara partisipatif mengumpulkan gagasan bawahan,

e. Empowering (memberdayakan) merupakan perilaku manajerial, untuk berbagi informasi, secara partisipatif mengumpulkan gagasan bawahan, mendorong pengembangan pekerja, mendelegasikan tanggung jawab penting, memberikan umpan balik, menyatakan harapan positif bawahan, dan menghargai perbaikan kinerja sehinggan membuat pekerja merasa lebih mampu dan termotivasi untuk menerima tanggung jawab yang lebih besar.

f. Team Facilitation (memfasilitasi tim) merupakan keterampilan proses kelompok yang diperlukan untuk mendapatkan kelompok

f. Team Facilitation (memfasilitasi tim) merupakan keterampilan proses kelompok yang diperlukan untuk mendapatkan kelompok orang yang berbeda bekerjasama secara efektif untuk mencapai tujuan bersama untuk menciptakan tujuan dan kejelasan peran, mengontrol orang yang berbicara terlalu banyak, mengajak anggota pendiam untuk berpartisipasi dan menyelesaikan konflik. g. Portability (Kemudahan menyesuaikan) merupakan kemampuan untuk menyesuaikan dengan cepat dan berfungsi secara efektif di setiap lingkungan asing sehingga manajer dapat dipindahkan pada

3. Bagi Pekerja Beberapa komptensi yang mencerminkan kemampuan yang perlu dimiliki pekerja antara lain

3. Bagi Pekerja Beberapa komptensi yang mencerminkan kemampuan yang perlu dimiliki pekerja antara lain adalah sebagai berikut: a. Flexibility (fleksibilitas) merupakan kecendrungan untuk melihat perubahan sebagai peluang yang menarik daripada sebagai tantangan, misalnya kesediaan untuk adopsi teknologi baru. b. Information-Seeking Motivation and Ability to learn (motivasi mencari informasi dan kemampuan belajar) merupakan antusiasme untuk mencari peluang belajar teknologi baru dan keterampilan dalam hubungan antar pribadi.

c. Achievement Motivation (motivasi berprestasi) merupakan dorongan untuk inovasi dan “kaizen”, perbaikan terus menerus

c. Achievement Motivation (motivasi berprestasi) merupakan dorongan untuk inovasi dan “kaizen”, perbaikan terus menerus dalam kualitas dan produktivitas yang diperlukan untuk menghadapi meningkatnya kompetisi. d. Work Motivation under Time Pressure (motivasi kerja dalam tekanan waktu) merupakan beberapa kombinasi dari fleksibilitas, motivasi berprestasi, resistensi terhadap stres dan komitmen organisasi yang memungkinkan individu bekerja dalam permintaan yang meningkat atas produk dan jasa baru dalam waktu yang lebih pendek.

e. Collaborativeness (kesediaan bekerjasama) merupakan kemampuan bekerja secara kooperatif dalam kelompok yang bersifat multi

e. Collaborativeness (kesediaan bekerjasama) merupakan kemampuan bekerja secara kooperatif dalam kelompok yang bersifat multi disiplin dan rekan kerjan yang berbeda. entasi Orientation Customer Service ( f. pada pelayanan pelanggan) merupakan keinginan membantu orang lain, bersedia mendengarkan kebutuhan pelanggan dan tahapan emosi, mempunyai cukup inisiatif untuk mengatasi hambatan dalam organisasi untuk mengatasi masalah pelanggan.

Faktor yang mempengaruhi Kompetensi 1. Keyakinan dan nilai-nilai Keyakinan orang tentang dirinya amupun terhadap

Faktor yang mempengaruhi Kompetensi 1. Keyakinan dan nilai-nilai Keyakinan orang tentang dirinya amupun terhadap orang lain akan sangat mempengaruhi perilaku. Apabila orang percaya bahwa mereka tidak kreatif dan inovatif, mereka tidak akan berusaha berpikir tentang cara baru atau berbeda dalam melakukan sesuatu.

2. Keterampilan memainkan peran di kebanyakan kompetensi. Berbicara di depan umum merupakan keterampilan yang

2. Keterampilan memainkan peran di kebanyakan kompetensi. Berbicara di depan umum merupakan keterampilan yang dapat dipelajari, dipraktekkan diperbaiki. 3. Pengalaman Keahlian dari banyak kompetensi memerlukan pengalaman mengorganisasi orang, komunikasi di hadapan kelompok, menyelesaikan masalah, dan sebagainya.

4. Karakteristik Kepribadian Dalam kepribadian termasuk banyak faktor yang diantaranya sulit untuk berubah. Akan

4. Karakteristik Kepribadian Dalam kepribadian termasuk banyak faktor yang diantaranya sulit untuk berubah. Akan tetapi, kepribadian bukannya sesuatu yang tidak dapat berubah. 5. Motivasi merupakan faktor dalam kompetensi yang dapat berubah. Dengan memberikan dorongan, apresiasi terhadap pekerjaan bawahan, memberikan pengakuan dan perhatian individual dari atasan dapat mempunyai pengaruh positif terhadap motivasi seseorang bawahan.

6. Isu Emosional Hambatan emosional dapat membatasi penguaaan kompetensi. Takut membuat kesalahan, menjadi malu,

6. Isu Emosional Hambatan emosional dapat membatasi penguaaan kompetensi. Takut membuat kesalahan, menjadi malu, merasa tidak disukai atau tidak menjadi bagian, semuanya cendrung membatasi motivasi dan inisiatif. 7. Kemampuan Intelektual Kompetensi tergantung pada pemikiran kognitif sepert pemikiran konseptual dan pemikiran analitis. Tidak mungkin memperbaiki melalui setiap intervensi yang diwujudkan suatu organisasi.

8. Budaya Organisasi mempengaruhi kompetensi sumber daya manusia dalam kegiatan sebagai berikut: a. Praktik

8. Budaya Organisasi mempengaruhi kompetensi sumber daya manusia dalam kegiatan sebagai berikut: a. Praktik rekrutmen dn seleksi karyawan mempertimbangkan siapa di antara pekerja yang dimasukkan dalam organisasi dan tingkat keahliannya tentang kompetensi. b. Sistem penghargaan mengkomunikasikan pada pekerja bagaimana organisasi menghargai kompetensi.

c. Praktik pengambilan keputusan mempengaruhi kompetensi dalam memberdayakan orang lain, inisiatif, dan memotivasi orang

c. Praktik pengambilan keputusan mempengaruhi kompetensi dalam memberdayakan orang lain, inisiatif, dan memotivasi orang lain. d. Filosofi orgnisasi-misi, visi dan nilai-nilai berhubungan dengan semua kompetensi. e. Kebiasaan dan prosedur memberi informasi kepada para pekerja tentang berapa banyak kompetensi yang diharapkan. f. Komitmen pada pelatihan dan pengembangan mengkomunikasikan pada pekerja tentang pentingnya kompetensi tentang pembangunan berkelanjutan. g. Proses organisasional yang mengembangkan pemimpin secara

Mengatasi Hambatan Kompetensi Michael Zwell dalam Wibowo (2014) menyebutkan adanya faktor-faktor yang dapat dipergunakan

Mengatasi Hambatan Kompetensi Michael Zwell dalam Wibowo (2014) menyebutkan adanya faktor-faktor yang dapat dipergunakan untuk memperbaiki kompetensi, yaitu: 1. Admitting Incompetence (Mengalami kekurangan Kompetensi) Seringkali terjadi orang menutupi kekurangannya agar tidak diketahui orang lain. Budaya yang berusaha selalu tampil baik mengandung bahaya tidak menyadari kekurangan kecakapan dalam kompetensi.

2. Raising Expectations (Meningkatkan harapan) Pekerjaan manajer dan coach termasuk membantu orang memperluas visi

2. Raising Expectations (Meningkatkan harapan) Pekerjaan manajer dan coach termasuk membantu orang memperluas visi atas pekerjaan mereka sehingga mereka dapat memanfaatkan bakat, kemampuan, dan potensinya. 3. Identifying Barriers (Mengidentifikasi Hambatan) Apabila terdapat hambatan terhadap kinerja dan pencapaian prestasi, penting sekali untuk mengidentifikasi sifat dari hambatan tersebut sehingga ndaat diatasi

4. Including Support Mechanism (Memasukkan mekanisme dukungan) Setiap rencana yang baik termasuk prosedur untuk

4. Including Support Mechanism (Memasukkan mekanisme dukungan) Setiap rencana yang baik termasuk prosedur untuk memonitor dan mengukur pelaksanaan langkah tindak dan kemajuan pencapaian tujuan.