Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Ternate ANAK merupakan harapan

  • Slides: 35
Download presentation
Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Ternate

Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Ternate

ANAK : merupakan harapan masa depan perlu dipersiapkan menjadi SDM yang berkualitas, sehat, cerdas,

ANAK : merupakan harapan masa depan perlu dipersiapkan menjadi SDM yang berkualitas, sehat, cerdas, produktif, kreatif, tanggungjawab, bermoral tinggi dan berguna bagi masyarakat. Kondisi ini tidak diperoleh dengan sendirinya, namun perlu dipersiapkan sejak usia dini, yaitu sejak dalam kandungan melalui pengasuhan yang baik.

Lingkungan pertama dan utama dalam kehidupan anak adalah lingkungan keluarga, sehingga cara mengasuh dan

Lingkungan pertama dan utama dalam kehidupan anak adalah lingkungan keluarga, sehingga cara mengasuh dan mendidik anak akan sangat menentukan kepribadian anak kelak, selanjutnya anak akan mendapat pengaruh dari lingkungan tetangga, sekolah dan lingkungan masyarakat luas.

Umur dibawah 6 tahun merupakan masa yang menentukan kepribadian anak kelak, dimana masa ini

Umur dibawah 6 tahun merupakan masa yang menentukan kepribadian anak kelak, dimana masa ini merupakan dasar dari perkembangan kepribadiaannya, demikian pula pertumbuhan fisik dan kecerdasannya. Anak yang diasuh dengan baik akan berkembang menjadi orang dewasa yang sehat jiwa dan raga.

Pertumbuhan dan perkembangan anak akan mengalami beberapa tahapan, dimana setiap tahapannya mempuyai ciri dan

Pertumbuhan dan perkembangan anak akan mengalami beberapa tahapan, dimana setiap tahapannya mempuyai ciri dan tuntutan yang berbeda, sehingga orang tua perlu memperhatikan dan menyesuaikan cara mengasuhnya berdasarkan kebutuhan anak pada setiap tahapan pertumbuhan dan perkembangannya.

Pola pengasuhan : yang dijadikan model oleh ibu atau orang dewasa lainnya dalam memenuhi

Pola pengasuhan : yang dijadikan model oleh ibu atau orang dewasa lainnya dalam memenuhi kebutuhan anak agar dapat tumbuh dan berkembang secara turun temurun Pola pengasuhan : bentuk umum dan khusus cara mengasuh anak pra dan pasca kelahiran, termasuk dalam pemberian makanan pada anak

Anak perlu diasuh karena anak mengalami proses pertumbuhan dan perkembangan Pertumbuhan : bertumbuhnya anak

Anak perlu diasuh karena anak mengalami proses pertumbuhan dan perkembangan Pertumbuhan : bertumbuhnya anak dari segi jasmani Perkembangan : berkembangnya kepribadian anak, dari seorang yang tadinya secara mutlak bergantung pada lingkungannya menjadi relatif mandiri dan berguna bagi lingkungannya.

Pertumbuhan dan perkembangan anak melalui beberapa tahapan dan memiliki ciri dan tuntutan sendiri Perkembangan

Pertumbuhan dan perkembangan anak melalui beberapa tahapan dan memiliki ciri dan tuntutan sendiri Perkembangan anak : dipengaruhi oleh faktor bawaan dan pengaruh lingkungan.

Faktor bawaan : sifat yang dibawa oleh anak sejak lahir yang merupakan warisan sifat

Faktor bawaan : sifat yang dibawa oleh anak sejak lahir yang merupakan warisan sifat ibu dan bapak atau pengaruh sewaktu anak berada dalam kandungan, misalnya pengaruh gizi, penyakit dan lain-lain. Faktor lingkungan : faktor dari luar diri anak, yang dapat merangsang berkembangnya fungsi tertentu dari anak sehingga mempercepat perkembangan, namun dapat juga menghambat atau mengganggu kelangsungan perkembangan anak.

Mengasuh anak adalah proses mendidik, agar kepribadian anak dapat berkembang dengan baik, sehingga menjadi

Mengasuh anak adalah proses mendidik, agar kepribadian anak dapat berkembang dengan baik, sehingga menjadi orang dewasa yang tangguh, bertanggung jawab, tidak mudah terpengaruh oleh lingkungan yang buruk dan mampu menghadapi tantangan dalam kehidupannya kelak.

Hakikat dari mengasuh anak adalah pemberian kasih sayang dan rasa aman sekaligus disiplin dan

Hakikat dari mengasuh anak adalah pemberian kasih sayang dan rasa aman sekaligus disiplin dan contoh yang baik, sehingga keluarga sebagai lembaga pertama dan utama dalam pengasuhan anak harus memberikan suasana kehidupan kekeluargaan yang stabil dan bahagia.

Pola asuh yang baik akan menghasilkan seorang anak dengan dasar kepribadian yang kuat, tidak

Pola asuh yang baik akan menghasilkan seorang anak dengan dasar kepribadian yang kuat, tidak mudah putus asa serta tangguh dalam menghadapi tekanan dalam kehidupan Pola asuh yang salah menghasilkan anak rentan terhadap stres dan mudah terjerumus pada hal yang negatif seperti, perilaku seks bebas, penyalahgunaan, cemas, depresi, dll. Mengasuh anak melibatkan seluruh aspek kepribadian anak baik itu aspek jasmani, intelektual, emosional, ketrampilan serta aspek norma dan nilai.

1. Penuh kasih sayang : kasih sayang orang tua harus tetap (konstan) dan nyata,

1. Penuh kasih sayang : kasih sayang orang tua harus tetap (konstan) dan nyata, karena anak yang dibesarkan dalam suasana kasih sayang akan menjadi orang yang dapat menyayangi dan dapat membalas kasih sayang orang lain.

2. Penanaman disiplin karena akan menjadi pedoman bagi anak untuk perilaku yang diperobolehkan atau

2. Penanaman disiplin karena akan menjadi pedoman bagi anak untuk perilaku yang diperobolehkan atau tidak akan menyebabkan anak dapat menyesuaikan diri dengan norma dan aturan di masyarakat. Terdapat 10 cara menanamkan displin pada anak yaitu : konsisten, jelas, memperhatikan harga diri anak, beralasan dapat dimengerti, memberi hadiah, hukuman, luwes, keterlibatan anak, bersikap tegas dan jangan emosional,

3. Meluangkan waktu untuk kebersamaan, baik itu untuk bermain bersama, berbincang-bincang, melatih keterampilan, melakukan

3. Meluangkan waktu untuk kebersamaan, baik itu untuk bermain bersama, berbincang-bincang, melatih keterampilan, melakukan kegiatan bersama secara teratur seperti rekreasi, makan, menonton, dsb. 4. Membedakan yang salah dan benar, yang baik dan buruk. Hal yang diajarkan adalah nilai-nilai yang berlaku di lingkungan keluarga, masyarakat sekitarnya dan budaya bangsa. Cara yang terbaik adalah orang tua langsung memberikan contoh dalam sikap dan perilaku sehari – hari.

5. Mengembangkan sikap saling menghargai satu sama lain, misalnya bila orang tua berbuat salah

5. Mengembangkan sikap saling menghargai satu sama lain, misalnya bila orang tua berbuat salah jangan segan untuk segera meminta maaf. 6. Memperhatikan dan mendengarkan pendapat anak. Perhatian pada anak harus dimulai sejak dini. Dengarkan dan berusaha untuk mengerti pendapat anak tanpa dipengaruhi oleh pendapat orang tua. 7. Membantu mengatasi masalah. Pahami masalah sesuai dengan sudut pandang anak dan berikan beberapa pendapat serta doronglah anak untuk memilih yang sesuai keadaannya

8. Melatih anak mengenal diri sendiri dan lingkungannya. Anak perlu dilatih mengenal emosi dan

8. Melatih anak mengenal diri sendiri dan lingkungannya. Anak perlu dilatih mengenal emosi dan cara menyalurkan emosi tersebut secara baik agar tidak merugikan diri sendiri dan orang lain. 9. Mengembangkan kemandirian. Untuk memupuk inisiatif ini, orang tua harus memuji hasil karya anak, karena bila hasil tersebut dicela maka kegairahan dan kepercayaan diri anak akan berkurang, anak akan acuh tak acuh, malas, sukar mengambil keputusan dan selalu bergantung pada orang lain.

10. Memahami keterbatasan anak. Setiap anak memiliki kelebihan dan kekurangan. Orang tua hendaknya jangan

10. Memahami keterbatasan anak. Setiap anak memiliki kelebihan dan kekurangan. Orang tua hendaknya jangan menuntut melwbihi kemampuan anak dan jangan membandingkan anak yang satu dengan yang lainnya. 11. Menerapkan nilai agama dalam kehidupan sehari –hari. Cara yang paling baik adalah orang tua memberikan contoh dan mengajak anak untuk berperilaku yang sama, misalnya berdoa sebelum melakukan kegiatan, memaafkan kesalahan orang lain, mensyukuri nikmat yang diberikan Allah SWT, dll.

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN ANAK SEJAK DALAM KANDUNGAN SAMPAI ANAK BERUSIA 6 TAHUN, AMAT PENTING

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN ANAK SEJAK DALAM KANDUNGAN SAMPAI ANAK BERUSIA 6 TAHUN, AMAT PENTING BAHKAN MERUPAKAN FONDASI DALAM MEMBENTUK KEPRIBADIAN ANAK KEBUTUHAN PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN ANAK MELIPUTI : KEBUTUHAN JASMANI, MENTAL, EMOSINAL DAN SOSIAL

Berbagai pendapat mengatakan bahwa anak diasuh nanti setelah lahir dan atau pada saat anak

Berbagai pendapat mengatakan bahwa anak diasuh nanti setelah lahir dan atau pada saat anak sudah dapat berbicara dan atau setelah anak sekolah misalnya di TK saat ini pendapat tersebut sudah berubah karena anak sudah dapat diasuh sejak masih berada dalam kandungan.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan ibu dan bapak dalam meng-asuh anak dalam kandungan: Ibu

Beberapa hal yang perlu diperhatikan ibu dan bapak dalam meng-asuh anak dalam kandungan: Ibu : bahwa kesehatan dan gizi anak dalam kandungan tergantung dari kesehatan dan gizi ibunya. Bila ibu stres anak dalam kandungan dapat terpengaruh. Oleh karena itu ibu perlu persiapan mental dan fisik sehingga anak dalam kandungan ibu dapat menjadi sehat fisik dan mental pula

Beberapa hal yang perlu diperhatikan ibu dan bapak dalam meng-asuh anak dalam kandungan :

Beberapa hal yang perlu diperhatikan ibu dan bapak dalam meng-asuh anak dalam kandungan : Bapak : bahwa ibu perlu diperhatikan oleh bapak agar tetap sehat selama hamil dan menjaga agar ibu makanan yang bergizi dan menyehatkan bagi ibu dan janin dan menjaga agar pikiran ibu tetap tenang. Anak sudah dapat mendengar suara – suara dari luar, terutama suara si ibu. Suara keras dan lembut ibu akan diikuti anak setiap waktu.

Ibu harus tenang, karena anak sudah terpengaruh oleh semua yang dipikirkan dirasakan oleh ibunya.

Ibu harus tenang, karena anak sudah terpengaruh oleh semua yang dipikirkan dirasakan oleh ibunya. Rasa cemas, sedih, ketakutan, marah dll, akan menyebabkan setelah lahir anak akan bisa menjadi anak yang rewel, selalu gelisah dan sukar menyesuaikan diri.

Pada tahap ini adalah untuk meletakkan Rasa Aman dan Percaya Diri yang Mendasar, yang

Pada tahap ini adalah untuk meletakkan Rasa Aman dan Percaya Diri yang Mendasar, yang diperolehnya melalui Kesiapan Ibu setiap saat dibutuhkan oleh bayi dan melalui Sentuhan Fisik yang menyenangkan dan penuh kasih sayang dari ibunya. Sikap orang tua dalam mengasuhnya adalah : Penuh Kasih Sayang dalam merawat dan mengasuh anak akan menimbulkan rasa aman dan percaya Tangisan menunjukkan bahwa bayi/anak membutuhkan bantuan. Jangan biarkan bayi menangis terlalu lama, karena akan membuatnya menjadi stres.

Ibu harus belajar supaya mengerti maksud dari tangisan bayi, karena tidak selalu tangisan bayi

Ibu harus belajar supaya mengerti maksud dari tangisan bayi, karena tidak selalu tangisan bayi berarti lapar, jadi jangan langsung disusui dan perhatikan penyebab tangisannya. Pada tahap perkembangan selanjutnya anak tidak hanya menggunakan tangisan untuk menarik perhatian, tetapi juga dengan senyum dan tawa. Ibu yang siap menjadi ibu dan bapak yang siap menjadi bapak tidak akan mudah menjadi bingung kalau anaknya menangis. Ibu yang percaya kemampuannya menjadi ibu apalagi kalau didukung oleh bapak, akan dapat mengasuh anak menjadi sehat, kuat, cerdas dan santun.

ASI adalah makanan yang paling utama dan baik untuk bayi. ASI steril dan mengandung

ASI adalah makanan yang paling utama dan baik untuk bayi. ASI steril dan mengandung semua zat gizi yang dibutuhkan terutama pada 6 bulan pertama kehidupannya. Namun yang perlu diperhatikan adalah cara pemebrian ASI yang tepat dan benar. Dengan pemberian ASI bayi akan didekap ke dada sehingga merasakan ketenangan dan kehangatan tubuh ibu dan terjalinlah kasih sayang antara ibu dan anak. Kondisi ini akan mengajarjan anak untuk membalas kasih sayang diberikan padanya.

Jangan memberikan ASI sambil marah atau jengkel, karena bayi akan dapat merasakan sehingga pemberian

Jangan memberikan ASI sambil marah atau jengkel, karena bayi akan dapat merasakan sehingga pemberian ASI merupakan hal yang tak menyenangkan baginya. Ketika memberikan ASI, dekaplah anak dengan hangat dan jalinlah hubungan kasih sayang sambil mengelus anak. Segala hal yang dapat mengganggu proses menyusui pada tahap ini akan menyebabkan terganggunya perasaan aman dan percaya. Hal ini akan menyebabkan goyahnya tahap perkembangan berikutnya Gangguan yang dapat timbul dalam tahap ini : kesulitan makan, mudah marah, menolak segala sesuatu yang baru, sikap dan tingkah laku yang seolah – olah ingin melekat pada ibu dan menolak lingkungan.

Pada tahap ini adalah tahap yang merupakan tahap pembentukan kebiasaan diri (otonomi diri). Anak

Pada tahap ini adalah tahap yang merupakan tahap pembentukan kebiasaan diri (otonomi diri). Anak akan bergerak dan berbuat sesuai dengan kemauannya sendiri ini akan menyebabkan anak merasakan kemampuan mengatur diri sendiri dan hal ini akan menjadi dasar Terbentuknya Rasa Yakin dan Harga Diri di kemudian hari. Hargai dan akui kemampuan anak agar ia memiliki rasa percaya diri. Usahakan ia bermain dengan anak lain untuk mengajari anak bagaimana mengikuti peraturan. Ajari anak berlaku santun dan menghormati orang lain.

Banyaklah bicara pada anak dengan kalimat – kalimat pendek yang mudah dimengerti. Jangan terlalu

Banyaklah bicara pada anak dengan kalimat – kalimat pendek yang mudah dimengerti. Jangan terlalu ketat memberi larangan, namun orang tua jangan terlalu membiasakan diri mengikuti kemauan anak. Pada masa ini kesulitan makan sering dijumpai, dikarenakan pada tahap ini anak akan melakukan segala sesuatu yang ia inginkan dan tidak ingin dipaksa. Oleh karena itu bila kesulitan makan ditemukan, jangan memaksa anak untuk makan, karena anak akan semakin menolaknya. Sebaiknya berilah ia kesempatan untuk makan sendiri dan ajaklah ia untuk makan bersama keluarga dan bila perlu pelajari kebiasaan makan anak, makanan jenis apa saja yang disukainya.

Apabila terdapat gangguan dalam mencapai rasa otonomi diri, akan berakibat bahwa anak dikuasai rasa

Apabila terdapat gangguan dalam mencapai rasa otonomi diri, akan berakibat bahwa anak dikuasai rasa malu dan keragu-raguan serta pengekangan diri yang berlebihan. Sebaliknya dapat juga terjadi sikap melawan dan berontak. Gangguan yang dapat timbul pada tahap ini : gangguan makan terutama bila ibu memaksa makan, suka ngadat atau ngambek/kolokan, tingkah laku kejam atau sarkastik, tingkah laku menentang atau keras kepala, gangguan dalam hubungan dengan orag yang diwarnai dengan sikap menyerang atau agresi

Pada tahap ini anak mulai memperhatikan dan berinteraksi dengan dunia sekitarnya. Anak bersifat ingin

Pada tahap ini anak mulai memperhatikan dan berinteraksi dengan dunia sekitarnya. Anak bersifat ingin tahu, banyak bertanya dan banyak meniru. Anak mulai melibatkan diri dengan kegiatan bersama dan menunjukkan inisiatif untuk mengerjakan sesuatu. Jika pada tahap sebelumnya hanya tokoh ibu yang bermakna bagi anak, maka pada tahap ini tokoh ayah mempunyai peran penting baginya. Anak laki merasa lebih sayang pada ibunya dan anak perempuan mera sayang pada bapaknya. Melalui peristiwa ini anak mengalami perasaan benci, iri, bersaing, dll dan anak dapat pula mengalami perasaan takut dan cemas.

Sikap ibu dan bapak dalam tahap ini adalah : membantu anak untuk mengucapkan kata

Sikap ibu dan bapak dalam tahap ini adalah : membantu anak untuk mengucapkan kata dan kalimat dengan benar, memahami kebutuhan anak, tidak terus menolong dan menungguinya, harus memberi kesempatan untuk belajar. Gangguan yang dapat timbul pada tahap ini : kesulitan makan karena anak lebih banyak bermain, masalah pergaulan dengan teman, anak pasif dan takut berbuat sesuatu, masalah belajar, masalah bersalah.