PERAN PENDIDIKAN TINGGI DALAM MENINGKATKAN MUTU DAN RELEVANSI

  • Slides: 47
Download presentation
PERAN PENDIDIKAN TINGGI DALAM MENINGKATKAN MUTU DAN RELEVANSI DJOKO SANTOSO DIRJEN PENDIDIKAN TINGGI KEMENTERIAN

PERAN PENDIDIKAN TINGGI DALAM MENINGKATKAN MUTU DAN RELEVANSI DJOKO SANTOSO DIRJEN PENDIDIKAN TINGGI KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL

TOPIK BAHASAN • TANTANGAN BAGI PENDIDIKAN TINGGI DALAM MENYONGSONG ASEAN ONE COMMUNITY 2015 •

TOPIK BAHASAN • TANTANGAN BAGI PENDIDIKAN TINGGI DALAM MENYONGSONG ASEAN ONE COMMUNITY 2015 • PERAN PENDIDIKAN TINGGI

Potensi Pertumbuhan Ekonomi . . . Indonesia menjadi negara maju. . melalui pertumbuhan ekonomi

Potensi Pertumbuhan Ekonomi . . . Indonesia menjadi negara maju. . melalui pertumbuhan ekonomi tinggi yang inklusif dan berkelanjutan PDB: $ 4~4, 5 T Pendapatan/kapita $ 14. 250 -15. 500 2025 2045 2010 PDB: $ 700 M Pendapatan/kapita $ 3. 000 PDB: $ 15~17, 5 T Pendapatan/kapita $ 44. 500 -49. 000 Tahun 2025 Tahun 2009 (BPS) 0, 17% (Harapan) >20 dolar 0, 96% 9, 7 21, 22% 59, 23% 10 -20 dolar 4 -10 dolar 2 -4 dolar <2 dolar 2% 13% 45% 30% 10% Pengeluaran/hari

+3 Main Resources for Economic Growth 1. 2. Natural Resources ü ü ü Geothermal

+3 Main Resources for Economic Growth 1. 2. Natural Resources ü ü ü Geothermal (largest reserve) Coal (no. 2 in the world) Tin, Nickel (no. 2 and 4 in the world) Palm oil, Rubber, Cacao (no. 1, 2, 2 in the world) Marine resources (largest teritory, mega biodiversity) Others Experiences Poverty level 18 16 14 12 10 8 6 4 2 0 16. 6 9. 1 15. 4 8. 4 3, 500 Unemployment 3, 000 14. 2 7. 9 13, 3 11, 512, 5 7. 4 7 2, 500 2, 000 Per capita income USD 2, 590 3, 000 1, 947 1, 500 1, 000 500 0 2007 2008 2009 2010 3. Human Resource. . . 2011 2007 2008 2009 2010 *

Human Resource (Source: Menko Perekonomian) Demographic Bonus 100 Year of Independence Decreasing Dependency Ratio

Human Resource (Source: Menko Perekonomian) Demographic Bonus 100 Year of Independence Decreasing Dependency Ratio from 2010 -2040: can become demographic deviden for economic development, provided that good human resource development is in place. 5

+ 6 Koridor Pengembangan

+ 6 Koridor Pengembangan

+ Human Resource Situation: Level of Education (Source: BPS) Universitas University Diploma I, III

+ Human Resource Situation: Level of Education (Source: BPS) Universitas University Diploma I, III 4. 60% 3. 20% 1. 80% 2010 2. 70% 2. 20% 1. 60% Vocational. SMK HS High School SMA/MA SMP SMP/MTs Junior Secondary 2006 2001 7. 80% 6. 20% 5. 50% 14. 60% 12. 70% 10. 30% 18. 90% 20. 20% 17. 70% 51. 50% 55. 50% 63. 00% Primary Education SD atau tidak tamat SD 0. 00% 20. 00% 40. 00% 60. 00% 80. 00% Improving access to higher education!

+ TKI dengan kualitas rendah Tahun TKI Formal % TKI Informal % Total 2006

+ TKI dengan kualitas rendah Tahun TKI Formal % TKI Informal % Total 2006 177. 495 26 502. 505 74 680. 000 2007 196. 191 28 500. 555 72 696. 746 2008 269. 346 34 479. 470 64 748. 816 Sumer: Kemenakertrans (2010)

+ TKA membanjiri Indonesia Sumber: Kemenakertrans (2010)

+ TKA membanjiri Indonesia Sumber: Kemenakertrans (2010)

TANTANGAN BAGI PENDIDIKAN TINGGI DALAM MENYONGSONG ONE COMMUNITY 2015 • Jakarta sebagai ‘entry point’

TANTANGAN BAGI PENDIDIKAN TINGGI DALAM MENYONGSONG ONE COMMUNITY 2015 • Jakarta sebagai ‘entry point’ masuknya orang, barang, budaya, pengaruh, ke Indonesia sangat dominan • Menyiapkan sumberdaya yang berkualitas untuk memberikan sinyal kolaborasi, dan hal ini tidak mungkin jika tidak melalui PENDIDIKAN • Sebanyak mungkin sumberdaya manusia Indonesia lulusan perguruan tinggi (akademik/vokasi/profesi) ada hubungan antara lulusan PT dengan GDP

+ Apa yang dibutuhkan? • Perguruan tinggi BERKUALITAS yang mampu: – Mengembangkan potensi mahasiswa

+ Apa yang dibutuhkan? • Perguruan tinggi BERKUALITAS yang mampu: – Mengembangkan potensi mahasiswa agar bisa menjadi sarjana yang bertaqwa, cakap, bermartabat, bermanfaat bagi pembangunan dan masyarakat, dan bisa berkompetisi dalam pasar global (kompetitif) – Memberi solusi bagi pembangunan sosial, ekonomi, dan kesejahteraan masyarakat, mengembangkan dan menciptakan pengetahuan dan teknologi yang meningkatkan daya saing (lulusan, perguruan tinggi, daerah, bangsa) membangun knowledge capital melalui riset dan pemberdayaan masyarakat

APA KESIAPAN KITA? • Memberikan pendidikan tinggi yang bermutu dan relevan, • Perguruan Tinggi

APA KESIAPAN KITA? • Memberikan pendidikan tinggi yang bermutu dan relevan, • Perguruan Tinggi harus berijin dari Kemdiknas, • Perguruan Tinggi harus konsisten menyelenggarakan pendidikannya sebagaimana saat mengajukan usulannya, • Perguruan Tinggi harus memiliki fokus pada peningkatan KOMPETENSI MAHASISWA.

Kompetensi berhubungan dengan Budaya Akademik: KARAKTER MAHASISWA JUJUR TANGGUNG JAWAB SALING MENGHARGAI PEDULI TANGGUH

Kompetensi berhubungan dengan Budaya Akademik: KARAKTER MAHASISWA JUJUR TANGGUNG JAWAB SALING MENGHARGAI PEDULI TANGGUH 13

KOMPETENSI MAHASISWA dicapai melalui: Pendidikan karakter Budaya Akademik Di Kampus Mengedepankan MUTU dalam pelayanan

KOMPETENSI MAHASISWA dicapai melalui: Pendidikan karakter Budaya Akademik Di Kampus Mengedepankan MUTU dalam pelayanan akademik Penyelenggaraan PT yang akuntabel, menjunjung integritas yang tinggi Reduksi konflik

Kondisi Perguruan Tinggi di Indonesia • Status akreditasi (masih banyak yang belum mengajukan akreditasi)

Kondisi Perguruan Tinggi di Indonesia • Status akreditasi (masih banyak yang belum mengajukan akreditasi) • Pembelajaran masih lebih banyak bobotnya pada peningkatan Hardskills • Kualifikasi dosen masih banyak yang S 1 • Sarana dan prasarana masih belum menyesuaikan dengan kemajuan teknologi saat ini

STATUS AKREDITASI PRODI DI INDONESIA* Status N Akreditas o. i PTN 1 A** 734

STATUS AKREDITASI PRODI DI INDONESIA* Status N Akreditas o. i PTN 1 A** 734 2 B 3 KOP KOP KOP Perse 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 KOP 12 Total ntase 10 0 0 1176 6. 67 1609 131 144 232 371 222 363 101 194 163 70 40 3862 21. 91 C 564 374 188 152 451 236 358 141 411 267 147 79 3604 20. 45 4 K 928 128 238 298 87 87 40 19 2413 13. 69 5 T 1549 598 407 866 714 36 435 541 241 401 340 203 238 6569 37. 27 Jumlah 3 9 91 53 137 53 53 103 271 6 57 15 96 73 5384 1234 839 1541 1971 634 1033 1636 546 1117 853 460 * SUMBER DATA DI DOWLOAD DARI WEB PDPT DAN BAN-PT TAHUN September 2011 **A = Akreditasi A B = Akreditasi B C = Akreditasi C K = Kadaluarsa T = Belum Akreditasi 376 Grant Total 17624 100

PERSENTASE AKREDITASI PRODI DI INDONESIA TOTAL PRODI = 17624 T , 6569 =37. 27

PERSENTASE AKREDITASI PRODI DI INDONESIA TOTAL PRODI = 17624 T , 6569 =37. 27 % A, 1176 = 6. 67 % B, 3862 = 21. 91 % C, 3604 = 20. 45 % K, 2413=13. 69 % *A = Akreditasi A B = Akreditasi B C = Akreditasi C K = Kadaluarsa T = Belum Akreditasi

KOPERTIS 3 866 Akreditasi Prodi 900 800 Jumlah Prodi 700 600 500 400 238

KOPERTIS 3 866 Akreditasi Prodi 900 800 Jumlah Prodi 700 600 500 400 238 232 300 200 152 53 100 0 A B C K T Status Akreditasi Kopertis 3 Bagaimana strategi mengubah PT menjadi berkualitas?

PERAN PENDIDIKAN TINGGI

PERAN PENDIDIKAN TINGGI

Peran Pendidikan Tinggi Pembangunan Basis Pengetahuan & Kebudayaan Penelitian & Pengembangan Interaksi dengan Industri

Peran Pendidikan Tinggi Pembangunan Basis Pengetahuan & Kebudayaan Penelitian & Pengembangan Interaksi dengan Industri dan Masy. Pendidikan Pemanfaatan Pengetahuan Tinggi Pembentukan Modal Manusia Pembelajaran Publikasi Pemeliharaan dan Penyebaran Pengetahuan dan Budaya

Manfaat Sosial dan Ekonomi dari Pendidikan (Sumber: OECD, Highlight of Education At Glance, 2010)

Manfaat Sosial dan Ekonomi dari Pendidikan (Sumber: OECD, Highlight of Education At Glance, 2010) Kriteria Tidak Lulus SMA Lulusan SMA 80 100 125 170 Perbandingan Pengembalian Bersih /Lulusan (Net Return) - 68 - 145 Tambahan manfaat publik lulusan Universitas terhadap SMA - - - +$50, 000 Manfaat Publik/Biaya - - - 3 Tingkat Kesehatan (%) 60 75 - 82 Minat Berpolitik (%) 33 48 - 63 Rasa saling Percaya (%) 33 41 - 52 Perbandingan Gaji (Public Benefit Cost Ratio) Lulusan Diploma-2 Universitas

Gaji Rata-rata per Bulan untuk Tiap Jenjang (Sumber: Depnakertrans, 2011) Pendidikan Rata-rata Gaji rata-rata

Gaji Rata-rata per Bulan untuk Tiap Jenjang (Sumber: Depnakertrans, 2011) Pendidikan Rata-rata Gaji rata-rata / bulan Perbandingan 1. 206. 054 87 667. 529 50 SMP/MTs/Paket B 1. 036. 244 75 SMA/MA/Paket C 1. 347. 206 98 SMK 1. 379. 665 100 Diploma I/II/III/Akademi 1. 933. 379 140 Universitas 2. 579. 130 185 ≤ SD/MI/Paket A 1. Premium untuk lulusan universitas dan diploma Indonesia lebih tinggi dari rata-rata negara OECD. 2. Data Gaji adalah untuk 2010 dari: http: //pusdatinaker. balitfo. depnakertrans. go. id

Jumlah Pekerja Berpendidikan Tinggi (D 2 Keatas) (Sumber: NSF, Asia’s Rising Scince&Engineering Strength, 2007)

Jumlah Pekerja Berpendidikan Tinggi (D 2 Keatas) (Sumber: NSF, Asia’s Rising Scince&Engineering Strength, 2007) Walaupun peningkatannya paling tinggi, namun dalam jumlah, apalagi proporsi terhadap populasi, Indonesia memiliki jumlah pekerja berpendidikan tinggi yang sangat rendah.

Hubungan Nilai PDB/Kapita dengan Jumlah Peneliti (2007) Sumber : World Bank 2011 Nilai PDB

Hubungan Nilai PDB/Kapita dengan Jumlah Peneliti (2007) Sumber : World Bank 2011 Nilai PDB per Kapita (USD) Jumlah Peneliti 70000 Denmark per 1 juta 60000 Y = -1085, 96 + 6, 82 X penduduk 50000 Islandia R² = 0, 85 memiliki 40000 korelasi positif Indonesia 30000 yang tinggi 20000 dengan nilai PDB per Kapita 10000 (koefisien 0 korelasi r = 0 2000 4000 6000 8000 10000 Jumlah Peneliti per 1 juta Penduduk 0, 92) Peneliti adalah ilmuwan dan tenaga teknis berpendidikan minimal S 1/D 4 yang melakukan kegiatan penelitian dan pengembangan. Jumlah Peneliti dan PDB/Kapita adalah data tahun 2007 yang diambil dari data statistik world bank 2011 http: //data. worldbank. org/indicator/SP. POP. TECH. RD. P 6/countries http: //data. worldbank. org/indicator/SP. POP. SCIE. RD. P 6/countries http: //data. worldbank. org/indicator/NY. GDP. PCAP. CD/countries

Tabel 1. Lima besar penghasil makalah (dokumen) ilmiah dari berbagai jurnal yang tercatat di

Tabel 1. Lima besar penghasil makalah (dokumen) ilmiah dari berbagai jurnal yang tercatat di Scopus (Mei 2011) dari berbagai institusi riset di Indonesia 25

KARYA ILMIAH INSTITUSI RISET INDONESIA MENURUT SCOPUS (MEI 2011) DATA JUMLAH DOKUMEN DAN SITASI

KARYA ILMIAH INSTITUSI RISET INDONESIA MENURUT SCOPUS (MEI 2011) DATA JUMLAH DOKUMEN DAN SITASI INSTITUSI DI INDONESIA PER 18 MEI 2011 DOKUMEN NO INSTITUSI Total Sitasi 1 2 3 4 5 ITB UI UGM IPB LIPI 92 77 60 57 43 101 102 77 41 56 123 89 77 51 41 165 111 97 49 44 255 132 122 59 84 267 124 152 102 70 51 37 50 34 25 Total per 18 Mei 2011 1702 1413 1038 700 673 6 Center, For International Forestry Research, West Java 36 37 38 44 39 43 19 498 4024 973 1195 449 6641 7 US. Naval Medical Research Unit No. 2, Jakarta ITS FKUI UNAIR UNDIP KEMENKES UNPAD UNHAS UDAYANA BPPT UNIBRAW BATAN UNAND UNSYIAH 26 12 26 15 12 22 20 19 10 7 15 7 9 9 37 33 16 12 25 31 16 18 15 18 12 12 7 14 11 25 25 14 22 22 20 21 22 13 14 6 8 16 18 34 28 29 29 22 19 24 17 21 20 26 15 15 9 107 32 33 41 22 25 27 19 14 28 22 13 61 41 36 39 22 43 28 24 26 28 25 42 25 6 14 5 12 16 7 6 9 4 7 13 3 6 14 415 397 362 333 320 293 287 283 214 202 192 189 179 146 3773 533 1663 1385 1412 2253 1251 1469 579 1141 645 611 465 323 700 172 239 333 250 641 371 261 110 236 225 92 79 102 798 219 280 385 298 754 459 337 152 260 247 116 89 107 274 99 108 138 114 274 190 117 37 97 114 38 46 49 5545 1023 2290 2241 2074 3922 2271 2184 878 1734 1231 857 679 581 ICRAF World Agroforestry Center, Bogor RS CIPTO UI UNILA UNSRAT LITBANGKES 7 18 8 4 4 4 23 7 7 9 5 12 14 9 10 7 14 10 11 10 9 6 10 7 4 5 17 15 12 13 7 0 5 5 3 120 117 116 114 109 1268 101 434 322 775 191 44 105 92 231 236 40 127 77 276 82 22 34 33 94 1777 207 700 524 1376 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 2006 2007 2008 2009 2010 2011 <2009 2010 2011 Total Sitasi 4472 5769 3951 3159 3449 952 1279 890 612 768 1243 1381 1071 763 876 348 449 352 277 379 7015 8878 6264 4811 5472

PERBANDINGAN DENGAN BEBERAPA NEGARA LAIN Publikasi Ilmiah di Jurnal Internasional 2011* Indonesia • Institut

PERBANDINGAN DENGAN BEBERAPA NEGARA LAIN Publikasi Ilmiah di Jurnal Internasional 2011* Indonesia • Institut Teknologi Bandung ·Universitas Indonesia ·Universitas Gadjah Mada ·Institut Pertanian Bogor Malaysia • University of Malaya ·Universiti Sains Malaysia ·Universiti Putra Malaysia ·Universiti Kebangsaan Malaysia ·Universiti Teknologi Malaysia 1. 414 683 13. 133 7. 194 1. 686 1. 001 9. 649 8. 725 4. 102 Singapura • National Universiy of Singapore ·Nayang Technological University ·Institute for Infocomm Research 59. 290 32. 500 4. 629 Thailand • Mahidol University ·Chulalongkorn University ·Chiang Mai University ·Prince of Songkia University ·Kesetsart University 15. 896 12. 482 6. 084 4. 163 3. 827 Peringkat KEI Indonesia dan Negara Tetangga** Peringkat Negara 19 Singapura 48 Malaysia 63 Thailand 103 Indonesia Keterangan: *Jumlah publikasi yang tercatat di pangkalan data Scimago yang data berasal dari Scopus **KEI (Knowledge Economy Index) menunjukkan banyaknya penelitian yang dipublikasikan secara internasional.

Hubungan Dana Penelitian dan PDB (Sumber : Worldbank, 2011) Nilai PDB per kapita (USD)

Hubungan Dana Penelitian dan PDB (Sumber : Worldbank, 2011) Nilai PDB per kapita (USD) 90, 000 Norway 80, 000 70, 000 Y = 4260, 84 + 13059, 78 X R² = 0, 29 60, 000 50, 000 40, 000 30, 000 20, 000 10, 000 0 Israel 0 1 Indonesia 1 2 2 3 3 4 Persentase Dana Penelitian dari PDB (%) 4 5 5 Persentase dana penelitian terhadap PDB memiliki korelasi positif yang cukup kuat terhadap nilai PDB per kapita (koefisien korelasi r = 0, 54) 1. Anggaran penelitian tahun 2007 : http: //data. worldbank. org/indicator/GB. XPD. RSDV. GD. ZS 2. PDB / Kapita tahun 2007 : http: //data. worldbank. org/indicator/NY. GDP. PCAP. CD/countries

Hubungan Kenaikan Produktivitas dengan Kenaikan Jumlah Peneliti 2006 -2007 Kenaikan jumlah peneliti per 1

Hubungan Kenaikan Produktivitas dengan Kenaikan Jumlah Peneliti 2006 -2007 Kenaikan jumlah peneliti per 1 juta penduduk memiliki korelasi positif yang tinggi terhadap kenaikan nilai produktivitas (koef. Korelasi = 0. 81) Kenaikan Nilai Produktivitas (%) (Sumber : Worldbank dan OECD) 18 16 14 12 10 8 Y = 11, 33 + 0, 37 X 6 R² = 0, 65 4 2 0 0 2 4 6 8 10 12 Kenaikan Jumah Peneliti 2006 -2007 (%) 14 16 1. Jumlah Peneliti 2006 -2007: http: //data. worldbank. org/indicator/SP. POP. TECH. RD. P 6/countries dan http: //data. worldbank. org/indicator/SP. POP. SCIE. RD. P 6/countries 2. Produktivitas dihitung dari data PDB dan Jam kerja tahun data PDB 2006 -2007 : http: //data. worldbank. org/indicator/NY. GDP. PCAP. CD/countries data jam kerja 2006 -2007 : http: //stats. oecd. org/Index. aspx? Data. Set. Code=EO 88_INTERNET

Kapasitas Inovasi Indonesia No (Sumber: Innovation Capacity Index, 2010 -2011) Indikator Rangking Overal Innovation

Kapasitas Inovasi Indonesia No (Sumber: Innovation Capacity Index, 2010 -2011) Indikator Rangking Overal Innovation Capacity Index 77 1 Good Governance 92 2 Country Policy Assessment 27 3 Social Inclusion & Equity Policies 96 4 Education (Secondary and Tertiery Education) 85 5 Doing Business 82 6 R & D Infrastructure 89 7 Patent & Trademark 73 8 Telephone Communication 79 9 Mobile Celluler 92 10 Internet, Computer & TV 97 11 Government ICT Usage 84 12 Quality of the Infrastructure 75 Catatan: - Indikator dengan huruf hijau memiliki keterkaitan erat dengan pendidikan - Kebijakan sudah dianggap bagus (rangking 27), tetapi realisasinya masih

Fungsi Perguruan Tinggi • Perguruan Tinggi adalah sumber penting penelitian&pengembangan – Lebih dari 50%

Fungsi Perguruan Tinggi • Perguruan Tinggi adalah sumber penting penelitian&pengembangan – Lebih dari 50% penelitian dasar yang menghasilkan terobosan-terobosan pemikiran yang memungkinkan munculnya industri-industri baru dilaksanakan di perguruan tinggi. – Perguruan tinggi memiliki misi yang lebih luas dalam menerjemahkan hasil litbang menjadi produk dan perusahaan baru – 15 % penelitian terapan dilaksanakan melalui inovasi yang dimulai di kampus yang kemudian diserap menjadi bisnis melalui paten, start-up, dan pengaturan konsultansi antara dosen dan industri. (National Science Foundation (2007), NSF Report 07 -317; Litan, R. E. et al (2007). “Commercializing University Innovations: A Better Way, ” in Innovation Policy and the Economy, vol. 8. MIT Press. ) • Pembelajaran setingkat sarjana adalah kegiatan utama perguruan tinggi yang memungkinkan perguruan tinggi berhasil melaksanakan penelitian maju (advanced research) dan pendidikan pasca sarjana. (Bernanke, B. 2007. “Speech At the U. S. Chamber Education and Workforce Summit”, Washington, D. C. )

Peran Community College di AS • Community College memberikan kontribusi nyata terhadap perluasan kesempatan

Peran Community College di AS • Community College memberikan kontribusi nyata terhadap perluasan kesempatan memperoleh pendidikan tinggi, karena biayanya murah, jadwal yang lentur, lokasi yang dekat karena tersebar merata di seluruh negara. – Hampir 50% mahasiswa AS mengikuti pendidikan tinggi melalui Community College – Community College sangat membantu pemenuhan kebutuhan pelatihan khusus, pendidikan perbaikan (remedial), dan pendidikan orang dewasa (Bernanke, B. (2007). “Speech At the U. S. Chamber Education and Workforce Summit”, Washington, D. C. , September 24, 2007) • Pendidikan di community college meningkatkan penghasilan: – D 1 sebesar 9 -13 % dari lulusan SMA, D 2 sebesar 15 -27 % dari lulusan SMA. (Sesuai dengan Mincerian Return sebesar dalam kisaran 10 %/tahun) (Kane, T. and Rouse, C. (1999). “ The Community College: Educating Students at The Margin Between College and Work, ” J. Economic Perspectives, vol. 13. ) • Tidak ada perbedaan yang nyata (signifikan) antara sarjana melalui pendidikan sepenuhnya (4 tahun) di universitas atau yang melalui community college (2 tahun) dan dilanjutkan dengan di universitas (2 tahun)

PT Riset Siswa berprestasi PT Pengajaran Community Colleges/ PT Komunitas SMA/SMK Bekerja/Berwirausaha Model Pendidikan

PT Riset Siswa berprestasi PT Pengajaran Community Colleges/ PT Komunitas SMA/SMK Bekerja/Berwirausaha Model Pendidikan Tinggi Mendatang Kebutuhan peningkatan APK dalam jumlah besar dalam waktu cepat, membutuhkan model baru pengelolaan pendidikan tinggi dan menengah, yang antara lain dengan mambangun Community College di tiap kota/ibukota kabupaten dengan cara memperluas sekolah yang sudah ada. Melalui Community College, biaya pendidikan tinggi akan dapat ditekan karena peserta didik tidak harus pergi terlalu jauh untuk bisa kuliah.

Kerangka Pikir Perkiraan Rinci Kebutuhan SDM (Demand Side) Pertumbuhan PDB Nasional Pertumbuhan PDB Koridor

Kerangka Pikir Perkiraan Rinci Kebutuhan SDM (Demand Side) Pertumbuhan PDB Nasional Pertumbuhan PDB Koridor Peningkatan Output Koridor Penambahan Input Koridor Potensi Koridor Peluang Usaha Penambahan Input SD Alam Penambahan Input Investasi Penambahan Input SDM Koridor Peluang Kerja

Kerangka Pikir Perkiraan Rinci Pemenuhan SDM (Supply Side) Wirausaha Penambahan Input SDM Koridor Sikap

Kerangka Pikir Perkiraan Rinci Pemenuhan SDM (Supply Side) Wirausaha Penambahan Input SDM Koridor Sikap Tenaga Kerja Penentuan Jenis & Tingkat Keahlian yang Harus Disiapkan et Pe n ng Penambahan Output Pendidikan: Wirausahawan, Naker, Inovasi, . . . ah u a Kebutuhan SDM Nasional Untuk Tiap Jenis keahlian Ketrampila n KKNI/IQF Penambahan Kapasitas dan Kualitas Pendidikan yang Dibutuhkan KKNI: Kerangka Kompetensi Nasional Indonesia, IQF: Indonesia Qualification Framework

Prioritas Pembangunan Nasional • Peningkatan akses pendidikan yang berkualitas , relevan dan efesien menuju

Prioritas Pembangunan Nasional • Peningkatan akses pendidikan yang berkualitas , relevan dan efesien menuju terangkatnya kesejahteraan hidup rakyat, kemandirian, keluhuran budi pekerti, dan karakter bangsa yang kuat. • Ketidak sesuaian antara keluaran pendidikan dan kebutuhan dunia kerja akan menyebabkan pengangguran: – Pengangguran terstruktur karena pasokan tenaga kerja melebihi kebutuhan (structural unemployement) – Pengangguran friksional karena pasokan tenaga kerja tidak sesuai dengan kebutuhannya (frictional unemployment) • Pembangunan pendidikan diarahkan demi tercapainya pertumbuhan ekonomi yang didukung keselarasan antara ketersediaan tenaga pendidik dengan kemampuan: – menciptakan lapangan kerja melalui kewirausahaan untuk mengatasi pengangguran terstruktur – menjawab tantangan kebutuhan tenaga kerja melalui kesesuaian kompetensi, jumlah, dan lokasi lulusan pendidikan untuk mengatasi pengangguran friksional

Framework of Supply-Demand Harmonization (Supply Side) Mo. NE/Mo. RA, other Ministries (Demand Side) Industry

Framework of Supply-Demand Harmonization (Supply Side) Mo. NE/Mo. RA, other Ministries (Demand Side) Industry & Business Sectors as Users Dimension of Harmonization: Quantity, Quality/Competence, Location, Time

Benchmarking: KKNI S 3(Applied) S 2(Applied) Specialist D IV/ S 1(Applied) D III DI

Benchmarking: KKNI S 3(Applied) S 2(Applied) Specialist D IV/ S 1(Applied) D III DI General High School (3) Vocational High School (3) 9 Year Basic Education (6+3) Early Childhood Education (1 -2) 9 8 Profesional S 1 IQF Expert 7 6 5 Technician/A nalyst 4 3 2 Operator 1 Carrer Development

Profil relatif PDRB per Koridor 100% 90% 7% 10% 80% 13% 5% 70% 50%

Profil relatif PDRB per Koridor 100% 90% 7% 10% 80% 13% 5% 70% 50% 20% 6. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN 31% 23% 5. KONSTRUKSI 11% 5% 40% 30% 13% 19% 30% 56% 6% 4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH 3. INDUSTRI PENGOLAHAN 30% 2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN 20% 10% 8. KEUANGAN, REAL ESTATE & JASA PERUSAHAAN 7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKAS 15% 60% 9. JASA-JASA 34% 22% 1% 25% 16% 13% 10% 0% SUMATERA JAWA Bali-NT Kalimantan Sulawesi Maluku Papua 1. PERTANIAN, PETERNAKAN, KEHUTANAN & PERIKANAN

Komposisi Persentase Lulusan Rerata dan Serapan Tenaga Kerja di Sektor yang Relevan Struktur Lulusan

Komposisi Persentase Lulusan Rerata dan Serapan Tenaga Kerja di Sektor yang Relevan Struktur Lulusan 15% Pertanian Sains 3% 13% Perdagangan Pertanian 4% 5% Pemerintahan Komputer 10% Kesehatan Teknik Kependidikan Pertambangan 20% Ekonomi 27% 0% 5% 10% 15% 20% 25% 30% 26% 6% 6% Konstruksi 15% Sosial-humaniora 12% Transportasi & Komunikasi 13% 21% 13% Industri Pengolahan 19% 41% 4% 1% Perbankan & Keu 1% Listrik, Gas, Air 1% 0% 0. 00% 11% Kontribusi GDP 7% 20. 00% 40. 00% 60. 00% 40 *Kependidikan, Kesehatan, Komputer dan Sains pendukung semua sektor Sumber: diolah dari PDPT, 2010; BPS, 2010

Ekstrapolasi Naker Per Sektor 2025 Sektor 1. PERTANIAN, PETERNAKAN, KEHUTANAN & PERIKANAN 2. PERTAMBANGAN

Ekstrapolasi Naker Per Sektor 2025 Sektor 1. PERTANIAN, PETERNAKAN, KEHUTANAN & PERIKANAN 2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN 3. INDUSTRI PENGOLAHAN 4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH 5. KONSTRUKSI 6. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN 7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI 8. KEUANGAN, REAL ESTATE & JASA PERUSAHAAN 9. JASA-JASA TOTAL Kontribusi Proyeksi Sektor Naker Per Nasional 2025 Sektor 2025 14% 10% 27% 1% 6% 16% 7% 9% 9% 100% 36% 1% 12% 0% 3% 26% 7% 1% 23% 100% Estimasi Porsi lulusan Lulusan PT scr PT/sektor nasional 5% 28% 26% 13% 16% 36% 26% 1. 70% 0. 28% 3. 15% 0. 00% 0. 30% 3. 50% 1. 13% 0. 38% 6. 35% 16. 75% *Porsi lulusan PT pada sektor yang telah memiliki SDM berpendiikan tinggi lebih banyak diestimasikan peningkata lebih sedikit.

Kebutuhan Naker Berpendidikan Tinggi 2025 SEKTOR 1. PERTANIAN, PETERNAKAN, KEHUTANAN & PERIKANAN 2. PERTAMBANGAN

Kebutuhan Naker Berpendidikan Tinggi 2025 SEKTOR 1. PERTANIAN, PETERNAKAN, KEHUTANAN & PERIKANAN 2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN Sains Pert Komp Kesh Tek Pddk Sos Ekon Total 0. 15% 0. 77% 0. 15% 0. 00% 0. 31% 0. 08% 1. 77% 0. 08% 0. 05% 0. 03% 0. 00% 0. 26% 0. 00% 0. 03% 0. 44% 3. INDUSTRI PENGOLAHAN 0. 23% 0. 47% 0. 23% 2. 34% 0. 00% 0. 23% 3. 98% 4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH 0. 00% 0. 02% 0. 00% 0. 03% 5. KONSTRUKSI 6. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN 7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI 0. 05% 0. 00% 0. 47% 0. 00% 0. 05% 0. 66% 0. 16% 0. 31% 0. 00% 1. 25% 1. 57% 3. 76% 0. 07% 0. 00% 0. 24% 0. 00% 0. 14% 0. 66% 8. KEUANGAN, REAL ESTATE & JASA PERUSAHAAN 0. 03% 0. 00% 0. 16% 0. 27% 0. 66% 9. JASA-JASA 0. 10% 1. 91% 0. 10% 0. 11% 4. 42% TOTAL 0. 87% 1. 33% 1. 05% 2. 31% 4. 21% 1. 91% 2. 24% 2. 48% 16. 39% TOTAL RELATIF 5. 28% 8. 14% 6. 39% 14. 07% 25. 68% 11. 68% 13. 66% 15. 11% 100. 00%

Proyeksi Jumlah Sarjana per Bidang Ilmu per Sektor Ekonomi th 2025 SEKTOR 1. PERTANIAN,

Proyeksi Jumlah Sarjana per Bidang Ilmu per Sektor Ekonomi th 2025 SEKTOR 1. PERTANIAN, PETERNAKAN, KEHUTANAN & PERIKANAN 2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN 3. INDUSTRI PENGOLAHAN 4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH 5. KONSTRUKSI 6. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN 7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI 8. KEUANGAN, REAL ESTATE & JASA PERUSAHAAN 9. JASA-JASA TOTAL Sains Pert Komp Kesh Tek Pddk Sos Ekon Total 171, 682 87, 103 261, 310 2, 468 52, 884 858, 409 58, 069 261, 310 - - 171, 682 29, 034 522, 619 2, 468 52, 884 - 343, 363 - 290, 344 261, 310 2, 613, 097 2, 468 24, 679 - 528, 841 - - - 343, 363 - 261, 310 - 52, 884 85, 841 29, 034 261, 310 4, 936 52, 884 1, 974, 340 493, 585 4, 442, 264 37, 019 740, 377 174, 811 79, 326 174, 811 - - - 29, 615 106, 837 966, 036 29, 615 - 177, 691 296, 151 740, 377 106, 837 2, 136, 731 106, 837 128, 204 4, 935, 849 1, 489, 050 1, 169, 277 2, 575, 320 4, 698, 895 2, 136, 731 2, 499, 227 2, 765, 125 18, 299, 660 349, 623 264, 420 1, 398, 491 1, 748, 113 4, 195, 472 158, 652 740, 377 • Perhitungan kebutuhan SDM berbasis kepada kebutuhan masing-masing sektor terhad Bidang ilmu

Estimasi Jumlah Lulusan PT 2025 Sektor 1. PERTANIAN, PETERNAKAN, KEHUTANAN & PERIKANAN 2. PERTAMBANGAN

Estimasi Jumlah Lulusan PT 2025 Sektor 1. PERTANIAN, PETERNAKAN, KEHUTANAN & PERIKANAN 2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN 3. INDUSTRI PENGOLAHAN 4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH 5. KONSTRUKSI 6. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN 7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI 8. KEUANGAN, REAL ESTATE & JASA PERUSAHAAN 9. JASA-JASA TOTAL Kontribusi Proyeksi Estimasi Porsi Est Porsi Sektor Naker Per lulusan Lulusan PT scr Estimasi jumlah lulusan PT Nasional 2025 Sektor th 2025 PT/sektor nasional 15. 0% 10. 0% 26. 8% 1. 2% 6. 3% 16. 0% 6. 8% 34. 0% 12. 0% 0. 025% 23. 0% 6. 5% 5. 0% 28. 0% 30. 0% 15. 0% 20. 0% 1. 70% 0. 3% 3. 4% 0. 0% 0. 4% 3. 5% 1. 3% 1, 853, 000 305, 200 3, 662, 400 8, 175 408, 750 3, 760, 500 1, 417, 000 9. 3% 8. 8% 100. 0% 1. 0% 20. 0% 38. 0% 30. 0% 0. 4% 6. 0% 414, 200 6, 540, 000 16. 9% 18, 369, 225 100. 0%

Proyeksi Jumlah Sarjana per Bidang Ilmu per Sektor Ekonomi th 2025 SEKTOR 1. PERTANIAN,

Proyeksi Jumlah Sarjana per Bidang Ilmu per Sektor Ekonomi th 2025 SEKTOR 1. PERTANIAN, PETERNAKAN, KEHUTANAN & PERIKANAN 2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN 3. INDUSTRI PENGOLAHAN 4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH 5. KONSTRUKSI 6. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN 7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI 8. KEUANGAN, REAL ESTATE & JASA PERUSAHAAN 9. JASA-JASA TOTAL RELATIF Sains Pert Komp Kesh Tek Pddk Sos Ekon Total 161, 130 805, 652 161, 130 - 322, 261 80, 565 1, 853, 000 53, 859 215, 435 545 29, 196 35, 906 215, 435 - - 17, 953 430, 871 545 29, 196 - 179, 529 215, 435 2, 154, 353 545 5, 450 - 291, 964 - - - 215, 435 - 29, 196 17, 953 215, 435 1, 090 29, 196 305, 200 3, 662, 400 8, 175 408, 750 156, 688 313, 375 - 151, 821 - 506, 071 - 16, 568 141, 558 926, 801 5. 05% 16, 568 141, 558 1, 371, 807 7. 47% 1, 253, 500 1, 566, 875 3, 760, 500 303, 643 1, 417, 000 16, 568 - 99, 408 165, 680 414, 200 141, 558 2, 831, 169 141, 558 169, 870 6, 540, 000 1, 106, 331 3, 203, 837 4, 013, 970 2, 831, 169 2, 365, 002 2, 550, 308 18, 369, 225 6. 02% 17. 44% 21. 85% 15. 41% 12. 87% 13. 88% 100. 00%

PENUTUP • MARI KITA PERBAIKI BERBAGAI KEKURANGAN DI KITA, MULAI DARI: • 1. FOKUS

PENUTUP • MARI KITA PERBAIKI BERBAGAI KEKURANGAN DI KITA, MULAI DARI: • 1. FOKUS PENGEMBANGAN • 2. FOKUS KEUNGGULAN • 3. PROSES PEMBELAJARAN • 4. SISTEM PENJAMINAN MUTU • 5. SELALU MEMPERHATIKAN KEBUTUHAN DUNIA KERJA, WIRAUSAHA, DAN DUNIA INDUSTRI