MANFAAT ANGGARAN SEBAGAI ALAT PERENCANAAN DAN PENGAWASAN TAHAPTAHAP

MANFAAT ANGGARAN SEBAGAI ALAT PERENCANAAN DAN PENGAWASAN

TAHAP-TAHAP PERKEMBANGAN ANGGARAN 1. Anggaran sebagai alat penaksir : dari segi manfaat yang dapat diperoleh ini merupakan perkembangan yang paling awal dari anggaran sebagai alat perencanaan. 2. Anggaran sebagai plafond an sekaligus alat pengatur otorisasi : Tahapan ini sudah setingkat lebih maju. Anggaran sebagai plafon biaya lebih dikaitkan dengan jumlah biaya keseluruhannya dan bukan pada masing jenis biaya, oleh karenaitu memungkinkan adanya pengalihan pos-pos biaya selama plafon biaya keseluruhannya belum terlampaui. 3. Anggaran sebagai alat penilai efisiensi : Tahapan ini merupakan tingkat perkembangan yang paling akhir. Anggaran pada tahap perkembangan yang terakhir ini membutuhkan persyaratan yang paling lengkap, antara lain:

Lanjutan • Sudah tersedianya perhitungan standar untuk semua jenis biaya yang bersifat variable • Perlunya frekuensi pelaporan rugi/laba yang lebih sering, sehingga penyimpangan yang terjadi dapat segera diketahui akibatnya terhadap keuntungan, dan dicegah terulangnya kembali bila tidak diinginkan

PEMILIHAN MANFAAT ANGGARAN YANG COCOK BAGI SUATU PERUSAHAAN Pemilihan manfaat yang cocok ini harus mempertimbangkan ciri-ciri industry dan persaingan yang dihadapi perusahaan serta pengaruh ciri-ciri tersebut terhadap sifat anggarannya. Ciri-ciri yang dimaksud antara lain: • Sifat persaingan yang dihadapi • Sifat penjualan produk perusahaan • Sifat proses produksinya dan • Tingkat pemanfaatan kapasitas yang ada

Ciri-ciri industri serta persaingan di atas akan sangat berpengaruh terhadap: • Pemilihan segmen pasar dan jenis pembeli yang menjadi sasaran pemasaran hasik produksi • Kebijaksanaan tentang mutu produk, harga serta pelayanan pada pembeli • Pilihan kebijaksanaan produk-mix • Pemeliharaan kondisi mesin sehingga selalu siap berproduksi sepanjang tahun • Program- program penelitian dan pengembangan yang diperlukan untuk memelihara kemampuan bersaing

MEKANISME PENYUSUNAN DAN RELEVANSI ANGGARAN • Salah satu sasaran dilaksanakannya fungsi perencanaan adalah untuk menjamin tercapainya tujuan yang telah ditentukan. Tujuan ataupun sasaran yang ingin dicapi oleh perusahaan dapat digolongkan ke dalam tujuan yang sifatnya umum dan tujuan yang khusus.

Tujuan-tujuan yang umum yaitu: • Ekonomis financial: Ekonomis, berupa peranan yang diinginkan oleh perusahaan sebagai lembaga yang bergerak di bidang ekonomi • Konsumen: Bahwa produk yang dihasilkan harus dapat memberikan kepuasan kepada konsumen, memelihara hubungan baik dengan konsumen. • Pemilik modal: Menjalin hubungan yang sebaik mungkin dengan kaum pemilik modal, agar mereka tetap bersedia memberikan modal nya.

Tujuan-tujuan yang khusus • Produk • Luas daerah pemasaran yang ingin dicapai, nasional atau regional • Market share yang ingin dimiliki • Return on Investment tertentu

MEKANISME PENYUSUNAN ANGGARAN • Di dalam garis besarnya mekanisme penyusunan anggaran berjalan parallel dengan pembagian wewenang dan tanggung jawab operasional yang tercermin dalam bagan organisasi perusahaan.

MEKANISME PENYUSUNAN ANGGARAN DIREKSI MANAJER PEMASARAN MANAJER PRODUKSI MANAJER KEUANGAN MANAJER BAGIAN UMUM & PERSONALIA

MEKANISME PENYUSUNAN ANGGARAN • Direksi: Seorang Direktur Keuangan bertugas memberikan pedoman umum yang akan dipakai dalam penyusuan anggaran, baik anggaran jangka panjang maupun anggrana tahunan. • Manajer Pemasaran: Seorang manajer pemasaran bertugas menyusun anggaran penjualan dan anggaran biaya distribusi, termasuk biaya iklan dan promosi. • Manajer Produksi: Seorang manajer produksi bertugas menyusun anggaran-anggaran yang berhubungan dengan seluruh kegiatan produksi • Manajer Keuangan: Seorang Manajer Keuangan bertugas menyusun anggaran-anggaran yang berhubungan dengan posisi keuangan perusahaan. • Manajer Bagian Umum, Administrasi dan Personalia: Bertugas menyusun anggaran-anggaran yang berhubungan dengan biaya umum, administrasi dan personalia.

FUNGSI ANGGARAN BAGI PERUSAHAAN • Dalam Bidang Perencanaan • Dalam Bidang Koordinasi • Dalam Bidang Pengawasan

Dalam Bidang Perencanaan • Mendasarkan kegiatan-kegiatan pada penyelidikan studi dan penelitian-penelitian • Mengerahkan seluruh tenaga dalam perusahaan dalam menentukan arah/kegiatan yang paling menguntungkan • Untuk membantu atau menunjang kebijaksanaan • Menentukan tujuan-tujuan perusahaan • Membantu menstabilkan kesempatan kerja ynag tersedia • Mengakibatkan pemakaian alat-alat fisik secara lebih efektif

Dalam Bidang Koordinasi • Membantu mengkoordinasikan factor manusia dengan perusahaan • Menghubungkan aktivitas perusahaan dengan trend dalam dunia usaha • Menempatkan penggunaan modal pada saluran-saluran yang menguntungkan, dalam arti seimbang dengan program-program perusahaan • Untuk mengetahui kelemahan-kelemahan dalam organisasi

Dalam Bidang Pengawasan • Untuk mengawasi kegiatan-kegiatan dan pengeluaran • Untuk pencegahan secara umum pemborosan, sebetulnya ini adalah tujuan yang paling umum daripada penyusunan anggaran

• Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa dengan penyusunan anggaran secara cermat dan baik akan mendatangkan manfaat-manfaat bagi perusahaan, yang pada pokoknya: • Mendorong setiap individu di dalam perusahaan untuk berfikir ke depan • Mendorong terjadinya kerja sama antara masing-masing bagian • Mendorong adanya pelaksanaan atas partisipasi

KELEMAHAN-KELEMAHAN ANGGARAN • Karena anggaran disusun berdasarkan estimasi, maka terlaksananya dengan baik kegiatan-kegiatan tergantung pada ketepatan estimasi tersebut • Anggaran hanya merupakan rencana dan rencana tersebut baru berhasil apabila dilaksanakan sungguh-sungguh • Anggaran hanya merupakan suatu alat yang dipergunakan untuk membantu manajer dalam melaksanakan tugasnya • Kondisi yang terjadi tidal selalu seratus persen sama dengan yang diramalkan sebelumnya, karena itu anggaran perlu memiliki sifat yang luwes
- Slides: 17