MONITORING DAN EVALUASI PENERAPAN SMK 3 KONSTRUKSI DISAMPAIKAN

  • Slides: 59
Download presentation
MONITORING DAN EVALUASI PENERAPAN SMK 3 KONSTRUKSI DISAMPAIKAN OLEH : ZAINAL BAKTI

MONITORING DAN EVALUASI PENERAPAN SMK 3 KONSTRUKSI DISAMPAIKAN OLEH : ZAINAL BAKTI

SISTIM MANAJEMEN K 3/ OHSAS 18001 Tinjauan Manajemen 1. Kebijakan K 3 Kebijakan dan

SISTIM MANAJEMEN K 3/ OHSAS 18001 Tinjauan Manajemen 1. Kebijakan K 3 Kebijakan dan Komitmen 2. Identifikasi Bahaya, Tingkat Resiko & Rencana Pengendalian 17. Peninjauan Ulang Manajemen 3. Peraturan dan Standar K 3 4. Sasaran dan Program Kerja K 3 12. Pengukuran dan Pemantauan 13. Evaluasi Kepatuhan Pemantauan & Koreksi 5. Struktur Organisasi, Sumberdaya Perencanaan 6. Kompetensi dan Sistim Pelatihan K 3 14. Penyelidikan Insiden, Ketidak sesuaian, Tindakan perbaikan dan Pencegahan 7. Komunikasi dan Konsultasi K 3 8. Dokumentasi 15. Pengendalian Rekaman. 16. Pemeriksaan Internal. Penerapan 9. Pengendalian Dokumen 10. Pengendalian Operasional 11. Kesiagaan & Tanggap darurat

PERATURAN PEMERINTAH NO : 50 TAHUN 2012 tentang Penerapan SMK 3 di Indonesia PENERAPAN

PERATURAN PEMERINTAH NO : 50 TAHUN 2012 tentang Penerapan SMK 3 di Indonesia PENERAPAN SMK 3 DILAKUKAN BERDASARKAN KEBIJAKAN NASIONAL, MELIPUTI : a. Penetapan kebijakan K 3, b. Perencanaan K 3 c. Pelaksanaan rencana K 3, d. PEMANTAUAN DAN EVALUASI KINERJA K 3, e. Peninjauan dan peningkatan kinerja SMK 3 24/11/2020 3

DEFINISI • MONITOR/PEMANTUAN : ADALAH SATU CARA PENGAWASAN YANG DAPAT MENGGAMBARKAN KONDISI BERJALANNYA SUATU

DEFINISI • MONITOR/PEMANTUAN : ADALAH SATU CARA PENGAWASAN YANG DAPAT MENGGAMBARKAN KONDISI BERJALANNYA SUATU SISTIM MANAJEMEN K 3 PADA WAKTU TERTENTU • EVALUASI : ADALAH MELAKUKAN PENGUKURAN TERHADAP AKTIVITAS, YANG AKAN DIGUNAKAN UNTUK TINDAK LANJUT BERIKUTNYA

MONITORING DAN EVALUSI K 3 KONSTRUKSI • KEGIATAN PEMANTAUAN DAN EVALUASI TERHADAP KINERJA PENYELENGGARAAN

MONITORING DAN EVALUSI K 3 KONSTRUKSI • KEGIATAN PEMANTAUAN DAN EVALUASI TERHADAP KINERJA PENYELENGGARAAN K 3 KONSTRUKSI, YANG MELIPUTI PENGUMPULAN DATA, ANALISA DAN KESIMPULAN DAN REKOMENDASI PERBAIKAN PENERERAPAN K 3 KONSTRUKSI ( PERMEN PU NO. 05/PRT/M-2014)

PERATURAN PEMERINTAH NO : 50 TAHUN 2012 tentang Penerapan SMK 3 di Indonesia Penerapan

PERATURAN PEMERINTAH NO : 50 TAHUN 2012 tentang Penerapan SMK 3 di Indonesia Penerapan SMK 3 bertujuan untuk : a. Meningkatkan efektifitas perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja yang terencana, terukur, terstruktur dan terintegrasi b. Mencegah dan mengurangi kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja dengan melibatkan unsur manajemen, pekerja atau serikat pekerja. c. Menciptakan tempat kerja yang aman, nyaman, dan efisien untuk mendorong produktivitas. 24/11/2020 6

PERATURAN PEMERINTAH NO : 50 TAHUN 2012 tentang Penerapan SMK 3 di Indonesia Penerapan

PERATURAN PEMERINTAH NO : 50 TAHUN 2012 tentang Penerapan SMK 3 di Indonesia Penerapan SMK 3 dilakukan berdasarkan kebijakan nasional, meliputi : a. b. c. d. e. Penetapan kebijakan K 3, Perencanaan K 3 Pelaksanaan rencana K 3, Pemantauan dan evaluasi kinerja K 3, Peninjauan dan peningkatan kinerja SMK 3 24/11/2020 7

PERATURAN PEMERINTAH NO : 50 TAHUN 2012 tentang Penerapan SMK 3 di Indonesia PENGAWASAN

PERATURAN PEMERINTAH NO : 50 TAHUN 2012 tentang Penerapan SMK 3 di Indonesia PENGAWASAN : Pengawasan SMK 3 dilakukan oleh Pengawas Ketenaga kerjaan Provinsi (Disnakertrans ), meliputi : 1. Pembangunan dan terjaminnya pelaksanaan komitmen; 2. Organisasi; 3. Sumberdaya manusia; 4. Pelaksanaan peraturan perundang-undangan bidang K 3; 5. Keamanan bekerja; 6. Pemeriksaan, pengujian dan pengukuran penerapan SMK 3; 7. Pengendalian keadaan darurat dan bahaya industry; 8. Pelaporan dan perbaikan kekurangan; 9. Tindak lanjut audit; 24/11/2020 8

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NO. 05/PRT/M/204 • SMK 3 BIDANG PEKERJAAN UMUM ADALAH BAGIAN

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NO. 05/PRT/M/204 • SMK 3 BIDANG PEKERJAAN UMUM ADALAH BAGIAN DARI SISTIM MANAJEMEN ORGANISASI PELAKSANAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI DALAM RANGKA PENGENDALIAN K 3 PADA SETIAP PEKERJAAN KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN UMUM

Per-03/Men/1998 Tatacara pelaporan dan Pemeriksaan Kecelakaan 1. Pengurus atau Pengusaha wajib melaporkan --- tiap

Per-03/Men/1998 Tatacara pelaporan dan Pemeriksaan Kecelakaan 1. Pengurus atau Pengusaha wajib melaporkan --- tiap kecelakaan yang terjadi ditempat kerja yang dipimpinnya 2. Wajib melaporkan secara tertulis 2 x 24 jam tht sejak terjadinya kecelakaan, sesuai contoh 3 kk 2 A lamp. 1, ke Kepala Kantor Depnaker setempat 3. Kepala Kantor Depnaker memerintahkan pegawai ---- pengawas unt melakukan pemeriksaan, dng menggunakan formulir : Lamp. II unt Kecelakaan Kerja Lamp. III unt Penyakit Akibat Kerja Lamp. IV unt Peledakan, Kebakaran dan pembuangan limbah Lamp. V unt Bahaya lainnya 24/11/2020 10

Per-02/Men/1980 Pemeriksaan Kesehatan Tenaga Kerja dlm penyelenggaraan Keselamatan Kerja Pemeriksaan Kesehatan oleh dokter sebelum

Per-02/Men/1980 Pemeriksaan Kesehatan Tenaga Kerja dlm penyelenggaraan Keselamatan Kerja Pemeriksaan Kesehatan oleh dokter sebelum tenaga kerja diterima untuk melakukan pekerjaan, meliputi : 1. fisik lengkap, kesegaran jasmani, rontgen -paru (bila mungkin), laboratorium dan yang dianggap perlu. 2. Pengurus atau pengusaha wajib menyusun pedoman pemeriksaan kesehatan sebelum kerja. 24/11/2020 11

Per-02/Men/1980 Pemeriksaan Ksht Tenaga Kerja dlm penyelenggaraan Keselamatan Kerja Pemeriksaan Kesehatan berkala pada waktu

Per-02/Men/1980 Pemeriksaan Ksht Tenaga Kerja dlm penyelenggaraan Keselamatan Kerja Pemeriksaan Kesehatan berkala pada waktu tertentu yang dilakukan dokter, untuk mempertahankan derajat kesehatan kerja sesudah berada dalam pekerjaannya Dilakukan minimal. 1 tahun sekali 1. Pemeriksaan meliputi fisik lengkap, kesegaran jasmani, rontgen paru-paru (bila mungkin), laboratorium dan yang dianggap perlu. 2. Pengurus atau pengusaha wajib menyusun pedoman pemeriksaan kesehatan berkala 24/11/2020 12

Per-02/Men/1980 Pemeriksaan Ksht Tenaga Kerja dlm penyelenggaraan Keselamatan Kerja Pemeriksaan Kesehatan khusus yang dilakukan

Per-02/Men/1980 Pemeriksaan Ksht Tenaga Kerja dlm penyelenggaraan Keselamatan Kerja Pemeriksaan Kesehatan khusus yang dilakukan dokter untuk tenaga kerja tertentu, guna mencegah bahaya yang diperkirakan timbul dan untuk menilai pengaruh dari pekerjaan tertentu. Pemeriksaan khusus dilakukan pula untuk tenaga kerja : 1. yang telah mengalami kecelakaan 2. yang menderita sakit memerlukan perawatan > dari 2 minggu 3. yang berusia > 40 tahun 4. yang diduga mengalami gangguan kesehatan 24/11/2020 13

Per-01/Men/1981 Kewajiban melapor Penyakit Akibat Kerja 1. Penyakit Akibat Kerja adalah setiap penyakit yg

Per-01/Men/1981 Kewajiban melapor Penyakit Akibat Kerja 1. Penyakit Akibat Kerja adalah setiap penyakit yg disebabkan oleh pekerjaan atau lingkungan kerja. 2. Wajib dilaporkan ke Kanwil Binalindung Ten ---Kerja selambat 2 -nya 2 bulan setelah dibuat diagnosanya 3. Pengusaha wajib menyediakan secara cuma 2 -APD unt mencegah Penyakit Akibat Kerja. 4. Ten Kerja berhak menyatakan keberatan unt melakukan pekerjaan yg diragukan akan menimbulkan penyakit akibat kerja 5. Pengusaha yg tidak mentaati ketentuan ini di --ancam hukuman sesuai Pasal 15 ayat (2) dan (3) UU no. 1 tahun 1970. (ancaman pidana dng hukuman kurungan selama-lamanya 3 bulan) 24/11/2020 14

Per-03/Men/1982 Pelayanan Kesehatan Tenaga Kerja Pelayanan kesehatan adalah usaha yang ditujukan : 1. Bantuan

Per-03/Men/1982 Pelayanan Kesehatan Tenaga Kerja Pelayanan kesehatan adalah usaha yang ditujukan : 1. Bantuan dalam penyesuaian pekerjaan ---- dengan tenaga kerja (fisik maupun mental). 2. Melindungi gangguan dari pekerjaan atau lingkungan kerja. 3. Meningkatkan kesehatan, kondisi mental dan kemampuan fisik tenaga kerja. 4. Memberikan pengobatan, perawatan serta rehabilitasi tenaga kerja yang menderita sakit 24/11/2020 15

Per-03/Men/1982 Pelayanan Kesehatan Tenaga Kerja Tugas pokok pelayanan Kesehatan Kerja, meliputi : 1. Pemeriksaan

Per-03/Men/1982 Pelayanan Kesehatan Tenaga Kerja Tugas pokok pelayanan Kesehatan Kerja, meliputi : 1. Pemeriksaan kesehatan awal, berkala dan khusus 2. Pembinaan dan pengwasan atas penyesuai pekerjaan terhadap tenaga kerja. 3. Pembinaan dan pengwasan lingkungan kerja 4. Pembinaan dan pengwasan sanitair 5. Pembinaan dan pengwasan perlengkapan untuk kesehatan kerja 6. Pencegahan dan pengobatan penyakit umum dan penyakit akibat kerja 7. PPPK dan pendidikan bagi petugas PPPK 8. Membantu usaha rehabilitasi akibat kecelakaan atau penyakit akibat kerja 9. Memberikan laporan berkala tentang Pelayanan Kesehatan kepada pen gawas 24/11/2020 16

Kep. Pres. RI no 22 tahun 1993 Penyakit yang timbul karena hubungan kerja (khusus

Kep. Pres. RI no 22 tahun 1993 Penyakit yang timbul karena hubungan kerja (khusus dilingkungan Keselamatan Kerja Konstruksi), adalah penyakit yang disebabkan oleh : 1. Gas atau uap penyebab asfiksia atau keracunan seperti karbon monoksida, hirogensianida, hydrogen sulfide 2. Kebisingan sehingga berakibat adanya kelainan dalam pendengaran 3. Getaran mekanik sehingga menimbulkan kelainan otot, urat, tulang persendian, pembuluh darah tepi atau syaraf tepi. 4. Pekerjaan dalam udara yang bertekanan tinggi 5. Radiasi elektromagnetik dan radiasi yang mengion 6. Bahan kimiawi, biologi dan penyebab fisik sehingga menimbulkan penyakit kulit (dermatosis) 24/11/2020 17

Per-15/Men/VIII/ 2008 : PPPK di Tempat Kerja 1. Petugas P 3 K ditempat kerja

Per-15/Men/VIII/ 2008 : PPPK di Tempat Kerja 1. Petugas P 3 K ditempat kerja adalah pekerja/ buruh yg ditunjuk Pengusaha dan diserahi tugas tambahan unt melaksanakan P 3 K di tempat kerja. 2. Fasilitas P 3 K adalah semua peralatan, perlengkapan dan bahan yg digunakan dalam pelaksanaan P 3 K di tempat kerja. 3. Pengurus wajib melaksanakan P 3 K ditempat kerja 4. Petugas P 3 K wajib memiliki lisensi dan buku kegiatan P 3 K dari Kepala Instansi yg bersangkutan, tanpa dikenakan biaya 24/11/2020 18

Kep. Pres. RI no 22 tahun 1993 Penyakit yang timbul karena hubungan kerja 1.

Kep. Pres. RI no 22 tahun 1993 Penyakit yang timbul karena hubungan kerja 1. Setiap tenaga kerja yang menderita penyakit yang timbul karena hubungan kerja berhak mendapat Jaminan Kecelakaan Kerja, pada saat masih dalam hubungan kerja maupun setelah hubungan kerja berakhir. 2. Hak Jaminan Kecelakaan Kerja dapat diberikan apabila penyakit tersebut timbul dalam waktu paling lama 3 tahun sejak hubungan kerja tersebut berakhir. 24/11/2020 19

Per-15/Men/VIII/ 2008 : PPPK di Tempat Kerja 1. Petugas P 3 K ditempat kerja

Per-15/Men/VIII/ 2008 : PPPK di Tempat Kerja 1. Petugas P 3 K ditempat kerja adalah pekerja/ buruh yg ditunjuk Pengusaha dan diserahi tugas tambahan unt melaksanakan P 3 K di tempat kerja. 2. Fasilitas P 3 K adalah semua peralatan, perlengkapan dan bahan yg digunakan dalam pelaksanaan P 3 K di tempat kerja. 3. Pengurus wajib melaksanakan P 3 K ditempat kerja 4. Petugas P 3 K wajib memiliki lisensi dan buku kegiatan P 3 K dari Kepala Instansi yg bersangkutan, tanpa dikenakan biaya 5. a. b. c. d. Persyaratan unt mendapatkan lisensi : Bekerja pd prsh yg bersangkutan Sehat jasmani dan rohani Bersedia ditunjuk menjadi petugas P 3 K Memiliki pengetahuan dan keterampilan dasar di bid P 3 K, dng bukti bersertifikat 24/11/2020 20

Per-15/Men/VIII/ 2008 : PPPK di Tempat Kerja 1. Pengurus wajib mengatur tersedianya Petugas P

Per-15/Men/VIII/ 2008 : PPPK di Tempat Kerja 1. Pengurus wajib mengatur tersedianya Petugas P 3 K pada tempat kerja dng jadwal kerja shift sesuai jumlah pekerja/buruh dan potensi bahaya ditempat kerja. 2. Pengusaha wajib menyediakan ruang P 3 K dalam hal mempekerjakan buruh > 100 orang atau < 100 orang tetapi dng potensi bahaya tinggi. 3. a. b. c. d. e. f. Persyaratan ruang P 3 K sekurang-kurangnya dilengkapi : wastafel dng air mengalir kertas tissue/ lap usungan/ tandu bidai/ spalk kotak P 3 K dan isi Dan lain-lain 24/11/2020 21

Kpts. Menaker Kep-51/Men/ 1999 Nilai Ambang Batas Faktor Fisika di tempat kerja 1. NAB

Kpts. Menaker Kep-51/Men/ 1999 Nilai Ambang Batas Faktor Fisika di tempat kerja 1. NAB standar factor tempat kerja yg bisa diterima ten kerja tanpa mengakibatkan penyakit/ gangguan ksht, dlm pek sehari-hari unt waktu < 8 jam sehari atau < 40 jam seminggu. 2. NAB ditetapkan masing-masing sbb. : a. Iklim kerja : Beban kerja ringan : Beban kerja sedang : Beban kerja berat : ISBB 30 derajat Celsius 26, 7 25 derajat Celsius a. Kebisingan 85 d. B A ( desi Bell A ) b. Getaran alat kontak langsung/tdk langsung pada lengan dan tangan ten kerja 4 m/detik kuadrat ( 4 m/detik 2) c. Radiasi sinar ultra ungu : 0, 1 mikro Watt per sentimeter persegi. 24/11/2020 22

Kpts. Menaker Kep-187/Men/ ‘ 99 Pengendalian Bahan Kimia Berbahaya Ø Nilai Ambang Kuantitas (NAK)

Kpts. Menaker Kep-187/Men/ ‘ 99 Pengendalian Bahan Kimia Berbahaya Ø Nilai Ambang Kuantitas (NAK) adalah standar kuantitas bahan kimia berbahaya untuk menetapkan potensi bahaya bahan kimia di tempat kerja NAK bahan kimia yg ditetapkan berdasarkan kriteria adalah sbb. : Beracun 10 ton Sangat beracun 5 ton Ø Pengusaha wajib mengendalikan bahan kimia berbahaya unt mencegah terjadinya kcelakaan dan Penyakit Akibat Kerja (PAK), dengan : Penyediaan MSDS Penunjukan petugas K 3 kimia dan Ahli K 3 kimia. 24/11/2020 23

Kpts. Menaker Kep-187/Men/ ‘ 99 Pengendalian Bahan Kimia Berbahaya 1. Pengusaha wajib menyampaikan Daftar

Kpts. Menaker Kep-187/Men/ ‘ 99 Pengendalian Bahan Kimia Berbahaya 1. Pengusaha wajib menyampaikan Daftar Nama, Sifat dan Kuantitas Bahan Kimia Berbahaya di tempat kerja ke Disnaker setempat untuk dasar menetapkan kategori potensi bahaya (bahaya besar atau bahaya menengah) 2. Criteria bahan kimia berbahaya terdiri dari : bahan beracun bahan sangat beracun cairan mudah terbakar cairan sangat mudah terbakar gas mudah terbakar bahan mudah meledak bahan reaktif bahan oksidator. 24/11/2020 24

DEFINISI • MONITOR/PEMANTUAN : ADALAH SATU CARA PENGAWASAN YANG DAPAT MENGGAMBARKAN KONDISI BERJALANNYA SUATU

DEFINISI • MONITOR/PEMANTUAN : ADALAH SATU CARA PENGAWASAN YANG DAPAT MENGGAMBARKAN KONDISI BERJALANNYA SUATU SISTIM MANAJEMEN K 3 PADA WAKTU TERTENTU • EVALUASI : ADALAH MELAKUKAN PENGUKURAN TERHADAP AKTIVITAS, YANG AKAN DIGUNAKAN UNTUK TINDAK LANJUT BERIKUTNYA

TAHAP PELAKSANAAN DAN PENGAWASAN Pemasukan Penawaran Bid Submission Tanda tangan Kontrak Signing of Contract

TAHAP PELAKSANAAN DAN PENGAWASAN Pemasukan Penawaran Bid Submission Tanda tangan Kontrak Signing of Contract Periode Tender Periode Konstruksi Tender Period Construction Period Bid Security Serah Terima Pertama Hasil Pekerjaan Serah Terima Akhir Hasil Pekerjaan Provisional Hand Over ( PHO ) Final Hand Over ( FHO ) Periode Pertanggungan terhadap Mutu Hasil Pek. Defect Liability Period End of Warranty Periode Pertanggungan Terhadap Kegagalan Bangunan Warranty Period on Building Failure ( max 10 years ) 1. Performance Security 2. Advance Payment Security 1. Maintenance Security CAR - Work Insurance - Equipment and Material Insurance - Labour Insurance - Third Party Insurance 11/24/2020 Akhir Masa Tanggungan (Jaminan terhadap kegagalan kontruksi) 1. Professional Indemnity Insurance 2. Professional Liability Insurance ( Jaminan terhadap kegagalan bangunan ) 26

K 3 PEKERJAAN STRUKTUR JENIS KECELAKAAN FATAL KONSTRUKSI Ø Ø Pek. Perancah Jatuh dari

K 3 PEKERJAAN STRUKTUR JENIS KECELAKAAN FATAL KONSTRUKSI Ø Ø Pek. Perancah Jatuh dari ketinggian Pek. Bekisting Kejatuhan, tertimpa Pek. Besi Beton Kecelakaan di jalan akses Pek. Struktur Beton Sakit jantung, stroke Ø Pek. Shootcrete Terkena, terjepit mesin Tersengat arus listrik Ø Pek. Di tempat Tinggi Terbentur, terlindas Ø Pek. Struktur Baja dsb Jatuh, tergelincir di Ø Pek. Struktur kayu lantai Ø Pek. Perkerasan Tersambar petir, banjir dsb Jalan

TABEL IMPLEMENTASI SMK 3 DI PUPR SEBELUM MONEV-PENDAMPINGAN 2015 REGIONAL BINA MARGA % T

TABEL IMPLEMENTASI SMK 3 DI PUPR SEBELUM MONEV-PENDAMPINGAN 2015 REGIONAL BINA MARGA % T SUMBER DAYA AIR % CIPTA KARYA % PAPUA 39, 02 26, 47 29, 42 SUMATRA 29, 28 20, 93 24, 21 KALIMANTA N 31, 55 25, 68 22, 17 JAWA 51, 80 54, 48 38, 45 SULAWESI 30, 54 20, 54 19, 13 BALI-NTB 12, 19 11, 52 6, 26 76 -100 % KONDISI AMAN 0 - 49 % TIDAK AMAN 50 -75 % TIDAK KONSITEN SUMBER MAJALAH KATIGA NO. 59/Th. IX/2016

DATA KECELAKAAN KERJA TAHUN 2017 WAKTU URAIAN 04/08/2017 Dinding pembatas rel LRT Palembang jatuh,

DATA KECELAKAAN KERJA TAHUN 2017 WAKTU URAIAN 04/08/2017 Dinding pembatas rel LRT Palembang jatuh, 2 orang tewas 22/09/2017 Jembatan overpas pd ruas BOCINI Bogor, ambruk 26/10/2017 Crane proyek jalan tol Bogor /BORR ambruk 29/10/2017 Girder jalan penghubung desa Pas-Pro rubuh 1 orang tewas 15/11/2017 Beton proyek LRT Jakarta jatuh menimpa mobil 16/11/2017 Kecelakaan Crane Penggangkut rambu VMS KM 15 arah Cikampek 09/12/2017 Dua balok girder proyek Jembatan Ciputrapinggan ambruk 26/12/2017 Plafond podium apartemen Pakubuwono Spring rubuh 30/12/2017 Girder penyangga bakal jalan tol Pemalang- Batang jatuh 24/11/2020 29

DATA KECELAKAAN KERJA TAHUN 2018 WAKTU URAIAN 02/01/2018 Beton girder proyek jalan Tol Depok-Antasari,

DATA KECELAKAAN KERJA TAHUN 2018 WAKTU URAIAN 02/01/2018 Beton girder proyek jalan Tol Depok-Antasari, Jakarta roboh 22/01/2018 15 gelagar kotak pada proyek LRT di Rawamangun, Jakarta roboh, 5 pekerja luka ringan. 28/01/2018 Lantai 37 Gedung Mahattan Times Square Medan rubuh, Tower crane menghantam material yg ada diatas paling atas. 04/02/2018 Crane pengangkut beton proyek double track di jalan Matraman Raya, Jakarta roboh 4 pekerja tewas, beberapa orang luka 2 20/02/2018 Kepala kolom di Proyek Tol Becakayu, Jakarta ambrol, 7 pekerja luka parah 18/03/2018 Proyek flat Pasar Rumput Jakarta Kejatuhan besi hollow 3 meter menimpa 1 orang pengunjung pasar yang mengakibatkan kematian 24/11/2020 30

PELAKSANAAN MONITOR APAKAH PENERAPAN SMK 3 DILAKUKAN BERDASARKAN KEBIJAKAN NASIONAL, MELIPUTI : a. Penetapan

PELAKSANAAN MONITOR APAKAH PENERAPAN SMK 3 DILAKUKAN BERDASARKAN KEBIJAKAN NASIONAL, MELIPUTI : a. Penetapan kebijakan K 3, b. Perencanaan K 3 c. Pelaksanaan rencana K 3, d. PEMANTAUAN DAN EVALUASI KINERJA K 3, e. Peninjauan dan peningkatan kinerja SMK 3

LANGKAH-LANGKAH MONITOR : 1) KRITERIA PERUSAHAAN 2) JENIS PROYEK 3) PASTIKAN TANGGAL MONITOR 4)

LANGKAH-LANGKAH MONITOR : 1) KRITERIA PERUSAHAAN 2) JENIS PROYEK 3) PASTIKAN TANGGAL MONITOR 4) CATAT KONDISI PROYEK 5) URUTKAN BERDASARKAN SCOPE OF PEKERJAAN 6) BUAT CEK LIST SESUAI DENGAN URUTAN SMK 3 KONSTRUKSI, SESUAI 5 PILAR 7) SIAPKAN ALAT KERJA 8) KONFIRMASIKAN KEPADA PENYEDIA JASA YANG AKAN DILAKUKAN MONITOR

MANFAATKAN INFORMASI DIBAWAH INI 1) 2) 3) 4) 5) 6) HASIL INSPEKSI HASIL AUDIT

MANFAATKAN INFORMASI DIBAWAH INI 1) 2) 3) 4) 5) 6) HASIL INSPEKSI HASIL AUDIT SMK 3 SURVEY K 3 TOUR K 3 LAPORAN KINERJA K 3 HASIL INVESTIGASI KECELAKAAN KERJA

MANFAAT MONITOR K 3 1) Identifikasi • • • Potensial problem. Defesiensi equipment. Kekeliruan

MANFAAT MONITOR K 3 1) Identifikasi • • • Potensial problem. Defesiensi equipment. Kekeliruan dalam tindakan/ pelaksanaan kerja. Efek perubahan (effect of changes). kekurangan dalam tindakan perbaikan (remedial action). Positive performance dan quality result 3) Demonstrasi komitmen pada OHS dan mempererat (strengthens) sistem tanggung jawab internal secara menyeluruh. 4) Melatih kepekaan, perilaku, kesadaran, tinfakan, meningkatkan moralitas, akutanilitas dan membangun budaya K 3 Tuesday, November 24, 2020 `` Laurensius Lamech 35

PERSIAPAN MONITOR Buat perencanaan inspeksi • • • Dimulai dengan “Positive Attitude” • Melihat

PERSIAPAN MONITOR Buat perencanaan inspeksi • • • Dimulai dengan “Positive Attitude” • Melihat dua sisi “Standard & Substandard” Tuesday, November 24, 2020 Bentuk team MONITOR Jenis MONITOR yang akan dilakukan. Pelajari apa yang akan DIMONITOR Buat daftar periksa dan format laporan Buat rote perjalanan bila melakukan kegiatan ke lapangan Laurensius Lamech 36

ORGANISASI Team in Safety & Health • Team adalah kumpulan beberapa orang yang tergabung

ORGANISASI Team in Safety & Health • Team adalah kumpulan beberapa orang yang tergabung dalam suatu tindakan. o Gagasan aksi bersama (joint-action), berbagi tanggung jawab, berbagi pikiran, terpadu dan beretika serta tata laku. • Untuk K 3 – Team Work sangat esensial Bersama menciptakan lingkungan kerja yang aman, sehat dan selamat. Tuesday, November 24, 2020 Laurensius Lamech 37

PERSIAPAN MONITOR Tinjau kembali laporan inspeksi sebelumnya Tuesday, November 24, 2020 • Temukan hal

PERSIAPAN MONITOR Tinjau kembali laporan inspeksi sebelumnya Tuesday, November 24, 2020 • Temukan hal – hal yang belum tuntas akar permasalahnya (basic causes). • Temukan lokasi atau equipment yang belum diinspeksi. • Temukan item – item yang terbatas dan masih dapat dikembangkan. • Temukan dan analisah corrective action yang mungkin tidak tepat atau masih bisa dikembangkan. • Temukan laporan tentang Critical parts. Laurensius Lamech 38

PERSIAPAN MONITOR Perlengkapan Inspeksi Tuesday, November 24, 2020 • • • Pakaian yang cocok

PERSIAPAN MONITOR Perlengkapan Inspeksi Tuesday, November 24, 2020 • • • Pakaian yang cocok Alat pelindung diri Senter Alat ukur/ meteran Kamera P 3 K secukupnya Laurensius Lamech 39

PROSES MONITORING Rapat Pembukaan/ Opening Conference • Perkenalan • Objektif • Induction/ Penjelasan umum

PROSES MONITORING Rapat Pembukaan/ Opening Conference • Perkenalan • Objektif • Induction/ Penjelasan umum ttg peraturan, kegiatan kerja dan risiko • Penanggung jawab lokasi kerja • Hal – hal khusus Tuesday, November 24, 2020 Berkeliling/ Walk Around • Mengacu pada peta rute inspeksi. • Berbicara positive dan simpati • Lihat secara tajam, detail & Jelas (outside normal eye level) • Temukan bagian kritikal (Critical Part) • Perbaikan sementara Laurensius Lamech Rapat Penutup/ Closing Conference • Membuat laporan • Uraikan dan petakan seluruh temuan dengan jelas. • Klasifikasikan temuan menurut tingkat bahaya. • Basic causes • Rencana perbaikan dan target pencapaian 40

BASIC CAUSES ANALYSIS TOOLS • Fishbone Diagram Tuesday, November 24, 2020 Laurensius Lamech 41

BASIC CAUSES ANALYSIS TOOLS • Fishbone Diagram Tuesday, November 24, 2020 Laurensius Lamech 41

BASIC CAUSES ANALYSIS TOOLS • Fault Tree Analysis Tuesday, November 24, 2020 Laurensius Lamech

BASIC CAUSES ANALYSIS TOOLS • Fault Tree Analysis Tuesday, November 24, 2020 Laurensius Lamech 42

PROSES MONITORING Insert-1 : Klasifikasi Sumber Bahaya – Klas ‘A’ (Major) • Kondisi atau

PROSES MONITORING Insert-1 : Klasifikasi Sumber Bahaya – Klas ‘A’ (Major) • Kondisi atau tindakan yang dapat mengakibatkan kecelakaan fatal atau cacat permanen. – Klas ‘B’ (Minor) • Kondisi atau tindakan yang dapat mengakibatkan kecelakaan minor dan tanpa cacat. Tuesday, November 24, 2020 Laurensius Lamech 43

PROSES MONITORING Insert-2 : Time Frame vs Klasifikasi Resiko – Klas ‘A - Major’

PROSES MONITORING Insert-2 : Time Frame vs Klasifikasi Resiko – Klas ‘A - Major’ segera (immediately) – Klas ‘B - Minor’ tidak lebih dari 6 jam Tuesday, November 24, 2020 Laurensius Lamech 44

EVALUASI • EVALUASI : ADALAH MELAKUKAN PENGUKURAN TERHADAP KINERJA, YANG AKAN DIGUNAKAN SEBAGAI SATU

EVALUASI • EVALUASI : ADALAH MELAKUKAN PENGUKURAN TERHADAP KINERJA, YANG AKAN DIGUNAKAN SEBAGAI SATU ALAT UNTUK TINDAK LANJUT BERIKUTNYA

PELAKSANAAN TINDAK LANJUT MONITOR • BERDASARKAN HASIL MONITORING, TIM MONITORING MELAKUKAN EVALUASI DAN BERKESIMPULAN

PELAKSANAAN TINDAK LANJUT MONITOR • BERDASARKAN HASIL MONITORING, TIM MONITORING MELAKUKAN EVALUASI DAN BERKESIMPULAN SESUAI DENGAN PERATURAN DAN PERUNDANGAN DENGAN HASIL SBB : • 1. PEMBANGUNAN DAN PEMELIHARAAN KOMITMEN • 2. STRATEGI PEDOKUMENTASIAN • 3. DSB

EVALUASI • KESIMPULAN MONITOR DAPAT MENGINDENTIFIKASIKAN KEBUTUHAN KOREKSI, PENCEGAHAN DAN PENINGKATAN OLEH PENYEDIA JASA/PENGGUNA

EVALUASI • KESIMPULAN MONITOR DAPAT MENGINDENTIFIKASIKAN KEBUTUHAN KOREKSI, PENCEGAHAN DAN PENINGKATAN OLEH PENYEDIA JASA/PENGGUNA JASA • PENYELESAIAN TINDAK LANJUT DARI EVALUASI HARUS DIVERIFIKASI • VERIFIKASI TERSEBUT DAPAT MERUPAKAN PROSES EVALUASI

SISTIM MANAJEMEN K 3/ OHSAS 18001 Tinjauan Manajemen 1. Kebijakan K 3 Kebijakan dan

SISTIM MANAJEMEN K 3/ OHSAS 18001 Tinjauan Manajemen 1. Kebijakan K 3 Kebijakan dan Komitmen 2. Identifikasi Bahaya, Tingkat Resiko & Rencana Pengendalian 17. Peninjauan Ulang Manajemen 3. Peraturan dan Standar K 3 4. Sasaran dan Program Kerja K 3 12. Pengukuran dan Pemantauan 13. Evaluasi Kepatuhan Pemantauan & Koreksi 5. Struktur Organisasi, Sumberdaya Perencanaan 6. Kompetensi dan Sistim Pelatihan K 3 14. Penyelidikan Insiden, Ketidak sesuaian, Tindakan perbaikan dan Pencegahan 7. Komunikasi dan Konsultasi K 3 8. Dokumentasi 15. Pengendalian Rekaman. 16. Pemeriksaan Internal. Penerapan 9. Pengendalian Dokumen 10. Pengendalian Operasional 11. Kesiagaan & Tanggap darurat

Sub. Kegiatan-Penilaian No. Jumlah Syarat Resiko Tinggi Sedang Kecil Prinsip Dasar No. 1 2

Sub. Kegiatan-Penilaian No. Jumlah Syarat Resiko Tinggi Sedang Kecil Prinsip Dasar No. 1 2 Kebijakan K 3 Perencanaan 2. 1 4 5 Penerapan Operasi 21 19 16 21 7 18 5 14 5 6 3 1 3. 3 Komunikasi, Keterlibatan dan Konsultasi 10 8 5 3. 4 3. 5 3. 6 3. 7 4. 1 4. 2 4. 3 Dokumentasi Pengendalian Dokumen Pengendalian Operasional Kesiagaan dan Tanggap darurat Pengukuran dan Pemantauan Evaluasi Kepatuhan Penyelidikan insiden, Ketidaksesuaian, Tindakan perbaikan dan pencegahan 7 7 4 5 6 3 11 6 7 3 3 4 3 8 4 6 3 3 3 0 6 4. 4 4. 5 Pengendalian Rekaman Audit Internal 3 7 17 3 7 5 3 5 2 159 124 93 Tinjauan Manajemen Kurang = 0 – 59% 9 8 3. 2 2. 3 dan 3. 1 Pemeriksaan 10 12 Identifikasi bahaya, Penilaian Resiko dan Pengendaliannya Pemenuhan perundang-undangan dan persyaratan lainnya Sasaran dan Program Kerja Sumber Daya, Struktur Organisasi dan Pertanggungjawaban Kompetensi, Pelatihan dan Kepedulian 2. 2 3 10 14 Sedang = 60 – 85% Jumlah Baik = diatas 85%

PENILAIAN TINGKAT PENERAPAN SMK 3 Tingkat pencapaian penerapan 0 -59% dari total kriteria Permen

PENILAIAN TINGKAT PENERAPAN SMK 3 Tingkat pencapaian penerapan 0 -59% dari total kriteria Permen No. 05/1996 PP No. 50/2012 Tindakan hukum Tingkat penilaian Penerapan Kurang 60 -84% dari Sertifikat dan bendera total kriteria perak Tingkat penilaian Penerapan Baik 85 -100% dari total kriteria Tingkat Penilaian Penerapan Memuaskan Sertifikat dan bendera emas

Terima Kasih Tuesday, November 24, 2020 51

Terima Kasih Tuesday, November 24, 2020 51

SELESAI Tuesday, November 24, 2020 59

SELESAI Tuesday, November 24, 2020 59