Profesionalisme Bidan dalam Pelayanan Co MC melalui IPE
Profesionalisme Bidan dalam Pelayanan Co. MC melalui IPE dan IPC By: Anggrita Sari, M. Pd. , M. Kes Dosen Kebidanan, Bidang Keahlian Kesehatan Ibu dan Anak Universitas Sari Mulia
Kendala yang dihadapi di Dunia Kesehatan N O I T TA EN G E S M FRAGMENTATION
Multiprofessional to interprofessional BPPSDM Multiprofessional Interprofessional
KOMPETENSI IPE Barr(1998) membedakan kompetensi profesi menjadi 3 bagian besar: 1. Kompetensi dasar, 2. kompetensi masing-masing profesi 3. kompetensi antar profesi. BPPSDM
KOMPETENSI DASAR IPE BPPSDM Kemampuan tenaga kesehatan: ü menggunakan teknologi informasi, ü memberikan pelayanan yang berfokus pada klien, ü melakukan praktek profesi berdasarkan bukti ilmiah dan hasil penelitian ü mempertahakan kualitas pelayanan ( International occupational medicine, 2011).
KOMPETENSI PROFESI BPPSDM Kompetensi masing-masing profesi yang dideskripsikan ditentukan oleh masing-masing profesi misalnya BIDAN memiliki kompetensi spesifik yang membedakan dengan profesi lainya seperti dokter, perawat, ahli gizi, ahli kesehatan lingkungan dan sebaliknya. Kompetensi ini akan merujuk pada peran, kewenangan dan lingkup praktik masing-masing profesi dan diatur oleh undang-undang yang berlaku.
KOMPETENSI INTI PROFESI BPPSDM • Kompetensi antar profesi atau kompetensi kolaboratif merupakan kompetensi yang juga penting dimiliki oleh semua tenaga kesehatan. • Kompetensi inti kolaborasi antar profesi diperlukan sebagai landasan dalam membuat kurikulum pada berbagai pendidikan profesi yang terlibat, menentukan strategy pembelajaran dan evaluasi yang akan dilakukan. • Ada 4 domain dalam kompetensi antar profesi, yaitu nilai/etik interprofesi, peran/tanggung jawab, komunikasi interprofesi dan kerja tim.
BPPSDM The image “National Interprofessional Competency Framework” (Canadian Interprofessional Health Collaborative, 2010)
Praktek Kerjasama Analisis Status Kesehatan Rencana Pelayanan Terintegrasi Shared care plan Tenaga Kesehatan Profesional Pasien
Model Kerjasama Pasien/Penyedia layanan/ Organisasi/Sistem PASIEN * Luaran klinik * Kualitas layanan * Kepuasan PENYEDIA LAYANAN * Kepuasan * Kesejahteraan ORGANISASI * Efisiensi * Inovasi SISTEM * Cost effectiveness * Responsiveness
MODEL TRANSISI PELAYANAN KESEHATAN : SEMULA MENJADI PATIENT SAFETY TERJAMIN
Sistem Pendidikan dan Pelayanan Kesehatan 12
Penugasan Nakes berbasis Tim Kolaborasi harus efektif dan efisien Diperlukan kompetensi kolaborasi 1. 2. 3. 4. Interprofessional comunication Role and responsibilities Value & Ethic in collaborative Team Work Dimulai dari sejak pendidikan HPEU Health Professional Education Unit - Mengembangkan - Mengelola - Melaksanakan IPE - IPC 13
Penilaian terhadap Pelayanan Kesehatan sepanjang Persalinan Outcomes Hasil Penilaian Importance Penghargaan selama memberikan pelayanan Sedang Kritis Kepuasan terhadap pemberian pelayanan Rendah Kritis Kualitas Pelayanan yang Baik Sedang Kritis Pelayanan yang kasar Sedang Kritis Pelayanan tanpa Persetujuan Sangat rendah Kritis Tidak adanya privasi Sangat rendah Kritis Kekerasan secara fisik Sedang Kritis Kekerasan secara verbal Rendah Kritis Sumber: WHO, 2018
Landasan Continuity of Care di Pelayanan Kesehatan Primer
PENDEKATAN “CONTINUUM OF CARE” & “LIFE CYCLE” BERKESINAMBUNGAN & THD SELURUH TAHAPAN SIKLUS HIDUP MANUSIA PENDEKATAN KELUARGA 16
Continuity of Care § Continuity of Care (Co. C) adalah Serangkaian peristiwa yang terjadi di pelayanan kesehatan, dialami oleh perempuan selama siklus daur hidupnya sebagai sesuatu yang berhubungan dan bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan. , serta berlangsung secara berkelanjutan. § Co. C berkaitan dengan kualitas asuhan dari waktu ke waktu. § Pelayanan dengan Co. C ini dilihat dari 2 sisi, yaitu pelayanan dari seorang bidan sebagai profesional kesehatan dan kepuasan dari klien sebagai konsumen.
§ Dengan konsep ini, pelayanan kesehatan tidak lagi menggunakan pendekatan one face-to-face meeting only, tetapi melayani seluruh siklus seputar prakonsepsi, kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir, anak, dan masa antara (kontrasepsi). § Co. MC adalah tempat asuhan kebidanan yang diberikan oleh bidan yang sama atau oleh sekelompok bidan untuk pasien yang akan bisa mengenal bidan/kelompok bidan tersebut disepanjang waktu kehamilannya. § Filosofi model asuhan kebidanan berkesinambungan adalah penekanan pada kemampuan alami perempuan untuk mengalami persalinan dengan intervensi minimum dan memantau kesejahteraan fisik, psikologis, spiritual, dan social perempuan dan keluarga sepanjang siklus reproduksi.
Komponen Co. C Kontinuitas Informasi Kontinuitas Relasional Kontinuitas Manajemen Klinis
Kontinuitas Informasi
Kontinuitas Relasional
Kontinuitas Manajemen Klinis § Langkah-langkah kontinuitas manajemen berfokus pada penyampaian satu aspek tindakan klinis dalam rangkaian rencana manajemen, sehingga manajemen klinis akan dapat dilihat dari siapa yang memberikan layanan. § Dengan adanya catatan SOAP yang ditulis dengan benar, kesinambungan manajemen dapat mengacu pada penyediaan layanan yang saling melengkapi dan tepat waktu dalam rencana manajemen bersama.
Contoh dari Tipe Kontinuitas No. Kontinuitas Contoh Kompetensi yang dibutuhkan transfer informasi - komunikasi akumulasi pengetahuan - pendokumentasian, tentang pasien misal catatan SOAP 1. Informasi - 2. Relasional - hubungan pasien dan penyedia yang terjaga baik komunikasi 3. Manajemen Klinis - konsistensi layanan dan penghindaran fragmen-ted care yang tidak terhubung dengan baik kompetensi klinis ilmu IPC atau Interprofessional Collaboration yang didapat dari interprofessional education (IPE)
tinuity in primary care in Europe. Evidence seems to recognize continuity as one of the cornerstones of high quality primary care. BUT - there is no sign of decreasing lack of continuity in primary care in Europe.
Model Co. MC
wife is The Expert of Norm
Fokus Asuhan Kebidanan pada Co. MC Pemberian kontinuitas asuhan selama kehamilan, kelahiran, dan masa Nifas Pemberian pendidikan dan konseling individual kepada perempuan Mengidentifikasian dan Merujuk perempuan yang membutuhkan perhatian spesialis obstetric atau spesialis lainnya.
Persiapan Tenaga Kesehatan sebagai Aktor dari Co. C Pendidikan dan pelatihan yang memadai Penguasaan komunikasi yang baik Penguasaan diri dalam tim interdisipliner
Peran Bidan dalam Pemberian Layanan Co. C Profesional Utama Koordinator Asuhan • Merencanakan, memberi, dan meninjau kembali asuhan perempuan, dengan masukan dan persetujuan pasien tersebut, mulai dari penilaian antenatal awal sampai pada masa pasca-kelahiran. • Peran bidan sebagai koordinator adalah memastikan bahwa perempuan yang dirujuk ke layanan kesehatan dan asuhan holistik diberikan untuk mengoptimalkan setiap asuhan yang diberikan oleh Bidan
Kelebihan Asuhan dengan Co. MC § Menekan biaya pelayanan kesehatan. § Menurunkan lama rawat inap dan kasus kegawatdaruratan. § Memberikan pelayanan yang lebih memuaskan. § Menurunkan angka morbiditas & mortalitas ibu dan anak. § Efektif digunakan dalam deteksi dini resiko tinggi pada masa maternal dan neonatal. § Meningkatkan kualitas pelayanan kebidanan. § Sangat direkomendasikan oleh World Health Organization (WHO).
Perspektif dari Klien tentang Co. MC § Klien merasa nyaman dengan dilaksanakannya Co. MC. § Klien mampu mengidentifikasi masalah kesehatan yang dirasakan sedini mungkin. § Melalui pelayanan Co. MC perempuan yang mendapatkan pelayanan akan merasa puas karena diberikan layanan secara berkesinambungan.
Co. MC dan Dokumentasi § Catatan dokumentasi dlm bentuk SOAP adalah informasi tentang pasien yang ditulis atau disajikan dalam urutan tertentu yang mencakup komponen tertentu. § Catatan SOAP digunakan untuk catatan masuk, riwayat medis, dan dokumen lainnya dalam chart atau tabel pasien. § Tujuan dari catatan SOAP adalah untuk memiliki format yang terstandar dalam mengatur informasi pasien. S • Subjective O • Objective A • Assessment P • Plan
§ Berdasarkan penelitian oleh Dahlen (2016) di atas menyebutkan bahwa Co. MC memperlihatkan peningkatan hasil bagi ibu dan bayinya dibandingkan dengan model pelayanan kebidanan yang lainnya.
§ Pada penelitian oleh Forster et al. (2016) menunjukkan bahwa perempuan yang memiliki resiko rendah terhadap komplikasi kesehatan, Co. MC meningkatkan kepuasan ibu pada pelayanan antenatal, intranatal, dan postpartum.
Kompetensi yang diharapkan dari lulusan perguruan tinggi
Simpulan § Pemberian asuhan kebidanan dengan Co. MC dewasa ini sangat dianjurkan mengingat permasalahan kesehatan yang terjadi di masyarakat tidak dapat diselesaikan sendiri oleh tenaga kesehatan, melainkan diperlukan tenaga pendukung lainnya. § Untuk mencapai tujuan peningkatan derajat kesehatan dan kesejahteraan dari perempuan sepanjang siklus daur hidupnya diperlukan actor yang mampu memerankan serangkaian siklus Co. MC dan berkolaborasi bersama klien sesuai peran dari seorang bidan. § Co. MC ini sendiri telah diimplementasikan oleh Program Studi Diploma Tiga Kebidanan Fakultas Kesehatan Universitas Sari Mulia untuk membantu program pemerintah dalam menurunkan angka kematian dan kesakitan ibu dan anak. § Hasil yang didapatkan dari implementasi tersebut diketahui bahwa angka kunjungan antenatal care meningkat dan kepuasan ibu terhadap pelayanan kebidanan yang diberikan juga meningkatm terutama dengan konseling yang diberikan oleh bidan.
Change From ME to WE
- Slides: 39