MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK DEDED RAMAD KAMDA S

  • Slides: 154
Download presentation
MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK DEDED RAMAD KAMDA, S. KOM

MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK DEDED RAMAD KAMDA, S. KOM

 Manajemen proyek perangkat lunak merupakan bagian yang penting dalam pembangunan perangkat lunak. Sekalipun

Manajemen proyek perangkat lunak merupakan bagian yang penting dalam pembangunan perangkat lunak. Sekalipun tidak bersifat teknis seperti pengkodean, hal-hal dalam manajemen proyek PL ini mampu menentukan apakah proyek akan berjalan dengan baik sehingga menghasilkan produk yang baik.

Adalah sebuah proses untuk mencapai tujuan bersama dengan menggunakan empat fungsi utama yaitu planning,

Adalah sebuah proses untuk mencapai tujuan bersama dengan menggunakan empat fungsi utama yaitu planning, organizing, actuating, controling yang didasarkan pada sumberdaya yang dimiliki

 Manajemen proyek perangkat lunak mengatur 4 hal penting : l l Personel Masalah

Manajemen proyek perangkat lunak mengatur 4 hal penting : l l Personel Masalah (problem) berkaitan dengan Produk proses dan Proyek Personel mendapat tempat paling penting karena tanpa personel yang baik dan tepat maka 3 hal lain tidak bisa berjalan dengan baik.

Proses pembangunan PL melibatkan banyak personel dan dikategorikan dalam 5 kategori : manajer senior

Proses pembangunan PL melibatkan banyak personel dan dikategorikan dalam 5 kategori : manajer senior manajer proyek (teknis)– pemimpin tim 3. praktisi 4. Klien Kenapa 5. pengguna PL diperlukan? 1. 2.

 Membuat perencanaan dan penjadwalan project Mengawasi project agar tetap pada standard kualitas yang

Membuat perencanaan dan penjadwalan project Mengawasi project agar tetap pada standard kualitas yang ditentukan. Mengawasi dan memastikan project dapat dikerjakan dalam waktu yang direncanakan. Mengawasi dan memastikan project dapat dikerjakan dengan anggaran yang direncanakan.

 Struktur organisasi dalam tim ini bisa mengadaptasi dari banyak struktur organisasi yang sudah

Struktur organisasi dalam tim ini bisa mengadaptasi dari banyak struktur organisasi yang sudah ada. Berikut beberapa pilihan pembagian tugas/penugasan yang bisa diterapkan untuk tim perangkat lunak yang terdiri dari n personel yang bekerja selama k tahun: n personel ditugaskan untuk sejumlah m tugas yang berbeda dengan sedikit tugas gabungan. l n personel di tugaskan untuk sejumlah m tugas yang berbeda dengan m < n sehingga terbentuk tim informal. Pemimpin tim khusus perlu ada. l n personel dibagi menjadi sejumlah t tim. Tiap tim ditugaskan mengerjakan satu atau lebih tugas. Tiap tugas mempunyai struktur yang ditentukan sebelumnya bagi semua tim l

 Cara atau gaya manajemen, jumlah personel, tingkat kemampuan para personel dan masalah-masalah yang

Cara atau gaya manajemen, jumlah personel, tingkat kemampuan para personel dan masalah-masalah yang dihadapi tim menentukan bentuk struktur organisasi yang bisa diterapkan. Yaitu : l Democratic Decentralized (Demokrasi terdesentralisasi) : Tidak ada pemimpin yang permanen, koordinator ditunjuk untuk jangka waktu yang pendek, keputusan diambil berdasarkan konsensus bersama, komunikasi horizontal antar anggota tim (posisi sejajar semua)

 Controlled decentralized (Terkontrol terdesentralisasi) : Pemimpin tim ditentukan, ada wakil pemimpin dan mereka

Controlled decentralized (Terkontrol terdesentralisasi) : Pemimpin tim ditentukan, ada wakil pemimpin dan mereka berbagi tugas, penyelesaian masalah adalah tugas tim dan implementasinya dibagi di antara beberapa subtim oleh pemimpin, komunikasi horisontal di antara sub-tim dan di antara personel, komunikasi vertikal berdasarkan struktur hirarki Controlled Centralized (Terkontrol tersentralisasi ): penyelesaian masalah dikerjakan oleh pemimpin, pemimpin melakukan koordinasi internal tim, komunikasi lebih banyak vertikal antara pemimpin dan anggota tim

 Masalah sesuatu yang menghambat tercapainya tujuan (goal). Oleh karena itu kita harus mengamati

Masalah sesuatu yang menghambat tercapainya tujuan (goal). Oleh karena itu kita harus mengamati masalah pada awal dimulainya sebuah proyek.

l Konteks bagaimana PL yang dibangun dapat memenuhi sebuah sistem, produk, atau konteks bisnis

l Konteks bagaimana PL yang dibangun dapat memenuhi sebuah sistem, produk, atau konteks bisnis yang besar, serta batasan apa yang ditentukan sebagai hasil dari konteks tersebut? l Tujuan Informasi Objek data pelanggan apa yang dihasilkan sebagai output dari perangkat lunak? l Fungsi apa yang dilakukan oleh PL untuk mentransformasi input data menjadi output?

 Dekomposisi masalah yang sering juga disebut sebagai partitioning(pembagian), merupakan sebuah aktivitas yang mendudukan

Dekomposisi masalah yang sering juga disebut sebagai partitioning(pembagian), merupakan sebuah aktivitas yang mendudukan inti dari analisis kebutuhan perangkat lunak. Dekomposisi diterapkan pada dua area utama yaitu : A. Fungsionalitas yang harus disampaikan B. Proses yang akan dipakai untuk menyampaikannya.

 Manusia cenderung menerapkan sebuah strategi pembagian ketika dihadapkan sebuah masalah yang kompleks. Masalah

Manusia cenderung menerapkan sebuah strategi pembagian ketika dihadapkan sebuah masalah yang kompleks. Masalah yang kompleks yang besar, dibagi lagi menjadi masalah yang lebih kecil yang dapat dikendalikan. Sebagai contoh: Anda membuat sebuah software pengolah kata yang baru dengan dilengkapi fasilitas input suara untuk fasilitas edit copy otomatis, maka masalah yang kompleks tersebut harus dibatasi dan diperjelas dengan pertanyaan sebagai berikut, apakah input suara harus dilatih didalam software? , kemampuan khusus apakah yang dipunyai fasilitas edit copy?

Masalah (People/Manusia) Masalah koordinasi dan komunikasi Ada banyak alasan mengapa proyek perangkat lunak menemui

Masalah (People/Manusia) Masalah koordinasi dan komunikasi Ada banyak alasan mengapa proyek perangkat lunak menemui kesulitan, yaitu salah satunya usaha pengembangan yang besar, kompleksitas yang besar dan kesulitan dalam mengkoordinasi anggota tim. Tim perekayasa perangkat lunak harus membangun metode yang efektif untuk mengkoordinasi orang-orang yang mengerjakan pekerjaan tersebut.

Process/Proses Fase-fase yang menandai proses perangkat lunak yaitu 1. fase definisi 2. fase pengembangan

Process/Proses Fase-fase yang menandai proses perangkat lunak yaitu 1. fase definisi 2. fase pengembangan 3. fase pemeliharaan

Kerangka Kerja (Process/Proses) 1. 2. 3. 4. 5. 6. Komunikasi pelanggan Perencanaan Analisis resiko

Kerangka Kerja (Process/Proses) 1. 2. 3. 4. 5. 6. Komunikasi pelanggan Perencanaan Analisis resiko Rekayasa Kontruksi dan rilis Evaluasi pelanggan

 Proyek adalah pengkoordinasikan segala sesuatu hal dengan menggunakan perpaduan sumber daya manusia ,

Proyek adalah pengkoordinasikan segala sesuatu hal dengan menggunakan perpaduan sumber daya manusia , teknik, administratif, keuangan untuk mencapai tujuan yang jelas dan dalam periode waktu tertentu Proyek bukan sesuatu pekerjaan yang rutin Memiliki sasaran dan tujuan yang jelas. Memiliki batasan (ruang lingkup, waktu dan anggaran).

 Proyek adalah suatu pekerjaan yang memiliki tanda-tanda khusus sebagai berikut, yaitu, 1. Waktu

Proyek adalah suatu pekerjaan yang memiliki tanda-tanda khusus sebagai berikut, yaitu, 1. Waktu mulai dan selesainya sudah direncanakan. 2. Merupakan suatu kesatuan pekerjaan yang dapat dipisahkan dari yanglain. 3. Biasanya volume pekerjaan besar dan hubungan antar aktifitas kompleks.

 a. Memiliki tujuan tertentu berupa hasil kerja akhir. b. Sifatnya sementara karena siklus

a. Memiliki tujuan tertentu berupa hasil kerja akhir. b. Sifatnya sementara karena siklus proyek relatif pendek. c. Dalam proses pelaksanaannya, proyek dibatasi oleh jadwal, anggaran biaya, dan mutu hasil akhir. d. Merupakan kegiatan nonrutin, tidak berulang. e. Keperluan sumber daya berubah, baik macam maupun volumenya.

AKTIFITAS MANAGEMENT PROYEK Penulisan proposal Perencanaan dan penjadwalan proyek Perhitungan biaya proyek Pengawasan dan

AKTIFITAS MANAGEMENT PROYEK Penulisan proposal Perencanaan dan penjadwalan proyek Perhitungan biaya proyek Pengawasan dan review proyek Pemilihan dan evaluasi personil Presentasi dan penulisan laporan

 Proyek Internal Didalam Perusahaan Proyek Eksternal Diluar Eksternal

Proyek Internal Didalam Perusahaan Proyek Eksternal Diluar Eksternal

1. Mempunyai Tujuan yang jelas 2. Mempunyai waktu mulai dan akhir 3. Menggunakan sumber

1. Mempunyai Tujuan yang jelas 2. Mempunyai waktu mulai dan akhir 3. Menggunakan sumber daya : - Sumber daya manusia, - Uang - Tools - Administrasi 4. Memerlukan pengkoordinasian 5. Memerlukan Struktur Organisasi Temporari

 Proyek Analisa Kebutuhan Sistem Informasi Proyek Perancangan Sistem Data Proyek Pengembangan Software Proyek

Proyek Analisa Kebutuhan Sistem Informasi Proyek Perancangan Sistem Data Proyek Pengembangan Software Proyek Implementasi Software Aplikasi Proyek Kontruksi Jaringan Komputer Proyek Perancangan Sistem Berbasis Internet Proyek Audit Sistem dan Teknologi Informasi dsb

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Pendahuluan Latar Belakang Jadwal Kegiatan Proyek Anggaran

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Pendahuluan Latar Belakang Jadwal Kegiatan Proyek Anggaran Biaya Prototype Sistem Pofile Perusahaan Penutup

 Initiating: proyek sedang dalam proses untuk dipilih/disetujui, disponsori, didanai, dan diluncurkan. Planning: perencanaan

Initiating: proyek sedang dalam proses untuk dipilih/disetujui, disponsori, didanai, dan diluncurkan. Planning: perencanaan adalah proses yang berulang (perhatikan gambar). Perencanaan pada dasarnya menggambarkan proses bagaimana proyek akan dilaksanakan hingga selesai. Executing: setelah proyek direncanakan, tim proyek memulai pekerjaannya. Controlling: selama tim proyek mengerjakan tugasnya, project manager mengontrolnya. Closing: setelah proyek diselesaikan project manager akan menutup proyek software

 Manajemen proyek adalah ilmu dan seni yang berkaitan dengan memimpin dan mengkoordinir sumber

Manajemen proyek adalah ilmu dan seni yang berkaitan dengan memimpin dan mengkoordinir sumber daya yang terdiri dari manusia dan material dengan menggunakan tehnik pengelolaan modern untuk mencapai sasaran yang telah ditentukan, yaitu lingkup, mutu, jadwal, dan biaya, serta memenuhi keinginan para stake holder.

 Menyelesaikan masalah, Mengerjakan sesuatu hingga selesai, Memiliki batas waktu mulai dan selesainya, Membutuhkan

Menyelesaikan masalah, Mengerjakan sesuatu hingga selesai, Memiliki batas waktu mulai dan selesainya, Membutuhkan resource/sumber daya dan waktu, Bagi beberapa orang merupakan kesempatan/opportunity dan menarik

 Tepat waktu (on time) yaitu waktu atau jadwal yang merupakan salah satu sasaran

Tepat waktu (on time) yaitu waktu atau jadwal yang merupakan salah satu sasaran utama proyek, keterlambatan akan mengakibatkan kerugian, seperti penambahan biaya, kehilangan kesempatan produk memasuki pasar. Tepat anggaran (on budget) yaitu biaya yang harus dikeluarkan sesuai dengan anggaran yang telah ditetapkan. Tepat spesifikasi (on specification) dimana proyek harus sesuai dengan spesifikasi yang telah ditetapkan.

PROTOTYPE SISTEM

PROTOTYPE SISTEM

1. Pilih menu kaligrafi 2. Klik gambar 1. Hasil Dari Klik

1. Pilih menu kaligrafi 2. Klik gambar 1. Hasil Dari Klik

2. Hasil Klik 2

2. Hasil Klik 2

3. Klik menu

3. Klik menu

3. Hasil dari klik

3. Hasil dari klik

MEMULAI PROYEK SOFTWARE PROJECT MANAGEMENT Memulai Proyek Perangkat Lunak

MEMULAI PROYEK SOFTWARE PROJECT MANAGEMENT Memulai Proyek Perangkat Lunak

PERENCANAAN PROYEK PERANGKAT LUNAK MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK DEDED RAMAD KAMDA, S. KOM

PERENCANAAN PROYEK PERANGKAT LUNAK MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK DEDED RAMAD KAMDA, S. KOM

Perencanaan sistem adalah proses membuat sebuah Laporan Perencanaan Sistem yang menggunakan sumber sistem informasi

Perencanaan sistem adalah proses membuat sebuah Laporan Perencanaan Sistem yang menggunakan sumber sistem informasi yang berhubungan dan mendukung tujuan bisnis dan operasi organisasi. Perencanaan sistem berhubungan dengan perencanaan bisnis. Selain itu juga untuk menghindari pinaliti/ hukuman yang diderita jika tidak sesuai atau tidak ada perencanaan sistem, yaitu : Kehilangan kesempatan untuk memanfaatkan faktor strategis. Biaya yang terlalu tinggi untuk hardware, software dan jaringan telekomunikasi yang terlambat dipesan Pekerjaan yang terburu-buru hingga akhir proyek, karena tim proyek tidak menyediakan waktu yang cukup untuk mengimplementasikan tugas, seperti persiapan lapangan, ujicoba, pelatihan dan konversi Gangguan user dan pekerjaannya dan operasi perusahaan selama produksi memuncak karena salah penjadualan Kehilangan kredibilitas user karena tanggal target yang terlewat (ini dapat terjadi bagi suatu perencanaan sistem yang baik karena manajer proyeknya tidak hati-hati).

Perencanaan pada dasarnya menggambarkan proses bagaimana proyek akan dilaksanakan hingga selesai.

Perencanaan pada dasarnya menggambarkan proses bagaimana proyek akan dilaksanakan hingga selesai.

 Ukuran proyek (project size) merupakan faktor penting lain yang dapat mempengaruhi akurasi estimasi.

Ukuran proyek (project size) merupakan faktor penting lain yang dapat mempengaruhi akurasi estimasi. Bila ukuran bertambah maka ketergantungan di antara berbagai elemen perangkat lunak akan meningkat dengan cepat. Tingkat ketidakpastian struktural (structural uncertainty) juga berpengaruh dalam resiko estimasi.

 Project complexity (kompleksitas proyek) Project size (ukuran proyek) Struktural uncertainty (ketidakpastian struktural)

Project complexity (kompleksitas proyek) Project size (ukuran proyek) Struktural uncertainty (ketidakpastian struktural)

 Untuk menyediakan sebuah kerangka kerja yang memungkinkan manajer membuat estimasiyang dapat dipertanggungjawabkan mengenai

Untuk menyediakan sebuah kerangka kerja yang memungkinkan manajer membuat estimasiyang dapat dipertanggungjawabkan mengenai sumber daya, biaya dan jadwal. Estimasi dibuat dengan sebuah kerangka waktu yang terbatas pada awal sebuah proyek perangkat lunak dan seharusnya diperbaharui secara teratur selagi proyek sedang berjalan.

 Bagi Project Manager: l l Bagi anggota Tim Proyek: untuk memahami konteks pekerjaan.

Bagi Project Manager: l l Bagi anggota Tim Proyek: untuk memahami konteks pekerjaan. Bagi Manajer Senior: l l untuk menggambarkan status proyek kepada manajer senior dan stakeholder, untuk merencanakan aktivitas tim proyek. untuk memastikan apakah biaya dan waktu yang dialokasikan masuk akal dan terkendali, untuk melihat apakah proyek dilaksanakan secara efisien dan cost effective. Bagi Stakeholder: l l untuk memastikan apakah proyek masih berada pada jalurnya, untuk memastikan kebutuhan mereka sedang diakomodir oleh proyek.

 Menentukan ruang lingkup PL Mengestimasi sumber daya yang dibutuhkan

Menentukan ruang lingkup PL Mengestimasi sumber daya yang dibutuhkan

 Ruang lingkup perangkat lunak menggambarkan fungsi, kinerja, batasan, interface dan reliabilitas. Fungsi-fungsi yang

Ruang lingkup perangkat lunak menggambarkan fungsi, kinerja, batasan, interface dan reliabilitas. Fungsi-fungsi yang digambarkan dalam statemen ruang lingkup dievaluasi dan dalam banyak kasus juga disaring untuk memberikan awalan yang lebih detail pada saat estimasi dimulai.

 Informasi yang dibutuhkan Pertanyaan berfokus pada pelanggan, tujuan keseluruhan serta keuntungan. - Siapa

Informasi yang dibutuhkan Pertanyaan berfokus pada pelanggan, tujuan keseluruhan serta keuntungan. - Siapa di belakang permintaan kerja ini? l - Siapa yang akan memakai solusi ini? l - Apakah keuntungan ekonomi dari solusi yang sukses? l - Adakah sumber daya lain bagi solusi ini? l

 Pertanyaan yang memungkinkan analis memahami masalah lebih baik dan l l l pelanggan

Pertanyaan yang memungkinkan analis memahami masalah lebih baik dan l l l pelanggan menyuarakan persepsi tentang sebuah solusi. - Bagaimana Anda (pelanggan) menandai output yg baik yg akan dihasilkan oleh sebuah solusi yg baik? - Masalah apa yang dituju solusi ini? - Dapatkah anda menggambarkan lingkungan dimana solusi akan dipakai? - Adakah batasan atau isu kinerja khusus yg akan mempengaruhi

 Perencana Sumber daya manusia memulai dengan mengevaluasi ruang lingkup serta memilih kecakapan yang

Perencana Sumber daya manusia memulai dengan mengevaluasi ruang lingkup serta memilih kecakapan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pengembangan. Beunatan mengusulkan empat kategori sumber daya perangkat lunak yang harus dipertimbangkan pada saat perencanaan berlangsung, yaitu :

 Komponen Off-the-self Komponen Full-Experience. Komponen partial-experience. Komponen baru

Komponen Off-the-self Komponen Full-Experience. Komponen partial-experience. Komponen baru

 1. Tingkat dimana perencana telah dengan tepat mengestimasi ukuran produk yg akan dibuat.

1. Tingkat dimana perencana telah dengan tepat mengestimasi ukuran produk yg akan dibuat. 2. Kemampuan mengestimasi ukuran ke dalam kerja manusia, waktu kalender, dan dolar. 3. Tingkat dimana rencana proyek mencerminkan kemampuan tim PL. 4. Stabilitas syarat produk serta lingkungan yg mendukung usaha pengembangan PL.

 Vision and Scope Statement of Work Resource List Work Breakdown Structure Project Schedule

Vision and Scope Statement of Work Resource List Work Breakdown Structure Project Schedule Risk Plan

PENJADWALAN PROYEK PERANGKAT LUNAK MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK DEDED RAMAD KAMDA, S. KOM

PENJADWALAN PROYEK PERANGKAT LUNAK MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK DEDED RAMAD KAMDA, S. KOM

 Penjadwalan proyek meliputi kegiatan menetapkan jangka waktu kegiatan proyek yang harus diselesaikan, bahan

Penjadwalan proyek meliputi kegiatan menetapkan jangka waktu kegiatan proyek yang harus diselesaikan, bahan baku, tenaga kerja serta waktu yang dibutuhkan oleh setiap aktivitas.

 Menunjukkan hubungan tiap kegiatan lainnya dan terhadap keseluruhan proyek. Mengidentifikasikan hubungan yang harus

Menunjukkan hubungan tiap kegiatan lainnya dan terhadap keseluruhan proyek. Mengidentifikasikan hubungan yang harus didahulukan di antara kegiatan. Menunjukkan perkiraan biaya dan waktu yang realistis untuk tiap kegiatan. Membantu penggunaan tenaga kerja, uang dan sumber daya lainnya dengan cara hal-hal kritis pada proyek

 ketersediaan dan keterkaitan sumber daya material, peralatan, dan material pelengkap lainnya yang menunjang

ketersediaan dan keterkaitan sumber daya material, peralatan, dan material pelengkap lainnya yang menunjang terwujudnya proyek tersebut. kapasitas atau daya tampung area kerja proyek terhadap sumber daya yang dipergunakan selama operasional pelaksanaan berlangsung. produktivitas sumber daya, peralatan proyek dan tenaga kerja proyek, selama operasional berlangsung dengan referensi dan perhitungan yang memenuhi aturan teknis. cuaca, musim dan gejala alam lainnya. referensi hari kerja efektif

 kebutuhan dan fungsi proyek tersebut. Dengan selesainya proyek itu proyek diharapkan dapat dimanfaatkan

kebutuhan dan fungsi proyek tersebut. Dengan selesainya proyek itu proyek diharapkan dapat dimanfaatkan sesuai dengan waktu yang sudah ditentukan. keterkaitannya dengan proyek berikutnya ataupun kelanjutan dari proyek selanjutnya. alasan social politis lainnya, apabila proyek tersebut milik pemerintah. kondisi alam dan lokasi proyek. keterjangkauan lokasi proyek ditinjau dari fasilitas perhubungannya

Pendekatan yang lazim digunakan adalah 1. Diagram Gantt Chart, 2. PERT (Project Evaluation and

Pendekatan yang lazim digunakan adalah 1. Diagram Gantt Chart, 2. PERT (Project Evaluation and Review Technique), dan 3. CPM (Critical Path Method).

 Gantt chart adalah suatu alat yang bernilai khususnya untuk proyek-proyek dengan jumlah anggota

Gantt chart adalah suatu alat yang bernilai khususnya untuk proyek-proyek dengan jumlah anggota tim yang sedikit, proyek mendekati penyelesaian dan beberapa kendala proyek. Gantt chart secara luas dikenal sebagai alat fundamental dan mudah diterapkan oleh para manajer proyek untuk memungkinkan seseorang melihat dengan mudah waktu dimulai dan selesainya tugas-tugas dan subsub tugas dari proyek.

 Semakin banyak tugas-tugas dalam proyek dan semkin penting urutan antara tugas-tugas maka semakin

Semakin banyak tugas-tugas dalam proyek dan semkin penting urutan antara tugas-tugas maka semakin besar kecenderungan dan keinginan untuk memodifikasi gantt chart. Gantt chart membantu menjawab pertanyaan-pertanyaan “what if” saat melihat kesempatan-kesempatan untuk membuat perubahan terlebih dahulu terhadap kebutuhan.

Sederhana, mudah dibuat dan dipahami, sehingga sangat bermanfaat sebagai alat komunikasi dalam penyelenggaraan proyek.

Sederhana, mudah dibuat dan dipahami, sehingga sangat bermanfaat sebagai alat komunikasi dalam penyelenggaraan proyek. l Dapat menggambarkan jadwal suatu kegiatan dan kenyataan kemajuan sesungguhnya pada saat pelaporan l Bila digabungkan dengan metoda lain dapat dipakai pada saat pelaporan l

 Tidak menunjukkan secara spesifik hubungan ketergantungan antara satu kegiatan dan kegiatan yang lain,

Tidak menunjukkan secara spesifik hubungan ketergantungan antara satu kegiatan dan kegiatan yang lain, sehingga sulit untuk mengetahui dampak yang diakibatkan oleh keterlambatan satu kegiatan terhadap jadwal keseluruhan proyek. Sulit mengadakan penyesuaian atau perbaikan/pembaharuan bila diperlukan, karena pada umumnya ini berarti membuat bagan balok baru.

 PERT dapat mengidentifikasi sebuah tugas atau sekumpulan tugas yang menggambarkan suatu aliran penting

PERT dapat mengidentifikasi sebuah tugas atau sekumpulan tugas yang menggambarkan suatu aliran penting yang ditetapkan bagi keberhasilan proyek. Bentuk dari bagan ini disebut Precedence Network (jaringan yang diutamakan). Setiap kotak menujukkan sebuah kegiatan. Pada setiap kotak ditulis nama kegiatan dan waktu yang diperlukan.

 Bagan PERT dan jalur kritis adalah jumlah jalur, atau serangkaian kegiatan yang dapat

Bagan PERT dan jalur kritis adalah jumlah jalur, atau serangkaian kegiatan yang dapat ditelusuri pada PERT sederhana di atas, dengan mengikuti petunjuk garis panah. Lamanya waktu yang dibutuhkan untuk menelusuri setiap jalur dapat dijumlahkan dengan menambahkan lamanya waktu dari jalur masing-masing kegiatan.

 Secara fundamental PERT hampir sama dengan Critical Path Method (Metode Jalur Kritis) yang

Secara fundamental PERT hampir sama dengan Critical Path Method (Metode Jalur Kritis) yang lebih dikenal dengan CPM.

 Jalur kritis dalam suatu proyek adalah jalur yang memerlukan waktu paling lama untuk

Jalur kritis dalam suatu proyek adalah jalur yang memerlukan waktu paling lama untuk menyelesaikan proyek. Jadi, jalur kritis tidak pernah memiliki suatu slack (kekenduran/kelonggaran). Jika terjadi keterlambatan di sepanjang jalur kritis, maka keseluruhan proyek akan terlambat juga

 Penundaan pekerjaan pada lintasan kritis akan menyebabkan seluruh proyek akan tertunda pula penyelesainnya.

Penundaan pekerjaan pada lintasan kritis akan menyebabkan seluruh proyek akan tertunda pula penyelesainnya. Proyek dapat dipercepat penyelesaiannya bila pekerjaan-pekerjaan yang terdapat dilintasan kritis dapat dipercepat pula

* Pengawasan/pengontrolan hanya dipercepat pada lintasan kritis saja, maka pekerjaan-pekerjaan dilintasan kritis : -

* Pengawasan/pengontrolan hanya dipercepat pada lintasan kritis saja, maka pekerjaan-pekerjaan dilintasan kritis : - Perlu adanya pengawasan ketat agar tidak tertunda penyelesaiannya. - Kemungkinan dengan melakukan crash program dapat mempersingkat penyelesaian dengan resiko biaya akan bertambah. * Kelonggaran waktu terdapat pada pekerjaan-pekerjaan yang tidak dilalui lintasan.

CPM (CRITICAL PATH METHOD) MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK DEDED RAMAD KAMDA, S. KOM

CPM (CRITICAL PATH METHOD) MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK DEDED RAMAD KAMDA, S. KOM

 Menurut Heizer dan Render (2005), ada dua pendekatan untuk menggambarkan jaringan proyek, yaitu

Menurut Heizer dan Render (2005), ada dua pendekatan untuk menggambarkan jaringan proyek, yaitu kegiatan-pada-titik (activity-onnode – AON) dan kegiatan-pada-panah (activity-on-arrow – AOA). Pada pendekatan AON, titik menunjukkan kegiatan, sedangkan pada AOA, panah menunjukkan kegiatan. Gambar 2. 8 mengilustrasikan kedua pendekatan tersebut.

 Heizer dan Render (2005) menjelaskan bahwa dalam melakukan analisis jalur kritis, digunakan dua

Heizer dan Render (2005) menjelaskan bahwa dalam melakukan analisis jalur kritis, digunakan dua proses two-pass, terdiri atas forward pass dan backward pass. ES dan EF ditentukan selama forward pass, LS dan LF ditentukan selama backward pass

 ES (earliest start) adalah waktu terdahulu suatu kegiatan dapat dimulai, dengan asumsi semua

ES (earliest start) adalah waktu terdahulu suatu kegiatan dapat dimulai, dengan asumsi semua pendahulu sudah selesai EF (earliest finish) merupakan waktu terdahulu suatu kegiatan dapat selesai LS (latest start) adalah waktu terakhir suatu kegiatan dapat dimulai sehingga tidak menunda waktu penyelesaian keseluruhan proyek LF (latest finish) adalah waktu terakhir suatu kegiatan dapat selesai sehingga tidak menunda waktu penyelesaian keseluruhan proyek.

 ES = Max {EF semua pendahulu langsung} EF = ES + Waktu kegiatan

ES = Max {EF semua pendahulu langsung} EF = ES + Waktu kegiatan LF = Min {LS dari seluruh kegiatan yang langsung mengikutinya } LS = LF – Waktu kegiatan Slack adalah waktu yang dimiliki oleh sebuah kegiatan untuk bisa diundur, tanpa menyebabkan keterlambatan proyek keseluruhan Slack = LS – ES atau Slack = LF – EF

Menurut Badri (1997), manfaat yang didapat jika mengetahui lintasan kritis adalah sebagai berikut :

Menurut Badri (1997), manfaat yang didapat jika mengetahui lintasan kritis adalah sebagai berikut : a. Penundaan pekerjaan pada lintasan kritis menyebabkan seluruh pekerjaan proyek tertunda penyelesaiannya. b. Proyek dapat dipercepat penyelesaiannya, bila pekerjaan yang ada pada lintasan kritis dapat dipercepat. c. Pengawasan atau kontrol dapat dikontrol melalui penyelesaian jalur kritis yang tepat dalam penyelesaiannya dan kemungkinan di trade off (pertukaran waktu dengan biaya yang efisien) dan crash program (diselesaikan dengan waktu yang optimum dipercepat dengan biaya yang bertambah pula) atau dipersingkat waktunya dengan tambahan biaya lembur. d. Time slack atau kelonggaran waktu terdapat pada pekerjaan yang tidak melalui lintasan kritis. Ini memungkinkan bagi manajer/pimpro untuk memindahkan tenaga kerja, alat, dan biaya ke pekerjaan di lintasan kritis agar efektif dan efisien.

ES D EF 13 Start H LS F 0 0 LF 0 Start 0

ES D EF 13 Start H LS F 0 0 LF 0 Start 0 0 5 5 3 E L B 15 10 C F 21 K 5 15 A G 0 10 7 12 D I J

10 13 23 ES D EF 5 Start LS F 0 0 LF 0

10 13 23 ES D EF 5 Start LS F 0 0 LF 0 Start 0 0 5 5 10 H 3 E L B 0 5 10 15 25 10 C F 21 K 5 15 A G 0 EF=ES+D ES is the latest EF of a tasks predecessors 5 10 15 7 12 D I J

ES D EF 10 13 23 Start H LS F 0 0 LF 0

ES D EF 10 13 23 Start H LS F 0 0 LF 0 Start 0 0 5 5 10 25 5 30 75 3 E L B 0 5 10 15 25 25 10 35 C F 54 21 75 K 5 15 15 30 A G 0 5 10 15 D 35 7 I 42 42 12 54 J 78

ES D EF 10 13 23 Start H LS F 5 LF 5 B

ES D EF 10 13 23 Start H LS F 5 LF 5 B 5 0 0 Start 0 0 10 5 10 35 30 C F 25 75 K 35 54 10 15 35 35 7 D 10 75 G 5 5 78 54 21 75 15 15 30 0 42 42 12 54 J I 20 78 L 35 25 10 35 25 75 3 E 20 LF=earliest LS of next tasks 30 10 15 25 10 5 A 0 22 25 5 35 42 42 54

ES D EF 10 13 23 Start H LS F 5 LF 5 B

ES D EF 10 13 23 Start H LS F 5 LF 5 B 5 0 0 Start 0 0 10 5 0 10 0 0 30 5 C F Critical Path = shortest path to finish the project 54 21 75 K 15 15 30 54 0 75 G 5 5 75 0 35 25 0 10 15 D 10 5 35 35 7 42 35 0 42 12 54 J I 20 78 L 35 25 10 35 25 75 3 E 20 5 F=LF-EF 30 10 15 25 10 0 5 A 0 22 12 35 25 5 42 42 0 54 78

penjadwalan Dan Anggaran

penjadwalan Dan Anggaran

NAMA KEGIATAN DURASI (HARI) KEGIATAN YANG MENDAHULUI (predecessor. S) KEGIATAN A 2 - KEGIATAN

NAMA KEGIATAN DURASI (HARI) KEGIATAN YANG MENDAHULUI (predecessor. S) KEGIATAN A 2 - KEGIATAN B 5 A KEGIATAN C 3 A KEGIATAN D 7 B, C KEGIATAN E 4 C KEGIATAN F 3 D, E

kegiat an 1 A B C D E F Waktu (hari) 2 3 4

kegiat an 1 A B C D E F Waktu (hari) 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

ES D EF Start LS F LF D = waktu kegiatan F = Slack

ES D EF Start LS F LF D = waktu kegiatan F = Slack 5 7 B D 3 0 0 0 Start 0 0 2 F A 0 3 4 C E

ES D EF Start LS F LF 2 D = waktu kegiatan F =

ES D EF Start LS F LF 2 D = waktu kegiatan F = Slack 5 7 7 7 B 14 D 14 3 0 0 0 Start 0 0 0 2 2 F A 0 2 3 C ES = Max {EF semua pendahulu langsung} EF = ES + Waktu kegiatan 5 5 4 E 9 17

ES D EF Start LS F LF 2 D = waktu kegiatan F =

ES D EF Start LS F LF 2 D = waktu kegiatan F = Slack 5 7 7 7 B 2 0 14 D 7 7 0 14 14 3 0 0 Start 0 0 2 2 F A 0 0 0 17 14 2 2 3 5 5 4 C 4 9 E 7 10 LF = Min {LS dari seluruh kegiatan yang langsung mengikutinya } LS = LF – Waktu kegiatan 14 17

ES D EF Start LS F LF 2 D = waktu kegiatan F =

ES D EF Start LS F LF 2 D = waktu kegiatan F = Slack 5 7 7 7 B 2 0 14 D 7 7 0 14 14 3 0 0 Start 0 0 2 2 F A 0 0 0 17 14 0 2 2 3 5 C 4 2 5 4 9 E 7 F=LF-EF Critical Path = shortest path to finish the project 10 5 14 17

No Nama Kegiatan 1 Perangkat Keras 1 pkt 9, 000, 000. 00 PC Server

No Nama Kegiatan 1 Perangkat Keras 1 pkt 9, 000, 000. 00 PC Server (buat spesifikasi ) b. Switch 1 buah 400, 000. 00 c. Kabel + Konektor 1 buah 350, 000. 00 a. Windows Server 2008 1 2, 000, 000. 00 b. SQL Server 1 1, 500, 000. 00 c. MS Office 1 450, 000. 00 3 Personil Harga Satuan (Rp. ) Jumlah Biaya (Rp. ) a. 2 Perangkat Lunak Satuan a. Designer 2 orang 5, 000. 00 10, 000. 00 b. Programmer 2 orang 5, 500, 000. 00 11, 000. 00 5 Kosumsi (40 hari) 4 orang 30, 000. 00 4, 800, 000. 00 6 Transportasi (40 Hari) 4 orang 100, 000. 00 16, 000. 00 Total 55, 500, 000. 00

activity-on-arrow – AOA

activity-on-arrow – AOA

 Keterangan: a = ruang untuk nomor event b = ruang untuk menunjukkan waktu

Keterangan: a = ruang untuk nomor event b = ruang untuk menunjukkan waktu paling cepat terjadinya event (E) dan kegiatan (ES) yang merupakan hasil perhitungan maju c = ruang untuk menunjukkan waktu paling lambat terjadinya event (L) dan kegiatan yang merupakan hasil perhitungan mundur

Kode Kegiatan Deskripsi Kegiatan Waktu (minggu) Kegiatan Mendahului A Mendesain Notebook 21 - B

Kode Kegiatan Deskripsi Kegiatan Waktu (minggu) Kegiatan Mendahului A Mendesain Notebook 21 - B Membuat Prototype 5 A C Mengevaluasi peralatan 7 A D Uji Prototype 2 B E Menulis laporan evaluasi peralatan 5 C, D 8 C, D 2 E, F F G Menulis laporan mengenai metode yang digunakan Menulis final report

3 B 1 0 2 A 0 21 21 26 5 26 D 2

3 B 1 0 2 A 0 21 21 26 5 26 D 2 5 7 36 5 4 C 21 33 E 28 28 F 8 6 36 7 G 36 2 38 38

Kegiatan Mendahului Kegiatan A B C D E F G H I A A

Kegiatan Mendahului Kegiatan A B C D E F G H I A A B B, C C E, F D, E H, G

Work Breakdown Structure Proyek perangkat lunak (WBS )

Work Breakdown Structure Proyek perangkat lunak (WBS )

Work breakdown is a top-down approach, as opposed to the hierarchical modelling, given in

Work breakdown is a top-down approach, as opposed to the hierarchical modelling, given in the previous sections and as discussed later, which is developed from the bottom-up.

hierarchical modelling A model of a project for planning purposes can be built from

hierarchical modelling A model of a project for planning purposes can be built from the bottom-up using component parts

 • Work Breakdown Structure, disingkat WBS, berisi daftar pekerjaan yang jika diselesaikan akan

• Work Breakdown Structure, disingkat WBS, berisi daftar pekerjaan yang jika diselesaikan akan menghasilkan work product. WBS menyebutkan: Apa saja pekerjaan yang akan dilakukan, Tipe-tipe resource yang dibutuhkan untuk bekerja, Estimasi tiap elemen pekerjaan, Identifikasi lokasi penyimpanan. Tetapi tidak mencantumkan: Siapa yang mengerjakan pekerjaan-pekerjaan itu, Dan kapan pekerjaan itu akan diselesaikan

Manajemen Risiko Proyek perangkat lunak (Risk Managemnet )

Manajemen Risiko Proyek perangkat lunak (Risk Managemnet )

Adalah : “Identifikasi risiko dan perbuatan rencana untuk meminimasi efeknya kepada proyek “

Adalah : “Identifikasi risiko dan perbuatan rencana untuk meminimasi efeknya kepada proyek “

Project Risk Risiko yang mempengaruhi jadwal atau sumber daya proyek 2. Produck Risk Risiko

Project Risk Risiko yang mempengaruhi jadwal atau sumber daya proyek 2. Produck Risk Risiko yang mempengaruhi kualitas atau kinerja perangkat lunak yang dikembangkan 3. Busines Risk Yaitu risiko yang mempengaruhi organisasi yang sedang mengembangkan atau mengadakan perangkat lunak tersebut 1.

1. Identifikasi Risiko 2. Analisis Resiko 3. Perencanaan Risiko 4. Monitor / Pengawasan Risiko

1. Identifikasi Risiko 2. Analisis Resiko 3. Perencanaan Risiko 4. Monitor / Pengawasan Risiko

Dalam melakukan identifikasi risiko ada beberapa hal yang perlu di identifikasi, yaitu : 1.

Dalam melakukan identifikasi risiko ada beberapa hal yang perlu di identifikasi, yaitu : 1. 2. 3. Teknologi, risiko yang berasal dari teknologi perangkat lunak atau perangkat keras yang dipakai sebagian dari sistem yang dikembangkan. Manusia, Risiko yang berhubungan dengan orang pada tim pengembangan perangakt lunak. Organisasi, Risiko yang berasal dari lingkungan organisasi di mana perangkat lunak di kembangakan.

4. Alat Bantu, Risiko yang berasal dari CASE tooldan perangkatl lunak pendukung lainnya yang

4. Alat Bantu, Risiko yang berasal dari CASE tooldan perangkatl lunak pendukung lainnya yang digunakan untuk mengembangkan sistem. 5. Persyaratan, Risiko yang berasal dari perubahan persyaratan pelanggan dan proses dalam menangani perubahan persyaratan. 6. Estimasi, Risiko yang berasal dari estimasi manajemen terhadap karakteristik sistem dan sumberdaya yang dibutuhkan untuk membangun sistem.

1. Probabilitas risiko : - sangat rendah (<10%) - rendah (10 -25%) - Sedang

1. Probabilitas risiko : - sangat rendah (<10%) - rendah (10 -25%) - Sedang (25 -50%) - Tinggi (50 -75%) - Sangat tinggi ( 75 -100%)

2. Efek Risiko, bisa dinilai sebagai : - Serius - Bisa di tolerir -

2. Efek Risiko, bisa dinilai sebagai : - Serius - Bisa di tolerir - Atau tidak signifikan

Proses perencanaan risiko memperhitungkan masing-masing risiko kunci yang telah dikenali dan mengidentifikasi strategi untuk

Proses perencanaan risiko memperhitungkan masing-masing risiko kunci yang telah dikenali dan mengidentifikasi strategi untuk menangani risiko tersebut.

Strategi menghindar, yaitu strategi yang ditujukan untuk memperkecil probabilitas munculnya risiko-risiko proyek Ex :

Strategi menghindar, yaitu strategi yang ditujukan untuk memperkecil probabilitas munculnya risiko-risiko proyek Ex : Strategi untuk menangani resiko komponen yang rusak 2. Strategi Minimasi, Yaitu strategi untuk memperkecil dampak risiko yang ada. Ex : Strategi untuk minimasi sakitnya staf. 3. Strategi Kontijensi, kita akan siap untuk menghadapi risiko terburuk dari suatu proyek 1.

Pemantaun di lakukan terhadap: 1. Teknologi 2. SDM 3. Organisasi 4. Alat bantu 5.

Pemantaun di lakukan terhadap: 1. Teknologi 2. SDM 3. Organisasi 4. Alat bantu 5. Persyaratan 6. PErkiraan / Estimasi

JAMINAN KUALITAS PERANGKAT LUNAK (SOFTWARE QUALITY ASSURANCE) DEDED RAMAD KAMDA, S. KOM

JAMINAN KUALITAS PERANGKAT LUNAK (SOFTWARE QUALITY ASSURANCE) DEDED RAMAD KAMDA, S. KOM

 Jaminan kualitas perangkat lunak adalah aktivitas pelindung yang diaplikasikan pada seluruh proses perangkat

Jaminan kualitas perangkat lunak adalah aktivitas pelindung yang diaplikasikan pada seluruh proses perangkat lunak. SQA meliputi : l pendekatan manajemen kualitas l teknologi rekayasa perangkat lunak yang efektif (metode dan peranti) l kajian teknik formal yang diaplikasikan pada keseluruhan proses perangkat lunak l strategi pengujian multitiered (deret bertingkat) l kontrol dokumentasi perangkat lunak dan perubahan l prosedur untuk menjamin kesesuaian dengan standar pengembangan perangkat lunak l mekanisme pengukuran dan pelaporan. RPL 125

 Kontrol kualitas merupakan serangkaian pemeriksaan, kajian, dan pengujian yang digunakan pada keseluruhan siklus

Kontrol kualitas merupakan serangkaian pemeriksaan, kajian, dan pengujian yang digunakan pada keseluruhan siklus pengembangan untuk memastikan bahwa setiap produk memenuhi persyaratan yang ditetapkan. Konsep kunci kualitas kontrol adalah bahwa semua produk kerja memiliki spesifikasi yang telah ditentukan dapat diukur dimana kita dapat membandingkan output dari setiap proses. Kalang (loop) menjadi penting untuk meminimalkan cacat yang dihasilkan. RPL 126

 Jaminan kualitas terdiri atas fungsi auditing dan pelaporan manajemen. Tujuan jaminan kualitas adalah

Jaminan kualitas terdiri atas fungsi auditing dan pelaporan manajemen. Tujuan jaminan kualitas adalah : untuk memberikan data yang diperlukan oleh manajemen untuk menginformasikan masalah kualitas produk, sehingga dapat memberikan kepastian & konfidensi bahwa kulitas produk dapat memenuhi sasaran. RPL 127

 Biaya kualitas menyangkut semua biaya yang diadakan untuk mengejar kualitas atau untuk menampilkan

Biaya kualitas menyangkut semua biaya yang diadakan untuk mengejar kualitas atau untuk menampilkan kualitas yang berhubungan dengan aktivitas. Biaya kualitas dapat dibagi ke dalam biaya-biaya yang dihubungkan dengan : l pencegahan l penilaian l kegagalan. RPL 128

Biaya pencegahan meliputi : Ø Perencanaan kualitas Ø Kajian Teknis Formal Ø Perlengkapan Pengujian

Biaya pencegahan meliputi : Ø Perencanaan kualitas Ø Kajian Teknis Formal Ø Perlengkapan Pengujian Ø Pelatihan 129

Biaya Penilaian meliputi ; Ø Inspeksi inproses dan interproses Ø Pemeliharaan dan kalibrasi peralatan

Biaya Penilaian meliputi ; Ø Inspeksi inproses dan interproses Ø Pemeliharaan dan kalibrasi peralatan Ø Pengujian 130

Biaya Kegagalan Internal meliputi ; Ø Pengerjaan Kembali Ø Perbaikan Ø Analisa mode kegagalan

Biaya Kegagalan Internal meliputi ; Ø Pengerjaan Kembali Ø Perbaikan Ø Analisa mode kegagalan Biaya kegagalan eksternal meliputi : Ø Resolusi keluhan Ø Penggantian dan pengembalian produk Ø Dukungan help line Ø Kerja Jaminan 131

KONSEP KUALITAS“sebuahkarakteristikatauatribut darisesuatu. ”(American. Heritage. Dictionary) Sebagaiatributdarisesuatu, kualitasmengacup adakarakteristikyangdapatdiukur, sesuatuyan gdapatkitabandingkandenganstandaryangsu dahdiketahui, sepertipanjang, warna,

KONSEP KUALITAS“sebuahkarakteristikatauatribut darisesuatu. ”(American. Heritage. Dictionary) Sebagaiatributdarisesuatu, kualitasmengacup adakarakteristikyangdapatdiukur, sesuatuyan gdapatkitabandingkandenganstandaryangsu dahdiketahui, sepertipanjang, warna, sifatkelis trikan, kelunakan, dsb. Tetapiperangkatlunak, y angsebagianbesarmerupakanentitasintelektu al, lebihmenantanguntukdikarakterisasidaripa daobjekfisik RPL 132

 Kualitas perangkat lunak didefinisikan sebagai: Konformansi terhadap kebutuhan fungsional dan kinerja yang dinyatakan

Kualitas perangkat lunak didefinisikan sebagai: Konformansi terhadap kebutuhan fungsional dan kinerja yang dinyatakan secara eksplisit, standar perkembangan yang didokumentasikan secara eksplisit, dan karakteristik implisit yang diharapkan bagi semua perangkat lunak dikembangkan secara profesional. RPL 133

 Definisi tersebut berfungsi untuk menekankan tiga hal penting, yaitu: Kebutuhan perangkat lunak merupakan

Definisi tersebut berfungsi untuk menekankan tiga hal penting, yaitu: Kebutuhan perangkat lunak merupakan fondasi yang melaluinya kualitas diukur. l Standar yang telah ditentukan menetapkan serangkaian kriteria pengembangan yang menuntun cara perangkat lunak direkayasa. l Ada serangkaian kebutuhan implisit yang sering dicantumkan (misalnya kebutuhan akan kemampuan pemeliharaan yang baik). l RPL 134

 Kelompok SQA berfungsi sebagai perwakilan in-house pelanggan, yaitu orang yang akan melakukan SQA

Kelompok SQA berfungsi sebagai perwakilan in-house pelanggan, yaitu orang yang akan melakukan SQA harus memperhatikan perangkat lunak dari sudut pandang pelanggan. l Apakah perangkat lunak cukup memenuhi faktor kualitas l Sudahkah pengembangan perangkat lunak dilakukan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan sebelumnya? l Sudahkah disiplin teknik dengan tepat memainkan perannya sebagian dari RPL aktivitas SQA? 135

 Jaminan kualitas perangkat lunak terdiri dari berbagai tugas yang berhubungan dengan dua konstituen

Jaminan kualitas perangkat lunak terdiri dari berbagai tugas yang berhubungan dengan dua konstituen yang berbeda : l perekayasa perangkat lunak yang mengerjakan kerja teknis l kelompok SQA yang bertanggung jawab terhadap perencanaan jaminan kualitas, kesalahan, penyimpanan rekaman, analisis, dan pelaporan. RPL 136

 Kajian perangkat lunak merupakan salah satu aktivitas SQA yang terpenting. Kajian perangkat lunak

Kajian perangkat lunak merupakan salah satu aktivitas SQA yang terpenting. Kajian perangkat lunak adalah suatu filter bagi proses rekayasa perangkat lunak, yaitu kajian yg diterapkan pd berbagai titik selama pengembangan PL & berfungsi untuk mencari kesalahan yg kemudian akan dihilangkan. Kajian perangkat lunak berfungsi untuk “memurnikan” produk kerja perangkat lunak yang terjadi sebagai hasil dari analisis, desain, dan pengkodean. RPL 137

JAMINAN KUALITAS STATISTIK (SQA) Banyak kesalahan ditemukan pada waktu perangkat lunak sedang dalam proses

JAMINAN KUALITAS STATISTIK (SQA) Banyak kesalahan ditemukan pada waktu perangkat lunak sedang dalam proses pengembangan. Cacat yang lain ditemukansetelah perangkat lunak diluncurkan kepada pemakai akhir. Meskipun ratusan kesalahan yang berbeda diluncurkan, semuanya dapat ditelusuri dari satu (atau lebih) penyebab berikut ini : RPL 138

 Spesifikasi yang tidak lengkap atau keliru Kesalahan interpretasi komunikasi pelanggan Deviasi intersioanl dari

Spesifikasi yang tidak lengkap atau keliru Kesalahan interpretasi komunikasi pelanggan Deviasi intersioanl dari spesifikasi Pelanggaran standar pemrograman Kesalahan dalam representasi data Kesalahan dalam logika desain Interface modul yang tidak konsisten Pengujian yang tidak lengkap atau keliru Dokumentasi yang tidak lengkap atau tidak akurat Kesalahan dalam penerjemahan bahasa pemrograman desain Antarmuka manusia dengan komputer yang tidak konsisten atau mengandung ambiguitas RPL 139

Keamanan Perangkat Lunak dan Analisis Risiko Leveson membicarakan pengaruh perangkat lunak dalam sistem kritis

Keamanan Perangkat Lunak dan Analisis Risiko Leveson membicarakan pengaruh perangkat lunak dalam sistem kritis keamanan ketika menulis : Sebelum perangkat lunak digunakan di dalam sistem kritis keamanan, perangkat lunak itu sering dikontrol oleh alat mekanik konvensional (tidak dapat diprogram) dan elektronik. Teknik keamanan sistem didesain untuk mengatasi kegagalan acak dalam sistem-sistem tersebut. Kesalahan perancangan oleh manusia dapat sepenuhnya dihindari atau dihilangkan sebelum perangkat lunak tersebut diluncurkan dioperasikan. RPL 140

 Keamanan perangkat lunak dan analisis risiko adalah aktivitas jaminan kualitas perangkat lunak yang

Keamanan perangkat lunak dan analisis risiko adalah aktivitas jaminan kualitas perangkat lunak yang berfokus pada identifikasi dan penilaian risiko potensial yang mungkin berpengaruh negatif terhadap perangkat lunak dan menyebabkan seluruh sistem menjadi gagal. Jika risiko dapat diidentifikasi pada awal proses rekayasa perangkat lunak, maka ciri-ciri desain perangkat lunak dapat ditetapkan sehingga akan mengeliminasi atau mengontrol risiko potensial. RPL 141

RPL 142

RPL 142

Perhitungan Investasi Proyek Deded Ramad Kamda, S. Kom UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA “YPTK” PADANG

Perhitungan Investasi Proyek Deded Ramad Kamda, S. Kom UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA “YPTK” PADANG

INVESTASI PENGGUNAAN ATAU SEJUMLAH DANA / MODAL KEDALAM BENTUK AKTIVA (PROYEK) YANG DIHARAPKAN AKAN

INVESTASI PENGGUNAAN ATAU SEJUMLAH DANA / MODAL KEDALAM BENTUK AKTIVA (PROYEK) YANG DIHARAPKAN AKAN MEMBERIKAN NILAI MANFAAT (BENEFITS) DI MASA YANG AKAN DATANG DITINJAU DARI JANGKA WAKTU PEROLEHAN MANFAAT atau WAKTU PENGEMBALIAN INVESTASI , dibagi atas: INVESTASI JANGKA PENDEK (Short Term, 2 - 3 tahun) • INVESTASI JANGKA MENENGAH (Middle Term, 4 – 5 tahun) • INVESTASI JANGKA PANJANG (Long Term, > 5 tahun l

JANGKA WAKTU INVESTASI Penentuan Jangka Waktu Investasi (Pendek, Menengah, atau Panjang), didasarkan pada: 1.

JANGKA WAKTU INVESTASI Penentuan Jangka Waktu Investasi (Pendek, Menengah, atau Panjang), didasarkan pada: 1. Kondisi Usaha (Proyek) 2. Kondisi Internal dan Eksternal Usaha 3. Nilai Manfaat Yang Diharapkan 4. Kapabilitas dan Kapasitas Usaha

JENIS PENDANAAN DALAM INVESTASI 1. PROCUREMENT COST (KEBUTUHAN HARDWARE) 2. START UP COST (KEBUTUHAN

JENIS PENDANAAN DALAM INVESTASI 1. PROCUREMENT COST (KEBUTUHAN HARDWARE) 2. START UP COST (KEBUTUHAN SOFTWARE) 3. PROJECT COST (KEBUTUHAN PROYEK)

Analisa Biaya Th. 0 I Biaya-biaya 1 Biaya Pengadaan a. Biaya pembelian perangkat keras

Analisa Biaya Th. 0 I Biaya-biaya 1 Biaya Pengadaan a. Biaya pembelian perangkat keras Rp 8, 050, 000 b. Biaya pembelian perangkat lunak Rp 8, 255, 000 Total Biaya Pengadaan Rp 16, 305, 000 2 Biaya penerapan sistem a. Biaya pelatihan personel Rp 1, 500, 000 b. Biaya perawatan perangkat lunak c. biaya perawatan perangkat keras Total biaya penerapan Rp 1, 500, 000 3 Biaya pengembangan sistem a. Biaya pemrograman Rp 6, 000 b. total biaya proyek lainnya Rp 4, 000 Total biaya pengembangan Rp 10, 000 Total biaya-biaya Rp 27, 805, 000 II. Manfaat berwujud a. Pengurangan biaya operasi b. peningkatan informasi III. Manfaat tak berwujud Peningkatan kinerja pegawai a. b. peninggkatan suasana pegawai c. Peningkatan kualitas SDM d. Peningkatan citra organisasi Total manfaaf Selisih total dan biaya Rp 27, 805, 000 Th. 1 Rp 1, 000, 000 Rp 2, 000 Rp 3, 500, 000 Rp 5, 500, 000 Rp 1, 500, 000 Rp 2, 500, 000 Rp 2, 000 Rp 1, 000 Rp 4, 000 Rp 3, 000 Rp 14, 000 Rp 8, 500, 000 Th. 2 Rp 2, 000, 000 Rp 4, 000 Rp 8, 000 Rp 1, 500, 000 Rp 3, 500, 000 Rp 3, 000, 000 Rp 5, 000 Rp 6, 000 Rp 22, 000 Rp 14, 000 Th. 3 Rp 2, 500, 000 Rp - Rp 2, 500, 000 Rp 3, 000, 000 Rp 2, 500, 000 Rp 3, 000 Rp 4, 000 Rp 15, 500, 000 Rp 13, 000

 PAYBACK PERIODS RETURN ON INVESTMENT (ROI) NET PRESENT VALUE (NPV)

PAYBACK PERIODS RETURN ON INVESTMENT (ROI) NET PRESENT VALUE (NPV)

 Metodde ini digunakan untuk xmenilai proyek investasi dengan dasar lamanya investasi tersebut dapat

Metodde ini digunakan untuk xmenilai proyek investasi dengan dasar lamanya investasi tersebut dapat tertutup dengan aliran-aliran kas masuk Biaya tahun 0 : 27. 805. 000 l Proceed tahun 1 : (8. 500. 000) l Sisa tahun 1 : 19. 305. 000 l Proceed tahun 2 : (14. 000) l Sisa tahun 2 : 5. 305. 000 l Payback period = 2 + (sisa tahun 2/ proceed tahun 3) l

 Jadi pengembalian modal akan diterima pada durasi 2 c tahun 4 bulan. Karena

Jadi pengembalian modal akan diterima pada durasi 2 c tahun 4 bulan. Karena nilai ini lebih kecil dari 3 tahun maka proyek dinyatakan layak

 Metode pengembalian informasi digunakan untuk mengukur persentase manfaat yang dihasillkan proyek dibandingkan dengan

Metode pengembalian informasi digunakan untuk mengukur persentase manfaat yang dihasillkan proyek dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan. Adapunn ROI dari proyek diatas : Biaya tahun 0 l Biaya tahun 1 l Biaya tahun 2 l Biaya tahun 3 l Total biaya l : : : 27. 305. 000 5. 500. 000 8. 000 2. 500. 000 43. 805. 000

 Manfaat l Manfaat tahun 0 : 0 l Manfaat tahun 1 : 14.

Manfaat l Manfaat tahun 0 : 0 l Manfaat tahun 1 : 14. 000 l Manfaat tahun 2 : 22. 000 l Manfaat tahun 3 : 15. 500. 000 l Total Manfaat : 51. 500. 000 ROI = total manfaat –total biaya x 100% total biaya = 51. 500. 000 - 43. 805. 000 x 100% 43. 805. 000 = 7. 695. 000 x 100%= 17. 56649 % 43. 805. 000 Karena nila ROI di atas 0 maka proyek dinyatakann layak

 Net Present Value (NPV) dihitung dengan suku bunga diskonto sebesar 10% NPV =

Net Present Value (NPV) dihitung dengan suku bunga diskonto sebesar 10% NPV = Nilai proyek + proceed 1 + proceed 2 + proceed 3 (1 + 0. 1) 1 (1 + 0. 1) 2 (1 + 0. 1) 3 NPV = -27. 805. 000+ 8. 500. 000 + 14. 000 + 13. 000 3 (1 + 0. 1) 1 (1 + 0. 1) 2 (1 + 0. 1)

Aktivitas A B C D E F G H I Aktivitas yang mendahului A

Aktivitas A B C D E F G H I Aktivitas yang mendahului A A A B C, D D, F D E, G, H Waktu (minggu) 3 2 4 4 6 6 2 3 3