FIQH Pemahaman secara umum Pemahaman yang dalam Mengetahui

  • Slides: 70
Download presentation

 ﺍﻟ • FIQH – Pemahaman secara umum () – Pemahaman yang dalam (

ﺍﻟ • FIQH – Pemahaman secara umum () – Pemahaman yang dalam ( ) ﺍﻟ – Mengetahui yang tersirat melalui yang tersurat ( ) ﺍﺍ ﺍﻟ ﺍ • Dakwah sudah dijelaskan sebelumnya

 ﺍﻟ ﻯ ﺍﻟﻠ • ﻟ ﺍﻟ ﻱ ﺍ ﺍﻟ ﺍﺍ ﺍﺍ ﺍﺍ ﺍ

ﺍﻟ ﻯ ﺍﻟﻠ • ﻟ ﺍﻟ ﻱ ﺍ ﺍﻟ ﺍﺍ ﺍﺍ ﺍﺍ ﺍ ﺍ ﺍﻟ ﺍ ﻯ ﺍﻟﻠ ﺍ • Mendalami dan menghayati pemahaman sejarah dakwah, sebab-sebabnya, rukun-rukunnya, caranya, sarana-sarananya, dan hasil-hasilnya secara detail dan mendalam, sehingga menampilkan dakwah dengan sebaik-baik sajian

3 Bahasan • Dalam materi ini akan dijelaskan 3 bahasan Fiqh Dakwah – Kerja

3 Bahasan • Dalam materi ini akan dijelaskan 3 bahasan Fiqh Dakwah – Kerja dakwah ( ) ﺍﻟ – Tahapan-tahapan dakwah ( )ﺍ ﺍﻟ – Sasaran dakwah ( )ﺍ ﺍﻟ • Pembahasan yang lainnya akan dijelaskan di materi-materi Fiqh Dakwah berikutnya

Dakwah = Perubahan • Apa yang kita kerjakan ketika berdakwah? • MELAKUKAN PERUBAHAN! –

Dakwah = Perubahan • Apa yang kita kerjakan ketika berdakwah? • MELAKUKAN PERUBAHAN! – Dari satu kondisi ke kondisi yang lain yang lebih baik – Secara bertahap ﺍ Negara Buruk DAKWAH Negara Baik

Pekerjaan Pertama • Pekerjaan pertama dalam dakwah adalah MERUBAH KEBODOHAN MENUJU PENGETAHUAN ( )

Pekerjaan Pertama • Pekerjaan pertama dalam dakwah adalah MERUBAH KEBODOHAN MENUJU PENGETAHUAN ( ) ﺍﺍ ﻯ ﺍ • Tentu kebodohan setiap orang berbeda-beda – – Bodoh dalam akidah Bodoh dalam ibadah Bodoh dalam akhlak Bodoh dalam pemikiran • Di sini kita perlu mengetahui TITIK NOL-nya (di mana kita memulai)

Mengambil Pertengahan • Bisa terjadi bahwa kondisi mad’u sangat beragam tingkatannya, ada yang awam

Mengambil Pertengahan • Bisa terjadi bahwa kondisi mad’u sangat beragam tingkatannya, ada yang awam banget dan ada yang latar belakang agamanya baik • Dalam kondisi seperti itu, kita dapat mengambil titik tengahnya agar – Yang awam bisa termotivasi untuk meningkatkan diri – Yang lebih tinggi tidak bosan • Atau bisa diberikan pengertian kepada yang lebih tinggi agar mau menerima kalau dimulai dari hal yang mendasar sekali

Memulai dari Akidah • Biasanya apapun latar belakang keagamaannya, kita bisa memulai dari penanaman

Memulai dari Akidah • Biasanya apapun latar belakang keagamaannya, kita bisa memulai dari penanaman akidah dulu • Ini juga sesuai dengan apa yang dilakukan Rasulullah SAW ketika pertama kali berdakwah di Mekkah • Juga karena kita telah memiliki materi-materi akidah yang sangat lengkap dan sistematis (bahkan tidak ada di buku-buku yang dipelajari di sekolah atau pesantren) materi-materi T 1 (tamhidiyah pertama): Ma’nasy Syahadatain – Ma’rifatul Qur’an

Dua Marhalah • Karena pentingnya persoalan tertanamnya pengetahuan dasar-dasar Islam ini, maka untuk melakukan

Dua Marhalah • Karena pentingnya persoalan tertanamnya pengetahuan dasar-dasar Islam ini, maka untuk melakukan perubahan ini dilakukan melalui DUA MARHALAH DAKWAH: – Marhalah penyampaian ( )ﻟ – Marhalah pengajaran ( )ﻟ • Masing-masing marhalah ini memiliki sasaran dakwah sendiri-sendiri

Tahapan-tahapan Dakwah ( )ﺍ ﺍﻟ • Dakwah Islamiyah adalah dakwah fitrah (sesuai dengan fitrah

Tahapan-tahapan Dakwah ( )ﺍ ﺍﻟ • Dakwah Islamiyah adalah dakwah fitrah (sesuai dengan fitrah seluruh manusia) • Ini wajar: dakwah Islamiyah dicanangkan oleh Allah SWT, Pencipta seluruh alam, termasuk manusia • Hanya Allah-lah yang tahu bagaimana cara merubah manusia ke arah Islam atau mengembalikan manusia pada fitrahnya • 7: 172 ﻯ ﺍ FITRAH MANUSIA = fitrah pengakuan terhadap kekuasaan Allah

Bayi • Contoh perubahan yang fitriyah: BAYI – Makan: lunak hingga keras – Membaca:

Bayi • Contoh perubahan yang fitriyah: BAYI – Makan: lunak hingga keras – Membaca: dikasih tahu berulang-ulang sampai lancar • Jadi: tahapan manusia itu adalah ciri manusia dalam semua kegiatan • Bagaimana dengan dakwah? • Dakwah pun ada tahapan-tahapannya! • Ini mutlak diketahui oleh du’at • Tidak tahu ini BISA FATAL • Bukti: hadits Aisyah ra

Marhalah Turunnya Al-Qur’an ﻻ : ﺍ ﺍﻟ ﺍ ﻯ ﺍﻹﻻ ﺍﻻ ﺍﺍ ﻻ ﺍ

Marhalah Turunnya Al-Qur’an ﻻ : ﺍ ﺍﻟ ﺍ ﻯ ﺍﻹﻻ ﺍﻻ ﺍﺍ ﻻ ﺍ ﺍﻭﺍ ﻻ ﺍﻟ ﺍ : ، ﻭﺍ ﺍ ﺍﻭﺍ ﻻ ﺍ ﺍ ﺍ ﺍ Hanya sanya awal-awal diturunkannya Al-Qur’an adalah surat yang pendek; di dalamnya disebutkan sorga dan neraka, sehingga setelah manusia mantap keislamannya diturunkanlah halal dan haram. Seandainya yang pertama diturunkan adalah, “Jangan minum arak!” tentu mereka berkata, “Kami tidak akan meninggalkannya selamanya. ” Dan seandainya diturunkan, “Jangan berzina!” tentulah mereka berkata, “Kami tidak akan meninggalkan zina. ” (Diriwayatkan oleh Al-Baihaqi)

Tahapan Larangan Minum Arak • Pelarangan minuman keras pun bertahap – Diawali dengan asal

Tahapan Larangan Minum Arak • Pelarangan minuman keras pun bertahap – Diawali dengan asal miras (16: 67) dari buah kurma dan anggur dua macam minuman – Informasi hakikat miras (2: 219) Allah tidak menafikan manfaatnya, tapi dosanya lebih besar (social cost besar sekali, dibanding masalah tenaga kerja) – Membatasi WAKTU meminum arak (4: 43) – Larangan tegas dan kecaman keras perbuatan itu (5: 90 -91) • Hasilnya? MADINAH BANJIR KHAMR karena ditumpahin semua

Penciptaan Alam Semesta • Bahkan Allah SWT memberi contoh dalam masalah tahapan ini dalam

Penciptaan Alam Semesta • Bahkan Allah SWT memberi contoh dalam masalah tahapan ini dalam penciptaan Alam Semesta • Alam semesta tidak diciptakan secara sertamerta (ada, tanpa tahapan), tapi diciptakan dalam 6 HARI (41: 9 -12, 79: 27 -33) – Tahap 1: Penciptaan bumi (2 hari) 41: 9 – Tahap 2: Penciptaan langit (2 hari) 41: 12, 79: 27 -29 – Tahap 3: Penyiapan bumi untuk dihuni manusia (2 hari) 41: 10, 79: 30 -33 total 4 hari

Marhalah PENYAMPAIAN ( )ﻟ • Dakwah jenis tabligh ini banyak dilakukan oleh masyarakat tabligh

Marhalah PENYAMPAIAN ( )ﻟ • Dakwah jenis tabligh ini banyak dilakukan oleh masyarakat tabligh akbar, misalnya • Biasanya dilakukan dalam rangka PHBI (peringatan hari besar Islam) – – Maulid Nabi Isra’ dan Mi’raj Nuzulul Qur’an Tahun Baru Islam • Semuanya dimaksudkan untuk meninggikan syi’ar Islam

Target: Informasi ( )ﻹﻻ • Pada tahapan ini target dakwahnya adalah memberikan INFORMASI tentang

Target: Informasi ( )ﻹﻻ • Pada tahapan ini target dakwahnya adalah memberikan INFORMASI tentang Islam – Jangan bebani tabligh dengan target-target lain • Jadi, dakwahnya harus informatif materinya bersifat umum • Harapannya peserta menjadi tambah semangat untuk lebih lanjut mempelajari Islam (munculnya ghirah Islam) penting untuk melanjutkannya dengan dakwah fardiyah • Ingat, tidak boleh mandeg di tahapan ini saja ini baru AWAL, bukan akhir

Peserta dan Da’i • Pada tahapan tabligh pesertanya tidak dibatasi, siapapun boleh ikut dan

Peserta dan Da’i • Pada tahapan tabligh pesertanya tidak dibatasi, siapapun boleh ikut dan berapapun boleh • Di sini memang seorang da’i (muballigh) dituntut untuk bisa menarik perhatian peserta, terutama kalau jumlahnya banyak • Contoh lain dakwah tahapan ini adalah DAURAH REKRUTMEN, Mentoring, Majlis Ta’lim, atau disebut PRA-HALAQAH • Penting diperhatikan oleh da’i yang berdakwah dalam tahapan ini: – Tidak ghurur (terpesona) dengan jumlah peserta, karena mereka masih “mengambang” – Doronglah peserta untuk lebih lanjut dalam mendalami Islam

Marhalah Pengajaran ( )ﻟ • Dakwah pada marhalah Ta’lim sudah lebih khusus – Pesertanya

Marhalah Pengajaran ( )ﻟ • Dakwah pada marhalah Ta’lim sudah lebih khusus – Pesertanya sudah khusus – Murabbinya juga definitif (dipimpin oleh satu orang Murabbi) – Materinya pun sudah tertentu • Kalau marhalah Tabligh masuk Dakwah ‘Ammah (umum), maka marhalah Ta’lim mulai masuk dakwah khashshah atau disebut dengan HALAQAH

Dari Abi Waqid al-Harits bin Auf ra, sesungguhnya Rasulullah SAW ketika sedang duduk di

Dari Abi Waqid al-Harits bin Auf ra, sesungguhnya Rasulullah SAW ketika sedang duduk di masjid, dan para sahabat bersama beliau, tiba-tiba datang tiga orang, yang dua mendatangi Rasulullah SAW dan lainnya pergi berlalu. Maka keduanya berdiri di hadapan Rasul, salah satunya melihat tempat senggang di HALAQAH maka ia segera duduk di tempat itu, dan satunya lagi duduk di belakangnya. Adapun orang yang ketiga maka ia pergi berlalu dari majlis itu. Ketika Rasulullah SAW selesai, beliau bertanya, “Maukah kalian aku beritahu tentang ketiga orang tadi? Adapun salah seorang dari mereka ia mencari tempat di sisi Allah maka Allah pun memberinya tempat, dan yang kedua adalah orang yang malu maka Allah pun malu kepadanya. Adapun yang ketiga adalah orang yang berpaling maka Allah pun berpaling darinya. ” (HR. Bukhori-Muslim)

Dari Abi Said al-Khudriy ra, dia berkata: “Muawiyah keluar menuju HALAQAH (lingkaran orang) yang

Dari Abi Said al-Khudriy ra, dia berkata: “Muawiyah keluar menuju HALAQAH (lingkaran orang) yang ada di dalam masjid, lalu ia bertanya, ‘Apa yang menjadikan kalian duduk-duduk di masjid? ’ Mereka menjawab, ‘Kami duduk mengingat Allah. ’ Ia bertanya, ‘Demi Allah, apakah hanya itu yang mengundang kalian duduk-duduk? ’ Mereka menjawab, ‘Tidak ada yang menarik kami untuk duduk-duduk melainkan hanya itu. ’ Lalu ia berkata, ‘Ketahuilah! Aku minta kalian bersumpah bukan karena aku tidak percaya pada kalian, dan tidak ada seorang pun menyamai kedudukanku di sisi Rasulullah SAW yang lebih sedikit menceritakan hadits beliau dari pada aku. Sesungguhnya Rasulullah SAW keluar kepada sekumpulan sahabatnya, lalu beliau bertanya, ‘Apa yang menjadikan kalian duduk-duduk di masjid? ’ Mereka menjawab, ‘Kami duduk-duduk mengingat Allah, memuji. Nya atas nikmat hidayah. Nya yang membawa kami kepada Islam dan memberikan Islam kepada kami. ’ Beliau bertanya, ‘Demi Allah, apakah hanya itu yang mengundang kalian duduk-duduk? ’ Mereka menjawab, ‘Tidak ada yang menarik kami untuk duduk melainkan hanya itu. ’ Lalu beliau berkata, ‘Ketahuilah! Aku minta kalian bersumpah bukan karena aku tidak percaya pada kalian, akan tetapi Jibril datang kepadaku dan memberitahukan kepadaku bahwa Allah membanggakan kalian di hadapan para malaikat. ’ (HR. Muslim, diambil dari Riyadhush-Shalihin no. 1458

Marhalah Tamhidi ( )ﻟ ﻱ • Dakwah di marhalah Ta’lim disebut Marhalah Tamhidi •

Marhalah Tamhidi ( )ﻟ ﻱ • Dakwah di marhalah Ta’lim disebut Marhalah Tamhidi • Definisi – Adalah seseorang yang memiliki sifat-sifat terpuji, perangai Islam asasi, tidak terkotori oleh syirik dan tidak memiliki hubungan dengan instansi yang memusuhi Islam. • Karakter – Membangkitkan rasa kebutuhannya kepada Islam, juga kepada pelaksanaan adab-adab dan hukumnya serta rasa cintanya untuk hidup di bawah naungan Islam.

Jumlah Peserta • Manhaj Tarbiyah 1427 H membagi sarana paling utama tarbiyah tamhidi dalam

Jumlah Peserta • Manhaj Tarbiyah 1427 H membagi sarana paling utama tarbiyah tamhidi dalam 3 jenis berdasarkan jumlah pesertanya 1. Tarbiyah Fardiyah : 1 – 4 2. Halaqah : 5 – 12 3. Ta’lim Tarbawi : 13 – 30 • Ini untuk menampung jumlah kecil dan besar • Ini juga sebagai jalan keluar kekurangan Murabbi/ah (3 halaqah 1 ta’lim tarbawi)

Pembekalan Ilmu-ilmu ( ) ﺍ • Target dakwah pada marhalah ini adalah pembekalan ilmu-ilmu

Pembekalan Ilmu-ilmu ( ) ﺍ • Target dakwah pada marhalah ini adalah pembekalan ilmu-ilmu ( ) ﺍ dasar-dasar Islam • Ini target secara garis besar • Adapun target secara lebih rinci dijelaskan di halaman berikut ini

Tujuan Marhalah Tamhidi 1. Memperkenalkan kepada peserta prinsip-prinsip umum Islam, baik aqidah, syariah maupun

Tujuan Marhalah Tamhidi 1. Memperkenalkan kepada peserta prinsip-prinsip umum Islam, baik aqidah, syariah maupun akhlaq. 2. Memunculkan lingkungan yang sesuai untuk komitmen dengan prinsip-prinsip Islam. 3. Memperkokoh kecenderungan peserta untuk komitmen dengan prinsip-prinsip Islam. 4. Mengembangkan sifat-sifat terpuji dan perangai Islam asasi yang ada peserta melalui kajian terhadap ilmu-ilmu marhalah (bidang studi). 5. Membentuk berbagai kecenderungan dan orientasi-orientasi positif menuju penyebarluasan fikrah Islam dan memberikan perhatian kepada berbagai problematika dunia Islam. 6. Meneliti tingkat kredibilitas berbagai kecenderungan dan orientasi positif yang dimiliki oleh peserta tersebut.

Materi Halaqah Tamhidi 1427 H • Akidah – Ma’na Syahadatain (3), Ma’rifatullah (2), Ma’rifatur

Materi Halaqah Tamhidi 1427 H • Akidah – Ma’na Syahadatain (3), Ma’rifatullah (2), Ma’rifatur Rasul, Ma’rifatul Islam (2), Ma’rifatul Qur’an (1), Iman kepada Hari Akhir, Taqdir, Ma’rifatul Insan (Ihsan) • Sirah – Sirah singkat dari kelahiran – wafat – Karakteristik fase dakwah di Mekah • Qur’an : An-Naas – Al-’Alaq • Tazkiyah : Rukun Islam dan Prinsip Akhlak • Fikrul Islami – GF, Zionisme Internasional, Hizbusy Syaithan, Ahwalul Muslimin Al. Yaum – Ahammiyatut Tarbiyah • Keakhwatan : – Urgensi Tarbiyah Wanita Musliman dan Membangun Kepribadian Islami

Prinsip Pemberian Materi • Sesungguhnya materi-materi itu ibarat peluru-peluru • Murabbi adalah pistol dan

Prinsip Pemberian Materi • Sesungguhnya materi-materi itu ibarat peluru-peluru • Murabbi adalah pistol dan penembaknya • Kita bidik karakter-karakter yang ingin kita ubah, sehingga “mati” • Jadi memberikan materi sesuai keperluan • Urutannya? Sesuai keperluan

Parameter Penting Tamhidi • Kehadiran yang rutin • Ibadah fardhunya baik • Perhatian kepada

Parameter Penting Tamhidi • Kehadiran yang rutin • Ibadah fardhunya baik • Perhatian kepada tilawah al-Qur’an dan adabnya • Keberpihakan kepada Islam dan Kaum Muslimin ﻟ ﺍﻹﻻ PRIBADI MUSLIM

Pekerjaan Kedua • Pekerjaan kedua setelah merubah manusia dari tidak tahu menjadi tahu adalah

Pekerjaan Kedua • Pekerjaan kedua setelah merubah manusia dari tidak tahu menjadi tahu adalah MERUBAH TAHU MENJADI IDEOLOGI ( ) ﺍ ﻯ ﺍ • Ini pekerjaan yang lebih berat dibanding hanya sekedar merubah tidak tahu menjadi tahu • Menjadikan yang sudah diketahui itu menjadi fikroh (pola pikir, ideologi) perlu langkah-langkah tertentu didasarkan pada pengalaman dakwah • Oleh karena itu, Murabbi di marhalah ini harus yang berkapasitas khusus

Indikator Fikroh 1. Menyerap materi-materi tarbiyah dengan baik – Saat menanggapi persoalan tertentu maka

Indikator Fikroh 1. Menyerap materi-materi tarbiyah dengan baik – Saat menanggapi persoalan tertentu maka landasan berpikirnya adalah materi-materi tarbiyah yang sudah diterima atau buku-buku yang menjadi rujukan tarbiyah (buku-buku Ikhwan) 2. Memiliki idealisme untuk meninggikan kalimat Allah agar tinggi Murobbi perlu menanamkan masalah ini

Belum Sampai ke Fikroh • Kalau indikator-indikator tersebut tidak nampak, mungkin baru sebatas ma’rifah,

Belum Sampai ke Fikroh • Kalau indikator-indikator tersebut tidak nampak, mungkin baru sebatas ma’rifah, belum sampai ke fikroh • Ini bukan berkaitan dengan lamanya tarbiyah, tapi interaksi yang baik antara seorang binaan dan materi-materi yang diberikan

Pekerjaan Ketiga • Pekerjaan ketiga adalah MERUBAH MANUSIA DARI IDEOLOGI MENJADI HARAKAH ATAU GERAKAN

Pekerjaan Ketiga • Pekerjaan ketiga adalah MERUBAH MANUSIA DARI IDEOLOGI MENJADI HARAKAH ATAU GERAKAN ( ) ﺍ ﻯ ﺍ • Ini pekerjaan yang lebih berat lagi • Seorang Murobbi tidak membiarkan idealisme binaannya terpendam begitu saja tanpa menjadi sebuah gerak karatan, akhirnya mati: air yang diam menjadi sumber penyakit

Motivasi Kerja • Seorang Murabbi selayaknya mampu memberi motivasi kepada binaannya untuk bekerja (beramal,

Motivasi Kerja • Seorang Murabbi selayaknya mampu memberi motivasi kepada binaannya untuk bekerja (beramal, berharakah) • Faktor KETELADANAN menjadi hal yang sangat penting • Ingat, Rasulullah SAW pun terlibat aktif dalam amal-amal bersama, seperti dalam penggalian parit di Perang Ahzab • Mutarabbi akhirnya tergerak juga untuk berharakah seperti Murabbinya

Kerja-kerja Utama • Dalam materi “Al-Amal Al-Islami” telah dijelaskan jenis-jenis kerja yang utama –

Kerja-kerja Utama • Dalam materi “Al-Amal Al-Islami” telah dijelaskan jenis-jenis kerja yang utama – – Dakwah Tarbiyah Harakah Jihad • Semua binaan harus diarahkan untuk melakukan kerja-kerja tersebut, sehingga menjadi – – Da’iyah Murabbi Muharrik Mujahid

Kerja Membina • Kerja membina adalah dalam rangka MENCETAK KADER PENGGERAK DAKWAH • Membina

Kerja Membina • Kerja membina adalah dalam rangka MENCETAK KADER PENGGERAK DAKWAH • Membina bukan sekedar memberi ilmu tanpa ada gerakan • Oleh karena itu, binaan harus selalu kita arahkan untuk bisa membina (menjadi murabbi)

Memotivasi untuk Membina • Kadang tidak cukup sekedar melalui materi yang kita berikan di

Memotivasi untuk Membina • Kadang tidak cukup sekedar melalui materi yang kita berikan di halaqah • Sering pendekatan pribadi lebih mengena, di samping pemberian materi • Ini dimulai dari binaan yang paling potensial untuk membina – Yakinkan bahwa dia mampu – Kita sebutkan kelebihan-kelebihannya yang menunjang dirinya menjadi Murabbi – Arahkan untuk mencari binaan orang-orang yang paling mudah didekati

Kenapa Konsentrasinya Ini? • Membina adalah pekerjaan yang membuat seseorang memasuki DUNIA LAIN •

Kenapa Konsentrasinya Ini? • Membina adalah pekerjaan yang membuat seseorang memasuki DUNIA LAIN • Dengan membina – Mutarabbi akan membuka kembali catatan materinya – Mutarabbi akan merapikan catatannya – Mutarabbi akan rajin bertanya, terutama dalam rangka memahami kembali materi yang pernah diterima dan mau disampaikan kembali – Mutarabbi akan rajin tarbiyah dzatiyah (menghafal, membaca buku) – Mutarabbi mulai memikirkan orang lain (agar menjadi lebih baik)

Pribadi Da’iyah ( )ﻟ ﺍﻟ ﺍ • Dengan menjadi murabbi diharapkan binaan menjadi pribadi

Pribadi Da’iyah ( )ﻟ ﺍﻟ ﺍ • Dengan menjadi murabbi diharapkan binaan menjadi pribadi da’iyah sambil memantapkan terus pribadi muslimnya • Semboyannya adalah ﺍ Perbaiki diri sambil menyeru orang lain

Marhalah TAKWIN • Karena di marhalah ini pekerjaan kita adalah mencetak DA’IYAH dan MURABBI,

Marhalah TAKWIN • Karena di marhalah ini pekerjaan kita adalah mencetak DA’IYAH dan MURABBI, maka marhalah ini disebut marhalah takwin (pembentukan) • Ini adalah marhalah yang sangat penting • Sehingga murabbi di marhalah ini harus seorang yang memahami karakteristik marhalah ini atau biasa disebut TAKWINER (ahli dalam mentakwin orang)

Dalil Pentingnya TAKWIN ﺍ ﻭ ﺍﻭ ﻭ ﻯ ﺍ ﻭ ﺍﻭ ﻭ tuk AT

Dalil Pentingnya TAKWIN ﺍ ﻭ ﺍﻭ ﻭ ﻯ ﺍ ﻭ ﺍﻭ ﻭ tuk AT in un M Takw lkan UM uncu mem Ummat yang melaksanakan fungsi DAKWAH Masalahnya: Bagaimana berdakwah dengan BAIK? Dan hendaklah ada Berarti BELUM ADA HARUS DIADAKAN HARUS ada langkah PENGADAAN/ PEMBENTUKAN ( )ﺍﻟ

Sosok Rijalud Dakwah ﺍﻟ ﺍ ﺍ ﺍﺍ Pemahaman yang menyeluruh dan disiplin penuh

Sosok Rijalud Dakwah ﺍﻟ ﺍ ﺍ ﺍﺍ Pemahaman yang menyeluruh dan disiplin penuh

Sosok Rijal Dakwah ﺍ ﺍ Ruhnya Sufi Gerakannya Militer

Sosok Rijal Dakwah ﺍ ﺍ Ruhnya Sufi Gerakannya Militer

Semboyan ﺍ Kita ini du’at sebelum lainnya

Semboyan ﺍ Kita ini du’at sebelum lainnya

Sasaran Dakwah • Ada dua sasaran dakwah di marhalah ini 1. Pembekalan fikrah (

Sasaran Dakwah • Ada dua sasaran dakwah di marhalah ini 1. Pembekalan fikrah ( ) ﺍ 2. Latihan-latihan kerja ( ) ﺍ • Pembekalan fikrah melalui materi-materi dakwah dan pembahasan buku-buku dakwah (Risalah Pergerakan, Komitmen Muslim, Menuju Jama’atul Muslimin, Petunjuk Jalan, dll) • Latihan-latihan kerja dalam rangka mematangkan fikrah dan terampil dalam kerja dakwah

Tidak Matang-matang • Ibarat membakar batu bata, ada saja batu bata yang setengah matang

Tidak Matang-matang • Ibarat membakar batu bata, ada saja batu bata yang setengah matang • Itulah batu bata yang letaknya di pinggir • Mereka seperti disitir dalam 22: 11 • Yakni, keterlibatan mereka dalam kerja-kerja dakwah kurang baik, sehingga tidak matang meskipun sudah lama tarbiyah • Ibarat naik gedung bertingkat, jalan sih jalan, tapi naik turun di satu lantai saja

Marhalah Muayyid • Dalam M 1427 H marhalah ini disebut juga marhalah Muayyid (pendukung

Marhalah Muayyid • Dalam M 1427 H marhalah ini disebut juga marhalah Muayyid (pendukung dakwah) • MUAYYID Adalah seseorang yang – mendukung fikrah, – memiliki perhatian untuk menyebarluaskannya, – memiliki perhatian terhadap problematika kaum muslimin secara umum, dan – mempelajari sebagian dari konsep-konsep asasi dakwah

KARAKTER 1. Merasakan urgensi amal jama’i. 2. Merasakan urgensi berkhidmah demi Islam. 3. Merasakan

KARAKTER 1. Merasakan urgensi amal jama’i. 2. Merasakan urgensi berkhidmah demi Islam. 3. Merasakan urgensi kemestian bergabung kepada sebuah gerakan dakwah untuk menegakkan agama Allah di bumi. 4. Disertai terpenuhinya karakteristik asasi sebagai seorang muslim.

TUJUAN 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Menanamkan perhatian terhadap hakikat-hakikat dan nilai-nilai

TUJUAN 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Menanamkan perhatian terhadap hakikat-hakikat dan nilai-nilai yang sesuai dengan marhalah yang terambil dari Al-Qur’an, Hadits serta sirah salaf dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan ihsan. Memperkenalkan sejumlah tokoh-tokoh agung, para aktivis dan orang-orang yang berjihad untuk menolong Islam. Menangkap urgensi amal jama’i dan kemestiannya untuk berkhidmah kepada Islam dan kaum muslimin. Membekali peserta dengan berbagai kemahiran yang meningkatkan keahliannya untuk memilih gerakan dakwah yang mencerminkan pemahaman yang benar terhadap Islam. Menghiasi diri dengan akhlaq Islam dan bertata krama dengan adab-adabnya baik secara lahir maupun batin. Menanamkan perhatian untuk menyebarluaskan fikrah Islam dan perhatian kepada berbagai problematika kaum muslimin. Menanamkan kebiasaan untuk indhibath (disiplin) serta tidak menyia-nyiakan waktu.

Pekerjaan Keempat • Setelah binaan berharakah maka kita harus UBAH HARAKAHNYA MENJADI HASIL (

Pekerjaan Keempat • Setelah binaan berharakah maka kita harus UBAH HARAKAHNYA MENJADI HASIL ( ) ﺍ ﻯ ﺍﻟ • Memang hasil itu bukan hak kita, itu mutlak hak Allah • Akan tetapi, harakah yang kita jalankan harus diset akan mendapatkan hasil yang sebesar-besarnya bagi dakwah, bukan dakwah yang asal-asalan, setelah itu fatawakkal ‘alallah!

Hasil-hasil Dakwah • Pertumbuhan PRIBADI MUSLIM baik kuantitas, kualitas maupun kapasitasnya • Terbentuknya KELUARGA

Hasil-hasil Dakwah • Pertumbuhan PRIBADI MUSLIM baik kuantitas, kualitas maupun kapasitasnya • Terbentuknya KELUARGA MUSLIM yang komitmen dengan fikrah dan adab Islam • Meluasnya dakwah ke seluruh pelosok desa dan kota sehingga terbentuk BANGSA YANG MUSLIM • MERDEKANYA DAN BERSATUNYA SEMUA NEGARA -NEGARA yang di dalamnya disebut laa ilaaha illallah • Terbentuknya PEMERINTAHAN ISLAM • Kembalinya IMPERIUM ISLAM • Islam menjadi GURU ALAM SEMESTA yang menyebarkan dakwah ke setiap penjuru dunia

Visi yang Sangat Tinggi • Hasil yang ingin kita capai bukan hasil yang biasa,

Visi yang Sangat Tinggi • Hasil yang ingin kita capai bukan hasil yang biasa, tapi hasil yang sangat tinggi • Oleh karena itu, setiap aktivis dakwah harus memiliki visi yang sangat tinggi ini • Orang lain pasti menganggapnya visi yang terlalu muluk, bahkan bisa dikatakan khayalan belaka, tapi kita memandangnya sebagai sebuah kenyataan

Perlu PENATAAN DAKWAH • Karena visi kita sangat besar, maka dakwah yang kita lakukan

Perlu PENATAAN DAKWAH • Karena visi kita sangat besar, maka dakwah yang kita lakukan harus dakwah yang rapi, tertata • Karena itu perlu adanya dakwah yang tertata rapi ( )ﻟ • Tanzhim ini menjadi marhalah dakwah yang keempat setelah takwin

Bangunan • Marhalah takwin ibarat membuat batu bata dan membakarnya sehingga matang • Marhalah

Bangunan • Marhalah takwin ibarat membuat batu bata dan membakarnya sehingga matang • Marhalah tanzhim meletakkan batu bata merah itu dalam bangunan • Batu bata merah tersebut DIIKAT oleh adonan semen dan pasir yang diberi air sehingga kuat dan kokoh (61: 4) • Jadi dalam takwin seseorang itu TERLIBAT dalam dakwah, maka tanzhim membuat seseorang itu TERIKAT dengan dakwah

Mobil • Atau seperti onderdil-onderdil yang sudah jadi dalam tahapan takwin • Lalu DIRAKIT

Mobil • Atau seperti onderdil-onderdil yang sudah jadi dalam tahapan takwin • Lalu DIRAKIT menjadi sebuah mobil • Setiap onderdil diletakkan sesuai dengan fungsinya masing-masing • Masing-masing tidak boleh merasa yang paling berjasa, karena masing-masing saling menunjang

Sholat Berjamaah • Sebenarnya shalat berjamaah sudah menggambarkan tanzhim dakwah yang rapi • Ada

Sholat Berjamaah • Sebenarnya shalat berjamaah sudah menggambarkan tanzhim dakwah yang rapi • Ada MASJID tempat shalat • Ada seorang IMAM yang memimpinnya • Ada MAKMUM yang mentaati setiap gerakan sang Imam • Ada MUADZIN yang menyeru • Ada ADAB hubungan antara Imam dan Makmum – Makmum wajib taat kepada Imam – Tapi jika Imam salah (lupa), Makmum mengingatkannya dengan cara yang hikmah, bukan dengan memisahkan diri

Tanzhim Lawan • Musuh-musuh Islam juga menggunakan tanzhim dalam gerakan mereka (8: 73): ﺍﻳ

Tanzhim Lawan • Musuh-musuh Islam juga menggunakan tanzhim dalam gerakan mereka (8: 73): ﺍﻳ ﻭﺍ ﺍ – Salibisme Internasional – Zionisme Internasional • Kalau kita tidak seperti itu, pasti kalah • Kekalahan kita menjadi bencana (fitnah) dan merajalelanya kerusakan di bumi ini ( ﺍ )ﻭ ﻱ ﺍ ﺍ ﻳ

Ali ra Berkata ﻻ ﺍ ﺍﺍ ﺍﻟ ﺍ Kebenaran tanpa terorganisasi akan dikalahkan kebatilan

Ali ra Berkata ﻻ ﺍ ﺍﺍ ﺍﻟ ﺍ Kebenaran tanpa terorganisasi akan dikalahkan kebatilan yang terorganisasi Harus ada JAMAAH yang mengorganisasi gerakan dakwah

3 Sasaran Tanzhim • Adanya Tanzhim itu dalam rangka mencapai 3 sasaran penting 1.

3 Sasaran Tanzhim • Adanya Tanzhim itu dalam rangka mencapai 3 sasaran penting 1. Penyatuan barisan ( ) ﺍﻟ 2. Koordinasi kerja ( ) ﺍ 3. Pengawasan aktivitas ( )ﺍ ﺍﻟ ﺍ

Penyatuan Barisan ( ) ﺍﻟ Aligning Path Finding GROWTH MATURE START DEVELO PMENT GO

Penyatuan Barisan ( ) ﺍﻟ Aligning Path Finding GROWTH MATURE START DEVELO PMENT GO Empowering Regeneration

Langkah-langkah Tarbiyah • Rekrutmen ( )ﻟ ﺍﻟ ﻱ • Tarbiyah – Menemukan potensi-potensi dalam

Langkah-langkah Tarbiyah • Rekrutmen ( )ﻟ ﺍﻟ ﻱ • Tarbiyah – Menemukan potensi-potensi dalam setiap pribadi – Mengembangkan potensi-potensi baik yang ada dan mengikis potensi-potensi negatif • Pengarahan potensi (at-taujih) – Aligning (penyamaan arah) dari berbagai arah yang dituju oleh setiap pribadi • Pemberdayaan – Dengan kesamaan arah itu diharapkan setiap pribadi berdaya guna untuk mencapai tujuan dakwah

Koordinasi Kerja ( ) ﺍ • Kerja-kerja dakwah harus dalam kerangka amal jama’i (kerja

Koordinasi Kerja ( ) ﺍ • Kerja-kerja dakwah harus dalam kerangka amal jama’i (kerja sama) • Pada saat kerja-kerja dakwah masih sedikit (di masa Mihwar Tanzhimi) koordinasi kerja pun sangat diperlukan • Saat ini (di Mihwar Muassasi, dakwah melalui lembaga) tentu lebih mendesak lagi masalah koordinasi kerja ini • Harapan dari koordinasi kerja ini – Diketahui TITIK KOORDINAT yang menjadi titik awal yang telah dicapai – Dicanangkan titik koordinat yang akan dicapai – Adanya sinergi antar struktur, sehingga tidak saling tumpangtindih atau saling bertentangan (kontradiktif)

Pengawasan aktivitas ( )ﺍ ﺍﻟ ﺍ • Segala sesuatu yang tidak diawasi (tidak dikontrol)

Pengawasan aktivitas ( )ﺍ ﺍﻟ ﺍ • Segala sesuatu yang tidak diawasi (tidak dikontrol) pasti akan melenceng • Jadi fungsi utama pengawasan adalah agar setiap kerja yang dilakukan tetap pada rel-nya • Apa relnya? – AD/ART – Platform dan Falsafah Perjuangan – Rencana Strategis (Renstra) lima tahunan

Pekerjaan Kelima • Hasil-hasil harakah yang sekarang ini dirasakan adalah – Keterbukaan dan kebebasan

Pekerjaan Kelima • Hasil-hasil harakah yang sekarang ini dirasakan adalah – Keterbukaan dan kebebasan dalam berdakwah – Harakah Islamiyah yang mewujud dalam bentuk lembaga hizbiyah (partai) telah berperan aktif dalam ishlahul hukumah (memperbaiki pemerintahan) • Semua hasil-hasil itu harus kita tujukan dalam rangka mencari ridho Allah • Karena itu, pekerjaan kelima adalah MERUBAH HASIL MENJADI TUJUAN, YAKNI RIDHO ALLAH SWT ( ) ﺍﻟ ﻯ ﺍﺍ ﺍ ﺍﻟﻠ

Puncak Segala Aktivitas • RIDHO ALLAH SWT adalah puncak segala aktivitas yang kita lakukan

Puncak Segala Aktivitas • RIDHO ALLAH SWT adalah puncak segala aktivitas yang kita lakukan • Karena memang dakwah kita adalah DAKWAH YANG ROBBANI – Dakwah yang mengajak manusia kepada Allah • Jadi bukan jabatan, harta atau kekuasaan yang menjadi tujuan kita • Itu semua hanyalah SARANA untuk mencapai ridho Allah demi kemaslahatan umat manusia bahkan rahmat bagi semesta alam (21: 107) • Karena itu semua sebagai sarana, maka harus kita raih juga

Marhalah TANFIDZ • Tanfidz = pelaksanaan • Karena itu Imam Syahid ketika mensifati marhalah

Marhalah TANFIDZ • Tanfidz = pelaksanaan • Karena itu Imam Syahid ketika mensifati marhalah ini mengatakan, “Dakwah dalam tahapan ini adalah jihad; tanpa kenal sikap plinplan, kerja terus-menerus untuk menggapai tujuan akhir, serta kesiapan menanggung cobaan dan ujian yang tidak mungkin bersabar atasnya, kecuali orang-orang yang tulus. Dakwah ini tidaklah dapat meraih keberhasilan, kecuali dengan "ketaatan yang total" juga. ” • Kalau tidak dengan ketaatan yang total, maka tingkat pelaksanaan dakwahnya bisa rendah

Mobilisasi Kerja ( )ﻟ ﻯ ﺍ • Sasaran dakwah di marhalah ini, sebagai sifat

Mobilisasi Kerja ( )ﻟ ﻯ ﺍ • Sasaran dakwah di marhalah ini, sebagai sifat dakwahnya adalah mobilisasi kerja • Peserta tarbiyah di marhalah ini adalah – Aktivis tulen (‘amil) – Memiliki keahlian atau kepakaran (mutakhashshish dan mutsaqqaf) – Pemikir (mufakkir) – Piawai dalam mengelola aktivitas (mudarrab) – Berani (jari’) • Sehingga kualitasnya bisa 1: 10 (8: 65) atau minimal 1: 2 (8: 66) • Amru bin Ash pernah minta kepada Umar tambahan 5000 pasukan; Umar mengirim 1000 pasukan dan 4 sahabat utama (nilainya 1: 1000)