Hukum kepailitan Pengertian Kepailitan adalah sita umum atas

  • Slides: 8
Download presentation
Hukum kepailitan

Hukum kepailitan

Pengertian : Kepailitan adalah sita umum atas semua kekayaan debitor pailit yang pengurusannya dan

Pengertian : Kepailitan adalah sita umum atas semua kekayaan debitor pailit yang pengurusannya dan pemberesannya dilakukan oleh kurator dibawah pengawasan hakim pengawas. (Pasal 1 ayat 1 UU No. 37 tahun 2004)

Dasar Hukum : Faillissements Verordening stbl 1905: 217 jo. Stbl 1906: 348. Undang Kepailitan

Dasar Hukum : Faillissements Verordening stbl 1905: 217 jo. Stbl 1906: 348. Undang Kepailitan No. 4 Tahun 1998 Undang Kepailitan No. 37 Tahun 2004 Undang Perseroan Terbatas Undang Pasar Modal Undang Hak Tanggungan

Syarat-syarat Sebuah Perusahaan dikatakan Pailit: Debitor harus mempunyai dua utang atau lebih dan tidak

Syarat-syarat Sebuah Perusahaan dikatakan Pailit: Debitor harus mempunyai dua utang atau lebih dan tidak membayar sedikitnya satu utang yang telah jatuh tempo dan dapat ditagih. Dinyatakan pailit oleh putusan Pengadilan Niaga Diajukan oleh pihak-pihak yang memenuhi syarat yaitu : › › Debitor/Kreditor Kejaksaan jika untuk kepentingan umum Bank Indonesia jika Debitornya adalah Bank Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) jika debitornya adalah Perusahaan Efek, Bursa Efek, Lembaga Kliring & Penjaminan, Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian › Menteri Keungan jika Debitornya adalah Perusahaan Asuransi, Perusahaan Reasuransi, Dana Pensiun, BUMN yang bergerak di bidang kepentingan publik.

Dalam hal permohonan pernyataan pilit diajukan oleh Debitor yang masih terikat dalam pernikahan yang

Dalam hal permohonan pernyataan pilit diajukan oleh Debitor yang masih terikat dalam pernikahan yang sah, permohonan hanya dapat diajukan atas persetujuan suami atau istrinya. (Pasal 4) Permohonan pailit harus diajukan oleh seorang advokat. (Pasal 7 (1) ).

Pihak-pihak dalam proses Kepailitan Kreditor adalah orang yang mempunyai piutang karena perjanjian atau undang-undang

Pihak-pihak dalam proses Kepailitan Kreditor adalah orang yang mempunyai piutang karena perjanjian atau undang-undang yang dapat ditagih dimuka pengadilan Debitor adalah orang yang mempunyai utang karena perjanjian atau undang-undang yang pelunasannya dapat di tagih di muka pengadilan Debitor Pailit adalah debitor yang sudanh dinyatakan pailit dengan putusan pengadilan Kurator adalah Balai Harta Peninggalan atau orang perseorangan yang di angkat oleh pengadilan untuk mengurus dan membereskan harta debitor pailit dibawah pengawasan hakim pengawas Hakim Pengawas adalah hakim yang ditunjuk oleh pengadilan dalam putusan pailit atau putusan penundaan kewajiban pembayaran hutang Panitia Kreditor yaitu wakil dari para kreditor yang akan bertindak untuk kepentingan para kreditor

Tindakan-tindakan hukum setelah adanya Putusan Pailit : Kurator melakukan pemberesan harta pailit Hakim Pengawas

Tindakan-tindakan hukum setelah adanya Putusan Pailit : Kurator melakukan pemberesan harta pailit Hakim Pengawas mengawasi tindakan Kurator Dilakukan rapat Verifikasi (pencocokan hutang piutang) Dilakukan rapat kreditor Atas usulan hakim pengawas, permintaan kurator dan permintaan kreditor, Pengadilan dapat memerintahkan supaya debitor pailit ditahan dibawah pengawasan Jaksa yang ditunjuk oleh hakim pengawas. (Pasal 93)

Akibat Kepailitan : Debitor demi hukum kehilangan haknya untuk menguasai dan mengurus kekayaannya yang

Akibat Kepailitan : Debitor demi hukum kehilangan haknya untuk menguasai dan mengurus kekayaannya yang termasuk dalam harta pailit sejak tanggal putusan pailit di ucapkan. Semua perikatan debitur yang terbit sesudah putusan pailit tidak lagi dapat dibayar dari harta pailit kecuali perikatan tersebut menguntungkan harta pailit. Upah yang terutang sebelum maupun sesudah putusan pailit merupakan utang harta pailit. (Pasal 39 (2)). Berlaku penangguhan terhadap pelaksanaan Hak Tanggungan untuk jangka waktu paling lama 90 hari. (Pasal 56)