PERKOSAAN Djumadi Achmad BAGIAN ILMU KEDOKTERAN FORENSIK DAN
PERKOSAAN Djumadi Achmad BAGIAN ILMU KEDOKTERAN FORENSIK DAN MEDIKOLEGAL
DASAR HUKUM �Pasal 285 Barang siapa dengan kekerasan atau ancaman kekerasan memaksa seorang wanita bersetubuh dengan dia diluar perkahwinan, diancam karena melakukan perkosaaan dengan pidana penjara paling lama dua belas tahun.
Definisi Perkosaan �KUHP Pasal 285 : Kekerasan atau ancaman kekerasan menyetubuhi seorang wanita di luar perkawinan �Bukan berarti harus terjadi penetrasi alat kelamin pria ke dalam alat kelamin wanita, tetapi usaha untuk melakukan tindakan tersebut saja sudah dianggap perkosaan
PENGERTIAN PERKOSAAN MENURUT UNDANG – UNDANG Perkosaan adalah tindak kekerasan atau kejahatan yang berupa hubungan seksual yang dilakukan oleh laki – laki terhadap perempuan yg bukan isterinya dengan kondisi : �tidak atas kehendak dan persetujuan perempuan. �dengan persetujuan perempuan namun dibawah ancaman. �dengan persetujuan perempuan namun melalui penipuan.
JENIS PERKOSAAN Berdasarkan pelakunya �Perkosaan oleh kerabat dekat (incest) �Perkosaan oleh pacar (dating rape) �Perkosaan oleh orang asing (blitz rape) �Perkosaan oleh lebih dari satu penyerang (Gang rape) �Perkosaan oleh tentara militer (war rape)
JENIS PERKOSAAN Berdasarkan cara melakukannya �Perkosaan dengan janji-janji/penipuan �Perkosaan dengan ancaman halus �Perkosaan dengan paksaan (fisik) �Perkosaan dengan memakai pengaruh tertentu
Data faktual Laporan PBB dari 65 negara 250. 000 kasus perkosaan atau percobaan perkosaan dicatat oleh polisi per tahun Insiden perkosaan banyak dilakukan pada gadis dan wanita umur 16 -19 tahun, >60. 000 kasus perkosaan juga dilaporkan pada wanita tua umur 50 tahun tiap tahunnya Di Rumah Sakit Bhayangkara, Makassar pada tahun 2005 : 28 kasus 2006 : 29 kasus 2007 : 35 kasus Dewasa dan 50 kasus anak.
TEKHNIK PEMERIKSAAN �Hal yg hrs diperhatikan : - Informed Consent : < 18 thn orang tua/wali > 18 thn korban sendiri - Pencatatan : * Identitas korban sesuai pengakuan korban * Identitas yg mengantar korban * Tanggal, waktu, tempat pemeriksaan * Sebaiknya didampingi perawat ♀
Bukti Medik Dua Aspek Penting �Mengumpulkan bukti-bukti persetubuhan : �Penetrasi : robekan selaput dara �Ejakulasi : adanya cairan mani dan atau sel mani (sperma) �Mencari tanda-tanda kekerasan : �riwayat kehilangan kesadaran �luka-luka : memar, laserasi.
ANAMNESIS �Identitas korban �Riw. Medis �Riw. Ginekologis �Riw. Obstetri �Status perkawinan & Aktifitas seksual �Tempat, tanggal, jam kejadian �Deskripsi kejadian (berdasarkan pengakuan korban)
PEMERIKSAAN FISIK �Status Generalis �Status Vital �Pengumpulan Barang Bukti: - Pemeriksaan pakaian : ada/# air mani pd pakaian, pakaian diminta u/ diamankan + dimasukkan dalam amplop - Pemeriksaan rambut : kotoran dirambut diamankan dalam amplop - Pemeriksaan kuku : kuku dipotong, dikerok, dimasukkan dalam amplop
Menentukan umur korban Periksa gigi-geligi (pertumbuhan gigi ke 7 & 8)
Pemeriksaan pakaian Jika pada baju ada bercak mani (kaku), bercak darah, pakaian diminta dan masukkan dalam amplop
Jika ada bercak, kerok dengan skalpel (kering, bila basah gunakan kapas lidi) dan masukkan dalam amplop
Pemeriksaan rambut untuk mencari adanya benda asing
Pemeriksaan kuku untuk mencari adanya benda asing dibawah kuku jari
Pemeriksaan rambut pubis
Menentukan adanya tanda-tanda kekerasan
Pemeriksan Genitalia �Pasien diminta berbaring dalam posisi litotomi �Lakukan inspeksi genitalia eksterna untuk melihat adanya deflorasi hymen, laserasi vulva, atau vagina. �Untuk memeriksa serviks dan vagina gunakan speculum tanpa pelicin, cukup dengan dibasahi dengan air. �Dapat dilakukan bilas vagina dengan Na. Cl 0, 9% (4 ml) �Dari apusan kapas lidi lakukan pemeriksaan Gram secara langsung dan kultur gonore pada medium - bila memungkinkan
Tanda Kekerasan pd Alat Kelamin & Jaringan Sekitar…
Pem. Selaput Dara (Hymen) Normal Hymen
Variasi Morfologi Hymen �Annular Hymen �Fimbria Hymen �Seminular/crescent Hymen �Septate Hymen �Cibriform Hymen �Imperforate Hymen �Micro perforate Hymen
Menentukan adanya Tanda persetubuhan
Pemerkosaan pada anak kecil. Tampak pembengkakan, kemerahan dan robekan pada daerah posterior vulva
Tampak kemerahan dan abrasi pada daerah bawah vagina
Pemeriksaan Swab Vagina �Pemeriksaan serviks & vagina �Dengan spekulum dibilas air �Kapas Lidi Ambil specimen di labia minor dan forniks vagina, 2 x usapan * Usapan 1 kaca objek keringkan amplop dikirim * Usapan kaca objek Nacl 0, 9% 1 tetes pem. miskroskopik
Pemeriksaan Swab Vagina… (a) (b) (c)
Pem. Perineum & Rectal… -Rectal Touché -Swab -Protoskopi
Pemeriksaan Mulut … �Pada kasus persetubuhan oral
PEMERIKSAAN TERHADAP KORBAN PERKOSAAN Menentukan adanya sperma Menentukan adanya air mani Menentukan adanya kuman N. Gonorhea (GO) Menentukan adanya racun (toxikologi) Menentukan adanya kehamilan Penentuan golongan darah
Menentukan Adanya Sperma �Pemeriksaan mikroskopik dengan pewarnaan malachite green �basis kepala sperma berwarna ungu, bagian hidung merah muda
Menentukan Adanya Air Mani �Tes Asam Fosfatase 3 detik 15 detik 30 detik
Menentukan Adanya Air Mani. . . �Pakaian �Pemeriksaan menggunakan sinar ultraviolet, terjadi fluoresensi bila terdapat semen
Menentukan Adanya Racun (Toksikologi) �Pemeriksaan toksikologi untuk menentukan penggunaan obat penenang, alkohol, obat tidur, dan obat perangsang (termasuk ecstasy). �Bahan pemeriksaan : darah dan urine Ecstasy
Menentukan Adanya Kehamilan � Bahan pemeriksaan : Urine � Metode : � Hemaglutination inhibition tes (pregnosticon) � Aglutination inhibition tes (Gravindeks) � Hasil yang diharapkan : Aglutinasia pada kehamilan
Penentuan Golongan Darah �Bahan pemeriksaan : cairan vaginal yang berisi air mani dan darah �Metode : Serologi (ABO grouping test) �Hasil yang diharapkan : golongan darah dari air mani berbeda dengan golongan darah dari korban �Pemeriksaan ini hanya dapat dikerjakan bila tersangka pelaku kejahatan termasuk golongan ”sekretor”
Pemeriksaan TKP �Bercak air mani : �Secara visual �Bau yang khas �Perabaan terkesan tajin �Sinar-UV
PEMERIKSAAN TERHADAP TERTUDUH PELAKU PERKOSAAN Hal yang penting diperhatikan : �Jelaskan pemeriksaan yang akan dilakukan & kemungkinan hasil pemeriksaan bisa memberatkan dirinya. �Persetujuan tertulis �Jika tidak mendapatkan persetujuan dicatat hanya temuan dari pemeriksaan luar dan hasilnya dikirimkan disertai dengan keterangan bahwa tertuduh menolak untuk diperiksa. �waktu, tempat dan tanggal pemeriksaan harus dicatat.
PEMERIKSAAN TERHADAP TERTUDUH PELAKU PERKOSAAN Menentukan adanya sel epitel vagina pada penis – Bahan : cairan yang masih melekat disekitar corona glandis. – Hasil : epitel dinding vagina yang berbentuk hexagonal tampak berwarna coklat atau coklat kekuningan Menentukan adanya kuman N. gonorrheae (GO) – Bahan : sekret urethrae – Hasil : ditemukan kuman N. gonorrheae
DAMPAK PERKOSAAN Ø Ginekologi Ø Kehamilan Ø Penyakit Menular seksual Ø Respon psikologis setelah perkosaan Ø Secondary victimization Ø Menyalahkan korban
Dampak Psikologis Bagi Korban Dampak emosional : �Stress �Depresi �Goncangan jiwa �Menyalahkan diri sendiri �Takut berhubungan intim dengan lawan jenis �Takut kehamilan yang tidak diinginkan
Dampak lain : �Penurunan nafsu makan �Sulit tidur �Sakit kepala �Rasa tidak nyaman disekitar vagina �Luka akibat kekerasan ataupun lainnya
Perkosaan dilanjutkan pembunuhan
Kendala Dalam Pembuktian Kasus Perkosaan �Keterbatasan system medikolegal dalam penemuan, pengumpulan dan pengajuan bukti segera dari tubuh korban. �Korban tidak berdaya, mengalami depressi akibat aib sosial ataupun ketakutan. �Terlambat atau tidak melaporkan pada pihak polisi.
PENULISAN VER BERKAITAN KASUS KEJAHATAN SEKSUAL Tanda-tanda persetubuhan : �Adanya penetrasi atau tidak �Adanya ejakulat atau tidak �Adanya sperma atau tidak �Adanya enzim asam fosfatase, kolin dan spermin yang terdapat dalam ejakulat �Waktu terjadinya persetubuhan �Anal swab �Pemeriksaan air mani dari rambut dan kulit
�tanda-tanda kekerasan �perkiraan umur �pembuktian apakah seseorang itu memang sudah pantas atau sudah mampu untuk dikawini atau tidak.
KESIMPULAN �Upaya pembuktian secara kedokteran forensik pada setiap kasus kejahatan seksual sebenarnya terbatas di dalam upaya pembuktian ada tidaknya tanda-tanda persetubuhan, ada tidaknya tanda kekerasan, perkiraan umur serta pembuktian apakah seseorang itu memang sudah pantas atau sudah mampu untuk dikawini atau tidak.
- Slides: 52