DASAR ILMU KESEHATAN MASYARAKAT PROFESI KESEHATAN DAN TENAGA

  • Slides: 48
Download presentation
DASAR ILMU KESEHATAN MASYARAKAT PROFESI KESEHATAN DAN TENAGA KESEHATAN

DASAR ILMU KESEHATAN MASYARAKAT PROFESI KESEHATAN DAN TENAGA KESEHATAN

MENU Pengertian profesi dan tenaga kesehatan Peran profesi dan tenaga kesehatan dalam kesehatan masyarakat

MENU Pengertian profesi dan tenaga kesehatan Peran profesi dan tenaga kesehatan dalam kesehatan masyarakat Perbedaan Tenaga Kesehatan dan SDM Kesehatan Peran Tenaga Kesehatan dan Sistem Kesehatan Nasional Jabatan Fungsional Profesi Kesehatan Peraturan Terkait Tenaga Kesehatan Etika Profesi Kesehatan Masyarakat Tantangan dan Peluang Profesi Kesehatan Masyarakat Isu. Terkini

PENDAHULUAN Healthcare professionals are central to the delivery of high-quality healthcare services. Extensive training,

PENDAHULUAN Healthcare professionals are central to the delivery of high-quality healthcare services. Extensive training, education, and skills are essential in meeting the needs and demands of the population for safe, competent healthcare. These specialized techniques and skills that healthcare professionals acquired through systematic programs of intellectual study are the basis for socialization into their profession.

 PROFESI DAN TENAGA KESEHATAN

PROFESI DAN TENAGA KESEHATAN

PROFESI KESEHATAN Profesional kesehatan menjaga kesehatan manusia melalui penerapan prinsip dan prosedur pengobatan berbasis

PROFESI KESEHATAN Profesional kesehatan menjaga kesehatan manusia melalui penerapan prinsip dan prosedur pengobatan berbasis bukti dan kepedulian. Profesional kesehatan mempelajari, mendiagnosis, mengobati dan mencegah penyakit manusia, cedera dan gangguan fisik dan mental lainnya sesuai dengan kebutuhan populasi yang mereka layani. Mereka menyarankan atau menerapkan tindakan pencegahan dan penyembuhan, dan mempromosikan kesehatan dengan tujuan akhir untuk memenuhi kebutuhan kesehatan dan harapan individu dan populasi, dan meningkatkan hasil kesehatan masyarakat. Mereka juga melakukan penelitian dan memperbaiki atau mengembangkan konsep, teori dan metode operasional untuk memajukan perawatan kesehatan berbasis bukti. Tugas mereka mungkin termasuk pengawasan petugas kesehatan lainnya (diadaptasi dari ILO 2008; WHO 2010; Gupta 2011).

PROFESI KESEHATAN Sampai awal abad ke-20, pendidikan dan praktek bagi profesi kesehatan seringkali proses

PROFESI KESEHATAN Sampai awal abad ke-20, pendidikan dan praktek bagi profesi kesehatan seringkali proses informal tanpa persyaratan penerimaan, kurikulum, atau standar bahkan pengakuan formal atas sebuah profesi. Sepanjang abad ke 21, telah terjadi gerakan yang terus berlanjut untuk meresmikan proses pendidikan bagi profesional kesehatan. Persyaratan formal ini menentukan apa yang kita inginkan berarti oleh petugas kesehatan dan memasukkan prasyarat masuk, persyaratan kursus, ujian kompetensi, pengakuan resmi atas prestasi pendidikan, dan pemberian izin untuk berlatih

PROFESI KESEHATAN Pendidikan dan pelatihan sangat penting bagi perkembangan definisi sebagian besar profesi kesehatan.

PROFESI KESEHATAN Pendidikan dan pelatihan sangat penting bagi perkembangan definisi sebagian besar profesi kesehatan. Pendidikan menyiratkan bahwa seorang siswa sedang mengejar gelar atau sertifikat dari yang terakreditasi lembaga pendidikan. Pelatihan sering diselenggarakan diarahkan di luar institusi pendidikan. Rumah sakit, departemen kesehatan, dan praktik kelompok besar sering kali memiliki tanggung jawab untuk melatih profesional kesehatan baru. (Riegelman, 2010)

PROFESI KESEHATAN Pendidikan dan pelatihan sangat penting bagi perkembangan definisi sebagian besar profesi kesehatan.

PROFESI KESEHATAN Pendidikan dan pelatihan sangat penting bagi perkembangan definisi sebagian besar profesi kesehatan. Pendidikan menyiratkan bahwa seorang siswa sedang mengejar gelar atau sertifikat dari yang terakreditasi lembaga pendidikan. Pelatihan sering diselenggarakan diarahkan di luar institusi pendidikan. Rumah sakit, departemen kesehatan, dan praktik kelompok besar sering kali memiliki tanggung jawab untuk melatih profesional kesehatan baru. (Riegelman, 2010)

PROFESI KESEHATAN A profession requires specialized knowledge and training that enable professionals to gain

PROFESI KESEHATAN A profession requires specialized knowledge and training that enable professionals to gain more authority and responsibility and to provide service that adheres to a code of ethics. A professional usually has more autonomy in determining the content of the service he or she provides and in monitoring the workload needed to do so. A professional generally earns a salary, requires higher education, and works with more independence and mobility than do nonprofessionals. (Fried & Fottler, 2008)

PROFESI KESEHATAN Defining and enforcing educational requirements is central to creating and maintaining a

PROFESI KESEHATAN Defining and enforcing educational requirements is central to creating and maintaining a profession. This can be accomplished using two basic approaches: accreditation and credentialing. (Riegelman, 2010)

TENAGA KESEHATAN The health workforce can be defined as “all people engaged in actions

TENAGA KESEHATAN The health workforce can be defined as “all people engaged in actions whose primary intent is to enhance health” (Dal Poz et al. , 2009). These people include clinical care providers, nurses, doctors, pharmacist, and many others, as well as public health, management, and support staff. All are vital to the work of maintaining and improving health.

PROFESI DAN TENAGA KESEHATAN

PROFESI DAN TENAGA KESEHATAN

PERAN PROFESI KESEHATAN Dokter Apoteker Ahli Kesehatan Masyarakat Dokter Gigi Perawat

PERAN PROFESI KESEHATAN Dokter Apoteker Ahli Kesehatan Masyarakat Dokter Gigi Perawat

Peran Tiap Profesi: Dokter ‘Healer’ pada masyarakat kuno Perkembangan profesi kedokteran seiring dengan kemajuan

Peran Tiap Profesi: Dokter ‘Healer’ pada masyarakat kuno Perkembangan profesi kedokteran seiring dengan kemajuan pendidikan kedokteran Dituntut bekerja sama secara efektif dengan profesi terkait lainnya untuk memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas

Peran Tiap Profesi: Dokter �WHO 5 -star Doctor: Dokter sebagai care provider Dokter sebagai

Peran Tiap Profesi: Dokter �WHO 5 -star Doctor: Dokter sebagai care provider Dokter sebagai decision maker Dokter sebagai communicator Dokter sebagai community leader Dokter sebagai manager

Peran Tiap Profesi: Dokter Gigi � Tenaga kesehatan profesional yang menyediakan perawatan pencegahan dan

Peran Tiap Profesi: Dokter Gigi � Tenaga kesehatan profesional yang menyediakan perawatan pencegahan dan restoratif untuk masalah yang mempengaruhi mulut dan gigi Mendeteksi penyakit Mendiagnosa masalah dalam mulut Memperbaiki estetik Restorasi bedah Pendidikan masyarakat untuk upaya pencegahan

Peran Tiap Profesi: Perawat �Keperawatan Memberikan pelayanan pada individu, keluarga, dan masyarakat pada kondisi

Peran Tiap Profesi: Perawat �Keperawatan Memberikan pelayanan pada individu, keluarga, dan masyarakat pada kondisi yang mencakup promosi kesehatan, pencegahan penyakit, dan perawatan orang sakit (termasuk perawatan kecacatan dan persiapan menghadapi kematian) Memberikan advokasi pada pasien Berpartisipasi mengembangkan kebijakan kesehatan dan riset (International Council of Nurses, 2010)

Peran Tiap Profesi: Perawat Pemberi Asuhan Keperawatan Langsung • Meliputi proses pengkajian, penetapan tujuan

Peran Tiap Profesi: Perawat Pemberi Asuhan Keperawatan Langsung • Meliputi proses pengkajian, penetapan tujuan dan kriteria hasil perawatan, penetapan diagnosis keperawatan, implementasi dan intervensi, serta evaluasi hasil perawatan Kolaborator • Berperan secara efektif dalam tim Pendidik • Berperan memberikan edukasi dan advokasi pada pasien Change agent • Menjadi pemimpin dalam upaya peningkatan mutu keperawatan Peneliti • Mengembangkan ilmu melalui kegiatan riset

Peran Tiap Profesi: Apoteker Productsoriented Patientoriented PHARMACEUTICAL CARE WHO 7 -stars pharmacist: � Leader

Peran Tiap Profesi: Apoteker Productsoriented Patientoriented PHARMACEUTICAL CARE WHO 7 -stars pharmacist: � Leader � Decision maker � Communicator � Life long learner � Teacher � Care giver � Manager � Researcher

Peran Tiap Profesi: Apoteker Peran dalam komunitas: ü Bidang pelayanan kefarmasian ü Bidang pengelolaan

Peran Tiap Profesi: Apoteker Peran dalam komunitas: ü Bidang pelayanan kefarmasian ü Bidang pengelolaan Peran dalam RS: ü Bidang manajerial farmasi RS ü Bidang pengelolaan perbekalan farmasi ü Bidang pengawasan kualitas obat ü Bidang KIE obat

Peran Tiap Profesi: Ahli Kesehatan Masyarakat �American Medical Association (1948): ilmu dan seni memelihara

Peran Tiap Profesi: Ahli Kesehatan Masyarakat �American Medical Association (1948): ilmu dan seni memelihara kesehatan masyarakat melalui usaha pengorganisasian masyarakat �Upaya menyehatkan penduduk dengan ciri: Berbasis masyarakat Bersifat promotif dan preventif Multidisiplin Peran serta masyarakat Organized

Peran Tiap Profesi Kesehatan: Ahli Kesehatan Masyarakat Monitoring status kesehatan Mendiagnosa dan menyelidiki masalah

Peran Tiap Profesi Kesehatan: Ahli Kesehatan Masyarakat Monitoring status kesehatan Mendiagnosa dan menyelidiki masalah kesehatan Menginformasikan, mendidik, dan memberdayakan masyarakat Memobilisasi kemitraan masyarakat Mengembangkan rencana dan kebijakan Menegakkan hukum dan peraturan Menjamin ketersediaan layanan kesehatan Menjamin kompetensi tenaga kesehatan Evaluasi efektivitas, aksesibilitas, dan kualitas layanan Penelitian

SDM Kesehatan (UU Kesehatan No. 36/2009) Sumber daya manusia di bidang kesehatan adalah segala

SDM Kesehatan (UU Kesehatan No. 36/2009) Sumber daya manusia di bidang kesehatan adalah segala bentuk �. . . tenaga, ………. . yang dimanfaatkan untuk menyelenggarakan upaya kesehatan � yang dilakukan oleh Pemerintah, pemerintah daerah, dan/atau masyarakat

PERANAN SDM DALAM PELAYANAN KESEHATAN

PERANAN SDM DALAM PELAYANAN KESEHATAN

PERANAN SDM DALAM PELAYANAN KESEHATAN

PERANAN SDM DALAM PELAYANAN KESEHATAN

PERANAN SDM DALAM PELAYANAN KESEHATAN

PERANAN SDM DALAM PELAYANAN KESEHATAN

PERANAN SDM DALAM PELAYANAN KESEHATAN

PERANAN SDM DALAM PELAYANAN KESEHATAN

JABATAN FUNGSIONAL BIDANG KESEHATAN Jabatan Fungsional adalah sekelompok jabatan yang berisi fungsi dan tugas

JABATAN FUNGSIONAL BIDANG KESEHATAN Jabatan Fungsional adalah sekelompok jabatan yang berisi fungsi dan tugas berkaitan dengan pelayanan fungsional yang berdasarkan pada keahlian dan keterampilan tertentu. Jabatan fungsional pada hakekatnya adalah jabatan teknis yang tidak tercantum dalam struktur organisasi, namun sangat diperlukan dalam tugas-tugas pokok dalam organisasi Pemerintah. Jabatan fungsional Pegawai Negeri Sipil terdiri atas jabatan fungsional keahlian dan jabatan fungsional keterampilan, kenaikan pangkatnya disyaratkan dengan angka kredit. Jabatan fungsional keahlian adalah kedudukan yang menunjukkan tugas yang dilandasi oleh pengetahuan, metodologi dan teknis analisis yang didasarkan atas disiplin ilmu yang bersangkutan dan/ atau berdasarkan sertifikasi yang setara dengan keahlian ditetapkan berdasarkan akreditasi tertentu.

Terdapat 28 jenis jabatan fungsional rumpun kesehatan di bawah pembinaan teknis Kementerian Kesehatan, dan

Terdapat 28 jenis jabatan fungsional rumpun kesehatan di bawah pembinaan teknis Kementerian Kesehatan, dan bersama-sama dengan Kementerian PAN RB terkait dengan regulasi dan ketentuan secara administratifnya, terkait dengan penilaian angka kredit dan persyaratan lainnya. Adapun ke 28 jenis jabatan fungsional tersebut adalah sebagai berikut: * Administrator kesehatan * Apoteker * Asisten apoteker * Bidan * Dokter gigi * Epidemiolog kesehatan * Entomology kesehatan * Fisioterapis * Nutrisionis * Okupasi terapis * Ortosis prosthesis *

* Perawat gigi * Perekam medis * Pranata lab. Kes * Radiographer * Refraksionis

* Perawat gigi * Perekam medis * Pranata lab. Kes * Radiographer * Refraksionis optisien * Sanitarian * Teknik elektromedis * Terapis wicara * Teknisi gigi * Teknik transfusi darah * Fisikawan medis * Psikolog klinis * Dokter pendidik klinis * Pembimbing kesehatan kerja * Akan ada Jabfung Penata Anestesi dan Asisten Penata Anestesi

PERATURAN TERKAIT TENAGA KESEHATAN • • UU 29/2004 : Praktik Kedokteran UU 36/2014 :

PERATURAN TERKAIT TENAGA KESEHATAN • • UU 29/2004 : Praktik Kedokteran UU 36/2014 : Tenaga Kesehatan UU 38/2014 : Keperawatan Permenkes 80/ 2016 : Penyelenggaraan Pekerjaan Asisten Tenaga Kesehatan • PP 51/2009 : Pekerjaan Kefarmasian • Rancangan Peraturan Pemerintah tentang Perencanan, Pengadaan, Pendayagunaan, Pembinaan dan Pengawasan Mutu Tenaga Kesehatan

KODE ETIK PROFESI KESEHATAN MASYARAKAT

KODE ETIK PROFESI KESEHATAN MASYARAKAT

Kewajiban umum (bab I) • Pasal 1 : setiap profesi kesehatan masy harus menjunjung

Kewajiban umum (bab I) • Pasal 1 : setiap profesi kesehatan masy harus menjunjung tinggi, menghayati, dan mengamalkan etika profesi kes masy. • Pasal 2 : dalam melaksanakan tugas dan fungsinya profesi kes masy lebih mementingkan kepentingan umum dp kepentingan pribadi. • Pasal 3 : dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, hendaknya menggunakan prinsip efektifitas-efisiensi dan menggunakan teknologi tepat guna

 • pasal 4 : dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, tidak boleh membeda-bedakan masy

• pasal 4 : dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, tidak boleh membeda-bedakan masy atas pertimbangan agama, suku, golongan, sosial politik dan sebagainya. • pasal 5 : hak anggota, dalam melaksanakan fungsi dan tugasnya hanya melaksanakan profesi dan keahliannya

Kewajiban thd Masyarakat (bab II) • pasal 6 : dalam melaksanakan tugas dan fungsinya,

Kewajiban thd Masyarakat (bab II) • pasal 6 : dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, selalu berorientasi kepada masy sebagai suatu kesatuan yg tidak terlepas dari aspek sosial, ekonomi, politik, psikologis dan budaya. • pasal 7 : dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, harus mengutamakan pembinaan kesehatan yang menyangkut orang banyak

 • pasal 8 : dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, harus mengutamakan pemerataan dan

• pasal 8 : dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, harus mengutamakan pemerataan dan keadilan • pasal 9 : dalam pembinaan kes masy, harus menggunakan pendekatan menyeluruh, multidisiplin, dan lintas sektoral serta mementingkan usaha 2 promotif, preventif, dan pembinaan kesehatan. • pasal 10 : Upaya pembinaan kes masy hendaknya didasarkan kepada fakta 2 ilmiah yg diperoleh dari kajian 2 atau penelitian 2

 • pasal 11: dalam pembinaan kes masy, hendaknya mendasarkan kepada prosedur dan langkah

• pasal 11: dalam pembinaan kes masy, hendaknya mendasarkan kepada prosedur dan langkah 2 profesional yg telah diuji melalui kajian 2 ilmiah • pasal 12 : dalam menjalankan tugas dan fungsinya, harus bertanggung jawab dalam melindungi, memelihara dan meningkatkan kesehatan penduduk. • pasal 13 : dalam menjalankan tugas dan fungsinya, harus berdasrkan antisipasi kedepan, baik dan menyangkut masalah kes maupun masalah lain yang berhubungan atau mempengaruhi kesehatan penduduk

Kewajiban thd profesi kesehatan lain dan profesi d luar bidang kesehatan(bab III) • pasal

Kewajiban thd profesi kesehatan lain dan profesi d luar bidang kesehatan(bab III) • pasal 14 : dalam menjalankan tugas dan fungsinya, harus bekerjasama dalam saling menghormati dengan anggota profesi lain, tanpa dipengaruhi oleh pertimbangan 2 keyakinan, agama, suku, golongan dan sebagainya. • pasal 15 : dalam menjalankan tugas dan fungsinya, bersama-sama dengan profesi lain, hendaknya berpegang pada prinsip kemitraan kepemimpinan, pengambilan prakarsa dan kepeloporan.

Kewajiban terhadap profesinya (bab IV) • pasal 16 : Ahli kes masy hendaknya bersikap

Kewajiban terhadap profesinya (bab IV) • pasal 16 : Ahli kes masy hendaknya bersikap proaktif dan tidak menunggu dalam mengatasi masalah. • Pasal 17 : Ahli kes masy hendaknya senantiasa memelihara dan meningkatkan profesi kesehatan masyarakat • pasal 18 : Ahli kes masy hendaknya senantiasa berkomunikasi, membagi pengalaman dan saling membantu di antara anggota profesi kes masy

Kewajiban thd Diri Sendiri ( bab V) • pasal 19 : profesi kes masy

Kewajiban thd Diri Sendiri ( bab V) • pasal 19 : profesi kes masy harus memelihara kesehatannya agar dapat melaksanakan tugas dan profesinya dengan baik. • pasal 20 : Ahli kes masy senantiasa berusaha untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilannya sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

PENUTUP (janji atau ikrar utk ditaati) • pasal 21 : setiap anggota profesi kes

PENUTUP (janji atau ikrar utk ditaati) • pasal 21 : setiap anggota profesi kes masy dalam melaksanakan tugasnya se hari 2 harus berusaha dengan sungguh 2 memegang teguh kode etik kes masy Indonesia ini

TANTANGAN DAN PELUANG PROFESI KESEHATAN MASYARAKAT Dalam pemaparannya, Prof. Ascobat menerangkan adanya disparitas sumber

TANTANGAN DAN PELUANG PROFESI KESEHATAN MASYARAKAT Dalam pemaparannya, Prof. Ascobat menerangkan adanya disparitas sumber daya kesehatan yang terjadi di Indonesia. Beliau menyampaikan bahwa saat ini belum ada kewajiban untuk tenaga kesehatan mengabdi di daerah kepulauan daerah terpencil. Hal ini menjadi tantangan profesi kesmas karena pada prinsipnya, sasaran kesehatan masyarakat itu menyeluruh (tidak perorangan). “Mengapa memilih FKM? ” Prof. Ascobat menegaskan, apapun yang kita jalani harus kita kenali. Kenali jati diri sebagai ahli kesehatan masyarakat. Ilmu kesmas itu mencegah orang sakit, membuat orang sehat secara fisik

TANTANGAN DAN PELUANG PROFESI KESEHATAN MASYARAKAT Masuk ke ranah public health harus mampu menggerakkan

TANTANGAN DAN PELUANG PROFESI KESEHATAN MASYARAKAT Masuk ke ranah public health harus mampu menggerakkan mesin sosial dan mesin birokrasi, mulai dari tingkat kementerian, bupati, camat, kepala desa, ahli agama, hingga tokoh masyarakat. Hal tersebut bertujuan untuk memperpanjang masa hidup masyarakat. Cara yang dapat dilakukan profesi kesmas ialah dengan sanitasi lingkungan, pemberantasan penyakit baik menular dan tidak menular, promosi kesehatan tentang PHBS dan Higiene. Lebih lanjut, Prof. Ascobat menjelaskan titik berat profesi kesmas adalah menghantam faktor risiko karena indikator kesehatan masyarakat ialah angka kematian, prevalensi penyakit, status gizi penduduk dan penyakit epidemi. Oleh karena itu dibutuhkan pencegahan, surveillans/diagnosis dini, mobilisasi peran serta masyarakat, mobilisasi sektor terkait dan pengembangan sistem.

TANTANGAN DAN PELUANG PROFESI KESEHATAN MASYARAKAT Peranan yang menitikberatkan pada masyarakat membuat profesi kesmas

TANTANGAN DAN PELUANG PROFESI KESEHATAN MASYARAKAT Peranan yang menitikberatkan pada masyarakat membuat profesi kesmas mengerjakan banyak hal, diantaranya memantau kesehatan masyarakat, investigasi (diagnosis) masalah kesmas, identifikasi faktor risiko, informasi dan edukasi kesmas serta kebijakan, regulasi, dan rencana kesehatan. Sebagai profesi, kesmas juga memiliki etika profesi kesmas yaitu harus ada evidence based, mengutamakan promotif dan pencegahan, intervensi kesehatan yg cost effective, dan berlandaskan equity, keadilan, efisiensi dan quality. Menurut Prof. Ascobat, menteri kesehatan, dirjen, 34 dinas kesehatan propinsi, 514 dinas kesehatan, 9. 750 puskesmas, 2000 rumah sakit pemerintah dan swasta, LSM kesehatan, dan institusi-institusi pendidikan kesehatan masyarakat merupakan peluang yang besar bagi profesi kesehatan masyarakat yang berperan penting bagi pembangunan bangsa. Terakhir, Prof. Ascobat menerangkan tantangan profesi kesmas itu terletak bagaimana kesmas berperan baik dalam mengatasi local problem, memberdayakan local resources, menggerakkan local community, mensinergiskan local wisdom dan menemukan local solution. “Public Health is something to do with loving the people” -Prof. dr. Ascobat Gani-

“Public Health is something to do with loving the people” -Prof. dr. Ascobat Gani-

“Public Health is something to do with loving the people” -Prof. dr. Ascobat Gani-