FISIKA FARMASI Fisika Farmasi Fisika adalah kajian atau

  • Slides: 4
Download presentation
FISIKA FARMASI

FISIKA FARMASI

Fisika Farmasi Fisika adalah kajian atau cabang ilmu hubungan antara fisika (sifat-sifat Fisika) dengan

Fisika Farmasi Fisika adalah kajian atau cabang ilmu hubungan antara fisika (sifat-sifat Fisika) dengan kefarmasian (sediaan Farmasi, farmakokinetik, serta farmakodinamiknya) yang mempelajari tentang analisis kualitatif serta kuantitatif senyawa organik dan anorganik yang berhubungan dengan sifat fisikanya serta menganalisis pembuatan dan pengujian hasil akhir dari sediaan obat

HUBUNGAN ILMU FARMASI DENGAN ILMU FISIKA Ilmu Farmasi erat hubungannya dengan ilmu fisika yaitu

HUBUNGAN ILMU FARMASI DENGAN ILMU FISIKA Ilmu Farmasi erat hubungannya dengan ilmu fisika yaitu senyawa obat memiliki sifat fisika yang berbeda antara yang satu dengan yang lainnya Sifat-sifat fisika dari suatu senyawa obat mencakup massa jenis, momen dipol, konstanta dielektrikum, indeks bias, rotasi optik, kelarutan, titik lebur, titik didih, p. H, dan lain-lain.

PERANAN ILMU FARMASI FISIKA 1. Farmasi Fisika mempelajari sifat-sifat zat aktif dan excipient (bahan

PERANAN ILMU FARMASI FISIKA 1. Farmasi Fisika mempelajari sifat-sifat zat aktif dan excipient (bahan pembantu) agar dapat dikombinasikan sehingga menjadi suatu sediaan farmasi yang aman, berkhasiat, dan berkualitas. 2. Farmasi Fisika mempelajari cara pengujian sifat molekul zat obat agar memastikan tingkat kemurnian senyawa tersebut, sehingga senyawa yang akan diformulasi, benar dipastikan asli dan murni serta memenuhi standar dan syarat. 3. Farmasi Fisika mempelajari kestabilan fisis meliputi kinetika kimia sediaan farmasi yang akan beredar di pasaran. Hal ini memastikan agar sediaan tersebut dapat bertahan lama dalam jangka waktu tertentu, tanpa mengubah keefektifan efek zat tersebut. Melalui penerapan ilmu farmasi fisika, dapat ditetapkan beberapa point yaitu • Waktu kadaluarsa berdasarkan hasil uji sediaan pada berbagai kondisi dalam ilmu kinetika kimia. • Pengukuran kadar zat aktif dengan menggunakan alat spektrofotometer. • Pengujian partikel zat berupa ukuran partikel dalam pembuatan tablet