HUBUNGAN ILMU POLITIK DENGAN ILMU PENGETAHUAN YANG LAIN
HUBUNGAN ILMU POLITIK DENGAN ILMU PENGETAHUAN YANG LAIN Dosen Pembimbing: Bangun Sentosa Dwi Hariyanto, S. Sos, M. Si, Ph. D Sosiologi C Anggota Kelompok: 1. Muhammad Aziz Khoiri 2. Nina Alfiana 3. Nikma Ayu Lutfiani 4. Safera Innahdliyah 5. Zumrotun Ni’mah
HUBUNGAN ILMU POLITIK DENGAN ILMU SEJARAH Pendapat Seeley bahwa sejarah sebenarnya adalah politik jaman lampau, sedangkan ilmu politik dewasa ini adalah sejarah hari kemudian. Sejarah tanpa ilmu politik laksana pohon tanpa buah, sedangkan ilmu politik tanpa sejarah bagaikan pohon tanpa akar, dapat disimpulkan keduanya sangat berhubungan dekat. Sejarah merupakan penghimpunan kejadian-kejadian konkret di masa lalu. Ilmu politik tak terbatas pada apa yang terdapat dalam sejarah. Mengetahui sejarah politik suatu Negara belum memberikan gambaran yang tepat tentang keadaan politik negera itu di masa lampau dan masa yang akan datang.
Politik membutuhkan sejarah dan hampir semua peristiwa histories adalah peristiwa politik. Ilmu politik memperkaya materinya dengan peristiwa sejarah, mengadakan perbandigan dari buku-buku sejarah. Sejarah merupakan gudang data bagi ilmu politik. Sejarah hanya mencatat apa yang pernah terjadi, sedang ilmu politik disamping menyelidiki apa yang pernah terjadi, juga apa yang kini sedang berlangsung dan mengadakan ramalan hari depan suatu masyarakat, ditinjau dari segi politik.
HUBUNGAN ILMU POLITIK DENGAN ILMU FILSAFAT q. Gramsci melihat filsafat sebagai pendidikan politik, dan politik sebagai arena untuk menerapkan pengetahuan filosofis. Ilmu politik erat hubungannya dengan filsafat politik, yaitu filsafat yang menyangkut kehidupan politik mengenai sifat hakiki, asal mula dan nilai (value) dari negara. Negara dan manusia dianggap sebagai bagian dari alam semesta.
Dalam pandangan filsuf Yunani kuno, filsafat politik juga erat hubungannya moral filosofi atau etika. Etika membahas persoalan yang menyangkut norma-norma baik atau buruk, adil atau tidak adil. Dengan demikian, kita sampai pada bidang filsafat politik dengan berpedoman pada suatu sistem nilai (value system) dan norma tertentu.
HUBUNGAN ILMU POLITIK DENGAN SOSIOLOGI Menurut Giddings, sarjana-sarjana ilmu politik harus menlengkapi dirinya dengan pengetahuan dasar sosiologi, karena sosiologi sebagai ilmu masyarakat dengan hasil-hasil penyelidikannya, menyebabkan ilmu politik tidak perlu lagi mengadakan penyelidikan yang telah dihasilkan oleh sosiaologi tersebut. Sosiologi meliputi berbagai cabang pengetahuan antara lain sosiaologi tentang kejahatan, sosiologi pendidikan, sosiologi agama, sosiologi politik dan sebagainya.
Terutama sosiologi politik, sangat erat hubungannya dengan ilmu politik, sebab sosiologi politik bagian dari sosiologi yang menganalisis proses-proses yang menitik beratkan pada dinamika tingkahlaku politik. Sebagaimana tingkahlaku itu dipengaruhi oleh berbagai proses sosial, seperti kerjasama, persaingan, konflik dsb. Hal-hal tersebut juga dianalisis oleh ilmu politik.
HUBUNGAN ILMU POLITIK DENGAN ANTROPOLOGI Jika sosiologi memberikan analisis terhadap kehidupan sosial secara menyeluruh, maka antropologi menyumbangkan pengertian dan teori tentang kedudukan dan peran berbagai satuan sosial dan budaya yang lebih kecil dan sederhana. Antropologi lebih memusatkan perhatian pada masyarakat di desa dan pedalaman.
Antropologi dapat digunakan oleh ilmu politik untuk penelitian hubungan internasional dan memahami politik internasional, karena antropologi membahas hubungan antar berbagai jenis suku. Antropologi telah berpengaruh dalam bidang metodologi penelitian ilmu politik. Salah satu pengaruh yang amat berguna dan terkenal serta kini sering dipakai dalam ilmu politik ialah metode peserta pengamat(participant observer). Penelitian semacam ini memaksa sarjana ilmu politik untuk meniliti gejala-gejala kehidupan sosial “dari dalam” masyarakat yang menjadi objek penelitiannya.
HUBUNGAN ILMU POLITIK DENGAN ILMU EKONOMI Pesatnya perkembangan ilmu ekonomi modern, khususnya ekonomi internasional, hubungan antara ilmu politik dan ilmu ekonomi semakin dibutuhkan untuk menganalisis siasat-siasat pembangunan nasional. Hingga saat ini ilmu ekonomi telah menghasilkan ilmu politik yang baru, hal ini dinamakan pendekatan perilaku rasional (rational choice) yang lebih cenderung melihat manusia sebagai makhluk ekonomi (economic creature) yang menganggap bahwa manusia dalam mengambil suatu keputusan selalu memperhitungkan untung dan ruginya secara ekonomis.
HUBUNGAN ILMU POLITIK DENGAN ILMU GEOGRAFI Dalam perang dunia ke II , suatu cabang geografi mendapat perhatian besar yaitu geopolitik yang memberikan penafsiran geografis atas hubungan-hubungan internasional. Geopolitik berusaha melukiskan hubungan yang erat antara factor-faktor geografis dan Segala penyelidikan atas kehidupan manusia tidak akan bermanfaat dan tidak akan sempurna.
HUBUNGAN ILMU POLITIK DENGAN ILMU HUKUM • ilmu hukum sejak dulu kala erat hubungannya dengan ilmu politik karena mengatur dan melaksanakan undang-undang. • Cabang – cabang ilmu hukum yang khususnya meneropong negara ialah hukum tata negara dan ilmu negara. • Analisis mengenai hukum serta hubungannya dengan negara di mulai abad ke 19 , tetapi penilitian saat itu masih terbatas dan terpusat di negara barat saja.
• Fungsi negara ialah menyelenggarakan penerbitan, tetapi oleh ilmu hukum penertiban ini di pandang semata – mata sebagai tata hukum. • Perbedaan antara negara sebagai badan – badan hukum lainnya ialah bahwa negara badan hukum tertinggi yang mempunyai sifat mengatur dan menertibkan ini berarti bahwa tata tertib yang di selenggarakan oleh sifat normatif yang sesuai aturan dan norma yang telah di tetapkan sebagai patokan.
Hubungan Ilmu Politik Dan Ilmu Psikologi • Psikologi sosial adalah psikologi yang mempelajari hubungan timbal balik antara manusia dan masyarakat. Jika sosiologi memusatkan bidang perhatiannya pada sosial namun jika psikologi memusatkan perhatiannya pada perorangan ( individu). • Psikologi sosial mengamati kegiatan manusia dari segi ekstern (lingkungan sosial, fisik, peristiwa – peristiwa, gerakan – gerakan massa) maupun dari segi interaksi (kesehatan fisik perorangan , emosi).
• Psikologi sosial juga bisa menjelaskan bagaimana sikap (attitude) dan harapan (expectation) masyarakat dapat melahirkan tindakan serta tingkah laku yang berpegangan teguh pada tuntutan sosial (conformity). • Selain memberi pandangan baru dalam penelitian tentang kepimimpinan psikologi sosisal dapat pula menerangkan sikap dari reaksi kelompok terhadap keadaan yang di anggap baru , asing ataupun berlawanan dengan konsensus masyarakat.
MATUR SEMBAH NUWUN NGGEHHH. . . !!!
- Slides: 16