PEMERIKSAAN KESEHATAN TENAGA KERJA Pemeriksaan Tenaga Kerja Dasar

  • Slides: 39
Download presentation
PEMERIKSAAN KESEHATAN TENAGA KERJA

PEMERIKSAAN KESEHATAN TENAGA KERJA

Pemeriksaan Tenaga Kerja ? ?

Pemeriksaan Tenaga Kerja ? ?

Dasar Hukum : 1. Undang-undang no 1 tahun 1970 tentang keselamatan kerja, pasal 8

Dasar Hukum : 1. Undang-undang no 1 tahun 1970 tentang keselamatan kerja, pasal 8 2. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi no. PER. 02/MEN/1980 tentang Pemeriksaan Kesehatan Tenaga Kerja dalam Penyelenggaraan Keselamatan Kerja 3. UU No 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan, Pasal 86 4. Peraturan Pemerintah No 88 Tahun 2019 tentang Kesehatan Kerja

Pemeriksaan Naker • Ditujukan untuk yang akan bekerja maupun yang telah ber status tenaga

Pemeriksaan Naker • Ditujukan untuk yang akan bekerja maupun yang telah ber status tenaga kerja. • Usaha pemeriksaan kesehatan tenaga kerja akan menunjang tujuan dari kesehatan kerja, yaitu : 1. Meningkatkan & memelihara derajat kesehatan fisik, mental & sosial tenaga kerja di semua lapangan pekerjaan sehingga efisiensi & produktivitas yang tinggi dapat dicapai 2. Mencegah terjadinya gangguan – gangguan kesehatan tenaga kerja yang disebabkan oleh kondisi – kondisi kerja

3. Melindungi tenaga kerja dari pekerjaannya terhadap faktor-faktor yang dapat membahayakannya 4. Menempatkan setiap

3. Melindungi tenaga kerja dari pekerjaannya terhadap faktor-faktor yang dapat membahayakannya 4. Menempatkan setiap tenaga kerja dalam suatu lingkungan kerja yang sehat dan sesuai dengan faal dan jiwanya dengan perkataan lain menyesuaikan pekerjaan terhadap seseorang dan setiap orang dengan pekerjaannya 5. Mencegah sejauh mungkin terjadinya kecelakaan

Harus memeriksa kesehatan badan naker oleh pengurus perusahaan (UU 1 tahun 1970 pasal 8)

Harus memeriksa kesehatan badan naker oleh pengurus perusahaan (UU 1 tahun 1970 pasal 8) Pengurus diwajibkan memeriksakan kesehatan badan, kondisi mental dan kemampuan fisik dari tenaga kerja yang akan diterimanya maupun akan dipindahkan Pengurus diwajibkan memeriksakan semua tenaga kerja yanng berada di bawah pimpinannya secara berkala

JADI, HUKUM PEMERIKSAAN KESEHATAN ?

JADI, HUKUM PEMERIKSAAN KESEHATAN ?

Jenis Pemeriksaan Kesehatan Periodic Examination Pre-Employment Examination Purna Bakti Special Examination

Jenis Pemeriksaan Kesehatan Periodic Examination Pre-Employment Examination Purna Bakti Special Examination

Pemeriksaan Kesehatan Awal ( Pre-Employment Examination ) pemeriksaan kesehatan badan tenaga kerja yang dilakukan

Pemeriksaan Kesehatan Awal ( Pre-Employment Examination ) pemeriksaan kesehatan badan tenaga kerja yang dilakukan oleh dokter, sebelum diterima sebagai tenaga kerja • Tujuan : • untuk mendapatkan tenaga kerja yang sehat dan produktif • mengetahui apakah tenaga kerja tersebut tidak menderita penyakit menular yang akan membahayakan tenaga kerja yang lain • untuk mengetahui apakah pekerjaan – pekerjaan yang akan diberikan kepadanya tidak mengganggu kesehatannya • untuk mengetahui apakah pekerjaan yang akan diberikan kepadanya sesuai dengan kemampuannya/bakatnya • untuk mengetahui keadaan kesehatan badan tenaga kerja tersebut waktu mulai bekerja

Pemeriksaan Kesehatan Berkala (Periodic Examination) pemeriksaan kesehatan badan tenaga kerja oleh dokter dalam jangka

Pemeriksaan Kesehatan Berkala (Periodic Examination) pemeriksaan kesehatan badan tenaga kerja oleh dokter dalam jangka waktu tertentu, tergantung dari macam – macam bahaya yang dihadapi tenaga kerja tersebut dalam melakukan pekerjaannya. Tujuan : ü Untuk mengetahui apakah ada pengaruh – pengaruh pekerjaan dan lingkungan kerja terhadap kesehatannya. ü Mengetahui kemunduran kesehatan tenaga kerja dan kemampuan bekerjanya dibandingkan dengan keadaan pada waktu pemeriksaan kesehatan badan awal ü Mengetahui adanya Penyakit Akibat Kerja sedini mungkin ( tingkat sub klinik ) dengan memperhatikan keluhan – keluhan dan gejala – gejala yang akan ditindaklanjuti dengan pemeriksaan – pemeriksaan khusus •

Pemeriksaan Kesehatan Khusus • pemriksaan kesehatan yang dilakukan kepada tenaga kerja setelah sembuh dari

Pemeriksaan Kesehatan Khusus • pemriksaan kesehatan yang dilakukan kepada tenaga kerja setelah sembuh dari kecelakaan dan penyakit yang agak lama dengan maksud untuk mengetahui dan menguji kemampuan bekerja dari tenaga kerja tersebut supaya ia bekerja sesuai dengan situasi & kondisi badannya. • Setiap perubahan dari kemampuan bekerjanya sebagai akibat kecelakaan atau sakit yang agak lama tadi harus diteliti, karena adanya gejala sisa yang menetap ( permanen ) atau sequellae akan mempengaruhi kemampuan bekerjanya, sehingga kemungkinan akan diperlukan pemindahan pekerjaan.

Pemeriksaan Kesehatan Khusus • Pemeriksaan kesehatan khusus dilakukan juga kepada tenaga kerja yang berhubungan

Pemeriksaan Kesehatan Khusus • Pemeriksaan kesehatan khusus dilakukan juga kepada tenaga kerja yang berhubungan dengan zat – zat yang berbahaya, misalnya : Larutan benzene, radiasi pengion, timah, silika, asbes, aromatik aniline dan lain-lain serta pekrjaan yang berbahaya, misalnya : penyelam, bekerja di tempat yang tinggi dan lain-lain. • Pemeriksaan kesehatan khusus meliputi pula pemeriksaan spesialis yang diperlukan dengan tujuan untuk menentukan kemampuan dan kelanjutan bekerja dari tenaga kerja tersebut dalam jabatannya. •

DOKTER PEMERIKSA KESEHATAN BADAN TENAGA KERJA 1. Dokter pemeriksa, dokter ditunjuk oleh pengusaha dan

DOKTER PEMERIKSA KESEHATAN BADAN TENAGA KERJA 1. Dokter pemeriksa, dokter ditunjuk oleh pengusaha dan dibenarkan oleh Direktur berhak Pemeriksaan kesehatan badan, kondisi mental, kemampuan fisik 2. Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Perburuhan & Perllindungan Tenaga Kerja atau Direktur Pembinaan Norma K 3, Hygiene Perusahaan dan Depnakertrans 3. Pengesahan calon dokter ditandatangani oleh Direktur Pembinaan Norma – Norma Keselamatan Kerja, Hygiene Perusahaan setelah mendapat rekomendasi dari Kepala Sub. Direktorat Pengawasan & Pembinaan Kesehatan Kerja

Bagaimana Pelaksanaanya? ?

Bagaimana Pelaksanaanya? ?

 • Namun , sebelum dilakukan pemeriksaan tenaga kerja ada yang harus diketahui dan

• Namun , sebelum dilakukan pemeriksaan tenaga kerja ada yang harus diketahui dan dilakukan. • Seperti mencari sedetail mungkin informasi kebutuhan, informasi waktu kerja dan shift kerja di unit-unit kerja, kapasitas pemeriksaan kesehatan perhari, sampai pada tahap informasi pelaksanaan pemeriksaan kesehatan.

A. Informasi Kebutuhan Pemeriksaan Kesehatan Tenaga Kerja • Informasi umum ttg: Jumlah unit kerja

A. Informasi Kebutuhan Pemeriksaan Kesehatan Tenaga Kerja • Informasi umum ttg: Jumlah unit kerja yang ada di perusahaan beserta jumlah pekerja masing-masing unit kerja Faktor risiko masing-masing unit kerja Waktu kerja masing-masing unit kerja Tindakan pengendalian yang telah dilakukan Informasi berupa data: Data administrasi tenaga kerja Data hasil penilaian lapangan yang akurat Juga perlu dipersiapkan tempat, formulir dan perangkat yang diperlukan

B. Informasi Waktu Kerja dan Shift Kerja Di Unit-unit Kerja • Pada sistem kerja

B. Informasi Waktu Kerja dan Shift Kerja Di Unit-unit Kerja • Pada sistem kerja shift perlu: Data mengenai waktu kerja dan jadwal kerja shift Jumlah tenaga kerja yang bekerja Langkah untuk pengaturan jadwal dan jumlah tenaga kerja yang akan dilakukan pemeriksaan kesehatan tidak mengganggu proses produksi.

C. Kapasitas Pemeriksaan Kesehatan Perhari Untuk mendapatkan informasi kapasitas pemeriksaan kesehatan perhari, hal -hal

C. Kapasitas Pemeriksaan Kesehatan Perhari Untuk mendapatkan informasi kapasitas pemeriksaan kesehatan perhari, hal -hal yangperlu diketahui yaitu: 1. Jumlah unit kerja 2. Jumlah pekerja masing-masing unit 3. Jadwal waktu kerja dan shif kerja 4. Ketersediaan ruangan dan peralatan 5. Ketersediaan personil pemeriksa kesehatan

D. Informasi Pelaksanaan Pemeriksaan Kesehatan • Informasi harus diberikan kepada masing-masing pekerja yang akan

D. Informasi Pelaksanaan Pemeriksaan Kesehatan • Informasi harus diberikan kepada masing-masing pekerja yang akan diperiksa di unit kerja. • Berisi tentang; Nama pekerja, Waktu pelaksanaan hari/tanggal/jam Tempat pelaksanaan • Bila perlu buat daftar nama dan tanggal pemeriksaan 1 bulan sebelumnya dan kirimkan dilengkapi dengan undangan tertulis.

Pelaksanaan pemeriksaan kesehatan

Pelaksanaan pemeriksaan kesehatan

1. Tahap Persiapan • Pastikan tenaga kerja puasa 12 jam, dan tidak terpapar kebisingan

1. Tahap Persiapan • Pastikan tenaga kerja puasa 12 jam, dan tidak terpapar kebisingan 12 jam • Perusahaan menyediakan kartu pemeriksaan ( terlampir ) • Perusahaan menunjuk seseorang mengisi data – data tenaga kerja yang akan diuji dan jenis pengujian kesehatan badan yang diperlukan. • Kartu yang telah diisi dokter pemeriksa yang ditunjuk. • Dokter pemeriksa menentukan waktu pelaksanaan pengujian.

2. Tahap Pelaksanaan • Pemeriksaan tinggi badan, berat badan tekanan darah oleh dokter pemeriksa

2. Tahap Pelaksanaan • Pemeriksaan tinggi badan, berat badan tekanan darah oleh dokter pemeriksa dan pemeriksaan dilkukan seperti lazimnya yang dilakukan oleh setiap dokter untuk memeriksa kesehatan badan seseorang. • Pemeriksaan ini meliputi : • Anamnesa • Pemeriksaan mental • Pemeriksaan fisik • Pemeriksaan kesegaran jasmani • Pemeriksaan radiologi • Pemriksaan laboratorium • Pemriksaan – pemeriksaan tambahan

2. Tahap Pelaksanaan ANAMNESA • Riwayat-riwayat penyakkit umum, seperti TBC, DM, Jantung, syaraf, hipertensi

2. Tahap Pelaksanaan ANAMNESA • Riwayat-riwayat penyakkit umum, seperti TBC, DM, Jantung, syaraf, hipertensi / hipotensi, penyakit ginjal, kulit, dll • Riwayat perawatan di rumah sakit, mengapa ia dirawat, belum atau pernah dirawat, berapa lama waktu perawatan dan jenis penyakit yang dideritanya. • Riwayat kecelakaan, apakah pernah mendapat kecelakaan, sebab – sebabnya, adakah hubungan antara kecelakaan dengan pekerjaannya, bagian anggota badan yang cidera, apakah dirawat atau tidak, jika dirawat berapa lama waktu perawatan, apakah menderita cacat sementara atau tetap. • Riwayat operasi, pernah operasi atau tidak, jika pernah apa jenis operasinya, kapan, dimana dan berapa lama perawatan operasi tersebut

ANAMNESA • Riwayat pekerjaan, apakah pernah bekerja atau belum, jika sudah dimana, berapa lama

ANAMNESA • Riwayat pekerjaan, apakah pernah bekerja atau belum, jika sudah dimana, berapa lama dan mengapa berhenti dari pekerjaan tersebut, adakah kemungkinan ia menderita penyakit jabatan dari pekerjaannya yang terdahulu • Riwayat penyakit jabatan, ditanyakan pada mereka yang sudah pernah bekerja. Jika mencurigai adanya penyakit jabatan maka perlu dilakukan pemriksaan khusus untuk memastikan apakah ia masih menderita penyakit jabatan tersebut atau sudah sembuh • Riwayat haid bagi tenaga kerja wanita, kapan mulai haid, teratur atau tidak, lamanya, banyaknya, sakit atau tidak. Perlu juga ditanyakan masalah kehamilan, melahirkan, KB, keguguran, jumlah anak yang mati & hidup

Pemeriksaan Mental • Pemeriksaan mental dapat dilakukan dengan baik sewaktu sedang melakukan anamnesa atau

Pemeriksaan Mental • Pemeriksaan mental dapat dilakukan dengan baik sewaktu sedang melakukan anamnesa atau pemeriksaan fisik dengan cara mengemukakan pertanyaan – pertanyaan umum dan spesifik tentang hal – hal berikut : • maksud melamar pekerjaan • tujuan terakhir apabila diterima dalam jabatan tertentu • rasa puas dengan berbagai situasi mengenai dirinya dan lingkungan pekerjaannya • motivasi bekerja terus dengan jabatan yang didudukinya sekarang • inteligensia, dll

PEMERIKSAAN FISIK • Fisik diagnostik dari seluruh bagian badan dengan inspeksi, palpasi, perkusi dan

PEMERIKSAAN FISIK • Fisik diagnostik dari seluruh bagian badan dengan inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi, pengukuran tekanan darah, nadi, pernafasan, tinggi badan, berat badan, pemeriksaan ketajaman penglihatan, pendengaran, perabaan, reflek. Terdiri dari : • pengukuran berat badan • pengukuran tinggi badan • pengukuran lingkar dada

PEMERIKSAAN FISIK • pengukuran nadi & frekuensi pernafasan ( dalam keadaan berbaring & tenang,

PEMERIKSAAN FISIK • pengukuran nadi & frekuensi pernafasan ( dalam keadaan berbaring & tenang, jika denyut nadi teratur cukup diukur selama 30 detik dan hasilnya dikalikan dua, jika tidak teratur dihitung selama 60 detik atau 1 menit ) • pengukuran tekanan darah ( posisi berbaring, tenang ) • pemeriksaan indera penglihatan / mata • pemeriksaan indera pendengaran / telingapemeriksaan indera pencium / hidung • pemeriksaan indera perabaan • pemeriksaan indera perasa

PEMERIKSAAN KESEGARAN JASMANI • Maksud pemeriksaan ini adalah untuk menentukan tingkat kesegaran jasmani terutama

PEMERIKSAAN KESEGARAN JASMANI • Maksud pemeriksaan ini adalah untuk menentukan tingkat kesegaran jasmani terutama bagi tenaga kerja yang akan atau sedang bekerja dengan jenis pekerjaan fisik yang berat. • Bagi tenaga kerja yang berumur lebih dari 40 tahun perlu dilakukan pemeriksaan Electrocardiografi ( ECG )

PEMERIKSAAN RADIOLOGI Terutama untuk memeriksa keadaan paru – paru (perkusi, auskultasi)

PEMERIKSAAN RADIOLOGI Terutama untuk memeriksa keadaan paru – paru (perkusi, auskultasi)

PEMERIKSAAN LABORATORIUM • Yaitu pemeriksaan darah, urine, dan feces ( tinja ). • Pemeriksaan

PEMERIKSAAN LABORATORIUM • Yaitu pemeriksaan darah, urine, dan feces ( tinja ). • Pemeriksaan laboratorium rutin darah : kadar Hb, hitung leukosit, hitung jenis dan laju endapan darah ( LED ) • Pemeriksaan laboratorium rutin urine : warna, kejernihan, reduksi, protein dan sedimen • Pemeriksaan laboratorium rutin feces : warna, konsistensi, dan telur cacing

PEMERIKSAAN TAMBAHAN / PENUNJANG • pemeriksaan – pemeriksaan yang dilakukan lebih mendalam baik mental,

PEMERIKSAAN TAMBAHAN / PENUNJANG • pemeriksaan – pemeriksaan yang dilakukan lebih mendalam baik mental, fisik, keegaran jasmani, radiologi dan laboratorium atas dasar indikasi medis dan indikasi macam pekerjaan, misalnya untuk pekerjaan sejenis sopir, maisnins, penerbang, penyelam , dll. Formulir pemeriksaan penunjang juga mencakup pemeriksaan penunjang: Rontgen dada Tes alergi Spirometri (bila terdapat potensi bahaya thd saluran pernafasan) Audiometri (bila terdapat potensi bahaya thd fungsi • pendengaran), dll Pemeriksaan penunjang lainnya sesuai risiko kesehatan

BAGAIMANA HASIL PEMERIKSAAN KESEHATAN ?

BAGAIMANA HASIL PEMERIKSAAN KESEHATAN ?

HASIL PEMERIKSAAN • Hasil Pemeriksaan berupa pengelompokan status kesehatan. • Terdapat beberapa jenis pengelompokan

HASIL PEMERIKSAAN • Hasil Pemeriksaan berupa pengelompokan status kesehatan. • Terdapat beberapa jenis pengelompokan hasil • Berikut contoh pengelompokan berdasarkan hasil MCU yang dikombinasikan dengan kelayakan kerja:

Memenuhi syarat untuk jenis pekerjaan ringan dan sedang tidak banyak menggunakan otot dan disertai

Memenuhi syarat untuk jenis pekerjaan ringan dan sedang tidak banyak menggunakan otot dan disertai sedikit gerakan • Ex : mengendarai mobil, kerja kantor, menyapu lantai, bertani, kerja di laboratorium, dll I. Gol. I Memenuhi syarat untuk jenis pekerjaan berat • pekerjaan yang banyak menggunakan otot dan banyak bergerak. Misalnya menggergaji kayu / besi, mencangkul di sawah, menebang kayu di hutan, mengangkat barang – barang berat, mendayung becak, penyelam, I. Gol III • : Memenuhi syarat untuk jenis pekerjaan sebagaimana dimaksud dalam angka I atau II dengan bersyarat

I. Gol. IV I. Gol V Ditolak sementara, karena untuk sementara belum memenuhi syarat

I. Gol. IV I. Gol V Ditolak sementara, karena untuk sementara belum memenuhi syarat kesehatan dan memerlukan pengobatan atau perawatan. Pemeriksaan kesehatan perlu diulang setelah selesai pengobatan / perawatan Tenaga kerja cacat dan dinyatakan mampu untuk melakukan pekerjaan terbatas

Pelaporan Kepada Perusahaan dan Tenaga Kerja 1. Laporan pemeriksaan kesehatan sebelum kerja oleh dokter

Pelaporan Kepada Perusahaan dan Tenaga Kerja 1. Laporan pemeriksaan kesehatan sebelum kerja oleh dokter pemeriksa dilaporkan perusahaan dan bila ditemukan faktor risiko/penyakit diberikan saran terapi kepada calon karyawan. 2. Laporan pemeriksaan berkala tenaga kerja dilaporkan kepada: Perusahaan pengelompokan status kesehatan karyawan dasar program promotif dan preventif Masing-masing pekerja berhak atas hasil pemeriksaan, bila terdapat gangguan kesehatan dokter perusahaan wajib memberi bantuan upaya promotif, preventif dan kuratif kepada individu (

Alur pelaporan • Pengusaha Disnaker kabupaten kota disnaker provinsi dirjen binawas • Pengurus wajib

Alur pelaporan • Pengusaha Disnaker kabupaten kota disnaker provinsi dirjen binawas • Pengurus wajib membuat laporan dan menyampaikan selambat- lambatnya 2 (dua) bulan setelah pemeriksaan kesehatan tenaga kerja dilakukan. • Disnaker kabupaten/Kota dan Propinsi setelah menerima laporan dari perusahaan selambat-lambatnya dalam waktu 2( dua) minggu membuat rekapitulasi dan melaporkannya kepada Disnaker Propinsi. • Disnaker Propinsi setelah menerima laporan dari Disnaker Kabupaten/Kota selambat -lambatnya dalam waktu 2 (dua) minggu membuat rekapitulasi dan melaporkannya kepada Dirjen Binawas.

REFERENSI 1. Himpunan Peraturan perundangan Keselamatan dan Kesehatan kerja, Dit. PNK 3 -Ditjen Pembinaan

REFERENSI 1. Himpunan Peraturan perundangan Keselamatan dan Kesehatan kerja, Dit. PNK 3 -Ditjen Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan. Program perlindungan dan Pengembangan Lembaga Tenaga Kerja – Depnakertrans RI Tahun Anggaran 2006. 2. Kurniawidjaja LM. Teori dan Aplikasi Kesehatan Kerja. Cetakan ke-3. Jakarta: UI Press; 2012. 3. Suomeksi. Health Examinations. Occupatinal Safety and Health Administration in Finland. 2015. http: //www. tyosuojelu. fi/web/en/occupationalhealth/occupational-health -care/health-examinations 4. Standar pemeriksaan kesehatan tenaga kerja, Ditjen Pembinaan Hubungan Industrial dan Pengawasan Ketenagakerjaan, TA 1993/1994.