Sistem Informasi Akuntansi Oleh Wisnu Haryo Pramudya S

  • Slides: 74
Download presentation
Sistem Informasi Akuntansi Oleh Wisnu Haryo Pramudya, S. E. , M. Si. , Ak.

Sistem Informasi Akuntansi Oleh Wisnu Haryo Pramudya, S. E. , M. Si. , Ak. , CA 1

Pendahuluan Pengertian Sistem: “Adalah sekumpulan elemen yang saling bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu”

Pendahuluan Pengertian Sistem: “Adalah sekumpulan elemen yang saling bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu” Pengertian Informasi: “Adalah data atau fakta yang telah diolah dan mempunyai arti” Pengertian Sistem Informasi Akuntansi: “Adalah Sistem yang memproses data dan transaksi guna menghasilkan informasi yang bermanfaat untuk merencanakan, mengendalikan dan mengoperasikan bisnis”

Pendahuluan Mengapa perlu belajar SIA? 1. SIA merupakan bagian fundamental dalam pendidikan akuntansi. 2.

Pendahuluan Mengapa perlu belajar SIA? 1. SIA merupakan bagian fundamental dalam pendidikan akuntansi. 2. Ketrampilan dalam bidang SIA penting dalam mendukung keberhasilan karir. 3. SIA merupakan komponen kunci dalam proses pembuatan keputusan. 4. SIA mampu memenuhi kebutuhan informasi 5. Revolusi teknologi informasi akan merembes ke segala aspek kehidupan termasuk SIA dalam sebuah organisasi.

Pendahuluan Mengapa perlu belajar SIA? 1. SIA merupakan bagian fundamental dalam pendidikan akuntansi. 2.

Pendahuluan Mengapa perlu belajar SIA? 1. SIA merupakan bagian fundamental dalam pendidikan akuntansi. 2. Ketrampilan dalam bidang SIA penting dalam mendukung keberhasilan karir. 3. SIA merupakan komponen kunci dalam prosesygpembuatan keputusan. Ada 3 konsep hrs dimiliki akuntan 1. Penggunaan informasi dalam pembuatan 4. SIA mampu memenuhi kebutuhan keputusan informasi 2. Sifat, perancangan, penggunaan, informasi implementasiakan sebuah 5. Revolusi teknologi SIA merembes ke segala aspek kehidupan 3. Pelaporan informasi keuangan termasuk SIA dalam sebuah organisasi.

Pendahuluan Mengapa perlu belajar SIA? 1. SIA merupakan bagian fundamental dalam pendidikan akuntansi. 2.

Pendahuluan Mengapa perlu belajar SIA? 1. SIA merupakan bagian fundamental dalam pendidikan akuntansi. 2. Ketrampilan dalam bidang SIA penting dalam mendukung keberhasilan karir. 3. SIA merupakan komponen kunci dalam Banyak perusahaan yang menawarkan posisi khusus proses pembuatan keputusan. untuk para akuntan yang memiliki keahlian khusus di 4. SIA mampu memenuhi kebutuhan informasi bidang SIM, yang mampu mengakses, menganalisis, 5. Revolusi teknologi informasi akandan membuat lap. Kauangan, membantu merancang merembes aspek kehidupan memperbaiki sistem, ke jugasegala dapat berkomunikasi dengan termasuk SIA dalam sebuah organisasi. email, EDI

Pendahuluan Mempelajari SIA akan dapat memahami peran penting SIA? proses pengambilan yang Mengapa dimainkanperlu

Pendahuluan Mempelajari SIA akan dapat memahami peran penting SIA? proses pengambilan yang Mengapa dimainkanperlu oleh belajar SIA dalam 1. SIA merupakan bagian fundamental dalam keputusan pendidikan akuntansi. 2. Ketrampilan dalam bidang SIA penting dalam mendukung keberhasilan karir. 3. SIA merupakan komponen kunci dalam proses pembuatan keputusan. 4. SIA mampu memenuhi kebutuhan informasi 5. Revolusi teknologi informasi akan merembes ke segala aspek kehidupan termasuk SIA dalam sebuah organisasi.

Pada dasarnya organisasi bisnis amat kompleks, hal Pendahuluan ini mencakup perekayasaan dan pengembangan produk

Pada dasarnya organisasi bisnis amat kompleks, hal Pendahuluan ini mencakup perekayasaan dan pengembangan produk baru, sampai dengan mencatat berbagai Mengapa perlu belajar SIA? macam transaksi akuntansi. 1. SIA merupakan bagian fundamental dalam Dalam hal ini SIA memainkan peranannya dengan pendidikan akuntansi. meghasilkan informasi yang ditujukan kepada para 2. Ketrampilan dalam bidang SIA penting pemakai. dalam mendukung keberhasilan karir. 3. SIA merupakan komponen kunci dalam proses pembuatan keputusan. 4. SIA mampu memenuhi kebutuhan informasi 5. Revolusi teknologi informasi akan merembes ke segala aspek kehidupan termasuk SIA dalam sebuah organisasi. 7

Pada dasarnya organisasi bisnis amat kompleks, hal Pendahuluan ini mencakup perekayasaan dan pengembangan produk

Pada dasarnya organisasi bisnis amat kompleks, hal Pendahuluan ini mencakup perekayasaan dan pengembangan produk baru, sampai dengan mencatat berbagai Mengapa perlu belajar SIA? macam transaksi akuntansi. 1. SIA merupakan bagian fundamental dalam Dalam hal ini SIA memainkan peranannya dengan pendidikan akuntansi. meghasilkan informasi yang ditujukan kepada para 2. Ketrampilan dalam bidang SIA penting pemakai. dalam mendukung keberhasilan karir. 3. SIA merupakan komponen kunci dalam proses pembuatan keputusan. 4. SIA mampu memenuhi kebutuhan informasi 5. Revolusi teknologi informasi akan merembes ke segala aspek kehidupan termasuk SIA dalam sebuah organisasi. 8

Pendahuluan Ancaman Terhadap SIA? 1. Bencana alam dan bencana politik (banjir, gempa, perang, angin

Pendahuluan Ancaman Terhadap SIA? 1. Bencana alam dan bencana politik (banjir, gempa, perang, angin topan, dll) 2. Kesalahan/ketidak sesuaian software dan hardware, fluktuasi listrik, dll 3. Tindakan yang tidak disengaja (kecelakaan, kecerobohan kerja/tidak sesuai SOP, karyawan kurang terlatih/kurang pengawasan, salah penempatan data, dll 4. Tindakan yang disengaja (sabotase, kecurangan komputer, dan korupsi)

Pengendalian: “adalah proses mempengaruhi mengarahkan aktivitas sebuah organisasi, atau sistem” atau obyek, Salah satu

Pengendalian: “adalah proses mempengaruhi mengarahkan aktivitas sebuah organisasi, atau sistem” atau obyek, Salah satu tujuan SIA adalah membantu manajemen dalam mengendalikan sebuah organisasi bisnis. Tujuan diadakannya pengendalian adalah untuk mencegah timbulnya kerugian bagi sebuah organisasi.

Pengendalian Sebab-sebab kerugian: 1. Adanya penggunaan sumber daya yg tidak efisien dan efektif. 2.

Pengendalian Sebab-sebab kerugian: 1. Adanya penggunaan sumber daya yg tidak efisien dan efektif. 2. Keputusan manajemen yang tidak baik 3. Kesalahan tidak sengaja dalam input data 4. Kehilangan dan kerusakan data tidak sengaja 5. Kehilangan aset karena kecerobohan 6. Tidak ditaatinya kebijakan/aturan manajemen

Konsep Umum Pengendalian Ada 3 konsep umum pengendalian: 1. Pengendalian Intern (internal control) 2.

Konsep Umum Pengendalian Ada 3 konsep umum pengendalian: 1. Pengendalian Intern (internal control) 2. Pengendalian Manajemen (management control) 3. Pengendalian Administrasi (administrative control)

Adalah rencana organisasi dan metode yang digunakan Konsep untuk menjaga melindungi aktiva, Umum atau

Adalah rencana organisasi dan metode yang digunakan Konsep untuk menjaga melindungi aktiva, Umum atau Pengendalian menghasilkan informasi yang akurat dan dipercaya, memperbaiki efisiensi dan untuk mendorong diataatinya kebijakan menejemen. Ada 3 konsep umum pengendalian: 1. Pengendalian Intern (internal control) 2. Pengendalian Manajemen (management control) 3. Pengendalian Administrasi (administrative control)

Merupakan konsep yang lebih luas, yang memiliki karakteristik: (1) bagian intergral tanggung jawab Konsep

Merupakan konsep yang lebih luas, yang memiliki karakteristik: (1) bagian intergral tanggung jawab Konsep Umum Pengendalian manajemen, (2) dirancang untuk mencegah terjadinya kesalahan (error) dan untuk mencapai tujuan organisasi, (3) berorientasi kepada personal dan Ada 3 konsep umum pengendalian: mencoba membantu karyawan mencapai tujuan organisasi dengan mengikuti organisasi. 1. Pengendalian Intern kebijakan (internal control) 2. Pengendalian Manajemen (management control) 3. Pengendalian Administrasi (administrative control) 14

Konsep Umum Pengendalian Adalah pengendalian yang menjamin efisiensi operasional dan ketaatan kebijakan manajemen. Sebaliknya

Konsep Umum Pengendalian Adalah pengendalian yang menjamin efisiensi operasional dan ketaatan kebijakan manajemen. Sebaliknya pengendalian akuntansi adalah Ada 3 konsep pengendalian: pengendalian yangumum bertujuan membantu menjaga aktiva dan menjamin akuransi dan daya andal catatan 1. Pengendalian keuangan perusahaan. Intern (internal control) 2. Pengendalian Manajemen (management control) 3. Pengendalian Administrasi (administrative control) 15

Struktur Pengendalian Intern Adalah kebijakan dan prosedur yang ditetapkan untuk memberikan jaminan yang layak

Struktur Pengendalian Intern Adalah kebijakan dan prosedur yang ditetapkan untuk memberikan jaminan yang layak bahwa tujuan khusus organisasi akan tercapai. Ada 3 elemen SPI, yaitu: 1. Lingkungan Pengendalian 2. Sistem Akuntansi 3. Prosedur Pengendalian

Lingkungan pengendalian menggambarkan efek kolektif Struktur Pengendalian Intern dari berbagai faktor pada penetapan, peningkatan,

Lingkungan pengendalian menggambarkan efek kolektif Struktur Pengendalian Intern dari berbagai faktor pada penetapan, peningkatan, atau penurunan efektivitas prosedurdan kebijakan khusus. Faktor tersebut berupa: 1. Komitmen terhadap integritas dan nilai etika 2. Filosofi dan gaya beroperasi manajemen 3. Struktur Adalahorganisasi kebijakan dan prosedur yang 4. Komite audit dan dewan direktur ditetapkan untuk memberikan jaminan yang 5. Metode wewenang danorganisasi tanggung jawab layak penetapan bahwa tujuan khusus akan 6. Pramtik dan kebijakan SDM tercapai. 7. Pengaruh eksternal yg berpengaruh thd praktik Ada 3 elemen SPI, yaitu: 1. Lingkungan Pengendalian 2. Sistem Akuntansi 3. Prosedur Pengendalian

Sistem akuntansi terdiri atas metode dan catatan yang Internmerangkai, ditetapkan Struktur untuk Pengendalian mengidentifikasi,

Sistem akuntansi terdiri atas metode dan catatan yang Internmerangkai, ditetapkan Struktur untuk Pengendalian mengidentifikasi, menganalisis, menggolongkan, mencatat, dan melaporkan transaksi perusahaan dan menjaga akuntabilitas aktiva dan kewajiban yg terkait. Fungsinya untuk: 1. Mengidentifikasi dan Mencatat transaksi yg sah 2. Menguraikan scr tepat waktu bisnis yang Adalah kebijakan dantransaksi prosedur 3. Mengukur nilaiuntuk transaksi ditetapkan memberikan jaminan yang 4. Menentukan periode terjadinya transaksi layak bahwa tujuan khusus organisasi akan 5. Menyajikan tercapai. secara tepat waktu transaksi dan pengungkapannya Ada 3 elemen SPI, yaitu: 1. Lingkungan Pengendalian 2. Sistem Akuntansi 3. Prosedur Pengendalian

Prosedur pengendalian adalah kebijakan dan prosedur yang ditambahkan ke lingkungan pengendalian dan sistem Struktur

Prosedur pengendalian adalah kebijakan dan prosedur yang ditambahkan ke lingkungan pengendalian dan sistem Struktur Pengendalian Intern akuntansi yang telah ditetapkan oleh manajemen untuk memberikan jamian bahwa tujuan perusahaan akan tercapai. Cakupannya: 1. Otorisasi terhadap transaksi dan aktivitas 2. Pemisahan tugas dan wewenang Adalah kebijakan dokumen prosedurdan yang 3. Perancangan dan penggunaan catatan ditetapkan untuk memberikan jaminan untuk membantu menjamin pencatatan secara yang tepat layak bahwa khusus organisasi akan 4. Penjagaan yangtujuan memadai terhadap akses dan tercapai. aktiva dan catatan penggunaan Ada 3 elemen SPI, yaitu: terhadap kinerja dan 5. Pengecekan independen penilaian yg tepat terhadap nilai yang tercatat 1. Lingkungan Pengendalian 2. Sistem Akuntansi 3. Prosedur Pengendalian 19

Klasifikasi Pengendalian Intern Prosedur pengendalian yang digunakan dapat diklasifikasikan sebagai berikut: 1. 2. 3.

Klasifikasi Pengendalian Intern Prosedur pengendalian yang digunakan dapat diklasifikasikan sebagai berikut: 1. 2. 3. 4. Menurut Tujuannya Menurut Waktu Pelaksanaannya Menurut Obyek yang Dikendalikan Menurut Tempat Implementasi dalam Siklus Pengolahan Data 20

Pengendalian menurut tujuannya dikelompokkan Klasifikasi Pengendalian Intern menjadi 3, yaitu: 1. Pengendalian Preventif 2.

Pengendalian menurut tujuannya dikelompokkan Klasifikasi Pengendalian Intern menjadi 3, yaitu: 1. Pengendalian Preventif 2. Pengendalian Detektif 3. Pengendalian Korektif Prosedur pengendalian yang digunakan dapat diklasifikasikan sebagai berikut: 1. 2. 3. 4. Menurut Tujuannya Menurut Waktu Pelaksanaannya Menurut Obyek yang Dikendalikan Menurut Tempat Implementasi dalam Siklus Pengolahan Data 21

Pengendalian menurut tujuannya dikelompokkan Klasifikasi Pengendalian Intern menjadi 3, yaitu: 1. Pengendalian Preventif 2.

Pengendalian menurut tujuannya dikelompokkan Klasifikasi Pengendalian Intern menjadi 3, yaitu: 1. Pengendalian Preventif 2. Pengendalian Detektif 3. Pengendalian Korektif Prosedur pengendalian yang digunakan dapat diklasifikasikan sebagai berikut: Pengendalian ini dimaksudkan untuk mencegah masalah 1. Menurut Tujuannya sebelum masalah tersebut benar-benar terjadi. 2. Menurut Waktu Pelaksanaannya Ex. Mengangkat karyawan yang kompeten dan 3. Menurut Obyek tugas yang Dikendalikan berkualitas, memisahkan dengan jelas, SOP yang jelas 4. Menurut Tempat Implementasi dalam Siklus Pengolahan Data 22

Pengendalian menurut tujuannya dikelompokkan Klasifikasi Pengendalian Intern menjadi 3, yaitu: 1. Pengendalian Preventif 2.

Pengendalian menurut tujuannya dikelompokkan Klasifikasi Pengendalian Intern menjadi 3, yaitu: 1. Pengendalian Preventif 2. Pengendalian Detektif 3. Pengendalian Korektif Prosedur pengendalian yang digunakan dapat diklasifikasikan sebagai berikut: 1. Menurut Tujuannya untuk menemukan masalah Pengendalian ini dimaksudkan segera masalah. 2. setelah Menurut Waktuterjadi Pelaksanaannya Ex. 3. Melakukan rekonsiliasi bank, Menurut pengecekan Obyek yang ulang, Dikendalikan membuat neraca saldo bulanan. 4. Menurut Tempat Implementasi dalam Siklus Pengolahan Data 23

Pengendalian menurut tujuannya dikelompokkan Klasifikasi Pengendalian Intern menjadi 3, yaitu: 1. Pengendalian Preventif 2.

Pengendalian menurut tujuannya dikelompokkan Klasifikasi Pengendalian Intern menjadi 3, yaitu: 1. Pengendalian Preventif 2. Pengendalian Detektif 3. Pengendalian Korektif Prosedur pengendalian yang digunakan dapat diklasifikasikan sebagai berikut: Pengendalian ini dimaksudkan untuk memecahkan 1. Menurut Tujuannya masalah yang ditemukan oleh pengendalian detektif. Ada 3 hal 2. yg perlu diperhatikan: (1) mengidentifikasi penyebab Menurut Waktu Pelaksanaannya munculnya masalah; (2) membetulkan berbagai kesalahan; 3. Menurut Obyek yang Dikendalikan (3) memodifikasi kesalahan tidak terjadi lagi Siklus 4. Menurutagar Tempat Implementasi dalam Ex. Memelihara cadangan Pengolahan Datatransaksi (backup). 24

Klasifikasi Pengendalian Intern Prosedur pengendalian yang digunakan dapat diklasifikasikan sebagai berikut: 1. 2. 3.

Klasifikasi Pengendalian Intern Prosedur pengendalian yang digunakan dapat diklasifikasikan sebagai berikut: 1. 2. 3. 4. Menurut Tujuannya Menurut Waktu Pelaksanaannya Menurut Obyek yang Dikendalikan Menurut Tempat Implementasi dalam Siklus Pengolahan Data 25

Klasifikasi Pengendalian Intern Pengendalian menurut waktu pelaksanaannya dibagi 2 kelompok, yaitu: 1. Pengendalian umpan

Klasifikasi Pengendalian Intern Pengendalian menurut waktu pelaksanaannya dibagi 2 kelompok, yaitu: 1. Pengendalian umpan balik (feedback control) 2. Pengendalian Dini (feedforward control) Prosedur pengendalian yang digunakan dapat diklasifikasikan sebagai berikut: 1. 2. 3. 4. Menurut Tujuannya Menurut Waktu Pelaksanaannya Menurut Obyek yang Dikendalikan Menurut Tempat Implementasi dalam Siklus Pengolahan Data 26

Klasifikasi Pengendalian Intern Pengendalian menurut waktu pelaksanaannya dibagi 2 kelompok, yaitu: 1. Pengendalian umpan

Klasifikasi Pengendalian Intern Pengendalian menurut waktu pelaksanaannya dibagi 2 kelompok, yaitu: 1. Pengendalian umpan balik (feedback control) 2. Pengendalian Dini (feedforward control) Prosedur pengendalian yang digunakan dapat diklasifikasikan sebagai berikut: Adalah pengendalian yang masuk dalam kelompok 1. Menurut Tujuannya pengawasan detektif, karena pengawasan ini mengukur 2. Menurut Waktu Pelaksanaannya sebuah proses dan menyelesaikannya apabila terjadi 3. Menurut Obyek yang Dikendalikan penyimpangan dari rencana semula. Ex. Sistem pusat 4. Menurut Tempat Implementasi dalam Siklus pertanggungjawaban mengukur biaya pelasanaan proses Pengolahan bisnis dan membuat Data laporan kinerja untuk manajemen ketika biaya melebihi anggaran yg ditetapkan. 27

Klasifikasi Pengendalian Intern Pengendalian menurut waktu pelaksanaannya dibagi 2 kelompok, yaitu: 1. Pengendalian umpan

Klasifikasi Pengendalian Intern Pengendalian menurut waktu pelaksanaannya dibagi 2 kelompok, yaitu: 1. Pengendalian umpan balik (feedback control) 2. Pengendalian Dini (feedforward control) Prosedur pengendalian yang digunakan dapat diklasifikasikan sebagai berikut: Adalah yang termasuk kelompok preventif, 1. pengendalian Menurut Tujuannya karena jenis pengawasan ini memonitor proses dan input 2. Menurut Waktu Pelaksanaannya untuk memprediksi kemungkinan masalah yang akan 3. Menurut Obyek yang Dikendalikan terjadi. Ex. Sistem penganggaran digunakan untuk 4. Menurut Tempat Implementasi dalam Siklus memonitor arus kas perusahaan, sehingga perusahaan Pengolahan Data dapat segera mengatasi jika ada penyimpangan arus kas dari anggarannya. 28

Klasifikasi Pengendalian Intern Prosedur pengendalian yang digunakan dapat diklasifikasikan sebagai berikut: 1. 2. 3.

Klasifikasi Pengendalian Intern Prosedur pengendalian yang digunakan dapat diklasifikasikan sebagai berikut: 1. 2. 3. 4. Menurut Tujuannya Menurut Waktu Pelaksanaannya Menurut Obyek yang Dikendalikan Menurut Tempat Implementasi dalam Siklus Pengolahan Data 29

Klasifikasi Pengendalian Intern Pengendalian menurut obyek yang dikendalikan dibagi 2 kelompok, yaitu: 1. Pengawasan

Klasifikasi Pengendalian Intern Pengendalian menurut obyek yang dikendalikan dibagi 2 kelompok, yaitu: 1. Pengawasan Umum (general control) 2. Pengawasan Aplikasi (application control) Prosedur pengendalian yang digunakan dapat diklasifikasikan sebagai berikut: 1. 2. 3. 4. Menurut Tujuannya Menurut Waktu Pelaksanaannya Menurut Obyek yang Dikendalikan Menurut Tempat Implementasi dalam Siklus Pengolahan Data 30

Klasifikasi Pengendalian Intern Pengendalian menurut obyek yang dikendalikan dibagi 2 kelompok, yaitu: 1. Pengawasan

Klasifikasi Pengendalian Intern Pengendalian menurut obyek yang dikendalikan dibagi 2 kelompok, yaitu: 1. Pengawasan Umum (general control) 2. Pengawasan Aplikasi (application control) Prosedur pengendalian yang digunakan dapat diklasifikasikan sebagai berikut: 1. Menurut Tujuannya Adalah pengawasan yang dirancang untuk menjamin 2. Menurut Waktu Pelaksanaannya bahwa lingkungan pengawasan organisasi mantap dan 3. Menurut yang Dikendalikan dikelola dengan Obyek baik untuk meningkatkan efektivitas 4. Menurut Tempat Implementasi dalam Siklus pengawasan aplikasi. Pengolahan Data 31

Klasifikasi Pengendalian Intern Pengendalian menurut obyek yang dikendalikan dibagi 2 kelompok, yaitu: 1. Pengawasan

Klasifikasi Pengendalian Intern Pengendalian menurut obyek yang dikendalikan dibagi 2 kelompok, yaitu: 1. Pengawasan Umum (general control) 2. Pengawasan Aplikasi (application control) Prosedur pengendalian yang digunakan dapat diklasifikasikan sebagai berikut: 1. Menurut Tujuannya Pengawasan aplikasi adalah pengawasan yang digunakan 2. Menurut Waktu Pelaksanaannya untuk 3. mencegah, membetulkan kesalahan Menurut mendeteksi, Obyek yangda. Dikendalikan transaksi saat transaksi tersebut diproses. dalam Siklus 4. Menurut Tempat Implementasi Pengolahan Data 32

Klasifikasi Pengendalian Intern Prosedur pengendalian yang digunakan dapat diklasifikasikan sebagai berikut: 1. 2. 3.

Klasifikasi Pengendalian Intern Prosedur pengendalian yang digunakan dapat diklasifikasikan sebagai berikut: 1. 2. 3. 4. Menurut Tujuannya Menurut Waktu Pelaksanaannya Menurut Obyek yang Dikendalikan Menurut Tempat Implementasi dalam Siklus Pengolahan Data 33

Klasifikasi Pengendalian Intern Pengendalian menurut tempat implementasi dalam siklus pengolahan data dibagi 3 kelompok,

Klasifikasi Pengendalian Intern Pengendalian menurut tempat implementasi dalam siklus pengolahan data dibagi 3 kelompok, yaitu: 1. Pengawasan Input 2. Pengawasan Proses 3. Pengawasan Output Prosedur pengendalian yang digunakan dapat diklasifikasikan sebagai berikut: 1. 2. 3. 4. Menurut Tujuannya Menurut Waktu Pelaksanaannya Menurut Obyek yang Dikendalikan Menurut Tempat Implementasi dalam Siklus Pengolahan Data 34

Klasifikasi Pengendalian Intern Pengendalian menurut tempat implementasi dalam siklus pengolahan data dibagi 3 kelompok,

Klasifikasi Pengendalian Intern Pengendalian menurut tempat implementasi dalam siklus pengolahan data dibagi 3 kelompok, yaitu: 1. Pengawasan Input 2. Pengawasan Proses 3. Pengawasan Output Prosedur pengendalian yang digunakan dapat diklasifikasikan sebagai berikut: Pengawasan ini dirancang untuk menjamin bahwa hanyua data 1. yang sah (valid), akurat, dan diotorisasi saja yang Menurut Tujuannya dimasukkan ke dalam proses. Ex. Komputer dapat 2. Menurut Waktu Pelaksanaannya diprogram untuk menolak input. Dikendalikan gaji seorang karyawan 3. Menurut Obyek yang 4. tidak terdapat dalam. Implementasi daftar karyawan yang telah Menurut Tempat dalam Siklus diotorisasi. Pengolahan Data 35

Klasifikasi Pengendalian Intern Pengendalian menurut tempat implementasi dalam siklus pengolahan data dibagi 3 kelompok,

Klasifikasi Pengendalian Intern Pengendalian menurut tempat implementasi dalam siklus pengolahan data dibagi 3 kelompok, yaitu: 1. Pengawasan Input 2. Pengawasan Proses 3. Pengawasan Output Prosedur pengendalian yang digunakan dapat diklasifikasikan sebagai berikut: Pengawasan ini dirancang untuk menjamin bahwa semua transaksi diproses Tujuannya secara akurat dan lengkap, dan semua 1. Menurut file dan di up-date tepat. 2. record Menurut Waktu secara Pelaksanaannya Ex. Nilai mahasiswa, setelah diinput sistem akan merubah 3. Menurut Obyek yang Dikendalikan dengan dari angka ke hasil akhirdalam sesuai. Siklus dengan 4. sendirinya Menurut Tempat Implementasi sistem penilaian yang telah dibuat, dan setelah input Pengolahan Data secara otomatis akan ter up-date. 36

Klasifikasi Pengendalian Intern Pengendalian menurut tempat implementasi dalam siklus pengolahan data dibagi 3 kelompok,

Klasifikasi Pengendalian Intern Pengendalian menurut tempat implementasi dalam siklus pengolahan data dibagi 3 kelompok, yaitu: 1. Pengawasan Input 2. Pengawasan Proses 3. Pengawasan Output Prosedur pengendalian yang digunakan dapat diklasifikasikan sebagai berikut: Pengawasan ini dirancang untuk menjamin bahwa 1. Menurut Tujuannya keluaran sistem diawasi dengan semestinya. Ex. Laporan Menuruthanya Waktuakan Pelaksanaannya yang 2. dihasilkan disampaikan kepada para 3. yang Menurut Obyek Dikendalikan pejabat berhak saja, yang sehingga karyawan yang tidak 4. tidak Menurut Tempat dalam Siklus berhak akan dapat. Implementasi memiliki tembusan laporan tersebut. Pengolahan Data 37

KOMPONEN SPI - COSO (Committee of Sponsoring Organization) adalah suatu organisasi di US yang

KOMPONEN SPI - COSO (Committee of Sponsoring Organization) adalah suatu organisasi di US yang anggotanya terdiri dari AAA (the American Accounting Association), AICPA (American. Institute of Certified Public Accountant), IIA (the Institute of Internal Auditors), IMA (the Institute of Management Accountants), dan FEI (the Financial Executives Institute). 38

KOMPONEN SPI - COSO Komponen SPI Versi COSO 1. Lingkungan Pengendalian (control environment) 2.

KOMPONEN SPI - COSO Komponen SPI Versi COSO 1. Lingkungan Pengendalian (control environment) 2. Aktivitas pengendalian (control activities) 3. Pengukuran risiko (risk assessment) 4. Sistem informasi dan komunikasi (information and communication system) 5. Pemantauan (monitoring) 39

KOMPONEN SPI - COSO LINGKUNGAN PENGENDALIAN Aspek terpenting atau fondasi utama dalam setiap organisasi

KOMPONEN SPI - COSO LINGKUNGAN PENGENDALIAN Aspek terpenting atau fondasi utama dalam setiap organisasi adalah SDM, yang mencakup integritas, pemahaman etika, dan tingkat kompetensinya. Sikap mental dan prilaku SDM sangat dipengaruhi oleh lingkungannya, yang terdiri dari beberapa faktor. 40

KOMPONEN SPI - COSO LINGKUNGAN PENGENDALIAN Faktor tersebut yaitu: 1. Komitmen terhadap integritas dan

KOMPONEN SPI - COSO LINGKUNGAN PENGENDALIAN Faktor tersebut yaitu: 1. Komitmen terhadap integritas dan etika profesional 2. Filosofi manajemen dan gaya operasi organisasi 3. Struktur ogranisasi, untuk mempertegas garis otoritas dan tanggungjawab, memberikan pedoman untuk perencanaan, pengarahan, dan pengendalian operasi. 41

KOMPONEN SPI - COSO LINGKUNGAN PENGENDALIAN Faktor tersebut yaitu: 4. Efektifitas peran dewan komisaris

KOMPONEN SPI - COSO LINGKUNGAN PENGENDALIAN Faktor tersebut yaitu: 4. Efektifitas peran dewan komisaris dan komite audit. Komite audit bertanggungjawab mengawasi struktur pengendalian interen perusahaan, proses pelaporan keuangan, serta kepatuhan perusahaan terhadap undang-undang, peraturan, serta berbagai ketentuan yang berlaku. 5. Metode penetapan otoritas dan tanggungjawab 6. Kebijakan dalam bidang sumber daya manusia (SDM) 42

KOMPONEN SPI - COSO AKTIVITAS PENGENDALIAN Aktivitas pengendalian adalah kebijakan dan aturan yang memberikan

KOMPONEN SPI - COSO AKTIVITAS PENGENDALIAN Aktivitas pengendalian adalah kebijakan dan aturan yang memberikan jaminan cukup bahwa tujuan pengendalian manajemen dicapai. Umumnya aktivitas pengendalian dapat dikelompokkan menjadi lima kelopmpok: 1. Otorisasi yang tepat terhadap aktivitas dan transaksi 2. Pemisahan Tugas 3. Perancangan dan Penggunaan dokumen dan catatan yg memadai 4. Perlindungan yang memadai thd akses dan penggunaan aktiva dan catatan 43

Otorisasi umumnya didokumentasikan dengan menandatangani, memberi paraf, atau mencantumkan SPI catatan - COSO kode

Otorisasi umumnya didokumentasikan dengan menandatangani, memberi paraf, atau mencantumkan SPI catatan - COSO kode AKTIVITAS otorisasi. KOMPONEN pada dokumen atau yang mewakili PENGENDALIAN transaksi. Tetapi ada kalanya otorisiasi dijalankan dengan kebijakan umumpengendalian yang masuk ke SOP, sehingga ada Aktivitas adalah kebijakanjika dan yang aturan masukkualifikasi transaksi yangcukup bersangkutan, yang memberikan jaminan bahwa secara otomatispengendalian akan terotorisasi. tujuan manajemen dicapai. • • Otorisasi khusus (specific authorization) Umumnya aktivitas pengendalian Otorisasi umum (general authorization) dapat dikelompokkan menjadi lima kelopmpok: 1. Otorisasi yang tepat terhadap aktivitas dan transaksi 2. Pemisahan Tugas 3. Perancangan dan Penggunaan dokumen dan catatan yg memadai 4. Perlindungan yang memadai thd akses dan penggunaan aktiva dan catatan 44

Otorisasi umumnya didokumentasikan dengan menandatangani, memberi paraf, atau mencantumkan SPI catatan - COSO kode

Otorisasi umumnya didokumentasikan dengan menandatangani, memberi paraf, atau mencantumkan SPI catatan - COSO kode AKTIVITAS otorisasi. KOMPONEN pada dokumen atau yang mewakili PENGENDALIAN transaksi. Tetapi ada kalanya otorisiasi dijalankan dengan kebijakan umumpengendalian yang masuk ke SOP, sehingga ada Aktivitas adalah kebijakanjika dan yang aturan masukkualifikasi transaksi yangcukup bersangkutan, yang memberikan jaminan bahwa secara otomatispengendalian akan terotorisasi. tujuan manajemen dicapai. • • Otorisasi khusus (specific authorization) Umumnya aktivitas pengendalian Otorisasi umum (general authorization) dapat dikelompokkan menjadi lima kelopmpok: 1. Otorisasi yang tepat terhadap aktivitas dan Otorisasitransaksi khusus (specific authorization), otorisasi Pemisahan Tugas yang 2. diberikan secara terbatas untuk melaksanakan 3. Perancangan dan Penggunaan dokumen transaksi atau aktivitas yang bersifat khusus dandan tidak catatan yg memadai terjadi secara rutin. 4. Perlindungan yang memadai thd akses dan penggunaan aktiva dan catatan 45

Otorisasi umumnya didokumentasikan dengan menandatangani, memberi paraf, atau mencantumkan SPI catatan - COSO kode

Otorisasi umumnya didokumentasikan dengan menandatangani, memberi paraf, atau mencantumkan SPI catatan - COSO kode AKTIVITAS otorisasi. KOMPONEN pada dokumen atau yang mewakili PENGENDALIAN transaksi. Tetapi ada kalanya otorisiasi dijalankan dengan kebijakan umumpengendalian yang masuk ke SOP, sehingga ada Aktivitas adalah kebijakanjika dan yang aturan masukkualifikasi transaksi yangcukup bersangkutan, yang memberikan jaminan bahwa secara otomatispengendalian akan terotorisasi. tujuan manajemen dicapai. • • Otorisasi khusus (specific authorization) Umumnya aktivitas pengendalian Otorisasi umum (general authorization) dapat dikelompokkan menjadi lima kelopmpok: 1. Otorisasi yang tepat terhadap aktivitas dan transaksi Otorisasi umum (general authorization), yaitu otorisasi 2. Pemisahan Tugas yang 3. diberikan secara penuh tanpa diperlukan Perancangan dan Penggunaan dokumen dan persetujuan khusus untuk melaksanakan transaksi catatan yg memadai atau 4. kegiatan rutin Perlindungan yang memadai thd akses dan penggunaan aktiva dan catatan 46

KOMPONEN SPI - COSO AKTIVITAS PENGENDALIAN Aktivitas pengendalian adalah kebijakan dan aturan yang memberikan

KOMPONEN SPI - COSO AKTIVITAS PENGENDALIAN Aktivitas pengendalian adalah kebijakan dan aturan yang memberikan jaminan cukup bahwa tujuan pengendalian manajemen dicapai. Umumnya aktivitas pengendalian dapat dikelompokkan menjadi lima kelopmpok: 1. Otorisasi yang tepat terhadap aktivitas dan transaksi 2. Pemisahan Tugas 3. Perancangan dan Penggunaan dokumen dan catatan yg memadai 4. Perlindungan yang memadai thd akses dan penggunaan aktiva dan catatan 47

Pengendalian intern yang baik menghendaki bahwa tidak ada seorangpun karyawan yang terlalu banyak KOMPONEN

Pengendalian intern yang baik menghendaki bahwa tidak ada seorangpun karyawan yang terlalu banyak KOMPONEN SPI -diberi COSO AKTIVITAS PENGENDALIAN tanggung jawab atau tugas. Seorang karyawan tidak boleh berasa dalam posisi untuk melaksanakan dan menyembunyikan kecurangan dan kesalahan. Pemisahan Aktivitas pengendalian adalah kebijakan dan tugasaturan mensyaratkan pemisahan fungsi sebagai yang memberikan jaminan cukupberikut: bahwa 1. Fungsi tujuan. Otorisasi pengendalian manajemen dicapai. 2. Fungsi pencatatan Umumnya aktivitas pengendalian dapat 3. Fungsi Penyimpanan dikelompokkan menjadi lima kelopmpok: 1. Otorisasi yang tepat terhadap aktivitas dan transaksi 2. Pemisahan Tugas 3. Perancangan dan Penggunaan dokumen dan catatan yg memadai 4. Perlindungan yang memadai thd akses dan penggunaan aktiva dan catatan 48

Pengendalian intern yang baik menghendaki bahwa tidak ada seorangpun karyawan yang terlalu banyak KOMPONEN

Pengendalian intern yang baik menghendaki bahwa tidak ada seorangpun karyawan yang terlalu banyak KOMPONEN SPI -diberi COSO AKTIVITAS PENGENDALIAN tanggung jawab atau tugas. Seorang karyawan tidak boleh berasa dalam posisi untuk melaksanakan dan menyembunyikan kecurangan dan kesalahan. Pemisahan Aktivitas pengendalian adalah kebijakan dan tugasaturan mensyaratkan pemisahan fungsi sebagai yang memberikan jaminan cukupberikut: bahwa 1. Fungsi tujuan. Otorisasi pengendalian manajemen dicapai. 2. Fungsi pencatatan Umumnya aktivitas pengendalian dapat 3. Fungsi Penyimpanan dikelompokkan menjadi lima kelopmpok: 1. Otorisasi yang tepat terhadap aktivitas dan transaksi 2. Pemisahan Tugas Otorisasi yaitu persetujuan terhadap dokumen transaksi dan yang 3. Perancangan dan Penggunaan akan dilaksanakan dan keputusan yang akan diambil. catatan yg memadai 4. Perlindungan yang memadai thd akses dan penggunaan aktiva dan catatan 49

Pengendalian intern yang baik menghendaki bahwa tidak ada seorangpun karyawan yang terlalu banyak KOMPONEN

Pengendalian intern yang baik menghendaki bahwa tidak ada seorangpun karyawan yang terlalu banyak KOMPONEN SPI -diberi COSO AKTIVITAS PENGENDALIAN tanggung jawab atau tugas. Seorang karyawan tidak boleh berasa dalam posisi untuk melaksanakan dan menyembunyikan kecurangan dan kesalahan. Pemisahan Aktivitas pengendalian adalah kebijakan dan tugasaturan mensyaratkan pemisahan fungsi sebagai yang memberikan jaminan cukupberikut: bahwa 1. Fungsi tujuan. Otorisasi pengendalian manajemen dicapai. 2. Fungsi pencatatan Umumnya aktivitas pengendalian dapat 3. Fungsi Penyimpanan dikelompokkan menjadi lima kelopmpok: 1. Otorisasi yang tepat terhadap aktivitas dan transaksi Fungsi pencatatan mencakup pembuatan dokumen 2. Pemisahan Tugas sumber, pemeliharaan jurnal dan dokumen buku besar, 3. Perancangan dan Penggunaan dan pembuatan rekonsiliasi, catatan yg memadaidan pembuatan laporan kinerja. 4. Perlindungan yang memadai thd akses dan penggunaan aktiva dan catatan 50

Pengendalian intern yang baik menghendaki bahwa tidak ada seorangpun karyawan yang terlalu banyak KOMPONEN

Pengendalian intern yang baik menghendaki bahwa tidak ada seorangpun karyawan yang terlalu banyak KOMPONEN SPI -diberi COSO AKTIVITAS PENGENDALIAN tanggung jawab atau tugas. Seorang karyawan tidak boleh berasa dalam posisi untuk melaksanakan dan menyembunyikan kecurangan dan kesalahan. Pemisahan Aktivitas pengendalian adalah kebijakan dan tugasaturan mensyaratkan pemisahan fungsi sebagai yang memberikan jaminan cukupberikut: bahwa 1. Fungsi tujuan. Otorisasi pengendalian manajemen dicapai. 2. Fungsi pencatatan Umumnya aktivitas pengendalian dapat 3. Fungsi Penyimpanan dikelompokkan menjadi lima kelopmpok: 1. Otorisasi yang tepat terhadap aktivitas dan transaksi Fungsi penyimpanan dapat dilakukan secara langsung 2. Pemisahan Tugas misalnya dalam penanganan kas atau pemeliharaan 3. Perancangan dan Penggunaan dokumen dan gudang catatan penyimpanan persediaan barang, dapat juga yg memadai secara langsung yang misalnya dalamthd halakses penerimaan 4. tidak Perlindungan memadai dan cek daripelanggan melalui penggunaan aktiva pos. dan catatan 51

KOMPONEN SPI - COSO AKTIVITAS PENGENDALIAN Aktivitas pengendalian adalah kebijakan dan aturan yang memberikan

KOMPONEN SPI - COSO AKTIVITAS PENGENDALIAN Aktivitas pengendalian adalah kebijakan dan aturan yang memberikan jaminan cukup bahwa tujuan pengendalian manajemen dicapai. Umumnya aktivitas pengendalian dapat dikelompokkan menjadi lima kelopmpok: 1. Otorisasi yang tepat terhadap aktivitas dan transaksi 2. Pemisahan Tugas 3. Perancangan dan Penggunaan dokumen dan catatan yg memadai 4. Perlindungan yang memadai thd akses dan penggunaan aktiva dan catatan 52

Perencanaan dan penggunaan dokumen dan catatan yang tepat akan KOMPONEN menjamin akuransi dan kelengkapan

Perencanaan dan penggunaan dokumen dan catatan yang tepat akan KOMPONEN menjamin akuransi dan kelengkapan SPI - COSO AKTIVITAS PENGENDALIAN pencatatan seluruh data relevan tentang transaksi. Untuk itu, perlu dirancang bentuk dokumen yang sederhana agar pencatatan dilakukan adalah secarakebijakan efisien, dan minim Aktivitasdapat pengendalian kesalahan, mudah dikaji dan diverifikasi. Untuk aturan yang memberikan jaminan cukup bahwa menghindari yg tidaksah, perlu tujuan penggunaan pengendaliandokumen manajemen dicapai. dibuat. Umumnya nomor urut aktivitas tercetak, sehingga dapat dicek dan pengendalian dapat diverifikasi kebenarannya. dikelompokkan menjadi lima kelopmpok: 1. Otorisasi yang tepat terhadap aktivitas dan transaksi 2. Pemisahan Tugas 3. Perancangan dan Penggunaan dokumen dan catatan yg memadai 4. Perlindungan yang memadai thd akses dan penggunaan aktiva dan catatan 53

Kadang secara umum penjagaan aktiva hanya dikaitkan dengan kas dan aktiva fisik seperti KOMPONEN

Kadang secara umum penjagaan aktiva hanya dikaitkan dengan kas dan aktiva fisik seperti KOMPONEN SPI persediaan - COSO dan Aktiva PENGENDALIAN Tetap, AKTIVITAS saat ini ada aktiva perusahaan yang penting dan perlu dijaga, yaitu informasi. Prosedur perlindungan yang memadai sbb: pengendalian adalah kebijakan dan Aktivitas 1. Pengawasan pemisahanjaminan tugas cukup bahwa aturan yangdan memberikan 2. Pemeliharaan akuransi pencatatan tujuan pengendalian manajemen dicapai. 3. Pembatasan ke fasilitas fisik Umumnya akses aktivitas pengendalian dapat 4. Perlindungan datatan dokumen dikelompokkan menjadi lima kelopmpok: 5. Pengendalian 1. Otorisasilingkungan yang tepat terhadap aktivitas dan 6. Pembatasan ke ruang akses informasi transaksi 2. Pemisahan Tugas 3. Perancangan dan Penggunaan dokumen dan catatan yg memadai 4. Perlindungan yang memadai thd akses dan penggunaan aktiva dan catatan 54

Pengecekan KOMPONEN internal untuk menjamin bahwa transaksi SPI - COSO AKTIVITAS PENGENDALIAN diproses secara

Pengecekan KOMPONEN internal untuk menjamin bahwa transaksi SPI - COSO AKTIVITAS PENGENDALIAN diproses secara akurat merupakan elemen pengendalian intern yang cukup penting. Pengecekan ini harus Aktivitas karena pengendalian adalah lebih kebijakan independen pengecekan efektifdanjika dilaksanakan oleh memberikan seseorang yang tidakcukup terkaitbahwa dengan aturan yang jaminan kegiatan perusahaan. Pengecekan tersebut antara lain: tujuan pengendalian manajemen dicapai. 1. Rekonsiliasi dua catatan Umumnya antara aktivitas pengendalian dapat 2. Perbandingan catatan dengan dikelompokkan menjadi limafisik kelopmpok: 3. Akuntansi berpasangan (debit dan kredit sama) dan 1. Otorisasi yang tepat terhadap aktivitas 4. Jumlah data kelompok (batch total) transaksi 5. Kaji independen 2. ulang Pemisahan Tugas 3. Perancangan dan Penggunaan dokumen dan catatan yg memadai 4. Perlindungan yang memadai thd akses dan penggunaan aktiva dan catatan 55

Pengecekan KOMPONEN internal untuk menjamin bahwa transaksi SPI COSO Contoh Batch AKTIVITAS PENGENDALIAN diproses

Pengecekan KOMPONEN internal untuk menjamin bahwa transaksi SPI COSO Contoh Batch AKTIVITAS PENGENDALIAN diproses secara. Total: akurat merupakan elemen pengendalian 1. Financial intern yang Totals cukup penting. Pengecekan ini harus 2. Hash Totals Aktivitas pengendalian adalah lebih kebijakan independen karena pengecekan efektifdanjika 3. Record dilaksanakan oleh memberikan seseorang yang tidakcukup terkaitbahwa dengan aturan. Count yang jaminan kegiatan perusahaan. Pengecekan tersebut antara lain: 4. Line Count tujuan pengendalian manajemen dicapai. 1. Cross-footing Rekonsiliasi dua catatan Umumnya antara aktivitas dapat 5. balance test pengendalian 2. Perbandingan catatan dengan dikelompokkan menjadi limafisik kelopmpok: 3. Akuntansi berpasangan (debit dan kredit sama) dan 1. Otorisasi yang tepat terhadap aktivitas 4. Jumlah data kelompok (batch total) transaksi 5. Kaji independen 2. ulang Pemisahan Tugas 3. Perancangan dan Penggunaan dokumen dan catatan yg memadai 4. Perlindungan yang memadai thd akses dan penggunaan aktiva dan catatan 56

Pengecekan KOMPONEN internal untuk menjamin bahwa transaksi SPI COSO Contoh Batch AKTIVITAS PENGENDALIAN diproses

Pengecekan KOMPONEN internal untuk menjamin bahwa transaksi SPI COSO Contoh Batch AKTIVITAS PENGENDALIAN diproses secara. Total: akurat merupakan elemen pengendalian 1. Financial intern yang Totals cukup penting. Pengecekan ini harus 2. Hash Totals Aktivitas pengendalian adalah lebih kebijakan independen karena pengecekan efektifdanjika 3. Record dilaksanakan oleh memberikan seseorang yang tidakcukup terkaitbahwa dengan aturan. Count yang jaminan kegiatan perusahaan. Pengecekan tersebut antara lain: 4. Line Count tujuan pengendalian manajemen dicapai. 1. Cross-footing Rekonsiliasi dua catatan Umumnya antara aktivitas dapat 5. balance test pengendalian 2. Perbandingan catatan dengan dikelompokkan menjadi limafisik kelopmpok: 3. Akuntansi berpasangan (debit dan kredit sama) dan 1. Otorisasi yang tepat terhadap aktivitas 4. Jumlah data kelompok (batch total) transaksi 5. Kaji independen 2. ulang Pemisahan Tugas Financial total, adalah jumlah rupiah data yang diolah, 3. Perancangan dan Penggunaan dan misalnya jumlah rupiah penjualan dokumen atau jumlah catatan penerimaan kasyg memadai 4. Perlindungan yang memadai thd akses dan penggunaan aktiva dan catatan 57

Pengecekan KOMPONEN internal untuk menjamin bahwa transaksi SPI COSO Contoh Batch AKTIVITAS PENGENDALIAN diproses

Pengecekan KOMPONEN internal untuk menjamin bahwa transaksi SPI COSO Contoh Batch AKTIVITAS PENGENDALIAN diproses secara. Total: akurat merupakan elemen pengendalian 1. Financial intern yang Totals cukup penting. Pengecekan ini harus 2. Hash Totals Aktivitas pengendalian adalah lebih kebijakan independen karena pengecekan efektifdanjika 3. Record dilaksanakan oleh memberikan seseorang yang tidakcukup terkaitbahwa dengan aturan. Count yang jaminan kegiatan perusahaan. Pengecekan tersebut antara lain: 4. Line Count tujuan pengendalian manajemen dicapai. 1. Cross-footing Rekonsiliasi dua catatan Umumnya antara aktivitas dapat 5. balance test pengendalian 2. Perbandingan catatan dengan dikelompokkan menjadi limafisik kelopmpok: 3. Akuntansi berpasangan (debit dan kredit sama) dan 1. Otorisasi yang tepat terhadap aktivitas 4. Jumlah data kelompok (batch total) transaksi 5. Kaji ulang independen 2. total, Pemisahan Tugas data yang diolah, misalnya Hash adalah elemen 3. rekening Perancangan dan Penggunaan dokumen dan jumlah pelanggan yang diproses atau jumlah yg memadai unit dan catatan harga barang yang dijual. 4. Perlindungan yang memadai thd akses dan penggunaan aktiva dan catatan 58

Pengecekan KOMPONEN internal untuk menjamin bahwa transaksi SPI COSO Contoh Batch AKTIVITAS PENGENDALIAN diproses

Pengecekan KOMPONEN internal untuk menjamin bahwa transaksi SPI COSO Contoh Batch AKTIVITAS PENGENDALIAN diproses secara. Total: akurat merupakan elemen pengendalian 1. Financial intern yang Totals cukup penting. Pengecekan ini harus 2. Hash Totals Aktivitas pengendalian adalah lebih kebijakan independen karena pengecekan efektifdanjika 3. Record dilaksanakan oleh memberikan seseorang yang tidakcukup terkaitbahwa dengan aturan. Count yang jaminan kegiatan perusahaan. Pengecekan tersebut antara lain: 4. Line Count tujuan pengendalian manajemen dicapai. 1. Cross-footing Rekonsiliasi dua catatan Umumnya antara aktivitas dapat 5. balance test pengendalian 2. Perbandingan catatan dengan dikelompokkan menjadi limafisik kelopmpok: 3. Akuntansi berpasangan (debit dan kredit sama) dan 1. Otorisasi yang tepat terhadap aktivitas 4. Jumlah data kelompok (batch total) transaksi 5. Kaji independen 2. ulang Pemisahan Tugas Record count, adalah data dokumen yang diproses 3. Perancangan danjumlah Penggunaan dalam sistem, jumlah order penjualan. catatanmisalnya yg memadai 4. Perlindungan yang memadai thd akses dan penggunaan aktiva dan catatan 59

Pengecekan KOMPONEN internal untuk menjamin bahwa transaksi SPI COSO Contoh Batch AKTIVITAS PENGENDALIAN diproses

Pengecekan KOMPONEN internal untuk menjamin bahwa transaksi SPI COSO Contoh Batch AKTIVITAS PENGENDALIAN diproses secara. Total: akurat merupakan elemen pengendalian 1. Financial intern yang Totals cukup penting. Pengecekan ini harus 2. Hash Totals Aktivitas pengendalian adalah lebih kebijakan independen karena pengecekan efektifdanjika 3. Record dilaksanakan oleh memberikan seseorang yang tidakcukup terkaitbahwa dengan aturan. Count yang jaminan kegiatan perusahaan. Pengecekan tersebut antara lain: 4. Line Count tujuan pengendalian manajemen dicapai. 1. Cross-footing Rekonsiliasi dua catatan Umumnya antara aktivitas dapat 5. balance test pengendalian 2. Perbandingan catatan dengan dikelompokkan menjadi limafisik kelopmpok: 3. Akuntansi berpasangan (debit dan kredit sama) dan 1. Otorisasi yang tepat terhadap aktivitas 4. Jumlah data kelompok (batch total) transaksi 5. Kaji independen 2. ulang Pemisahan Tugas Line count, adalah jumlah satuan data dokumen dalam satu 3. Perancangan dan Penggunaan dokumen, misalnya jumlah jenis barang yang dijual. catatan yg memadai 4. Perlindungan yang memadai thd akses dan penggunaan aktiva dan catatan 60

Pengecekan KOMPONEN internal untuk menjamin bahwa transaksi SPI COSO Contoh Batch AKTIVITAS PENGENDALIAN diproses

Pengecekan KOMPONEN internal untuk menjamin bahwa transaksi SPI COSO Contoh Batch AKTIVITAS PENGENDALIAN diproses secara. Total: akurat merupakan elemen pengendalian 1. Financial intern yang Totals cukup penting. Pengecekan ini harus 2. Hash Totals Aktivitas pengendalian adalah lebih kebijakan independen karena pengecekan efektifdanjika 3. Record dilaksanakan oleh memberikan seseorang yang tidakcukup terkaitbahwa dengan aturan. Count yang jaminan kegiatan perusahaan. Pengecekan tersebut antara lain: 4. Line Count tujuan pengendalian manajemen dicapai. 1. Cross-footing Rekonsiliasi dua catatan Umumnya antara aktivitas dapat 5. balance test pengendalian 2. Perbandingan catatan dengan dikelompokkan menjadi limafisik kelopmpok: 3. Akuntansi berpasangan (debit dan kredit sama) dan 1. Otorisasi yang tepat terhadap aktivitas 4. Jumlah data kelompok (batch total) transaksi Cross-footing balance test, adalah pengujian jumlah 5. Kaji ulang independen 2. Pemisahan Tugas baik 3. secara horizontaldan maupun secaradokumen vertikal, dan untuk Perancangan Penggunaan menguji catatan kesesuaian angka-angka yang ada di dalam yg memadai suatu 4. tabel. Perlindungan yang memadai thd akses dan penggunaan aktiva dan catatan 61

KOMPONEN SPI - COSO PERHITUNGAN RESIKO (Risk Assesment) Akuntan memerankan peranan penting dalam membantu

KOMPONEN SPI - COSO PERHITUNGAN RESIKO (Risk Assesment) Akuntan memerankan peranan penting dalam membantu manajemen mengendalikan bisnis dengan merancang sistem yang berjalan baik sehingga dapat mengurangi resiko. Adapun pendekatannya sbb: 1. Identifikasi ancaman 2. Estimasi resiko/probabilitas terjadinya ancaman 3. Estimasi kemungkinan kerugian tiap ancaman 4. Identifikasi alternatif pengendalian 5. Estimasi manfaat dan biaya tiap ancaman 6. Implementasi pengendalian 62

KOMPONEN SPI - COSO Pendekatan perhitungan resiko untuk SPI sebagai berikut: 1. Mengidentifikasi ancaman,

KOMPONEN SPI - COSO Pendekatan perhitungan resiko untuk SPI sebagai berikut: 1. Mengidentifikasi ancaman, dalam bentuk: a. Ancaman strategik, seperti melakukan hal yang salah. b. Ancaman operasional, seperti melakukan hal yang benar dengan cara yang salah. c. Ancaman finansial, seperti pemborosan dan hilangnya asset. d. Ancaman informasi, seperti informasi yang salah atau tidak relevan. 63

KOMPONEN SPI - COSO Jika perusahaan menggunakan EDI (electronic data interchange), ancaman atau risiko

KOMPONEN SPI - COSO Jika perusahaan menggunakan EDI (electronic data interchange), ancaman atau risiko bisa dalam bentuk: a. Ketidaktepatan pemilihan teknologi. b. Akses sistem tanpa otorisasi c. Gangguan transmisi data d. Gangguan integritas data e. Transaksi tidak terlaksana dengan sempurna f. Kerusakan sistem g. Sistem tidak kompatibel 64

KOMPONEN SPI - COSO Pendekatan perhitungan resiko untuk SPI sebagai berikut: Estimasi resiko/probabilitas II.

KOMPONEN SPI - COSO Pendekatan perhitungan resiko untuk SPI sebagai berikut: Estimasi resiko/probabilitas II. terjadinya ancaman Berbagai ancaman menyebabkan resiko yang lebih besar, karena kemungkinan terjadinya sagat besar. Saagai contoh karyawan lebih banyak melakukan kesalahan yang tidak disengaja dibanding dengan kecurangan yang disengaja atau perusahaan lebih berpeluang menjadi korban kecurangan komputer dari pada 65

KOMPONEN SPI - COSO Pendekatan perhitungan resiko untuk SPI sebagai berikut: III. Estimasi Kerugian

KOMPONEN SPI - COSO Pendekatan perhitungan resiko untuk SPI sebagai berikut: III. Estimasi Kerugian Resiko terjadinya gempa bumi mungkin lebih kecil dari pada resiko terjadinya peristiwa lainnya, namun kerugian yang harus ditanggung sangat besar, karena harus menanggung kerusakan fasilitas fisik. Kerugian karena kecurangan tidak akan sebesar resiko karena adanya gempa. Resiko kerugian harus diperhitungkan bersama-sama. 66

KOMPONEN SPI - COSO Pendekatan perhitungan resiko untuk SPI sebagai berikut: VI. Identifikasi Pengendalian

KOMPONEN SPI - COSO Pendekatan perhitungan resiko untuk SPI sebagai berikut: VI. Identifikasi Pengendalian Manajemen harus mengidentifikasi satu atau lebih cara-cara pengendalian yang akan melindungi perusahaan dari setiap ancaman. Dalam penilaian manfaat setiap prosedur pengendalian, manajemen harus mempertimbangkan efektivitas dan ketepatan waktunya. 67

KOMPONEN SPI - COSO Pendekatan perhitungan resiko untuk SPI sebagai berikut: V. Estimasi manfaat

KOMPONEN SPI - COSO Pendekatan perhitungan resiko untuk SPI sebagai berikut: V. Estimasi manfaat dan Pengorbanan Untuk setiap alternatif pengendalian yang telah diidentifikasikan lakukan perhitungan manfaat yang diperoleh dan pengorbanan yang dikeluaran diperbandingkan. Alternatif yang dipilih adalah alternatif yang menghasilkan manfaat lebih besar daripada pengorbanannya. 68

KOMPONEN SPI - COSO INFORMASI DAN KOMUNIKASI (INFORMATION AND COMMUNICATION) • • Sistem informasi

KOMPONEN SPI - COSO INFORMASI DAN KOMUNIKASI (INFORMATION AND COMMUNICATION) • • Sistem informasi dan komunikasi dikembangkan untuk menjamin kualitas pelaksanaan, pengelolaan dan pengendalian kegiatan operasional serta untuk mengkomunikasikan berbagai aspek penting dalam organisasi. Pijakan utama seluruh kegiatan bisnis adalah informasi dan komunikasi. 69

KOMPONEN SPI - COSO Dalam bidang informasi dan komunikasi, akuntan harus memahami: 1. Proses

KOMPONEN SPI - COSO Dalam bidang informasi dan komunikasi, akuntan harus memahami: 1. Proses terjadinya transaksi 2. Proses pendokumentasian transaksi melalui berbagai peralatan sistem yang ada atau proses konversi dokumen transaksi ke dalam perangkat perekam transaksi 3. Proses pengaksesan dan pemutakhiran file 4. Proses penyediaan dan penyajian informasi/laporan 5. Proses pelaporan informasi untuk kepentingan interen dan eksteren. 70

KOMPONEN SPI - COSO PEMANTAUAN (MONITORING) Keseluruhan proses harus dimonitor, dimodifikasi bilamana perlu, agar

KOMPONEN SPI - COSO PEMANTAUAN (MONITORING) Keseluruhan proses harus dimonitor, dimodifikasi bilamana perlu, agar system berkembang secara dinamis sesuai dengan tuntutan keadaan. Ada 3 kunci melakukan monitoring: 1. Supervisi yang Efektif 2. Pelaporan Pertanggungjawaban 3. Internal Auditing 71

Supervisi ini terutama penting dalam organisasi yang tidak KOMPONEN - COSO dapat mengelaborasi pelaporan.

Supervisi ini terutama penting dalam organisasi yang tidak KOMPONEN - COSO dapat mengelaborasi pelaporan. SPI pertanggungjawaban atau tidak bisa melakukan pemisahan fungsi karena terlalu PEMANTAUAN kecilnya organisasi. (MONITORING) Supervisi yang efektif mencakup: 1. Pelatihan dan asistensi karyawan 2. Pemantauan kinerja karyawan 3. Koreksi kesalahan proses Keseluruhan harus dimonitor, 4. Penjagaan aktivabilamana dengan cara memantau karyawan dimodifikasi perlu, agar system yang memiliki akses ke aktiva tersebut. berkembang secara dinamis sesuai dengan tuntutan keadaan. Ada 3 kunci melakukan monitoring: 1. Supervisi yang Efektif 2. Pelaporan Pertanggungjawaban 3. Internal Auditing 72

KOMPONEN SPI - COSO Pelaporan Pertanggungjawaban ini meliputi: 1. anggaran, kuota, skedul, biaya standar,

KOMPONEN SPI - COSO Pelaporan Pertanggungjawaban ini meliputi: 1. anggaran, kuota, skedul, biaya standar, kualitas PEMANTAUAN (MONITORING) standar 2. Laporan kinerja, yang berisi informasi realisasi rencana, anggaran, dan selisih keduanya 3. Prosedur untuk menyelidiki selisih yang jumlahnya signifikan dan prosedur lanjuti Keseluruhan proses untuk harusmenindak dimonitor, penyimpangan rencana. perlu, agar system dimodifikasi dari bilamana berkembang secara dinamis sesuai dengan tuntutan keadaan. Ada 3 kunci melakukan monitoring: 1. Supervisi yang Efektif 2. Pelaporan Pertanggungjawaban 3. Internal Auditing 73

KOMPONEN SPI - COSO Internal Auditing mencakup pengkajian terhadap daya andal dan integritas informasi

KOMPONEN SPI - COSO Internal Auditing mencakup pengkajian terhadap daya andal dan integritas informasi operasi dan keuangan, dan PEMANTAUAN (MONITORING) memberikan suatu penilaian terhadap efektivitas pengawasan intern. Aktivitas yang dilakukan: 1. Penilaian ketaatan karyawan terhadapkebijakan manajemen, prosedur, dan peraturan serta hukum Keseluruhan proses harus dimonitor, berlaku dimodifikasi bilamana perlu, manajemen. agar system 2. Penilaian efektivitas dan efisiensi berkembang secara dinamis sesuai dengan tuntutan keadaan. Ada 3 kunci melakukan monitoring: 1. Supervisi yang Efektif 2. Pelaporan Pertanggungjawaban 3. Internal Auditing 74