LOGO BAB 12 Menentukan Strategi Produk Karakteristik Produk
LOGO BAB 12 Menentukan Strategi Produk
Karakteristik Produk v. Produk adalah segala sesuatu yang ditawarkan kepada pasar untuk memuaskan keinginan atau kebutuhan konsumen, termasuk barang fisik, jasa, pengalaman, acara, orang, tempat, properti, organisasi, informasi dan ide.
Tingkat Produk: Hierarki Nilai Pelanggan v Manfaat inti (core benefit) v Produk dasar (basic product) v Produk yang diharapkan (expected product) v Produk tambahan (augmented product) v Produk potensial (potential product)
Klasifikasi Produk v Berdasarkan Ketahanan (Durability) dan Keberwujudan (Tangibility): a. Barang-barang yang tidak tahan lama, yakni barang berwujud yang dikonsumsi dalam satu atau beberapa kali penggunaan b. Barang tahan lama, yakni barang berwujud yang bisa digunakan untuk waktu lama c. Jasa, yakni produk tak berwujud, tak terpisahkan, bervariasi, dan dapat musnah
Klasifikasi Barang Konsumen v Barang Sehari-hari (convenience goods), seperti minuman ringan, sabun, dan surat kabar. Terbagi atas: a. Barang kebutuhan pokok(kebutuhan sehari) b. Barang impuls(dorongan sesaat) c. Barang darurat(emergency)
Klasifikasi Barang Konsumen v Barang Belanja (shopping goods), yakni barang yang secara karakteristik dibandingkan oleh konsumen berdasarkan kecocokan, kualitas, harga dan gaya. Terbagi atas: a. Barang belanja homogen (kualitas sama, harga berbeda) b. Barang belanja heterogen (fitur produk lebi penting dibandingkan harga)
Klasifikasi Barang Konsumen v Barang khusus (specialty goods), yakni mempunyai karakteristik atau identifikasi merek yang unik dan ada banyak pembeli bersedia membeli secara khusus. Contoh: mobil, komponen stereo, peralatan fotografi dan busana pria.
Klasifikasi Barang Konsumen v Barang yang tak dicari (unsought goods), yakni barang yang tidak dikenal konsumen atau biasanya tidak terpikirkan untuk dibeli. Contoh: asuransi jiwa, pemakaman, ensiklopedia
Klasifikasi Barang Industri Berdasarkan biaya relatif dan bagaimana memasuki proses produksi, dibedakan atas: v Bahan dan Suku Cadang v Barang Modal v Layanan Bisnis dan Pasokan
Klasifikasi Barang Industri v Bahan dan Suku Cadang (materials and parts), adalah barang yang seluruhnya menjadi bagian dari produk produsen. Yaitu: a. Bahan Mentah: - Produk pertanian - Produk alami b. Bahan dan Suku Cadang Manufaktur: - Bahan komponen - Suku cadang komponen
Klasifikasi Barang Industri v Barang Modal (capital items), yakni barang tahan lama yang memfasilitasi pengembangan atau pengelolaan produk jadi. Antara lain: a. Instalasi (bangunan dan peralatan berat) b. Peralatan (perlengkapan, peralatan pabrik portabel dan peralatan kantor)
Klasifikasi Barang Industri v Layanan Bisnis dan Pasokan (supplies and business services) , yakni barang dan jasa jangka pendek yang memfasilitasi pengembangan atau pengelolaan produk jadi. Antara lain: - Barang pemeliharaan dan perbaikan - Pasokan operasi
Diferensiasi Produk a. Bentuk (form) Yakni diferensiasi berdasarkan ukuran, bentuk, atau struktur fisik produk b. Fitur (feature) ; memvariasikan prfitur utk melengkapi fungsi dasar produk c. Penyesuaian massal(mass customization); kemampuan perusahaan memenuhi penyesuaian kebutuhan pelanggan d. Kualitas Kinerja (performance quality) Yakni tingkat di mana karakteristik utama produk beroperasi.
Diferensiasi Produk e. f. g. h. i. Kualitas Kesesuaian (conformance quality), yakni tingkat di mana semua unit yang diproduksi identik dan memenuhi spesifikasi yang dijanjikan Ketahanan (durability), yakni ukuran umur harapan produk Keandalan (reliability), yakni ukuran probabilitas bahwa produk tidak akan mengalami malfungsi atau gagal dalam periode tertentu Kemudahan Perbaikan (repairability), yakni ukuran kemudahan perbaikan produk jika tdk berfungsi Gaya (style); kelebihan dalam perbedaan yang sulit ditiru.
Diferensiasi Jasa a. Kemudahan Pemesanan (Ordering Ease), mencakup pada seberapa mudah pelanggan menempatkan pesanan dengan perusahaan. b. Pengiriman (delivery), mengacu pada seberapa baik produk atau jasa dibawa ke pelanggan. c. Instalasi, mengacu pada pekerjaan yang dilakukan untuk membuat produk beroperasi di lokasi yang direncanakan.
Diferensiasi Jasa d. e. f. g. Pelatihan Pelanggan (customer training), mengacu pada pelatihan pelanggan untuk menggunakan peralatan pemasok dengan benar dan efisien. Konsultasi Pelanggan (customer consulting), mengacu pada data, sistem informasi, dan layanan nasihat yang ditawarkan penjual kepada pembeli. Pemeliharaan dan Perbaikan (maintenance and repair), menggambarkan program layanan untuk membantu mempertahankan produk dalam kondisi baik. Pengembalian; kebijakan pengembalian harus diperhatikan bagi pelanggan, masalah apa saja yang dapa produk dikembalikan.
Penetapan Harga Bauran Produk (Product Mix Pricing) a. Penetapan Harga Lini Produk: Penjual bertugas menentukan perbedaan kualitas anggapan yang mengesahkan perbedaan harga. Contoh: Toko pakaian menjual tiga jenis jas pria dengan harga $200, $400 dan $600. Selanjutnya, pelanggan mengasosiasikan pakaian bermutu rendah, rata-rata dan tinggi dengan ketiga titik harga tersebut.
Penetapan Harga Bauran Produk (Product Mix Pricing) b. Penetapan Harga Fitur Opsional: Banyak perusahaan menawarkan produk opsional, fitur, dan layanan beserta produk utama mereka. Contoh: pembeli mobil dapat memesan kendali power window, spion yang dapat diatur dari dalam, sunroof, dan perlindungan anti maling.
Penetapan Harga Bauran Produk (Product Mix Pricing) c. Penetapan Harga Produk Terikat: Contoh: produsen alat cukur, telepon digital, dan kamera sering memberi harga rendah pada produk tersebut dan menetapkan harga tinggi untuk pisau cukur dan film.
Penetapan Harga Produk Terikat v Contoh: AT&T bisa memberi telepon seluler gratis jika bersedia membeli layanan telepon selama dua tahun.
Penetapan Harga Bauran Produk (Product Mix Pricing) d. Penetapan Harga Dua Bagian: Dimiliki oleh perusahaan jasa, yakni terdiri dari biaya tetap ditambah biaya penggunaan variabel. v Biaya tetap harus cukup rendah untuk menghasilkan pembelian jasa; lalu laba dihasilkan dari fee penggunaan.
Penetapan Harga Dua Bagian Contoh: taman hiburan mengenakan biaya masuk ditambah biaya untuk naik ke wahana tertentu.
Penetapan Harga Bauran Produk (Product Mix Pricing) e. Penetapan Harga Produk Sampingan: Jika produk sampingan memiliki nilai bagi sekelompok pelanggan, produk sampingan tersebut harus ditetapkan harganya berdasarkan nilainya. v Semua laba yang dihasilkan dari produk sampingan akan mempermudah perusahaan mengenakan harga yang lebih rendah untuk produk utama.
Penetapan Harga Produk Sampingan v Contoh: perusahaan Colonial Sugar Refinary di Australia adalah perusahaan gula yang kemudian menjual limbah serat tebu untuk membuat papan dinding dan kini menjadi perusahaan penjual bahan bangunan dan konstruksi.
Penetapan Harga Bauran Produk (Product Mix Pricing) f. v v Penetapan Harga Paket Produk: Pemaketan murni (pure bundling) terjadi ketika perusahaan menawarkan produknya hanya sebagai paket. Pemaketan campuran (mixed bundling) terjadi jika penjual menawarkan barang baik secara individu maupun dalam satu paket. Biasanya harga akan lebih murah untuk paket dibandingkan jika barang dibeli terpisah.
Penetapan Harga Paket Produk v Contoh: harga dalam pertunjukan musik umumnya akan lebih murah jika membeli paket untuk semua artis dibandingkan membeli untuk setiap artis secara terpisah.
Co-Branding v Co-Branding adalah penggabungan dua atau lebih merk terkenal menjadi satu produk bersama atau dipasarkan dalam beberapa cara. v Disebut juga sebagai penetapan merk bersama, dual branding (penetapan dua merk), atau brand bundling (penetapan merk gabungan).
Co-Branding a. Co-Branding Perusahaan yang Sama Contoh: seperti ketika General Mills mengiklankan Trix dan Yogurt Yoplait.
Co-Branding b. Co-Branding Usaha Patungan Contoh: seperti bola lampu General Electric dan Hitachi di Jepang dan kartu kredit Citibank Advantage.
Co-Branding c. Co-Branding Eceran Contoh: seperti kepemilikan bersama dari restoran cepat saji Pizza Hut, KFC, dan Taco Bell (penggunaan lokasi sama).
Co-Branding Kelebihan Utama Co-Branding: 1. Sebuah produk dapat diposisikan secara meyakinkan melalui kelebihan merk lain 2. Menghasilkan penjualan lebih besar dari pasar yang ada, tambahan konsumen dan saluran baru 3. Mengurangi biaya peluncuran produk 4. Menjadi sarana berharga untuk mempelajari konsumen
Co-Branding Kelemahan Co-Branding: 1. Risiko dan kurangnya kendali untuk terhubung dengan merk lain dalam pikiran konsumen (kinerja yang tidak memuaskan akan berdampak negatif terhadap kedua merk) 2. Menjadi kurang fokus pada merk yang ada
Co-Branding Prasyarat agar Co-Branding berhasil: 1. Kedua merk memiliki ekuitas merk(kepercayaan merek) yang terterpisah 2. Kesadaran merk cukup besar dan citra merk positif 3. Adanya penyesuian logis antara kedua merk seperti gabungan kegiatan merk atau kegiatan pemasaran yang memaksimalkan kebutuhan masing-masing.
Pengemasan (Packaging) v Adalah semua kegiatan merancang dan memproduksi wadah untuk sebuah produk. v Kemasan yang dirancang dengan baik dapat membangun ekuitas merk dan mendorong penjualan, menarik pembeli, serta mempengaruhi pengalaman produk konsumen di kemudian hari.
Pengemasan (Packaging) v Tujuan kemasan dari perspektif perusahaan dan konsumen: a. Mengidentifikasi merk b. Mengekspresikan informasi deskriptif dan persuasif c. Memfasilitasi transportasi dan perlindungan produk d. Membantu penyimpanan di rumah
Jaminan dan Garansi v Jaminan (warranties) adalah pernyataan resmi kinerja produk yang diharapkan oleh produsen. v Garansi mengurangi risiko anggapan pembeli dan menunjukkan bahwa produk tersebut bermutu tinggi serta perusahaan memiliki kinerja layanan yang dapat diandalkan.
Contoh Jaminan v “Shoes for Crews” Perusahaan sepatu dengan produk seharga $50 -70 memberikan jaminan pengembalian $5. 000 jika karyawan restoran atau toko tergelincir ketika menggunakan sepatu ini.
SELESAI BAB 12 v. SEKIAN v. TERIMA KASIH www. themegallery. com
- Slides: 39