MENENTUKAN DAN MENGANALISIS MASALAH PENELITIAN Isnaini Sumber Bacaan
MENENTUKAN DAN MENGANALISIS MASALAH PENELITIAN Isnaini Sumber Bacaan: Dr. Iskandar (2009)
Slide Title • • Pendahuluan Konsep Masalah Cara Menemukan Masalah peneiitian Menemukan Sumber-sumber Masalah penelitian Menemukan Solusi Masalah Pembatasan Masalah Melalui Fokus Masalah Perumusan Masalah penelitian
Pendahuluan Titik tolak utama dalam melaksanakan penelitian ialah bersumber pada masalah. Memilih dan merumuskan masalah penelitian merupakan langkah awal yang paling utama untuk memulai proses penelitian. John Dewey menyatakan bahwa langkah awal dalam memulai metode ilmiah adalah pengakuan akan adanya kesulitan, hambatan, atau masalah yang membingungkan peneliti. Dalam penelitian kualitatif merumuskan masalah penelitian dengan mendeskripsikan atau menguraikan fenomena-fenomena yang terjadi dilpangan. Masalah adalah suatu yang paling penting dalam melakukan proses penelitian. Proses penelitian yang akan dilakukan haruslah berangkat dari masalah. Seperti dinyatakan oleh Sugiyono (2005), apapun bentuk penelitian, baik penelitian murni maupun terapan, semuanya berangkat dari masalah untuk menemukan solusi yang dapat digunakan sebagai keputusan. Oieh sebab itu, Madrie dalam Sudjarwo (2001: 1) menyatakan bahwa hakikat masalah itu adalah kesenjangan antara harapan dan kenyataa
Konsep Masalah merupakan tempat awal berpijak untuk melalukan penelitian, untuk selanjutnya dipecahkan melalui langkah-langkah yang sistematis seperti yang ada dalam sebuah penelitian ilmiah Masalah yang akan diteliti haruslah jelas, konkrit yang memerlukan solusi penyelesaian sehingga mendapat keputusan atau hasil penelitian yang akurat. Pemilihan masalah dan perumusan masalah dalam penelitian merupakan salah satu aspek yang paling penting dalam memulai penelitian di bidang apa saja. Penelitian tidak dapat dilakukan apabila suatu permasalahan belum dapat di identifikasi, atau dirumuskan dengan baik. Makna dari masalah adalah suatu penyimpangan (deviasi) dari harapan ideal atau dengan kata lain masalah adalah ketika seorang berharap A tetapi yang terjadi adalah B.
Masalah (problem) merupakan suatu situasi di mana suatu fakta yang terjadi sudah menyimpang dari batasan toleransi yang diharapkan, sedangkan peluang (opportunity) adalah suatu kondisi eksternal yang menguntungkan jika dapat diraih dengan usaha-usaha tertentu tetapi dapat juga secara langsung atau tidak langsung menjadi ancaman bila peluang itu dapat dimanfaatkan. Memperhatikan pendapat kedua penulis di atas, maka masalah penelitian social dan pendidikan dapat berupa problem maupun peluang. Keduanya dapat dijadikan landasan bagi seorang peneliti untuk menelaah hal-hal yang dirasakannya sebagai sebuah obyek yang penting untuk dikaji atau diteliti
Apabila dalam melakukan penelitian, seorang peneliti telah menemukan masalah yang betul-betul masalah, maka sebenarnya pekerjaan penelitian itu 5 O% telah selesai. Oleh karena itu, menemukan masalah dalam penelitian merupakan pekerjaan yang tidak mudah, tetapi setelah masalah dapat ditemukan, maka pekerjaan penelitian akan segera dapat dilakukan.
Cara Menemukan Masalah penelitian Untuk menentukan permasalahan yang baik hendaknya memiliki karakteristik sbb: Peneliti memiliki keahlian dalam bidang yangteliti; Tingkat kemampuan peneliti memang sesuai dengan tingkat kemampuan yang diperlukan untuk mencari solusi penyelesaian masalah yang piiteliti Peneiiti memiliki sumber daya yang diperlukan dalam penelitian yang dijalankan peneliti telah mempertimbangkan kendala waktu, dana, dan berbagai kendala lain dalam pelaksanaan penelitian yang diiakukan.
Menemukan Sumber-sumber Masalah Penelitian Masalah Formal Temuan dan Rekomendasi penelitian: Masalah dapat ditelusuri dari hasil penelitian orang lain Analogi: penemuan masalah dengan cara mengadaptasi masalah dari suatu pengetahuan dan menerapkannya ke bidang pengetahuan seorang peneliti baru, dengan adanya persyaratan bahwa kedua bidang tersebut harus memiliki kesesuaian dalam hal-hal yang penting. Renovasi: sebuah metode menemukan masalah penelitian dengan cara mengganti suatu unsur yang tidak sesuai lagi dengan suatu teori, untuk meningkatkan kebenaran suatu teori. Masalah Nonformal Konjektur : permasalahan yang ditemukan dengan naluriah (fakta apresiasi individu terhadap lingkungannya), dan tanpa dasar-dasar yang jelas Fenomenologi: Menemukan masalah-masalah baru yang berhubungan dengan fenomena-fenomena yang dapat diamati.
Pengalaman dan literatur Pengalaman, merupakan sumber pengenalan masalah yang p aling berguna bagi peneiiti pemula dalam memulai penelitian, yakni pengalaman mereka sendiri sebagai praktisi hukum. Literahtr, sebagai carapenemuan masalah terbagi dua, yakni literatur yang dipublikasikan dan literatur yang tidak dipublikasikan Paper, personal, place Paper: mempelajari dokumen, buku, majalah, laporan penelitian atau penemuan sebelumnya. Personal: melakukan wawancara atau diskusi dengan para ahli atau orang-orang yang ada pada lokasi penelitian. Place: mengamati daerah/lokasi penelitian yang akan diteliti. (Arilrunto, 2 OO 2 l
Menemukan Solusi Masalah Tujuan penelitian adalah untuk menemukan solusi, jawaban terhadap suatu masalah. Masalah penelitian dapat diartikan sebagai penyimpangan antara yang Cara menemukan solusi masalah seharusnya dengan apa yang benar-benar terjadi. • Terdapat penyimpangan atau kesenjangan antara pengalaman dengan kenyataan • Terdapat penyimpangan antara rencana dengan kenyataan, Terdapatnya perbedaan yang signifikan antara apa yang seharusnya, dengan apa kenyataannya, antara harapan dengan kenyataan. • Terdapat kontradiksi antara teori clengarr praktek. Maksudnya keadaan empirik yang relevan, tidak sesuai teori dengan realitas, maka konsekuensi logikanya tidak dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah • Adanya pengaduan. atau informasi yang mengakibatkan kesenjangan munculnya kesenjangan dalam pengetahuaie kita. IUaksud adalah kesenjangan antara teori dengan bukti-bukti empiris yang terarnati"
Pembatasan Masalah Melalui Fokus Masalah Fokus masalah sangat diperlukan dalam penelitian kualitatif karena dengan keterbatasan yang ada peneliti kadangkala masalah-masalah yang telah diidentifikasikan tidak dapat diteliti secara keseluruhan, melainkan sebagian saja, karena keterbatasan dana, waktu, dan lain-lain, oleh sebab itu, peneiiti harus menuangkan berupa fokus masalah sebagai dasar untuk menuangkan perumusan masalah. Penentuan fokus penelitian dilakukan dengan memilih fokus atau pokok permasalahan yang dipilih untuk diteliti, dan bagaimana memfokuskannya: masalah mula-mula sangat umurn, kemudian mendapatkan fokus yang ditujukan kepada hal-hat yarrg spesifik. Namun, fokus itu masih dapat berubah. Fokus sangat penting sebab tidak ada penelitian tanpa fokus, sedangkan sifat fokus tergantung dari jenis penelitian yang diiaksanakan.
PERUMUSAN MASALAH PENELITIAN Apabila masalah penelitian telah fokus masalah yang akan diteliti maka langkah berikutnya adalah merumuskan masalah penetitian. Rumusan masalah penelitian merupakan petunjuk yang mengarahkan peneliti untuk memformulasikan secara ringkas, jelas dan tajam tentang permasalahan utama yang ada di latar belakang dan fokus penelitian. Masalah yang hendak diteliti hendaknya dirumuskan dalam bentuk kalimat pertanyaan atau pernyataan dan bersifat spesifik atau rumusan masalah dapat diformulasikan dalam sebuah pertanyaan atau pernyataan penelitian. Pertanyaan atau pernyataan ini nantinya akan terjawab setelah ada hasil penelitian yang diperoleh dari pembahasan/analisa (Indriantoro dan Supomo, I 999; Umar, 2 OOI).
Rumusan masalah adalah kalimat pertanyaan atau pernyataan yang menanyakan hubungan apakah yang terdapat antara dua variabel atau lebih (Kerlinger, 2 OOI). Menurut Fraenkel dan Wallen dalam Sugiyono (2 OO 5) menyatakan bahwa masalah penelitian yang baik adalah sebagai berikut: 1. Masalah itu harus dapat dicari solusi atau jawabannya melalui sumber yang, tidak banyak menghabiskan dana tenaga dan waktu. 2. Masalah harus jelas, semua orang memberikan pandangan yang sama tentang masalah tersebut. 3. Masalah harus signifikan, jawaban dari masalah itu haruslah memberi kontribusi terhadap pengembangan ilmu dan solusi bagi masalah manusia. 4. Masalah bersifat etis, yakni tidak berkenaan dengan etika, moral, nilai-nilai keyakinan dan agama. Mungkin tidak etis melakukan penelitian tentang agama.
Alur berpikir dalam merumuskan masalah penelitian Latar Belakang Masalah Fokus Masalah Rumusan Masalah Kajian Teori Metodologi Penelitian Pola Pikir Proses Penelitian Kualitatif
Langkah-langkah Penelitian Kualitatif • Seorang peneliti yang ingin menjalankan penelitian dengan menggunakan pendekatan kualitatif harus melalui proses secara ilmiah. • Setiap peneliti harus memperhatikan langkah-langkah umum yang selalu dilakukan peneliti dalam menjalankan penelitian sebagai berikut: .
Langkah-langkah umum yang selalu dilakukan peneliti dalam menjalankan penelitian 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. Menyatakan Masalah Penelitian Pembatasan Masalah Melalui Fokus penelitian Perumusan Masalah Tujuan Penelitian Melakukan Studi Literatur yang Relevan Menentukan Pendekatan Penelitian Menentukan informan Penelitian Menentukan waktu Penelitian Teknik Pengumpulan Data Analisis Data Penelitian Keabsahan data
- Slides: 17