TEORI PRODUKSI Ayu Puspitasari Pengantar Organisasi Produksi Perubahan
TEORI PRODUKSI Ayu Puspitasari
Pengantar … Organisasi Produksi : Perubahan bentuk berbagai input (sumber daya) menjadi output berupa barang dan jasa Inputs (berbagai sumber daya yang digunakan dalam memproduksi barang dan jasa. Berupa : Tenaga Kerja (Labor), Modal (Capital), Lahan (Land). 1. Input Tetap (Fixed Inputs) : Tidak berubah dalam periode Input tertentu tidak tergantung pada jumlah output 2. Input Tidak Tetap (Variable Inputs) : input yang dapat berubah secara mudah tergantung pada jumlah output Jangka Pendek (Short Run) : Paling kurang ada satu input yang tetap • Jangka Panjang (Long Run) : Semua input bersifat variabel • Periode Waktu
Pengantar … Produksi adalah setiap penggunaan sumber-sumber daya yang dimaksudkan untuk mengganti atau mengubah bentuk suatu komoditi menjadi komoditi yang lain. Setiap kegiatan produksi, produsen selalu dihadapkan kepada beberapa masalah : 1. Apa yang akan diproduksi 2. Bagaimana cara memproduksinya 3. Faktor-faktor produksi yang digunakan dalam kegiatan produksi 4. Berapa jumlah barang/jasa yang akan dihasilkan dan sebagainya.
TEORI PRODUKSI
Teori Produksi Ø Fungsi Produksi
Produksi Ø Kegiatan memproses input menjadi output Ø Produsen dalam melakukan kegiatan produksi mempunyai landasan teknis yang didalam teori ekonomi disebut fungsi produksi. Ø Atau hubungan di antara faktor-faktor produksi dan tingkat produksi yang diciptakannya (Sukirno, 2005).
Fungsi Produksi Seperti halnya teori permintaan yang berfokus pada konsep fungsi permintaan, teori produksi juga bergerak pada sekitar konsep fungsi produksi. Fungsi produksi (production function) adalah persamaan, tabel, atau grafik yang menunjukkan output komoditas maksimum perusahaan yang bisa diproduksi pada setiap periode waktu dengan kombinasi input. Satuan input maupun output diukur dalam satuan fisik disamping diukur dalam satuan moneter. Teknologi diasumsikan tetap selama periode analisis. Fungsi produksi secara matematis : Q = F (K, L, R, T) Q = jumlah output ( hasil ) K = Modal ( kapital ) L = Tenaga kerja ( labour ) R = Kekayaan ( raw material ) T = Teknologi
Fungsi Produksi : Jumlah output maks yang dapat diproduksi dengan kombinasi input Fungsi Produksi dengan 2 Input : Q = f(L, K)
Fungsi Produksi : Jumlah output maksimal yang dapat diproduksi dengan kombinasi input Modal (K) ↑ K 6 10 24 31 36 40 39 5 12 28 36 40 42 40 4 12 28 36 40 40 36 3 10 23 33 36 36 33 2 7 18 28 30 30 28 1 3 8 12 14 14 12 1 2 3 4 6 5 L Tenaga Kerja (L) Permukaan Produksi Diskrit Fungsi Produksi dengan 2 Input : Q = f(L, K) Output (Q)
Dalam mempelajari fungsi produksi terdapat 2 macam hubungan antara input dengan output dalam pembuatan keputusan manajerial : 1. Hubungan antara output dengan beberapa input yang digunakan secara bersama-sama “Returns to Scale” dari sistem produksi berperan penting dalam pengambilan keputusan manajerial konsep ini mempengaruhi sifat persaingan dalam suatu industri. “Returns to Scale” merupakan faktor yang menentukan tingkat profitabilitas dari suatu investasi 2. Hubungan antara output dengan variasi dari satu input yang digunakan. Produktivitas dan penerimaan suatu faktor produksi digunakan untuk menandai hubungan antara kuantitas suatu input yang digunakan secara individual dengan output yang dihasilkan faktor kunci dalam penentuan kombinasi input yang optimal/proporsi input yang seharusnya digunakan untuk memproduksi suatu barang. Produktivitas faktor produksi Dasar dalam penggunaan sumberdaya yang efisien dalam suatu sistem produksi
Teori Produksi Sederhana Ø Q = f ( L ) fungsi produksi dengan satu input variabel tunduk pada “ Law Of Diminishing Return” Hukum yang menyatakan berkurangnya tambahan output dari penambahan satu unit input variabel, pada saat output telah mencapai maksimum. Asumsi yang berlaku: 1. Hanya ada satu unit input variabel, input yang lain tetap. 2. Teknologi yang digunakan dalam proses produksi tidak berubah. 3. Sifat koefisien produksi adalah berubah-ubah. Ø Satu macam input ( Labour ) penggunaan terus ditambah sebanyak satu unit sedangkan input –input yang lain konstan, pada mulanya produksi total akan semakin banyak pertambahannya. Tetapi ketika mencapai tingkat tertentu produksi tambahan tersebut semakin menurun dan akhirnya akan mencapai nilai negatif.
Fungsi Produksi Dgn Satu Input Variabel : Penggunaan Input Secara Optimal
Produk Total, Rata-rata, Marginal Produktivitas faktor produksi/tingkat penerimaan faktor produksi berperan penting dalam proses penentuan kombinasi-kombinasi input yang optimal dalam suatu sistem produksi. Oleh karena proses optimasi memerlukan analisis hubungan antara nilai total dengan nilai marginal dari suatu fungsi, maka akan diperkenalkan terlebih dahulu : 1. Konsep produksi total, 2. Produk Rata-rata dan 3. Produk Marginal
Fungsi Produksi dengan Satu Input Variabel Produksi Total : Produksi Marginal: Produksi Rata-rata: Elastisitas Output : TP = Q = f(L) TP MPL = L TP APL = L MPL EL = AP L
Produksi Total Produksi total Untuk menunjukkan output total dari suatu sistem produksi (sama dengan Q). Ø Produk total merupakan jumlah output total atau produk total yang dihasilkan dari penggunaan sejumlah tertentu sumberdaya dalam suatu sistem produksi. Ø Konsep produk total ini digunakan untuk menggambarkan hubungan antara output dengan hanya satu input yang berubah yang digunakan dalam sebuah fungsi produksi Ø Produksi Total : TP = Q = f(L)
Produksi Total Contoh : Dengan memegang modal konstan pada 1 unit (K=1) dan meningkatkan penggunaan unit tenaga kerja dari 0 menjadi 6, kita akan menghasilkan produk total dari tenaga kerja yang ditunjukkan oleh baris akhir. Ingat : apabila tidak ada tenaga kerja yang digunakan = 0. Dengan 1 unit tenaga kerja (1 L), produk total (total product-TP) adalah 3 unit. Dengan 2 L, TP=8. dengan 3 L, TP=12.
Produk Marginal •
Produk marginal (marginal product-MP) dari tenaga kerja (MPL) adalah perubahan dalam produk total atau tambahan output akibat perubahan per unit tenaga kerja yang digunakan Karena tenaga kerja meningkat sebanyak 1 unit pada kolom 1, MPL pada kolom 3 diperoleh dengan mengurangkan secara berurutan kuantitas TP pada kolom 2. Contoh : TP meningkat dari 0 menjadi 3 unit ketika unit pertama tenaga kerja digunakan. Sehingga, MPL = 3. Untuk penambahan tenaga kerja dari 1 L menjadi 2 L, TP ↑ dari 3 unit 8 unit, sehingga MPL= 5
Produk Rata-rata • Produk rata-rata (average product-AP) dari tenaga kerja (APL) sama dengan produk total dibagi dengan kuantitas tenaga kerja yang digunakan.
• Kolom 2 Kolom 1
Elastistitas Output Produksi (production) atau elastisitas output (Output elasticity) dari tenaga kerja (EL). Elastisitas output (Output elasticity) mengukur persentase perubahan output dibagi dengan persentase perubahan pada jumlah tenaga kerja yang digunakan.
Fungsi Produksi dengan Satu Input Variabel Produksi Total, Marginal, dan Rata-rata Tenaga Kerja serta Elastisitas Output 1 2 3 4 5 Tenaga Kerja (Jmlh TK) Output atau Produk Total Produk Marginal TK Produk Rata-rata TK Elastisitas Output TK 0 0 - - - 1 3 3 3 1 2 8 5 4 1, 25 3 12 4 4 14 2 3, 5 0, 57 5 14 0 2, 8 0 6 12 -2 2 -1
Fungsi Produksi dengan Satu Input Variabel
Fungsi Produksi Dengan Satu Input Variabel : Hukum Pertambahan Hasil Yang Semakin Berkurang
PENGUNAAN INPUT VARIABEL YANG OPTIMUM
Pengunaan Input Variabel yang Optimum Tambahan penerimaan yang dihasilkan dengan penggunaan tambahan unit tenaga kerja disebut produk pendapatan marginal (marginal revenue product-MRP) dari tenaga kerja (MRPL). Disisi lain, tambahan biaya karena menambah unit tenaga kerja atau biaya marginal sumber daya (marginal resource cost-MRCL) tenaga kerja adalah sama dengan peningkatan biaya total perusahaan akibat menambah unit tenaga kerja. artinya Sehingga, suatu perusahaan harus terus mempekerjakan tenaga kerja sepanjang MRPL > MRCL sampai dengan MRPL=MRCL
Penggunaan L optimal saat L = 3. 50 Pada tenaga kerja 3, 5 MRPL=MRCL = 20. Pada jumlah tenaga kerja kurang dari 3, 5 L unit MRPL>MRCL Perusahaan akan menambah dalam jumlah yang lebih banyak tenaga kerjanya. Pada jumlah tenaga kerja lebih dari 3, 5 L unit MRPL<MRCL maka kenaikan biaya total akan lebih besar daripada kenaikan penerimaan total, dan laba total akan lebih rendah
Fungsi Produksi Dengan Dua Input Variabel : Kombinasi Input Yang Optimum
Teori Produksi (dengan dua input variabel) Jika upah tenaga kerja dan pembayaran perunit terhadap penggunaan modal diketahui, maka bagaimana caranya perusahaan meminimumkan biaya dalam usaha untuk menghasilkan output pada suatu tingkat tertentu dapat diketahui.
Teori Produksi (dengan dua input variabel) Isoquants : garis yang menunjukkan kombinasi dua input dengan hasil output yang sama. Isokuan : suatu kurva yang menunjukkan berbagai kombinasi input faktor tenaga kerja ( L ) dan modal ( K ) dapat menghasilkan sejumlah output yang sama. Cenderung kearah titik origin 2. Didaerah yang relevan mempunyai slope ( lereng ) negatif 3. Antara kurva isokuan yang satu dengan yang lain tidak pernah berpotongan. 1. Perusahaan hanya akan menggunakan kombinasi input yang berada dalam wilayah ekonomis produksi, yang didefinisikan sebagai porsi dimana setiap isoquant mempunyai kemiringan negatif.
36 40 12 28 36 40 40 36 36 36 28 28 12 12 Isoquants Wilayah Ekonomis Produksi
Fungsi Produksi (dengan dua input variabel) Marginal Rate of Technical Substitution : nilai absolut dari kemiringan isoquants Sehingga, MRTS sama dengan kemiringan absolute dari isokuan dan rasio dari produktivitas margial = -(-2. 5/1) = 2. 5
Fungsi Produksi (dengan dua input variabel) Substitusi Sempurna Komplementer Sempurna
Kombinasi Input yang Optimal Garis Isocost : mencerminkan semua kombinasi dari 2 input yang dapat dibeli dengan total biaya yang sama. • L = jumlah input tenaga kerja ( unit ) • W = tingkat upah ( wage ) perunit tenaga kerja • r = biaya penggunaan modal perunit
Kombinasi Input yang Optimal Garis Isocost AB C = $100, w = r = $10 A’B’ C = $140, w = r = $10 A’’B’’ C = $80, w = r = $10 AB* C = $100, w = $5, r = $10
Kombinasi Input yang Optimal MRTS = w/r
Kombinasi Input yang Optimal Efek Perubahan Harga Input
SKALA HASIL (RETURNS TO SCALE)
Skala Hasil (Returns to Scale) Fungsi Produksi Q = f(L, K) Q = f(h. L, h. K) Jika = h, maka f =constant returns to scale. Jika > h, maka f = increasing returns to scale. Jika < h, maka f = decreasing returns to scale.
Skala Hasil (Returns to Scale) Constant Returns to Scale Increasing Returns to Scale Decreasing Returns to Scale
Skala Hasil (Returns to Scale) Ø Dalam produksi, return to scale memainkan peranan utama dalam pembentukan struktur pasar
Fungsi Produksi Empiris Fungsi Produksi Cobb-Douglas Q = AKa. Lb Diestimasi menggunakan Natural Logarithms ln Q = ln A + a ln K + b ln L
Keseimbangan produsen secara grafis • Seorang produsen berada dalam kondisi keseimbangan apabila dengan sejumlah pengeluaran ( biaya ) tertentu ia dapat menghasilkan output yang maksimal atau dengan kata lain untuk menghasilkan sejumlah output tertentu diperlukan biaya yang minimal
- Slides: 44