Atraksi interpersonal Diyah Ayu Amalia Avina M Si

  • Slides: 19
Download presentation
Atraksi interpersonal Diyah Ayu Amalia Avina M. Si Fitri H Oktaviani M. Commun

Atraksi interpersonal Diyah Ayu Amalia Avina M. Si Fitri H Oktaviani M. Commun

Interpersonal attraction v usually refers to a positive attitude regarding another person, often including

Interpersonal attraction v usually refers to a positive attitude regarding another person, often including the desire to enter and maintain a relationship with this person, and typically subsumes liking and loving v including the three components conventionally ascribed to attitudes: behavioral (tendency to approach the person), cognitive (positive beliefs about the person), and affective (positive feelings for the person).

Atraksi Interpersonal? Atraksi interpersonal merupakan kesukaan pada orang lain, sikap positif dan daya tarik

Atraksi Interpersonal? Atraksi interpersonal merupakan kesukaan pada orang lain, sikap positif dan daya tarik seseorang (Rakhmat, 2005) Makin tertarik kita pada seseorang, makin besar kecenderungan kita berkomunikasi dengannya ((Barlund dalam Rakhmat, 2005).

v attraction is multidimensional , which means that it has several different aspects v

v attraction is multidimensional , which means that it has several different aspects v (Mc. Croskey & Mc. Cain, 1974). ² 2 faktor yang mempengaruhi atraksi interpersonal ² Faktor situasional ² Faktor personal

Faktor-faktor personal yang memengaruhi atraksi interpersonal Kesamaan karakteristik personal Tekanan emosional (stress) Harga diri

Faktor-faktor personal yang memengaruhi atraksi interpersonal Kesamaan karakteristik personal Tekanan emosional (stress) Harga diri (yang rendah) Isolasi sosial

Kesamaan Karakteristik Personal ü Nilai, sikap, keyakinan, tingkat sosioekonomis, agama, ideologis, etc. Teori terkait

Kesamaan Karakteristik Personal ü Nilai, sikap, keyakinan, tingkat sosioekonomis, agama, ideologis, etc. Teori terkait kesamaan karateristik personal Teori Cognitive Consistency (Fritz Heider) Teori Peneguhan dan Behaviourisme (Bryne, 1971)

Kesamaan Karakteristik Personal Teori Cognitive Consistency (Fritz Heider) • Manusia selalu berusaha mencapai konsistensi

Kesamaan Karakteristik Personal Teori Cognitive Consistency (Fritz Heider) • Manusia selalu berusaha mencapai konsistensi dalam sikap dan perilaku. • • Kita ingin memiliki sikap yang sama dengan orang yang kita sukai supaya kognitif kita konsisten.

Kesamaan Karakteristik Personal Teori Peneguhan dan Behaviourisme (Bryne, 1971) • Terdapat hubungan linear antara

Kesamaan Karakteristik Personal Teori Peneguhan dan Behaviourisme (Bryne, 1971) • Terdapat hubungan linear antara kesamaan dan atraksi. • Persepsi tentang adanya kesamaan akan mendatangkan rewards, sedangkan perbedaan akan merugikan. • Kesamaan sikap orang lain dengan kita memperteguh kemampuan kita dalam menafsirkan realitas.

Tekanan Emosional (stress) v Orang dalam keadaan tertekan memerlukan kehadiran orang lain v Penelitian

Tekanan Emosional (stress) v Orang dalam keadaan tertekan memerlukan kehadiran orang lain v Penelitian Schachter (1959) Anxiety producing situations meningkatkan kebutuhan akan kasih sayang. v Kelompok solidaritas, Perkumpulan Pelajar di Luar negeri (PPIA), dsb.

Self Esteem v Beliefs and confidence in your own ability and value v Pride-

Self Esteem v Beliefs and confidence in your own ability and value v Pride- self respect v how you feel about yourself overall; how much esteem, positive regard or self-love you have.

ü Harga diri (yang Rendah) Mereka yang memiliki harga diri yang lebih rendah, cenderung

ü Harga diri (yang Rendah) Mereka yang memiliki harga diri yang lebih rendah, cenderung lebih mudah menerima afiliasi (baik berupa kasih sayang, perhatian, dsb) akan bertambah. ü Penelitian Elaine Walster mengenai test kepribadian dan hubungannya dengan penerimaan akan afiliasi (bergabung dengan orang lain)

Isolasi Sosial v Manusia adalah mahluk sosial, ketika dia sedang terisolasi, maka kecenderungannya untuk

Isolasi Sosial v Manusia adalah mahluk sosial, ketika dia sedang terisolasi, maka kecenderungannya untuk menyenangi orang lain akan bertambah. v Gain-Loss Theory (Elliot Aronson, 1972): pertambahan perilaku yang menyenangkan dari orang lain akan berdampak positif pada diri kita.

Faktor-faktor Situasional yang mempengaruhi atraksi interpersonal Daya tarik fisik Reward (ganjaran) Proximity (kedekatan) Familiarity

Faktor-faktor Situasional yang mempengaruhi atraksi interpersonal Daya tarik fisik Reward (ganjaran) Proximity (kedekatan) Familiarity Competence (kemampuan )

Physicall Atrractiveness (Daya tarik fisik) v Penampilan yang menarik akan cenderung mengundang simpati orang

Physicall Atrractiveness (Daya tarik fisik) v Penampilan yang menarik akan cenderung mengundang simpati orang v Penelitian menunjukkan bahwa orang yang menarik dianggap lebih memiliki kemampuan yang baik.

reward

reward

Familiarity v Penelitian menunjukkan, semakin sering seseorang melihat/merasa familiar dengan wajah tertentu, kita akan

Familiarity v Penelitian menunjukkan, semakin sering seseorang melihat/merasa familiar dengan wajah tertentu, kita akan memiliki kecenderungan untuk lebih menyukainya. v Tak kenal maka tak sayang v Witing trisno jalaran soko kulino

Proximity (kedekatan) v Orang yang secara jarak lebih dekat, maka akan cenderung lebih saling

Proximity (kedekatan) v Orang yang secara jarak lebih dekat, maka akan cenderung lebih saling menyukai- lebih mudah tertarik atau memilih orang yg dikenal daripada orang yang tidak dikenal (tentunya bila tidak ada faktor lain) v Misalnya: persahabatan yang muncul dari tempat duduk yang berdekatan ketika di kelas

competence

competence

Pengaruh Atraksi Interpersonal pada Komunikasi Interpersonal Penafsiran pesan dan penilaian • Pendapat dan penilaian

Pengaruh Atraksi Interpersonal pada Komunikasi Interpersonal Penafsiran pesan dan penilaian • Pendapat dan penilaian kita terhadap orang lain tidak hanya atas pertimbangan rasional, tetapi juga atas pertimbangan emosional. Efektivitas komunikasi • Komunikasi interpersonal dikatakan efektif bila pertemuan komunikasi merupakan hal yang menyenangkan bagi komunikan.