PERCEPATAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI MELALUI PEMBANGUNAN BUDAYA KERJA
PERCEPATAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI MELALUI PEMBANGUNAN BUDAYA KERJA PENGUATAN AGEN PERUBAHAN ASISTEN DEPUTI BIDANG REFORMASI BIROKRASI, AKUNTABILITAS APARATUR DAN PENGAWASAN, KEMENTERIAN PAN DAN REFORMASI BIROKRASI Jakarta , 9 November 2018 1
KEBIJAKAN REFORMASI BIROKRASI Per Presiden No 81 Tahun 2010 tentang Grand Design RB 2010 -2025 • Rancangan Induk Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Nasional Road Map 2015 -2019 • Gelombang I : 2010 - 2014 • Gelombang II : 2015 – 2019 Operasionalisasi Grand Design Reformasi Birokrasi 2
Esensi Reformasi Birokrasi Sebuah perubahan besar dalam paradigma dan tata kelola pemerintahan Indonesia Upaya untuk menata ribuan proses tumpang tindih antar fungsi-fungsi pemerintahan Upaya menata ulang proses birokrasi dari tingkat (level) tertinggi hingga terendah Upaya merevisi dan membangun berbagai regulasi dan memodernkan berbagai kebijakan
TUJUAN REFORMASI BIROKRASI Menciptakan birokrasi pemerintah yang profesional dengan karakteristik adaptif, berintegritas, berkinerja tinggi, bebas dan bersih Korupsi, Kolusi dan Nepotisme, mampu melayani publik, netral, sejahtera, berdedikasi, dan memegang teguh nilai-nilai dasar dan kode etik aparatur negara. KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGERA DAN REFORMASI BIROKRASI Area perubahan yang menjadi tujuan reformasi birokrasi meliputi seluruh aspek manajemen pemerintahan.
LANGKAH-LANGKAH REFORMASI BIROKRASI Mendapatkan komitmen yang kuat dari pimpinan Melibatkan seluruh pemangku kepentingan Membentuk tim reformasi birokrasi Menetapkan Road Map (8 Area Perubahan) Menerapkan manajemen berbasis kinerja Menginformasikan upaya dan hasil secara berkala, termasuk quick wins Melaksanakan monitoring dan evaluasi (PMPRB) Menindaklanjuti hasil monitoring dan evaluasi 6
Tujuan: Menciptakan birokrasi pemerintah yang profesional dengan karakteristik adaptif, berintegritas, berkinerja tinggi, bebas dan bersih Korupsi, Kolusi dan Nepotisme, mampu melayani publik, netral, sejahtera, berdedikasi, dan memegang teguh nilai-nilai dasar dan kode etik aparatur negara. S 1. BIROKRASI YANG EFEKTIF DAN EFISIEN S 2. BIROKRASI YANG BERSIH DAN BEBAS DARI KKN 8 AREA PERUBAHAN RB S 3. BIROKRASI YANG MEMILIKI PELAYANAN PUBLIK YANG BERKUALITAS BUDAYA KERJA APARATUR (CULTURE SET DAN MIND SET) BIROKRASI DENGAN INTEGRITAS DAN KINERJA YANG TINGGI Tatalaksana Sistem, proses dan prosedur kerja yang jelas, efektif, efisien, terukur dan sesuai dengan prinsip-prinsip good governance SDM apatur yang berintegritas, netral , kompeten, capable, profesional, berkinerja tinggi dan sejahtera Sumber daya manusia aparatur Peraturan Perundang-undangan Regulasi yang lebih tertib, tidak tumpang tindih dan kondusif Pengawasan Meningkatnya penyelenggaraan pemerintahan yang bersih dan bebas KKN Akuntabilitas Meningkatnya kapasitas dan akuntabilitas kinerja birokrasi Pelayanan publik layanan prima sesuai kebutuhan dan harapan masyarakat Organisasi yang tepat fungsi dan tepat ukuran (right sizing)
WABAH PENYAKIT PNS TERKINI KUDIS : KURANG DISIPLIN TBC : TIDAK BISA COMPUTER ASMA : ASAL MENGISI ABSEN KRAM : KURANG TERAMPIL ASAM URAT : ASAL SAMPAI KANTOR TRUS TIDUR GINJAL : GAJI INGIN NAIK TAPI KERJANYA LAMBAN PUCAT : PULANG CEPAT MAGH : MAKAN GAJI BUTA HE HE HE
MENGAPA KITA SULIT BERUBAH: 1. Merasa Pintar, 2. Merasa tidak punya masalah, 3. Tidak mau merubah walau tahu caranya, 4. Takut perubahan akan membawa dampak negatif, 5. Tidak tahu cara yang benar untuk berubah, 6. Teknik modifikasi Beliefs yang salah.
PEMBENTUKAN AGEN PERUBAHAN UNTUK MEMPERCEPAT TERJADINYA PERUBAHAN BERPEDOMAN KEPADA PERMENPAN DAN RB NO 27 TAHUN 2014
Asas Pembangunan Agen Perubahan 1. Komitmen Pimpinan. Pembangunan Agen Perubahan akan berhasil apabila ada komitmen yang kuat pada pimpinan tertinggi. 2. Partisipatif. Perubahan membutuhkan partisipasi aktif dari seluruh komponen yang terlibat dalam proses pembangunan Agen Perubahan. 3. Rasa Memiliki. Menumbuhkembangkan rasa memiliki dalam suatu organisasi, dapat mendorong terjadinya perubahan dan mempertahankan momentum pembangunan Agen Perubahan tetap terpelihara. 4. Ketersediaan Sumber Daya. Pelaksanakan pembangunan Agen Perubahan dibutuhkan investasi sumber daya yang mampu mendukung proses pembangunan yang berkelanjutan, baik dana, personil, waktu serta sarana dan prasarana. 5. Lingkungan yang Kondusif. Perlunya diciptakan lingkungan internal organisasi yang kondusif bagi Agen Perubahan, khususnya terkait dengan kebijakan pimpinan organisasi agar dapat melaksanakan perubahan sesuai dengan rencana tindak secara konsisten dan berkelanjutan.
Kriteria Agen Perubahan 1. Berstatus sebagai Aparatur Sipil Negara/TNI/POLRI. 2. Tidak sedang menjalani hukuman disiplin pegawai. 3. Bertanggungjawab atas setiap tugas yang diberikan sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya. 4. Taat aturan disiplin dan kode etik pegawai serta konsisten terhadap penegakan aturan disiplin dan kode etik. 5. Mampu memberikan pengaruh positif bagi lingkungan organisasinya 6. Inovatif dan proaktif terkait dengan pelaksanaan tugas fungsi dan upaya peningkatan kualitas pelaksanaan Reformasi Birokrasi.
Peran dan Tugas Agen Perubahan • • • Sebagai katalis, yang bertugas memberikan keyakinan kepada seluruh pegawai di lingkungan unit kerjanya masing-masing tentang pentingnya perubahan unit kerja menuju ke arah unit kerja yang lebih baik; Sebagai penggerak perubahan, yang bertugas mendorong dan menggerakkan pegawai untuk ikut berpartisipasi dalam perubahan menuju ke arah unit kerja yang lebih baik; Sebagai pemberi solusi, yang bertugas memberikan alternatif solusi kepada para pegawai atau pimpinan di lingkungan unit kerja yang menghadapi kendalam proses berjalannya perubahan unit kerja menuju unit kerja yang lebih baik. Sebagai mediator, yang bertugas membantu memperlancar proses perubahan, terutama menyelesaikan masalah yang muncul dalam pelaksanaan reformasi birokrasi dan membina hubungan antara pihak-pihak yang ada di dalam dan pihak di luar unit kerja terkait dengan proses perubahan. Sebagai penghubung, yang bertugas menghubungkan komunikasi dua arah antara pegawai di lingkungan unit kerjanya dengan para pengambil keputusan; dan Sebagai teladan (Role Model), yang bertugas sebagai individu yang dapat dijadikan contoh dalam berprestasi, bertingkahlaku, berpikir dalam pola yang lebih maju.
APAKAH BUDAYA ORGANISASI/ BUDAYA KERJA? BUDAYA ORGANISASI BUDAYA KERJA Sikap dan perilaku individu Sekumpulaan nilai-nilai yang dan kelompok pegawai yang membantu seseorang didasari atas nilai-nilai yang (pegawai) dalam organisasi diyakini kebenarannya dan memahami mengenai telah menjadi sifat serta apakah tindakannya kebiasaan dalam dipandang dapat diterima melaksanakan tugas dan atau tidak dapat diterima pekerjaan sehari-hari Kepribadian organisasi yang tercermin pada perilaku para pegawainya/anggotanya BUDAYA ORGANISASI/BUDAYA KERJA TERLIHAT DARI Tampilan fisik Cara berkomunikasi Perilaku Profesionalisme Struktur Organisasi
Budaya Organisasi Budaya organisasi : sistem nilai bersama dalam suatu organisasi yang menjadi acuan bagaimana para pegawai melakukan kegiatan untuk mencapai tujuan atau cita-cita organisasi. 15
MENGAPA BUDAYA ORGANISASI/ BUDAYA KERJA? HATI DAN JIWA ORGANISASI MEMBANGUN PERILAKU POSITIF SESUAI DENGAN KEINGINAN ORGANISASI MEMBEDAKAN DENGAN ORGANISASI LAIN IDENTITAS YANG MEMBERIKAN IMAGE (CITRA) MEMBANGUN KERJA KELOMPOK MENINGKATKAN MORAL PEGAWAI MENJAGA PEGAWAI TETAP BETAH BERTAHAN DAN MENARIK PEGAWAI BARU YANG POTENSIAL UNTUK BERGABUNG MEMBANGUN PEGAWAI SEBAGAI ASET YANG PALING BERHARGA BAGI ORGANISASI
BUDAYA ORGANISASI/ BUDAYA KERJA YANG TIDAK SEHAT BUDAYA ORGANISASI/ BUDAYA KERJA YANG SEHAT MENCIPTAKAN APARATUR YANG BERPERILAKU NEGATIF MENCIPTAKAN APARATUR YANG PROFESIONA PENGEMBANG AN BUDAYA ORGANISASI/ BUDAYA KERJA YANG SEHAT MENJADI KUNCI REVOLUSI MENTAL APARATUR
BAGAIMANA CARA MENGEMBANGKAN BUDAYA ORGANISASI/ BUDAYA KERJA YANG SEHAT? 2 MERUMUSKAN NILAI-NILAI ORGANISASI SEBAGAI DASAR PENGEMBANGAN BUDAYA ORGANISASI/BUDAYA KERJA DISKUSIKAN RUMUSKAN RIVIU MAKNAKAN OPERASIONALKAN
Aktualisasi Budaya Kerja q Pemahaman terhadap makna bekerja; q Sikap terhadap pekerjaan atau apa yang dikerjakan; q Sikap terhadap lingkungan pekerjaan; q Sikap terhadap waktu; q Sikap terhadap alat yang digunakan untuk bekerja; q Etos kerja; dan q Perilaku ketika bekerja atau mengambil keputusan. INDIVIDU MANFAAT INSTANSI 19
Langkah-langkah Pengembangan Budaya Kerja 1. Perumusan nilai-nilai; 2. Implementasi; 3. Monitoring dan Evaluasi; 20
BAGAIMANA CARA MENGEMBANGKAN BUDAYA ORGANISASI/ BUDAYA KERJA YANG SEHAT? 1 MENDIAGNOSIS BUDAYA ORGANISASI/BUDAYA KERJA YANG SAAT INI DIMILIKI ORGANISASI JIKA DITEMUKAN : • PEGAWAI YANG MANGKIR • SITUASI KANTOR YANG SEMRAWUT • PEGAWAI YANG NGOBROL (BERKELIARAN) • PEGAWAI YANG ACUH, TIDAK RAMAH, AROGAN, KURANG BERETIKA • PEGAWAI YANG MENERIMA SUAP • DAN LAINNYA (45 PERILAKU NEGATIF LAINNYA) BUDAYA ORGANISASI/ BUDAYA KERJA MASIH BELUM SEHAT
BAGAIMANA CARA MENGEMBANGKAN BUDAYA ORGANISASI/ BUDAYA KERJA YANG SEHAT? 2 MERUMUSKAN NILAI-NILAI ORGANISASI SEBAGAI DASAR PENGEMBANGAN BUDAYA ORGANISASI/BUDAYA KERJA DISKUSIKAN RUMUSKAN RIVIU MAKNAKAN OPERASIONALKAN
Berdasarkan Peraturan Menteri PANRB Nomor 21 Tahun 2012 tentang Kode Etik Pegawai Kementerian PANRB, nilai dasar yang harus dijunjung tinggi adalah: - Integritas; - Profesional; - Akuntabel
BAGAIMANA CARA MENGEMBANGKAN BUDAYA ORGANISASI/ BUDAYA KERJA YANG SEHAT? 3 MERUMUSKAN PERILAKU YANG HARUS DITERAPKAN DILARANG ORGANISASI PERILAKU OKE PERILAKU NO
BAGAIMANA CARA MENGEMBANGKAN BUDAYA ORGANISASI/ BUDAYA KERJA YANG SEHAT? Stop HENTIKAN SELURUH PERILAKU BURUK YANG SELAMA INI DILAKUKAN 4 MEMBUAT DAFTAR PERILAKU YANG TETAP HARUS DILANJUTKAN, DIHENTIKAN DIMULAI Lanjut Start LANJUTKAN SELURUH PERILAKU BAIK YANG SELAMA INI SUDAH DILAKUKAN MULAI DENGAN PERILAKU BAIK YANG SELAMA INI BELUM DILAKUKAN
BAGAIMANA CARA MENGEMBANGKAN BUDAYA ORGANISASI/ BUDAYA KERJA YANG SEHAT? 5 IKRARKAN PERILAKU YANG HARUS DISTOP, DILANJUTKAN DI MULAI OLEH PARA PIMPINAN DAN SELURUH JAJARAN PEGAWAI
BAGAIMANA CARA MENGEMBANGKAN BUDAYA ORGANISASI/ BUDAYA KERJA YANG SEHAT? 6 FORMALKAN BUDAYA ORGANISASI DAN BUDAYA KERJA DALAM KETETAPAN PIMPINAN UNTUK MENCIPTAKAN BUDAYA ORGANISASI DAN BUDAYA KERJA MENJADI SISTEM YANGTERINTEGRASI DENGAN ORGANISASI DIFORMALKAN DALAM KEPUTUSAN PIMPINAN What • Budaya Organisasi dan Budaya Kerja • Nilai-nilai yang dianut • Perilaku yang dipraktikan Why • Mengapa Budaya Organisasi dan Budaya Kerja • Tujuan How When + Where • Penerapan budaya • Kapan dimana kerja dalam praktik budaya kerja harus sehari-hari dipraktikan oleh • Apa yang boleh dan pegawai dan jajaran yang dilarang pimpinan • Reward & punishment Siapa/ WHO • Kewajiban setiap pegawai dan pimpinan untuk menerapkan budaya kerja • Kepada siapa ditujukan
BAGAIMANA CARA MENGEMBANGKAN BUDAYA ORGANISASI/ BUDAYA KERJA YANG SEHAT? 7 SELURUH JAJARAN PIMPINAN HARUS MENJADI TELADAN TETAPKAN ROLE MODEL BENTUK AGEN PERUBAHA N AJUKAN CALON SELEKSI LATIH TETAPKAN TUGASKAN
BAGAIMANA CARA MENGEMBANGKAN BUDAYA ORGANISASI/ BUDAYA KERJA YANG SEHAT? 8 KELOLA PERUBAHAN (CHANGE MANAGEMENT)
BAGAIMANA CARA MENGEMBANGKAN BUDAYA ORGANISASI/ BUDAYA KERJA YANG SEHAT? 9 SOSIALISASI BUDAYA KERJA Sosialisasi Pendidikan dan Pelatihan Workshop Konsultasi
BAGAIMANA CARA MENGEMBANGKAN BUDAYA ORGANISASI/ BUDAYA KERJA YANG SEHAT? M U L A I D A R I Setiap individual pegawai Hal yang bisa dilakukan individual pegawai Sekarang dan seterusnya secara konsisten 10 IMPLEMENTASI DAN INTERNALISASI DISIPLIN SALAM SENYUM & SAPA BISA KARENA BIASA JUJUR MENOLAK SUAP/ GRATIFIKASI MENGERJAKAN TUGAS SEBAIK MUNGKIN BELAJAR INOVATIF KERAPIHAN BEKERJA MENGHORMATI PERAN ORANG LAIN
BAGAIMANA CARA MENGEMBANGKAN BUDAYA ORGANISASI/ BUDAYA KERJA YANG SEHAT? 11 MONITORING DAN EVALUASI • PERTEMUAN RUTIN DIPIMPIN LANGSUNG OLEH PIMPINAN PUNCAK • BUAT PENILAIAN UNTUK SETIAP UNIT KERJA • BERIKAN TEGURAN BAGI YANG BELUM BERHASIL • BERIKAN PUJIAN BAGI YANG SUDAH BERHASIL • LANGKAH-LANGKAH PERBAIKAN
BAGAIMANA CARA MENGEMBANGKAN BUDAYA ORGANISASI/ BUDAYA KERJA YANG SEHAT? 12 SELEBRASI / RAYAKAN • RAYAKAN KEBERHASILAN • BERIKAN PENGHARGAAN • SEMANGATI DAN BERI MOTIVASI
KUNCI KEBERHASILAN PENGEMBANGAN BUDAYA ORGANISASI/ BUDAYA KERJA YANG SEHAT? KEBERSAMAAN
Identifikasi Contoh-contoh Perilaku Integritas Terpuji CONTINUE Konsisten BUDAYA KERJA Disiplin STOP START 3 5
Contoh Identifikasi Perilaku Integritas Terpuji Konsisten Disiplin q CONTINUE Hadir Rapat tepat waktu q STOP Tidak bicara sendiri waktu rapat q START Membuka diri untuk mendengarkan dan memberi masukan 37
Nilai-Nilai Budaya Kerja. . . Nilai-Nilai 1. KOMITMEN & KONSISTENSI Arti Memegang teguh & berjanji melaksanakan tugas secara taat asas Seharusnya Komit & konsisten terhadap visi & misi organisasi Upaya Merumuskan visi & misi secara jelas 2. WEWENANG & Setiap pegawai, diberi Wewenang & tanggung TANGGUNG JAWAB peran & tanggung jawab jelas & tegas jawab sesuai posisi Harus menyampaikan laporan pelaksanaan tugas berdasarkan rencana kerja 3. KEIKHLASAN & KEJUJURAN Tidak mengharap imbalan & berani melawan ketidakbenaran yang bertentangan dgn suara hatinya Pegawai jujur & ikhlas menjadi kunci bagi tumbuhnya rasa hormat & kepercayaan masyarakat Perbaikan kesejahteraan, pengawasan, pengembangan sikap & perilaku positif (ikhlas & jujur) 4. INTEGRITAS & PROFESIONAL ISME Konsisten dalam kata & perbuatan serta berkemampuan kerja tinggi Pegawai punya integritas & profesionalisme yang tinggi Memberi teladan, penghargaan & sanksi berdasarkan penilaian obyektif sesuai tolok ukur kinerja yang jelas 38
17 PASANG NILAI-NILAI DASAR BUDAYA KERJA • KOMITMEN & KONSISTEN • RASIONALITAS & KECERDASAN EMOSI • WEWENANG & TANGGUNG JAWAB • KETEGUHAN & KETEGASAN • KEIKLASAN & KEJUJURAN • DISIPLIN & KETERATURAN • INTEGRITAS & KERJA PROFESIONALISME • KREATIFITAS & KEPEKAAN • KEBERANIAN & KEARIFAN • DEDIKASI & LOYALITAS • KEPEMIMPINAN & • SEMANGAT & MOTIVASI KETELADANAN • KEBERSAMAAN & DINAMIKA • KETEKUNAN & KESABARAN KELOMPOK • KETEPATAN & KECEPATAN • KEADILAN & KETERBUKAAN
Contoh RENCANA AKSI AGEN PERUBAHAN 1 AGEN PERUBAHAN 2 1. Penataan Berkas 1. Memberdayakan milis atau Malling list 2. Disiplin Waktu Kerja 2. Memberdayakan Log Book (Maret 2013) 3. Melakukan Efisiensi ATK 3. Tidak merokok di tempat kerja 4. Melakukan Efisiensi Energi (lingkungan) 4. Mengenakan tanda pengenal 5. Tidak menggunakan HP dlm. Rapat/pertemuan 6. Tidak memakai sandal di dlm. Kantor Kemen. PAN & RB (kecuali sholat dan ke toilet) 7. Tidak menggunakan fasilitas Kantor untuk pribadi KELOMPOK INTEGRITAS 1 KELOMPOK INTEGRITAS 2 1. Stop, SPPD Fiktif 1. Stop, PPD Fiktif 2. Stop Konsinyasi Fiktif 2. Stop, Konsinyasi Fiktif 3. Stop Gratifikasi 3. Stop, Gratifikasi 4. Start, Mengingat- kan Atasan berintegritas 4. Start Mengingatkan Atasan berintegritas KESEPAKATAN INTERNAL 1. Rekomendasi kebijakan (S. E/dsb) mengenai larangan Gratifikasi) kpd Pejabat/Pegawai di lingkungan Kemen. PAN & RB 2. Membuat Banner (tidak menerima oleh/Gratifikasi) di tempat strategis. 3. Menampung oleh-oleh dari pihak luar di tempat yg representatif (koordinasi Biro Umum) 4. Menolak menandatangani SPPD/konsinyering/kegiata n lain yg tdk sesuai dgn penugasan (fiktif) 5. Menolak membuatkan laporan & dokumen lainnya terkait penerapan kebijakan Kemen. PAN & RB 6. Menolak seluruh fasilitas yg disediakan oleh K/L dan Pemda ketika melakukan kunjungan ke daerah
Contoh RENCANA AKSI AGEN PERUBAHAN 1 AGEN PERUBAHAN 2 1. Penataan Berkas 1. Memberdayakan milis atau Malling list 2. Disiplin Waktu Kerja 2. Memberdayakan Log Book (Maret 2013) 3. Melakukan Efisiensi ATK 3. Tidak merokok di tempat kerja 4. Melakukan Efisiensi Energi (lingkungan) 4. Mengenakan tanda pengenal 5. Tidak menggunakan HP dlm. Rapat/pertemuan 6. Tidak memakai sandal di dlm. Kantor Kemen. PAN & RB (kecuali sholat dan ke toilet) 7. Tidak menggunakan fasilitas Kantor untuk pribadi KELOMPOK INTEGRITAS 1 KELOMPOK INTEGRITAS 2 1. Stop, SPPD Fiktif 1. Stop, PPD Fiktif 2. Stop Konsinyasi Fiktif 2. Stop, Konsinyasi Fiktif 3. Stop Gratifikasi 3. Stop, Gratifikasi 4. Start, Mengingat- kan Atasan berintegritas 4. Start Mengingatkan Atasan berintegritas KESEPAKATAN INTERNAL 1. Rekomendasi kebijakan (S. E/dsb) mengenai larangan Gratifikasi) kpd Pejabat/Pegawai di lingkungan Kemen. PAN & RB 2. Membuat Banner (tidak menerima oleh/Gratifikasi) di tempat strategis. 3. Menampung oleh-oleh dari pihak luar di tempat yg representatif (koordinasi Biro Umum) 4. Menolak menandatangani SPPD/konsinyering/kegiata n lain yg tdk sesuai dgn penugasan (fiktif) 5. Menolak membuatkan laporan & dokumen lainnya terkait penerapan kebijakan Kemen. PAN & RB 6. Menolak seluruh fasilitas yg disediakan oleh K/L dan Pemda ketika melakukan kunjungan ke daerah
Pilar Budaya Unggul Kementerian PAN & RB Terpuji Integritas Konsisten Disiplin Budaya Unggul Pelayanan Prima Profesional Inovatif Kerjasama Terpercaya Akuntabel 43 Berkinerja Tinggi Perbaikan Berkesinambungan
Terima Kasih SALAM REFORMASI BIROKRASI 44
- Slides: 43