MINERALOGI Geografi Mineralogi n Ilmu yang mempelajari mineralmineral

  • Slides: 63
Download presentation
MINERALOGI Geografi

MINERALOGI Geografi

Mineralogi n Ilmu yang mempelajari mineral-mineral yang berupa unsur-unsur dan senyawa-senyawa yang terdapat di

Mineralogi n Ilmu yang mempelajari mineral-mineral yang berupa unsur-unsur dan senyawa-senyawa yang terdapat di alam dan merupakan pembentuk bagian-bagian padat dari alam semesta n Mineralogi adalah cabang dari geologi.

BENDA PADAT, HOMOGEN YANG TERDAPAT DI ALAM, TERBENTUK SECARA ANORGANIK, MEMPUNYAI KOMPOSISI KIMIA PADA

BENDA PADAT, HOMOGEN YANG TERDAPAT DI ALAM, TERBENTUK SECARA ANORGANIK, MEMPUNYAI KOMPOSISI KIMIA PADA BATAS TERTENTU, DAN MEMPUNYAI ATOM YANG TERSUSUN SECARA TERATUR.

Kristalografi n Studi tentang kristal, baik bentuk luar maupun struktur dalam kristal n Objek

Kristalografi n Studi tentang kristal, baik bentuk luar maupun struktur dalam kristal n Objek studi: unsur-unsur simetri kristal, simbol bidang kristal, sistem susunan sumbu, bentuk kristal, perawakan kristal

Bentuk kristal n Bentuk dasar : bentuk tunggal, sederhana, semua bidang muka kristalnya sama

Bentuk kristal n Bentuk dasar : bentuk tunggal, sederhana, semua bidang muka kristalnya sama dan sebangun n Bentuk kombinasi: beberapa bentuk dasar berlaianan yang membentuk kombinasi n Bentuk kembaran

Sifat Mineral Perawakan (CRYSTAL HABIT) (a. equant, b. fibrous, c. b; added, and d

Sifat Mineral Perawakan (CRYSTAL HABIT) (a. equant, b. fibrous, c. b; added, and d prismatic) n Belahan (CLEAVAGE) ( a. two cleavages, b. three cleavage planes, and c. four cleavage planes). n Pecahan (FRACTURE) (Conchoidal fracture, splintery, fibrous fragments, irregular fractures). n

lanjutan Warna (COLOR) n Cerat (STREAK) : warna bubuk n Kilap (LUSTER) : the

lanjutan Warna (COLOR) n Cerat (STREAK) : warna bubuk n Kilap (LUSTER) : the manner in which a mineral reflects light n Lain-lain : keasaman /acid, magnetism, radioactivity, fluorescence, and phosphorescence n

lanjutan Kekerasan (HARDNESS) (1. Talc, 2 Gyps, 3. Calcite, 4. Flourite, 5. Apatite, 6.

lanjutan Kekerasan (HARDNESS) (1. Talc, 2 Gyps, 3. Calcite, 4. Flourite, 5. Apatite, 6. Orthoclase, 7. Qurtz, 8. Topaz, 9. Corrundum, 10. Diamond). n Berat Jenis (SPECIFIC GRAVITY)(S. G > 2, 9 Heavy minerals, S. G. < 2, 9 light minerals) n

n n n Satu arah (pinakoid/basal): mika Dua arah (prismatik): piroksin, amfibol Tiga arah

n n n Satu arah (pinakoid/basal): mika Dua arah (prismatik): piroksin, amfibol Tiga arah (rombohedral): kalsit Empat arah (oktahedral) : fluorit Enam arah (dodekahedral) : granat

PECAHAN(Fracture) Dapat dilihat dari bentuk bidang pecahan, apabila mineral mendapat tekanan dari luar: n

PECAHAN(Fracture) Dapat dilihat dari bentuk bidang pecahan, apabila mineral mendapat tekanan dari luar: n n Konkoidal : pecahan mineral yang membentuk seperti rumah siput (shell), spt: kwarsa, obsidian dan opal, Splintery: pecahan mineral yang terbentuk runcing seperti pada amfibol, Earthy: pecahan mineral seperti tanah misal pada kaolin, Hackly: pecahnya mineral seperti hancurnya besi yang mendapat tekanan/pukulan.

KEKERASAN MINERAL 1. 2. 3. 4. 5. TALK GIPSUM KALSIT FLUORIT APATIT KEKERASAN 6.

KEKERASAN MINERAL 1. 2. 3. 4. 5. TALK GIPSUM KALSIT FLUORIT APATIT KEKERASAN 6. 7. 8. 9. 10. MINERAL Ortoklas KWARSA TOPAS KORUNDUM INTAN KEKERASAN MINERAL AKAN SEMAKIN BESAR APABILA: A. ATOM/ION PENYUSUN MINERAL KRISTAL SEMAKIN KECIL B. VALENSI/MUATAN ION SEMAKIN BESAR, C. KERAPATAN MASSA (PACKING DENSITY) SEMAKIN BESAR

PENSETARAAN KEKERASAN BENDA DENGAN BATUAN n KUKU JARI MEMPUNYAI KEKERASAN = 2, 5 n

PENSETARAAN KEKERASAN BENDA DENGAN BATUAN n KUKU JARI MEMPUNYAI KEKERASAN = 2, 5 n PISAU LIPAT MEMPUNYAI KEKERASAN = 5, 5 n BENDA TERASA LEMAK, KEKERASAN = 1, 0

KEKERASAN MINERAL Kekerasan = 2 mineral dapat digores dengan kuku n Kekerasan = 3

KEKERASAN MINERAL Kekerasan = 2 mineral dapat digores dengan kuku n Kekerasan = 3 mineral dapat dipotong dengan pisau n Kekerasan = 4 mineral agak mudah digores dengan pisau n Kekerasan = 5 mineral agak sukar digores dengan pisau n Kekerasan = 6 mineral tidak dapat digores dengan pisau n

n SIFAT MINERAL YANG TERGANTUNG PADA KEKUATAN KOHESI ATOM-ATOM PENYUSUN MINERAL: > Malleable >

n SIFAT MINERAL YANG TERGANTUNG PADA KEKUATAN KOHESI ATOM-ATOM PENYUSUN MINERAL: > Malleable > Ductile > Sectile > Flexible > Elastis > Brittleness.

Penjelasan Malleable: dapat digepeng-gepeng dengan palu (umumnya dipunyai oleh “native element (elemen tunggal) seperti:

Penjelasan Malleable: dapat digepeng-gepeng dengan palu (umumnya dipunyai oleh “native element (elemen tunggal) seperti: emas, perak, tembaga, ) n Ductile: dapat dirubah bentuk dengan suatu tekanan/nyala api seperti: emas, perak, tembaga, besi, dan kelompok elemen tunggal lainnya. n Sectile: dapat dipotong dengan pisau dalam keadaan dingin seperti: gipsum, kalsit n

Berat Jenis Emas 19, 3 n Platina 21, 4 n Perak 10, 5 n

Berat Jenis Emas 19, 3 n Platina 21, 4 n Perak 10, 5 n Tembaga 8, 5 n Besi 7, 3 n Granit 2, 5 -2, 7 n Andesit 1, 6 – 2, 6 n Diorit 2, 8 – 2, 9 n

Kilap Non Logam Kilap kaca (vitreous), mis: kwarsa Ø Kilap intan (adamantin), mis: zircon,

Kilap Non Logam Kilap kaca (vitreous), mis: kwarsa Ø Kilap intan (adamantin), mis: zircon, belerang, rutile, intan, casiterit, spalerit Ø Kilap lemak (greasy) Ø Kilap lilin (waxy) Ø Kilap sutra (silky), mis: fibrous aggregates Ø Kilap mutiara (pearly) Ø Kilap seperti lempung (dull) = earthy. Ø

No. 2 WARNA (COLOR) n SEBAB-SEBAB TIMBULNYA WARNA MINERAL: 1. Komposisi kimia mineral 2.

No. 2 WARNA (COLOR) n SEBAB-SEBAB TIMBULNYA WARNA MINERAL: 1. Komposisi kimia mineral 2. Struktur kristal dan ikatan ion 3. Pengotoran (impurities) pada mineral, 4. Perbedaan panjang gelombang yang diserap

Lanjutan n n Fluorescence: adanya emisi cahaya pada saat yang bersamaan dengan iradiasi. Phosphorescence:

Lanjutan n n Fluorescence: adanya emisi cahaya pada saat yang bersamaan dengan iradiasi. Phosphorescence: emisi cahaya yang terus menerus setelah iradiasi berakhir, Thermoluminescence: mineral setelah dibakar masih kelihatan bara apinya, Triboluminescence: mineral apabila digosok atau dipukul dengan palu timbul percikan api,

MINERAL CLASSIFICATION a. b. c. d. e. f. g. Native Elements Oxides Sulfates Phosphates

MINERAL CLASSIFICATION a. b. c. d. e. f. g. Native Elements Oxides Sulfates Phosphates Carbonates Silicates

MINERAL UTAMA PEMBENTUK BATUAN n n n n olivine, pyroxene, amphibole, mica, clay minerals,

MINERAL UTAMA PEMBENTUK BATUAN n n n n olivine, pyroxene, amphibole, mica, clay minerals, feldspar, quartz, calcite, and dolomite.

MINERAL ASESORI Chlorite, n garnet, n hematite, n limonite, n magnetite, n pyrite n

MINERAL ASESORI Chlorite, n garnet, n hematite, n limonite, n magnetite, n pyrite n

Tekstur KASAR disebut PHANERITIK (individu kristal dapat dikenali dan dibedakan)

Tekstur KASAR disebut PHANERITIK (individu kristal dapat dikenali dan dibedakan)

JIKA KOMPOSISI MINERAL TIDAK DAPAT DIIDENTIFIKASI, MAKA PENENTUAN NAMA BATUAN DIDASARKAN PADA PRESENTASE MINERAL

JIKA KOMPOSISI MINERAL TIDAK DAPAT DIIDENTIFIKASI, MAKA PENENTUAN NAMA BATUAN DIDASARKAN PADA PRESENTASE MINERAL GELAP (FERROMAGNETIK) YANG ADA DIDALAM BATUAN

KLASIFIKASI BATUAN ATAS DASAR TEKSTUR

KLASIFIKASI BATUAN ATAS DASAR TEKSTUR

JENIS-JENIS MAGMA ASAM JENIS MAGMA GRANIT n JENIS MAGMA SYEINIT n JENIS MAGMA DIORIT

JENIS-JENIS MAGMA ASAM JENIS MAGMA GRANIT n JENIS MAGMA SYEINIT n JENIS MAGMA DIORIT n JENIS MAGMA GABRO n BASA

GRANIT Susunan mineral: kwarsa, ortoklas, plagiolas (jumlah sedikit) n Warna mineral gelap (tua) :

GRANIT Susunan mineral: kwarsa, ortoklas, plagiolas (jumlah sedikit) n Warna mineral gelap (tua) : biotit dan hornblende n Mineral aksesor : apatit, magnetit, zirkon, ilmenit dan titanit. n

SYEINIT Hampir sama dengan GRANIT tetapi tidak mengandung/sedikit Kwarsa. n Batuan lelehan SYEINIT disebut

SYEINIT Hampir sama dengan GRANIT tetapi tidak mengandung/sedikit Kwarsa. n Batuan lelehan SYEINIT disebut porfir syeinit atau Trachyt. n Mineral aksesor: apatit, zirkon, titanit. n

DIORIT Bertambahnya mineral Ferro-Magnesium warna lebih tua (gelap). n Feldspat umumnya plagioklas n Mineral

DIORIT Bertambahnya mineral Ferro-Magnesium warna lebih tua (gelap). n Feldspat umumnya plagioklas n Mineral Femis : piroksin dan amfibol n Mineral akessor: apatit dan zirkon. n Batuan lelehan: Andesit. n

GABRO Mineral utama pembentuk batuan: piroksin dan olivin warna hitam n Batuan lelehan :

GABRO Mineral utama pembentuk batuan: piroksin dan olivin warna hitam n Batuan lelehan : BASALT n

Senyawa kimaia Si. O 2 Ti. O 2 Al 2 O 3 Fe. O

Senyawa kimaia Si. O 2 Ti. O 2 Al 2 O 3 Fe. O Mn. O Mg. O Ca. O Na 2 O Granit Basal Andesit 72 0, 25 13 1, 25 3, 2 0, 1 0, 3 1, 9 2 50 2 14 3 9 0, 2 6 10 2 55 0, 9 18 1, 4 7 0, 16 3 7, 5 4

GENESA MINERAL n Mineral merupakan hasil akhir dari proses alam yang kompleks. Karakteristiknya, lingkungan

GENESA MINERAL n Mineral merupakan hasil akhir dari proses alam yang kompleks. Karakteristiknya, lingkungan geologinya, mineral asosiasinya merupakan tanda yang menerangkan kondisi sebenarnya dimana mineral terbentuk dan kemungkinan yang akan datang.

Komposisi mineral (gram/ton) O Si Al Fe Ca Na Mg K Ti H 464.

Komposisi mineral (gram/ton) O Si Al Fe Ca Na Mg K Ti H 464. 000 281. 500 82. 300 56. 300 41. 500 23. 600 23. 300 20. 900 5. 700 1. 400

Terjadinya mineral di lingkungan magmatik Batuan beku n Pegmatit n Veinhydrotermal n Endapan hotspring

Terjadinya mineral di lingkungan magmatik Batuan beku n Pegmatit n Veinhydrotermal n Endapan hotspring serta fumarol n

Ada 7 mineral dari batuan beku 1. Kuarsa 2. Feldspar 3. Felspathoid 4. Pyroxene

Ada 7 mineral dari batuan beku 1. Kuarsa 2. Feldspar 3. Felspathoid 4. Pyroxene 5. Hornblende 6. Biotit 7. Olivine

Pegmatit Lelehan sisa kristalisasi magma merupakan cairan silikat kaya dengan alkali dan aluminium, berair

Pegmatit Lelehan sisa kristalisasi magma merupakan cairan silikat kaya dengan alkali dan aluminium, berair serta beruap (volatile). Tekanan volatil mendorong cairan ke permukaan bumi dan membentuk mineral di urat-urat hydrotermal. n Mineral pegmatit memiliki tekstur butir yang sangat kasar, berbentuk pipa (tabular) n

Endapan hydrothermal n 1. 2. 3. mineral terbentuk pada urat-urat (vein) panas, dibedakan menjadi

Endapan hydrothermal n 1. 2. 3. mineral terbentuk pada urat-urat (vein) panas, dibedakan menjadi 3: Hyphothermal : 300 – 500 °C : caseterit, molybdenit, topaz, kuarsa Mesothermal : 200 – 300 °C: besi, zink, timbal, calsit, siderit. Epithermal : 50 200 °C : antimony, mercury, perak, emas.

Endapan mata air panas dan fumarol Mineral terbentuk di mata air panas adlah opalin

Endapan mata air panas dan fumarol Mineral terbentuk di mata air panas adlah opalin silica n Mineral pada fumarol adalah sulfur dan chlorida n

Lingkungan mineral Sedimen Resistat: mineral tahan lapuk (kursa) n Hydrolisat: berbeda komposisi kimia dan

Lingkungan mineral Sedimen Resistat: mineral tahan lapuk (kursa) n Hydrolisat: berbeda komposisi kimia dan mineralogi n Oxidat : besi dan mangaan oksida n Reduzat : sedimentasi sulfida (sulfur, siderit) n Presipitat: dolomit, calsit. n Evaporit: Ca. SO 4, Na. Cl, Mg. Cl, KCl. n

Lingkungan Metamorfik n Tenaga pendorong dalam metamorfik adalah panas, tekanan, dan kerja larutan kimiawi

Lingkungan Metamorfik n Tenaga pendorong dalam metamorfik adalah panas, tekanan, dan kerja larutan kimiawi n Terjadi pada kedalaman 6 hingga 7 km pada suhu 150 °C

Deskripsi mineral Emas n n n n Sistem kristal : isometrik Belahan : tidak

Deskripsi mineral Emas n n n n Sistem kristal : isometrik Belahan : tidak ada Kekerasan : 2, 5 – 3 Bj : 19, 3 Kilap : logam Warna : kuning Optik opaque Terdapat: urat-urat hidrotermal bersosiasi dengan mineral sulfida

Deskripsi mineral Perak n n n n n Sistem kristal : isometrik Belahan :

Deskripsi mineral Perak n n n n n Sistem kristal : isometrik Belahan : tidak ada Kekerasan : 2, 5 – 3 Bj : 10, 5 Kilap : logam Warna : putih Cerat : putih Optik opaque Terdapat: zone oksidasi dari endapan bijih sulfida, terbentuk karena proses hidrotermal

Deskripsi mineral Tembaga n n n n n Sistem kristal : isometrik Belahan :

Deskripsi mineral Tembaga n n n n n Sistem kristal : isometrik Belahan : tidak ada Kekerasan : 2, 5 – 3 Bj : 8, 9 Kilap : logam Warna : merah muda Cerat : hitam Optik opaque Terdapat: zone oksidasi dari endapan bijih sulfida

Deskripsi mineral Platina n n n n n Sistem kristal : isometrik Belahan :

Deskripsi mineral Platina n n n n n Sistem kristal : isometrik Belahan : tidak ada Kekerasan : 2, 5 – 3 Bj : 8, 9 Kilap : logam Warna : merah muda Cerat : hitam Optik opaque Terdapat: zone oksidasi dari endapan bijih sulfida

Deskripsi mineral Besi n n n n n Sistem kristal : isometrik Belahan :

Deskripsi mineral Besi n n n n n Sistem kristal : isometrik Belahan : tidak ada Kekerasan : 4 sampai hitam Bj : 7, 3 – 7, 8 Kilap : logam Warna : abu-abu besi Cerat : abu-abu Optik : n = 2, 36 Terdapat: terdapat dalam batuan meteorik, sedikit dalam batuan basal

Deskripsi mineral belerang n n n n n Sistem kristal : ortorombikβ Belahan :

Deskripsi mineral belerang n n n n n Sistem kristal : ortorombikβ Belahan : tidak sempurna Kekerasan : 1, 5 - 2, 5 Bj : 2, 1 Kilap : mendamar sampai melemak Warna : kuning sampai coklat Cerat : putih Optik: kompleks α, β, γ tertentu Terdapat: zone oksidasi dari endapan bijih sulfida, terbentuk karena proses hidrotermal

Deskripsi mineral Intan n n n n Sistem kristal : isometrik Belahan : sempurna

Deskripsi mineral Intan n n n n Sistem kristal : isometrik Belahan : sempurna Kekerasan : 10 Bj : 3, 5 Kilap : intan --- lemak Warna : bening, putih, kebiruan, abu-abu, kuning, coklat, oranye, merah, hijau, hitam Optik : cerah n = 2, 4 Terdapat: pada breksiasi, serpentin, endapan bawah laut.

Deskripsi mineral Halit n n n n Sistem kristal : isometrik Belahan : sempurna

Deskripsi mineral Halit n n n n Sistem kristal : isometrik Belahan : sempurna Kekerasan : 2, 5 Bj : 2, 16 Kilap : kaca Warna : bening, kekuningan, kenerahan, biru, keunguan Cerat : bening sampai putih Terdapat: dalam endapan berubah bentuk oleh evaporit dari air laut yang tertutup lagun.

Deskripsi mineral Fluorit n n n n n Sistem kristal : isometrik Belahan :

Deskripsi mineral Fluorit n n n n n Sistem kristal : isometrik Belahan : sempurna Kekerasan : 4 Bj : 3, 18 Kilap : kaca Warna : ungu sampai biru, hijau Cerat : putih Optik : bening sampai ungu muda n: 1, 4 Terdapat: sebagai mineral pengiring dalam formasi hidrotermal akhir dari granit

Deskripsi mineral Korundum n n n n n Sistem kristal : trigonal Belahan :

Deskripsi mineral Korundum n n n n n Sistem kristal : trigonal Belahan : tidak ada Kekerasan : 9 Bj : 6, 14 Kilap : intan sampai kaca Warna : variasi Cerat : putih Optik kompleks Terdapat: sebagai mineral pengiring dalam formasi syenit nefelin. Proses metamorfosa dalam batuan gamping

Deskripsi mineral hematit n n n n n Sistem kristal : trigonal Belahan :

Deskripsi mineral hematit n n n n n Sistem kristal : trigonal Belahan : tidak ada Kekerasan : 5 - 6 Bj : 4, 9 - 5, 2 Kilap : logam Warna : abu- hitam Cerat : merah gelap sampai coklat merah Optik opaque Terdapat: sebagai mineral pengiring dalam formasi granit. Proses metamorfosa kontak. Diperkirakan sublimasi dari kegiatan vulkanis.

Deskripsi mineral Kalsit n n n n n Sistem kristal : heksagonal Belahan :

Deskripsi mineral Kalsit n n n n n Sistem kristal : heksagonal Belahan : sempurna Kekerasan : 3 Bj : 2, 71 Kilap : kaca Warna : bening atau putih Cerat : putih Optik kompleks Terdapat: sebagian besar terbentuk di laut sebagai nodul dalam batuan sedimen. Urat hidrotermal sebagai mineral gang, di dalam berbagai batuan beku.

Deskripsi mineral dolomit n n n n n Sistem kristal : heksagonal Belahan :

Deskripsi mineral dolomit n n n n n Sistem kristal : heksagonal Belahan : sempurna Kekerasan : 3, 5 - 4 Bj : 2, 85 Kilap : kaca Warna : bening atau putih sampai krem Cerat : putih Optik kompleks Terdapat: Terjadi dalam lapisan batugamping magnesium. Sebagai mineral gang urat hidrotermal, di dalam berbagai batuan beku.

Deskripsi mineral gipsum n n n n n Sistem kristal : monoklin Belahan :

Deskripsi mineral gipsum n n n n n Sistem kristal : monoklin Belahan : sempurna Kekerasan : 2 Bj : 2, 32 Kilap : kaca, mutiara, sutera Warna : bening atau putih, keabuan Cerat : putih Optik kompleks Terdapat: sebagai endapan berasosiasi dengan batuan gamping magnesium, halit, dan anhidrit.

Deskripsi mineral manganit n n n n n Sistem kristal : monoklin Belahan :

Deskripsi mineral manganit n n n n n Sistem kristal : monoklin Belahan : sempurna Kekerasan : 4 Bj : 4, 38 Kilap : sublogam Warna : abu gelap sampai hitam Cerat : coklat kemerahan sampai hitam Optik opaq Terdapat: sebagai urat mineral dengan barit, kalsit dan siderit, pada temperatur rendah. Ditemukan berasosiasi dengan oksida mangan lainnya dalam batuan meterorit

Deskripsi mineral muskovit n n n n Sistem kristal : monoklin Belahan : sempurna

Deskripsi mineral muskovit n n n n Sistem kristal : monoklin Belahan : sempurna Kekerasan : 2 – 2, 5 Bj : 2, 76 – 2, 88 Kilap : kaca sampai sutra mutiara Warna : bening Optik kompleks Terdapat: mineral pembentuk batuan beku, di batuan granit.

Deskripsi mineral talk n n n n Sistem kristal : monoklin Belahan : sempurna

Deskripsi mineral talk n n n n Sistem kristal : monoklin Belahan : sempurna Kekerasan : 1 Bj : 2, 7 – 2, 8 Kilap : mutiara sampai lemak Warna : hijau apel, abu, putih perak Optik kompleks Terdapat: terbentuk oleh alterasi dari magnesium silikat, seperti olevin, piroksen, dan amphibol.

Deskripsi mineral hornblende n n n n Sistem kristal : monoklin Belahan : sempurna

Deskripsi mineral hornblende n n n n Sistem kristal : monoklin Belahan : sempurna Kekerasan : 5 - 6 Bj : 3 – 3, 4 Kilap : kaca Warna : hijau gelap sampai hitam Optik kompleks Terdapat: dalam batuan beku dan metamorfosa.

Deskripsi mineral kuarsa n n n n Sistem kristal : heksagonal Belahan : tidak

Deskripsi mineral kuarsa n n n n Sistem kristal : heksagonal Belahan : tidak ada Kekerasan : 7 Bj : 2, 65 Kilap : kaca Warna : bening - putih Optik kompleks Terdapat: di batuan beku, dan urat-urat logam hidrotermal.

Deskripsi mineral topas n n n n Sistem kristal : ortorombik Belahan : sempurna

Deskripsi mineral topas n n n n Sistem kristal : ortorombik Belahan : sempurna Kekerasan : 8 Bj : 3, 4 – 3, 6 Kilap : kaca Warna : bening, kuning, merahmuda, kebiruan, kehijauan. Optik kompleks Terdapat: di batuan beku riolit dan granit, dan batuan pasir.

Deskripsi mineral apatit n n n n Sistem kristal : heksagonal Belahan : tidak

Deskripsi mineral apatit n n n n Sistem kristal : heksagonal Belahan : tidak baik Kekerasan : 5 Bj : 3, 15 – 3, 20 Kilap : kaca sampai sub damar Warna : hijau sampai coklat, biru, violet, bening Optik kompleks Terdapat: di batuan beku, sedomen, metamorfose

Deskripsi mineral orthoclas n n n n n Sistem kristal : monoklin Belahan :

Deskripsi mineral orthoclas n n n n n Sistem kristal : monoklin Belahan : sempurna Kekerasan : 6 Bj : 2, 57 Kilap : kaca Warna : bening - putih gores : putih Optik kompleks Terdapat: di batuan beku granit, syenit, sedimen konglomerat, metamorfose.