INTEGRASI DAN DIFERENSIASI NUMERIK 1 2 APROKSIMASI DERIVATIF

  • Slides: 26
Download presentation
INTEGRASI DAN DIFERENSIASI NUMERIK 1. 2. APROKSIMASI DERIVATIF APROKSIMASI INTEGRAL

INTEGRASI DAN DIFERENSIASI NUMERIK 1. 2. APROKSIMASI DERIVATIF APROKSIMASI INTEGRAL

STRATEGI APROKSIMASI 1. 2. 3. Fungsi f diaproksimasi oleh polinomial interpolasi P. Derivatif polinomial

STRATEGI APROKSIMASI 1. 2. 3. Fungsi f diaproksimasi oleh polinomial interpolasi P. Derivatif polinomial P diambil sbg aproksimasi derivatif fungsi f. Integral polinomial P diambil sbg aproksimasi integral fungsi f. BAGAIMANA KESALAHAN APROKSIMASINYA ? Menentukan nilai aproksimasi lebih mudah daripada memperkirakan resiko kesalahan yang mungkin terjadi akibat aproksimasi tersebut.

Kesalahan aproksimasi dengan interpolasi Misalkan titik-titik berlainan di dalam dan Jika P adalah polinomial

Kesalahan aproksimasi dengan interpolasi Misalkan titik-titik berlainan di dalam dan Jika P adalah polinomial interpolasi maka setiap x terdapat ξ(x) ∈ (a, b) sehingga berlaku: approksimasi kesalahannya CONTOH: Misalkan fungsi f(x) = ex diaproksimasi oleh polinomial interpolasi didalam interval [0, 1]. Berikan estimasi kesalahan aproksimasinya. PENYELESAIAN : Misalkan titik interpolasi dan asumsikan berjarak sama, yaitu h. Jadi xj+1 - xj = h untuk setiap j. x 0 0 xj xj+1 h xn 1

Ambil sebarang x didalam [0, 1], kita akan menyelidiki kesalahan mutlak | f(x) -

Ambil sebarang x didalam [0, 1], kita akan menyelidiki kesalahan mutlak | f(x) - P(x) |. Pastilah ada indeks j sehingga xj ≤ xj+1. Berdasarkan teorema di atas, terdapatlah ξ(x) di dalam (0, 1) dan berlaku: Karena maka diperoleh: dan Diperhatikan fungsi mencapai ekstrim di tengah interval [xj, xj+1], yaitu di xm = (j+0. 5)h. Jadi maksimumnya Akhirnya diperoleh:

Bila diinginkan kesalahan aproksimasi tidak melebihi 10 -6 maka haruslah yang mengharuskan. Karena banyaknya

Bila diinginkan kesalahan aproksimasi tidak melebihi 10 -6 maka haruslah yang mengharuskan. Karena banyaknya sub interval n = (1 -0)/h harus bulat maka diambil h = 0. 001.

APROKSIMASI DERIVATIF n Derivatif f di titik x 0 adalah: y = f(x) f(x

APROKSIMASI DERIVATIF n Derivatif f di titik x 0 adalah: y = f(x) f(x 0+h) – f(x 0) h x 0 Sederhananya, aproksimasi derivatif f’(x 0) adalah dengan mengambil h cukup kecil. x 0+h Untuk mengetahui kesalahan aproksimasinya, diperhatikan dua titik x 0 dan x 0+h, dibentuk polinomial interpolasi derajat satu yang melalui kedua titik ini, diperoleh: dimana R = . Selanjutnya, diambil derivatifnya dan didapat

Untuk x = x 0 maka diperoleh: diambil: . Akhirnya, dengan kesalahan (error): Untuk

Untuk x = x 0 maka diperoleh: diambil: . Akhirnya, dengan kesalahan (error): Untuk h>0, formula ini disebut aproksimasi selisih maju (forward-difference). Untuk h<0, diperoleh aproksimasi selisih mundur (backward-difference). dengan kesalahan (error):

n CONTOH : Tentukan aproksimasi derivatif fungsi f(x) = ln x di x 0=1.

n CONTOH : Tentukan aproksimasi derivatif fungsi f(x) = ln x di x 0=1. 8. Gunakan formula selisih maju dengan h = 0. 1, 0. 01 dan 0. 001 dan berikan analisis kesalahannya. n PENYELESAIAN : formula selisih maju diberikan oleh dengan error dimana n Diperoleh tabel: n Bandingkan dengan error sesungguhnya dimana derivatif eksaknya f’(1. 8) = 0. 55555. . .

FORMULA SELISIH TERPUSAT dimana adalah terletak diantara dan Jadi aproksimasinya dengan error E =

FORMULA SELISIH TERPUSAT dimana adalah terletak diantara dan Jadi aproksimasinya dengan error E = • Diperhatikan jika h diperkecil, maka suku h 2 lebih cepat menuju nol dari pada suku h. Error aproksimasi yang memuat suku hp disebut mempunyai order aproksimasi p, dan ditulis dengan O(hp). • Formula selisih terpusat ini disebut juga formula tiga titik, karena melibat kan tiga titik x 0 -h, x 0 dan x 0+h. Formula tiga titik lainnya melibatkan titik x 0, x 0+h, x 0+2 h, yaitu dimana ξ 0 diantara x 0 dan x 0+2 h.

FORMULA LIMA TITIK 1. dimana ξ diantara x 0 -2 h dan x 0+2

FORMULA LIMA TITIK 1. dimana ξ diantara x 0 -2 h dan x 0+2 h. 2. dimana ξ diantara x 0 dan x 0+4 h.

Order kesalahan aproksimasi : 1. Formula 2 titik (selisih maju, selisih mundur) mempunyai order

Order kesalahan aproksimasi : 1. Formula 2 titik (selisih maju, selisih mundur) mempunyai order 1. 2. Formula 3 titik mempunyai order 2. 3. Formula 5 titik mempunyai order 4. 4. Semakin tinggi order aproksimasi semakin akurat aproksimasi yang dihasilkan. CONTOH : Beberapa nilai dari f(x) = x ex diberikan pada tabel berikut. Karena f’(x) = (x+1)ex maka nilai eksak derivatif f di x=0. 2 adalah f’(2. 0) = 22. 167168. Gunakan berbagai macam formula untuk menghitung aproksimasi derivatifnya. Banding errornya dan formula mana yang paling akurat. PENYELESAIAN: Gunakan h = 0. 1, terapkan dua formula 2 titik (selisih maju dan selisih mundur), dua formula 3 titik dan dua formula 5 titik.

APROKSIMASI DERIVATIF KEDUA n Fungsi f diekspansi dalam deret Taylor disekitar x 0, kemudian

APROKSIMASI DERIVATIF KEDUA n Fungsi f diekspansi dalam deret Taylor disekitar x 0, kemudian dievaluasi di titik x 0+h dan x 0 -h diperoleh: dan dimana diperoleh: n Kedua bentuk ini dijumlahkan, Berdasarkan teorema nilai antara, terdapat ξ diantara ξ 0 dan ξ-1 sehingga

Aproksimasi derivatif kedua (Lanjutan) n Diperoleh: ≈ f’’(x 0) n n Error CONTOH: Kembali

Aproksimasi derivatif kedua (Lanjutan) n Diperoleh: ≈ f’’(x 0) n n Error CONTOH: Kembali perhatikan fungsi f(x) = xex. Fungsi ini mempunyai derivatif kedua f’’(x) = (x+2)ex. Untuk x 0=2. 0 diperoleh derivatif eksak adalah f’’(2. 0) = 29. 556224. Hitunglah aproksimasi derivatif kedua dengan menggunakan h=0. 1 dan h=0. 2. PENYELESIAN : q h = 0. 1 q h = 0. 2 q Error masing-masing adalah .

APROKSIMASI INTEGRAL n FORMULA QUADRATURE SEDERHANA n n n METODA TITIK TENGAH METODA TRAPESIUM

APROKSIMASI INTEGRAL n FORMULA QUADRATURE SEDERHANA n n n METODA TITIK TENGAH METODA TRAPESIUM METODA SIMPSON n FORMULA QUADRATURE BERSUSUN n INTEGRASI GAUSS.

FORMULA SEDERHANA n Diperhatikan integral jumlahan yaitu . Formula qudrature berbentuk digunakan sebagai aproksimasi

FORMULA SEDERHANA n Diperhatikan integral jumlahan yaitu . Formula qudrature berbentuk digunakan sebagai aproksimasi untuk integral, ≈ xi disebut koordinat dan ai disebut bobot. n Seperti pada aproksimasi, fungsi f terlebih dahulu diaproksimasi oleh polinomial interpolasi, kemudian integral dari polinomial ini diambil sebagai aproksimasi integral fungsi f.

1. METODA TITIK TENGAH (MIDPOINT) y = f(x) f(c) f(b) f(a) Fungsi f diaproksimasi

1. METODA TITIK TENGAH (MIDPOINT) y = f(x) f(c) f(b) f(a) Fungsi f diaproksimasi oleh polinomial derajat nol (fungsi konstan): f(x) ≈ P(x) = c, kemudian diintegralkan, diperoleh: a c = (a+b)/2 b 2. METODA TRAPESIUM y = f(x) Fungsi f diaproksimasi oleh polinomial interpolasi derajat satu pada titik x 0: =a dan x 1: = b, f(b) f(a) Diintegralkan, diperoleh : a b

3. METODA SIMPSON y = P(x) y = f(x) f(b) f(a) a Fungsi f

3. METODA SIMPSON y = P(x) y = f(x) f(b) f(a) a Fungsi f diaproksimasi oleh polinomial interpolasi derajat dua di titik-titik x 0= a, x 1= c: = (a+b)/2 dan x 3 = b, yaitu c b Diperoleh CONTOH : Terapakan metoda midpoint, trapesium dan Simpson untuk menghitung integral : dimana f adalah beberapa fungsi dasar Metoda manakah yang paling akurat?

PENYELESAIAN: untuk f(x) = x 2, eksaknya adalah 1. Midpoint M = (2 -0)f(1)

PENYELESAIAN: untuk f(x) = x 2, eksaknya adalah 1. Midpoint M = (2 -0)f(1) = 2. 000, 2. Trapesium T = (2 -0)/2 [f(0)+f(2)] = 4. 000, 3. Simpson S = (1/3)[f(0) + 4 f(1) + f(2)] = 2. 667. Untuk SOAL lainnya diselesaikan sendiri ! ESTIMASI ERRORNYA ? = 2. 667.

ERROR FORMULA QUADRATURE 1. METODA MIDPOINT h x 0 h x 1 x 2

ERROR FORMULA QUADRATURE 1. METODA MIDPOINT h x 0 h x 1 x 2 2. METODA TRAPESIUM h x 0 x 1 3. METODA SIMPSON h x 0 h x 1 x 2

Pada metoda midpoint dan trapesium, suku errornya memuat derivatif kedua. Bila fungsi yang diintegralkan

Pada metoda midpoint dan trapesium, suku errornya memuat derivatif kedua. Bila fungsi yang diintegralkan adalah polinomial berderajat paling tinggi 1 maka kedua metoda ini memberikan hasil eksak krn derivatif keduanya nol. CONTOH: Gunakan kedua metoda ini untuk mengaproksimasi integral f(x) = 2 x+1, dari x=0 sampai x=2. Bandingkan hasilnya dengan eksaknya? Pada metoda Simpson, suku errornya memuat derivatif keempat. Bila fungsi yang diintegralkan adalah polinomial berderajat paling tinggi 3 maka kedua metoda ini metoda Simpson memberikan hasil eksak krn derivatif keempatnya nol. CONTOH: Gunakan metoda Simpson untuk mengintegralkan fungsi f(x) = x 3+2 x 2 -3 x+1 dari x=0 sampai x=2. Bandingkan hasilnya dengan eksaknya? CONTOH : Diberikan masalah menghitung nilai integral: a) Tentukan nilai aproksimasi dengan menggunakan ketiga metoda di atas. b) berikan estimasi error untuk tiap-tiap metoda c) hitung error sesungguhnya

PENYELESAIAN : f(x) = ex/2, f’’(x) = (1/4) ex/2, f(4)(x) = (1/16) ex/2. a)

PENYELESAIAN : f(x) = ex/2, f’’(x) = (1/4) ex/2, f(4)(x) = (1/16) ex/2. a) Midpoint: di sini x 0 = 0, x 1 = 1, x 2 = 2 dan h = 1 M = 2 h f(x 1) = 2 e 1/2 = 3. 2974 b) Trapesium: di sini x 0 = 0, x 1 = 2 dan h = 2 T = (2/2)[e 0 + e 1] = 3. 7183 c) Simpson: di sini x 0 = 0, x 1 = 1, x 2 = 2 dan h = 1 S = (1/3)[e 0+4 e 1/2+e 1] =3. 4377 b) Error pada Midpoint EM = (h 3/3)f”’( � ) = (1/3) (1/4) e�/2 < (1/12) e 1 = 0. 2265, sebab c) �terletak diantara 0 dan 2. d) Error pada Trapesium ET = (h 3/3)f”’( � ) = (1/3) (1/4) e�/2 < (1/12) e 1/2 = 0. 1374. sebab e) �terletak diantara 0 dan 1. f) Error pada Simpson ES = (h 5/90) f(4)(� ) = (1/90) (1/16) e�/2 < (1/90) (1/16) e 1 = 0. 0019. g) c) Nilai integral sesungguhnya adalah h) i) j) k) Error sesungguhnya untuk: metoda midpoint adalah | 3. 2974 – 3. 4366 | = 0. 1392 metoda trapesium adalah | 3. 7183 – 3. 4366| = 0. 2817 metoda Simpson adalah | 3. 4377 – 3. 4366| = 0. 0011. l) Metoda Simpson memberikan hasil paling akurat. Error sesungguhnya tidak akan m) melebihi error estimasi.

FORMULA QUADRATURE BERSUSUN n ILUSTARASI: Metoda Simpson dalam menghitung integral: n n Nilai eksaknya

FORMULA QUADRATURE BERSUSUN n ILUSTARASI: Metoda Simpson dalam menghitung integral: n n Nilai eksaknya adalah: 53. 59815. Formula diterapkan langsung pada [0, 4], yaitu x 0=0, x 1= 2 dan x 2=4, h=2. Diperoleh: Errornya = 3. 17143. n Interval [0, 4] dipecah menjadi [0, 2] dan [2, 4]. Formula diterapkan pada kedua interval ini, yaitu x 0=0, x 1= 1 dan x 2=2, h=1 pada [0, 2], dan x 0=2, x 1= 3 dan x 2=4, h=1 pada [0, 4]. Diperoleh: Errornya = 0. 56270.

¢ Interval [0, 4] dipecah menjadi 4 subinterval dan [3, 4]. Diperoleh: [0, 1],

¢ Interval [0, 4] dipecah menjadi 4 subinterval dan [3, 4]. Diperoleh: [0, 1], [1, 2], [2, 3] Errornya = 0. 01807 ¢ Semakin kecil subinterval dimana formula Simpson diterapkan semakin teliti nilai aproksimasi.

Interval [a, b] dipecah menjadi sejumlah subinterval h a=x 0 x 1 x 2

Interval [a, b] dipecah menjadi sejumlah subinterval h a=x 0 x 1 x 2 xk-1 xk xk+1 xn=b Agar metoda Simpson dapat diterapkan pada semua subinterval maka dipilih n genap. Diperoleh: dimana. Bila disederhanakan maka diperoleh formula quadrature Simpson bersusun (composite) : dimana dan .

Dengan ide yang sama diperoleh formula quadrature trapesium bersusun: dimana dan . Di sini

Dengan ide yang sama diperoleh formula quadrature trapesium bersusun: dimana dan . Di sini n tidak harus genap. Untuk formula midpoint bersusun, perlu diambil n genap dan diperoleh: dimana dan

CONTOH: Aproksimasilah dengan menggunakan h = 0. 25 a) metoda trapesium bersusun b) metoda

CONTOH: Aproksimasilah dengan menggunakan h = 0. 25 a) metoda trapesium bersusun b) metoda Simpson bersusun c) metoda midpoint bersusun PENYELESAIAN: Diketahui. Karena h = 0. 25 maka diperoleh titik partisi x 0= 0, x 1=0. 25, x 2=0. 5, x 3=0. 75, x 4=1. 00, x 5=1. 25, x 6=1. 50, x 7=1. 75, x 8=2. 00. a. Metoda trapesium b. Metoda Simpson c. Metoda midpoint Komputasinya diselesaikan sendiri. Bandingkan dengan hasil eksaknya. Apakah metoda Simpson tetap paling bagus. Bagaimana estimasi errornya.