DEDUKSI OLEH MULYO WIHARTO LOGIKA o Logika adalah
- Slides: 29
DEDUKSI OLEH : MULYO WIHARTO
LOGIKA o Logika adalah ilmu pengetahuan tentang cara mencapai kesimpulan secara lurus setelah didahului seperangkat premis. o Logika adalah metoda atau teknik yang diciptakan untuk meneliti ketepatan penalaran.
PENALARAN o Penalaran adalah proses mencari proposisi baru berdasarkan proposisi yang sudah ada dan dianggap benar. o Syarat kesimpulan yang lurus : 1. Susunan premis harus tepat 2. Struktur proposisi harus tetap 3. Kesimpulan dibuat dari proposisi yang benar.
PREMIS o Premis berasal dari kata premissus atau praemittere yang artinya sebelum mengirim. o Premis atau antesedens adalah proposisi yang dijadikan sebagai dasar penarikan kesimpulan. Premis dinamai sesuai dengan term yang dikandungnya.
PREMIS MAYOR o Premis mayor mengandung term predikat (P) dan berupa kelas (M) atau M-P/P-M. o Premis mayor M-P Semua mahasiswa (M) adalah makhluk hidup (P). o Premis mayor P-M Belajar (P) adalah kewajiban semua mahasiswa (M).
PREMIS MINOR o Premis minor mengandung term subyek (S) dan berupa anggota kelas (M) atau S-M/M-S o Premis minor S-M Juwita (S) adalah mahasiswa (M) o Premis minor M=S Salah satu mahasiswa (M) adalah Amir (S)
KONKLUSI o Konklusi atau premis ketiga diturunkan dari premis mayor dengan bantuan premis minor o Premis mayor mengandung term P-M dan premis minor mengandung term S-M seharusnya konklusinya P-M S-M atau S-M P-M.
o M adalah term tengah (terminus medius) atau term yang tidak muncul dalam kesimpulan konklusinya bukan P-M S-M atau S-M P-M tetapi P-S atau S-P. o Konklusi : Juwita (S) adalah makhluk hidup (P) o Konklusi : Salah satu makhluk hidup (P) adalah Amir (S) o o
HUKUM SILOGISME o Jumlah term dalam silogisme tidak boleh lebih dari tiga, yakni : S, M, P. 1. Semua artis (M) mempunyai fans (P) 2. Kris Dayanti (S) adalah artis (M) 3. Jadi, Kris Dayanti (S) mempunyai fans (P)
HUKUM SILOGISME o Term tengah (M) tidak boleh terdapat dalam konklusi 1. Semua parfum (M) mempunyai aroma yang khas 2. Rexona adalah parfum (M) 3. Jadi, Rexona mempunyai aroma yang khas
HUKUM SILOGISME o Term tengah (M) setidaknya satu kali harus berdistribusi 1. Semua baterry (M) mempunyai energi 2. Accu adalah baterry 3. Jadi, accu mempunyai energi
SILOGISME STANDAR o Premis mayor mengandung term predikat (P), term tengah (M) dan berbentuk kelas o Premis minor mengandung term subyek (S), term tengah (M) dan berbentuk anggota kelas o Konklusi mengandung term S dan P namun tidak mengandung term M.
o Premis mayor mengandung term predikat (P) dan berupa kelas (M) atau M-P. o Premis minor mengandung term subyek (S) dan berupa anggota kelas (M) atau S-M o Konklusi mengandung term S dan P namun tidak mengandung term M atau S-P.
KOMBINASI SILOGISME 1. M-P S-M S-P 2. M-P M-S S-P 3. P-M S-P 4. P-M M-S S-P
M-P S-M S-P o Premis mayor : Semua mahasiswa (M) adalah makhluk hidup (P). o Premis minor : Juwita (S) adalah mahasiswa (M) o Konklusi : Juwita (S) adalah makhluk hidup (P)
M-P M-S S-P o Premis mayor : Semua mahasiswa (M) adalah makhluk hidup (P). o Premis minor : Salah satu mahasiswa (M) adalah Amir (S) o Konklusi : Amir (S) adalah makhluk hidup (P)
P-M S-P o Premis mayor : Belajar (P) adalah kewajiban semua mahasiswa (M). o Premis minor : Sintia (S) adalah mahasiswa (M) o Konklusi : Sintia (S) mempunyai kewajiban untuk belajar (P)
P-M M-S S-P o Premis mayor : Belajar (P) adalah kewajiban semua mahasiswa (M). o Premis minor : Salah satu mahasiswa (M) adalah Budi (S) o Konklusi : Budi (S) mempunyai kewajiban untuk belajar (P)
RELASI CONTRARY o Relasi contrary Hubungan berkebalikan proposisi A dengan E jika salah satu proposisi benar, maka proposisi yang lain pasti salah o Jika proposisi A benar, maka proposisi E pasti salah o Jika proposisi E benar, maka proposisi A pasti salah.
o Jika semua mahasiswa adalah orang yang jujur itu benar (proposisi A benar), maka pernyataan semua mahasiswa adalah orang yang tidak jujur itu salah (proposisi E salah). o Jika semua mahasiswa adalah bukan orang yang jujur itu benar (proposisi E benar), maka pernyataan semua mahasiswa adalah orang yang jujur itu salah (proposisi A salah).
RELASI SUB CONTRARY o Relasi sub contrary Hubungan berkebalikan proposisi I dengan O : o Jika proposisi I benar, maka proposisi O dapat salah o Jika proposisi O benar, maka proposisi I dapat salah o Proposisi I dan O keduanya sama-sama benar o Proposisi I dan O keduanya sama-sama salah
o Jika jumlah wanita ada 10 orang dan jumlah wanita yang cantik ada 8 orang itu benar (proposisi I benar), maka pernyataan jumlah wanita yang tidak cantik ada 4 orang itu salah (proposisi O salah) o Jika jumlah wanita ada 10 orang dan jumlah wanita yang tidak cantik ada 4 orang itu benar (proposisi O benar), maka pernyataan jumlah wanita yang cantik ada 8 orang itu salah (proposisi I salah)
o Jumlah wanita ada 10 orang, jumlah wanita yang cantik ada 6 orang (proposisi I) dan jumlah wanita yang tidak cantik ada 4 orang (proposisi O), maka proposisi I benar dan proposisi O juga benar o Jumlah wanita ada 10 orang, jumlah wanita yang cantik ada 13 orang (proposisi I) dan jumlah wanita yang tidak cantik ada 11 orang (proposisi O), maka proposisi I salah dan proposisi O juga salah
RELASI SUB ALTERNAN o Relasi sub alternan Hubungan proposisi A dengan I dan proposisi E dengan O o Proposisi A menjamin kebenaran proposisi I, tetapi proposisi I tidak menjamin kebenaran proposisi A o Proposisi E menjamin kebenaran proposisi O, tetapi proposisi O tidak menjamin kebenaran proposisi E.
o Jika semua peserta berjumlah 20 orang dan semuanya adalah WNI itu benar (proposisi A benar), maka 7 orang peserta adalah WNI pasti benar (proposisi I dijamin benar) o Jika bebarapa orang peserta adalah WNI itu benar, maka tidak menjamin bahwa semua peserta adalah WNI.
o Jika semua peserta berjumlah 20 orang dan semuanya adalah bukan WNI itu benar (proposisi E benar), maka 5 orang peserta adalah bukan WNI pasti benar (proposisi O dijamin benar) o Jika bebarapa orang peserta adalah bukan WNI itu benar, maka tidak menjamin bahwa semua peserta adalah bukan WNI.
RELASI SUB CONTRADICTORY o Relasi contradictory Hubungnan pertentangan proposisi A dengan O dan proposisi E dengan I Dua proposisi yang bertentangan, keduanya tidak dapat sama benar atau sama-sama salah o Jika proposisi A benar maka proposisi O salah, jika proposisi O benar maka proposisi A salah. o Jika proposisi E benar proposisi I pasti salah, jika proposisi I benar maka proposisi E salah.
o Jika semua peserta ada 20 orang dan semua peserta adalah WNI itu benar (proposisi A benar), maka beberapa peserta (misalnya 5 orang) adalah bukan WNI itu salah (proposisi O salah). o Jika semua peserta berjumlah 20 orang dan semua peserta adalah bukan WNI itu benar (proposisi E benar), maka beberapa peserta (misalnya 5 orang) adalah WNI itu salah (proposisi I salah)
Sekian Terima kasih
- Contoh pernyataan deduksi
- Bambang wiharto
- Penalaran deduktif adalah
- Jangkung handoyo mulyo
- Agung mulyo widodo
- Jangkung handoyo mulyo
- Agung mulyo
- Induktif deduktif
- Pemilihan metode penelitian adalah
- Deduksi
- Simplifikasi dalam logika matematika
- Deduksi kbbi
- Sejarah singkat logika
- Definisi dari logika adalah .... *
- Logika klasik pertama kali dikembangkan sekitar 300 sm oleh
- Teknik inferensi
- Tipe data algoritma
- Gambarkan contoh algoritma ketika mandi
- Simbol % merupakan symbol dari operator …
- Logic map
- Validitas argumen logika informatika
- Logika hipotesis adalah
- Operator logika && adalah… *
- Blok operator pada scratch
- Logika matematika ekuivalen
- Yang termasuk operator logika ingkaran adalah
- Metode tsukamoto
- Pengertian gerbang or
- Compilator adalah
- Contoh fungsi logika