ALIRAN FENOMENALISME OLEH MULYO WIHARTO Fenomenologi o Fenomenologi

  • Slides: 29
Download presentation
ALIRAN FENOMENALISME OLEH : MULYO WIHARTO

ALIRAN FENOMENALISME OLEH : MULYO WIHARTO

Fenomenologi o Fenomenologi adalah studi tentang phenomenon. o Kata ini berasal dari kata phainein

Fenomenologi o Fenomenologi adalah studi tentang phenomenon. o Kata ini berasal dari kata phainein = “menunjukkan” o Kata pheinomenon berarti yang muncul dalam kesadaran manusia.

o Fenomenologi Kajian tentang cara manusia sebagai subyek memaknai obyek di sekitarnya dan menjelaskan

o Fenomenologi Kajian tentang cara manusia sebagai subyek memaknai obyek di sekitarnya dan menjelaskan fenomena perilaku manusia dalam kesadaran. o Fenomenologi menjelaskan makna dan pengalaman hidup sejumlah orang tentang suatu konsep atau gejala. o Sesuatu yang terdapat dalam seseorang akan merangsang alat inderawi yang diterima oleh akal (otak ) dalam bentuk pengalaman.

o Pengalaman ini akan disusun secara sistematis dengan jalan melakukan penalaran o Manusia memiliki

o Pengalaman ini akan disusun secara sistematis dengan jalan melakukan penalaran o Manusia memiliki paradigma tersendiri dalam memaknai sebuah realitas yang tertanam kuat dalam sosialisasi para penganut dan praktisinya. o Paradigma adalah cara pandang untuk memahami kompleksitas dunia nyata yang menunjukkan sesuatu yang penting, absah, dan masuk akal.

o Pengalaman ini akan disusun secara sistematis dengan jalan melakukan penalaran o Manusia memiliki

o Pengalaman ini akan disusun secara sistematis dengan jalan melakukan penalaran o Manusia memiliki paradigma tersendiri dalam memaknai sebuah realitas yang tertanam kuat dalam sosialisasi para penganut dan praktisinya. o Paradigma adalah cara pandang untuk memahami kompleksitas dunia nyata yang menunjukkan sesuatu yang penting, absah, dan masuk akal.

o Secara ontologis penggunaan paradigma fenomenologi dalam memahami fenomena atau realitas tertentu akan menempatkan

o Secara ontologis penggunaan paradigma fenomenologi dalam memahami fenomena atau realitas tertentu akan menempatkan realitas sebagai konstruksi sosial kebenaran. o Realitas juga dipandang sebagai sesuatu yang sifatnya relatif, yaitu sesuai dengan konteks spesifik yang dinilai relevan oleh para aktor sosial.

o Secara epistemologi ada interaksi antara subjek dengan realitas akan dikaji melalui sudut pandang

o Secara epistemologi ada interaksi antara subjek dengan realitas akan dikaji melalui sudut pandang interpretasi subjek. o Secara aksiologis nilai, etika, dan pilihan moral menjadi bagian integral dalam pengungkapan makna subjek dan bersifat normative sehingga tentang apa yang harus dilakukan.

Tokoh-tokoh Fenomenalisme EDMUND HUSSERL IMMANUEL KANT MARTIN HEIDEGGER MAX SCHELER MARLEAUPONTY

Tokoh-tokoh Fenomenalisme EDMUND HUSSERL IMMANUEL KANT MARTIN HEIDEGGER MAX SCHELER MARLEAUPONTY

Fenomenologi Husserl o Fenomena adalah segala sesuatu yang tampil dalam kesadaran kita sebagai hasil

Fenomenologi Husserl o Fenomena adalah segala sesuatu yang tampil dalam kesadaran kita sebagai hasil rekaan maupun sesuatu yang nyata berupa gagasan maupun kenyataan. o Fenomena adalah realitas yang tampak dan tidak ada tirai yang memisahkan subyek dengan realitas

o Sejak Descartes, kesadaran selalu dipahami sebagai kesadaran tertutup (cogito tertutup) kesadaran mengenal diri

o Sejak Descartes, kesadaran selalu dipahami sebagai kesadaran tertutup (cogito tertutup) kesadaran mengenal diri sendiri hanya melalui jalan itu o Husserl berpendapat bahwa kesadaran terarah pada realitas yang menampakkan diri Kesadaran bersifat “intensional” o Realitas bukan suatu yang berbeda pada dirinya dan lepas dari manusia yang mengamati.

o Fenomenologi menekankan kepada penundaan keputusan (Epoche) keputusan harus ditunda (epoche) untuk memahami fenomena.

o Fenomenologi menekankan kepada penundaan keputusan (Epoche) keputusan harus ditunda (epoche) untuk memahami fenomena. o Epoche = tanda kurung (bracketing) terhadap keterangan suatu fenomena yang nampak tanpa memberikan putusan benar salah terlebih dahulu sehingga fenomena yang tampil dalam kesadaran adalah benar -benar natural.

o Usaha untuk mencapai sesuatu harus dilakukan melalui penyaringan pengalaman untuk mendapatkan fenomena yang

o Usaha untuk mencapai sesuatu harus dilakukan melalui penyaringan pengalaman untuk mendapatkan fenomena yang semurni-murninya o Caranya melepaskan semuanya dari pandangan agama, adat istiadat, ilmu pengetahuan dan ideologi Pengetahuan yang dimiliki tentang fenomena juga harus ditinggalkan dulu agar fenomena itu dapat menampakkan dirinya sendiri.

o Penyaringan pengalaman dilanjutkan dengan penyaringan eidetis menyaring hal yang bukan eidos atau intisari

o Penyaringan pengalaman dilanjutkan dengan penyaringan eidetis menyaring hal yang bukan eidos atau intisari atau hakikat gejala atau fenomena. o Selanjutnya dilakukan penyaringan transcendental menerapkannya berdasarkan kesadaran yang murni dan perbuatan subjeknya sendiri.

o Husserl menamakan hal tersebut dengan noema dan noematic dari pengalaman. o Melalui reduksi

o Husserl menamakan hal tersebut dengan noema dan noematic dari pengalaman. o Melalui reduksi transedental, Husserl menemukan adanya esensi kesadaran yang disebut intensionalitas. o Setiap aktivitas intensionalitas (neotic) termasuk aktivitas menyadari sesuatu yang selalu dihubungkan dengan kutub objektifnya, yakni objek yang disadari.

o Menempatkan fenomena dalam tanda kurung berarti telah menempatkan perhatian kita dalam pengalaman kesadaran.

o Menempatkan fenomena dalam tanda kurung berarti telah menempatkan perhatian kita dalam pengalaman kesadaran. o Kata kuncinya membedakan kesadaran itu bagian dari kesengajaan, ataukah terhubung langsung dengan sesuatu. o Misalnya menempatkan pohon dalam tanda kurung, maka perhatian kita tidak khusus kepada pohon, namun bisa pada makna pohon yang ada dalam pengalaman

Fenomenalisme Kant o Fenomenalisme merupakan pengembangan lebih jauh dari gerakan fenomenologi. o Fenomena dapat

Fenomenalisme Kant o Fenomenalisme merupakan pengembangan lebih jauh dari gerakan fenomenologi. o Fenomena dapat diketahui pada kesadaran Apa yang diketahui tergantung kesadaran dengan mengetahui hakikat terdalam suatu kenyataan yang berbeda dan berada dalam dirinya sendiri.

o Fenomenalisme adalah pahamyang menyebutkan bahwa pengetahuan didasarkan pada fenomena yang ditangkap inderawi disusun

o Fenomenalisme adalah pahamyang menyebutkan bahwa pengetahuan didasarkan pada fenomena yang ditangkap inderawi disusun secara sistematis oleh akal dengan jalur penalaran menghasilkan pengetahuan Pengetahuan manusia berasal dari pengalamannya o Objek-objek yang ada ditangkap sistem indrawi membentuk memori dengan adanya imajinasi membuat akal menyusun fenomena -menjadi sebuah pengetahuan

o Apa yang ditangkap sistem inderawi juga membentuk sebuah konsep yang baru --. Dapat

o Apa yang ditangkap sistem inderawi juga membentuk sebuah konsep yang baru --. Dapat dikembangkannya menjadi sebuah pemahaman dapat diterapkan dalam kehidupan. o Kant berusaha mendamaikan paham tentang rasionalisme dan empirisme dalam fenomenalisme karena akal budi dan pengalaman saling berkaitan satu sama lain dan keduanya akan menghasilkan sebuah pengetahuan.

Kritisisme • Ajaran Kant disebut juga Kantianisme atau kritisisme kritis terhadap rasionalisme dan empirisme

Kritisisme • Ajaran Kant disebut juga Kantianisme atau kritisisme kritis terhadap rasionalisme dan empirisme • Rasionalisme Leibniz Wolf mengedepankan rasio dalam memperoleh pengetahuan • Ajaran empirisme David Hume mementingkan pengalaman dalam memperoleh pengetahuan

 • Rasionalisme berpendirian bahwa rasio merupakan sumber pengetahuan Kebenaran dan kesesatan berasal dari

• Rasionalisme berpendirian bahwa rasio merupakan sumber pengetahuan Kebenaran dan kesesatan berasal dari akal budi dan kedudukan pengalaman hanyalah sebagai perangsang pikiran seperti pendirian emprisme. • Didamaikan dalam fenomenalisme yang menyatakan bahwa pengetahuan manusia berasal dari pengalaman kemudian membentuk memori dan konsep yang baru.

 • Kant berusaha mengatasi dua aliran tersebut dengan menunjukkan unsur-unsur mana dalam pikiran

• Kant berusaha mengatasi dua aliran tersebut dengan menunjukkan unsur-unsur mana dalam pikiran manusia yang berasal dari pengalaman dan unsur-unsur mana yang terdapat dalam akal. • Ia membuktikan bahwa sumber pengetahuan itu diperoleh tidak hanya dari satu unsur saja melainkan dari dua unsur yaitu pengalaman inderawi dan akal budi.

 • Pengetahuan a-priori merupakan jenis pengetahuan yang datang lebih dulu sebelum dialami, sedangkan

• Pengetahuan a-priori merupakan jenis pengetahuan yang datang lebih dulu sebelum dialami, sedangkan pengetahuan a -posteriori sebaliknya yaitu dialami dulu baru mengerti. • Kalau hanya empirisme atau rasionalisme saja maka pengetahuan yang diperoleh tidaklah sempurna Pengetahuan merupakan gabungan (sintesis) antara keduanya

o Kant mengkritik rasio murni dengan menjelaskan bahwa ciri pengetahuan adalah bersifat umum, mutlak

o Kant mengkritik rasio murni dengan menjelaskan bahwa ciri pengetahuan adalah bersifat umum, mutlak dan memberi pengertian baru. o Menurut Kant ada 3 macam putusan pernyataan, yaitu : 1. Putusan analitis apriori 2. Putusan sintesis aposteriori 3. Putusan sintesis apriori.

o Analitis apriori Pernyataan “setiap benda menempati ruang” Tidak ada tambahan baru dari predikat

o Analitis apriori Pernyataan “setiap benda menempati ruang” Tidak ada tambahan baru dari predikat ke subjek o Sintesis aposteriori Pernyataan “meja itu bagus” Ada hubungan predikat subjek karena diperoleh setelah mendapatkan pengalaman a o Sintesis apriori Pernyataan “segala kejadian mempunyai sebabnya” Berasal dari sumber pengetahuan yang bersifat sintetis, namun bersifat apriori juga.

o Kant mengkritik rasio praktis Maxime (aturan pokok) adalah pedoman subyektif bagi perbuatan perseorangan

o Kant mengkritik rasio praktis Maxime (aturan pokok) adalah pedoman subyektif bagi perbuatan perseorangan (individu) sedangkan imperative (perintah) merupakan azas kesadaran obyektif yang mendorong kehendak untuk berbuat. o Perbuatan susila adalah perbuatan yang bersumber pada kewajiban yang penuh keinsyafan sikap hormat yang menggerakkan perbuatan manusia bukan karena ada pedoman.

o Kant mengkritik daya pertimbangan dengan cara berusaha untuk mengerti persesuaian kedua kawasan itu

o Kant mengkritik daya pertimbangan dengan cara berusaha untuk mengerti persesuaian kedua kawasan itu menggunakan konsep finalitas (tujuan). o Kalau finalitas bersifat subjektif, manusia mengarahkan objek pada diri manusia sendiri seperti dalam pengalaman estetis (kesenian) Finalitas yang bersifat objektif dimaksudkan keselarasan satu sama lain dari benda-benda alam.

 • Temuan Nicolaus Copernicus di bidang ilmu astronomi mengharuskan manusia mereinterpretasikan pandangannya tidak

• Temuan Nicolaus Copernicus di bidang ilmu astronomi mengharuskan manusia mereinterpretasikan pandangannya tidak hanya dalam ilmu tetapi juga agama. • Lahir ajaran deisme yang kemudian melahirkan pula Natural Religion (Agama alam) atau agama aka Mengakui adanya yang menciptakan alam semesta ini, namun setelah diciptakan, Tuhan menyerahkan dunia kepada nasibnya sendiri.

 • Tuhan telah memasukkan hukum-hukum dunia itu ke dalamnya hukum alam. • Segala

• Tuhan telah memasukkan hukum-hukum dunia itu ke dalamnya hukum alam. • Segala sesuatu berjalan sesuai dengan hukum-hukumnya Manusia dapat menunaikan tugasnya dalam berbakti kepada Tuhan dengan hidup sesuai dengan hukum-hukum akalnya.

Sekian dan Terima kasih

Sekian dan Terima kasih