PERTEMUAN KE6 Lanjutan Aliranaliran Filsafat Hukum Mazhab Sejarah

PERTEMUAN KE-6 Lanjutan Aliran-aliran Filsafat Hukum : Mazhab Sejarah, Sosiological Jurisprudence, Pragmatic Legal Realism

1. MAZHAB SEJARAH DAN KEBUDAYAAN • Mazhab sejarah dan kebudayaan mempunyai pendirian yang sangat berlawanan dengan mazhab formalitas, mazhab ini justru menekankan bahwa hukum hanya dapat dimengerti dengan menelaah kerangka sejarah dan kebudayaan dimana hukum tersebut timbul. • Tokoh mazhab sejarah dan kebudayaan adalah Von Savigny (1779 -1861) dan Henry Maine (1822 -1888). Von Savigny berpendapat bahwa hukum merupakan perwujudan dari kesadaran hukum masyarakat (volksgeist) dan semua hukum berasal dari adat istiadat dan kepercayaan bukan berasal dari pembentuk Undang -Undang. Kelemahan teori Von Savigny terletak pada konsep kesadaran hukum yang abstrak.

• Henry Maine terkenal dengan bukunya “Ancient Law”. Teorinya yang terkenal mengenai perkembangan h u k u m dari status k e kontrak yang sejalan dengan perkembangan masyarakat yang sederhana ke masyarakat yang kompleks. • Menurut Maine secara berangsur-angsur a k a n terjadi p e r k e m b a n g a n dari masyarakat yang masih sederhana menjadi masyarakat yang modern dan k o m p l e k s.

2. ALIRAN SOCIOLOGICAL JURISPRUDENCE • Pelopor dari aliran ini yaitu Eugen Ehrlich (1826 -1922) → Karyanya berjudul “Fundamental Principles of The Sociology of Law”. Ajaran ini Ehrlich berpokok pada pembedaan antara hukum positif dengan hukum yang h i d u p ( l i v i n g l a w ) • Ehrlich menyatakan bahwa hukum positif hanya akan efektif apabila selaras dengan hukum yang hidup dalam masyarakat. Kebaikan analisis Ehrlich terletak pada usahanya untuk mengarahkan perhatian para ahli hukum pada ruang lingkup sistem sosial. Teori Ehrlich berguna untuk lebih memahami hukum dalam konteks sosial.

• Tokoh aliran sociological jurisprudence yang lain yaitu Roscoe Pound berpendapat bahwa hukum harus dilihat sebagai suatu lembaga kemasyarakatan yang berfungsi memenuhi k e b u t u h a n s o s i a l. • Pound menganjurkan untuk mempelajari hukum sebagai suatu proses (Law in Action) yang dibedakannya dengan hukum yang tertulis (Law i n B o o k s ). • Aliran sociological jurisprudence telah berusaha memperkenalkan teori-teori dan metode-metode s o s i o l o g i d a l a m l m u h u k u m.

3. ALIRAN REALISME • Tokoh aliran realisme hukum al : Karl Lewellyn (1897 -1962), Jerome Frank (1889 -1957) dan Oliver Wendell Holmes (1841 -1935), ke-3 nya o r a n g A m e r i k a S e r i k a t. • KOnsep aliran ini terkenal dengan konsep yang radikal tentang proses peradilan yang menyatakan b a h w a Hakim tidak hanya menemukan hukum tetapi juga membentuk h u k u m ( j u d g e m a d e l a w ) • Keputusan pengadilan doktrin hukum selalu dapat dikembangkan untuk menunjang perkembangan atau hasil-hasil proses hukum.

• Aliran realisme hukum dengan buah pikirannya mengembangkan pokok-pokok pikiran yang sangat berguna bagi penelitian yang bersifat interdisipliner, terutama dalam penelitian yang memerlukan kerjasama antara ilmu h u k u m d e n g a n i l m u - i l m u s o s i a l. • D a l a m b u k u n y a Lili R a s y i d i (1990) aliran realisme hukum dengan aliran Pragmatic Legal Realism, hal ini didasarkan pada suatu alasan karena sikap pragmatisme yang terkandung d a l a m realisme itu lebih b a n y a k m u n c u l d i A m e r i k a.
- Slides: 7