LAPORAN KASUS VERTIGO FITRIA HASANAH SIMAMORA 181022 IDENTITAS

  • Slides: 29
Download presentation
LAPORAN KASUS VERTIGO FITRIA HASANAH SIMAMORA 181022

LAPORAN KASUS VERTIGO FITRIA HASANAH SIMAMORA 181022

IDENTITAS PASIEN Nama : Tn. B Umur : 48 tahun Jenis kelamin : Laki-laki

IDENTITAS PASIEN Nama : Tn. B Umur : 48 tahun Jenis kelamin : Laki-laki Status perkawinan : Menikah Pendidikan : STRATA 1 Pekerjaan : SWASTA Alamat : Kalilateng RT 01 RW 02 Mluweh Ungaran Timur Kab. Semarang No CM : 025 xxx-xxx Tanggal masuk RS : 27 Agustus 2018

ANAMNESIS RPS Pasien mengeluhkan adanya rasa pusing berputar. Pusing dirasakan sejak 3 jam SMRS

ANAMNESIS RPS Pasien mengeluhkan adanya rasa pusing berputar. Pusing dirasakan sejak 3 jam SMRS ketika bangun jam 03. 00 untuk solat tahajud, dimana pasien mengatakan sulit tidur pada malam hari sebelumnya. Pusing berputar yang dirasakan bersifat hilang timbul, dengan durasi Keluhan pusing berputar sekitar Utama: 30 menit. Pusing berputar yang dirasakan membuat seakan dunia disekitar pasien berputar. Rasa pusing berputar tidak dipengaruhi oleh perubahan kepala. Pasien mengatakan bahwa pusing sedikit berkurang dan lebih nyaman bila memejamkan mata. Keluhan pusing berputar yang dirasakan pasien ini mengganggu aktivitas karena pasien merasa takut terjatuh setiap keluhan muncul. Pasien juga mengeluhkan silau saat melihat cahaya serta keluar keringat dingin saat keluhan pusing berputar tersebut muncul. Keluhan pusing berputar meningkat saat pasien duduk dan dirasa berkurang saat tiduran dan memejamkan mata. Bila diberi skala 1 – 10 (1 untuk gejala yang ringan, 10 untuk gejala pusing yang berat) pasien mengatakan bahwa pusing berputar yang dirasakan skalanya 6.

 Keluhan ini juga pernah dialami pasien sekitar 2 bulan yang lalu, keluhan juga

Keluhan ini juga pernah dialami pasien sekitar 2 bulan yang lalu, keluhan juga timbul jam 03. 00 dimana malam sebelumnya pasien merasa kurang tidur. Atas keluhan tersebut pasien di rawat inap di RSUD Ungaran, dan di diagnosa vertigo oleh dokter. Selain itu pasien juga mengeluhkan kaku pada leher yang sudah timbul sejak 2 tahun yang lalu. Kaku pada leher dirasakan hilang timbul dan rasanya leher seperti berat, dimana kaku leher ini timbul saat pasien kelelahan. Saat kambuh, kaku leher yang dikeluhkan pasien terjadi sekitar 15 menit. Kaku pada leher pasien ini dirasakan menjalar sampai ke bahu. Keluhan kaku pada leher meningkat saat pasien tiduran dan berkurang jika dipijat. Selain itu pasien juga mengeluhkan mual, namun tidak muntah. Demam disangkal, pandangan kabur disangkal, penglihatan ganda disangkal, kejang disangkal, telinga berdenging disangkal, keluar cairan dari telinga disangkal, sakit gigi disangkal. BAB dan BAK normal. Pasien menyangkal adanya kesemutan dan kelemahan anggota gerak. Dikarenakan keluhan pusing berputar tersebut semakin memberat dan terasa sangat mual sehingga pasien dibawa ke IGD RSUD Ambarawa

RIWAYAT PENYAKIT DAHULU Riwayat keluhan serupa : diakui, 2 bulan yang lalu pasien juga

RIWAYAT PENYAKIT DAHULU Riwayat keluhan serupa : diakui, 2 bulan yang lalu pasien juga merasakan pusing berputar dan di rawat inap di RSUD Ungaran didiagnosa vertigo oleh dokter Riwayat sakit telinga Riwayat stroke : disangkal Riwayat tekanan darah tinggi : diakui dan pasien rutin minum obat Riwayat penyakit jantung : diakui, pada tahun 2007 pasien sering mengeluhkan nyeri dada yang dirasa tembus sampai ke punggung, berkeringat dingin hingga pingsan. Hingga pada tahun 2010 pasien disarankan dokter untuk oprasi klep jantung tapi karena merasa takut dan belum siap, pasien tidak melakukan oprasi sehingga keluhannya dirasakan terus mengalami perburukan sampai sering rawat inap di RS 2 -3 kali dalam 1 bulan. Akhirnya pada tahun 2013 pasien sudah mantap dan dilakukan oprasi pada klep jantungnya. Riwayat sinusitis : disangkal Riwayat batuk lama : disangkal Riwayat cedera / trauma kepala : disangkal Riwayat operasi : diakui, pasien operasi klep jantung 5 tahun yang lalu Riwayat sakit gigi / gigi berlubang : disangkal

RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA Riwayat keluhan serupa : disangkal Riwayat stroke : disangkal Riwayat DM

RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA Riwayat keluhan serupa : disangkal Riwayat stroke : disangkal Riwayat DM : disangkal Riwayat tekanan darah tinggi : diakui Riwayat tumor pada keluarga : disangkal

RIWAYAT SOSIAL EKONOMI Pasien merupakan seorang wiraswasta, pasien biasa mengotrol penjualan beras di toko

RIWAYAT SOSIAL EKONOMI Pasien merupakan seorang wiraswasta, pasien biasa mengotrol penjualan beras di toko Pasien gemar makanan yang asin dan bersantan Datang dengan status pasien BPJS non PBI, kesan ekonomi baik Pasien menyangkal pernah minuman keras atau merokok Pasien rutin olahraga renang seminggu sekali Pasien menyangkal memakai obat-obatan terlarang dan jamuan rutin.

RIWAYAT PENGOBATAN Pasien belum minum obat untuk keluhannya Pasien riwayat minum obat untuk penyakit

RIWAYAT PENGOBATAN Pasien belum minum obat untuk keluhannya Pasien riwayat minum obat untuk penyakit jantungnya yaitu warfarin 1 x 2, bisoprolol 1 x 1, candesartan 8 mg 1 x 1, dan simvastatin 20 mg 1 x 1

ANAMNESIS SISTEM Sistem cerebrospinal Sistem kardiovascular Sistem respiratorius : Pusing berputar : Tidak ada

ANAMNESIS SISTEM Sistem cerebrospinal Sistem kardiovascular Sistem respiratorius : Pusing berputar : Tidak ada keluhan Sistem gastrointestinal : Mual (+) Sistem neuromuskuler : Kaku pada bagian leher Sistem urogenital : Tidak ada keluhan Sistem integumen : Tidak ada keluhan

DISKUSI PERTAMA Berdasarkan hasil anamnesis didapatkan pasien mengeluhkan pusing berputar seakan dunia disekitarnya berputar

DISKUSI PERTAMA Berdasarkan hasil anamnesis didapatkan pasien mengeluhkan pusing berputar seakan dunia disekitarnya berputar Vertigo adalah sensasi gerakan atau rasa gerak dari tubuh seperti rotasi (memutar) tanpa sensasi perputaran yang sebenarnya, dapat sekelilingnya terasa berputar atau badan yang berputar. Kondisi ini merupakan gejala yang menandakan adanya gangguan pada sistem vestibuler. Berdasarkan klinis, vertigo dibagi menjadi dua kategori yaitu vertigo vestibular dan vertigo non-vestibular

 Pada pasien terdapat keluhan pusing berputar yang timbul mendadak dan hilang timbul, dan

Pada pasien terdapat keluhan pusing berputar yang timbul mendadak dan hilang timbul, dan bersifat episodik, tidak dipengaruhi oleh perubahan kepala, terdapat keluhan mual, keringat dingin Berdasarkan hasil anamnesis tersebut, dapat disimpulkan pasien mengalami vertigo tipe vestibular. Pusing berputar ini hingga menyebabkan pasien tidak dapat melakukan aktivitas, gejala otonom (+), keluhan ini umumnya terjadi pada vertigo perifer. Sedangkan pada vertigo tipe sentral, bangkitan vertigo lebih lambat, dengan derajat yang ringan, tidak dipengaruhi oleh gerakan kepala, tidak ada gangguan pendengaran. Pada pasien didapatkan gambaran klinis vertigo vestibular tipe perifer dan sentral (mixed type).

 Selain itu pasien juga mengeluhkan kaku pada leher yang sudah timbul sejak 2

Selain itu pasien juga mengeluhkan kaku pada leher yang sudah timbul sejak 2 tahun yang lalu. Kaku pada leher dirasakan hilang timbul dan rasanya leher seperti berat, dimana kaku leher ini timbul saat pasien kelelahan. Saat kambuh, kaku leher yang dikeluhkan pasien terjadi sekitar 15 menit. Kaku pada leher pasien ini dirasakan menjalar sampai ke bahu Kaku pada leher dan leher terasa berat dapat terjadi karena adanya spasme pada otot leher secara terus menerus. Kecemasan, kelelahan depresi dapat menimbulkan ketegangan pada otot-otot tersebut. Dalam praktek klinik sangat penting untuk membedakan dua gejala utama. Nyeri servikal yang diikuti dengan nyeri radikuler dapat disebabkan oleh: • Spondylosis servikalis • HNP servikalis • Trauma tulang belakang • Tumor Pemeriksaan foto polos servikal dua posisi menjadi tes diagnostik pertama yang sering dilakukan pada pasien dengan keluhan nyeri leher.

Pada gangguan katup jantung telah dihipotesiskan bahwa myotendinous persimpangan papilaris ventrikel mengandung neuroreceptors Pasien

Pada gangguan katup jantung telah dihipotesiskan bahwa myotendinous persimpangan papilaris ventrikel mengandung neuroreceptors Pasien memilikiotot riwayat hipertensi dan penyakit jantung, pada tahun 2007 pasiensensoris sering mengeluhkan nyeri dada yangaferen dirasa tembus ke punggung, berkeringat dingin hingga yang menghasilkan sinyal yang sampai bisa memodifikasi respon refleks otonom. pingsan. Hingga pada tahun 2010 pasien disarankan dokter untuk oprasi klep jantung tapi Karena otonom mempersarafi sistem kardiovaskular, kelenjar karena sistem merasa saraf takut dan belum siap, pasien tidak melakukan oprasi sehingga keluhannya eksokrin, involuntary muscles, otonom dapat dirasakandan terusperipheral mengalami perburukan sampai sering disfungsi rawat inap di RS 2 -3 kali dalam 1 bulan. Akhirnya pada tahun 2013 pasienyang sudahluas mantap dan dilakukan oprasi pada klep jantungnya menghasilkan variasi gejala termasuk pusing berputar, palpitasi, kecemasan, sakit kepala, kelelahan, gangguan gastrointestinal, dan syncope

 Pada riwayat Penyakit Keluarga terdapat riwayat hipertensi, tidak ada yang mempunyai keluhan serupa,

Pada riwayat Penyakit Keluarga terdapat riwayat hipertensi, tidak ada yang mempunyai keluhan serupa, riwayat tumor pada keluarga juga disangkal. Hal ini ditanyakan dengan maksud untuk menyingkirkan kemungkinan dari kelainan organ atau genetik akibat turunan. Pasien gemar makanan asin dan bersantan, dimana ini merupakan factor resiko hipertensi dan makanan bersantan dapat miningkatkan kadar kolesterol. Faktor penyebab vertigo adalah Sistemik, Neurologik, Ophtalmologik, Otolaringologi, Psikogenik, dapat disingkat SNOOP. Pada pasien ini megarah ke sistemik dan neurologic

DIAGNOSIS SEMENTARA Diagnosis klinis : Pusing berputar, mual Diagnosis topis : organ vestibular: perifer

DIAGNOSIS SEMENTARA Diagnosis klinis : Pusing berputar, mual Diagnosis topis : organ vestibular: perifer dd sentral, organ non vestibular Diagnosis etiologi : cervicogenic, dd/ otogenik, dd/ general disease

PX FISIK Status Generalis: KU : tampak sakit sedang Kesadaran : compos mentis (GCS

PX FISIK Status Generalis: KU : tampak sakit sedang Kesadaran : compos mentis (GCS E 4 -V 5 -M 6) Tanda Vital : Tekanan Darah : 120/70 mm. Hg Nadi : 74 kali/ menit Tenggorokan ditengah Respirasi : 21 kali/ menit Leher Suhu : 36, 5 o. C Kepala merata : normocephal, rambut hitam, distribusi Thoraks : simetris, normochest, VBS +/+, rhonki /-, wheezing -/-, BJ I dan II regular, murmur (-), gallop (-) Mata : edema palpebra (-/-), konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), pupil bulat isokor ø 3 mm/3 mm, RCL+/+, RCTL+/+, refleks kornea+/+ Telinga : bentuk normal, lubang lapang, membran timpani intak, discharge (-) Hidung : deformitas (-), deviasi septum (-), sekret (-) : mukosa tidak hiperemis, uvula : simetris, tidak ada pembesaran KGB Abdomen : datar, supel, bising usus (+), hepar dan lien tidak teraba

 Status Psikiatri Tingkah laku : Normoaktif Perasaan hati : Normoritmik Orientasi : Orientasi

Status Psikiatri Tingkah laku : Normoaktif Perasaan hati : Normoritmik Orientasi : Orientasi orang, waktu, dan tempat baik Kecerdasan : Dalam batas normal Daya ingat : Dalam batas normal Status Neurologis Sikap : Simetris dan lurus Gerakan abnormal : Tidak ada gerakan abnormal Kognitif komunikasi : Tidak ada gangguan

Anggota gerak atas Kanan Kiri Gerakan Bebas Kekuatan 5 5 Tonus N N Trofi

Anggota gerak atas Kanan Kiri Gerakan Bebas Kekuatan 5 5 Tonus N N Trofi E E Refleks fisiologis + + Refleks patologis - - Sensibilitas Dbn Anggota gerak bawah Kanan Kiri Gerakan Bebas Kekuatan 5 5 Tonus N N Trofi E E Refleks fisiologis + + Refleks patologis - - Sensibilitas Dbn

 Nervus Kranialis Pemeriksaan Khusus Dbn Romberg test: (+) Nistagmus: (+) Tandem gait test:

Nervus Kranialis Pemeriksaan Khusus Dbn Romberg test: (+) Nistagmus: (+) Tandem gait test: (+) Fukuda test: (+) Lermit test : (+) Past Pointing test: (+)

PX PENUNJANG PEMERIKSAAN HASIL NILAI RUJUKAN 10, 9 L 13, 2 – 17, 3

PX PENUNJANG PEMERIKSAAN HASIL NILAI RUJUKAN 10, 9 L 13, 2 – 17, 3 g/dl Leukosit 7, 81 3, 8 – 10, 6 ribu Limfosit 1, 73 1, 0 – 4, 5 x 103/mikro Monosit 0, 551 0, 2 – 1, 0 x 103/mikro Eosinofil 0, 381 0, 04 – 0, 8 x 103/mikro Basofil 0, 150 0 – 0, 2 x 103/mikro Neutrofil 5, 00 1, 8 – 7, 5 x 103/mikro Limfosit % 22 L 25 – 40% Monosit % 7, 05 2 – 8% Eosinofil % 4, 88 2 – 4% Basofil % 1, 92 0 – 1% Neutrofil % 64, 0 50 – 70% Eritrosit 4, 08 L 4, 4 – 5, 9 juta Hematokrit 33, 4 L 40 – 52 % Trombosit 405 H 150 – 400 ribu MCV 82 82 – 98 f. L MCH 26, 8 L 27 – 32 pg 32, 7 32 – 37 g/dl DARAH LENGKAP Hemoglobin MCHC

KIMIA KLINIK GDS 79 74 – 108 mg/dl SGOT 14 0 – 50 U/L

KIMIA KLINIK GDS 79 74 – 108 mg/dl SGOT 14 0 – 50 U/L SGPT 9 0 – 50 U/L Ureum 23, 9 10 – 50 mg/dl 1, 33 H 0, 62 – 1, 1 mg/dl 31 L >40 mg/dl 163, 4 H <150 mg/dl Asam urat 6, 28 2 – 7 mg/dl Cholesterol 217 <245 mg/dl Trigliserida 113 70 – 140 mg/dl Kreatinin HDL Direct LDL Cholesterol

RO CERVICAL AP/LATERAL/OBLIQUE • Alignment lordotik • Spondylosis cervikalis • Penyempitan formen dan diskus

RO CERVICAL AP/LATERAL/OBLIQUE • Alignment lordotik • Spondylosis cervikalis • Penyempitan formen dan diskus intervertebralis C 4 -5 kiri • Tak tampak kompresi maupun listesis • Kalsifikasi ligament nuchae

EKG Kesan: IHD

EKG Kesan: IHD

DISKUSI KEDUA Dari hasil pemeriksaan diatas, ditemukan bahwa Romberg test (+), nistagmus (+), fukuda

DISKUSI KEDUA Dari hasil pemeriksaan diatas, ditemukan bahwa Romberg test (+), nistagmus (+), fukuda test (+), tandem gait (+), past pointing (+), dimana dari hasil pemeriksaan tersebut maka pada pasien ini lebih mengarah ke vertigo central. Pemeriksaan penunjang darah rutin Hb, eritrosit dan HT pasien menurun, trombosit meningkat dan kimia klinik, kreatinin pasien meningkat, HDL-direct menurun dan LDL cholesterol meningkat.

 Dari hasil pemeriksaan rontgen cervicalis didapatkan kesan: spondilosis cervicalis dan penyempitan foramen dan

Dari hasil pemeriksaan rontgen cervicalis didapatkan kesan: spondilosis cervicalis dan penyempitan foramen dan diskus intervertebralis C 4 -C 5. Dari pemeriksaan radiologi ditemukan kemungkinan penyebab dapat berasal dari cervicogenik, yakni adanya spondilosis servicalis dan penyempitan foramen intervertebralis C 4 -C 5. Vertigo berkaitan dengan perubahan degeneratif pada pasien spondilosis servikalis dan hilangnya aliran darah ke otak. Pada spondilitis servikalis pembentukan osteofit dapat menekan arteri vertebralis yang menyebabkan oklusi mekanis dan menurunkan aliran darah sehingga timbul keluhan vertigo. Hal ini juga didukung dengan hasil pemeriksaan lermit test (+), dimana pemeriksaan ini dilakukan dengan memfleksikan leher pasien dan dikatakan positif jika terdapat nyeri menjalar yang dirasakan pasien, hal ini terjadi karena adanya spondylitis servikalis. Dari hasil pemeriksaan EKG didapatkan kesan IHD, walaupun pasien saat ini tidak mengeluhkan keluhan jantung lagi, dimana gambaran ini dapat terjadi dikarenakan pasien memiliki riwayat penyakit jantung sejak tahun 2007. Jika didapatkan gambaran EKG patologis dengan klinis yang negative maka dinamakan ST atau T nonspesifik.

DIAGNOSIS AKHIR Diagnosis klinis : Pusing berputar, mual Diagnosis topis : organ vestibular, organ

DIAGNOSIS AKHIR Diagnosis klinis : Pusing berputar, mual Diagnosis topis : organ vestibular, organ non vestibular Diagnosis etiologi : cervicogenic, dd/ general disease cardiogenic

PLANNING Terapi : IVFD Asering 20 tpm Inj. Ranitidin 2 x 1 amp Diagnostik:

PLANNING Terapi : IVFD Asering 20 tpm Inj. Ranitidin 2 x 1 amp Diagnostik: MRI Inj. Metycobalamin 1 x 1 amp Konsul fisioterapi pro pemasangan collar Inj. Piracetam 2 x 3 Inj. Ondancentron 3 x 1 amp (prn) PO Betahistin 3 x 2 PO Clobazam 2 x 5 neck Konsul Sp. PD

PROGNOSIS Death : Dubia ad bonam Disease : Dubia Dissability : Dubia ad bonam

PROGNOSIS Death : Dubia ad bonam Disease : Dubia Dissability : Dubia ad bonam Discomfort : Dubia Dissatisfaction : Dubia Distutition : Dubia