STRATEGI KOMUNIKASI PEMBANGUNAN Difusi Inovasi Strategi komunikasi pembangunan
STRATEGI KOMUNIKASI PEMBANGUNAN: Difusi Inovasi
Strategi komunikasi pembangunan LINEAR PARTISIPATI F • Difusi inovasi • Pemasaran sosial • Komunikasi, Informasi, Edukasi (KIE) • Media partisipatif • Komunikasi perubahan sosial (PRA/PRCA)
Strategi komunikasi linier • Pada awal pembangunan di Indonesia, proses komunikasi yang digunakan ialah model difusi linier Berlo, yaitu SMCR, yaitu S (sumber), M (Media dan metode), C (channel atau saluran) dan R (receiver). – Sumber: pemerintah (peneliti pertanian yg mengembangkan gagasan/inovasi) yg melaksanakan proses difusi – Media: media yg digunakan untuk menyampaikan pesan, mis: radio, media cetak atau media luar ruang – Channel atau saluran komunikasi: para petugas penyuluh lapangan (PPL), – Receiver: petani sebagai pihak yang akan menerima berbagai gagasan baru dalam mengembangkan pertanian • Model komunikasi mengikuti TEORI DIFUSI INOVASI yg dikembangkan ROGERS
DIFUSI INOVASI • Everett Rogers – meneliti difusi inovasi dari kacamata komunikasi pembangunan/sebagai paradigma pembangunan. • Peneliti lain: – Winston/Bjiker - Science Technology and Society/SCOT – Freeman/Soete/Schumpeter - The Economic importance of innovation.
DIFUSI • Proses dimana inovasi dikomunikasikan melalui saluran tertentu seiring waktu kepada anggota dalam suatu sistem sosial.
DIFUSI • Dalam konteks difusi inovasi, komunikasi merujuk pada: Proses dimana partisipan berbagi informasi untuk meraih kesepahaman bersama (mutual understanding)
DIFUSI • Difusi adalah jenis komunikasi dimana pesannya adalah mengenai ide baru. • Kebaruan ide membuat difusi memiliki ciri khusus – menjadikan adanya derajat ketidakpastian yg terlibat dalam difusi.
PROSES DIFUSI INOVASI Difusi adalah proses tersebarnya suatu inovasi ke dalam sistem sosial melalui saluran komunikasi selama periode waktu tertentu. Dalam kaitannya dengan sistem sosial, difusi juga merupakan suatu jenis perubahan sosial, yaitu proses terjadinya perubahan struktur dan fungsi dalam suatu sistem sosial. Ketika inovasi baru diciptakan, disebarkan, dan diadopsi atau ditolak anggota sistem perubaha sosial, maka konsekuensinya yang uatam adalah terjadinya perubahan sosial (Everett M. Rogers dan F. Floyd Shoemaker). Difusi inovasi termasuk ke dalam pengertian peran komunikasi secara luas dalam mengubah masyarakat melalui penyebarserapan ide-ide dan hal-hal yang baru. Berlangsungnya suatu perubahan sosial, di antaranya disebabkan diperkenalkannya ataupun dimasukkannya hal-hal, gagasan-gagasan, dan ide-ide yang baru. Hal-hal baru tersebut dikenal sebagai inovasi (Zulkarimen Nasution).
4 Elemen Difusi inovasi • • • Difusi merupakan proses dimana: 1) inovasi 2) dikomunikasikan melalui saluran tertentu 3) seiring waktu 4) pada anggota sebuah sistem sosial
1. Inovasi • Inovasi teknologi di satu sisi menciptakan suatu ketidakpastian di sisi lain memberikan peluang untuk mengurangi ketidakpastian: • Ketidakpastian yg meningkat (tentang konsekuensi inovasi) • Ketidakpastian yg berkurang (karena informasi tentang teknologi)
1. Inovasi • Potensi mengurangi ketidakpastian memberikan motivasi kepada individu untuk belajar tentang inovasi tsb • Setelah mencari informasi maka ketidakpastian berkurang tentang konsekuensi inovasi, sehingga keputusan adopsi akan diambil • Jadi, proses pengambilan keputusan inovasi intinya tentang PENCARIAN INFORMASI(INFORMATION SEEKING) yg membuat individu mengurangi ketidakpastian tentang keuntungan dan kerugian inovasi
1. Inovasi • 2 jenis informasi tentang inovasi: 1. Ini tentang apa? Bagaimana melakukannya? 2. Informasi terkait evaluasi inovasi – apa konsekuensinya? Kekurangan dan kelebihannya?
1. Inovasi • • • KARAKTERISTIK INOVASI Relative Advantage Compatability Complexity Trialability Observability
The Innovation • Relative Advantage – keunggulan komparatif dibanding teknologi lain yg sudah ada – bisa yg dipersepsikan, atau diukur menurut ekonomi, prestise sosial, kenyamanan dan kepuasan
The Innovation • Compatibility – kesesuaian dengan nilai 2 yg sudah ada, pengalaman masa lalu, kebutuhan adopter potensial (dan sistem sosialnya) • Complexity – derajat persepsi kesulitan inovasi untuk dipahami dan digunakan.
The Innovation • Trialability – seberapa besar inovasi bisa dicoba secara terbatas. Inovasi yang trialable memberikan ketidakpastian yg lebih rendah bagi adopter potensial. • Observability – seberapa besar hasil inovasi dapat dilihat oleh orang lain.
1. Inovasi • Re-invention – pengadopsian inovasi tidak berarti hanya sebagai peran pasif mengimplementasikan templat standar dari ide baru.
2. Saluran Komunikasi • Cara pesan sampai dari satu individu ke individu lainnya • Hubungan pertukaran informasi menentukan kondisi dimana sumber akan/tidak akan menyalurkan inovasi kepada pmerina dan efek dari pertukaran tsb
2. Saluran Komunikasi • Media massa – cara paling efisien untuk menciptakan kesadaran pengetahuan tentang suatu ide • Saluran interpersonal– lebih efektif dalam persuasi individu untuk menerima suatu ide baru
Unsur Difusi dan Kesamaannya dengan Model Komunikasi S-M-C-R-E S • Penemu • Ilmuwan • Agen pembaru • Pemuka pendapat M C Inovasi : • Interpersonal -Gagasan • Media massa -Metode -Alat R Anggota sistem sosial E • Pengetahuan • Perubahan Sikap • Perubahan tingkah laku (Menerima atau menolak) 20
2. Saluran Komunikasi • Individu tidak mengevaluasi informasi berdasarkan penilaian ilmiah tentang konsekuensi – tetapi bergantung pada penilaian subyektif yg disampaikan oleh sekitarnya. • Jadi difusi merupakan proses sosial.
2. Saluran Komunikasi • Semakin dekat (semakin homofili) 2 orang individu, semakin sering dan lebih berhasil pertukaran ide antar mereka.
2. Saluran Komunikasi • Masalahnya – dalam difusi inovasi: partisipan biasanya heterofili sehingga komunikasi kurang efektif sangat mungkin terjadi.
3. Waktu • Elemen WAKTU berkaitan dengan: – Proses pengambilan keputusan inovasi – Keinovatifan individu – Laju adopsi dalam suatu sistem
PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN INOVASI • Proses dimana individu melalui pertama mengetahui inovasi menjadi membentuk sikap tentang inovasi yg mengarah pada mengambil keputusan tentang adopsi/menolak inovasi.
PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN INOVASI • • • Terdapat 5 tahapan: (1) knowledge/PENGETAHUAN (2) persuasion/PERSUASI (3) decision/KEPUTUSAN (4) implementation/IMPLEMENTASI (5) confirmation/KONFIRMASI
PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN INOVASI • Knowledge – Terjadi saat individu atau unit pengambil keputusan lainnya belajar tentang keberadaan inovasi dan memahami bagaimana cara kerjanya. • Persuasion – Terjadi saat individu atau unit pengambil keputusan lainnya membentuk sikap positif atau negatif tentang inovasi. • Decision – Terjadi saat individu atau unit pengambil keputusan lainnya terlibat kegiatan yang mengarah pada pilihan untuk mengadopsi atau menolak inovasi.
PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN INOVASI • Implementation – Terjadi saat individu atau unit pengambil keputusan lainnya melakukan inovasi. Re-invention (penemuan ulang) kemungkinan terjadi pada tahap ini. • Confirmation – Terjadi saat individu atau unit pengambil keputusan lainnya mencari penguat tentang keputusan inovasi yg sudah dibuat, tetapi mereka dapat mengubah keputusan sebelumnya jika terpapar inovasi yg berlawanan
PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN INOVASI • Pada tahap KNOWLEDGE individu ingin mengetahui tentang apa inovasi itu dan bagaimana cara kerjanya dan mengapa bisa begitu. Menggunakan saluran media massa
PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN INOVASI • Pada tahap persuasi, individu ingin mengetahui tentang keuntungan dan kerugian inovasi pada situasi pribadinya • menggunakan jaringan interpersonal
PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN INOVASI • Pada akhirnya, proses pengambilan keputuan inovasi mengarah pada ADOPSI atau PENOLAKAN
KEINOVATIFAN DAN KATEGORI ADOPTER • “Keinovatifan” atau “Innovativeness” Derajat sejauh mana individu atau unit adopsi lainnya secara relatif lebih dulu mengadopsi ide baru dibanding anggota sistem lainnya. • Anggota dari setiap kategori yg sama biasanya mirip satu sama lain
KEINOVATIFAN DAN KATEGORI ADOPTER • Kategori adopter • (1) innovators – PERINTIS – Sangat kosmopolit & terbuka pada hal baru • (2) early adopters – PELOPOR – Biasanya merupakan opinion leader • (3) early majority – PENGANUT DINI – Menyediakan “legitimasi” bagi inovasi • (4) late majority – PENGANUT LAMBAT – Kaum skeptis • (5) laggards – KAUM KOLOT – Tidak mau berubah, percaya pada status quo
Rogers (1983) mengelompokkan pengadopsi inovasi sebagai berikut: (1) Perintis (innovator), yang mencakup sekitar 2. 5 persen dari suatu populasi, (2) Pelopor (earlyadopter) sekitar 13. 5 persen, (3) Penganut dini (early majority) sekitar 34 persen, (4) Penganut lambat (late majority) sekitar 34 persen, dan (5) Kaum kolot (laggard) sekitar 16 persen
LAJU ADOPSI • LAJU ADOPSI - Kecepatan relatif dimana inovasi diadopsi oleh anggota sistem sosial • Saat sejumlah individu mengadopsi ide baru diplot berdasarkan frekuensi kumulatif, menghasilkan kurva distribusi berbentuk S.
LAJU ADOPSI
LAJU ADOPSI • Kebanyakan inovasi memiliki pola distribusi laju adopsi berbentuk S (kurva S). • Tapi ada variasi pada kemiringan S tergantung inovasinya • Ide baru terdifusi sangat cepat dan kurva S menjadi curam. • Inovasi lain memiliki laju adopsi lambat, sehingga kurva S lebih gradual dengan kemiringan yg landai.
LAJU ADOPSI • Juga terdapat perbedaan pada laju adopsi bagi inovasi yg sama dalam sistem sosial yg berbeda.
SISTEM SOSIAL • Definisi: unit yg saling berhubungan yg terlibat dalam pemecahan masalah bersama untuk mencapai tujuan bersama. • Tujuan bersama ini yg mengikat mereka dalam sistem tsb.
SISTEM SOSIAL • Struktur sosial sistem mempengaruhi difusi inovasi dengan berbagai cara: – Bagaimana struktur sosial sistem mempengaruhi difusi – Efek norma pada difusi – Peran opinion leader
STRUKTUR SOSIAL • Struktur memberikan keteraturan dan stabilitas pada perilaku manusia dala sistem; memberikan seseorang dapat memperkirakan perilaku dengan tepat. • Struktur merepresentasikan 1 jenis informasi, dimana ia mengurangi ketidakpastian
STRUKTUR SOSIAL • Struktur lainnya adalah struktur komunikasi, yaitu: Elemen 2 yg bisa dibedakan dalam alur komunikasi berpola dalam sistem. • Struktur komunikasi adalah jaringan interpersonal yg menghubungkan anggota 2 sistem, menentukan siapa yg berinteraksi dengan siapa dan pada keadaan yg bagaimana.
STRUKTUR SOSIAL • Kurang berkembangnya struktur komunikasi dalam suatu sistem dapat dilihat jika setiap individu berbicara pada anggota lainnya dengan kemungkinan yg sama • Kelas dalam masyarakat dapat dianggap sebagai struktur sosial juga struktur komunikasi.
STRUKTUR SOSIAL • Pola komunikasi yg teratur dalam suatu sistem memprediksi perilaku anggota individual dalam sistem sosial, termasuk kapan mereka mengadopsi inovasi • Jadi sulit untuk mempelajari bagaimna inovasi tersebat tanpa mengetahui struktur sosial dimana adopter potensial berada.
NORMA SISTEM DAN DIFUSI • Norma: pola perilaku yg mendasar pada anggota sistem sosial. Norma termasuk serangkaian perilaku yg ditolerir yg menjadi pedoman atau standar bagi perilaku anggota sistem sosial • Norma sistem memberikan individu bagaimana harus berperilaku. Sehingga normal sistem dapat dianggap sebagai hambatan bagi perubahan. • Norma dapat beroperasi pada level bangsa, negara, komunitas agama, organisasi, atau sistem lokal seperti desa.
OPINION LEADERS • Anggota paling inovatif (INOVATOR) dalam sistem biasanya dianggap melenceng dari sistem sosial • Sehingga memiliki kredibilitas rendah oleh anggota biasa dalam sistem • Jadi peran mereka dalam difusi terbatas.
OPINION LEADERS • Anggota lainnya berfungsi sebagai opinion leader atau pemuka pendapat. Mereka memberikan saran dan informasi tentang inovasi kepada orang banyak dalam sistemnya. • Merekalah opinion leader.
OPINION LEADERS • Opinion leadership is: derajat seberapa besar individu mampu mempengaruhi sikap ata perilaku individu lainnya. • Kepemimpinan ini tidak selalu mengikuti posisi formal individu • Opinion leadership diperoleh dan dipertahankan oleh sifat individu – Kompetensi teknis – Aksesibilitas sosial – Mengikuti norma sistem sosial
OPINION LEADERS • Sehingga saat sistem sosial berorientasi pada perubahan, opinion leaders termasuk inovatif; tapi jika norma sistem sosial menolak perubahan, perilaku opinion leader juga merefleksikan norma ini
OPINION LEADERS • Dibandingkan pengikutnya, opinion leader: – Lebih terpapar segala jenis komunikasi eksternal – Memiliki status sosial yg lebih tinggi – Lebih inovatif (meskipun derajat keinovatifannya tergantung pada norma sistem)
OPINION LEADERS • Opinion leader memiliki posisi yg terpandang dalam struktur komunikasi sistemnya • Mereka adalah pusatnya dalam jaringan komunikasi interpersonal – individu yg saling terhubung oleh alur informasi berpola
Jaringan komunikasi Gapoktan
- Slides: 53