SISTEM INOVASI DAERAH Herry Suhermanto JFP Madya Bappenas

SISTEM INOVASI DAERAH Herry Suhermanto JFP Madya – Bappenas

PE ME RIN S INOVASI ITA RS IVE UN herry suhermanto JARINGAN LEMBAGA • Kegiatan penelitian, pengembangan, dan/ atau perekayasaan yang bertujuan mengembangkan penerapan praktis nilai dan konteks ilmu pengetahuan yang baru, atau cara baru untuk menerapkan Iptek yang telah ada kedalam produk atau proses produksi (workshop SINAS, 2010) TA H inovasi DUNIA USAHA 2

Wirausaha, Iptek, dan Inovasi • Schumpeter (1911): Wirausaha sebagai inovator adalah aktor kunci dalam menggerakkan ekonomi. • Schumpeter (1942): Kegiatan inovatif wirausaha berkontribusi (feeds) pada proses destruksi kreatif yakni sebagai penyebab dari hadirnya gangguan yang konstan pada keseimbangan sistem ekonomi, dan membangun peluang bagi terbentuknya ekonomi rente. • Dalam menuju keseimbangan barunya, putaran inovasi akan membawa lebih banyak lagi wirausaha ke dalam sistem ekonomi peningkatan jumlah wirausaha membawa peningkatan pertumbuhan ekonomi • Cipolla (1981); Lazonick (1991): wirausaha penting untuk pertumbuhan ekonomi jangka panjang dengan perilakunya: mengadopsi teknologi produksi baru, realokasi SD untuk peluang usaha baru (resiko), diversifikasi produk, mengenalkan kompetisi, penetrasi pasar (membuka pasar) herry suhermanto Sumber: Poh Kam Wong, et. al. (2005) Enterpreneurship, Innovation, and Economic Growth. Springer. http: //nus. academia. edu 3

DIFUSI IPTEK Wirausaha Baru Destruktif, resiko &kapabilitas Konstruktif, income choice LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN Penciptaan/ pembentukan Nilai DORONGAN PENAWARAN Siapa dan dimana Pengembangan IPTEK PASAR/ MASYARAKAT DORONGAN PERMINTAAN Apa dan bagaimana Sumber: http/bappeda. bantulkab. go. id herry suhermanto 4

Indikator inovasi • Solow (1956): peningkatan kapital dan tenaga kerja (jumlah, kualitas, dan produktifitas) • Mansfield (1972): belanja riset dan pengembangan (R&D) • Griliches (1990): hasil inovasi misal hak paten • Nadiri (1993): pertumbuhan temuan • Perubahan teknologi keputusan agen dalam rangka memaksimalkan keuntungan • Pertumbuhan produktifitas Iptek, inovasi, laba, substitusi teknologi • Romer (1990): alasan berinovasi (motif), mendukung argumen Kirzner (1973): wirausaha memiliki perilaku kompetitif yang menghidupkan proses pasar (i. e. pemain baru, peniru inovatif di arena pasar yang baru) • Iptek, bisnis usaha baru, pemain baru pertumbuhan herry suhermanto Sumber: Poh Kam Wong, et. al. (2005) Enterpreneurship, Innovation, and Economic Growth. Springer. http: //nus. academia. edu 5

EKONOMI PERTANIAN EKONOMI INDUSTRI ∆ POLA PIKIR o o o 4 3 2 1 PERGESERAN ORIENTASI EKONOMI INFORMASI EKONOMI KREATIF/ INOVATIF NOT JUST FUNCTION BUT ALSO. . . DESIGN NOT JUST ARGUMENT BUT ALSO. . . STORY NOT JUST FOCUS BUT ALSO. . . SYMPHONY NOT JUST LOGIC BUT ALSO. . . EMPATHY NOT JUST SERIOUSNESS BUT ALSO. . . PLAY NOT JUST ACCUMULATION BUT ALSO. . . MEANING herry suhermanto 6

KONSEPSI EKONOMI KREATIF TRANSFORMASI SOSIAL & SUMBER DAYA SDM IPTEK ENDOW MENT Pengumpul dan berburu MASYARAKAT BERKEMBANG SDM IPTEK ENDOW MENT Berpindah dan bertani SDM IPTEK ENDOW MENT Manufaktur dan jasa Pertanian dan pertambangan MASYARAKAT MAJU SDM IPTEK ENDOW MENT KNOWLEDGE ECONOMY RESOURCE ECONOMY MASYARAKAT TRADISIONAL R&D, inovasi & cetak biru Rantai Nilai Generik Industri Kreatif Creation/ Origination Production Distribution herry suhermanto Commercialization 7

POLA PIKIR 1. POLA PIKIR DISIPLINER 1. PENDIDIKAN 2. POLA PIKIR MENSINTESA 2. LUAS, FLEKSIBEL, MULTI DISIPLIN 3. POLA PIKIR KREATIF/ INOVATIF 3. BAKAT, DESAIN, TREND SETTER 4. POLA PIKIR PENGHARGAAN/ KEUNTUNGAN 4. HAK, TOLERANSI, RESPEK 5. POLA PIKIR ETIS 5. MORAL, PRODUKTIF herry suhermanto 8

KOMPONEN PEMBERDAYAAN KUMKM KOMPETITOR & PESAING, WUB & PEMAIN LAMA DAYA BELI Peningkatan produktifitas dan daya saing , sejalan dengan peningkatan kreatifitas & inovasi herry suhermanto 9

Faktor yang Mempengaruhi Aktivitas Kewirausahaan 10 Struktur Harga dan Biaya Ruang utk Inovasi Potensi pasar Struktur pajak Tingkat modal Regulasi Keuntungan Pertumbuhan Prospek masa depan Pengangguran Ketidakpuasan Kebutuhan kemandirian/ kontrol Pengalaman Kerja Jumlah tahun Halangan Untuk Masuk Tingkat Aktivitas Kewirausahaa n Situasi dan posisi kerja Panutan Konsentrasi Pendidikan Tingkat kompetisi Jaringan pribadi Kompetensi Pengalaman tim Skala ekonomi Pengetahuan terembunyi Pelatihan kerja Pendidikan Kewirausahaan Media Penghargaan Panutan Terdekat Tingkat pendidikan

Perubahan Peran Pemerintah Dalam Pembangunan Nasional Globalisasi Dan Otonomi Daerah/ Desentralisasi Perubahan Lingkungan Strategis q q q Sosial Politik Budaya Ekonomi Hukum Dsb. Perubahan Paradigma Pembangunan q q Permasalahan Isu Strategik Agenda Utama Prioritas: q Sektor q Wilayah Perubahan Peran Masyarakat (Swasta, LSM, RT) Perubahan dalam Peran Pemerintah q Partisipator q Pelayanan Publik q Bentuk Intervensi q Fasilitator q Regulator/Pengatur q Motivator q Protector/Pelindung herry suhermanto Hasil-Hasil Pembangunan q q q q q Kesejahteraan Kemajuan Kedaulatan Kemandirian Kemartabatan Keadilan Kemerdekaan Kemanusiaan Kesatuan, dsb. 11

Model Pengembangan Ekonomi Kreatif The Triple Helix Pemerintah Bisnis Akademis Kelembagaan Keuangan Sumber daya Sektor Produktif IPTEK Masyarakat Landasan & Pilar Utama TRIPPLE HELIX herry suhermanto SUSTAINABLE GROWTH 12

LANGKAH-LANGKAH PEMERINTAH 1. Canangkan program percepatan ekonomi dengan kebijakan inovasi (EKONOMI KREATIF) 2. Bentuk TIM KHUSUS dalam koordinasi Menko menyiapkan program & pelaksanaannya 3. Undang dan berikan penugasan pada para Kepala Daerah untuk KOORD pelaks I s/d V KEGIATAN: INOVASI: I OUTPUT: § Lokasi, luasan, besaran, frekuensi § Kondisi alamiah, sosial, sarana, prasarana INVENTARISASI II RENCANA USAHA § Renstra bidang inovasi tiap lokasi, dan integrasi § “multi” Nilai: poleksosbud, han, eko § Manfaat dan hasil yang diharapkan III SELEKSI PENGELOLA, PENDIRIAN BADAN USAHA § Calon Terbaik § Terbentuk Badan Usaha § Kepastian Bagi Hasil: Pengelola, Pekerja, Rakyat, Pemprov, Pemkab/ kota IV V FASILITASI PELAKSANAAN § Jaminan kredit, equity, kredit § Izin dan sertifikasi § Sarana dan Prasarana § Operasi usaha oleh Badan Usaha § Monev produksi, Pemasaran, Keuangan, Lembaga, oleh lembaga independen herry suhermanto Sumber: Dr. Ir. Son Diamar, MSc. , Inovasi Kebijakan Ekonomi. ppt 13

Triple Helix: Aktor Penggerak Pengembangan Ekonomi Kreatif/ Inovatif AKADEMIS Pengembangan IPTEK murni dan terapan q PEMERINTAH Kurikulum Berorientasi Kreatif & Entrepreneurship q AKADEMIS q BISNIS Kebebasan Pers & Akademik Sarpras, arah kebijakan, peraturan, HRD Lembaga Pendidikan & Pelatihan Arahan Edukatif Iklim Usaha yang kondusif Insentif Riset Novetif Multidisiplin Kewirausahaan Business Coaching & Mentoring Skema Pembiayaan Penghargaan Insan Kreatif & Konservasi PEMERINTAH Produksi, pemasaran, daya saing Pemasaran & Business Matching Komunitas Kreatif BISNIS herry suhermanto 14

UU SPPN (No. 25/2004) HUBUNGAN PUSAT – DAERAH RPJMN/ RENSTRA K/ L KEMENTERIAN/ LEMBAGA INOVASI UU Keu. Neg (No. 17/2003 TP DEKON RKP/ RENJA GUBERNUR APBN RPJMD/ RENSTRA SKPD UB APBD PEMDA PROVINSI UU PEMDA (No. 32/2004 APBD INOVASI SKPD RKPD/ RENJA SKPD SASARAN Pelaks SKPD APBD BUPATI/ WALI PEMDA KAB/ KOTA SKPD APBD TP UB SKPD herry suhermanto 15

MODEL PERTUMBUHAN EKONOMI DAN INOVASI Laju Pertumbuhan Ekonomi Tahun dasar 1 GDP/ TK α 0 β 1 α α Pertumbuhan 2 kapital/ TK β 2 Pertumbuhan usaha baru Intensitas inovasi teknologi Sumber: Poh Kam Wong, et. al. (2005) Enterpreneurship, Innovation, and Economic Growth. Springer. http: //nus. academia. edu MINDSET DAN MOODSET KREATIF DIDUKUNG OLEH TALENTA DAN PEKERJA KREATIF MASYARAKAT BERPEMIKIRAN TERBUKA MENGKONSUMSI PRODUK KREATIF LOKAL DISEMINASI IPTEK (TERAPAN) NILAI TAMBAH, TINGKAT UTILISASI TINGGI & RAMAH LINGKUNGAN” AKSES KE SUMBER DAYA PENINGKATAN KAPASITAS DESAIN & TEKNOLOGI DIMINATI PASAR herry suhermanto KOMUNIKASI DAN DUKUNGAN KELEMBAGAAN KOMODITAS UNGGUL DI PASAR DN & LN PERAN DOMINAN WIRAUSAHAWAN NASIONAL “TERCAPAINYA TINGKAT KEPERCAYAAN & DISTRIBUSI INFORMASI YANG SIMETRIS ANTARA LEMBAGA KEUANGAN DENGAN INDUSTRI KREATIF” 16

Kematangan UMKM 17 Tingkat Kestabilan Duplikasi sistem dan Penjualan Saham (koordinatif) 5. Optimal Sistem Berjalan Baik (birokrasi) Penjualan Berkelanjutan (kontrol/ pengawasan) Pembentukan tim & Sistem (otonomi) One Man Show (kepemimpinan) Resiko Kegagalan Jual sistem/ saham/ merger/ Akuisisi/ waralaba 4. Mapan Sistem berjalan, HRD, delegasi 3. Pertumbuhan Penetrasi Pasar/ branding 2. Pembentukan Tim, managemen, Business plan 1. Permulaan

PENGUATAN JARINGAN KELEMBAGAAN DRN LIPI (MURNI) BPPT (TERAPAN) LITBANG PROV FORUM KOMUNIKASI SIDA KOMPETENSI INTI & KEUNGGULAN DAERAH BLU - SIDA AKSES KE SUMBER DAYA PENINGKATAN KAPASITAS SKRT/ ADM UU RPJPD RPJMD RENSTRA SKPD RKPD/ RENJA PARA PEMANGKU KEPENTINGAN DAERAH BALITBANGDA DISEMINASI IPTEK (TERAPAN) 1. 2. 3. 4. 5. PERGURUAN TINGGI KOMUNIKASI DAN DUKUNGAN KELEMBAGAAN TIM AHLI (Program Pendampingan, minimal 2 tahun) KUMKM 5. 4. 3. 2. 1. Optimal Mapan Tumbuh Pembentukan Pemula

Sandaran/ kerangka kerja Sistem Inovasi Daerah – SIDA KERANGKA DASAR TUJUAN • Terbuka pada ide kreatif dengan tujuan yang jelas dan capaian yang rasional • Berpikir strategis dan konsisten dalam kerangka ruang dan waktu (RPJPD, RPJMD, RENSTRA SKPD) • Fokus pada potensi dan kompetensi terbaik daerah • Meningkatkan daya saing ekonomi daerah • Mewadahi tim ahli melalui Forum komunikasi SIDA untuk solusi terbaik • Membantu diseminasi hasil R&D • Pembangunan ekonomi lokal berbasis IPTEKMAS • Pendayagunaan segenap potensi daerah secara efisien ekonomi berkualitas dan berkelanjutan • Membangun jejaring untuk melindungi sektor-sektor ekonomi lokal yang masih lemah • Memelihara daya dukung dan kualitas lingkungan • Menciptakan iklim investasi yang kondusif (red tape, kepastian hukum, profesionalisme) • Membangunan kewirausahaan Sumber: Diolah dari http/bappeda. bantulkab. go. id herry suhermanto 19

TERIMA KASIH