SKALA PENGUKURAN DAN INSTRUMEN PENELITIAN RITA TRI YUSNITA

  • Slides: 48
Download presentation
SKALA PENGUKURAN DAN INSTRUMEN PENELITIAN RITA TRI YUSNITA, SE. , MM.

SKALA PENGUKURAN DAN INSTRUMEN PENELITIAN RITA TRI YUSNITA, SE. , MM.

Outline Materi 1. 2. 3. 4. Macam-macam Skala Pengukuran Instrumen Penelitian Validitas dan Reliabilitas

Outline Materi 1. 2. 3. 4. Macam-macam Skala Pengukuran Instrumen Penelitian Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penyusunan Kuesioner

SKALA PENGUKURAN

SKALA PENGUKURAN

Skala Pengukuran merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan panjang pendeknya interval yang

Skala Pengukuran merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur, sehingga alat ukur tersebut bila digunakan dalam pengukuran akan menghasilkan data kuantitatif

Pengukuran Variabel Penelitian dapat dikelompokkan menjadi 4 Skala Pengukuran, yaitu : Skala Nominal Skala

Pengukuran Variabel Penelitian dapat dikelompokkan menjadi 4 Skala Pengukuran, yaitu : Skala Nominal Skala Ordinal Skala Interval Skala Ratio (rasio) Catatan: Lihat kembali materi kuliah ppt Variabel Penelitian dan Operasionalisasi Variabel

Macam-macam Skala Pengukuran 1. Skala Nominal adalah skala pengukuran yang menyatakan kategori atau kelompok

Macam-macam Skala Pengukuran 1. Skala Nominal adalah skala pengukuran yang menyatakan kategori atau kelompok dari suatu subyek. Yaitu skala yang diberikan pada objek sebagai label saja / kode dan tidak menunjukkan tingkatan Angka ini tidak dapat dioperasikan secara matematis ( kali, bagi, jumlah atau kurang ). Contoh jenis kelamin responden. Laki-laki = 1 Wanita = 2

Macam-macam Skala Pengukuran 2. Skala Ordinal adalah skala pengukuran yang meyatakan kategori sekaligus melakukan

Macam-macam Skala Pengukuran 2. Skala Ordinal adalah skala pengukuran yang meyatakan kategori sekaligus melakukan ranking terhadap kategori. Yaitu skala yang memberi arti prioritas/peringkat/ranking Dengan jarak rentang yang tidak sama. Skala ini dapat dioperasikan secara matematis

Skala Ordinal Contoh: kita ingin mengukur preferensi responden terhadap empat merek produk air mineral

Skala Ordinal Contoh: kita ingin mengukur preferensi responden terhadap empat merek produk air mineral MEREK AIR MINERAL RANKING AQUA 1 AQUARIA 2 AQUASA 3 AQUASI 4

Cont. . . Urutkan prioritas anda mengenai buku yang akan dibeli. 1 untuk prioritas

Cont. . . Urutkan prioritas anda mengenai buku yang akan dibeli. 1 untuk prioritas pertama, 2 prioritas berikutnya dst. ----- Agenda / diary ----- resep masakan ----- text book kuliah ----- novel / komik ----- TTS Setiap orang akan memberi no 1 – 2 – 3 – 4 – 5 pada pilihan yang berbeda, hal ini memberikan gambaran pada kita prioritas dari setiap orang dalam memilih buku. Skala yang digunakan adalah skala ordinal.

Macam-macam Skala Pengukuran 3. Skala Interval merupakan skala pengukuran yang banyak digunakan untuk mengukur

Macam-macam Skala Pengukuran 3. Skala Interval merupakan skala pengukuran yang banyak digunakan untuk mengukur fenomena/gejala sosial, dimana pihak responden diminta melakukan rangking terhadap preferensi tertentu sekaligus memberikan nilai (rate) terhadap preferensi tersebut. yaitu skala yang sifatnya sama dengan skala ordinal, tetapi memiliki jarak rentang sama , dan tidak memiliki titik nol absolut

SKALA INTERVAL �Yaitu skala pemberian angka pada klasifikasi atau kategori dari objek yang mempunyai

SKALA INTERVAL �Yaitu skala pemberian angka pada klasifikasi atau kategori dari objek yang mempunyai sifat ukuran ordinal, ditambah satu sifat lain yaitu jarak atau interval yang sama dan merupakan ciri dari objek yang diukur. �Yaitu skala yang memiliki nilai dengan jarak sama. �Contoh : kepuasan seseorang terhadap pelayanan suatu jasa dapat diberi skala interval 1 -2 -3 -4 -5. Dimana nilai tsb. : � 1: sangat tidak puas � 2: tidak puas � 3: biasa � 4: puas � 5: sangat puas

Macam-macam Skala Pengukuran 4. Skala Rasio adalah skala interval yang memiliki nilai dasar (based

Macam-macam Skala Pengukuran 4. Skala Rasio adalah skala interval yang memiliki nilai dasar (based value) yang tidak dapat diubah. Yaitu skala yang memiliki sifat skala nominal, interval dan ordinal Skala ini dapat dioperasikan secara perkalian atau pembagian Memiliki titik nol absolut Contoh : umur responden memiliki nilai dasar nol

Contoh skala rasio skala yang dapat memberi arti perbandingan/perkalian. Contoh : berat badan Karina

Contoh skala rasio skala yang dapat memberi arti perbandingan/perkalian. Contoh : berat badan Karina 40 kg berat badan Rony 60 kg Ratio berat Rony 3/2 x berat Karina. Jadi nilai 3/2 memiliki arti.

Contoh lain skala rasio 1. Kemampulabaan atau profitabilitas perusahaan dapat diukur dengan rasio ROA,

Contoh lain skala rasio 1. Kemampulabaan atau profitabilitas perusahaan dapat diukur dengan rasio ROA, ROE atau ROI 2. Volume Penjualan dapat diukur dengan banyaknya produk yang terjual yang dinyatakan dalam rupiah (moneter) 3. Volume produksi dapat diukur dengan banyaknya produk yang dihasilkan dari pabrik 4. Dll.

Cont. . . Dengan memberi nilai angka pada sikap, pendapat dan karakter seseorang, maka

Cont. . . Dengan memberi nilai angka pada sikap, pendapat dan karakter seseorang, maka data yang kualitatif dapat menjadi kwantitatif sehingga dapat diolah secara statistik. Contoh : Hasil test Toefl 4 orang mahasiswa UNPER No N a m a Semester toefl rank Hadiah 1 Ami 4 430 3 Rp 250. 000, - 2 Bobby 4 500 1 Rp 750. 000, - 3 Chicco 5 475 2 Rp 500. 000, - 4 Dinar 3 425 4 Rp 100. 000, -

Keterangan: angka 1, 2, 3, 4 pada kolom nomor merupakan skala nominal. Karena angka

Keterangan: angka 1, 2, 3, 4 pada kolom nomor merupakan skala nominal. Karena angka ini hanya label peserta tidak memberi arti apa-apa. Angka 4, 4, 5, 3, pada kolom semester menunjukan tingkat sudah berapa lama belajar di UNPER, dan angka 3, 1 , 2 dan 4 menunjukan tingkat penguasaan toefl. Skala ini merupakan skala ordinal. Angka 430, 500, 475, dan 425 pada kolom toefl merupakan skala interval. Karena skala ini memiliki jarak rentang nilai sama ( satuan ) Nilai Rp 250. 000 , 750. 000 , 500. 000 dan 100. 000 merupakan skala ratio. Karena angka ini dapat dijumlahkan ( total hadiah Rp 1. 600. 000)

SKALA INTERVAL Banyak digunakan untuk mengukur fenomena/gejala sosial, dimana pihak responden diminta melakukan rangking

SKALA INTERVAL Banyak digunakan untuk mengukur fenomena/gejala sosial, dimana pihak responden diminta melakukan rangking terhadap preferensi tertentu sekaligus memberikan nilai (rate) terhadap preferensi tersebut. Jenis skala yang dapat digunakan untuk penelitian sosial, yaitu : 1. Skala Likert. 2. Skala Guttman. 3. Semantic Defferential 4. Rating Scale.

1. SKALA LIKERT • Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang

1. SKALA LIKERT • Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial • Dengan skala likert, variabel dijabarkan sebagai indikator, kemudian indikator dijadikan item-item pertanyaan. • Jawaban setiap item instrumen mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif.

 Dengan memberi nilai angka pada sikap, pendapat dan karakter seseorang, maka data yang

Dengan memberi nilai angka pada sikap, pendapat dan karakter seseorang, maka data yang kualitatif dapat menjadi kuantitatif sehingga dapat diolah secara statistik

 Skala Likert ◦ Contoh alternatif jawaban dalam skala likert ◦ a. Sangat setuju

Skala Likert ◦ Contoh alternatif jawaban dalam skala likert ◦ a. Sangat setuju a. Sangat positif ◦ b. Setuju b. Positif ◦ c. Ragu-ragu c. Negatif ◦ d. Tidak Setuju d. Sangat Negatif ◦ e. Sangat Tidak setuju ◦ a. Selalu ◦ b. Sering ◦ c. Kadang-kadang ◦ d. Tidak pernah a. Sangat baik b. Baik c. Tidak baik d. Sangat tidak baik

SKALA LIKERT Skala Likert ◦ a. Sangat setuju/Selalu/Sangat positif ◦ b. Setuju/Sering/Positif ◦ c.

SKALA LIKERT Skala Likert ◦ a. Sangat setuju/Selalu/Sangat positif ◦ b. Setuju/Sering/Positif ◦ c. Ragu-ragu/Kadang-kadang/Netral ◦ d. Tidak Setuju/Hampir tdk pernah/Negatif ◦ e. Sangat Tidak setuju/Tidak pernah diberi skor diberi skor 5 4 3 2 1

2. SKALA GUTTMAN ◦ Skala pengukuran dengan dua jawaban yang tegas, data yang didapat

2. SKALA GUTTMAN ◦ Skala pengukuran dengan dua jawaban yang tegas, data yang didapat interval atau rasio. ◦ Skala Guttman dapat dibuat dalam bentuk pilihan ganda juga dalam bentuk checklist, Jawaban dibuat skor tertinggi 1 dan terendah 0.

SKALA GUTTMAN ◦ Skala pengukuran dengan dua jawaban yang tegas, data yang didapat interval

SKALA GUTTMAN ◦ Skala pengukuran dengan dua jawaban yang tegas, data yang didapat interval atau rasio. ◦ Jawaban dibuat skor tertinggi 1 dan terendah 0. Contoh alternatif jawaban dalam skala Guttman: ◦ Ya – tidak ◦ Benar – salah ◦ Positif – negatif ◦ Setuju – tidak setuju ◦ Pernah – tidak pernah

3. SEMANTIC DEFERENTIAL ◦ Skala ini untuk mengukur sikap, bentuk tersusun dalam satu garis

3. SEMANTIC DEFERENTIAL ◦ Skala ini untuk mengukur sikap, bentuk tersusun dalam satu garis kontinum, jawaban “sangat positif” terletak pada sisi kanan, jawaban “sangat negatif” terletak pada sisi kiri. Data yang terkumpul dengan skala ini berbentuk data interval. ◦ Contoh: Gaya Kepemimpinan ◦ Bersahabat 5 4 brsahabat ◦ Tepat janji 5 4 ◦ Bersaudara 5 4 ◦ Memberi pujian 5 4 ◦ Mempercayai 5 4 3 3 2 1 Tdk 3 3 3 2 2 1 1 Lupa Janji 1 Memusuhi 1 Mencela Mendominasi

4. RATING SCALE Dari ketiga skala pengukuran sebelumnya, semua datanya kualitatif yang dikuantitatifkan. Tetapi

4. RATING SCALE Dari ketiga skala pengukuran sebelumnya, semua datanya kualitatif yang dikuantitatifkan. Tetapi dengan rating scale data mentah yang diperoleh berupa angka kemudian ditafsirkan dalam pengertian kualitatif. Data yang dihasilkan berupa data interval. ◦ Jawaban pertanyaan bertingkat. ◦ Contoh: berkaitan dengan ruang kerja ◦ 4 bila ruangan sangat baik ◦ 3 bila ruangan cukup baik ◦ 2 bila ruangan kurang baik ◦ 1 bila ruangan sangat kurang baik

RATING SCALE Data yang dihasilkan berupa data interval, tetapi jika instrumen dirubah untuk mencari

RATING SCALE Data yang dihasilkan berupa data interval, tetapi jika instrumen dirubah untuk mencari hasil pengetahuan sebelum dan sesudah, akan menghasilkan data rasio. ◦ Contoh: berkaitan dengan pengetahuan sebelum dan sesudah diklat ◦ Sebelum diklat ◦ 0 1 2 3 4 Mata Pelajaran Komunikasi Tata ruang Pemasaran Akuntansi Sesudah diklat 0 1 2 3 4

INSTRUMEN PENELITIAN

INSTRUMEN PENELITIAN

INSTRUMEN PENELITIAN Pada prinsipnya meneliti adalah melakukan pengukuran terhadap fenomena sosial maupun alam, sehingga

INSTRUMEN PENELITIAN Pada prinsipnya meneliti adalah melakukan pengukuran terhadap fenomena sosial maupun alam, sehingga harus ada alat ukur yang baik (instrumen penelitian). Sedangkan semua fenomena ini disebut variabel penelitian. Instrumen-instrumen yang digunakan untuk mengukur variabel dalam ilmu alam sudah banyak tersedia dan telah teruji validitas dan reliabilitasnya. contoh: variabel dalam ilmu alam misalnya suhu, maka instrumennya adalah thermometer.

Instrumen Penelitian Suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati

Instrumen Penelitian Suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati Instrumen yang digunakan untuk mengukur fenomena alam misalnya: Mengukur panas Calorimeter; Mengukur suhu termometer; Mengukur panjang mistar (meteran) dan sebagainya. Instrumen-instrumen tersebut mudah didapat dan telah teruji validitas dan reliabilitasnya

Instrumen Penelitian Suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati

Instrumen Penelitian Suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati Instrumen yang digunakan untuk mengukur fenomena sosial umumnya, dan bidang ekonomi & bisnis khususnya, yang sudah baku, sulit ditemukan. Untuk itu peneliti harus mampu membuat instrumen yang akan digunakan dalam penelitian Misalnya bentuk instrumen : 1) Checklist 2) Pilihan Ganda 3) Rating. Scale

 Bentuk instrumen yang dipilih antara lain tergantung pada metode pengumpulan data yang akan

Bentuk instrumen yang dipilih antara lain tergantung pada metode pengumpulan data yang akan digunakan seperti: 1. angket (kuesioner), 2. observasi 3. wawancara (interview)

üQuestionare (untuk mengukur data qualitatif) üAlat ukur scientific (thermometer, meteran, neraca, stopwach dll) untuk

üQuestionare (untuk mengukur data qualitatif) üAlat ukur scientific (thermometer, meteran, neraca, stopwach dll) untuk mengukur data quantitatif.

Questionare Merupakan instrumen yang banyak digunakan untuk mengukur data qualitatif, seperti : sikap, pendapat,

Questionare Merupakan instrumen yang banyak digunakan untuk mengukur data qualitatif, seperti : sikap, pendapat, moral dll. Skala yang dipakai : nominal, interval dan ordinal. Questionare dapat berupa pertanyaan atau pernyataan

Uji Instrumen Uji Reliabilitas ◦ Test-retest ◦ Split half ◦ Paralel form Uji Validitas

Uji Instrumen Uji Reliabilitas ◦ Test-retest ◦ Split half ◦ Paralel form Uji Validitas ◦ Content Validity ◦ Construct Validity

 Uji Reliabilitas ◦ Alpha Cronbach ◦ Spearman Brown ◦ Kristoff ◦ Angoff ◦

Uji Reliabilitas ◦ Alpha Cronbach ◦ Spearman Brown ◦ Kristoff ◦ Angoff ◦ Rullon Uji Validitas ◦ Bivariate Pearson (Produk Momen Pearson)

Validitas Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu

Validitas Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur.

Reliabilitas Instrumen Menunjukkan konsistensi dan stabilitas dari suatu skor (skala pengukuran). Realibilitas berbeda dengan

Reliabilitas Instrumen Menunjukkan konsistensi dan stabilitas dari suatu skor (skala pengukuran). Realibilitas berbeda dengan Validitas, karena Reliabilitas memusatkan perhatian pada masalah konsistensi sedangkan Validitas lebih memperhatikan ketepatan.

 Stabilitas Ukuran : menunjukkan kemampuan sebuah ukuran (instrumen) untuk tetap stabil Reliabilitas Instrumen

Stabilitas Ukuran : menunjukkan kemampuan sebuah ukuran (instrumen) untuk tetap stabil Reliabilitas Instrumen dapat diuji dengan : 1) Test-retest Reliability; 2) Equivalent / Paralel-form Reliability 3) Internal Consistency Reliability • Test-retest Reliability : dengan cara mencobakan instrumen beberapa kali pada responden. • Equivalent/Paralel-form Reliability : adalah pertanyaan dalam bentuk kalimat yang berbeda tapi maksudnya sama. • Internal Consistency Reliability : diuji dengan menganalisis yang ada pada instrumen dengan teknik tertentu.

Penyusunan Kuesioner (Questionnaire) : merupakan alat/teknik untuk pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengajukan

Penyusunan Kuesioner (Questionnaire) : merupakan alat/teknik untuk pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengajukan seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.

Manfaat / Kegunaan Kuesioner 1. membantu petugas lapangan (interviewer) dalam pengumpulan data tentang hal-hal

Manfaat / Kegunaan Kuesioner 1. membantu petugas lapangan (interviewer) dalam pengumpulan data tentang hal-hal yang perlu ditanyakan kepada responden; 2. petugas lapangan bisa secara sistematis dan berurutan dalam mengajukan pertanyaan; 3. pertanyaan yang diajukan kepada responden oleh masing petugas lapangan dapat diseragamkan, sehingga data yang diperoleh bisa diperbandingkan satu sama lainnya.

Prinsip Penyusunan Kuesioner 1. Prinsip Penulisan Kuesioner. : a) Isi dan tujuan pertanyaan harus

Prinsip Penyusunan Kuesioner 1. Prinsip Penulisan Kuesioner. : a) Isi dan tujuan pertanyaan harus relevan; b) Bahasa yang digunakan mudah dipahami; c) Tipe / bentuk pertanyaan : terbuka/tertutup , positif/negatif ; d) Pertanyaan tidak boleh mendua (double barreled questions); e) Pertanyaan tidak menggiring responden; f) Tidak menanyakan hal-hal yang sudah lupa; g) Pertanyaan tidak panjang dan berbelit; h) Urutan pertanyaan dari hal yang umum menuju hal yang spesifik atau dari hal yang mudah menuju hal yang sulit; i) Gunakan teknik skala yang relevan , seperti : rating scale (graphic rating scales, itemized rating scale, comparative rating scale); attitude scale (linkert scale, semantic differential). 2. Prinsip Pengukuran : sebagai instrumen penelitian, maka sebelum kuesioner diberikan kepada responden harus diuji validitas dan reliabilitasnya terlebih dulu. 3. Prinsip Penampilan Fisik : kuesioner perlu dirancang dan didesain lebih menarik agar responden senang dan serius dalam menjawab/mengisinya

Hal yang penting dalam menyusun questionare Gunakan bahasa yang mudah dimengerti, sopan, singkat dan

Hal yang penting dalam menyusun questionare Gunakan bahasa yang mudah dimengerti, sopan, singkat dan jelas. Susun format yang menarik (huruf, warna, editing). Jangan tendensius dan menyinggung responden. Buat pengantar bahwa anda membutuhkan jawaban responden

TERIMA KASIH

TERIMA KASIH