SINDROMA DIARE PADA ANAK Pengantar Prof DR Dr

  • Slides: 29
Download presentation
SINDROMA DIARE PADA ANAK Pengantar Prof. DR. Dr. Pitono Soeparto, Sp. AK Dr. Liek

SINDROMA DIARE PADA ANAK Pengantar Prof. DR. Dr. Pitono Soeparto, Sp. AK Dr. Liek S Djupri, Sp. AK DR. Dr. Subijanto, MS, Sp. AK Dr. Reza Ranuh, Sp. A 1

Pendahuluan • Penyebab kematian dan kesakitan bayi • 1000 episode diare / tahun balita

Pendahuluan • Penyebab kematian dan kesakitan bayi • 1000 episode diare / tahun balita < 5 tahun • 5 juta kematian / tahun • 80 % usia sampai 2 tahun Buku Ajar Diare 2

Distribution of 10. 5 million deaths among children under 5 years old in all

Distribution of 10. 5 million deaths among children under 5 years old in all developing countries, 1999 Malnutrition* 54% * Approximately 70% of all childhood deaths are associated with one or more of these 5 conditions 3

Distribution of deaths of children less than 5 Years, by cause, the world, 1990

Distribution of deaths of children less than 5 Years, by cause, the world, 1990 and projected for 2020 The 5 main killers of children: ARI, diarrhoea, measles, malaria and malnutrition 1990 2020 55% 52% Perinatal conditions Other communicable diseases Non-communicable diseases 19% 5% 9% 12% 7% 18% 11% Injuries 4

Department of Health Systems and Community Health [CHS] CHILD DEATH IN SEAR 9 out

Department of Health Systems and Community Health [CHS] CHILD DEATH IN SEAR 9 out of 10 deaths occur in six countries : 1. Bangladesh 2. Bhutan 3. India 4. Indonesia 11. 6 millian death among children less than 5 years old in all developing countries 5. Myanmar 6. Nepal WHO / SEARO, New Delhi 5

Data Ruang Gastroenterologi Anak RSUD Dr. Soetomo. Tahun 1999 Ø 726 kasus diare akut

Data Ruang Gastroenterologi Anak RSUD Dr. Soetomo. Tahun 1999 Ø 726 kasus diare akut Ø 537 kasus usia bayi ( 14 orang meninggal ) Ø 189 kasus usia 1 - 5 tahun Ø Survey Kesehatan Rumah Tangga 1995 : penyebab kematian balita ( 35 % ) 6

Diarrhea Acute Prolonged Chronic Factors influence the course of diarrhea 7

Diarrhea Acute Prolonged Chronic Factors influence the course of diarrhea 7

Epidemiology Etiology Complication Treatment Fluid, electrolytes Antidiarrhea Antibiotic Nutritional Pathogenesis Pathology Pathophysiology Diarrhea Dehydration

Epidemiology Etiology Complication Treatment Fluid, electrolytes Antidiarrhea Antibiotic Nutritional Pathogenesis Pathology Pathophysiology Diarrhea Dehydration Electrolytes Acid base Mucosal injury Vitamins Micronutrient Prevention Accompanying disease Hygiene Sanitation Immunization Clinical sign and symptoms 8

Gangguan Asam basa Pencegahan imunisasi Kerusakan Mukosa usus intoleransi Defisit /gangguan elektrolit Diare Translokasi

Gangguan Asam basa Pencegahan imunisasi Kerusakan Mukosa usus intoleransi Defisit /gangguan elektrolit Diare Translokasi bakteri Defisit cairan Higiene/sanitasi Lingkungan/orang Gangguan mikro Ekosistem mikro biota 9

Suharyono, 1992 SEBARAN PASIEN DIARE 1992 Kelompok Diare Akut N DA DA + Komplikasi

Suharyono, 1992 SEBARAN PASIEN DIARE 1992 Kelompok Diare Akut N DA DA + Komplikasi DA + Penyerta DA + jadi kronik DA pada bedah usus Lain - lain 500 262 176 16 26 48 % 48, 6 25, 5 17, 1 1, 6 2, 5 4, 7 10

Suharyono, 1992 Sebaran Penyakit Penyerta Pada Diare Akut Penyakit Penyerta N % Observasi Kejang

Suharyono, 1992 Sebaran Penyakit Penyerta Pada Diare Akut Penyakit Penyerta N % Observasi Kejang Bronkopnemoni Sepsis PEM Ensefalitis Anemia Ikterus 36 32 12 28 10 44 11 21, 0 18, 2 6, 8 15, 9 5, 7 25, 0 6, 3 11

Sebaran Komplikasi Utama Pada Diare Akut 1992 Jenis Asidosis Metabolik Hipokalemi Renjatan N 194

Sebaran Komplikasi Utama Pada Diare Akut 1992 Jenis Asidosis Metabolik Hipokalemi Renjatan N 194 61 7 % 74, 0 23, 3 2, 7 Suharyono, 1992 12

Diarrhea Osmotic Lactase def. Lactose intol. Non absorbable substance Osmotic effect Water retained Large

Diarrhea Osmotic Lactase def. Lactose intol. Non absorbable substance Osmotic effect Water retained Large volume diarrhea Secretoric Excessive secretion of fluid and electrolyte Induced by e. toxin, hormone produced by tumor Large volume diarrhea Motile Excessive motility Decrease transit T surface mucosal contact absorption Large volume diarrhea 13

Penyebab • 75 % virus • 25 % organisme patogen Buku Ajar Diare •

Penyebab • 75 % virus • 25 % organisme patogen Buku Ajar Diare • Rota virus ( 50 % ) • Enterotoxigenic E. coli ( 25 % ) • Tidak teridentifikasi 25 % • Shigella 5 - 10 % • Campylobacter 5 - 15 % • Vibrio cholera 5 - 10 % • Salmonella Non Typhoid 10 % 14

Terapi rasional • Tepat indikasi • Tepat obat • Tepat dosis • Tepat penderita

Terapi rasional • Tepat indikasi • Tepat obat • Tepat dosis • Tepat penderita • Waspada efek samping 15

Prinsip Penanganan Diare Akut 1. Rehidrasi 2. Makanan diteruskan 3. Penyuluhan kesehatan orang tua

Prinsip Penanganan Diare Akut 1. Rehidrasi 2. Makanan diteruskan 3. Penyuluhan kesehatan orang tua 16

Dehidrasi ringan – sedang Tahap rehidrasi • Pemberian per oral atau NGT • Dehidrasi

Dehidrasi ringan – sedang Tahap rehidrasi • Pemberian per oral atau NGT • Dehidrasi ringan 5% : 50 ml/kg 4 -6 jam pada bayi 3% : 30 ml/kg 4 -6 jam pada anak besar • Dehidrasi sedang 5 -10% : 50 -100 ml/kg 4 -6 jam pada bayi 6% : 60 ml/kg 4 -6 jam pd anak besar Tahap rumatan • Mengganti cairan yang normal hilang • Mengganti ongoing looses 17

Tabel 1. Kebutuhan Rumatan Kalori dan air per kesatuan berat badan. BERAT BADAN Rumatan

Tabel 1. Kebutuhan Rumatan Kalori dan air per kesatuan berat badan. BERAT BADAN Rumatan Kcal/kg/24 jam ml air/kg/24 jam 10 kg pertama 100 10 kg kedua 50 50 Setiap kg penambahan BB 20 20 (Lustig JV, 1993 ; Barkin RM, 1990)18

Tabel 2. Perubahan & kebutuhan rumatan ( ongoing abnormal losses ) Faktor Perubahan dari

Tabel 2. Perubahan & kebutuhan rumatan ( ongoing abnormal losses ) Faktor Perubahan dari kebutuhan Panas 12% per o. C Hiperventilasi 10 -60 ml/100 Kcal Keringat 10 -25 ml/100 Kcal Diare 10 -25 ml/100 Kcal (Lustig JV, 1993 dengan modifikasi) 19

1. Upaya Rehidrasi Oral Usia Dehidrasi ringan 3 jam pertama (defisit 50 ml/kg) Tanpa

1. Upaya Rehidrasi Oral Usia Dehidrasi ringan 3 jam pertama (defisit 50 ml/kg) Tanpa dehidrasi – jam berikutnya ongoing losses 10 -25 ml/kg setiap diare by-1 th 1 th-5 th >5 th 1, 5 gelas 3 gelas 6 gelas 0, 5 gelas 1 gelas 2 gelas (Pedoman Diagnosis & Terapi Lab. /SMF IKA RSUD Dr. Soetomo – Surabaya) 20

2. Terapi cairan standar (Iso-Hiponatremi) Derajat dehidrasi Kebutuhan cairan Jenis cairan Cara/lama pemberian Berat

2. Terapi cairan standar (Iso-Hiponatremi) Derajat dehidrasi Kebutuhan cairan Jenis cairan Cara/lama pemberian Berat (10%) +30 ml/kg/ Na. Cl 0, 9% jam RL i. v / 1 jam Sedang (6 -9%) +70 ml/kg/ Na. Cl 0, 9% jam RL ½ Darrow i. v / 3 jam I. G / 3 jam (oralit) Ringan (5%) +50 ml/kg/ jam ½ Darrow Oralit i. v / 3 jam I. G / oralit Tanpa dehidrasi 10 -20 ml/kg setiap diare Oralit / cairan RT Oral 21 (Pedoman Diagnosis & Terapi Lab. /SMF IKA RSUD Dr. Soetomo – Surabaya)

Untuk neonatus ( < 3 bulan ) 30 ml/kg/2 jam ( D 10% Na.

Untuk neonatus ( < 3 bulan ) 30 ml/kg/2 jam ( D 10% Na. CL 0, 18% ) 70 ml/kg/6 jam ( D 10% Na. CL 0, 18% ) Untuk diare dengan penyakit penyerta 30 ml/kg/2 jam ( ½ Darrow ) 70 ml/kg/6 jam ( ½ Darrow ) Untuk dehidrasi hipernatremi ( Kadar Na > 150 m. Eq/l ) Defisit (70 ml ) + rumatan ( 100 ml ) x 2 + 2 hari ongoing losses : + 320 ml/kg dalam waktu 48 jam 22

Dehidrasi berat Dehidrasi >10% untuk bayi & anak Menunjukkan gangguan tanda vital tubuh perlu

Dehidrasi berat Dehidrasi >10% untuk bayi & anak Menunjukkan gangguan tanda vital tubuh perlu cairan elektrolit parenteral 3 tahap Tahap 1 : Terapi awal • untuk memperbaiki dinamik sirkulasi dan fungsi ginjal • dianjurkan larutan elektrolit dengan kadar Na sama dengan darah • perlu penambahan glukosa & basa untuk koreksi asidosis 23

Tahap 2 : Terapi lanjutan • untuk mengkoreksi secara menyeluruh sisa defisit air dan

Tahap 2 : Terapi lanjutan • untuk mengkoreksi secara menyeluruh sisa defisit air dan Na, mengganti kehilangan abnormal dari cairan yang sedang berjalan (ongoing losses) dan kehilangan obligatorik (kebutuhan rumatan) • pada tahap ini perlu diketahui nilai elektrolit serum, sehingga terapi cairan dapat dimodifikasi sesuai kadar Na yang ada (iso/hipernatremi) 24

Tahap 3 : Terapi akhir / terapi nutrisi • untuk pencegahan & terapi defisiensi

Tahap 3 : Terapi akhir / terapi nutrisi • untuk pencegahan & terapi defisiensi nutrisi • diusahakan penderita cepat mendapatkan makanan / minuman sebagai mana biasanya • pada dehidrasi ringan – sedang, yang tidak memerlukan terapi cairan parenteral makan dan minum tetap dapat dilanjutkan 25

Obat antimikroba / parasit untuk diare Kolera : Tetrasiklin 50 mg/kg/hari dibagi 4 dosis

Obat antimikroba / parasit untuk diare Kolera : Tetrasiklin 50 mg/kg/hari dibagi 4 dosis ( 2 hari ) Furasolidon 5 mg/kg/hari dibagi 4 dosis ( 3 hari ) Shigella : Trimetoprim 5 -10 mg/kg/hari Sulfametoksasol 25 -50 mg/kg/hari Dibagi 2 dosis ( 5 hari ) Asam Nalidiksat : 55 mg/kg/hr , 4 dosis (5 hr ) Amebiasis : Metronidasol 30 mg/kg/hr, 4 dosis ( 5 -10 hari) Untuk kasus berat : Dehidro emetin hidrokhlorida 1 -1, 5 mg/kg ( maks 90 mg ) ( im ) s/d 5 hari tergantung reaksi ( untuk semua umur ) Giardiasis : Metronidasol 15 mg/kg/hr, 4 dosis ( 5 hari ) 26

Obat antisekretorik – antidiare • Racecadotril ( acetorphan, Thiorphan) Suatu obat baru yang ideal

Obat antisekretorik – antidiare • Racecadotril ( acetorphan, Thiorphan) Suatu obat baru yang ideal untuk diare dapat menghentikan diare tanpa kembung • Loperamide Obat anti diare yang masih banyak dipakai cukup efektif tapi menyebabkan kembung 27

Akibat pemberian obat anti diare 28

Akibat pemberian obat anti diare 28

Buku Ajar Diare Nasehat Kepada Ibu • Cara mencampur Oralit • Cara memberi Oralit

Buku Ajar Diare Nasehat Kepada Ibu • Cara mencampur Oralit • Cara memberi Oralit • Cairan rumah tangga lain • ASI diteruskan • Praktek penyapihan • Makanan selama dan sesudah diare • Kapan harus kembali • Kebersihan perorangan dan rumah • Imunisasi 29