POPULASI DAN SAMPEL Populasi dan Sampel Populasi merupakan

  • Slides: 40
Download presentation
POPULASI DAN SAMPEL

POPULASI DAN SAMPEL

Populasi dan Sampel Populasi merupakan keseluruhan bahan atau objek penelitian yang lengkap dan jelas

Populasi dan Sampel Populasi merupakan keseluruhan bahan atau objek penelitian yang lengkap dan jelas Tujuan agar dapat menentukan besarnya sampel yang diambil agar tidak terlalu luas Dimana penelitian yang menggunakan seluruh anggota populasi di sebut sampel total atau sensus.

Sampel merupakan bagian dari populasi yang ingin diteliti; dipandang sebagai suatu pendugaan terhadap populasi,

Sampel merupakan bagian dari populasi yang ingin diteliti; dipandang sebagai suatu pendugaan terhadap populasi, namun bukan populasi itu sendiri. Sampel dianggap sebagai perwakilan dari populasi yang hasilnya mewakili keseluruhan gejala yang diamati. Ukuran dan keragaman sampel menjadi penentu baik tidaknya sampel yang diambil. Terdapat dua cara pengambilan sampel, yaitu secara acak (random)/probabilita dan tidak acak (non-random)/non-probabilita. Sampel merupakan bagian kecil dari suatu populasi

MENGAPA Data yang dipergunakan dalam suatu penelitian belum tentu merupakan keseluruhan dari suatu populasi

MENGAPA Data yang dipergunakan dalam suatu penelitian belum tentu merupakan keseluruhan dari suatu populasi karena beberapa kendala : Kendala biaya Kendala waktu Kendala tenaga Polulasi yang tidak terdefinisikan Untuk mengatasi masalah dalam pemakaian data yang mengalami kendala-kendala, maka dapat dipergunakan SAMPEL.

PRINSIP-PRINSIP DASAR Untuk resiko perbedaan hasil antara populasi dengan sampel, dipergunakan kemungkinan tingkat kesalahan

PRINSIP-PRINSIP DASAR Untuk resiko perbedaan hasil antara populasi dengan sampel, dipergunakan kemungkinan tingkat kesalahan (misalnya 1%, 5%, 10%) Angka tingkat kepercayaan tersebut pararel dengan tingkat kepercayaan/ kebenaran (misalnya 99%, 95%, 90%)

Menentukan ukuran sampel menurut Slovin Menggunakan rumus : n = ukuran sampel N =

Menentukan ukuran sampel menurut Slovin Menggunakan rumus : n = ukuran sampel N = ukuran populasi E = persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir atau diinginkan misalnya 2%

CONTOH Rumus tersebut memiliki asumsi bahwa populasi berdistribusi normal Populasi Batas-batas kesalahan +1% +2%

CONTOH Rumus tersebut memiliki asumsi bahwa populasi berdistribusi normal Populasi Batas-batas kesalahan +1% +2% +3% +4% +5% +10% 500 - - 222 83 1500 - - 638 441 316 94 2500 - 1250 769 500 345 96 5000 - 1667 909 556 370 98 10000 5000 2000 1000 588 385 99 50000 8333 2381 1087 617 387 100

N : Jumlah Populasi S : Sampel Dapat dilihat : Ø populasi 100 sampelnya

N : Jumlah Populasi S : Sampel Dapat dilihat : Ø populasi 100 sampelnya 80 Ø Populasi 1000 sampelnya 278

Nomogram Harry King q Untuk Harry King Menghitung sampel tidak hanya didasarkan atas kesalahan

Nomogram Harry King q Untuk Harry King Menghitung sampel tidak hanya didasarkan atas kesalahan 5%, tetapi bervariasi sampai 15% q Jumlah Populasi paling tinggi hanya 2000 Gambar Nomogram Harry King Seperti Gambar Disamping:

Untuk Perhitungannya Sbb: Ø Untuk Populasi 200 : bila yang dikehendaki kepercayaan 95% maka

Untuk Perhitungannya Sbb: Ø Untuk Populasi 200 : bila yang dikehendaki kepercayaan 95% maka kesalahan 5% , Caranya Tarik Garis Dari 200 (populasi) melalui kesalahn 5% , maka akan ketemu angka 58 Ø 0. 58 x 200 = 16 orang Ø Untuk Populasi 800 : bila yang dikehendaki kepercayaan 90% maka kesalahan 10% , Caranya Tarik Garis Dari 800 (populasi) melalui kesalahn 10% , maka akan ketemu angka 7. 5 Ø 0. 075 x 800 = 60 orang

Menentukan ukuran sampel menurut Gay Ukuran minimum sampel yang dapat diterima bedasarkan pada desain

Menentukan ukuran sampel menurut Gay Ukuran minimum sampel yang dapat diterima bedasarkan pada desain penelitian yang digunakan, yaitu : Metode deskriptif, minimal 10% populasi untuk populasi yang relatif kecil min 20% Metode deskriptif-korelasional, minimal 30 subyek Metode ex post facto, minimal 15 subyek per kelompok Metode eksperimental, minimal 15 subyek per kelompok

Data Sources Primary Secondary Data Collection Data Compilation Print or Electronic Observation Survey Experimentation

Data Sources Primary Secondary Data Collection Data Compilation Print or Electronic Observation Survey Experimentation

Types of Sampling Methods Samples Non-Probability Samples Simple Random Quota Judgement Probability Samples Convinien

Types of Sampling Methods Samples Non-Probability Samples Simple Random Quota Judgement Probability Samples Convinien ce Snow ball Area Purposive Stratified Cluster Systematic

PROBABILITY SAMPLING Subjects of the sample are chosen based on known probabilities. Probability Samples

PROBABILITY SAMPLING Subjects of the sample are chosen based on known probabilities. Probability Samples Simple Random Systematic Stratified Cluster

PROBABILITY SAMPLING ADALAH TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL YANG MEMOSISIKAN SEMUA ANGGOTA POPULASI DALAM PSOSISI YANG

PROBABILITY SAMPLING ADALAH TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL YANG MEMOSISIKAN SEMUA ANGGOTA POPULASI DALAM PSOSISI YANG SAMA, YAKNI SAMA-SAMA MEMILIKI PELUANG UNTUK MENJADI SAMPEL. TEKNIK-TEKNIK YANG DIKEMBANGKAN DALAM MODEL INI MERUAKAN TEKNIK-TEKNIK TERBAIK DALAM PENGAMBILAN SAMPEL. SEJAUH KARAKTER POPULASINYA MEMUNGKINKAN UNTUK DIAMBIL SAMPEL DENGAN TEKNIK-TEKNIK PROBABILITY SAMPLING, DISARANKAN AGAR DILAKUKAN

Pengambilan Sampel Probabilitas Suatu metode pemilihan ukuran sampel dimana setiap anggota populasi mempunyai peluang

Pengambilan Sampel Probabilitas Suatu metode pemilihan ukuran sampel dimana setiap anggota populasi mempunyai peluang yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel. Tetapi semakin besar populasi, akan semakin sulit. Ada empat cara pengambilan sampel dengan metode ini : 1. 2. 3. 4. Simple random Sampling Stratified random sampling (cara stratifikasi) Cluster sampling (cara kluster) Systematic sampling

SIMPLE RANDOM SAMPLING A. Cara Undian Dengan cara memberikan nomor-nomor pada seluruh anggota populasi,

SIMPLE RANDOM SAMPLING A. Cara Undian Dengan cara memberikan nomor-nomor pada seluruh anggota populasi, lalu secara acak dipilih nomor-nomor sesuai dgn banyaknya jumlah sampel yang dibutuhkan. Ada dua rancangan cara undian : Pengambilan sampel tanpa pengembalian, yang berarti sampel yang pernah terpilih tidak akan dipilih lagi. Akan menghasilkan nilai probabilitas yang tidak konstan Pengambilan sampel dengan pengembalian, yang berarti sampel yang pernah terpilih ada kemungkinan terpilih lagi. Megnghasilkan nilai probabilitas yang konstan

B. Cara Tabel bilangan random Menggunakan tabel bilangan random (acak), yaitu suatu tabel yang

B. Cara Tabel bilangan random Menggunakan tabel bilangan random (acak), yaitu suatu tabel yang terdiri dari bilangan-bilangan yang tidak berurutan. Secara prinsip, pemakaiannya adalah dengan memberi nomor pada setiap anggota populasi dalam suatu daftar (sample frame) Selanjutnya dipergunakan jumlah digit pada tabel acak dengan digit populasi Pilih salah satu nomor dengan acak, gunakan dua digit terakhirnya, cocokkan dengan nomor pada sample frame. Jika ada yang sama, maka data pada sample frame diambil sebagai anggota sampel.

 Contoh menentukan reponden menggunakan tabel bilangan random Buat kerangka populasi (daftar nama populasi,

Contoh menentukan reponden menggunakan tabel bilangan random Buat kerangka populasi (daftar nama populasi, Buka tabel bilangan random (acak) Pilih baris pada tabel bilangan random dengan beri nomor) cara tertentu (misalnya terpilih baris ke 23) Pilih lajur pada tabel bilangan acak (misalnya terpilih lajur ke 35) Temukan titik temu antara baris dan lajur, berupa bilangan (misal titik temu antara baris ke 23 dengan lajur ke 35 adalah bilangan 084) Bilangan tersebut merupakan nomor responden pertama yang terpilih Untuk menentukan nomor responden berikutnya dapat diambil bilangan-bilangan yang ada dibawah dan atau diatasnya

2. Stratified Random Sampling (stratifikasi) Dilakukan dengan membuat strata pada anggota populasi Mengelompokkan suatu

2. Stratified Random Sampling (stratifikasi) Dilakukan dengan membuat strata pada anggota populasi Mengelompokkan suatu populasi yang heterogen berdasarkan karakteristik tertentu ke dalam beberapa sub-populasi. Sehingga setiap sub populasi akan memiliki anggota sampel yang homogen Dari setiap sub populasi diambil anggota sampelnya secara acak Penghitungan sampel menggunakan dua pendekatan : a. b. Cara proporsional (bila jumlah elemen tiap sub populasi tidak sama) Cara disproporsional (bila jumlah elemen tiap sub populasi sama)

3. Cluster Sampling Pendekatan pengambilan sampel dengan cara melakukan seleksi terlebih dahulu terhadap setiap

3. Cluster Sampling Pendekatan pengambilan sampel dengan cara melakukan seleksi terlebih dahulu terhadap setiap individu yang menjadi populasi Dilakukan dengan cara membagi populasi ke dalam kelompok-kelompok elemen dan secara random beberapa anggota kelompok dipilih sebagai sampel. Atau melakukan randomasi terhadap kelompok bukan terhadap subjek terhadap secara individual. Didasarkan pada satuan analisis dalam kelompok tertentu di satu wilayah.

 Contoh : Penelitian untuk mengetahui penggunaan internet di wilayah Belimbing kota malang. Kesulitan

Contoh : Penelitian untuk mengetahui penggunaan internet di wilayah Belimbing kota malang. Kesulitan membuat kerangka populasi karena jumlah satuan analisis yang banyak (warga belimbing kota malang) Misal wilayah belimbing memiliki 10 RW. Dari 10 RW tersebut diambil 25% melalui teknik random, diperoleh 3 RW Masing-masing RW memiliki 11, 12 dan 14 RT Masing-masing RT terdiri dari 25, 26 dan 29 KK Dari 80 KK tersebut hanya 50 KK yang menggunakan internet.

 Perbedaan Stratified Sampling dengan Cluster Sampling Cara stratifikasi akan mengakibatkan adanya sub-populasi yang

Perbedaan Stratified Sampling dengan Cluster Sampling Cara stratifikasi akan mengakibatkan adanya sub-populasi yang unsurnya homogen Cara Cluster akan mengakibatkan adanya subpopulasi yang unsurnya heterogen.

4. Cara sistematis Merupakan teknik untuk memilih anggota sampel melalui peluang dan sistem tertentu

4. Cara sistematis Merupakan teknik untuk memilih anggota sampel melalui peluang dan sistem tertentu dimana pemilihan anggota sampel dilakukan setelah pemilihan data pertama secara acak, dan untuk data selanjutnya dipilih berdasarkan interval tertentu atau kelipatan tertentu atau angka ganjil genap.

 Contoh menggunakan kelipatan : Menggunakan angka kelipatan 3 untuk menentukan responden. Maka responden

Contoh menggunakan kelipatan : Menggunakan angka kelipatan 3 untuk menentukan responden. Maka responden yang dipilih adalah responden yang memiliki nomor 3, 6, 9, dstnya. Atau dapat juga dilakukan dengan membagi angka ukuran populasi dengan angka ukuran sampel : Jika populasi 400 dan sampel 80, maka Sehingga responden yang dipilih adalah 400: 80=5 responden yang memiliki nomor kelipatan 5. nomor 5, 10, 15, dstnya

NON-PROBABILITY SAMPLING Pengambilan sampel dengan cara ini akan membuat semua elemen populasi belum tentu

NON-PROBABILITY SAMPLING Pengambilan sampel dengan cara ini akan membuat semua elemen populasi belum tentu memiliki peluang yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel. Besarnya peluang anggota populasi untuk terpilih sebagai sampel tidak diketahui. Akibatnya tidak dapat menghitung besarnya error dalam estimasi terhadap karekteristik populasi.

 Alasan Total menggunakan nonprobability sampling : populasi tidak diketahui dengan pasti Penggunaan probability

Alasan Total menggunakan nonprobability sampling : populasi tidak diketahui dengan pasti Penggunaan probability tidak operasional di lapangan, karena sampel cenderung akan bias Analisis antar seksi (cross section) tidak dipergunakan dalam penelitian Biaya dan waktu yang tersedia tidak memungkinkan operasi penelitian menggunakan probability sampling.

 Di awal penelitian suatu permasalahan, di mana tujuannya baru mengumpulkan informasi mengenai gejala

Di awal penelitian suatu permasalahan, di mana tujuannya baru mengumpulkan informasi mengenai gejala (tujuan eksploratif), cukuplah menggunakan nonprobability sampling, belum diperlukan generalisasi statistik yang akurat. Kalau populasinya sendiri jumlah anggotanya kecil (misalnya di bawah 100).

CARA-CARA a. Cara keputusan (judgment sampling) Mengambil sampel dengan melakukan pertimbangan Bila ingin mengetahui

CARA-CARA a. Cara keputusan (judgment sampling) Mengambil sampel dengan melakukan pertimbangan Bila ingin mengetahui pendapat karyawan tentang suatu produk yang akan dibuat, peneliti telah beranggapan bahwa karyawan akan lebih banyak tahu daripada orang-orang lain, sehingga peneliti telah melakukan pertimbangan. Cara ini cocok untuk dipakai pada saat tahap awal studi eksploratif.

B. Cara kuota (Quota sampling) Mengambil sampel sebanyak jumlah tertentu yang dianggap dapat merefleksikan

B. Cara kuota (Quota sampling) Mengambil sampel sebanyak jumlah tertentu yang dianggap dapat merefleksikan ciri populasi. Pada cara ini tidak ada jaminan bahwa ciri-ciri populasi akan terwakili dalam sampel yang terpilih dan kita tidak dapat mengestimasi error yang terjadi. Hasil penelitian terhadap sampel ini tidaklah dapat digeneralisasikan secara valid pada populasinya. Cara ini dapat dipergunakan apabila : peneliti menghadapi keterbatasan dana tujuan penelitian bukan untuk memperoleh gambaran mengenai populasi melainkan untuk pengujian hipotesis dalam penelitian awal.

 Contoh : Tujuan peneliti ingin mengetahui penggunaan internet di kampus ASIA bagi mahasiswa

Contoh : Tujuan peneliti ingin mengetahui penggunaan internet di kampus ASIA bagi mahasiswa masing jurusan semester 5 Peneliti menetapkan 20 mahasiswa untuk masing jurusan semester 5 sebagai responden Angka 20 merupakan perkiraan peneliti yang diyakini dapat mewakili mahasiswa di lokasi penelitian.

C. Cara Dipermudah (Convinience sampling) Sampel dengan cara ini adalah yang paling murah dan

C. Cara Dipermudah (Convinience sampling) Sampel dengan cara ini adalah yang paling murah dan cepat dilakukan karena peneliti memiliki kebebasan untuk memilih siapa saja yang mereka temui. Kurang bisa diandalkan Bermanfaat untuk tahap awal penelitian eksploratif saat mencari petunjuk-petunjuk penelitian, yang akan menghasilkan bukti-bukti yang cukup melimpah sehingga prosedur pengambilan sampel yang lebih canggih tidak diperlukan lagi.

D. Cara bola salju (Snowball sampling) Merupakan teknik penentuan sampel yang mula-mula jumlahnya kecil,

D. Cara bola salju (Snowball sampling) Merupakan teknik penentuan sampel yang mula-mula jumlahnya kecil, kemudian sampel ini disuruh memilih responden lain untuk dijadikan sampel lagi, begitu seterusnya sehingga jumlah sampel menjadi banyak.

E. Area Sampling Populasi dibagi atas beberapa bagian populasi di mana bagian populasi ini

E. Area Sampling Populasi dibagi atas beberapa bagian populasi di mana bagian populasi ini dapat dibagi-bagi lagi. dari bagian populasi yang terkecil diambil sampel sebagai wakilnya untuk masuk kepada bagian populasi yang lebih besar. Dari bagian populasi yang lebih besar ini akan diambil lagi sampel yang akan dipakai lagi dan seterusnya.

F. Purposive Sampling Pemilihan sampel didasarkan pada karakteristik tertentu yang dianggap mempunyai hubungan dengan

F. Purposive Sampling Pemilihan sampel didasarkan pada karakteristik tertentu yang dianggap mempunyai hubungan dengan karakteristik populasi yang sudah diketahui sebelumnya. Memilih sampel berdasarkan kelompok, wilayah atau sekelompok individu melalui pertimbangan tertentu yang diyakini mewakili semua unit analisis yang ada.

 Contoh : Penelitian untuk meneliti sikap mahasiswa terhadap peraturan pemerintah mengenai UU Hak

Contoh : Penelitian untuk meneliti sikap mahasiswa terhadap peraturan pemerintah mengenai UU Hak Cipta Maka dipilih beberapa Perguruan Tinggi dan Universitas yang dianggap dapat mewakili bedasarkan penyelidikan atau kenyataan sebelumnya.

Kekeliruan Sampling Proses riset harus terbebas atau paling tidak hanya memilki sedikit kesalahan ataupun

Kekeliruan Sampling Proses riset harus terbebas atau paling tidak hanya memilki sedikit kesalahan ataupun kekeliruan baik pada saat pengumpulan, pengolahan data sampai dengan saat penyajian informasi sebagai hasil riset Secara logis, tidak mungkin rata-rata hitung suatu sampel yang diambil dari suatu populasi akan sama persis dengan rata-rata hitung populasi.

 Kekeliruan sampling : Adalah kekeliruan yang terjadi pada saat menelaah sampel, misalnya dalam

Kekeliruan sampling : Adalah kekeliruan yang terjadi pada saat menelaah sampel, misalnya dalam menentukan jumlah sampel yang harus diambil Kekeliruan tak sampling : Kekeliruan yang terjadi dalam suatu riset yang disebabkan oleh populasi yang tidak jelas, pertanyaan yang tidak tepat dan obyek yang diteliti ternyata tidak seluruhnya didapat.

masalah Hubungan Penelitian dan statistik…? ? ? ? hipotesis menentukan sampel mengumpulkan sampel menyajikan

masalah Hubungan Penelitian dan statistik…? ? ? ? hipotesis menentukan sampel mengumpulkan sampel menyajikan data menganalisa data membuat kesimpulan perlu statistika

TERIMA KASIH

TERIMA KASIH