PERTEMUAN I APA ITU PSIKOLOGI Oleh Sulis Mariyanti

  • Slides: 50
Download presentation
PERTEMUAN : I APA ITU PSIKOLOGI Oleh : Sulis Mariyanti

PERTEMUAN : I APA ITU PSIKOLOGI Oleh : Sulis Mariyanti

APAKAH PSIKOLOGI ITU ? • Psikologi adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia dan

APAKAH PSIKOLOGI ITU ? • Psikologi adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia dan hewan (Clifford T. Morgan) • Psikologi adalah studi tentang hakekat manusia (Edwin G. Boring & Herbert S. Langfeld) • Psikologi adalah ilmu yang mempelajari respons yang diberikan makhluk hidup terhadap lingkungannya (Garden Murphy)

LANJUTAN… • Psikologi adalah studi sistematis mengenai pengalaman dan tingkah laku manusia & hewan,

LANJUTAN… • Psikologi adalah studi sistematis mengenai pengalaman dan tingkah laku manusia & hewan, baik normal maupun abnormal, yang bersifat individual maupun sosial (Knight & Knight) • Psikologi adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku dan proses-proses mental (Ernest R. Hilgard)

PSYCHOLOGY (PSYCHE + LOGOS) • Secara harfiah Psyche = jiwa ; Logos = ilmu

PSYCHOLOGY (PSYCHE + LOGOS) • Secara harfiah Psyche = jiwa ; Logos = ilmu yaitu ilmu jiwa yaitu jiwa yang diekspresikan secara verbal, motorik (kinestetik) maupun grafis. “Psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku manusia dalam hubungannya dengan lingkungannya. ”

UNSUR-UNSUR DALAM PSIKOLOGI • Unsur- unsurnya : üIlmu pengetahuan üTingkah Laku üManusia (sbg obyek

UNSUR-UNSUR DALAM PSIKOLOGI • Unsur- unsurnya : üIlmu pengetahuan üTingkah Laku üManusia (sbg obyek materiilnya) üLingkungan

PSIKOLOGI DALAM APLIKASINYA • Dari sisi aplikasinya, Psikologi sering digunakan untuk menyelesaikan masalah kehidupan

PSIKOLOGI DALAM APLIKASINYA • Dari sisi aplikasinya, Psikologi sering digunakan untuk menyelesaikan masalah kehidupan nyata/sehari-hari (real life problem) • Jadi Psikologi merupakan Art/seni. Psikologi adalah suatu skill/ketrampilan untuk menerapkan ilmu (kompetensi) psikologi

LANJUTAN… • Membutuhkan dan menuntut adanya pengetahuan yang diperoleh melalui studi, pelatihan/praktek terapan ilmu

LANJUTAN… • Membutuhkan dan menuntut adanya pengetahuan yang diperoleh melalui studi, pelatihan/praktek terapan ilmu psikologi, pengalaman khusus dalam menerapkan ilmu Psikologi. • Untuk menjadi seorang Psikolog, tidak cukup hanya belajar ilmu Psikologi, tetapi membutuhkan pengalaman khusus yg diperoleh melalui pengalaman praktis (Profesi)

STUDI TINGKAH LAKU MANUSIA • Behavior (tingkah laku) dalam ilmu Psikologi adalah seluruh tingkah

STUDI TINGKAH LAKU MANUSIA • Behavior (tingkah laku) dalam ilmu Psikologi adalah seluruh tingkah laku yang dilakukan manusia /binatang yg dapat diobservasi dengan cara tertentu. • Apa saja yang termasuk dalam definisi ini ? 1. Overt behavior (vocal) yaitu tingkah laku yang langsung dapat diobservasi, diukur & diteliti. 2. Covert behavior yaitu seluruh perasaan(feeling), sikap, pikiran & proses mental internal, dll yang diukur melalui tingkah laku overt/vocal behavior sebagai hasil proses mental tertentu

PERBEDAAN PSIKOLOGI DGN ILMU LAIN • PSIKOLOGI Minat eksklusif pada tingkah laku, fokus individual,

PERBEDAAN PSIKOLOGI DGN ILMU LAIN • PSIKOLOGI Minat eksklusif pada tingkah laku, fokus individual, meluas pada seluruh tingkah laku. • ANTROPOLOGI Minat tingkah laku pada kebudayaan tertentu, fokus pada perbandingan antar kebudayaan, tingkah laku tertentu antara lain pola asuh, perkawinan, dll • SOSIOLOGI Minat tingkah laku individu dalam kelompok/group • EKONOMI Minat tingkah laku individu yg terjadi dalam pertukaran barang & jasa • BIOLOGI, ZOOLOGI, FARMAKOLOGI, FISIOLOGI & NEUROLOGI Mempelajari tingkah laku, tetapi dalam hubungannya dengan perubahan biologis/fisiologis

METODE-METODE PENELITIAN DALAM PSIKOLOGI 1. METODE EKSPERIMENTAL q Dasarnya: • Formulasi hipotesa yg dapat

METODE-METODE PENELITIAN DALAM PSIKOLOGI 1. METODE EKSPERIMENTAL q Dasarnya: • Formulasi hipotesa yg dapat diukur melalui gejala/ tingkah laku tentang efek “sesuatu” pada tingkah laku • Mengukur efek dari manipulasi gejala (variabel) tertentu pada tingkah laku. q Caranya : • Memanipulasikan kondisi/gejala/variabel yang dihipotesakan & yg mempunyai efek pada tingkah laku • Mengontrol kondisi/gejala/vaiabel lain yang mungkin ikut berperan konstant • Mengukur efek perubahan tingkah laku

VARIABEL-VARIABEL q INDEPENDENT VARIABEL ü Variabel yang dimanipulasikan, yg ingin dilihat pengaruhnya/dampaknya terhadap tingkah

VARIABEL-VARIABEL q INDEPENDENT VARIABEL ü Variabel yang dimanipulasikan, yg ingin dilihat pengaruhnya/dampaknya terhadap tingkah laku ü Contoh : Obat, metode pelatihan, gaya kepemimpinan, dll q DEPENDENT VARIABEL ü Variabel yang diukur perubahannya ü Contoh : respon individu, perubahan t. l akibat obat, produktivitas kerja, perubahan t. l manager, dll q SECUNDER VARIABEL ü Variabel penyerta, variabel yg dikontrol ü Contoh : Usia, jenis kelamin, tingkat IQ, jenis pekerjaan dll

HUBUNGAN I. V – D. V (HIPOTESA) q CONTOH-CONTOH HIPOTESA : • Pengayaan pola

HUBUNGAN I. V – D. V (HIPOTESA) q CONTOH-CONTOH HIPOTESA : • Pengayaan pola pengasuhan anak dengan buku dan alat permainan edukatif akan meningkatkan score test IQ anak. • Pemberian Obat Epilepsi akan menurunkan kemampuan menangkap instruksi pada penyandang epilepsi • Pelatihan Meditasi akan meningkatkan ketrampilan atlet tennis • Gaya kepemimpinan demokratis akan meningkatkan kohesivitas kelompok • Pemberian “miras” akan menurunkan daya konsentrasi remaja • Penerapan sistem pembelajaran e-learning akan meningkatkan kreativitas mahasiswa.

CONTROL VARIABLE q Sangat penting, bertujuan untuk menjamin hanya I. V yang menyebabkan perubahan

CONTROL VARIABLE q Sangat penting, bertujuan untuk menjamin hanya I. V yang menyebabkan perubahan pada D. V. (tingkah laku), caranya dengan “mengkonstankan” variabel tsb. Contoh : usia pada hipotesa atlet, q 2 (dua) strategi utama mengontrol Secunder Variable yaitu melalui “design control” yaitu menggunakan desain penelitian tertentu yaitu : 1. Control Group Design 2. Within Subject Design (lihat pada mata kuliah Metpen & Psi. Eksperimen)

2. METODE OBSERVASI SISTEMATIS ü Mirip metode experimen tetapi variasi I. V tidak dimanipulasi

2. METODE OBSERVASI SISTEMATIS ü Mirip metode experimen tetapi variasi I. V tidak dimanipulasi dengan sengaja ü Variasi I. V terjadi secara alamiah/natural dalam kehidupan ü Tingkah laku diobservasi dalam kehidupan sehari-hari Tingkah laku tidak diangkat ke Laboratorium ü Data disimpulkan melalui logika/penalaran tertentu untuk menemukan hubungan sebab - akibat q HASIL OBSERVASI 1. Deskripsi Tingkah laku ü Apa yang dilakukan, apakah t. l tsb dapat diklasifikasikan, bagaimana individu saling berbeda, bagaimana terbentuknya. Alat ukur : kuesioner, survey, interview 2. Deskripsi Tingkah laku mencari hubungan sebab-akibat ü Diobservasi apakah gejala X diikuti Tingkah Laku Y

q Contoh : “Pengaruh sikap orang tua terhadap kemandirian anak” Sikap Ortu yg Kondusif

q Contoh : “Pengaruh sikap orang tua terhadap kemandirian anak” Sikap Ortu yg Kondusif • Sangat • cukup • tidak Kemandirian anak sangat cukup tidak 3. Induktif Reasoning • Mencari hubungan Sebab – Akibat melalui gejala-gejala khusus bahwa keberadaan X selalu diikuti kehadiran Y

3. METODE KLINIS ü Umumnya digunakan untuk membantu individu yang bermasalah. Misal : hiperaktif,

3. METODE KLINIS ü Umumnya digunakan untuk membantu individu yang bermasalah. Misal : hiperaktif, tempertantrum, kesulitan belajar, alcoholism, bulimia, obesitas dsb ü Dapat diteliti/ditelusuri sejarah hidup individu (klien) melalui berbagai cara antara lain : q. Depth Interview /Anamnesa (auto & allo anamnesa) q. Buku harian, dokumen pribadi, biografi dan autobiografi ü Data yang terkumpul akan digunakan untuk membangun diagnosa, selanjutnya dapat digunakan untuk pemilihan therapi yang tepat ü Metode ini kasuistik (kasus per kasus), sehingga tidak dapat digeneralisasi ü Metode ini cukup ilmiah, sebab merupakan kombinasi dari observasi klinis, anamnesa, test, analisis dokumen pribadi

KELEBIHAN & KEKURANGAN DARI METODE PENELITIAN PSIKOLOGI 1. Eksperimen 2. Observasi • Lebih akurat

KELEBIHAN & KEKURANGAN DARI METODE PENELITIAN PSIKOLOGI 1. Eksperimen 2. Observasi • Lebih akurat • Lebih obyektif • Berbagai variable yg berpengaruh dpt dikendalikan oleh peneliti • (-) Respon kurang otentik/alamiah • • Respon lebih otentik/alamiah (-) Kadang-kadang kurang akurat (-) Kurang obyektif (-) Banyak variabel krg terkendali

 • Klinis/Studi Kasus • Lebih lengkap • (-) subyektif dieliminasi dengan crosscheck antar

• Klinis/Studi Kasus • Lebih lengkap • (-) subyektif dieliminasi dengan crosscheck antar sumber

BIDANG PEKERJAAN PSIKOLOG • Perbedaan bidang pekerjaan psikolog: • Minat /fokus tingkah laku yg

BIDANG PEKERJAAN PSIKOLOG • Perbedaan bidang pekerjaan psikolog: • Minat /fokus tingkah laku yg disoroti • Derajat aplikasi Psikologi pada masalah hidup 1. PSIKOLOGI KLINIS Dianggap sebagai “dokter” yg mendiagnosa gangguan psikologis dan “mengobati” pasien dengan Psikoterapi. Perbedaan antara Psikolog Klinis & Psikiater q Psikolog Klinis ü Lulus S 1 Psi + Profesi Psikologi ü Tidak boleh memberikan obat/resep ü Lebih terlatih dalam riset ü Menggunakan test Psikologi ü Lebih banyak menggunakan psikoterapi

q Psikiater ü Lulus Kedokteran + spesialisasi bid. psikiatri ü Boleh memberikan obat/resep ü

q Psikiater ü Lulus Kedokteran + spesialisasi bid. psikiatri ü Boleh memberikan obat/resep ü Terapi medis dokter feel good 2. PSIKOLOGI KONSELING Mirip Psikologi Klinis, bedanya problem psikologis yang diderita lebih ringan (emotional/personal problem ringan) Misal : Konseling perkawinan, keluarga, remaja 3. PSIKOLOGI PENDIDIKAN & SEKOLAH q Psikologi Sekolah Terapan Ilmu Psikologi pd masalah yg dihadapi di sekolah, Misal : kesulitan belajar & cara mengatasinya, konseling vokasional (warid belajar)

q Psikologi Pendidikan Penerapan Ilmu Psikologi untuk tujuan peningkatan efisiensi & efektivitas proses belajar

q Psikologi Pendidikan Penerapan Ilmu Psikologi untuk tujuan peningkatan efisiensi & efektivitas proses belajar mengajar (kurikulum) Misal : Psikologi Belajar, Motivasi 4. PSIKOLOGI INDUSTRI & ORGANISASI Terapan ilmu psikologi pada dunia industri (dunia kerja/bisnis). Sering disebut Psikolog Personnel Misal : Seleksi karyawan, pelatihan, problem management, komunikasi, konseling karyawan, penembangan karir, performance appraisal 5. PSIKOLOGI PERKEMBANGAN Mempelajari awal mula suatu tingkah laku sejak lahir & bagaimana perubahan yg terjadi dengan berjalan waktu (usia) hingga mati. Misal : perkembangan motorik, bahasa, emosi & sosial.

6. PSIKOLOGI SOSIAL Fokusnya adalah mempelajari bagaimana kehadiran orang lain/kelompok berpengaruh pada individu. Seperti

6. PSIKOLOGI SOSIAL Fokusnya adalah mempelajari bagaimana kehadiran orang lain/kelompok berpengaruh pada individu. Seperti pengaruh hub. interpersonal, perubahan sikap dll Seringkali tumpang tindih dengan Sosiologi. Bedanya, fokus Psi. Sos adalah individunya, sedangkan sosiologi fokusnya institusi masyarakat/sosial 7. PSIKOLOGI EXPERIMENTAL & FISIOLOGIS Tidak berpraktek langsung pd problem sehari-hari, namun lebih mencoba meneliti sebab mendasar dari suatu tingkah laku. 8. PSIKOLOGI MASYARAKAT Merupakan bagian dari Psikologi Sosial, tetapi digunakan untuk membantu problem 2 di masyarakat. mis : trasmigran

PERSPEKTIF MODERN DALAM PSIKOLOGI Muncul perspektif yg lebih baru + 50 th terakhir, yg

PERSPEKTIF MODERN DALAM PSIKOLOGI Muncul perspektif yg lebih baru + 50 th terakhir, yg dulunya lebih didominasi oleh perspektif lama seperti Behaviorisme & Psikoanalisis yaitu antara lain : 1. Perspektif Biologis 2. Perspektif Kognitif 3. Perspektif Sosial 4. Perspektif Perkembangan 5. Perspektif Psikoanalitis 6. Perspektif Humanistik 7. Perspektif Behavioral

q PERSPEKTIF BEHAVIORAL Fokus pada apa yang secara nyata (tampak) dilakukan oleh individu, bukan

q PERSPEKTIF BEHAVIORAL Fokus pada apa yang secara nyata (tampak) dilakukan oleh individu, bukan pada motif atau hal-hal yang dipikirkan q PERSPEKTIF BIOLOGIS Menghubungkan munculnya tingkah laku ttt dengan fungsi-fungsi tubuh (hormon, kelenjar, dsb) q PERSPEKTIF KOGNITIF Munculnya tingkah laku ttt sebagai hasil proses kognitif yaitu adanya proses pengolahan informasi yang diterima melalui indra sensoris. Perbeda- an dalam proses pengolahan mengarah pada perbedaan tingkah laku

q PERSPEKTIF SOSIAL Berusaha memahami tingkah laku ttt sebagai hasil proses interaksi sosial q

q PERSPEKTIF SOSIAL Berusaha memahami tingkah laku ttt sebagai hasil proses interaksi sosial q PERSPEKTIF PERKEMBANGAN Munculnya tingkah laku ttt dan perubahan yg terjadi pada tingkah laku sejalan denngan pertumbuhan/perkembangan & kematangan individu q PERSPEKTIF HUMANISTIK Penekanan pada “sense of self” individu yaitu tingkah laku yang muncul adalah bagian dari upaya untuk mencari harga diri, kompetensi dan achievement.

q PERSPEKTIF PSIKOANALITIK/PSIKODINAMIK Munculnya tingkah laku ttt karena adanya impuls dan motive – motive

q PERSPEKTIF PSIKOANALITIK/PSIKODINAMIK Munculnya tingkah laku ttt karena adanya impuls dan motive – motive yg tdk disadari. Apabila impuls-impuls tsb tidak dapat diterima & sangat menekan digunakan defence mechanism sebagai usaha untuk mengurangi perasaan tertekan/tidak mengenakkan. q Contoh Kasus: Jelaskan tingkah laku di bawah ini dng berbagai perspektif tsb di atas ! “Ali (6 th) mendorong Dian (4 th) dari sepedanya hingga jatuh dan kemudian kabur meninggalkan Dian yang menangis kesakitan. ”

SOAL KUIS • Apa yang dipelajari Psikologi ? • Metode-metode apa saja yang biasanya

SOAL KUIS • Apa yang dipelajari Psikologi ? • Metode-metode apa saja yang biasanya digunakan dalam ilmu Psikologi, jelaskan! • Bidang kerja apa saja yang dapat ditekuni oleh lulusan Psikologi jelaskan dan berikan contoh. • Untuk menjadi Psikolog yang profesional, apa yang sangat diperlukan untuk menjalani profesi tsb? • Apa perbedaan antara Psikolog & Psikiater?

TUGAS KELOMPOK • Buatlah kelompok (1 kelompok maximum 5 mahasiswa) • Tugas : Buatlah

TUGAS KELOMPOK • Buatlah kelompok (1 kelompok maximum 5 mahasiswa) • Tugas : Buatlah terjemahan dari summary no. 1 s/d 25 (hal 30 – 33), ditulis tangan dari buku Introduction to Psychology 7 th edition, C. T. Morgan) • Dikumpulkan pertemuan berikutnya.

PERTEMUAN II : SEJARAH PSIKOLOGI oleh : Sulis Mariyanti

PERTEMUAN II : SEJARAH PSIKOLOGI oleh : Sulis Mariyanti

SEJARAH PSIKOLOGI Sebelum menjadi ilmu mandiri th 1879 q FILSAFAT • Socrates • Plato

SEJARAH PSIKOLOGI Sebelum menjadi ilmu mandiri th 1879 q FILSAFAT • Socrates • Plato • Aristoteles • Rene Descartes • John Locke • J. Mill & J. S Mill • dll q. ILMU FAAL • • Charles Darwin Marshall Hall MJ Pierre Florens Paul Broca H. L. F Von helmholtz Sir Francis Galton dll

PSIKOLOGI SEBAGAI BAGIAN DARI FILSAFAT • Pada saat Psikologi masih tergabung dalam filsafat, maka

PSIKOLOGI SEBAGAI BAGIAN DARI FILSAFAT • Pada saat Psikologi masih tergabung dalam filsafat, maka pemikiran-pemikirannya masih didasarkan atas renungan-renungan atau metode spekulasi dan disebut psikologi metafisik karena : ü Mempelajari sesuatu di balik hal yang nyata ü Belum obyektif & belum dapat diukur ü Bersifat spekulatif • Karenanya, disebut juga psikologi spekulatif • Atau dikenal dengan psikologi filosofik • Pokok-pokok pemikirannya tentang : jiwa & berbagai gejala kejiwaan seperti ingatan, persepsi, mimpi, belajar, tingkah laku abnormal, motivasi dll

Socrates (470 – 399 SM) • Kebenaran dapat ditemukan dengan cara berpikir • Setiap

Socrates (470 – 399 SM) • Kebenaran dapat ditemukan dengan cara berpikir • Setiap orang harus mengetahui dirinya sendiri jika ia ingin mengerti hal-hal di luar dirinya • Sejak lahir semua jawaban sudah ada dalam diri manusia, tetapi saat lahir manusia tidak lagi menyadari hal itu, sehingga perlu diingatkan jadi, sebenarnya manusia tidak mempelajari sesuatu yg baru. • Jawaban itu harus ditarik keluar atau didorong keluar dengan bantuan orang lain maieutics • Caranya : tanya jawab lihat teknik terapi Carl R. Rogers (Non Directive Technique) • Salah satu gagasan Socrates : sesuatu disebut baik bukan karena Tuhan menganggap sesuatu itu baik, tapi karena sesuatu itu bermanfaat bagi kehidupan.

Aristoteles (384 – 322 SM) • • • Murid Plato: ”Para Psyche” (Yun)/”De Anima”

Aristoteles (384 – 322 SM) • • • Murid Plato: ”Para Psyche” (Yun)/”De Anima” (latin) Jiwa adalah esensi kehidupan, tiap makhluk hidup berjiwa Segala yg berbentuk kejiwaan (matter) harus menempati wujud (form) ttt; Hanya Tuhanlah yang tanpa wujud Jiwa tak dapat dilihat tetapi dapat diamati gejalanya atau pengalamannya empiris dibentuk oleh pengalaman Ada 3 jenis jiwa - Anima vegetativa jiwa yg ada pada tumbuhan, berkemampuan makan, minum&berbiak - Anima sentitiva jiwa pada hewan, berkemampuan spt (1) dan dapat berpindah, mengamati, punya nafsu & menyimpan pengalaman - Anima intelektiva selain kemampuan spt (1) & (2), juga berkemampuan berpikir & berkemauan

Rene Descartes (1596 – 1650) • Ahli filsafat, faal, matematika, berminat pd psikologi •

Rene Descartes (1596 – 1650) • Ahli filsafat, faal, matematika, berminat pd psikologi • Konsepnya : psikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang kesadaran hingga kini, aliran yg mementingkan kesadaran disebut juga Psi. Cartian • Cogito Ergo Sum : ”saya berpikir, maka saya ada” • Ada 2 macam tingkahlaku, yaitu mekanis (pd semua hewan dan juga manusia) dan rasionil (hanya terdapat pd manusia). • Teorinya yg lain : meski tubuh & jiwa terpisah (lihat dualisme Plato), ada interaksi antara tubuh & jiwa, di suatu tempat tertentu di kelenjar pinealis dlm otak • Saat lahir, manusia membawa 6 jenis emosi yg nantinya berkembang dng berbagai kombinasi yaitu : cinta, benci, sedih, kagum, gembira & keinginan

Plato atau Aristoteles (437 -347 SM) • The Academy th 386 SM (murid wanita,

Plato atau Aristoteles (437 -347 SM) • The Academy th 386 SM (murid wanita, OK) • Plato rasionalis; Ia adalah satu murid Socrates • Paham Dualisme manusia terdiri dari : ü Tubuh (materi, mortal/fana, ”moved”-dapat dipaksa) ü Jiwa (idea, immortal/baka, ”unmoved”-free will) • Jiwa berisi ide-ide, disebut Psyche, terdiri dari : ü Berpikir (di otak fungsi terpenting) ü Berkehendak (di dada) ü Berkeinginan (di perut) • Ada 3 kelas masyarakat: filsuf, serdadu, pekerja • Keadaan tiap orang sudah ditentukan sejak lahir nativisme/determinisme • Manusia dilahirkan tidak sama/khusus ada individual differences

John Locke (1632 – 1704) • Filsuf Inggris teori asosiasi ”dng mengalami rangkaian kejadian,

John Locke (1632 – 1704) • Filsuf Inggris teori asosiasi ”dng mengalami rangkaian kejadian, manusia mendapat asosiasi sebab akibat” • Pengindraan simple idea complex idea compound idea Jiwa: gabungan dari ide campuran • Abad 18, asosianisme dikembangkan oleh Uskup Berkeley & David Hume • Locke menolak pendapat Descartes, ia setuju pada aristoteles saat lahir, jiwa kosong: Tabula Rasa (dlm An Essay Concerning Human Understanding) • Locke memulai aliran Empirisme di Inggris, yang menekan pentingnya pengalaman dlm pembentukan jiwa seseorang • Jadi, tiap tingkah laku pada dasarnya dipelajari lihat prinsip terapi modifikasi perilaku

James Mill (1773 – 1836) & John S. Mill (1806 -1873) q J. Mill

James Mill (1773 – 1836) & John S. Mill (1806 -1873) q J. Mill : membedakan penginderaan dan ide • Penginderaan : hasil kontak langsung pancaindera dng stimulus luar; Ide: salinan penginderaan tsb, yang muncul dalam ingatan • Ide-ide dihubungkan dng mekanisme asosiasi yang tunduk pd satu hukum yaitu kontiguitas. Kuat lemahnya asosiasi ditentukan oleh : ketapan, kepastian dan fasilitas • Jiwa itu pasif q J. S. Mill: pengindraan dapat dibedakan dari ide • Ada 3 (tiga) hukum asosiasi yaitu similaritas, kontiguitas, intensitas • Jiwa itu aktif pandangan ini diambil oleh teori gestalt

PSIKOLOGI SEBAGAI BAGIAN DARI ILMU FAAL/KEDOKTERAN & BIOLOGI : q Charles Darwin (1809 –

PSIKOLOGI SEBAGAI BAGIAN DARI ILMU FAAL/KEDOKTERAN & BIOLOGI : q Charles Darwin (1809 – 1882) • On the origin of species by natural selection teori evolusi juga dimodifikasi Richard Dawkins. ”The Selfish Gene” untuk menjelaskan a. l altruisme • The Expression of emotion (1872) tentang evolusi sinyal-sinyal yg digunakan oleh hewan untuk berkomunikasi – dihubungkannya dng ekspresi emosi manusia cikal bakal biologi sosial & psikologi evolusioner q Marshall Hall (1790 – 1857) : penelitian tentang refleks, dng mengambil atau merusak bagian syaraf ttt hewan cobaan dan meneliti pengaruhnya pd tingkah laku per cobaan dng seekor ular yg syaraf tulang belakangnya di putus pd bagian ttt Hall berpendapat bhw refleks ter gantung pd syaraf tulang belakang, bukan pd otak

q Marie Jean-Pierre Flourens (1794 – 1867): Cerebrum berpengaruh pd kemampuan berpikir & berkehandak,

q Marie Jean-Pierre Flourens (1794 – 1867): Cerebrum berpengaruh pd kemampuan berpikir & berkehandak, dan berfungsi secara holistik (beda dng Gall phrenology) q Paul Broca (1824 – 1880): dari seorang pasien jiwa penderita gangguan tdk dapat bicara aphasia Broca kemudian “menemukan” pusat bicara di otak disebut daerah Broca q H. L. F Von Helmholtz (1821 - 1894): sangat menyukai ilmu alam/fisika, sehingga ia berpendapat bahwa jiwa harus dapat dijelaskan melalui hukum ilmu alam, bukan dianggap sebagai sesuatu yg abstrak Helmholtz penganut empirisme bahas tentang pengaruh pengalaman pd persepsi mis : warna q Sir Francis Galton (1822 – 1911), sepupu Darwin: • Menekuni evolusi&keturunan: pewarisan ciri psikologis • Mencetuskan individual diffrences (perbedaan individual) • Sumbangan dlm metodologi Psi: penggunaan angket penelitian

Menjelang th. 1879 terdapat dua (2) teori yang mulai mengarahkan berdirinya psikologi secara mandiri

Menjelang th. 1879 terdapat dua (2) teori yang mulai mengarahkan berdirinya psikologi secara mandiri q Psi. Nativistik • Jiwa terdiri dari bbrp faktor yg ada sejak lahir, yg disebut pembawaan/bakat, a. l: pikiran, kehendak, perasaan • Tingkah laku jiwa ditentukan oleh berbagai pembawaan • F. J. Gall phrenologi q Psi. Empirik/Asosiasi • Jiwa berisi ide-ide yang didapat melalui penginderaan & diasosiasikan satu sama lain melalui prinsip kesamaan, kontras dan kelangsungan • Tingkah laku dijelaskan melalui prinsip asosiasi ide-ide

WILHELM WUNDT • Wilhelm Wundt mendirikan laboratorium psikologi di Leipzig, Jerman pada th. 1879

WILHELM WUNDT • Wilhelm Wundt mendirikan laboratorium psikologi di Leipzig, Jerman pada th. 1879 • Wundt memperkenalkan metoda eksperimental Psi Eksperimental • Wundt strukturalisme (menguraikan struktur/komposisi jiwa) • Wundt elementisme(menganut paham bahwa jiwa terdiri dari elemen-elemen) • Wundt asosianisme (menganggap bhw asosiasi adalah mekanisme terpenting dlm jiwa karena menghubungkan berbagai elemen kejiwaan sehingga membentuk satu struktur kejiwaan yang utuh)

Perkembangan selanjutnya ……… • Ajaran Wundt dibawa ke Amerika oleh E. B. Titchener, namun

Perkembangan selanjutnya ……… • Ajaran Wundt dibawa ke Amerika oleh E. B. Titchener, namun kurang mendapat respon positif karena dianggap terlalu abstrak bagi mayoritas ilmuwan Amerika yang memiliki pola pikir praktis & pragmatis • Karenanya lahir aliran Fungsionalisme (titik berat pada fungsi jiwa, bukan strukturnya) • Tokoh Fungsionalisme a. l : W. James dan J. M. Cattel • Sebagian ilmuwan AMerika masih menganggap aliran Fungsionalisme belum cukup pragmatis dan ingin agar psikologi hanya mempelajari yang obyektif saja, yaitu tingkah laku yg dapat diukur dan dilihat aliran Behaviorisme

………………selanjutnya…………………. . • Aliran Behaviorisme dipelopori J. B. Watson, dikembangkan kemudian oleh E. C.

………………selanjutnya…………………. . • Aliran Behaviorisme dipelopori J. B. Watson, dikembangkan kemudian oleh E. C. Tolman & B. F. Skinner. • Di Eropa dan Jerman sendiri mulai ada kritik terhadap ajaran Wundt, sehingga muncul beberapa teori dan aliran baru a. l Psikologi Gestalt • Psikologi Gestalt menolak elementisme, berpandangan bahwa gejala kejiwaan harus dilihat sebagai keseluruhan (khususnya tentang “persepsi”) • Tokoh Psikologi Gestalt a. l : Max wertheimer, Kurt Koffka dan William Kohler

Pengaruh para dokter /psikiater • Pada umumnya dokter-dokter ini tertarik pada penyakit jiwa, terutama

Pengaruh para dokter /psikiater • Pada umumnya dokter-dokter ini tertarik pada penyakit jiwa, terutama psikoneurosis • Mereka mencari penyebabnya untuk mendapatkan teknik penyembuhan/terapi yang tepat • Berbagai teknik terapi mis. hipnotisme, akhirnya meyakinkan para dokter ini bahwa dibalik kesadaran manusia, terdapat apa yg disebut ketidaksadaran (unconsciousness), yg justru merupakan tempat bagi berbagai konflik kejiwaan penyebab penyakit jiwa • Sigmund Freud mengurai kualitas & dinamika kejiwaan untuk menerangkan kepribadian seseorang aliran Psikoanalisa (Psikodinamika)

Kematangan Pembawaan Bela jar (bakat) Perkembangan Manusia

Kematangan Pembawaan Bela jar (bakat) Perkembangan Manusia

MANUSIA q Ciri-ciri tingkah laku manusia yg membedakannya dari makhluk-makhluk lain : q Kepekaan

MANUSIA q Ciri-ciri tingkah laku manusia yg membedakannya dari makhluk-makhluk lain : q Kepekaan sosial (kemampuan beradaptasi secara sosial) q Kesinambungan /kelangsungan tingkah laku q Orientasi pada tugas /tujuan q Usaha dan perjuangan q Perbedaan atau keunikan individual

FASE-FASE PERKEMBANGAN MANUSIA ü Masa Kanak-Kanak ü ü ü q Masa Remaja q Masa

FASE-FASE PERKEMBANGAN MANUSIA ü Masa Kanak-Kanak ü ü ü q Masa Remaja q Masa negativistis 3 q Konflik krisis identitas q Kematangan fungsi seksual/puber Masa negativistis 1 Masa negativistis 2 Proses Identifikasi Sibling Rivalry Nuclear vs extended family

FASE-FASE PERKEMBANGAN MANUSIA Ø Masa Dewasa v Masa Tua Ø Perbedaan peran oleh faktor

FASE-FASE PERKEMBANGAN MANUSIA Ø Masa Dewasa v Masa Tua Ø Perbedaan peran oleh faktor biologis & kebudayaan dlm rumah tangga, pekerjaan, dll Ø Masa krisis l. k 40 th: pria remaja/puber kedua; wanita murung, depresi v Kesepian, kesendirian v Kemunduran fungsi otak, mental, pelupa, kurang konsentrasi dll Kemunduran senil

PSIKOLOGI DI INDONESIA • Sebelum PD II di luar negeri, Psikologi sudah berkembang, misal

PSIKOLOGI DI INDONESIA • Sebelum PD II di luar negeri, Psikologi sudah berkembang, misal Behaviorisme, Gestalt, dll di Indonesia Psi baru ada sesudah kemerdekaan (sebelumnya sedikit peminat) • Di Indonesia, Psikologi berkembang bukan dari filsafat, melainkan dari bidang kedokteran & pendidikan • Pendidikan teori Gestalt ; John Locke • Kedokteran teori Psikoanalisa ; Freud, Jung, Adler • FKUI Jur Psi th 1953 (Prof. Dr. R. Slamet Iman Santoso) 1961 berdiri sbg Fak. Psi dng dosen : Teutelink, Weinreb, Lie Pok Liem, Slamet Iman Santoso, dll • Bandung, Pusat Psi AD fak Psi UNPAD berdiri th. 1961 • UGM Fak. Paedagogi jur. Psi Paedagogi gabung ke IKIP, Psi tetap di UGM berdiri sejak 1964 • Tokoh (UGM) a. l : Prof. Dr. Sutrisno Hadi ahli Met. Riset • P&K subkonsorsium Psi kurikulum minimal ditetapkan th 1974 oleh Kementrian Pendidikan, untuk menjaga standard

SOAL KUIS : • Apa yang dimaksud dengan psikologi metafisik ? • Ada 2

SOAL KUIS : • Apa yang dimaksud dengan psikologi metafisik ? • Ada 2 pendekatan psikologi, Psikologi Nativistik dan Psikologi Empiris. Jelaskan 2 pendekatan tersebut ! • Jelaskan pengertian perspektif Humanistik dalam memandang tingkah laku • Jelaskan perspektif Kognitif dalam memandang tingkah laku