TITRASI IODOMETRIIODIMERTI KELOMPOK 12 Eny zahratun Safriana APA

  • Slides: 16
Download presentation
TITRASI IODOMETRIIODIMERTI KELOMPOK: 12 Eny zahratun Safriana

TITRASI IODOMETRIIODIMERTI KELOMPOK: 12 Eny zahratun Safriana

APA ITU TITRASI ? �Titrasi adalah suatu metode untuk menentukan kadar suatu zat dengan

APA ITU TITRASI ? �Titrasi adalah suatu metode untuk menentukan kadar suatu zat dengan menggunakan zat lain yang sudah diketahui konsentrasinya. Titrasi juga dikenal sebagai analisis volumetri, dimana zat yang akan dianalisis dibiarkan bereaksi dengan zat lain yang konsentrasinya diketahui dan dialirkan dari buret dalam bentuk larutan.

Metode titrasi dengan iodida-iodium dibagi menjadi 2 bagian yaitu: 1. Titrasi yang dilakukan untuk

Metode titrasi dengan iodida-iodium dibagi menjadi 2 bagian yaitu: 1. Titrasi yang dilakukan untuk zat-zat dengan oksidasi potensial yang lebih rendah dari sistem iodium-iodida. Disini digunakan larutan baku iodium. Metode ini dinamakan metode titrasi langsung atau iodimetri.

2. titrasi yang dilakukan untuk zat-zat dengan oksidasi potensial yang lebih besar dari sistem

2. titrasi yang dilakukan untuk zat-zat dengan oksidasi potensial yang lebih besar dari sistem iodium-iodida, zat-zat ini akan mengoksidasi iodida dan membebaskan iodium. Iodium yang bebas dititrasi dengan larutan baku natrium tiosulfat. Metode ni dinamakan metode titrasi tidak langsung atau iodometri

TITRASI IODOMETRI DAN IODIMETRI �Iodimetri (titrasi langsung) adalah analisa titrimetri untuk zat-zat reduktor seperti

TITRASI IODOMETRI DAN IODIMETRI �Iodimetri (titrasi langsung) adalah analisa titrimetri untuk zat-zat reduktor seperti natrium tiosulfat, arsenat dengan menggunakan larutan iodin baku. �Iodometri (titrasi tidak langsung) adalah analisa titrimetri untuk zat-zat reduktor dengan penambahan larutan iodin baku berlebihan dan kelebihannya dititrasi dengan lerutan natrium tiosulfat baku.

�Titrasi dapat dilakukan tanpa indikator dari luar karena larutan iodium yang berwarna khas dapat

�Titrasi dapat dilakukan tanpa indikator dari luar karena larutan iodium yang berwarna khas dapat hilang pada titik akhir titrasi hingga titik akhir tercapai. Tetapi pengamatan tiyik akhir titrasi akan lebih mudah dengan penambahan larutan kanji sebagai indikator �Pada titik iodometri titrasi harus dalam keadaan asam lemah atau nertal, kenapa? Karena dalam keadaan alkali akan terbentuk iodat yang terbentuk dari ion hipoiodit yang merupakan reaksi mula antara iodin dan ion hidroksida, sesuai dengan reaksi:

Perbedaan iodometri dan iodimetri iodometri iodimetri Termasuk kedalam reduktometri Termasuk kedalam oksidimetri Larutan Na

Perbedaan iodometri dan iodimetri iodometri iodimetri Termasuk kedalam reduktometri Termasuk kedalam oksidimetri Larutan Na 2 SO 4 O 3 (Tio) sebagai penitar (Titran) Larutan l 2 sebagai penitran (titran) Penambahan indikator kanji disaat mendekati titik akhir Penambahan indikator kanji saat awal penitaran termasuk kedalam Titrasi tidak langsung termasuk kedalam Titrasi langsung Oksidator sebagai titrat Reduktor sebagai titrat Titrasi dalam suasana asam Titrasi dalam suasana sedikit basa/netral Penambahan KI sebagai zat penambah Penambahan Na. HCO 3 sebagai zat penambah Titran sebagai reduktor Titran sebagai oksidator

Indikator Iodometri-Iodimetri �indikator yang umum digunakan dalam iodometri dan iodimetri adalah larutan kanji. Komponen

Indikator Iodometri-Iodimetri �indikator yang umum digunakan dalam iodometri dan iodimetri adalah larutan kanji. Komponen utama kanji yaitu amilosa dan amilopektin. Amilosa memiliki rantai lurus dan memberikan warna biru jika bereaksi dengan iodium. Amilopektin memiliki rantai bercabang dan memberikan warna merah violet jika bereaksi dengan iodium.

�Keuntungan penggunaan kanji adalah harganya murah, Cepat larut dan stabil dalam penyimpanan, Tidak higroskopik,

�Keuntungan penggunaan kanji adalah harganya murah, Cepat larut dan stabil dalam penyimpanan, Tidak higroskopik, sedangkan kerugiannya adalah tidak mudah larut dalam air dingin, tidak stabil pada suspensi dengan air, karenanya dalam proses pembuatannya harus dibantu dengan pemanasan.

�Selain indikatornya tersebut, maka untuk menetapkan titik akhir titrasi dapat jiga dipergunakan pelarut-pelarut organik,

�Selain indikatornya tersebut, maka untuk menetapkan titik akhir titrasi dapat jiga dipergunakan pelarut-pelarut organik, seperti kloroform, karbontetraklorida dengan terbentuknya warna violet karena melarutan iodium. Penggunaan pelarut-pelarut organik penting terutama bila : Susunan sangat asam sehingga kanji terhidrolisa �- Titrasinya berjalan lambat �- Larutannya sangat encer �-

Iodometri menurut penggunaan dapat dibagi menjadi 4 golongan yaitu � Titrasi iod bebas �

Iodometri menurut penggunaan dapat dibagi menjadi 4 golongan yaitu � Titrasi iod bebas � Titrasi okdidator melalui pembentukan iodium yang terbentuk dari iodida � Titrasi reduktor dengan penentuan iodium yang digunakan � Titrasi resaksi, titrasi senyawa dengan iodium melalui adisi atau subsitusi.

Prinsip pada Titrasi iodometri dan iodimetri Metode Iodometri Metode Iodimetri

Prinsip pada Titrasi iodometri dan iodimetri Metode Iodometri Metode Iodimetri

Metode Iodometri �Penentuan kadar dari sampel yang bersifat oksidator dengan melarutkannya dengan pelarut yang

Metode Iodometri �Penentuan kadar dari sampel yang bersifat oksidator dengan melarutkannya dengan pelarut yang sesuai kemudian diasamkan engan asam sulfat/asam asetat/asam klorida, kemudian ditambahkan KI, didiamkan selama beberapa menit ditempat gelap, iodida yang dibebaskan kemudian dititrasi dengan natrium tiosulfat yang bersifat reduktor setelah larutan encer (bewarna kuning) ditambahkan indikator amilum dan titrasi dilanjutkan hingga terjadi perubahan warna menjadi bening.

Metode Iodimetri �Penentuan kadar dari sampel yang bersifat reduktor dengan melarutkannya dengan pelarut yang

Metode Iodimetri �Penentuan kadar dari sampel yang bersifat reduktor dengan melarutkannya dengan pelarut yang sesuai kemudian diasamkan dengan asam sulfat/asam asetat/asam klorida, kemudian dititrasi dengan iodida yang bersifat oksidator hingga terjadi perubahan warna dari bening menjadi biru.

Aplikasi titrasi iodometri dan iodimetri dalam bidang farmasi �Dalam bidang farmakope indonesia, titrasi iodimetri

Aplikasi titrasi iodometri dan iodimetri dalam bidang farmasi �Dalam bidang farmakope indonesia, titrasi iodimetri digunakan untuk menetapkan kadar obat-obatan. Salah satu contohnya adalah untuk menentukan kadar asam aksorbat atau vitamin C, natrium aksorbat, metampiron (antalgin), serta natrium tiosulfat dan sediaan injeksinya. �Dalam bidang farmasi metode titrasi iodometri digunakan untuk menentukan kadar zat-zat yang mengandung oksidator, misalnya : Cl 2, Fe (III), Cu (II), dan sebagainya, sehingga mengetahui kadar suatau zat bearti mengetahui mutu dan kualitasnya.

TERIMAKASIH

TERIMAKASIH