LINGUISTI K UMUM R MEKAR ISMAYANI IKIP SILIWANGI

  • Slides: 71
Download presentation
LINGUISTI K UMUM R. MEKAR ISMAYANI IKIP SILIWANGI BANDUNG

LINGUISTI K UMUM R. MEKAR ISMAYANI IKIP SILIWANGI BANDUNG

Deskripsi mata kuliah Tujuan mata kuliah 2 Mata kuliah ini merupakan mata kuliah pengantar

Deskripsi mata kuliah Tujuan mata kuliah 2 Mata kuliah ini merupakan mata kuliah pengantar linguistik sebagai bekal dalam perkuliahan bahasa. Dalam perkuliah linguistik umum ini dibahas mengenai apa itu linguistik , apa objek kajiannya, bagaimana cara kerjanya, masalah apa saja yang bertalian dengan linguistik, serta siapa-siapa saja tokoh linguistik. Tujuan teoretis: memiliki pengetahuan mengenai ilmu linguistik, objek kajian dan cara kerjanya, masalah-masalah linguistik serta siapa-siapa saja tokoh linguistik sebagai titik tolak penelitian bahasa. Tujuan praktis: diharapkan memahami dan menjadikan linguistik sebagai titik tolak dalam mengajarkan/menerangkan bahasa.

Manfaat Linguistik LINGUIS GURU PENERJEMAH LEKSIKOGRAFER NEGARAWAN / POLITIKUS Membantu menyelesaikan dan melaksanakan pekerjaan

Manfaat Linguistik LINGUIS GURU PENERJEMAH LEKSIKOGRAFER NEGARAWAN / POLITIKUS Membantu menyelesaikan dan melaksanakan pekerjaan • Melatih keterampilan berbahasa • Memahami dan menerangkan kaidah-kaidah bahasa • Mempermudah menyampaikan mata pelajaran • Memahami bahan yang akan diterjemahkan • Menentukan fonem-fonem, ejaan dan garfem fonem • Memahami seluk bentuk pembentukan kata, struktur frase, struktur kalimat, makna serta latar belakang sosial bahasa • Membantu menguasai bahasa dengan baik • Meredam dan menyelesaikan gejolak akibat perbedaan bahasa

Kebijakan pelaksanaan dan penilaian perkuliahan Pelaksanaan 1 A+1 T+1 UTS+2 UAS 5 4 Metode

Kebijakan pelaksanaan dan penilaian perkuliahan Pelaksanaan 1 A+1 T+1 UTS+2 UAS 5 4 Metode : Ceramah, Tanya Jawab, Presentasi, Diskusi Media : Papan tulis, Laptop, Infocus Tugas : Makalah, presentasi • Aktivitas • Tugas • UTS • UAS Penilaian

Sumber Chaer, Abdul. 2007. Linguistik Umum. Jakarta: Rineka Cipta. Kridalaksana, Harimurti. 1993. Kamus Linguistik.

Sumber Chaer, Abdul. 2007. Linguistik Umum. Jakarta: Rineka Cipta. Kridalaksana, Harimurti. 1993. Kamus Linguistik. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Verhaar, J. W. M. 2008. Asas-asas Linguistik Umum. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. dan sumber lain yang terkait 5

Referensi Umum Alwi, Hasan, dkk. 2003. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Referensi Umum Alwi, Hasan, dkk. 2003. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1996. Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan. Jakarta: Depdikbud. KBBI edisi keempat 6

LINGUISTIK Hakikat, seluk-beluk & peranan bahasa ILMU TENTANG BAHASA LINGUIS (orangnya) LINGUISTIK = LINGUISTICS

LINGUISTIK Hakikat, seluk-beluk & peranan bahasa ILMU TENTANG BAHASA LINGUIS (orangnya) LINGUISTIK = LINGUISTICS = LINGUISTIQUE = LINGUISTIEK LINGUA 7 BAHASA

BAHASA (dalam Perancis) Langue Bahasa tertentu Contoh: Bahasa Indonesia, Bahasa Sunda, Bahasa Inggris Langage

BAHASA (dalam Perancis) Langue Bahasa tertentu Contoh: Bahasa Indonesia, Bahasa Sunda, Bahasa Inggris Langage Bahasa secara umum Manusia punya bahasa sedangkan binatang tidak Parole 8 Bahasa dalam wujud nyata/konkret, yaitu ujaran

Apakah Linguistik? �Kata linguistik berasal dari bahasa Latin “lingua” yang bermakna “bahasa”. �Istilah lingua

Apakah Linguistik? �Kata linguistik berasal dari bahasa Latin “lingua” yang bermakna “bahasa”. �Istilah lingua dalam bahasa Perancis berpadanan dengan kata langue, langage, bahasa Italia berpadanan dengan kata lingua, dan bahasa Spanyol berpadanan dengan kata lengua. �Linguistik dalam bahasa Inggris Linguistics sedangkan dalam bahasa Perancis ditulis linguistique.

�Terdapat tiga istilah mengenai bahasa dalam bahasa Perancis yaitu langue, langage, dan parole. �Langue

�Terdapat tiga istilah mengenai bahasa dalam bahasa Perancis yaitu langue, langage, dan parole. �Langue berarti suatu bahasa tertentu, seperti bahasa Indonesia, bahasa Inggris, bahasa Jepang, dan sebagainya. �Langage berarti bahasa secara umum/cara berbicara secara umum (bahasa manusia yang mempunyai dua perwujudan yaitu langue dan parole). �Parole adalah bahasa dalam wujudnya yang nyata, yang konkret berupa ujaran.

Jadi, Parole atau ujaran adalah wujud bahasa yang konkret, langue mengacu pada suatu sistem

Jadi, Parole atau ujaran adalah wujud bahasa yang konkret, langue mengacu pada suatu sistem bahasa tertentu, dan langage adalah sistem bahasa manusia secara umum.

Linguistik adalah … �Linguistik adalah telaah ilmiah mengenai bahasa manusia (Martinet). �Pringodigdo dan Hassan

Linguistik adalah … �Linguistik adalah telaah ilmiah mengenai bahasa manusia (Martinet). �Pringodigdo dan Hassan Shadily “linguistik adalah penelaahan bahasa secara ilmu pengetahuan. �Linguistik adalah ilmu yang mempelajari bahasa secara ilmiah (Mansoer Pateda).

Tujuan mempelajari linguistik 1. Tujuan utama, mempelajari suatu bahasa secara deskriptif. 2. Tujuan praktis,

Tujuan mempelajari linguistik 1. Tujuan utama, mempelajari suatu bahasa secara deskriptif. 2. Tujuan praktis, linguistik dapat dipakai sebagai titik tolak dalam menerangkan bahasa kepada siswa. 3. Tujuan teoretis, dengan linguistik seorang mahasiswa yang kelak menjadi guru dapat menjalankan penelitian dan bahkan memerikan suatu bahasa yang menjadi perhatiannya.

Objek Kajian Linguistik �Objek kajian linguistik adalah bahasa. �Bahasa yang dimaksud adalah bahasa manusia.

Objek Kajian Linguistik �Objek kajian linguistik adalah bahasa. �Bahasa yang dimaksud adalah bahasa manusia. �Linguistik mempelajari seluk bahasa pada umumnya oleh karena itu disebut linguistik umum. �Orang yang ahli dalam ilmu linguistik atau pakar linguistik disebut linguis.

LINGUISTIK SEBAGAI ILMU Suatu pengetahuan dapat dianggap sebagi ilmu apabila memenuhi syarat: 1. Pengetahuan

LINGUISTIK SEBAGAI ILMU Suatu pengetahuan dapat dianggap sebagi ilmu apabila memenuhi syarat: 1. Pengetahuan itu harus teratur (sistematis) sehingga merupakan suatu disiplin. 2. Pengetahuan itu harus bersifat progresif artinya terus-menerus mengusahakan tingkatan lebih tinggi. 3. Mempunyai otonomi artinya bebas dalam kalangan sendiri.

Perkembangan Ejaan Bahasa Indonesia Van Ophuysen v jang, sajang v ma’moer, ‘akal v kamoe,

Perkembangan Ejaan Bahasa Indonesia Van Ophuysen v jang, sajang v ma’moer, ‘akal v kamoe, goeroe, itoe v Mulai, ramai Soewandi § § § § djalan, djauh pajung, laju njonja, bunji tjukup, tjutji isjarat, masjarakat tarich, achir dirumah, ditulis anak 2 EYD Ø jalan, jauh Ø payung, layu Ø nyonya, bunyi Ø cukup, cuci Ø isyarat, masyarakat Ø tarikh, akhir Ø di rumah, ditulis Ø anak-anak

Setiap ilmu harus mengalami tiga tahap perkembangan: 1. Tahap spekulasi 2. Tahap observasi dan

Setiap ilmu harus mengalami tiga tahap perkembangan: 1. Tahap spekulasi 2. Tahap observasi dan klasifikasi 3. Tahap adanya perumusan teori

� Keempirisan linguistik (keilmiahan linguistik) dapat dilihat dari objek kajiannya yaitu bahasa yang dapat

� Keempirisan linguistik (keilmiahan linguistik) dapat dilihat dari objek kajiannya yaitu bahasa yang dapat tergambar dalam ciri-ciri bahasa sebagai berikut: 1. Bahasa adalah bunyi ujaran 2. Bahasa itu bersifat unik 3. Bahasa adalah suatu sistem 4. Bahasa dapat berubah dari waktu ke waktu 5. Karena sifat empirisnya, maka linguistik mendekati bahasa secara deskriptif tidak secara preskriptif.

BAHASA SEBAGAI OBJEK LINGUISTIK A. Pengertian Bahasa adalah bunyi-bunyi yang dikeluarkan oleh alat bicara

BAHASA SEBAGAI OBJEK LINGUISTIK A. Pengertian Bahasa adalah bunyi-bunyi yang dikeluarkan oleh alat bicara manusia dan harus bermakna (Mansoer Pateda) Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer yang digunakan oleh para anggota kelompok sosial untuk bekerja sama, berkomunikasi, dan mengidentifikasikan diri (Kridalaksana)

Maka bahasa itu: a. Berwujud deretan bunyi yang bersistem b. Sebagai alat (instrumentalis) c.

Maka bahasa itu: a. Berwujud deretan bunyi yang bersistem b. Sebagai alat (instrumentalis) c. Bersifat individual d. Bersifat kooperatif �Hakikat bahasa sama pengertiannya dengan ciri atau sifat hakiki terhadap bahasa.

B. SIFAT BAHASA 1. Bahasa merupakan seperangkat bunyi 2. Bahasa itu bersistem 3. Bahasa

B. SIFAT BAHASA 1. Bahasa merupakan seperangkat bunyi 2. Bahasa itu bersistem 3. Bahasa adalah seperangkat lambang 4. Bahasa bersifat sempurna

HAKIKAT (CIRI-CIRI) BAHASA 1. Bahasa sebagai sistem 2. Bahasa sebagai lambang 3. Bahasa adalah

HAKIKAT (CIRI-CIRI) BAHASA 1. Bahasa sebagai sistem 2. Bahasa sebagai lambang 3. Bahasa adalah bunyi 4. Bahasa itu bermakna 5. Bahasa itu arbitrer 6. Bahasa itu konvensional 7. Bahasa itu produktif 8. Bahasa itu unik 9. Bahasa itu universal 10. Bahasa itu dinamis 11. Bahasa itu bervariasi 12. Bahasa itu manusiawi

C. FUNGSI BAHASA Fungsi utama bahasa sebagai alat untuk berkomunikasi

C. FUNGSI BAHASA Fungsi utama bahasa sebagai alat untuk berkomunikasi

D. BENTUK BAHASA 1. Bahas lisan 2. Bahasa tulis

D. BENTUK BAHASA 1. Bahas lisan 2. Bahasa tulis

LINGUISTIK DAN SUBDISIPLINNYA �Linguistik merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan �Linguistik merupakan suatu disiplin

LINGUISTIK DAN SUBDISIPLINNYA �Linguistik merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan �Linguistik merupakan suatu disiplin ilmu �Linguistik termasuk ilmu yang berdiri sendiri atau otonom �Sebagai ilmu pengetahuan linguistik memiliki sub-subdisiplin

Subdisiplin linguistik dapat dibedakan berdasarkan 1. Pembidangannya 2. Sifat telaahnya 3. Pendekatan objeknya 4.

Subdisiplin linguistik dapat dibedakan berdasarkan 1. Pembidangannya 2. Sifat telaahnya 3. Pendekatan objeknya 4. Instrumen 5. Ilmu-ilmu lain 6. Penerapannya 7. Aliran dan teori yang mendasarinya (Mansoer Pateda)

1. Linguistik dilihat dari pembidangannya a. Linguistik umum b. Linguistik terapan c. Linguistik teoretis

1. Linguistik dilihat dari pembidangannya a. Linguistik umum b. Linguistik terapan c. Linguistik teoretis d. Sejarah linguistik 2. Lingustik dilihat dari segi sifat telaahnya a. Linguistik mikro (makrolinguistik) b. Linguistik makro (mikrolinguistik)

3. Linguistik dilihat dari segi pendekatan objek a. Linguistik deskriptif b. Linguistik historis komparatif

3. Linguistik dilihat dari segi pendekatan objek a. Linguistik deskriptif b. Linguistik historis komparatif c. Linguistik kontrastif d. Linguistik sinkronis e. Linguistik diakronis 4. Linguistik dilihat dari segi instrumen Computer linguistics

5. Linguistik dilihat dari segi ilmu lain a. Dari segi psikologi (psikolinguistik) b. Dari

5. Linguistik dilihat dari segi ilmu lain a. Dari segi psikologi (psikolinguistik) b. Dari segi sosiologi (sosiolinguistik) c. Dari segi antropologi (antropolinguistik) d. Dari segi aljabar (linguistik kuantitatif, linguistik komputer, dan linguistik aljabar) 6. Linguistik dilihat dari segi penerapannya a. Dialektologi b. Leksikologi c. leksikostatistik

7. Linguistik dilihat dari teori atau aliran yang mendasarinya a. Linguistik struktural b. Linguistik

7. Linguistik dilihat dari teori atau aliran yang mendasarinya a. Linguistik struktural b. Linguistik transformasional

BAHASA DAN FAKTOR LUAR BAHASA

BAHASA DAN FAKTOR LUAR BAHASA

Masyarakat Bahasa Variasi dan Status Sosial Bahasa Penggunaan Bahasa Kontak Bahasa dan Budaya P

Masyarakat Bahasa Variasi dan Status Sosial Bahasa Penggunaan Bahasa Kontak Bahasa dan Budaya P O K B A H A S A N

Masyarakat bahasa sekelompok orang yang merasa menggunakan bahasa yang sama Orang-orang yang menggunakan bahasa

Masyarakat bahasa sekelompok orang yang merasa menggunakan bahasa yang sama Orang-orang yang menggunakan bahasa Inggris Masyarakat bahasa Inggris Orang-orang yang menggunakan Bahasa Sunda Masyarakat bahasa Sunda M A S Y A R A K A T B A H A S A

VARIA SI Berdasarkan penuturnya Dialek regional Berdasarkan penggunaannya Berdasarkan status pemakaiannya DAN Ragam sastra

VARIA SI Berdasarkan penuturnya Dialek regional Berdasarkan penggunaannya Berdasarkan status pemakaiannya DAN Ragam sastra Ragam tinggi STATU S SOSIA L Ragam ilmiah Ragam rendah Dialek sosial Dialek temporal DIGLOSIA BAHAS A

Hymes dalam Chaer (2007: 6364) Setting and Scene Participants Ends A ct sequences Key

Hymes dalam Chaer (2007: 6364) Setting and Scene Participants Ends A ct sequences Key Instrumentalities Norms Genres Tempat dan waktu Pemeran serta Maksud dan hasil percakapan Bentuk dan isi percakapan Cara P E N G G U N A A N Jalur percakapan Norma perilaku Kategori atau ragam yang digunakan B A H A S A

Pengaruh suatu bahasa kepada bahasa lainnya yang menimbulkan perubahan dalam langue Kontak bahasa KONTAK

Pengaruh suatu bahasa kepada bahasa lainnya yang menimbulkan perubahan dalam langue Kontak bahasa KONTAK BAHASA interferensi Terbawa masuknya unsur bahasa lain ke dalam bahasa yang sedang digunakan, sehingga tampak adanya penyimpangan integrasi Unsur-unsur bahasa lain yang terbawa sudah dianggap, diperlakukan dipakai sebagai bagian dari bahasa yang dimasukinya. alih kode Beralihnya penggunaan suatu kode karena ada sebab bilingualisme multilingualisme campur kode Beralihnya penggunaan suatu kode tanpa sebab K O N T A K B A H A S A

Budaya Bahasa mempengaruhi kebudayaan Budaya Bahasa Budaya mempengaruhi bahasa H I P O T

Budaya Bahasa mempengaruhi kebudayaan Budaya Bahasa Budaya mempengaruhi bahasa H I P O T E S I S S A P I R W H O R F B A H A S A D A N B U D A Y A

FONOLOGI

FONOLOGI

fon (bunyi ) Fonolo gi logi bidang linguistik yang mempelajari, menganalisis dan membicarakan runtutan

fon (bunyi ) Fonolo gi logi bidang linguistik yang mempelajari, menganalisis dan membicarakan runtutan bunyi-bunyi bahasa (Chaer, 2005: 102) (ilmu) FONOLOGI fonetik fonemik tanpa memperhatikan fungsi bunyi sebagai pembeda makna

FONETI K Fonetik artikulatoris Fonetik akustik Linguistik Fisika -FONETIK- Fonetik auditoris Neurologi

FONETI K Fonetik artikulatoris Fonetik akustik Linguistik Fisika -FONETIK- Fonetik auditoris Neurologi

Alat ucap 14. Ujung lidah – apikal 15. Anak tekak – uvular 1. Paru-paru

Alat ucap 14. Ujung lidah – apikal 15. Anak tekak – uvular 1. Paru-paru 2. Batang tenggorokan – faringal 16. Langit-langit lunak – velar 3. Pangkal tenggorokan – 17. Langit-langit keras – laringal palatal 4. Pita-pita suara 18. Gusi dalam, gusi 5. Krikoid belakang, ceruk gigi, 6. Tiroid lengkung kaki gigi – 7. Aritenoid alveolar 8. Dinding rongga tenggorokan 19. Gigi atas – dental 9. Epiglotis 20. Gigi bawah – dental 10. Akar lidah 21. Bibir atas – labial 11. Pangkal lidah – dorsal 22. Bibir bawah – labial 12. Tengah lidah – medial 23. Mulut 13. Daun lidah – laminal 24. Rongga mulut 25. Rongga hidung Verhaar dalam Marsono (2006: 7)

Klasifikasi bunyi 1 Klasifikasi Vokal tinggi (I, u) vokal tengah (e) vokal rendah (a)

Klasifikasi bunyi 1 Klasifikasi Vokal tinggi (I, u) vokal tengah (e) vokal rendah (a) 2 Diftong (Vokal rangkap) Contoh: kerbau, harimau (au, oi, ai, ei) 3 Klasifikasi konsonan 1. 2. 3. 4. Bilabial : /b/, /p/, /m/ Labiodental : /f/, /v/ Laminoalveolar : /t/, /d/ Dorsovelar : /k/, /g/

Segmental Bunyi (fonem) Suprasegmental/ prosodi Bunyi yang dapat disegmentasikan, Contoh: [laba] /l/, /a/, /b/,

Segmental Bunyi (fonem) Suprasegmental/ prosodi Bunyi yang dapat disegmentasikan, Contoh: [laba] /l/, /a/, /b/, /a/ Bunyi yang dapat tidak dapat disegmentasikan, yakni tekanan, nada, jeda

-FONEMIK- Fonemi k Fonem Bunyi yang membedakan makna Identifikasi fonem cari sebuah satuan bahasa,

-FONEMIK- Fonemi k Fonem Bunyi yang membedakan makna Identifikasi fonem cari sebuah satuan bahasa, lalu membandingkannya dengan satuan bahasa lain yang mirip dengan satuan bahasa yang pertama Alofon bunyi-bunyi sebagai bentuk realisasi dari sebuah fonem. Contoh alofon /t/ dan /th/ dari /t/

MORFOLO GI

MORFOLO GI

Morfologi Bidang kajian morfologi ilmu yang mempelajari bentuk, bentuk kata dan perubahan bentuk kata,

Morfologi Bidang kajian morfologi ilmu yang mempelajari bentuk, bentuk kata dan perubahan bentuk kata, serta makna yang muncul akibat perubahan bentuk itu Morfem satuan bahasa terkecil yang maknanya secara relatif stabil dan tidak dapat dibagi atas bagian bermakna yang lebih kecil

Identifikasi morfem Kesamaan arti atau kesamaan bentuk merupakan ciri atau identitas sebuah morfem. Sama

Identifikasi morfem Kesamaan arti atau kesamaan bentuk merupakan ciri atau identitas sebuah morfem. Sama bentuk beda makna Mengenal morfem dari makna • Kedua, ketiga, keempat, kelima, keenam, dst. • Ke pasar, ke terminal, ke kampus, ke dapur, dst. • Ditinggal, tertinggal, peninggalan tinggal • Menelantarkan, telantar BUKAN lantar ATAU lantaran

Morf dan alomorf �Morf = nama untuk semua bentuk yang belum diketahui statusnya. �Alomorf

Morf dan alomorf �Morf = nama untuk semua bentuk yang belum diketahui statusnya. �Alomorf = nama untuk bentuk yang sudah diketahui bentuknya.

Contoh bentuk alomorf Me. Mem. Menme (N)- Meny. Menge-

Contoh bentuk alomorf Me. Mem. Menme (N)- Meny. Menge-

Klasifikasi morfem Morfem bebas dan morfem terikat Morfem utuh dan morfem terbagi Klasifika si

Klasifikasi morfem Morfem bebas dan morfem terikat Morfem utuh dan morfem terbagi Klasifika si morfem Morfem segmental dan suprasegmental Morfem beralomorf zero Morfem bermakna leksikal dan tidak bermakna leksikal

Kata Klasifikas i kata Tradisiona l Berdasarkan makna Struktural Berdasarkan distribusi kata Lainnya Kriteria

Kata Klasifikas i kata Tradisiona l Berdasarkan makna Struktural Berdasarkan distribusi kata Lainnya Kriteria sintaksis • Verba • Nomina • Ajektiva • Subjek • Predikat • Objek • Keterangan

Proses morfemis afiksasi Pengimbuhan: • Prefiks • Infiks • Sufiks • konfiks komposis reduplikasi

Proses morfemis afiksasi Pengimbuhan: • Prefiks • Infiks • Sufiks • konfiks komposis reduplikasi i Pengulangan: • Keseluruhan • Sebagian • Perubah-an bunyi Penggabung an morfem dasar dengan morfem dasar konversi Derivasi zero: tanpa perubahan unsur segmental Modifikas i internal Penambahan unsur-unsur

SINTAKSIS

SINTAKSIS

SINTAKS IS Ilmu yang mengkaji kalimat Fungsi Kategori Peran subjek nomina pelaku predikat verba

SINTAKS IS Ilmu yang mengkaji kalimat Fungsi Kategori Peran subjek nomina pelaku predikat verba objek adjektifa keterangan nuneralia penderita penerima

kata frasa klausa kalimat

kata frasa klausa kalimat

Kata penuh KATA Kata tugas Frasa eksosentrik Frasa endosentrik Frasa koordinatif Frasa apositif

Kata penuh KATA Kata tugas Frasa eksosentrik Frasa endosentrik Frasa koordinatif Frasa apositif

Berdasarkan struktur Klausa bebas Klausa terikat KLAUS A Berdasarkan kategori segmental predikat Klausa verbal

Berdasarkan struktur Klausa bebas Klausa terikat KLAUS A Berdasarkan kategori segmental predikat Klausa verbal Klausa nominal Klausa ajektifal Klausa adverbial Klausa preposisional

Inti kalimat Kalimat inti Kalimat non-inti KALIMA T Banyaknya klausa Kalimat tunggal Kelengkapa n

Inti kalimat Kalimat inti Kalimat non-inti KALIMA T Banyaknya klausa Kalimat tunggal Kelengkapa n klausa Kalimat mayor Kalusa verbal Kalimat verbal Satuan pembentuk wacana Kalimat bebas Kalimat majemuk Kalimat minor Kalimat nonverbal Kalimat terikat

Modus Kalimat Interogatif Deklaratif Imperatif Instruktif Tuturan Langsung Requestif Tuturan Tidak Langsung

Modus Kalimat Interogatif Deklaratif Imperatif Instruktif Tuturan Langsung Requestif Tuturan Tidak Langsung

SEMANTI K

SEMANTI K

SEMANTI subdisiplin linguistik yang mempelajari makna secara umum, baik makna leksikal maupun makna gramatikal

SEMANTI subdisiplin linguistik yang mempelajari makna secara umum, baik makna leksikal maupun makna gramatikal K SEMANTI K (b) MAKNA konsep (signifie) • Leksikal • Gramatikal • Kontekstual (a) bentuk (signifian) (c) referen

SINONIM ANTONIM HOMONIM SEMANTI K LEKSIKAL HOMOFON HOMOGRAF POLISEMI HIPERNIM KOLOKASI DENOTASI KONOTASI

SINONIM ANTONIM HOMONIM SEMANTI K LEKSIKAL HOMOFON HOMOGRAF POLISEMI HIPERNIM KOLOKASI DENOTASI KONOTASI

ANTONIM HOMONIM SEMANTIK GRAMATIKA L HOMOFON HOMOGRAF SANDING KALIMAT

ANTONIM HOMONIM SEMANTIK GRAMATIKA L HOMOFON HOMOGRAF SANDING KALIMAT

LINGUISTIK TRADISIONAL, STRUKTURAL DAN TRANSFORMASION AL

LINGUISTIK TRADISIONAL, STRUKTURAL DAN TRANSFORMASION AL

Linguistik tradisional Menekankan analisis bahasa pada makna dan filsafat 1 Zaman Yunani Sifat bahas

Linguistik tradisional Menekankan analisis bahasa pada makna dan filsafat 1 Zaman Yunani Sifat bahas a ALAMI (FISIS) KONVENSI (NOMOS) ANALOGI ANOMALI

KAUM NATURALIS 1 Bahasa bersifat alami Setiap kata memiliki hubungan dengan benda lain yang

KAUM NATURALIS 1 Bahasa bersifat alami Setiap kata memiliki hubungan dengan benda lain yang dirujuknya. Contoh: Onomatope = kata yang terbentuk berdasarkan peniruan bunyi Bahasa bersifat konvensi KAUM KONVENSION Makna kata diperoleh berdasarkan hasil tradisi, kebiasaan-kebiasaan AL yang mungkin bisa berubah

KAUM ANALOGI Bahasa bersifat teratur Contoh: Girl girls Boy boys 2 KAUM ANOMALI Bahasa

KAUM ANALOGI Bahasa bersifat teratur Contoh: Girl girls Boy boys 2 KAUM ANOMALI Bahasa bersifat tidak teratur Contoh: Write wrote ≠ writed

Zaman Romawi 2 3 Zaman pertengahan Etimologi Morfologi Bahas a Latin Menyelidiki asal usul

Zaman Romawi 2 3 Zaman pertengahan Etimologi Morfologi Bahas a Latin Menyelidiki asal usul kata beserta artinya Mempelajari kata dan pembentukannya Lingua franca

4 5 Zaman Renaisan s Sarjana menguasai bahasa Latin, Yunani, Ibrani, Arab Pembahasan, penyusunan,

4 5 Zaman Renaisan s Sarjana menguasai bahasa Latin, Yunani, Ibrani, Arab Pembahasan, penyusunan, dan perbandingan bahasa-bhaasa Eropa Menjelan Berkembangnya studi linguistik g lahirnya bandingan linguistik Studi mengenai hakikat bahasa modern terlepas dari filsafat Kuno

Linguistik struktural Memandang bahasa dari segi struktur Mendeskripsikan bahasa berdasarkan ciri atau sifat khas

Linguistik struktural Memandang bahasa dari segi struktur Mendeskripsikan bahasa berdasarkan ciri atau sifat khas Linguistik Modern Ferdinand de Saussure

Linguistik transformasional salah satu tujuan penelitian bahasa adalah untuk menyusun tata bahasa Noam Chomsky

Linguistik transformasional salah satu tujuan penelitian bahasa adalah untuk menyusun tata bahasa Noam Chomsky competence performanc e kemampua n perbuatan