STRATEGI MENULIS ARTIKEL ILMIAH POPULER DI MEDIA MASSA

  • Slides: 60
Download presentation
STRATEGI MENULIS ARTIKEL ILMIAH POPULER DI MEDIA MASSA Oleh: H. Arif Riyanto, S. H.

STRATEGI MENULIS ARTIKEL ILMIAH POPULER DI MEDIA MASSA Oleh: H. Arif Riyanto, S. H. Pemimpin Redaksi Jawa Pos Radar Semarang

 H. Arif Riyanto, SH: Panggilan: Aro S 1 Fakultas Hukum Universitas Negeri Jember

H. Arif Riyanto, SH: Panggilan: Aro S 1 Fakultas Hukum Universitas Negeri Jember (Unej) 1995 Wartawan Harian METEOR (2000 -2005) Pemimpin Redaksi Harian Semarang Post (2005 -2006) Wartawan Jawa Pos Radar Semarang (2006 -2013) Pemimpin Redaksi Jawa Pos Radar Semarang (2013 -sekarang) Email: aro@radarsemarang. com HP/WA: 08122887287

PUBLIKASI ILMIAH 1. Presentasi di forum ilmiah 2. Hasil penelitian 3. Tinjauan ilmiah/Best Practice

PUBLIKASI ILMIAH 1. Presentasi di forum ilmiah 2. Hasil penelitian 3. Tinjauan ilmiah/Best Practice 4. Tulisan ilmiah populer 5. Artikel ilmiah 6. Buku pelajaran 7. Modul/diktat 8. Buku dalam bidang pendidikan 9. Karya terjemahan 10. Buku pedoman guru

APA ARTIKEL ILMIAH POPULER? tulisan yang dipublikasikan di media masa (koran, majalah, Media online

APA ARTIKEL ILMIAH POPULER? tulisan yang dipublikasikan di media masa (koran, majalah, Media online yang mempunyai alamat website resmi). berisi pengetahuan, ide, gagasan pengalaman penulis yang menyangkut bidang pendidikan pada satuan pendidikan penulis bertugas. Kerangka isinya disesuaikan dengan persyaratan atau kelaziman dari media masa yang akan mempublikasikan tulisan tersebut. (Buku 4 Pedoman Kegiatan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan dan Angka Kreditnya: 2019) 27

ANGKA KREDIT 1, 5 KORAN PROPINSI/KAB/KOTA ANGKA KREDIT 2 KORAN NASIONAL Artikel ilmiah populer

ANGKA KREDIT 1, 5 KORAN PROPINSI/KAB/KOTA ANGKA KREDIT 2 KORAN NASIONAL Artikel ilmiah populer di bidang pendidikan formal dan pembelajaran pada satuan pendidikan dimuat di media massa tingkat nasional A K Artikel ilmiah populer di bidang pendidikan formal dan pembelajaran pada satuan pendidikan dimuat di media massa tingkat provinsi, Kabupaten Kota, dan media massa Online yang mempunyai alamat website resmi. 29

BUKTI FISIK Guntingan tulisan dari media masa yang memuat karya ilmiah penulis, dengan pengesahan

BUKTI FISIK Guntingan tulisan dari media masa yang memuat karya ilmiah penulis, dengan pengesahan dari kepala sekolah. Pada guntingan media masa itu harus jelas nama media masa serta tanggal terbitnya. Bila berupa foto copy harus ada pernyataan dari kepala sekolah yang menyatakan keaslian Jika tulisan atau karya guru dimuat dalam media massa online maka harus di print out bukti fisiknya lengkap dengan menunjukkan bukti nama media yang memuat, terbitan tanggal dan harus di cetak dari halaman website resmi koran yang bersangkutan Jika media masa atau koran online kirimkan link korannya Jika terbit di media massa cetak, scan koran yang memuat artikel guru ybs, lengkap dengan nama media massa, tanggal terbit dan halaman pemuatan Scan bukti pengesahan kepala sekolah

Artikel Ilmiah Populer Dinilai PAK 1. Isi artikel ilmiah populer harus sesuai tupoksi masing-masing.

Artikel Ilmiah Populer Dinilai PAK 1. Isi artikel ilmiah populer harus sesuai tupoksi masing-masing. Baik guru, kepala sekolah maupun pengawas. 2. Untuk guru mapel tema artikel ilmiah populer harus sesuai mapelnya dan harus ada unsur pembelajaran ke siswa/peserta didik. 3. Harus menyebutkan minimal sekali satuan pendidikan/sekolah penulis bertugas di dalam isi artikel. 4. Mencantumkan kutipan pakar dari buku atau website resmi.

ANATOMI ARTIKEL 1) Judul (head). Judul identitas terpenting dari artikel. Judul adalah kepala. 2)

ANATOMI ARTIKEL 1) Judul (head). Judul identitas terpenting dari artikel. Judul adalah kepala. 2) Nama penulis dan gelar (by name) 3) Pendahuluan. Kalimat pembuka pada awal penulisan artikel dan pokok permasalahan yang diangkat. 4) Isi. Pembahasan dan pesan yang kita sampaikan kepada pembaca. 5) Penutup (Kesimpulan) 6) Mapel dan Nama Sekolah

JUDUL ARTIKEL 1) Membuat judul artikel sama dengan membuat judul berita. 2) Menggambarkan isi,

JUDUL ARTIKEL 1) Membuat judul artikel sama dengan membuat judul berita. 2) Menggambarkan isi, singkat, padat, menarik, serta menggunakan kalimat aktif. 3) Judul artikel untuk media massa umumnya berkisar 3 -7 kata. 4) Untuk artikel guru untuk kepentingan PAK, harus memenuhi unsur Kompetensi Dasar (KD) mapel penulis.

JUDUL ARTIKEL

JUDUL ARTIKEL

JUDUL ARTIKEL

JUDUL ARTIKEL

NAMA PENULIS & GELAR Menulis Teks Fabel dengan Media Gambar Berseri Oleh : Siti

NAMA PENULIS & GELAR Menulis Teks Fabel dengan Media Gambar Berseri Oleh : Siti Sriyati, S. Pd. MENULIS merupakan suatu kegiatan kreatif dalam menggunakan bahasa lisan ke dalam bentuk bahasa tulis. Kemampuan menulis tentunya tidak datang begitu saja, tentunya membutuhkan banyak latihan untuk menghasilkan tulisan yang baik. Menulis membutuhkan proses pemindahan pemikiran ke dalam bentuk tulisan. ………………. . dst

PENDAHULUAN 1) 2) 3) 4) Langsung menyebut pokok persoalan. Mendeskripsikan latar belakang. Tidak bertele-tele

PENDAHULUAN 1) 2) 3) 4) Langsung menyebut pokok persoalan. Mendeskripsikan latar belakang. Tidak bertele-tele Pendahuluan 1 -2 paragraf (1 paragraf 3 -5 kalimat)

PENDAHULUAN Belajar Operasi Hitung Bilangan Bulat Lebih Menarik dengan Permainan Zuzo Oleh : Drs.

PENDAHULUAN Belajar Operasi Hitung Bilangan Bulat Lebih Menarik dengan Permainan Zuzo Oleh : Drs. Agus Priantono Operasi hitung pada bilangan bulat seringkali membuat siswa bingung dan takut terutama operasi bilangan negatif. Hal ini juga terjadi di SMP Negeri 16 Semarang. Guru berperan penting untuk mengubah pandangan siswa terhadap belajar dan menjadikan sekolah sebagai salah satu tempat yang menyenangkan untuk belajar. Thorndike (Arifin, 2009) menyatakan belajar akan lebih berhasil apabila respon murid terhadap suatu stimulus segera diikuti dengan perasaan senang atau kepuasan. Penambahan permainan dalam pembelajaran memiliki dua aspek positif, yaitu aspek kemenarikan dan aspek mendidik. Aspek kemenarikan diperoleh dari situasi belajar yang santai sambil bermain yang diterapkan dalam pembelajaran. Sedangkan aspek mendidik diperoleh dari penerapan konsep yang dimiliki dengan menerapkan strategi serta kreativitas dari siswa untuk menyelesaikan permainan dalam pembelajaran. Dengan adanya aspek-aspek tersebut, diharapkan dapat meningkatkan minat dan motivasi siswa sehingga siswa tidak cepat jenuh dan bosan dalam pembelajaran, salah satunya dengan permainan Zuzo.

ISI 1) Isi artikel biasanya menawarkan solusi dari permasalahan yang diangkat. 2) Membahas dan

ISI 1) Isi artikel biasanya menawarkan solusi dari permasalahan yang diangkat. 2) Membahas dan menguraikan ide pokok, sesuai kaidah yang benar, tidak bertele-tele dan tetap menarik. 3) Isi artikel 5 -7 paragraf.

Zuzo adalah media pembelajaran yang ditujukan untuk kelas VII SMP/MTs pada materi operasi hitung

Zuzo adalah media pembelajaran yang ditujukan untuk kelas VII SMP/MTs pada materi operasi hitung bilangan bulat yang berupa board game. Zuzo merupakan singkatan dari zigzag ular tangga dan monopoli. Media ini menggunakan operasi hitung bilangan bulat sebagai aturan utama serta aturan campuran dari permainan ular tangga dan monopoli. Media permainan ini bertujuan agar peserta didik dapat berpikir kreatif matematis dalam menyelesaikan permainan. Permainan zuzo terdiri atas beberapa komponen. Komponen pertama adalah papan arena sebagai arena bermain. Papan arena zuzo ini berbentuk persegi dengan panjang sisi 25 cm. Papan arena berisi barisan bilangan dari nol sebagai titik start hingga 101 sebagai titik finish. Komponen yang kedua adalah pion zuzo. Dalam memainkan zuzo ini, tiap pemain diberikan 2 buah pion dengan warna yang sama tapi berbeda dengan pion lawan. Selain pion, terdapat juga kartu zuzo yang berisi kesempatan atau hambatan untuk pemain yang mendapatkannya. Komponen zuzo berikutnya adalah dadu yang mempunyai sisi 10. Dalam permainan ini diberikan dua buah dadu.

Dalam permainan zuzo, pemain akan mendapatkan kesempatan, keuntungan, dan bahkan hambatan serta kerugian bila

Dalam permainan zuzo, pemain akan mendapatkan kesempatan, keuntungan, dan bahkan hambatan serta kerugian bila pion pemain berada pada bilangan tertentu. Oleh sebab itu, siswa diharapkan dapat berpikir kreatif matematis untuk memilih dan menggunakan operasi hitung (penjumlahan, pengurangan, perkalian, atau pembagian) agar dapat memindahkan pion yang dimiliki dengan tepat, tidak berada pada kotak merah karena harus mengulang dari start awal lagi. Para pemain melempar dua dadu bersama-sama, sehingga muncul dua angka dan memindahkan pion dari kotak start sampai kotak finish. Pada saat inilah setiap anak diharuskan berfikir kreatif dengan operasi hitung penjumlahan, pengurangan, perkalian atau pembagian agar ia segera mencapai finish (angka 101) dan tidak berada posisi yang tidak aman (angka merah). Pemain tidak boleh memindahkan pion melebihi bilangan yang sudah tertera pada papan zuzo (tidak boleh melebihi 101).

PENUTUP 1) Menegaskan kembali topik atau pokok bahasan dalam kalimat yang ringkas dan tegas

PENUTUP 1) Menegaskan kembali topik atau pokok bahasan dalam kalimat yang ringkas dan tegas dengan tujuan meyakinkan pembaca. 2) Mengakhiri dengan klimaks. Menegaskan kesimpulan yang menyengat dan dapat dijadikan bahan renungan dan pemikiran pembaca. 3) Persuasif yaitu mengajak khalayak untuk melakukan tindakan tertentu yang dianggap penting, relevan dan mendesak. 4) Kutipan. Bisa diambil dari kitab suci, pendapat tokoh, ungkapan peribahasa, amsal, kata-kata mutiara, dan lainnya.

Melalui permaianan zuzo ini, penulis menyimpulkan bahwa peserta didik merasa lebih terpacu untuk meningkatkan

Melalui permaianan zuzo ini, penulis menyimpulkan bahwa peserta didik merasa lebih terpacu untuk meningkatkan keterampilan dalam operasi hitung bilangan bulat melalui cara yang lebih menyenangkan. Mampu mengeskspresikan diri mereka, menambah kepercayaan diri serta tidak membosankan.

IDENTITAS PENULIS Guru Matematika SMP Negeri 6 Semarang Guru Bahasa Jawa SMP Negeri 1

IDENTITAS PENULIS Guru Matematika SMP Negeri 6 Semarang Guru Bahasa Jawa SMP Negeri 1 Bandungan, Kabupaten Semarang

Tema Artikel Ilmiah Populer 1. Hasil Penelitian Contoh: • Kantong Plastik, Alternatif Media Pembelajaran

Tema Artikel Ilmiah Populer 1. Hasil Penelitian Contoh: • Kantong Plastik, Alternatif Media Pembelajaran Listrik Statis • Oleh: Mustaqimah SPd MPd, Guru SMA Negeri 3 Demak (Radar Semarang, 2 Juni 2017) • Belajar Kimia Alkanol dari “Legen” • Oleh : Puji Ningrum SPd, Guru Mata Pelajaran Kimia SMA Negeri 10 Semarang • Cairan Obat Nyamuk, Media Transfer Pembuatan PCB Oleh: Sunar, Guru SMKN 1 Semarang (Radar Semarang, 17 September 2017)

Tema Artikel Ilmiah Populer 2. Pengalaman Mengajar/Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Contoh: • Kartu Gambar

Tema Artikel Ilmiah Populer 2. Pengalaman Mengajar/Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Contoh: • Kartu Gambar Tingkatkan Menghafal Wilangan Jawa Oleh: Sholikin SPd, Guru SMP N 2 Guntur, Demak • Permainan Dakon, Ajarkan Nilai Kerukunan Oleh: Hesti. Kusumaningrum SPd, Guru SMP Negeri 36 Semarang • Metode Cerdas Cermat, Tingkatkan Konsentrasi Belajar Oleh: Setyowati Ani S SPd, Guru SMA Negeri 1 Sokaraja • Video Sandiwara, Tingkatkan Minat Belajar Oleh: Sri Mujiati SPd, Guru SMK Negeri 1 Batang

Tema Artikel Ilmiah Populer 2. Pengalaman Mengajar/Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Contoh: • Teka Teki

Tema Artikel Ilmiah Populer 2. Pengalaman Mengajar/Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Contoh: • Teka Teki Silang (TTS) sebagai Media Pembelajaran Oleh: Nurhidayat AS (Radar Semarang, 30 Mei 2017) • Video Handphone sebagai Media Pembelajaran Oleh: Etty Sri Sofiati SPd (Radar Semarang, 10 Agustus 2017) • Permainan Monopoli dalam Pembelajaran Ekonomi Oleh : Aftina Yuliastuti SE MPd (Radar Semarang, 20 Agustus 2017) • Facebook, Tumbuhkan Minat Belajar Bahasa Jawa Oleh : Woro Endah SW SPd (Radar Semarang, 3 Oktober 2017)

PTK JADI MODAL UTAMA • 1. Dari PTK dibuat artikel ilmiah popular: Angka kredit

PTK JADI MODAL UTAMA • 1. Dari PTK dibuat artikel ilmiah popular: Angka kredit 1, 5 (Koran Provinsi), 2 (Koran Nasional) • 2. Dari PTK dibuat Jurnal: Angka kredit 3 (nasional), 2 (provinsi), 1 (kabupaten/kota) • Dari PTK dibuat Buku Pelajaran: Buku Nasional lolos penilaian BNSP angka kredit 6, buku ber-ISBN angka kredit 3, buku tidak ber-ISBN angka kredit 1. • Dari PTK dibuat modul/diktat: Angka kredit 1, 5 (tingkat provinsi), 1 (tingkat kab/kota), 0, 5 (tingkat sekolah)

Tema Artikel Ilmiah Populer 3. Skripsi dan Thesis Contoh: • Nilai Moral dalam Cerita

Tema Artikel Ilmiah Populer 3. Skripsi dan Thesis Contoh: • Nilai Moral dalam Cerita Rakyat oleh Samiyem, M. Pd, Guru Bahasa Jawa SMPN 31 Semarang (Radar Semarang, 24 Oktober 2018) • Teknik Terapi Empty Chair dalam Mengatasi Korban Bullying oleh Umi Royani, S. Pd, Guru SMP Negeri 1 Gubug, Grobogan (Radar Semarang, 30 Oktober 2018)

Tema Artikel Ilmiah Populer 4. Ulasan/Tinjauan Ilmiah Contoh: • Gerakan Seniman Masuk Sekolah (GSMS),

Tema Artikel Ilmiah Populer 4. Ulasan/Tinjauan Ilmiah Contoh: • Gerakan Seniman Masuk Sekolah (GSMS), Apa Manfaatnya? (Drs. Tri Ajar Suprapto AL K, M. Pd, Kepala SMAN 1 Pabelan, Radar Semarang, 1 November 2018) • Ketika Gadget Berperan Melestarikan Budaya Lokal (Octhoria Ayu Kusuma, Guru SD Negeri Gajah 2, Demak, Radar Semarang, 24 Oktober 2018) • BK TIK, Bagai Sayur tanpa Garam oleh Retno Asriningsih, ST, Guru BK TIK SMA Negeri 1 Nogosari, Boyolali. (Radar Semarang, 24 Oktober 2018)

Perlu Diperhatikan dalam Penulisan Artikel Populer 1. Penulisan Judul, sebaiknya jangan huruf kapital semua.

Perlu Diperhatikan dalam Penulisan Artikel Populer 1. Penulisan Judul, sebaiknya jangan huruf kapital semua.

Penulisan Judul yang Benar

Penulisan Judul yang Benar

2. Panjang tulisan 3. 000 -4. 000 karakter (sudah termasuk spasi)

2. Panjang tulisan 3. 000 -4. 000 karakter (sudah termasuk spasi)

3. Menulis kutipan dari penulis lain, harus ditulis sumbernya. Kutipan sebaiknya maksimal 25 persen

3. Menulis kutipan dari penulis lain, harus ditulis sumbernya. Kutipan sebaiknya maksimal 25 persen dan disebutkan tahun dan halaman.

4. Hindari penulisan rincian dengan angka dan huruf. Sebaiknya diganti dalam bentuk tulisan atapun

4. Hindari penulisan rincian dengan angka dan huruf. Sebaiknya diganti dalam bentuk tulisan atapun dibuat satu kalimat dengan pemisah koma. Misalnya: 1. atau 1) dan a. atau a) menjadi: Pertama, Kedua, Ketiga, dst

Banyak persoalan yang terjadi setelah mengerjakan soal Ujian Nasional mengenai PUEBI (Pedoman Umum Ejaan

Banyak persoalan yang terjadi setelah mengerjakan soal Ujian Nasional mengenai PUEBI (Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia) nyatanya masih menjadi masalah utama. Untuk mengerjakan soal saja masih belum lancar apalagi membuat tulisan yang sesuai dengan PUEBI, pasti akan lebih kesulitan. Rendahnya pemahaman pelajar dapat terjadi karena beberapa faktor : 1. Minimnya materi tentang PUEBI Permasalahannya pembelajaran Bahasa Indonesia kurang membahas unsur kebahasaannya dan jikalau memang ada seringkali tidak dibahas secara detail. 2. Tidak terbiasa menulis sesuai PUEBI Para pelajar lebih sering menggunakan Bahasa Indonesia non formal dalam kehidupan sehari contohnya lebih sering menggunakan bahasa non formal karena kebanyakan menganggap jika menggunakan bahasa yang sesuai PUEBI membuat kesan kaku dan tidak akrab. 3. Bahan bacaan tidak menggunakan bahasa baku Banyak referensi di internet yang ditulis dengan bahasa yang tidak baku dan jika pelajar terus menerus membaca tulisan yang tidak baku otomatis mereka akan meniru tulisan tidak baku tersebut.

Rendahnya pemahaman pelajar dapat terjadi karena beberapa faktor: Pertama, minimnya materi tentang PUEBI. Permasalahannya

Rendahnya pemahaman pelajar dapat terjadi karena beberapa faktor: Pertama, minimnya materi tentang PUEBI. Permasalahannya pembelajaran Bahasa Indonesia kurang membahas unsur kebahasaannya dan jikalau memang ada seringkali tidak dibahas secara detail. Kedua, tidak terbiasa menulis sesuai PUEBI. Para pelajar lebih sering menggunakan Bahasa Indonesia non formal dalam kehidupan sehari contohnya lebih sering menggunakan bahasa non formal karena kebanyakan menganggap jika menggunakan bahasa yang sesuai PUEBI membuat kesan kaku dan tidak akrab. Ketiga, bahan bacaan tidak menggunakan bahasa baku. Banyak referensi di internet yang ditulis dengan bahasa yang tidak baku dan jika pelajar terus menerus membaca tulisan yang tidak baku otomatis mereka akan meniru tulisan tidak baku tersebut.

Baik kearsipan konvensional maupun kearsipan elektronik masing mempunyai kelebihan dan kekurangan. Kekurangan kearsipan konvensional

Baik kearsipan konvensional maupun kearsipan elektronik masing mempunyai kelebihan dan kekurangan. Kekurangan kearsipan konvensional diantaranya : a. Jumlah arsip selalu bertambah b. Butuh ruang untuk tempat penyimpanan yang luas c. Pencarian dokumen butuh waktu yang lama d. Pendistribusian dokumen antar pegawai kurang cepat. e. kertas mudah rusak Kelebihan arsip konvensional diantaranya: a. Tidak tergantung pada hubungan listrik b. SDM tidak harus mampu mengoperasikan komputer c. Aman terhadap virus komputer Kelebihan arsip elektronik di antaranya: a. Terdapatnya salinan arsip dalam bentuk elektronik b. Kemudahan akses terhadap arsip elektronik c. Cepat dalam penyajian informasi yang terekam dalam arsip elektronik Kelemahan arsip elektronik diantaranya: a. Sangat tergantung pada hubungan listrik b. SDM harus mampu mengoperasikan komputer c. Rentan terhadap virus komputer.

Baik kearsipan konvensional maupun kearsipan elektronik masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangan. Adapun kekurangan kearsipan

Baik kearsipan konvensional maupun kearsipan elektronik masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangan. Adapun kekurangan kearsipan konvensional, di antaranya, jumlah arsip selalu bertambah, butuh ruang untuk tempat penyimpanan yang luas, pencarian dokumen butuh waktu yang lama, pendistribusian dokumen antar pegawai kurang cepat, dan kertas mudah rusak. Sedangkan kelebihan arsip konvensional, di antaranya, tidak tergantung pada hubungan listrik, SDM tidak harus mampu mengoperasikan komputer, dan aman terhadap virus komputer. Di sisi lain, kelebihan arsip elektronik di, antaranya, terdapatnya salinan arsip dalam bentuk elektronik, kemudahan akses terhadap arsip elektronik, cepat dalam penyajian informasi yang terekam dalam arsip elektronik. Sementara kelemahan arsip elektronik, di antaranya, sangat tergantung pada hubungan listrik, SDM harus mampu mengoperasikan komputer, dan rentan terhadap virus komputer.

5. Tulisan artikel opini tidak memuat foto kegiatan, grafik, rumus, dll.

5. Tulisan artikel opini tidak memuat foto kegiatan, grafik, rumus, dll.

6. Lampirkan foto yang smile, jangan foto KTP Contoh Foto KTP

6. Lampirkan foto yang smile, jangan foto KTP Contoh Foto KTP

Foto Smile/Narsis

Foto Smile/Narsis

Kalau foto bersama tolong dicroping

Kalau foto bersama tolong dicroping

Foto jangan terlalu jauh/tidak fokus

Foto jangan terlalu jauh/tidak fokus

Artikel Ilmiah Populer Metode UPIn, Tingkatkan Antusias Siswa Belajar Sifat Cahaya Oleh: Rofikoh, S.

Artikel Ilmiah Populer Metode UPIn, Tingkatkan Antusias Siswa Belajar Sifat Cahaya Oleh: Rofikoh, S. Pd NIP. 19880304 200903 2 003 PEMERINTAH KABUPATEN TEMANGGUNG DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAH RAGA SD NEGERI 1 WONOBOYO 2019

Naskah Dikirim ke guru@radarsemarang. com Nama Subjek Artikel 1 : pg 1_(nama penulis) Nama

Naskah Dikirim ke guru@radarsemarang. com Nama Subjek Artikel 1 : pg 1_(nama penulis) Nama Subjek Artikel 2 : pg 2_(nama penulis) Deadline: 9 April 2021 SELAMAT MENULIS

TERIMA KASIH • Instagram: @aroradarsemarang • Facebook: https: //www. facebook. com/arif. riyanto. 9 •

TERIMA KASIH • Instagram: @aroradarsemarang • Facebook: https: //www. facebook. com/arif. riyanto. 9 • Email: aro@radarsemarang. com

PRAKTIK MENULIS • TULIS NAMA, MAPEL DAN SEKOLAH • TULIS JUDUL ARTIKEL • TULIS

PRAKTIK MENULIS • TULIS NAMA, MAPEL DAN SEKOLAH • TULIS JUDUL ARTIKEL • TULIS 1 PARAGRAF PERMASALAHAN YANG DIANGKAT DAN SOLUSI YANG DITAWARKAN