KARYA ILMIAH DAN KARYA NON ILMIAH Jones 1960

  • Slides: 44
Download presentation
KARYA ILMIAH DAN KARYA NON ILMIAH

KARYA ILMIAH DAN KARYA NON ILMIAH

 • Jones (1960), ada 2 golongan, yakni: 1. 2. Karangan ilmu pengetahuan yang

• Jones (1960), ada 2 golongan, yakni: 1. 2. Karangan ilmu pengetahuan yang bersifat ilmiah (tulisan/ karangan ilmiah) Karangan ilmu pengetahuan yang bersifat non-ilmiah (tulisan/ karangan non-ilmiah)

MACAM-MACAM DAN SIFAT-SIFAT KARANGAN Macam-macam Karangan 1. Narasi Sifat-Sifat Karangan 2. Deskripsi 3. Persuasi

MACAM-MACAM DAN SIFAT-SIFAT KARANGAN Macam-macam Karangan 1. Narasi Sifat-Sifat Karangan 2. Deskripsi 3. Persuasi 1. Lugas dan tidak emosional 4. Eksposisi 2. Logis 5. Argumentasi 3. Efektif 4. Efisien

CIRI-CIRI KARANGAN ILMIAH 1. Bahasa yang digunakan dalam karya ilmiah adalah bahasa baku yang

CIRI-CIRI KARANGAN ILMIAH 1. Bahasa yang digunakan dalam karya ilmiah adalah bahasa baku yang tercermin dari pilihan kata/istilah, dan kalimat-kalimat yang efektif dengan struktur yang baku. 2. Sikap penulis dalam karya ilmiah adalah objektif, yang disampaikan dengan menggunakan gaya bahasa impersonal, dengan banyak menggunakan bentuk pasif, tanpa menggunakan kata ganti orang pertama atau kedua. 3. Struktur sajian karya ilmiah sangat ketat, biasanya terdiri dari bagian awal (pendahuluan), bagian inti (pokok pembahasan), dan bagian penutup. 4. Komponen karya ilmiah bervariasi sesuai dengan jenisnya, namun semua karya ilmiah mengandung pendahuluan, bagian inti, penutup, dan daftar pustaka. Artikel ilmiah yang dimuat dalam jurnal mempersyaratkan adanya abstrak.

CIRI-CIRI KARANGAN NONILMIAH 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Ditulis berdasarkan

CIRI-CIRI KARANGAN NONILMIAH 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Ditulis berdasarkan fakta pribadi, Fakta yang disimpulkan subyektif, Gaya bahasa konotatif dan populer, Tidak memuat hipotesis, Penyajian dibarengi dengan sejarah, Bersifat imajinatif, Situasi didramatisir, Bersifat persuasif. Tanpa dukungan bukti

CIRI-CIRI KARANGAN SEMI ILMIAH POPULER 1. 2. 3. 4. Ditulis berdasarkan fakta pribadi, Fakta

CIRI-CIRI KARANGAN SEMI ILMIAH POPULER 1. 2. 3. 4. Ditulis berdasarkan fakta pribadi, Fakta yang disimpulkan subyektif, Gaya bahasa konkret dan formal, Menyajikan fakta dan fiksi

1. Karangan Ilmiah • Ditulis dengan bahasa konkret, gaya bahasanya formal, kata- katanya teknis

1. Karangan Ilmiah • Ditulis dengan bahasa konkret, gaya bahasanya formal, kata- katanya teknis dan didukung dengan fakta umum yang dapat dibuktikan benar-tidaknya. • Dengan menggunakan fakta-fakta umum bernilai ilmiah (pengetahuan ilmiah), dapatlah disusun pernyataan ilmiah • Contoh: “Jumlah sudut-sudut suatu segitiga adalah sama dengan jumlah dua sudut siku-siku” “Panas matahari dapat diubah menjadi tenaga listrik” “Ilmu adalah aktivitas dimana kejujuran merupakan syarat kondisi untuk kebenarannya”

 • Fakta umum adalah fakta yang dapat dibuktikan benar tidaknya; • Contoh: “Setetes

• Fakta umum adalah fakta yang dapat dibuktikan benar tidaknya; • Contoh: “Setetes air terdiri dari sejumlah molekul air yang tiap molekul terdari dua atom hidrogen dan satu atom oksigen” “Asap yg keluar dari knalpot mobil itu sebagian besar adalah gas karbon monoksida yang membahayakan kesehatan manusia” “Bengawan Solo bermata air di Pegunungan Seribu dan bermuara di Laut Jawa”

 • Tidak semua fakta umum itu bernilai ilmiah sehingga dapat dipakai untuk bahan

• Tidak semua fakta umum itu bernilai ilmiah sehingga dapat dipakai untuk bahan dasar penulisan ilmiah. § Contoh, fakta umum yang tidak bernilai ilmiah: “kursi-kursi di dalam ruang sidang itu diatur berderet lima-lima”, sehelai daun mangga jatuh di depan rumah kawan saya. • Kebenaran fakta-fakta itu tidak dapat dipakai untuk mendasari penyusunan suatu pernyataan atau kesimpulan

2. Karangan Ilmiah Populer Karangan ilmiah populer atau semiilmiah adalah karangan ilmu pengetahuan yang

2. Karangan Ilmiah Populer Karangan ilmiah populer atau semiilmiah adalah karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta pribadi dan ditulis menurut metodologi penulisan yang benar. Ciri-ciri: a) b) c) d) e) f) Ditulis berdasarkan fakta pribadi Fakta yang disimpulkan subjektif Gaya bahasa formal dan populer Mementingkan diri penulis Melebih-lebihkan sesuatu Usulan-usulan bersifat argumentatif dan persuasif.

 • Contoh karangan ilmiah populer: artikel, editorial, opini, tips, dan resensi buku. •

• Contoh karangan ilmiah populer: artikel, editorial, opini, tips, dan resensi buku. • Resensi buku adalah bentuk kombinasi antara uraian, ringkasan, dan kritik objektif terhadap sebuah buku. • Klasifikasi pembuatan resensi buku ilmiah: ringkasan, deskripsi, kritik, apresiasi, dan praduga. • Klasifikasi pembuatan resensi buku nonilmiah: ringkasan, deskripsi, kritik, dan apresiasi.

3. Karangan Non-ilmiah Karangan nonilmiah adalah karangan yang menyajikan fakta pribadi tentang pengetahuan dan

3. Karangan Non-ilmiah Karangan nonilmiah adalah karangan yang menyajikan fakta pribadi tentang pengetahuan dan pengalaman dalam kehidupan sehari-hari. Ciri-ciri: a) Ditulis berdasarkan fakta pribadi b) Fakta yang disimpulkan subjektif c) Gaya bahasa konotatif dan populer d) Tidak memuat hipotesis e) Penyajian dibarengi dengan sejarah f) Bersifat imajinatif g) Situasi didramatisir, dan bersifat persuasif. Contoh karangan nonilmiah: dongeng, cerpen, novel, drama, dan roman.

Bahasa Karangan ilmiah, populer, dan non-ilmiah • Bahasa karangan ilmiah yaitu bahasa Indonesia resmi:

Bahasa Karangan ilmiah, populer, dan non-ilmiah • Bahasa karangan ilmiah yaitu bahasa Indonesia resmi: kesantunan EYD, kesantunan diksi, kesantunan kalimat, kesantunan paragraf, kata ganti pertama ‘penulis’ atau ‘peneliti’, menggunakan makna denotasi, menghindarkan pemakaian unsur bahasa kedaerahan. • Bahasa karangan populer: bermakna konotasi dan figuratif, istilah umum/populer.

Jenis-Jenis Karangan Ilmiah • Paper / Makalah • Artikel (hasil penelitian dan kajian pustaka

Jenis-Jenis Karangan Ilmiah • Paper / Makalah • Artikel (hasil penelitian dan kajian pustaka ) • Skripsi • Tesis • Desertasi

CIRI-CIRI PAPER/MAKALAH • Materinya paper/makalah cukup diperoleh melalui penelitian • • perpustakaan (library Research)atau

CIRI-CIRI PAPER/MAKALAH • Materinya paper/makalah cukup diperoleh melalui penelitian • • perpustakaan (library Research)atau studi literer (literer Study) Tujuan Penulisannya. Paper/makalah ditulis dalam rangka menyelesaikan satu topik/satu mata pelajaran/satu mata kuliah/lingkup materi hanya satu vak. Isi paper/makalah cukup menyajikan apa yang telah diketahui mahasiswa Jangka waktu penulisan dibatasi oleh dosen Tata penulisan paper/makalah mengikuti kaidah karangan ilmiah.

FORMAT PAPER/MAKALAH BAB. I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah B. Rumusan Masalah C. Tujuan

FORMAT PAPER/MAKALAH BAB. I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah B. Rumusan Masalah C. Tujuan D. Manfaat Penulisan BAB. II KAJIAN TEORI BAB. III PEMBAHASAN BAB. IV PENUTUP A. Rangkuman B. Simpulan C. Saran-Saran DAFTAR PUSTAKA

SKRIPSI • Materi Skripsi: tidak saja melalui penelitian perpustakaan (library research) • • tetapi

SKRIPSI • Materi Skripsi: tidak saja melalui penelitian perpustakaan (library research) • • tetapi juga melalui penelitian lapangan (field research), atau studi emperis (emperical study) maupun studi eksperimental (experimental study). Skripsi ditulis dalam rangka menyelesaikan beberapa mata pelajaran yang sejenis. Karena itu menjadi syarat-syarat dalam menyelesaikan ujian sarjana. Isi skripsi tidak cukup menyajikan materi yang sudah diketahui mahasiswa, juga dituntut penyajian pengembangan pengetahuan atau penemuan pengetahuan yang berhubungan dengan mata kuliah Jangka waktu penulisan lebih longgar, ditentukan oleh lembaga masing-masing. Tata cara penulisan mengikuti aturan yang ditetapkan oleh lembaga

FORMAT SKRIPSI A. Bagian Awal Skripsi • Halaman sampul • Lembar Logo • Halaman

FORMAT SKRIPSI A. Bagian Awal Skripsi • Halaman sampul • Lembar Logo • Halaman Judul • Lembar Persetujuan Pembimbng • Lembar Pengesahan Panitia Ujian • Pengesahan Dewan Penguji • Kata Persembahan • Kata Pengantar • Abstrak • Daftar Isi • Daftar Tabel

B. Bagian Inti • BAB. I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah 1. 2

B. Bagian Inti • BAB. I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah 1. 2 Identifikasi Masalah 1. 3 Pembatasan Masalah 1. 4 Rumusan Masalah 1. 5 Tujuan Penelitian 1. 6 Manfaat Penelitian

BAB. II KAJIAN TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS • 2. 1 Deskripsi Teori • 2.

BAB. II KAJIAN TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS • 2. 1 Deskripsi Teori • 2. 2 Perumusan Hipotesis

BAB. III METODE PENELITIAN • 3. 1 Populasi dan Sampel • 3. 2 Variabel

BAB. III METODE PENELITIAN • 3. 1 Populasi dan Sampel • 3. 2 Variabel dan Definisi Operasional Penelitian • 3. 3 Cara Pengumpulan Data • 3. 4 Metode Analisis Data

BAB. IV PEMBAHASAN • 4. 1 Pengumpulan data • 4. 2 Analisis Data •

BAB. IV PEMBAHASAN • 4. 1 Pengumpulan data • 4. 2 Analisis Data • 4. 2. 1 Uji Statistik • 4. 2. 2 Uji hipotesis • 4. 3 Pembahasan Hasil Penelitian

BAB. V PENUTUP • 5. 1 Simpulan Hasil temuan penelitian dan pembahasan • 5.

BAB. V PENUTUP • 5. 1 Simpulan Hasil temuan penelitian dan pembahasan • 5. 2 Saran-Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN

c. FORMAT PENULISAN KARANGAN ILMIAH • 1. Kertas dan Margin Kertas HVS warna putih

c. FORMAT PENULISAN KARANGAN ILMIAH • 1. Kertas dan Margin Kertas HVS warna putih A 4 (28 x 21 cm) berat 70 mg Margin : Top ………. . 3 cm Bottom …… 3 cm Left ………. 4 cm Right ……. . 3 cm

JARAK KETIKAN DAN SPASI • Jarak Ketikan: Jarak Spasi Pengetikan dengan jarak 4 spasi

JARAK KETIKAN DAN SPASI • Jarak Ketikan: Jarak Spasi Pengetikan dengan jarak 4 spasi digunakan pada: (1) Jarak Penulisan tiap bab baru, misalnya BAB I, BAB II, dengan batas bidang pengetikan dari atas (2) Jarak dengan judul bab dengan teks di bawahnya.

Jarak 3 Spasi • Pengetikan dengan jarak 3 spasi digunakan pada jarak penulisan tiap

Jarak 3 Spasi • Pengetikan dengan jarak 3 spasi digunakan pada jarak penulisan tiap akhir sub/sub bab dengan sub/sub-sub yang baru berikutnya

Jarak 1 spasi • Pengetikan dengan jarak 1 spasi dipergunakan untuk : (1) jarak

Jarak 1 spasi • Pengetikan dengan jarak 1 spasi dipergunakan untuk : (1) jarak antara baris dan jarak antara alenia pada penulisan abstrak (2) jarak baris penulisan unsur pada daftar pustaka, judul tabel, judul gambar, yang lebih dari satu baris.

Penggunaan Nomor Urut • Nomor urut dengan angka (1) Nomor Urut dengan angka Romawi

Penggunaan Nomor Urut • Nomor urut dengan angka (1) Nomor Urut dengan angka Romawi Besar digunakan untuk penomoran tiap bab (2) Nomor urut dengan angka Romawi kecil digunakan untuk semua penomoran sebelum isi skripsi sebenarnya (sebelum bab I) • Nomor urut dengan angka arab nomor urut dengan angka arab digunakan untuk : Penomoran yang menyatakan halaman isi skripsi yang sebenarnya Penomoran untuk rincian subjudul bab atau anak subjudul/subbab Contoh : BAB II KAJIAN PUSTAKA 2. 1 Bimbingan Konseling 2. 1. 1 Teknik-Teknik Bimbingan Konseling 2. 1. 1. 1 Homeroom program 2. 1. 1. 2 Sosiodrama

Nomor dengan angka dan huruf Penomoran dalam penulisan skripsi dapat menggunakan angka dan huruf

Nomor dengan angka dan huruf Penomoran dalam penulisan skripsi dapat menggunakan angka dan huruf • Contoh : BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan penelitian atau 3. 1 Rancangan Penelitian •

Penyajian Tabel dan Gambar • Tabel yg baik adalah menyampaikan ide dan hubungannya dalam

Penyajian Tabel dan Gambar • Tabel yg baik adalah menyampaikan ide dan hubungannya dalam tulisan secara efektif. Jika suatu tabel cukup besar (lebih dari setengah halaman) maka tabel harus ditempatkan pd halaman tersendiri, dan jika tabel pendek (kurang dari setengah halaman sebaiknya diintegrasikan dengan teks) • Tabel harus diberikan identitas (berupa nomor dan nama tabel) dan ditempatkan di atas tabel • Jika tabel lebih dari satu halaman, maka pd bagian kepala tabel (termasuk • • • teksnya) harus diulang pd halaman selanjutnya. Hanya huruf pertama kata tabel ditulis dengan huruf besar. Kata tabel ditulis dipinggir, diikuti nomor dan judul tabel. Judul tabel ditulis dengan menggunakan huruf besar pada huruf pertama tiap kata kecuali kata hubung. Jika judul tabel lebih dari satu baris, baris kedua dan seterusnya ditulis sejajar dengan huruf awal judul dengan jarak spasi satu. Berilah jarak tiga spasi antara teks sebelum tabel dan sesudah tabel Nomor tabel ditulis dengan angka arab sebagai identitas tabel yang menunjukkan bab dimana tabel itu dimuat dan nomor urut nya dlm bab tersebut

Contoh : Bimbingan adalah suatu proses pemberian bantuan yang diberikan oleh pembimbing kepada siterbimbing

Contoh : Bimbingan adalah suatu proses pemberian bantuan yang diberikan oleh pembimbing kepada siterbimbing …………………. Tabel 4. 1 Tingkat Motivasi Berprestasi Mahasiswa IKIP Negeri Singaraja Tahun Akademik 2005/2006

Cara Merujuk Kutipan • Kutipan Langsung 1. Kutipan Pendek (sampai 4 baris) Kutipan pendek

Cara Merujuk Kutipan • Kutipan Langsung 1. Kutipan Pendek (sampai 4 baris) Kutipan pendek adalah kutipan yang berisi 4 baris atau kurang dari 40 kata. Kutipan ini ditulis diantara (“…. ”) sebagai bagian yang terpadu dalam teks utama, dan nomor halaman harus disebutkan. Nama pengarang dapat ditulis secara terpadu dalam teks atau menjadi satu dengan tahun dan nomor halaman di dalam kurung. Contoh : Soebroto (1990: 123) menyimpulkan “ada hubungan yang erat antara faktor sosial ekonomi dengan kemajuan belajar”. Contoh penulisan yang lain: Kesimpulan dari penelitian tersebut adalah “ada hubungan yang erat antara faktor sosial ekonomi dengan kemajuan belajar”(Soebroto, 1990: 123)

2. Kutipan Panjang (lebih dari 4 baris) • Kutipan panjang adalah kutipan yang berisi

2. Kutipan Panjang (lebih dari 4 baris) • Kutipan panjang adalah kutipan yang berisi lebih dari 4 baris/40 kata ditulis tanpa tanda kutip secara terpisah dari teks yang mendahului, dimulai setelah ketukan ke 5 dari garis tepi (tab) sebelah kiri dan ketik dengan spasi tunggal. Nomor halaman harus ditulis. • Contoh : Sudana Degeng (1994: 11) mengatakan, Catatan pinggir jelas sekali peranannya dalam meningkatkan perolehan belajar fakta dan konsep. Catatan pinggir berfungsi untuk memusatkan perhatian subyek pada fakta atau konsep penting yang diungkapkan dalam teks. Dengan ungkapan yang sangat singkat dan bermakna sumbangannya bagi peningkatan ingatan terhadap isi teks menjadi semakin kuat, yang akhirnya memberikan sumbangan langsung pada pemahaman isi teks

Kutipan Tak Langsung Kutipan yang disebut secara tak langsung atau dikemukakan dengan bahasa penulis

Kutipan Tak Langsung Kutipan yang disebut secara tak langsung atau dikemukakan dengan bahasa penulis sendiri, ditulis tanpa tanda kutip dan terpadu dengan teks. Nama pengarang bahan kutipan dapat disebut terpadu dalam teks, atau disebut dalm kurung bersama tahun penerbitnya. Nomor halaman tidak disebutkan Contoh : Salimin (1990) tidak menduga bahwa mahasiswa tahun ketiga lebih baik daripada tahun keempat. Contoh Lain: Mahasiswa tahun ketiga ternyata lebih baik daripada mahasiswa tahun keempat (Salimin, 1990)

Cara merujuk kutipan yang telah dikutip di suatu sumber • Kutipan yang diambil dari

Cara merujuk kutipan yang telah dikutip di suatu sumber • Kutipan yang diambil dari naskah yang merupakan kutipan dari suatu sumber lain, baik secara langsung maupun tak langsung, dirujuk dengan menyebutkan nama penulis asli dan nama pengutip pertama serta tahun kutipannya. Cara merujuk semacam ini hanya dibolehkan jika sumber asli benar-benar tidak didapatkan, dan harus dianggap sebagai keadaan darurat. • Contoh : • Kerlinger (dalam Ary, 1982: 382 ) memberikan batasan penelitian expost facto sebagai: Penyelidikan yang sistematis dimana ilmuwan tidak mengendalikan variabel bebas secara langsung, karena perwujudan variabel tersebut telah terjadi, atau karena variabel tersebut pada dasarnya memang tidak dapat dimanipulasi. Ada 4 cara untuk merujuk kutipan, yaitu: (a) catatan kaki, (2) rujuk nama, (3) rujuk angka, dan (4) rujuk bisu. Di lembaga kita menggunakan rujuk nama (tanpa gelar) diikuti tahun penerbit, tanda titik dua, dan nomor halaman yang dikutip. Contoh: (Dantes, 1975: 143)

Cara menulis daftar pustaka • Daftar pustaka merupakan daftar yg berisi judul buku, makalah,

Cara menulis daftar pustaka • Daftar pustaka merupakan daftar yg berisi judul buku, makalah, artikel atau bahan lain yang dikutif baik secara langsung maupun tidak langsung. Bahan-bahan yang dibaca akan tetapi tidak dikutip seyogyanya tidak dicantumkan dalam daftar pustaka sedangkan semua bahan yg dikutip secara langsung maupun tidak langsung dalam teks harus dicantumkan dalam daftar pustaka. • Pada dasarnya ada 5 unsur yang harus dituliskan dalam daftar pustaka. Urutannya adalah: (1) nama pengarang buku, tanpa gelar akademik dengan urutan nama akhir (dibatasi tanda koma), nama awal dan nama tengah (diakhiri dengan titik) (2) Tahun terbitnya sumber buku acuan (diakhiri dengan tanda titik) (3) Judul termasuk subjudul sumber acuan, semua kata diawali dengan huruf kapital kecuali kata tugas, semua kata digarisbawahi atau dicetak miring (diakhiri dengan tanda titik). (4) nama kota tempat terbit(diakhiri tanda titik dua) (5) nama penerbit (diakhiri tanda titik)

KONFIGURASI PENULISAN DAFTAR PUSTAKA DIJABARKAN SBB : • Sumber berupa buku a. Penulis satu

KONFIGURASI PENULISAN DAFTAR PUSTAKA DIJABARKAN SBB : • Sumber berupa buku a. Penulis satu orang (hanya menulis satu buku) Contoh : Dantes, Nyoman. 2007. Statistik Inferensial. Singaraja: Unit Penerbitan Undiksha. b. Penulis satu orang (lebih satu buku dalam setahun) contoh : Dantes, Nyoman. 2007. Statistik Inferensial. Singaraja: Unit Penerbitan Undiksha. -------, 2007. Metodologi Penelitian. Singaraja: Unit Penerbitan Undiksha.

c. Penulis satu orang (lebih satu buku tahun berbeda) Contoh : Poerwadarminta, WJS. 1989.

c. Penulis satu orang (lebih satu buku tahun berbeda) Contoh : Poerwadarminta, WJS. 1989. Sastra Jawa. Batavia: JB Wolters. -------, 1990. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. d. Penulis dua orang. Contoh : Dantes, Nyoman, Nurkancana. 2007. Teori dan Praktek Lab. Surabaya: PT Usaha Nasional. e. Penulis lebih dari dua orang Contoh: Dantes, Nurkancana, Suarni. Dantes, Nyoman, et al. 2007. Belajar dan Pembelajaran. Singaraja: Unit Penerbitan Undiksha.

Sumber berupa buku berisi kumpulan Artikel (Ada Editor) • Contoh : Aminuddin (ed). 1990.

Sumber berupa buku berisi kumpulan Artikel (Ada Editor) • Contoh : Aminuddin (ed). 1990. Pengembangan Penelitian Kualitatif dalam bidang Pendidikan. Malang: PT. Gramedia. Sumber dari Artikel 1. Artikel dalam Buku Kumpulan Artikel Contoh: Mulyana, MN. 1998. “ Karakteristik Penelitian Kualitatif”. Dalam Hermawan. Pengembangan Penelitian Kualitatif dalam bidang bahasa dan Sastra (Hal 20 -45). Malang: HISKI Komisariat Malang dan YA.

Sumber dari dokumen Resmi (diterbitkan oleh suatu penerbit tanpa pengarang dan tanpa lembaga) •

Sumber dari dokumen Resmi (diterbitkan oleh suatu penerbit tanpa pengarang dan tanpa lembaga) • Contoh : Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. 2005. Jakarta: PT Gramedia.

Sumber Karya terjemahan • Contoh : Hollander, JJ. 1984. Pedoman Bahasa dan Sastra melayu.

Sumber Karya terjemahan • Contoh : Hollander, JJ. 1984. Pedoman Bahasa dan Sastra melayu. Terjemahan TW Kamil. Handlijding bij de Beoefening der Maleische Teal en Letterkunde. 1893. Cetakan ke-6. Jakarta: Balai Pustaka. Catatan : 1. Nama Pengarang asli 2. Tahun terbitnya naskah terjemahan 3. Judul terjemahan (cetak miring) 4. Kata terjemahan diikuti nama penterjemahan 5. Judul naskah aslinya (cetak miring) 6. Tahunterbitnya naskah asli 7. Nama kota terbitnya terjemahan 8. Nama penerbit terjemahan

Sumber dari Makalah • Huda, N. 1991. Penulisan laporan penelitian untuk jurnal. Makalah disajikan

Sumber dari Makalah • Huda, N. 1991. Penulisan laporan penelitian untuk jurnal. Makalah disajikan dalam Lokakarya Penelitian Tingkat Dasar Bagi Dosen PTN dan PTS di Malang Angkatan XIV, Pusat Penelitian IKIP Malang, Malang 15 Januari 1991. • Catatan : • 1. Nama Pengarang (dengan pembalikan unsur nama) • 2. Tahun terbit makalah • 3. Judul makalah (diapit tanda petik ganda) • 4. Makalah disampaikan dalam (nama pertemuan/kegiatan di cetak miring) • 5. Lembaga penyelenggara • 6. Tempat tanggal penyelenggara

Sumber berupa Skripsi, Tesis dan Desertasi • Contoh : • Oka, AA Ketut. 1994.

Sumber berupa Skripsi, Tesis dan Desertasi • Contoh : • Oka, AA Ketut. 1994. Kontribusi Karakteristik Kepribadian terhadap Performansi Supervisi Pengajaran Kepala Sekolah pada Sekolah Menengah Pertama di Bali. Tesis (tidak diterbitkan ). Malang : Fakultas Pascasarjana IKIP Malang.

Dari Internet • Nama situs. Tanggal artikel dibuat. Judul Artikel. Waktu mengakses. Url lengkap.

Dari Internet • Nama situs. Tanggal artikel dibuat. Judul Artikel. Waktu mengakses. Url lengkap. • Teko Neko. (2016, 17 Juli). Contoh Penulisan Daftar Pustaka. Diperoleh 19 Agustus 2016, dari http: //tekoneko. net/contoh-daftarpustaka/ • Catatan: Jika nama situs ataupun waktu penerbitan tulisan tak diketahui, umumnya diganti dengan “____". Satu hal yang penting judul artikel, alamat URL artikel bukan homepage, serta waktu diaksesnya tulisan tersebut WAJIB dicantumkan. Jika diperlukan hubungi si pemilik situs secara pribadi untuk mendapatkan keterangan yang lebih akurat dan jelas.