POISONING KERACUNAN PERTEMUAN 6 Dr NOOR YULIA MM

  • Slides: 23
Download presentation
POISONING = KERACUNAN PERTEMUAN 6 Dr. NOOR YULIA MM FAKULTAS ILMU KESEHATAN & PRODI

POISONING = KERACUNAN PERTEMUAN 6 Dr. NOOR YULIA MM FAKULTAS ILMU KESEHATAN & PRODI RMIK

Kompetensi yang diharapkan • Mahasiswa mampu menguasai dan dapat menjelaskan patofisiologi keracunan • Mahasiswa

Kompetensi yang diharapkan • Mahasiswa mampu menguasai dan dapat menjelaskan patofisiologi keracunan • Mahasiswa mampu menjelaskan jenis – jenis Racun

PENDAHULUAN • Racun adalah tiap zat yang bekerja pada tubuh secara kimiawi dan fisiologis

PENDAHULUAN • Racun adalah tiap zat yang bekerja pada tubuh secara kimiawi dan fisiologis yang pada dosis toksik akan mengakibatkan gangguan pada fungsi tubuh berupa suatu penyakit atau sampai mengakibatkan kematian.

TOKSIKOLOGI • Definisi : Adalah ilmu yang mempelajari mengenai racun , • mempelajari sumber,

TOKSIKOLOGI • Definisi : Adalah ilmu yang mempelajari mengenai racun , • mempelajari sumber, sifat dan khasiat racun serta gejala – gejala beserta kelainan – kelainan yang diketemukan. • Meliputi deteksi , isolasi, memisah racun, menentukan racun secara kuantitatif, cara bekerja racun didalam tubuh hingga antidot yang dipakai untuk menetralisir kerja racun pada manusia.

Obat • Obat adalah bahan atau campuran bahan yang dapat digunakan untuk mencegah, menghilangkan,

Obat • Obat adalah bahan atau campuran bahan yang dapat digunakan untuk mencegah, menghilangkan, mengobati, mendiagnosa ataupun menyembuhkan penyakit atau gejala penyakit dan juga untuk mempercantik badan

Keracunan • Bisa karena kecelakaan : misal – pada hidangan pesta para undangan mendadak

Keracunan • Bisa karena kecelakaan : misal – pada hidangan pesta para undangan mendadak muntah berak (GE) , – keracunan tempe bongkrek, – keracunan insektisida • Bisa juga pada orang bunuh diri : – minum insektisida • Pada kasus pembunuhan – Keracunan gas : CO 2 (carbon dioksida) , – CO (carbon monoksida), – H 2 S (hidrogen sulfida) • Keracunan karena makanan – – Makan ikan buntel (tetrodontidae/ fugu), makan katak bangkong (kulitnya beracun), Toksik stafilokokus Keracunan asam hidrosianida yang terdapat pada singkong genderuwo, umbi gadung, kluwek mentah, temulawak, krato

DETEKSI JUMLAH RACUN SECARA KUANTITATIF • • • Gas kromatograf Ultra violet spektrofotometer Infra

DETEKSI JUMLAH RACUN SECARA KUANTITATIF • • • Gas kromatograf Ultra violet spektrofotometer Infra red spektrofotometer Sinar X difraksi dan fluoresensi Analisis neutron aktivasi

CARA KERJA RACUN 1. Lokal : - bersifat korosif atau iritan - Bekerja secara

CARA KERJA RACUN 1. Lokal : - bersifat korosif atau iritan - Bekerja secara lokal dengan gejala – gejala dari nyeri sampai shock – mati 2. Sistemik : - mempunai affinitas pada salah satu sistim tubuh - ssp : *Barbiturat, *alkohol, *Opium & morphin - Jantung : oksalat, digitalis - Medula Spinalis : strichnin - Hemoglobin : CO 3. Lokal dan sistemik : Carbol – oral – masuk : kelainan lokal/sistemik

Keracunan • Dapat bersifat akut • Dapat bersifat kronis – Keracunan kronis akibatnya baru

Keracunan • Dapat bersifat akut • Dapat bersifat kronis – Keracunan kronis akibatnya baru dirasakan setelah beberapa bulan, atu beberapa tahun kemudian – misalnya leukemia yang disebabkan oleh racun uap Pb, sakit paru yang berasal dari debu asbes

Poisoning by drugs, medicaments, and biological substances (T 36 -T 50) T 36 keracunan

Poisoning by drugs, medicaments, and biological substances (T 36 -T 50) T 36 keracunan antibiotik sistemik T 37 keracunan obat anti infeksi dan anti parasit sistemik T 38 keracunan hormon dan subtitusi naupun antagonis yang lain T 39 keracunan analgetik non opioid, antipiretik dan anti reumatik T 40 keracunan narkotika dan psikodysleptik ( golongan halusinogen) T 41 keracunan anestetik dan obat gas ( gases therapeutic) T 42 keracunan obat anti epilepsi , sedatif hipnotik dan anti parkinson T 43 keracunan obat psikottropik T 44 keracunan obat yang mempengaruhi sistem saraf otonom T 45 keracunan obat agen sistemik awal dan hematologik T 46 keracunan obat yang mempengaruhi sistemc ardiovaskular T 47 keracunan obat yang mempengaruhi sistem pencernaan T 48 keracunan obat yang mempengaruhi sistem musculoskeletal dan sistem respirasi • T 49 keracunan obat topikal • T 50 keracunan obat diuretik • • • •

KERACUNAN GAS • Dapat terjadi karena menghirup gas beracun • Nikotin dan merokok

KERACUNAN GAS • Dapat terjadi karena menghirup gas beracun • Nikotin dan merokok

KRITERIA DISEBUT KERACUNAN 1. Anamnesa : - anamnesa ada minum racun - sehat –

KRITERIA DISEBUT KERACUNAN 1. Anamnesa : - anamnesa ada minum racun - sehat – sehat tiba – tiba meninggal 2. Gejala – gejala sesuai dengan keracunan 3. Pemeriksaan kelainan yang sesuai 4. Analisa kimia dibuktikan adanya racun dalam sisa – sisa makanan 5. Analisa toksikologis ditemukan adanya racun / metabolit dalam tubuh secara sistematik

PRINSIP THERAPI KERACUNAN A. Tergantung jalan masuk : a. Oral : dikeluarkan dengan :

PRINSIP THERAPI KERACUNAN A. Tergantung jalan masuk : a. Oral : dikeluarkan dengan : - Dimuntahkan : * Emetikum (spt ipecac coancha) , Rangsangan Pharynx - Lavage lambung & colon - Antidotum : * susu , * Universal antidote b. Inhalasi : - singkirkan dari lokasi , awasi tanda – tanda vital – kalau perlu respirasi buatan c. Kulit : - baju dilepas, kulit di cuci dengan : - air dan sabun , Alkohol , Cuka encer, laruan bicarbonat, dll d. Parenteral : - pasang torniquet proximal dari tempat suntikan , dilepas sekali – sekali e. Kontak dengan mata : - bilas dengan air bersih sesering mungkin

PENYEBAB KERACUNAN • DRUGS / OBAT-OBATAN • MEDICAMENTS / PENGOBATAN • BIOLOGICAL SUBSTANCES /

PENYEBAB KERACUNAN • DRUGS / OBAT-OBATAN • MEDICAMENTS / PENGOBATAN • BIOLOGICAL SUBSTANCES / AGENT INFEKSI

KERACUNAN OBAT DAN SUBSTANSI LAIN • Lebih dari 10% pasien yang mendapat pengobatan dapat

KERACUNAN OBAT DAN SUBSTANSI LAIN • Lebih dari 10% pasien yang mendapat pengobatan dapat mengalami efek merugikan yang tidak terduga sebelumnya ( keracunan obat) • Sebagai respon dari keracunan obat dapat terjadi : – Reaksi Non Imunologik – Reaksi Imunologik

T 40 Poisoning by narcotics and psychodysleptics (hallucinogens) • • • Opium Heroin Codein

T 40 Poisoning by narcotics and psychodysleptics (hallucinogens) • • • Opium Heroin Codein Morphine Methadon Pethidine Cocaine Derivat canabis LSD(lysergide) Mescaline, psicolin , psilocybine

Keracunan narkotik dan halusigen • • Golongan opium Heroin Codein , morphin Metadon Pethidin

Keracunan narkotik dan halusigen • • Golongan opium Heroin Codein , morphin Metadon Pethidin Coccain Derivat canabis Lsd (lysergide)

Keracunan obat anestesi • • Golongan obat anestesi inhalasi Obat anestesi intra vena (thiobarbiturat

Keracunan obat anestesi • • Golongan obat anestesi inhalasi Obat anestesi intra vena (thiobarbiturat ) Anestesi lokal ( lidokain) Terapi gas Carbon dioxida, oksigen

T 43 Poisoning by psychotropic drugs, • • • Obat anti depresan Obat anti

T 43 Poisoning by psychotropic drugs, • • • Obat anti depresan Obat anti psikosis Obat neuroleptik Obat psikostimultan Obat psikotropik dll

T 44 Poisoning by drugs primarily affecting the autonomic nervous system • Agen anti

T 44 Poisoning by drugs primarily affecting the autonomic nervous system • Agen anti kolin esterase • Obat para simpatomimetik(cholinergic) • Obat ganglionic blocking

Toxic effects of substances chiefly nonmedicinal as to source (T 51 -T 65) •

Toxic effects of substances chiefly nonmedicinal as to source (T 51 -T 65) • efek toksik dari alkohol, zat organik solvent , misal bensin, produk dari minyak bumi(ether, parafin oil, gasoline dsb) • efek toksik dari halogen dan aromatik hidrokarbon , dari substansi korosif • efek toksik dari sabun dan detergen • efek toksik dari metal, dari substansi an organik, carbon monoksida, gas, pestisida • racun seafood , racun gigitan binatang berbisa, jamur beracun

NARKOTIKA • Semua narkotika analgetika dapat menyebabkan adiksi • Narkotika ; meliputi morfin dengan

NARKOTIKA • Semua narkotika analgetika dapat menyebabkan adiksi • Narkotika ; meliputi morfin dengan alkaloid morfin dan derivat semisintetik , sintetik meperidin, fenil piperidine , methadone, levorphanol • Drug abuse ; yaitu setiap penyalah gunaan obat-obatan dan zat kimia.

LANJUT KULIAH MENDATANG

LANJUT KULIAH MENDATANG