Sistem Muskuloskeletal PERTEMUAN 3 Dr Noor Yulia MM

  • Slides: 114
Download presentation
Sistem Muskuloskeletal PERTEMUAN 3 Dr. Noor Yulia MM PRODI ILMU KESEHATAN & FAKULTAS RMIK

Sistem Muskuloskeletal PERTEMUAN 3 Dr. Noor Yulia MM PRODI ILMU KESEHATAN & FAKULTAS RMIK

KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN • Mahasiswa memahami anatomi dan fisiologi system musculoskeletal • Mahasiswa

KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN • Mahasiswa memahami anatomi dan fisiologi system musculoskeletal • Mahasiswa memahami proses perubahan dari tulang rawan menjadi tulang sejati • Mahasiswa memahami adanya berbagai jenis otot yang ada pada tubuh manusia • Mahasiswa dapat menjelaskan struktur dan fungsi sistem musculoskeletal • Mahasiswa dapat menjelaskan fungsi otot yang mempengaruhi pergerakan dan kehidupan manusia

PENDAHULUAN • Sistim Muskuloskeletal : sistim otot-rangka • Muskuloskeletal terdiri dari kata : –

PENDAHULUAN • Sistim Muskuloskeletal : sistim otot-rangka • Muskuloskeletal terdiri dari kata : – Muskulo : otot – Skeletal : tulang • Muskulo /muskular adalah jaringan otot- otot tubuh Ilmu yang mempelajari otot – otot tubuh disebut Myologi • Skeletal atau osteo adalah tulang kerangka Ilmu yang mempelajari tulang kerangka tubuh disebut Osteologi

Sistem muskuloskeletal • Otot (muscle) adalah jaringan tubuh yang berfungsi mengubah energi kimia menjadi

Sistem muskuloskeletal • Otot (muscle) adalah jaringan tubuh yang berfungsi mengubah energi kimia menjadi kerja mekanik , sebagai respons tubuh terhadap perubahan lingkungan • Rangka (skeletal) adalah bagian tubuh yang terdiri dari tulang, tulang rawan (kartilago) dan sendi, sebagai tempat menempelnya otot dan memungkinkan tubuh untuk mempertahankan sikap dan posisi • Otot rangka dan tulang secara bersama – sama menunjang dan menggerakkan tubuh – Tulang melindungi organ internal dan digerakkan oleh otot – Otot bertanggung jawab menimbulkan tonus vaskular, kontraksi usus , fungsi genitourinaria, dan denyut jantung

Sistem kerangka • sistem kerangka meliputi tulang, tulang rawan, membran dan sendi. • terbentuk

Sistem kerangka • sistem kerangka meliputi tulang, tulang rawan, membran dan sendi. • terbentuk dari kira-kira 206 buah tulang yang saling berhubungan, • kerangka berrfungsi sebagai : – penyokong tubuh & melindungi organ tubuh yang halus seperti otak, jantung dan paru-paru – tempat melekatnya otot yang memungkinkan tulang untuk bergerak – membentuk Eritrosit dan Lekosit didalam sumsum tulang – menyimpan cadangan Ca dan P

Sistem otot • Sistem otot terdiri dari 3 macam tipe otot yaitu : –

Sistem otot • Sistem otot terdiri dari 3 macam tipe otot yaitu : – otot skeletal, – otot polos & – otot jantung. • meliputi : – tendon, – jaringan fibrous (yang menunjang otot untuk melekat pada tulang)& – saraf motoris yang merangsang kontraksi otot. • Sistem ototlah yang memungkinkan terjadinya pergerakan, mempertahankan posisi, membantu pergerakan darah, makanan dan urin, dan memproduksi panas tubuh

SISTIM GERAK • Diperlukan untuk menggerakkan bagian tubuh. • Baik gerakan tubuh tanpa kepindahan

SISTIM GERAK • Diperlukan untuk menggerakkan bagian tubuh. • Baik gerakan tubuh tanpa kepindahan tubuh maupun untuk gerakan yang mengakibatkan kepindahan tubuh dari tempatnya • Didalam sistim gerak dibedakan : – Alat gerak Aktif : terdiri atas susunan jaringan otot – Alat gerak Pasif : Yaitu rangka tubuh

SISTIM RANGKA / KERANGKA • Tersusun dari : – Tulang Tengkorak – Tulang badan

SISTIM RANGKA / KERANGKA • Tersusun dari : – Tulang Tengkorak – Tulang badan – Tulang – tulang anggota gerak • Berfungsi untuk: – penegak dan pembentuk tubuh , – tempat melekatnya otot, – pelindung alat- alat tubuh seperti Otak, paru-paru, jantung • Sel- sel darah merah dibuat pada sumsum tulang

Fungsi rangka secara umum : • tulang memberi topangan & memberi bentuk pada tubuh

Fungsi rangka secara umum : • tulang memberi topangan & memberi bentuk pada tubuh • pergerakan tempat meletaknya otot untuk pergerakan tubuh • perlindungan melindungi alat tubuh yang halus seperti otak, jantung dan paru • hematopoeisis tempat pembuatan sel darah, khususnya darah merah • tempat menyimpan mineral Ca, Mn, P

Fungsi kerangka / sistem skeletal secara khusus 1. menyangga tubuh : menahan seluruh bagian-bagian

Fungsi kerangka / sistem skeletal secara khusus 1. menyangga tubuh : menahan seluruh bagian-bagian tubuh agar tidak rubuh 2. Memproteksi organ-organ internal dari trauma mekanis. : Melindungi organ vital seperti tengkorak yang berfungsi melindungi otak dan tulang rusuk melindungi paru-paru dan jantung, 3. tempat melekatnya otot-otot 4. untuk pergerakan tubuh dengan perantaraan otot 5. tempat pembuatan sel-sel darah terutama sel darah merah 6. memberikan bentuk pada bangunan tubuh / membentuk tubuh karena sifat tulang yang keras dan tidak dapat berubah bentuk. 7. Berisi dan melindungi sum-sum tulang merah yang merupakan salah satu jaringan pembentuk darah. 8. Tempat penyimpanan mineral seperti calcium dari dalam darah misalnya Hemopoesis

Jenis tulang • Tulang manusia tersusun dari : – tulang rawan ( kartilago) dan

Jenis tulang • Tulang manusia tersusun dari : – tulang rawan ( kartilago) dan – tulang sejati : tulang keras ( osteon) • Secara fisik kedua tulang ini berbeda – Tulang rawan bersifat lentur dan berwarna lebih terang – Tulang sejati bersifat tidak lentur dan berwarna lebih gelap • Tulang rawan dan tulang sejati merupakan jaringan ikat khusus yang mengandung sel-sel yang berasal dari mesoderm atau mesenkhim ( jaringan ikat embrional) dan dikelilingi oleh suatu matriks yang diekskresi oleh sel dari jaringan ikat itu sendiri • Matriks mempunyai 2 komponen utama : – Substansi dasar yang tak berbentuk – Substansi berbentuk serat – serat

Komposisi jaringan tulang • tulang terdiri dari sel & matriks ekstraseluler. – Sel-sel tulang

Komposisi jaringan tulang • tulang terdiri dari sel & matriks ekstraseluler. – Sel-sel tulang : osteosit, osteoblas, osteoklas – matriks tulang: serat kolagen organik, garam-garam anorganik tulang (hidroksiapatit) • jenis tulang berdasarkan porositasnya : – tulang kompak, – tulang cancellus/tulang trabekular • Rangka manusia dibentuk dari tulang tunggal atau gabungan (seperti tengkorak) yang ditunjang oleh struktur lain seperti ligamen, tendon, otot, dan organ lainnya. • Rata-rata manusia dewasa memiliki 206 tulang, jumlah ini dapat bervariasi antara individu.

Tulang ada 206 buah : • tulang kepala/tengkorak, 8 buah • tulang wajah, 14

Tulang ada 206 buah : • tulang kepala/tengkorak, 8 buah • tulang wajah, 14 buah • tulang telinga dalam, 6 buah • tulang lidah, 1 buah • tulang dada, 25 buah • tulang belakang dan gelang panggul, 26 buah • tulang anggota gerak atas, 64 buah

Jaringan tulang berdasarkan bahan pembentuk dan jenisnya dibedakan : Jaringan tulang Tulang keras (Osteon)

Jaringan tulang berdasarkan bahan pembentuk dan jenisnya dibedakan : Jaringan tulang Tulang keras (Osteon) Tulang rawan ( cartilago) Tulang kompak Tulang rawan Hyalin Tulang rawan Fibrosa Tulang rawan elastis Tulang pipa Tulang spons Tulang pipih Tulang pendek

TULANG RAWAN ( KARTILAGO) terbuat dari bahan yang padat , bening dan putih kebiru-biruan

TULANG RAWAN ( KARTILAGO) terbuat dari bahan yang padat , bening dan putih kebiru-biruan , Tulang rawan sangat kuat tetapi kurang kuat dibandingkan dengan tulang Dijumpai terutama pada sendi dan diantara 2 tulang Mula – mula tulang embrio adalah tulang rawan , Kemudian hanya pusat – pusat yang masih tumbuh saja yang dipertahankan sebagai tulang rawan , • bila umur dewasa tercapai tulang rawan hanya dijumpai sebagai penutup ujung – ujung tulang • Tulang rawan bersifat lentur (elastis) , tersusun atas sel-sel tulang rawan yang disebut kondrosit yang mensekresikan matriks (kondrin) berupa hialin atau kolagen. • kondrosit yang matang dibentuk dari sel – sel tulang rawan muda yang disebut Kondroblas • •

 • Tulang rawan diselubungi oleh selaput yang disebut perikondrium • Kondrosit merupakan sel

• Tulang rawan diselubungi oleh selaput yang disebut perikondrium • Kondrosit merupakan sel – sel bulat besar dengan sebuah nukleus bening dan 2 atau lebih nukleolus (anak inti sel ) • Kondrosit terdapat dalam ruang – ruang didalam tulang rawan yang disebut lakuna • Selama hidupnya sel – sel tulang rawan menempati semua lakuna • Dinding lakuna menebal membentuk kapsul rawan • Suatu ruang yang bening diantara kapsul dan dinding sel diakibat kan karena adanya penyusutan kondrosit selama hidupnya yang segera dipecah untuk membentuk kondrosit – kondrosit yang matang • Didalam suatu lakuna pada umumnya terdapat 2 buah sel tulang rawan , namun kadang 2, 3 , 4 atau lebih. • Kumpulan sel – sel seperti ini disebut sarang – sarang sel atau sel-sel isogenik , merupakan sel – sel dari turunan 1 sel kondroblast tunggal.

 • Tulang Rawan pada anak- anak berasal dari mesenkim dengan kandungan kondrosit lebih

• Tulang Rawan pada anak- anak berasal dari mesenkim dengan kandungan kondrosit lebih banyak dari kondrin -> berbeda dengan pada orang dewasa dimana kondrin lebih banyak dan berasal dari selaput tulang rawan (perikondrium) yang banyak mengandung kondroblas (pembentuk kondrosit). • Tulang rawan pada orang dewasa banyak terdapat pada ujung tulang rusuk, laring, trakea, bronkus, hidung, telinga, antara ruas-ruas tulang belakang. permukaan persendian • Kasus Patah tulang pada anak – anak biasanya lebih cepat sembuh dan cepat menyambung kembali dikarenakan anak-anak masih banyak memiliki tulang rawan, sehingga bila patah mudah menyambung kembali. • Tulang rawan tidak mengandung pembuluh darah , tetapi diselubungi membran yaitu perikondrium tempat tulang rawan mendapat darah.

 • Proses perubahan tulang rawan menjadi tulang keras disebut proses osifikasi. • Ada

• Proses perubahan tulang rawan menjadi tulang keras disebut proses osifikasi. • Ada 3 jenis utama tulang rawan yang memperlihatkan ciri –cirinya yang khas yaitu ulet , lentur dan kokoh : – Tulang rawan Hyalin – Tulang rawan Fibrosa / serat – Tulang rawan elastin / elastik

1. Tulang rawan Hialin • Terdiri atas serabut kolagen yang terbenam dalam bahan dasar

1. Tulang rawan Hialin • Terdiri atas serabut kolagen yang terbenam dalam bahan dasar yang bening seperti kaca dan ulet atau berwarna putih kebiru – biruan , Kuat dan elastis • Tulang rawan hyalin dijumpai menutupi ujung tulang pipa sebagai tulang rawan sendi, tulang rawan iga dan tulang – tulang rawan pada saluran pernafasan seperti tulang rawan hidung , laring , trakhea dan pada bronkus supaya tetap terbuka , Juga membentuk tulang rawan sementara yang kemudian akan dibentuk menjadi tulang pada semua rangka janin • Pada embrio dan janin yang sedang tumbuh jaringan tulang rawan hialin bertugas sebagai penyangga sementara untuk mendukung jaringan lainnya sampai terbentuk tulang yang menggantikannya • Sel tulang rawan hialin pada dasarnya disusun dalam kelompok – kelompok kecil didalam matriks yang kuat

2. Tulang rawan Fibrosa • Terbentuk oleh berkas – berkas serabut dengan tulang rawan

2. Tulang rawan Fibrosa • Terbentuk oleh berkas – berkas serabut dengan tulang rawan tersusun diantara berkas serabut itu. • Berwarna buram keputihan dan bersifat keras • Jumlah selnya lebih sedikit dan berdiri sendiri atau mengelompok • Dijumpai di tempat yang memerlukan kekuatan besar. • Tulang rawan fibrosa memperdalam rongga dari cawan – cawan tulang seperti : asetabulum (cawan) dari tulang coxae ( tulang panggul) dan rongga glenoid dari skapula. • Tulang rawan fibrosa juga membentuk : tulang rawan interartikuler seperti pada tulang rawan semilunar pada lutut , tulang penghubung seperti pada diskus interverebralis tulang belakang , bantalan tulang rawan pada simfisis pubis

3. Tulang rawan Elastin/ elastik • Sering disebut tulang rawan elastik kuning sebab mengandung

3. Tulang rawan Elastin/ elastik • Sering disebut tulang rawan elastik kuning sebab mengandung sejumlah besar serabut elastik berwarna buram kekuningan • Bersifat fleksibel dan elastik • Sel – sel sama dengan sel-sel tulang rasan hyalin dapat berdiri sendiri atau berkelompok . • Terdapat pada daun telinga , epiglotis dan tabung eustakhius ( faringotimpanik) • Bila ditekan atau dibengkokkan terasa lentur dan cepat kembali kebentuk semula

Tulang Keras/ tulang sejati (Osteon) • dibentuk oleh sel pembentuk tulang yang sangat kompak

Tulang Keras/ tulang sejati (Osteon) • dibentuk oleh sel pembentuk tulang yang sangat kompak pada permukaannya (osteoblas) • banyak mengandung matriks yang terdiri dari zat kapur ( senyawa kalsium dan fosfat ) yang mengakibatkan tulang menjadi keras. • Zat kapur dalam bentuk kalsium karbonat ( Ca. CO 3 ) dan kalsium fosfat ( Ca( PO 4 )2) dibawa oleh darah. • Sel – sel tulang merupakan sel-sel penyusun jaringan ikat khusus yang berasal dari sel-sel mesenkhim • Sel - sel mesenkim banyak terdapat karena adanya peningkatan suplai darah dan membentuk calon sel-sel tulang ( osteogenik atau osteoprogenitor) • Dalam tulang keras terdapat saluran havers yang didalamnya terdapat pembuluh darah yang berfungsi mengatur kehidupan sel tulang. • Tersusun atas sel tulang sejati (osteosit) dan matriks

 • Osteosit merupakan sel-sel tulang matang pembentuk tulang • Osteosit dibentuk oleh osteoblas

• Osteosit merupakan sel-sel tulang matang pembentuk tulang • Osteosit dibentuk oleh osteoblas • Osteoblas merupakan sel-sel tulang muda • Osteoklas merupakan sel-sel besar berinti banyak dan berfungsi untuk memindahkan matriks dari tulang lama dan menyisakan ruang untuk pembentukan tulang baru • Tulang lama senantiasa mengalami proses daur ulang materi untuk pembentukan tulang ( resorpsi) • Jenis-jenis matriks penyusun tulang yaiu : – Semen : tersusun oleh senyawa karbohidrat – Kolagen : berbentuk serabut mengikat sel tulang – Mineral : menentukan kelenturan tulang

Klasifikasi Tulang berdasarkan matriksnya 1. Tulang Kompak : Padat, halus dan homogen , pada

Klasifikasi Tulang berdasarkan matriksnya 1. Tulang Kompak : Padat, halus dan homogen , pada bagian tengah terdapat medullary cavity yang mengandung ’yellow bone marrow”. Tersusun atas unit Osteon Haversian System, Pada pusat osteon mengandung saluran (Haversian Kanal) tempat pembuluh darah dan saraf yang dikelilingi oleh lapisan konsentrik (lamellae). 2. Tulang Spongiosa : Tersusun atas ”honeycomb” network yang disebut trabekula , Rongga antara trabekula terisi ”red bone marrow” mengandung pembuluh darah yang memberi nutrisi pada tulang. Struktur tersebut menyebabkan tulang dapat menahan tekanan

Struktur makroskopis Tulang Pipa • • - • • Tulang terdiri atas 2 jenis

Struktur makroskopis Tulang Pipa • • - • • Tulang terdiri atas 2 jenis jaringan : - Jaringan kompak (padat) - Jaringan seperti spons Jaringan kompak tulang jaringan keras & padat. - Dijumpai dalam tulang pipih dan tulang pipa - sebagai lapisan tipis penutup semua tulang Jaringan tulang berbentuk jala mempunyai struktur seperti spons. - Dijumpai terutama pada ujung tulang pipa, dalam tulang pendek dan sebagai lapisan tengah antara dua lapisan kompak pada tulang pipih seperti pada skapula, kranium, dan iga-iga Bila batangnya dipotong melintang, akan tampak jaringan tulang padat dan sebuah rongga ditengahnya (kanalis medularis) berisi sumsum tulang yang berwarna kuning yang di dalamnya terdapat banyak sel lemak. Bila ujung tulang pipa yang dipotong, ruangan dalam jaringan kanselus tampak berisi sumsum tulang yang merah : – Didalam sumsum merah terdapat sangat banyak sel darah merah – Sumsum tulang yang merah tempat terbentuknya baik sel darah merah maupun sel darah putih

Struktur mikroskopis tulang • Lempeng tulang atau lamela disusun konsentris sekitar saluran diantara nya

Struktur mikroskopis tulang • Lempeng tulang atau lamela disusun konsentris sekitar saluran diantara nya terdapat ruangan kecil - kecil yang disebut lakuna dan mengandung sel – sel tulang , saling bersambungan dan juga disambungkan dengan saluran Havers ditengah – tengah atau saluran kecil bernama kanalikuli • Satu sistim Havers yang lengkap terdiri dari : – Saluran Havers : berisi serat saraf, pembuluh darah dan saluran limfe – Lamela : tersusun konsentris – Lakuna : mengandung sel tulang – Kanalikuli : memancar diantara lakuna dan menggandengkannya dengan saluran Havers • Daerah diantara sistim – sistim Havers ini terdiri atas lamela interstitial • Lamela dalam jaringan bentuk jala tersusun kurang teratur dan tidak mempunyai saluran Havers • Pembuluh darah bercabang – cabang dalam ruang interstitial yang berisi sumsum untuk memberi persediaan darah kepada pembuluh darah yang lebih halus

Klasifikasi tulang • Tulang – tulang kerangka di klasifikasi kan sesuai dengan bentuk dan

Klasifikasi tulang • Tulang – tulang kerangka di klasifikasi kan sesuai dengan bentuk dan formasinya • Tulang panjang atau tulang pipa terutama dijumpai dalam anggota gerak • Setiap tulang panjang terdiri atas bagian batang dan dua bagian ujung • Tulang pipa bekerja sebagai alat ungkit tubuh dan memungkinkannya bergerak

Klasifikasi Tulang berdasarkan Bentuknya 1. Tulang panjang/ tulang pipa, contoh: humerus, femur, radius, ulna

Klasifikasi Tulang berdasarkan Bentuknya 1. Tulang panjang/ tulang pipa, contoh: humerus, femur, radius, ulna 2. Tulang pendek, contoh: tulang pergelangan tangan dan tulang pergelangan kaki 3. Tulang pipih, contoh: tulang tengkorak kepala, tulang rusuk dan sternum 4. Tulang tidak beraturan, ireguler contoh: vertebra, tulang muka, pelvis 5. Tulang sesamoid contoh : patela

1. Tulang Pipa / tulang panjang • 1. 2. 3. • merupakan tulang berbentuk

1. Tulang Pipa / tulang panjang • 1. 2. 3. • merupakan tulang berbentuk silindris ( diafise) dengan rongga ditengahnnya Epifise: bagian ujung tulang yang terdiri atas tulang rawan. Diafise: bagian tengah yang memanjang dan di pusatnya terdapat rongga berisi sumsum tulang. Rongga ini terbentuk karena aktivitas osteoblas atau perombak sel-sel tulang. Metafise : Cakraepifise: bagian sempit di antara epifise dan diafise. Bagian ini terdiri atas tulang rawan yang kaya osteoblas dan mempunyai kemampuan untuk tumbuh memanjang. Pada orang dewasa yang tidak tumbuh meninggi lagi, bagian ini sudah menulang semua. misal : tulang paha, tulang betis, tulang hasta

Sumsum tulang pipa • berupa sumsum tulang merah berfungsi sebagai tempat pembentukan sel darah

Sumsum tulang pipa • berupa sumsum tulang merah berfungsi sebagai tempat pembentukan sel darah merah, • Sumsum tulang yang lain berupa sumsum tulang kuning yang merupakan tempat pembentukan sel-sel lemak , • Sumsum tulang merupakan kumpulan pembuluh darah dan pembuluh saraf.

2. Tulang pendek • sebagian besar terbuat dari jaringan tulang jarang • Bersifat ringan

2. Tulang pendek • sebagian besar terbuat dari jaringan tulang jarang • Bersifat ringan dan kuat • Karena kuatnya tulang pendek mampu mendukung. seperti tampak pada pergelangan tangan • Tulang – tulang ini diselubungi oleh jaringan padat tipis • Contoh pada tulang –tulang karpalia ditangan dan tarsalia dikaki

3. Tulang pipih • Terdiri atas dua lapisan jaringan tulang keras dengan ditengahnya lapisan

3. Tulang pipih • Terdiri atas dua lapisan jaringan tulang keras dengan ditengahnya lapisan tulang seperti spons. • Tulang ini dijumpai ditempat yang memerlukan perlindungan , seperti pada tulang tengkorak , tulang inominata , tulang panggul atau coksae , iga – iga dan skapula ( tulang belikat) • Tulang pipih menyediakan permukaan luas untuk kaitan otot – otot , misal nya skapula

4. Tulang tak beraturan • Tulang tak beraturan tidak dapat termasuk dalam salah satu

4. Tulang tak beraturan • Tulang tak beraturan tidak dapat termasuk dalam salah satu dari ke 3 kelas sebelumnya • Contoh tulang tak beraturan : – Vertebra – Tulang wajah

5. tulang sesamoid • Tulang ini berkembang dalam tendon otot – otot dan dijumpai

5. tulang sesamoid • Tulang ini berkembang dalam tendon otot – otot dan dijumpai dekat sendi • Contoh : patela

Perkembangan dan pertumbuhan tulang • Tulang merupakan struktur tubuh yang mengalami proses penyerapan dan

Perkembangan dan pertumbuhan tulang • Tulang merupakan struktur tubuh yang mengalami proses penyerapan dan pembentukan secara terus menerus dan seimbang. • Proses pembentukan tulang pada masa anak-anak dan remaja lebih banyak terjadi dibandingkan proses penyerapan tulang sehingga massa atau kepadatan tulang semakin lama semakin meningkat. • Sebaliknya jika penyerapan tulang lebih banyak dibanding proses pembentukannya maka akan terjadi osteoporosis • Puncak pertumbuhan tercapai pada usia 30 tahun dan mulai berkurang 0, 4% pertahun.

Gambar bone tissue composition (bone cell: osteosit, osteoblas, osteoklas extracellular matriks ) • Tulang

Gambar bone tissue composition (bone cell: osteosit, osteoblas, osteoklas extracellular matriks ) • Tulang adalah jaringan ikat khusus yang terdiri atas materi intersel yang mengapur, yaitu matriks tulang dan 3 jenis sel: a. Osteosit, (Osteon = tulang, + kytos = sel) terdapat dalam rongga (lakuna) di dalam matriks. b. Osteoblas, (Osteon = tulang, + blastos = benih) membentuk komponen organik dari matriks. c. Osteoklas, (Osteon, + klastos = pecah) merupakan sel raksasa berinti banyak yang berperan pada resorbsi dan pembentukan kembali jaringan tulang. • Karena metabolit tidak dapat berdifusi melalui matriks tulang yang telah mengapur, maka pertukaran antara osteosit dan kapiler darah bergantung pada komunikasi selular melalui kanalikuli, (Canalis =saluran) yaitu celah silindris halus yang menembus matriks.

Factor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tulang 1. 2. 3. Herediter (genetic) , secara umum bergantung

Factor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tulang 1. 2. 3. Herediter (genetic) , secara umum bergantung pada orang tua Factor nutrisi : makanan mengandung kalsium, fosfat, protein, vitamin A, C, D. Factor endokrin : a. sekresi dari Hormone paratiroid (PTH) : Merangsang osteoklas, reapsobsi tulang dan melepas kalsium ke dalam darah , Merangsang absorbsi kalsium dan fosfat dari usus , Meresorbsi kalsium dari tubulus renalis. b. Tirokalsitonin, hormone yang dihasilkan dari sel-sel parafolikuler dari kelenjar tiroid, cara kerjanya menghambat resorbsi tulang c. Hormone pertumbuhan ( growth hormon ) di hasilkan oleh hipofise anterior, penting untuk berproliferasi (bertambah banyak) secara normal dari rawan epifisealis , untuk memelihara tinggi badan normal. d. Tiroksin bertanggung jawab untuk pertumbuhan tulang yang layak, remodeling tulang dan kematangan tulang 4. Factor persyarafan: Gangguan suplai persyarafan mengakibatkan penipisan tulang seperti yang terlihat pada kelainan poliomyelitis. 5. Factor mekanis : Kekuatan dan arah dari tuberkula tulang ditentukan oleh gaya-gaya mekanis yang bekerja padanya. 6. Penyakit mempunyai pengaruh yang kurang baik terhadap pertumbuhan tulang.

Bentuk tulang • Secara histologis merupakan jaringan ikat yang khusus dimana matriks tulang disusun

Bentuk tulang • Secara histologis merupakan jaringan ikat yang khusus dimana matriks tulang disusun oleh garam organik yang dimineralisasi terutama kalsium fosfat. • Jaringan tulang mempunyai suatu sistim kanal ( saluran) suplai darah melalui saluran ini untuk masing-masing sel tulang dapat tercukupi. • Tulang mempunyai corak pertumbuhan yang khusus dan mempunyai daya regenerasi yang besar , oleh karena itu jika cedera atau infeksi tulang akan terjadi penyembuhan

Ossifikasi tulang • perkembangan tulang = osteogenesis = ossifikasi • Proses perubahan tulang rawan

Ossifikasi tulang • perkembangan tulang = osteogenesis = ossifikasi • Proses perubahan tulang rawan menjadi tulang keras, disebut proses osifikasi. – ossifikasi intramembranosa – ossifikasi endokondral • pertumbuhan diameter tulang • Perkembangan dan pertumbuhan tulang : – Tulang berkembang dari tulang rawan maupun dari membran yang tersusun dari serabut jaringan ikat. – Tulang pipih berkembang menjadi tulang dari membran dinamakan tulang membran. – Tulang pipa berkembang dari tulang rawan disebut tulang kartilago

Sel-sel pada tulang • Osteoblast : yang mensintesis dan menjadi perantara mineralisasi osteoid. Osteoblast

Sel-sel pada tulang • Osteoblast : yang mensintesis dan menjadi perantara mineralisasi osteoid. Osteoblast ditemukan dalam satu lapisan pada permukaan jaringan tulang sebagai sel berbentuk kuboid atau silindris pendek yang saling berhubungan melalui tonjolan-tonjolan pendek. • Osteosit : merupakan komponen sel utama dalam jaringan tulang. Mempunyai peranan penting dalam pembentukan matriks tulang dengan cara membantu pemberian nutrisi pada tulang. • Osteoklas : sel fagosit yang mempunyai kemampuan mengikis tulang dan merupakan bagian yang penting. Mampu memperbaiki tulang bersama osteoblast. Osteoklas ini berasal dari deretan sel monosit makrofag. • Sel osteoprogenitor : merupakan sel mesenchimal primitive yang menghasilkan osteoblast selama pertumbuhan tulang dan osteosit pada permukaan dalam jaringan tulang.

Struktur tulang dan pertumbuhannya • Tulang adalah jaringan yang paling keras di antara jaringan

Struktur tulang dan pertumbuhannya • Tulang adalah jaringan yang paling keras di antara jaringan ikat lainnya pada tubuh. • Terdiri atas : – 40 - 50% air, – selebihnyabagian padat terdiri atas berbagai bahanmineral • 67% - 70% terutama garam an organik ( calsium) • 30 - 33% bahan seluler – Kolagen diproduksi oleh sel – sel osteoblas , – mineral dimasukan dalam kolagen untuk memproduksi tulang – Struktur kolagen tulang berbeda dengan pada bagian lain pada tubuh, Kolagen yang dimiliki oleh tulang adalah kurang lebih setengah dari total kolagen tubuh

fisiologi tulang dan kaitannya dengan homeostasis • • • Homeostasis tulang kalsium posfor vitamin

fisiologi tulang dan kaitannya dengan homeostasis • • • Homeostasis tulang kalsium posfor vitamin A vitamin D hormon : PTH, kalsitonin, GH, tiroksin

KALSIUM • Tubuh orang dewasa diperkirakan mengandung 1000 gram kalsium. Sekitar 99% kalsium ini

KALSIUM • Tubuh orang dewasa diperkirakan mengandung 1000 gram kalsium. Sekitar 99% kalsium ini berada didalam tulang di dalam bentuk hidroksi apatit dan 1% lagi berada didalam cairan ekstraselular dan jaringan lunak. • Kalsium memegang 2 peranan fisiologik yang penting didalm tubuh : – didalam tulang garam-garam kalsium berperan dalam menjaga integritas struktur kerangka, – sedangkan didalam cairan ekstraselular dan sitosol, Ca 2+ sangat berperan dalam berbagai proses biokimia tubuh. • Kedua kompartemen tersebut selalu berada dalam keadaan yang seimbang. • Berfungsi Memelihara mineralisasi tulang • Pada otot rangka, mikrosom berkembang sangat baik menjadi retikulum sarkoplasmik dan merupakan gudang kalsium yang sangat penting didalam sel yang bersangkuatan

 • Vitamin D – 1, 25 dihidroksikolekalsiferol vitamin D berperan dalam resorpsi tulang

• Vitamin D – 1, 25 dihidroksikolekalsiferol vitamin D berperan dalam resorpsi tulang – Vitamin D yang dibentuk dikulit yaitu vitamin D 3 – Di tulang, vitamin D mempunyai reseptor pada sel osteoklas, oleh karena itu vitamin. D mempunyai efek langsung pada tulang yang kerjanya mirip dengan hormone paratiroid yaitu mengaktifkan sel osteoklas. • Hormon thyroid • memiliki hubungan dalam keseimbangan / homeostasis kalsium adalah kalsitonin. • Kalsitonin adalah suatu peptide yang terdiri dari 32 asam amino bekerja menghambat osteoklas sehingga resorpsi tulang tidak terjadi. • Osteoklas dibawah pengaruh kalsitonin akan mengalami perubahan morfologi. • Hormon Paratyroid • Pada tulang, hormone paratiroid meningkatkan resorpsi kalsium dan fosfat dengan mengaktifkan sel osteoklas.

MEKANISME KALSIFIKASI DAN RESORPSI TULANG • Kalsifikasi dalam tulang proses metabolisme kalsium dan fosfat.

MEKANISME KALSIFIKASI DAN RESORPSI TULANG • Kalsifikasi dalam tulang proses metabolisme kalsium dan fosfat. • Bahan-bahan mineral yang akan diendapkan semula berada dalam aliran darah. • Osteoblas berperan dalam mensekresikan enzim alkali fosfatase. • Dalam keadaan biasa, darah dan cairan jaringan mengandung cukup ion fosfat dan kalsium untuk pengendapan kalsium Ca 3(PO 4)2 apabila terjadi penambahan ion fosfat dan kalsium. • Penambahan ion-ion tersebut diperoleh dari pengaruh enzim alkali fosfatase dari osteoblas. • Hal tersebut juga dapat diperoleh dari pengaruh hormone parathyreoid dan pemberian vitamin D atau pengaruh makanan yang mengandung garam kalsium tinggi.

Sistem Kerangka tubuh manusia terdiri dari susunan berbagai macam tulang yang satu sama lainnya

Sistem Kerangka tubuh manusia terdiri dari susunan berbagai macam tulang yang satu sama lainnya saling berhubungan, terdiri dari: 1. Axial / rangka aksial= sumbu tubuh , terdiri dari : – tengkorak kepala / cranium dan tulang-tulang muka – columna vertebralis / batang tulang belakang – costae / tulang-tulang rusuk – sternum / tulang dada 2. Appendicular / rangka tambahan = anggota tubuh, terdiri dari : – tulang extremitas superior , korset pectoralis, terdiri dari scapula (tulang berbentuk segitiga) dan clavicula (tulang berbentuk lengkung). – lengan atas, mulai dari bahu sampai ke siku , lengan bawah, mulai dari siku sampai pergelangan tangan, tangan – tulang extremitas inferior: korset pelvis, paha, tungkai bawah , kaki.

 • • Tulang tengkorak Berfungsi antara lain : – melindungi otak, – Melindungi

• • Tulang tengkorak Berfungsi antara lain : – melindungi otak, – Melindungi organ pendengaran – Melindugi organ penglihatan. Terdiri dari : Tulang tempurung kepala ( kranium) – Tulang dahi ( frontalis) – Tulang ubun-ubun ( parietalis) – Tulang pelipis (temporalis) – Tulang kepala belakang ( osipitalis) – Tulang baji ( stenoid) – Tulang tapis ( ethmoid) Tulang wajah : – Tulang rahang atas ( maksilaris ) – Tulang hidung ( nasalis) – Tulang pipi ( zigomatikus) – Tulang air mata ( lakrimalis) – Tulangit – langit ( palatinus) – Tulang konka nasalis inferior – Tulang rahang bawah ( mandibula) – Tulang vomer • • • Tengkorak adalah tulang kerangka kepala yang disusun menjadi 2 bagian : – Kranium = kalvaria -> terdiri atas 8 tulang – Kerangka wajah -> terdiri atas 14 tulang Rongga tengkorak mempunyai permukaan atas yang dikenal kubah tengkorak, permukaan luar licin dan permukaan dalam berlekuk – lekuk sesuai dengan bentuk otak dan letak pembuluh darah Permukaan bawah rongga tengkorak = dasar tengkorak / basis kranii , ditembusi banyak lubang supaya dapat dilalui serabut saraf dan pembuluh darah

Tulang oksipital • Terletak dibelakang dan bawah rongga kranium • Ditembusi foramen magnum /

Tulang oksipital • Terletak dibelakang dan bawah rongga kranium • Ditembusi foramen magnum / lubang kepala belakang • Dilalui medula oblongata untuk bertemu dengan medula spinalis • Sisi foramen tengkorak berupa massa tulang yang membentuk kondilus tengkorak

Tulang parietal • Keduanya membentuk atap dan sisi tengkorak • Permukaan luarnya halus •

Tulang parietal • Keduanya membentuk atap dan sisi tengkorak • Permukaan luarnya halus • Permukaan dalam ditandai kerutan – kerutan dalam yang memuat arteri kranium • Kerutan yang sangat bersar dan berada ditengah memuat arteri meningealis medialis -> bila arteri ini robek darah yang keluar akan menekan jaringan otot yang lunak dan mengakibatkan kerusakan yang akan menjalar kesisi sebelahnya dan mengakibatkan perubahan pada pupil mata.

Tulang frontal • Membentuk dahi dan bagian atas rongga mata • Tepi supraorbital ditandai

Tulang frontal • Membentuk dahi dan bagian atas rongga mata • Tepi supraorbital ditandai dengan takik ditengah sebelah dalam dimana melalui takik ini pembuluh supra orbital dan saraf supra orbital lewat • Permukaan sebelah dalam tulang frontal ditandai dengan lekukan – lekukan yang ditimbulkan lekukan permukaan otak

Tulang temporal • Membentuk bagian bawah sisi kanan dan kiri tengkorak • Setiap tulang

Tulang temporal • Membentuk bagian bawah sisi kanan dan kiri tengkorak • Setiap tulang terdiri atas 2 bagian – Bagian skuama : bagian pipih menjulang keatas dan memungkinkan otot – otot temporal berkait padanya , dari prosesus zigomatikus bagian skuama menjulang kedepan bertemu dengan os zigomatikus . dibelakang prosesus terletak meatus auditorius eksternus – Bagian mastoid : terletak dibelakang dan berjalan kebawah membentuk prosesus mastoideus, dimana prosesus mastoid eus mempunyai ruang yang dikenal sebagai rongga udara mastoid dan ruang khusus yang disebut antrum timpani , dilapisi epitel yang bersambung dengan epitel dari rongga telinga tengah. • Bila ada infeksi menular dari rongga telinga tengah dapat menyebabkan antrum timpani bernanah

Sutura/sela kranium • Tulang – tulang tengkorak disambung sau sama lain oleh sambungan yang

Sutura/sela kranium • Tulang – tulang tengkorak disambung sau sama lain oleh sambungan yang tak dapat bergerak yang disebut Sutura, kecuali sebuah tulng wajah yaitu mandibula(rahang bawah). • Mandibula membenuk sendi dengan tulang temporal disebut sendi mandibula • Sutura – sutura yang utama adalah : – Sutura koronalis – Sutura sagitalis – Sutura lamboidalis

Fontanel / ubun - ubun • Tulang tengkorak bayi yang baru lahir belum •

Fontanel / ubun - ubun • Tulang tengkorak bayi yang baru lahir belum • • mengeras secara sempurna Ruang antar tulang diisi dengan membran dan membran yang berada pada sudut-sudu tulang itu disebut fontanel Fontanel yang terlebar terletak pada pertemuan tulang frontal dan 2 tulang parietal , tempat sutura coronalis dan sutura sagitalis bertemu -> disebut fontanel anterior , berukuran ± 4 cm , merupakan tempat lunak pada kepala seorang bayi -> melalui tempat ini dapat diraba denyutan otaknya. Secara normal fontanel menutup pada usia 18 bulan Fontanel posterior terletak dibelakang pada pertemuan ke 2 tulang parietal dengan tulang oksipital , yang menutup segera sesudah lahir

Tulang wajah • Tulang – tulang wajah terdiri dari : – 2 tulang hidung

Tulang wajah • Tulang – tulang wajah terdiri dari : – 2 tulang hidung – 2 tulang palatum – 2 tulang lacrimalis – 2 tulang zigomatikus – 1 vomer – 2 tulang turbinatum inferior – 2 maksila – Mandibula • Ke 14 tulang wajah tsb dihubungkan oleh sutura dan tak dapat bergerak kecuali tulang mandibula ( rahang bawah )

Sinus – sinus udara pada tengkorak Sinus paranasalis : merupakan ruang- ruang udara dalam

Sinus – sinus udara pada tengkorak Sinus paranasalis : merupakan ruang- ruang udara dalam tulang tengkorak yang berhubungan dengan rongga nasal (hidung). • Fungsi Sinus / ruang udara ini adalah : – meringankan berat tulang tengkorak – Memberikan resonansi pada suara dan – membantu memperkeras suara dalam proses berbicara – Memproduksi mukus yang mengalir kerongga nasal dan – menghangatkan serta melembabkan udara yang masuk • 4 rongga paranasal yang berhubungan dengan rongga hidung yaitu : 1. Sinus maksilaris : antrum Highmore -> terletak dikiri kanan hidung dalam tulang maksilaris 2. Sinus frontalis -> terletak dalam tulang dahi , dikiri kanan pangkal hidung diatas sudut mata 3. Sinus Ethmoidalis : antrum mastoid -> terletak didalam tulang temporalis dalam prosesus mastoideus , berhubungan dengan rongga tympani 4. Sinus sfenoidalis •

Susunan tulang hidung • Rangka tulang hidung atau fosa nasalis terdiri atas : 2

Susunan tulang hidung • Rangka tulang hidung atau fosa nasalis terdiri atas : 2 lubang ditengah wajah dimana satu dengan lain dipisahkan oleh sekat tipis melebar dari palatum keatas sampai tulang frontalis • Ruang hidung berhubungan dengan sinus-sinus dimana bila rongga hidung mengalami infeksi dapat menyebar kedalam sinus

RANGKA DADA • = thoraks • Tersusun atas tulang dan tulang rawan • Berupa

RANGKA DADA • = thoraks • Tersusun atas tulang dan tulang rawan • Berupa rongga berbentuk kerucut dengan bagian bawah lebih lebar dibanding atas • Susunan tulang thoraks : – Sebelah belakang dibentuk oleh 12 tulang vertebra thorakalis – Didepan oleh tulang sternum – Disamping oleh 12 pasang iga

Tulang dada (sternum) dan Tulang rusuk (costa) • • Tulang dada (sternum) dan tulang

Tulang dada (sternum) dan Tulang rusuk (costa) • • Tulang dada (sternum) dan tulang rusuk (costa) bersama-sama mem bentuk perisai pelindung bagi organ-organ penting yang terdapat di dada, yaitu paru-paru dan jantung. Tulang rusuk (costa) juga berhubungan dengan tulang belakang (vertebrae). Tulang dada ( sternum ) terdiri dari : – tulang manubrium, gladiolus / corpus dan tulang xifoid prosesus , yang setelah dewasa akan berfusi menjadi 1 – Kepala sternum tempat melekatnya tulang selangka dan tulang rusuk pertama – Badan sternum melekat 9 costae lainnya Tulang rusuk ( costae ) terdiri dari : 12 pasang dengan 3 kelompok : – tulang rusuk sejati 7 pasang, – tulang rusuk palsu 3 pasang dan – tulang rusuk melayang 2 pasang

costae • Terdapat 12 pasang bersambungan pada tulang punggung dibelakang • Membuat sendi dengan

costae • Terdapat 12 pasang bersambungan pada tulang punggung dibelakang • Membuat sendi dengan perantaraan faset yang terdapat pada sisi badan ruas tulang punggung dan prosesus transversus • Ke 7 pasang iga disebelah anterior bersambung dengan sternum melalui tulang rawan iga • Tulang rawan iga : Adalah deretan tulang rawan hyalin yang menyambungkan iga pada sternum – Bersifat elastik – Memberi kelonggaran gerak – Tulang rawan pada 2 iga terakhir lancip • Ruang intercostal adalah ruang antar iga dan terisi otot interkostal • Otot – otot ini melebar diantara iga – iga dan menutup ruang – ruang dan turut membentuk rongga thoraks • Otot intercostal eksterna muncul dari tepi bawah iga dan berjalan ketepi atas iga • Otot intercostal interna menduduki ruang yang sama dengan serabut berjalan obliq kebawah dan belakang

Tulang belakang (vertebrae) Struktur ruas tulang punggung /Columna vertebralis dikelompokkan menjadi: – Tulang Cervical/leher

Tulang belakang (vertebrae) Struktur ruas tulang punggung /Columna vertebralis dikelompokkan menjadi: – Tulang Cervical/leher 7 ruas – Tulang Thoracalis / punggung 12 ruas – Tulang Lumbalis / pinggang 5 ruas – Tulang Sakralis / kelangkang 5 ruas – Tulang Koksigeus / ekor • berfungsi untuk: – menyangga berat tubuh. – menegakkan/menopang postur struktur tulang belakang – meningkatkan gaya mekanik struktur tulang belakang • Antar tulang belakang diikat oleh inter vertebra, ligamen dan otot. memungkinkan manusia melakukan berbagai macam posisi dan gerakan, misalnya berdiri, duduk atau berlari , menegakan badan / menopang postur struktur tulang belakang dan melindungi sumsum tulang belakang. •

Vertebra Cervikalis • 7 tulang vertebrae Cervikalis atau ruas tulang leher membentuk daerah tengkuk

Vertebra Cervikalis • 7 tulang vertebrae Cervikalis atau ruas tulang leher membentuk daerah tengkuk • Vertebra cervikalis mempunyai taju yang disebut procesus spinosus dimana pada vertebrae cervikalis ke tujuh procesus spinosus nya tidak terbelah dan mempunyai tuberkel atau tonjolan yang membentuk gambaran jelas pada tengkuk dan disebut vertebrae prominens

Vertebra Torakalis • 12 tulang vertebra Torakalis atau ruas tulang punggung membentuk bagian belakang

Vertebra Torakalis • 12 tulang vertebra Torakalis atau ruas tulang punggung membentuk bagian belakang thoraks atau dada • Lebih besar dari pada vertebrae cervikal

Vertebra Lumbalis • 5 vertebre lumbalis atau ruas tulang pinggang membentuk daerah lumbal atau

Vertebra Lumbalis • 5 vertebre lumbalis atau ruas tulang pinggang membentuk daerah lumbal atau pinggang • Vertebrae terbesar dan berbentuk seperti ginjal • Ruas kelima membentuk sendi dengan sakrum disebut sendi lumbo sakral

Tulang sakrum • 5 vertebrae sakralis atau ruas tulang kelangkang pada masa dewasa bersatu

Tulang sakrum • 5 vertebrae sakralis atau ruas tulang kelangkang pada masa dewasa bersatu membentuk sakrum atau tulang kelangkang , merupakan ruas – ruas tak bergerak

Tulang koksigeus • 4 tulang vertebrae koksigeus atau tulang tungging / tulang ekor pada

Tulang koksigeus • 4 tulang vertebrae koksigeus atau tulang tungging / tulang ekor pada masa dewasa bersatu dan membentuk tulang koksigeus. • Disebut ruas tulang tak bergerak

Lengkung columna vertebralis • Kalau dilihat dari samping Columna vertebralis memperlihatkan 4 kurva/ lengkung

Lengkung columna vertebralis • Kalau dilihat dari samping Columna vertebralis memperlihatkan 4 kurva/ lengkung antero posterior : 1. Lengkung vertikal pada daerah leher melengkung kedepan, daerah torakal melengkung kebelakang, daerah lumbal melengkung kedepan, daerah pelvis melengkung kebelakang 2. Lengkung torakal dan pelvis disebut lengkung primer karena keduanya mempertahankan lengkung asli kebelakang membentuk C sewaktu janin 3. Lengkung cervikal berkembang ketika bayi mulai mengangkat kepala , 4. lengkung lumbal dibentuk ketika bayi mulai merangkak , berdiri , berjalan dan mempertahankan tubuh tegak , disebut lengkung sekunder

 • Lengkung torakal dan pelvis disebut lengkung primer karena keduanya mempertahankan lengkung asli

• Lengkung torakal dan pelvis disebut lengkung primer karena keduanya mempertahankan lengkung asli kebelakang membentuk C sewaktu janin • Lengkung cervikal berkembang ketika bayi mulai mengangkat kepala , • lengkung lumbal dibentuk ketika bayi mulai merangkak , berdiri , berjalan dan mempertahankan tubuh tegak , disebut lengkung sekunder • Fungsi kolumna vertebralis : – Bekerja sebagai pendukung badan – Sebagai penyangga tubuh – dengan perantaraan tulang rawan diskus intervertebralis yang lengkungannya memberi fleksibilitas dan memungkinkan membungkuk tanpa patah – Diskus juga menyerap goncangan pada saat menggerakkan badan ( misal waktu berlari atau meloncat ) – Melindungi otak dan sumsu tulang belakang

Sendi columna vertebra • Dibentuk oleh bantalan tulang rawan diantara setiap dua ruas tulang

Sendi columna vertebra • Dibentuk oleh bantalan tulang rawan diantara setiap dua ruas tulang vertebrae • Massa otot akan membantu kestabilan tulang belakang • Disebut diskus intervertebralis atau cakram antar ruas yang dibentuk oleh jaringan tulang rawan fibrosa diantara badan vertebrae yang dapat bergerak • Gerakan yang memungkinkan vertebrae bergerak adalah gerak fleksi atau membongkok kedepan , ekstensi , membengkok kebelakang ke lateral disetiap sisi dan rotasi atau berputar kekanan dan kekiri

Sendi – sendi pelvis • Gerakan disendi pelvis sangat sedikit karena ligamen – ligamen

Sendi – sendi pelvis • Gerakan disendi pelvis sangat sedikit karena ligamen – ligamen yang sangat kuat menyatukan permukaan – permukaan sendi sehingga membatasi gerakan kesegala jurusan

Gelang panggul • Gelang panggul atau tulang – tulang pelvis adalah penghubung antara badan

Gelang panggul • Gelang panggul atau tulang – tulang pelvis adalah penghubung antara badan anggota bawah • Sebagian kerangka aksial yaitu tulang sakrum dan tulang koksigeus yang letaknya terjepit antara 2 tulang kocsa turut membentuk gelang ini • Ke 2 tulang cocsa tsb bersendi satu sama lainnya ditempat symfisis pubis

Perbedaan pelvis pria dan wanita • Gelang panggul pria : – pelvis pria lebih

Perbedaan pelvis pria dan wanita • Gelang panggul pria : – pelvis pria lebih panjang dan lebih sempit , tulang lebih kuat , tempat menempel otot lebih tegas , gelang masuk lebih kecil dan berbentuk seperti jantung • Gelang panggul pada wanita : – pelvis wanita disesuaikan untuk melahirkan sehingga berbentuk lebar dan pendek , bergawang masuk besar dan bundar , arcus pubis lebih besar , jarak tubeositas iski lebih jauh daripada pria dan tulang koksigeus dapat bergerak sedikit

Diskus • Merupakan bantalan tulang rawan yang berfungsi sebagai penahan goncangan. • Terdapat diantara

Diskus • Merupakan bantalan tulang rawan yang berfungsi sebagai penahan goncangan. • Terdapat diantara vertebrae sehingga memungkinkan sendi untuk bergerak secara halus. • Tiap diskus mengandung cairan yang mengalir ke dalam dan keluar diskus. • Cairan ini berfungsi sebagai pelumas sehingga memungkinkan punggung bergerak bebas. • Diskus bersifat elastis, mudah kembali ke bentuk semula jika tertekan diantara kedua vertebra. • Pada makhluk hidup vertebrata (memiliki ruas tulang belakang) terdapat sebuah struktur yang dibentuk oleh sejumlah tulang yang disebut vertebra (vertebral body).

Rangka apendikuler • merupakan rangka pelengkap yang menyusun alat gerak. berupa tulang- tulang anggota

Rangka apendikuler • merupakan rangka pelengkap yang menyusun alat gerak. berupa tulang- tulang anggota gerak atas dan bawah • Rangka apendikuler terdiri atas : – Tulang bahu, – tulang-tulang tangan, – Tulang telapak tangan, – Tulang panggul, – Tulang tungkai, dan – Tulang telapak kaki. • Secara umum rangka apendikuler menyusun alat gerak, tangan dan kaki

Tulang apendikular bagian atas • Merupakan tulang anggota gerak atas : • Tulang bahu

Tulang apendikular bagian atas • Merupakan tulang anggota gerak atas : • Tulang bahu – Klavikula (Tulang selangka) – Skapula (Tulang belikat ) • Tulang lengan – Tulang lengan atas • Humerus (Tulang pangkal lengan) – Tulang lengan bawah • Radius ( tulang pengumpil) • Ulna( tulang hasta ) • Tulang tangan – Tulang pergelangan tangan ( karpus/karpal ) • Skafoid , Lunate, Triquetrum, Fisiform, Trapesium , Trapesoid, Kapitatum, Hamate – Tulang telapak tangan ( metakarpal ) – Tulang jari tangan ( falanges )

KERANGKA ANGGOTA ATAS • Terdiri dari : – Klavikula : fungsi : memberi kaitan

KERANGKA ANGGOTA ATAS • Terdiri dari : – Klavikula : fungsi : memberi kaitan pada beberapa otot leher , bahu dan lengan yang bekerja sebagai penopang lengan – Skapula : tulang belikat , membentuk bagian belakang gelang bahu dan disebelah belakang thoraks – Humerus : tulang lengan atas , merupakan tulang terpanjang pada anggota gerak atas – Ulna : tulang hasta : sebuah tulang pipa yang mempunyai sebuah batang dan 2 ujung – Radius : tulang pipa lebih pendek dari ulna dan berada di sisi lateral tulang lengan bawah

Tulang apendikular bagian bawah • Tulang anggota gerak bawah : • Tulang Coxae (

Tulang apendikular bagian bawah • Tulang anggota gerak bawah : • Tulang Coxae ( inomiate/ tulang pinggul) – Ileum(ulang usus) – Ischium (tulang duduk) – Pubis (tulang kemaluan) • Tulang ekstremitas bawah – Tulang paha ( femur ) – Tulang tempurung lutut ( Patela) – Tulang betis ( fibula) – Tulang kering ( tibia) • Tulang kaki (tarsus) – Tulang pergelangan kaki ( tarsal) • Kalkaneus, Talus , Kuboid , • Navikular, Kuneiformis – Tulang telapak kaki ( metatarsal ) – Tulang jari kaki ( falanges )

Kerangka anggota gerak bawah • Tulang panggul : os coksae membentuk sebagian besar pelvis

Kerangka anggota gerak bawah • Tulang panggul : os coksae membentuk sebagian besar pelvis – Tulang coksae dibentuk oleh 3 tulang yang bertemu di asetabulum yaitu ; • tulang ileum : tulang usus, • tulang pubis : tulang kemaluan dan • tulang iskium paling posterior merupakan tulang duduk dan paling tebal • Femur : tulang paha : merupakan tulang terpanjang ditubuh • Patela : tempurung lutut berkembang didalam tendon otot quadricep ekstensor • Tibia : tulang kering , merupakan kerangka utama tungkai bawah dan terletak medial dari fibula ( tulang betis). • Fibula : tulang betis , terletak dilateral tungkai bawah • Tulang kaki

Tulang – tulang kaki • Tulang tarsal : tulang pangkal kaki – Ada 7

Tulang – tulang kaki • Tulang tarsal : tulang pangkal kaki – Ada 7 tulang yang secara kolektif disebut tarsus – Merupakan tulang pendek – Mendukung berat badan pada saat berdiri • Tulang metatarsal : – terdapat 5 , – merupakan tulang pipa , – falangnya sama seperti jari – jari tangan tetapi lebih pendek

Efek latihan pada tulang • latihan fisik secara fisiologis mengakibatkan keseimbangan kalsium yang positif

Efek latihan pada tulang • latihan fisik secara fisiologis mengakibatkan keseimbangan kalsium yang positif seperti berenang diketahui memberikan keuntungan pada metabolisme kalsium dengan meningkatkan laju pembentukan tulang, densitas mineral tulang (BMD), dan kekuatan tulang • Stress mekanis yang dihasilkan oleh aktifitas fisik akan meningkatkan massa tulang • Semakin tinggi nilai massa tulang ini dicapai akan semakin baik, • Massa tulang terbentuk dari masa bayi sampai mencapai puncaknya sewaktu usia dewasa, • hal ini ditentukan oleh faktor genetik, nutrisi, kegiatan fisik, dan penyakit. • setelah puncak massa tulang dicapai pada usia 20 -30 tahun, maka kurva akan mendatar dan kemudian sekitar usia 40 tahun kurva mulai menurun dengan kecepatan (laju) penurunan sekitar ± 1% per tahun • (Morawati, 2009 ; Gafni , 2007).

Proses remodeling • Pembentukan dan perombakan tulang yang terjadi secara kontinu, disebut dengan proses

Proses remodeling • Pembentukan dan perombakan tulang yang terjadi secara kontinu, disebut dengan proses remodeling. • Remodeling bertujuan untuk – menjaga tulang agar dapat digunakan untuk keperluan mekanis dengan keefektifan maksimum. – Tulang akan menyesuaikan kekuatannya agar sebanding dengan derajat tekanan yang diterimanya, sehingga tulang akan menebal jika menerima beban berat, – membantu mempertahankan kadar kalsium plasma, dan – melakukan proses degenerasi dimana tulang yang tua (sudah lemah dan rapuh) akan digantikan dengan tulang yang baru yang lebih kuat (Bouassida et al. , 2006 ; Corwin, 2008 ; Guyton, 2000) • Proses remodeling ini melalui 2 tahap, yaitu ; – Tahap pembentukan tulang dan – tahap pengerusakan tulang. • Terjadinya peningkatan atau kehilangan massa tulang bergantung kepada keseimbangan kedua proses tersebut.

Pengaruh Latihan Fisik terhadap Massa Tulang • Latihan fisik akan menstimulasi osteoblas dengan adanya

Pengaruh Latihan Fisik terhadap Massa Tulang • Latihan fisik akan menstimulasi osteoblas dengan adanya arus listrik yang dihasilkan ketika stress mengenai tulang, terutama bagian permukaan periosteal tulang. • Latihan fisik juga meningkatkan struktur tulang selama masa pertumbuhan dan mengurangi kehilangan massa tulang pada individu usia lanjut (Corwin, 2008). • Latihan fisik yang berkelanjutan dapat menyebabkan peningkatan massa tulang regional. • Latihan fisik dapat meningkatkan konsentrasi ion kalsium dalam plasma, sehingga tulang tidak perlu melepas ion kalsium dan konsentrasi ion kalsium dalam tulang dapat tetap dipertahankan tinggi dan massa tulang tetap terjaga (Suherman, 2007 ; Bouassida

Efek nutrisi dan hormon pada tulang • proses mineralisasi dimulai dari terbentuknya osteosit oleh

Efek nutrisi dan hormon pada tulang • proses mineralisasi dimulai dari terbentuknya osteosit oleh osteoblas. ( Osteoblas mempunyai kemampuan mengikat mineral tulang ). • Osteosit mengalami kalsifikasi yaitu, proses deposisi mineral seperti ; kalsium, fosfat, dan ion hidroksi. • Pemberian tambahan kalsium kepada individu yang kurang asupan kalsium akan dapat meningkatkan konsentrasi kalsium ekstraseluler • Peningkatan tersebut akan memicu mobilisasi dan proliferasi osteoblas sehingga akan dapat meningkatkan sintesa matriks tulang dan terjadinya keseimbangan kalsium (Yuliati, 2007). • Ketidaksesuaian asupan kalsium sejak dini dapat menyebabkan massa tulang yang rendah.

Peran Kalsium dalam Tulang • kalsium dan fosfor merupakan molekul organik yang membentuk tulang

Peran Kalsium dalam Tulang • kalsium dan fosfor merupakan molekul organik yang membentuk tulang dan gigi. • Jumlah kalsium pada masa dewasa normal berkisar 1000 -1200 g -> 99% berada dalam tulang disimpan dalam bentuk kristal hidroksiapatit (Ca. HPO 4). • Kebutuhan kalsium maksimal terjadi selama puncak masa pertumbuhan cepat, yaitu pada masa remaja-> mencapai 1300 mg/hari diperoleh mineralisasi tulang yang cukup • Kalsium merupakan elemen kunci untuk mencegah terjadinya osteoporosis. • Tulang menyimpan kalsium untuk membantu memelihara konsentrasi ion kalsium dalam plasma • Apabila kandungan kalsium berkurang, maka kekuatan tulang akan menurun karena tulang akan kehilangan struktur pembentuk utamanya. • Konsumsi kalsium oleh anak perempuan usia pertumbuhan dan wanita dewasa harus mendekati atau melebihi asupan yang dianjurkan, sehingga puncak massa tulang dapat dicapai dan terpelihara sampai masa menopause (Anderson, 1996 ; Yuliati et al. , 2007 ; Deborah, 2007).

SISTEM MUSKULER/OTOT • Semua sel-sel otot mempunyai kekhususan yaitu untuk berkontraksi. • Terdapat lebih

SISTEM MUSKULER/OTOT • Semua sel-sel otot mempunyai kekhususan yaitu untuk berkontraksi. • Terdapat lebih dari 600 buah otot pada tubuh manusia. • Sebagian besar otot-otot tersebut dilekatkan pada tulang-tulang kerangka tubuh oleh tendon, dan sebagian kecil melekat di bawah permukaan kulit. • OTOT adalah suatu jaringan yang mempunyai kemampuan khusus yaitu berkontraksi -> timbul gerakan • Otot terdiri atas serabut silindris yang mempunyai sifat yang sama dengan sel jaringan lain dan diikat menjadi berkas – berkas serabut kecil oleh sejenis jaringan ikat yang mengandung unsur kontraktil • Otot berhubungan dengan tulang rawan ( kartilago), ligamentum ( jaringan ikat sendi) dan integumen( kulit) • Tulang tidak dapat berfungsi sebagai alat gerak jika tidak digerakkan oleh otot , demikian pula dengan kulit dan rambut

Ciri-ciri sistem muskuler/otot: • Kontraksilitas. : mampu memendek Serabut otot berkontraksi dan menegang, yang

Ciri-ciri sistem muskuler/otot: • Kontraksilitas. : mampu memendek Serabut otot berkontraksi dan menegang, yang dapat atau tidak melibatkan pemendekan otot. • Eksitabilitas. : mampu menerima dan menjawab respon Serabut otot akan merespons dengan kuat jika distimulasi oleh impuls saraf. • Ekstensibilitas. : mampu meregang Serabut otot memiliki kemampuan untuk menegang melebihi panjang otot saat rileks. • Elastisitas. : mampu kembali ke ukuran semula Serabut otot dapat kembali ke ukuran semula setelah berkontraksi atau meregang.

Jaringan otot • Merupakan jaringan yang menunjukan kerja mekanis dengan cara berkontraksi • Jika

Jaringan otot • Merupakan jaringan yang menunjukan kerja mekanis dengan cara berkontraksi • Jika ada sesuatu rangsang/ stimulus datang pada sel-sel otot maka sel tersebut menyambutnya dengan cara mengubah sitoplasma sel , sel otot akan memendekkan dirinya dalam arah tertentu Serabut otot merupakan sel-sel otot – serabut otot berkumpul menjadi berkas otot, berkas otot berkumpul membentuk otot atau daging Daging adalah kumpulan serabut otot dimana bagian tengah menyambung dengan bagian tepi / ujungnya mengecil dan keras yang disebut urat atau tendon , • tendon inilah yang menempel pada tulang • •

Fungsi otot: • Pergerakan : alat gerak aktif : movement oleh karena kemampuan otot

Fungsi otot: • Pergerakan : alat gerak aktif : movement oleh karena kemampuan otot untuk berkontraksi , Otot menghasilkan gerakan pada tulang tempat otot tersebut melekat dan bergerak dalam bagian organ internal tubuh karena ada rangsangan. • Penopang tubuh dan mempertahankan postur : memelihara sikap dan posisi tubuh Otot menopang rangka dan mempertahankan tubuh saat berada dalam posisi berdiri atau saat duduk terhadap gaya gravitasi. • Produksi panas : heat production : produksi energi dan panas tubuh Kontraksi otot-otot secara metabolis menghasilkan panas untuk mepertahankan suhu tubuh normal.

Energi pada kontraksi otot • Energi pada kontraksi otot didapat dari perubahan adenosin trifosfat

Energi pada kontraksi otot • Energi pada kontraksi otot didapat dari perubahan adenosin trifosfat ( ATP ) menjadi adenosin difosfat (ADP) • ADP segera berubah kembali menjadi ATP oleh tenaga yang tersedia dari pemecahan glikogen • Dengan adanya tambahan persediaan oksigen pemecahan ini berlangsung aerobik dan menghasilkan Carbon dioksida (CO₂) dan air (H₂O). • Jika tidak tersedia cukup oksigen , glikogen hanya dipecah menjadi asam laktat = glikogen anaerobik dan kadar asam laktat dalam darah bertambah. • Hal ini biasa pada atlet , tetapi pada penderita gangguan jantung tidak sanggup menghantar darah dalam jumlah memadai pada otot-otot yang sedang bekerja hal ini terlalu cepat terjadi.

Energi untuk aktivitas otot • Kontraksi otot memerlukan energi , Energi disuplai dalam bentuk

Energi untuk aktivitas otot • Kontraksi otot memerlukan energi , Energi disuplai dalam bentuk energi kimia yang diambil dari molekul ATP ( Adenosin Tri Pospat ) dan CP (Creatin Pospat ) Energi ini menggerakkan filamen penghubung antara aktin dan miosin Jika persediaan energi habis maka otot tidak akan berkontraksi lagi • Untuk gerak berikutnya perlu segera dibentuk energi yang berasal dari pemecahan molekul glukosa , glukosa dipecah menjadi energi Fase ini disebut fase Aerob : Glukosa (C 6 H 12 O 6) + O 2 -> 6 H 2 O + 6 CO 2 + 38 ATP • Didalam otot tersimpan gula otot yaitu glikogen yang merupakan bentuk glukosa cadangan didalam otot , terjadi bila persediaan oksigen diotot telah menipis glikogen siap dibongkar menjadi energi dalam bentuk Fase An aerob Glukosa(C 6 H 12 O 6) -> Asam laktat + 2 ATP • Timbunan asam laktat didalam otot yang berlebihan dapat menyebabkan rasa letih , Rasa letih akan hilang jika asam laktat telah dioksidasi oleh oksigen menjadi H 2 O dan CO 2 serta menghasilkan energi , Energi yang dihasilkan ini yang digunakan menjadi glukosa

Jaringan otot dan sistim otot • Semua sel-sel otot mempunyai kekhususan yaitu untuk berkontraksi

Jaringan otot dan sistim otot • Semua sel-sel otot mempunyai kekhususan yaitu untuk berkontraksi • Sebagian besar otot-otot tersebut dilekatkan pada tulang kerangka tubuh oleh tendon, dan sebagian kecil ada yang melekat di bawah permukaan kulit. • Otot Rangka Otot Polos Otot Jantung

ADA 3 JENIS OTOT 1. OTOT BERGARIS 1. = OTOT LURIK =OTOT KERANGKA =

ADA 3 JENIS OTOT 1. OTOT BERGARIS 1. = OTOT LURIK =OTOT KERANGKA = OTOT SADAR • Pada serabut otot tampak garis terang diselingi garis gelap melintang : • Sejumlah serabut miofibril berkumpul membentuk berkas dan diselubungi membran halus yang disebut sarkolema ( selaput otot ). • Banyak berkas – berkas yang diikat menjadi satu oleh jaringan ikat membentuk otot besar dan otot kecil. • Bila otot berkontraksi akan menjadi pendek dan setiap serabut turut bergerak dengan berkontraksi , Otot ini hanya berkontraksi jika dirangsang oleh rangsang saraf • Otot skelet disusun oleh bundel-bundel paralel yang terdiri dari serabut berbentuk silinder yang panjang, disebut myofiber /serabut otot. • Setiap serabut otot sesungguhnya adalah sebuah sel yang mempunyai banyak nukleus ditepinya. • Cytoplasma dari sel otot disebut sarcoplasma yang penuh dengan bermacam -macam organella, kebanyakan berbentuk silinder yang panjang disebut dengan myofibril.

OTOT POLOS 2. • • =Disebut juga : Otot tidak bergaris = Otot licin

OTOT POLOS 2. • • =Disebut juga : Otot tidak bergaris = Otot licin = Otot tak sadar: otot tidak berlurik Dapat berkontraksi tanpa rangsangan saraf bekerja diluar kesadaran kita (involunter) artinya tidak dibawah perintah otak , Kontraksinya kuat dan lamban. Dibeberapa bagian besar tubuh kegiatan otot ini berada dibawah pengendalian saraf otonom ( tak sadar ) Serabut otot berbentuk spindel(bergelendong) dengan kedua ujungnya meruncing , dibagian tengahnya menggelembung, dengan nukleus sentral. Didalam sel terdapat satu inti sel ( nukleus sentral). Struktur Mikroskopis Otot Polos Sarcoplasmanya terdiri dari myofibril yang disusun oleh myofilamen-myofilamen Serabut berukuran kecil, berkisar antara 20 mikron (melapisi pembuluh darah) sampai 0, 5 mm pada uterus wanita hamil ,

 • Jenis otot polos tak sadar ini dapat ditemukan pada organ dalam yang

• Jenis otot polos tak sadar ini dapat ditemukan pada organ dalam yang berongga seperti : • pada sistem respiratorik (Trakhea dan bronkhi) • dinding saluran pencernaan, , urinarius, • Pada kandung kemih • Pada Iris dan muskulus siliaris mata • pada sistem reproduksi : dinding tuba, uterus • Pada sistem sirkulasi darah (Dinding pembuluh darah), dan Pembuluh limfe • Serta pada otot tak sadar dalam kulit

3. Otot Jantung 3. = miokardium , • Struktur Mikroskopis Otot Jantung mirip dengan

3. Otot Jantung 3. = miokardium , • Struktur Mikroskopis Otot Jantung mirip dengan otot skelet • Otot ini bergaris seperti otot sadar • Perbedaannya pada serabutnya yang bercabang dan mengadakan anastomose ( bersambungan satu sama lain ) , tersusun seperti pada otot bergaris Berciri khas merah • Disebut juga otot serat lintang involunter tak dapat dikendalikan kemauan • Otot ini hanya terdapat pada dinding jantung dan vena kava yang masuk kejantung • Sel otot jantung menyerupai otot lurik dengan satu inti sel yang disebut juga otot serat lintang involunter • Bekerja terus-menerus setiap saat tanpa henti, tapi otot jantung juga mempunyai masa istirahat, yaitu setiap kali berdenyut

 • • • setiap satu sel otot jantung membentuk anyaman yang disebut sinsitium

• • • setiap satu sel otot jantung membentuk anyaman yang disebut sinsitium , Pada setiap percabangan sel otot jantung terdapat jaringan ikat yang disebut diskus interkalaris berkontraksi secara ritmis akibat aktivitas sel otot yang saling bertautan Gerakan otot jantung dikendalikan oleh saraf tak sadar ( saraf otonom) , kontraksi dan relaksasi menyebabkan serambi dan bilik jantung menyempit dan melebar secara berirama menimbul kan denyut jantung. Normal jantung berkontraksi 72 kali setiap menit Sifat otot jantung : Otot jantung mempunyai ciri – ciri yang khas 1. Kemampuan berkontraksi -> Dalam berkontraksi otot jantung memompa darah yang masuk sewaktu diastole dan keluar dari ruangan – ruangannya sewaktu sistole 2. Daya antar / konduktivitas -> Kontraksi diantarkan melalui setiap serabut otot jantung secara halus sekali , Kemampuan pengantaran ini sangat jelas dalam berkas His 3. Ritme : Otot jantung memiliki kekuatan kontraksi ritmik secara otomatis tanpa tergantung pada rangsangan saraf

Bagian-bagian otot • Caput musculus / kepala otot • Venter musculus / perut otot

Bagian-bagian otot • Caput musculus / kepala otot • Venter musculus / perut otot • Caudal musculus / ekor otot • Tendo merupakan jaringan ikat yang kuat tempat melekat otot pada tulang • origo : tempat melekat kepala otot pada tulang • insertio : tempat melekat ekor otot pada tulang

KONTRAKSI OTOT • Bila otot dirangsang : – timbul masa laten yang pendek yaitu

KONTRAKSI OTOT • Bila otot dirangsang : – timbul masa laten yang pendek yaitu sewaktu rangsangan diterima – otot berkontraksi berarti menjadi pendek dan tebal – Dan akhirnya mengendur dan memanjang kembali • Jenis kontraksi – Kontraksi isotonic kontraksi dengan pemendekan otot. – Kontraksi isometric kontraksi otot meliputi pemendekan elemen-elemen kontraktil otot.

Mekanisme kontraksi otot • Otot bekerja dengan 2 cara yaitu : – Berkontraksi :

Mekanisme kontraksi otot • Otot bekerja dengan 2 cara yaitu : – Berkontraksi : memendek atau mengencang – Relaksasi : kembali kekeadaan semula atau mengendur • Keadaan otot yang memendek ( kontraksi ) maksimal disebut tonus • Tonus biasanya diikuti oleh relaksasi namun ada keadaan dimana tonus tidak diikuti relaksasi disebut tetanus ( kejang) • Otot dapat kejang karena adanya rangsangan yang terus menerus , misalnya karena racun, atau dipaksa bergerak terus menerus ( berenang, berlari) • Mekanisme kontraksi = Sliding filament theory : molekuler dan kimiawi • Energi untuk kontraksi : kontraksi otot membutuhkan energi dan otot disebut sebagai mesin pengubah energi kimia menjadi energi mekanis. • Sumber energi utama yang digunakan diperoleh dari metabolisme karbohidrat dan lipid melalui glikolisis aerobic atau anaerobic. • Sumber energi lain yang dapat segera digunakan ialah fosforil kreatin yang dihidrolisis menjadi keratin dan grup fosfat.

Kontraksi pada serabut otot bergaris • Kontraksi pada serabut otot bergaris ( otot sadar

Kontraksi pada serabut otot bergaris • Kontraksi pada serabut otot bergaris ( otot sadar ) berlangsung hanya dalam waktu sepersekian detik • Dan setiap kontraksi terjadi atas rangsang tunggal dari saraf • Setiap kontraksi tunggal mempunyai kekuatan yang sama • Kekuatan yang dipakai untuk berkontraksi pada seluruh otot diratakan dengan mengganti – ganti jumlah serabut yang berkontraksi serta frekuensi kontraksi setiap serabut • Jika berkontraksi keras setiap serabut dapat berkontraksi lebih dari 50 x tiap detik • faktor – faktor tertentu yang mempengaruhi kekuatan kontraksi serabut otot : – Kontraksi otot akan lebih kuat bila sedang renggang dan bila suhu cukup panas – Kelelahan dingin akan memperlemah kekuatan kontraksi otot • Serabut otot tak bergaris berkontraksi lebih lambat dan tidak bergantung pada rangsang saraf , meskipun rangsang saraf dapat mengubah kekuatan kontraksinya

TONUS OTOT • Otot tidak pernah benar istirahat -> otot selalu berada dalam keadaan

TONUS OTOT • Otot tidak pernah benar istirahat -> otot selalu berada dalam keadaan siaga / keadaan tonus otot , artinya siap bereaksi terhadap rangsangan. • Misalnya : kejutan pada lutut yang disebabkan ketukan keras pada tendo patela mengakibatkan kontraksi ekstensor kuadrisep femoris dan sedikit rangsangan sendi lutut. • Ini merupakan refleks yang terjadi akibat rangsangan pada saraf. • Sikap tubuh ditentukan tingkat tonus otot

Kerja Otot • • • Fleksor (bengkok) >< Ekstentor (meluruskan) Supinasi(menengadah) >< Pronasi (tertelungkup)

Kerja Otot • • • Fleksor (bengkok) >< Ekstentor (meluruskan) Supinasi(menengadah) >< Pronasi (tertelungkup) Defresor(menurunkan) >< Lepator (menaikkan) Sinergis (searah) >< Antagonis (berlawanan) Dilatator(melebarkan)><Konstriktor (menyempitkan) Adduktor(dekat) >< Abduktor (jauh)

Tendon • Tendon adalah tali atau urat daging yang kuat yang bersifat fleksibel, •

Tendon • Tendon adalah tali atau urat daging yang kuat yang bersifat fleksibel, • Terbuat dari fibrous protein (kolagen). • Tendon berfungsi melekatkan tulang dengan otot atau otot dengan otot.

Ligamen • Ligamen adalah pembalut/selubung yang sangat kuat, • Merupakan jaringan elastis penghubung yang

Ligamen • Ligamen adalah pembalut/selubung yang sangat kuat, • Merupakan jaringan elastis penghubung yang terdiri atas kolagen. • Ligamen membungkus tulang dengan tulang yang diikat oleh sendi. • Beberapa tipe ligamen : • Ligamen Tipis – Ligamen pembungkus tulang dan kartilago. – Merupakan ligament kolateral yang ada di siku dan lutut. – Ligamen ini memungkinkan terjadinya pergerakan. • Ligamen jaringan elastik kuning. – Merupakan ligamen yang dipererat oleh jaringan yang membungkus dan memperkuat sendi, seperti pada tulang bahu dengan tulang lengan atas

Sendi • Persendian atau artikulasi merupakan hubungan antar tulang sehingga tulang mampu digerakkan •

Sendi • Persendian atau artikulasi merupakan hubungan antar tulang sehingga tulang mampu digerakkan • Contoh : Sendi glenohumeral : penghubung antara tulang lengan atas dengan scapula yang memudahkan pergerakan lengan / bahu • Untuk mempercepat gerakan sendi dan memudahkan pergerakan dibutuhkan beberapa komponen penunjang berikut : Ligamen, Kapsul sendi, Cairan sinovial, Tulang rawan hialin, Tipe persendian : Diartrosis / Sinartrosis • Sendi merupakan daerah di mana tulang-tulang ditutupi dan dikelilingi oleh jaringan ikat yang mempertahankan tulang-tulang bersama dan menetukan jenis dan derajat pergerakan di antara tulang. • Merupakan titik di mana dua atau lebih tulang bertemu • Sendi bertanggung jawab untuk : – gerakan (misalnya, gerakan anggota badan) dan – stabilitas (misalnya, stabilitas tulang tengkorak).

klasifikasikan sendi • ada 2 cara yaitu : – Berdasarkan struktur sendi – Berdasarkan

klasifikasikan sendi • ada 2 cara yaitu : – Berdasarkan struktur sendi – Berdasarkan fungsi sendi • Klasifikasi berdasarkan struktur sendi membagi sendi menjadi tergantung pada bahan penyusunan sendi dan ada atau tidak adanya rongga pada sendi yaitu – Fibrosa , – Tulang rawan, (Sendi kartilaginosa)dan – Sendi sinovial

1. Sendi fibrosa • Tulang-tulang sendi fibrosa diikat oleh jaringan ikat fibrosa sehingga sebagian

1. Sendi fibrosa • Tulang-tulang sendi fibrosa diikat oleh jaringan ikat fibrosa sehingga sebagian besar sendi fibrosa tidak bisa bergerak sama sekali • Tidak ada rongga, atau ruang yang hadir diantara tulang • Ada tiga jenis sendi fibrosa yaitu : – Sutura , hanya ditemukan pada tengkorak dan memiliki serat pendek dari jaringan ikat yang memegang tulang tengkorak erat di tempat. – Syndesmosis, tulang dihubungkan oleh sebuah pita dari jaringan ikat, memungkinkan untuk lebih banyak gerakan daripada di sutura. Contoh Syndesmosis adalah sendi tibia dan fibula pada pergelangan kaki – Gomphosis. Jumlah gerakan ditentukan oleh panjang serat jaringan ikat. contoh pasak. Gigi terhubung ke soket oleh jaringan ikat yang disebut ligamentum periodontal

2. Sendi kartilaginosa • sendi Kartilaginosa mengandung tulang rawan dan memungkinkan gerakan sangat sedikit

2. Sendi kartilaginosa • sendi Kartilaginosa mengandung tulang rawan dan memungkinkan gerakan sangat sedikit (Amphiarthrosis) • Ada dua jenis sendi kartilaginosa : – Synchondrosis : tulang bergabung dengan tulang rawan hialin. contoh pada tulang anak-anak tumbuh lempeng epifisis – Simfisis : tulang rawan hialin meliputi ujung tulang, tetapi hubungan antara tulang terjadi melalui fibrokartilago. ditemukan pada sendi antara tulang dan antara tulang kemaluan ( simfisis pubis)

3. Sendi sinovial • adalah satu-satunya sendi yang memiliki ruang diantara perbatasan tulang •

3. Sendi sinovial • adalah satu-satunya sendi yang memiliki ruang diantara perbatasan tulang • Ruang ini, disebut sebagai rongga sinovial (atau bersama), berisi cairan sinovial • Fungsi Cairan sinovial adalah : – melumasi sendi, – mengurangi gesekan antara tulang dan – memungkinkan untuk gerakan yang lebih besar. • Ujung-ujung tulang ditutupi dengan kartilago artikular, tulang rawan hialin. Hal ini memungkinkan pergerakan sendi serta resistensi terhadap dislokasi karena memiliki ligamen yang memegang tulang bersama-sama • Sendi sinovial mampu gerakan terbesar dari tiga jenis sendi struktural , namun yang paling lemah dari jenis sendi lainnya. • sendi lebih mobile, contoh sendi sinovial : Lutut, siku, dan bahu , • sendi sinovial diklasifikasikan sebagai diartrosis

klasifikasi fungsi sendi • Klasifikasi fungsional membagi sendi menjadi tiga kategori: – Synarthrosis, –

klasifikasi fungsi sendi • Klasifikasi fungsional membagi sendi menjadi tiga kategori: – Synarthrosis, – ampiatrosis, dan – diartrosis

1. Sinartrosis • yang memungkinkan sedikit sekali atau sama sekali tidak ada gerakan. •

1. Sinartrosis • yang memungkinkan sedikit sekali atau sama sekali tidak ada gerakan. • Sendi Synarthrosis termasuk sendi fibrosa; • Terdapat 3 jenis sinartrosis sesuai jenis jaringan yang menyambung permukaan tulangnya – Sinostosis : Tulang-tulang disatukan oleh jaringan tulang dan tidak ada gerakan. Contoh menyatukan tulang tengkorak. – Sinkondrosis : Sendi dimana tulang-tulang disatukan oleh tulang rawan hialin. contoh Lempeng epifisis yang sedang tumbuh dan iga pertama pada sternum – Sindesmosis : Memungkinkan sedikit gerakan. Misal simfisis pubis.

2. Amphiarthrosis • memungkinkan gerakan hanya sedikit; • Kedua jenis sendi tulang rawan kartilaginosa

2. Amphiarthrosis • memungkinkan gerakan hanya sedikit; • Kedua jenis sendi tulang rawan kartilaginosa adalah amphiarthrosis. • Yaitu : – synchondrosis dan simfisis

3. Diartrosis • Sendi yang umumnya menyatukan tulang panjang dan bersifat sangat mobile, seperti

3. Diartrosis • Sendi yang umumnya menyatukan tulang panjang dan bersifat sangat mobile, seperti sendi siku dan lutut. • Ligamen dan sebuah simpai jaringan ikat mempertahankan kontak pada ujung tulang. • diartrosis, yang memungkinkan gerakan bebas tulang • sendi diarthrosis termasuk sendi sinovial • Simpai ini melingkupi sebuah rongga sendi tertutup, yang mengandung cairan kental, transparan, tanpa warna, yang disebut cairan sinovial. • Cairan sinovial adalah dialisat plasma darah dengan kandungan asam hialuronat tinggi yang dihasilkan oleh sel B dari lapis sinovium.

Tipe persendian • Sendi peluru : gerakan segala arah, contoh : lengan atas dengan

Tipe persendian • Sendi peluru : gerakan segala arah, contoh : lengan atas dengan tulang belikat , tulang paha dengan tulang panggul • Sendi putar : gerak berputar atau rotasi, contoh : lengan atas dengan lengan bawah, tulang tengkorak dengan tulang atlas • Sendi pelana : gerakan rotasi tetapi tidak kesemua arah, contoh : telapak tangan dengan jari-jari tangan • Sendi engsel : gerakan kesatu arah , contoh : hubungan antar ruas jari, siku dan lutut • Sendi luncur : gerakan rotasi pada satu bidang datar saja , contoh : pergelangan kaki • Sinartrosis sinkondrosis : tulangnya dihubngkan dengan tulang rawan ( cartilago), contoh : anar ruas tulang belakang , antar ruas tulang rusuk dengan tulang dada • Sinartrosis sinfibrosis : tulangnya dihubungkan oleh jaringan ikat serabut ( fibrosa) , contoh : hubungan antar ruas tulang tengkorak ( sutura)

LANJUT KULIAH MENDATANG

LANJUT KULIAH MENDATANG