FISIOLOGI GENETIKA PERTEMUAN 6 Dr Noor Yulia MM

  • Slides: 57
Download presentation
FISIOLOGI GENETIKA PERTEMUAN 6 Dr. Noor Yulia MM PRODI ILMU KESEHATAN & FAKULTAS RMIK

FISIOLOGI GENETIKA PERTEMUAN 6 Dr. Noor Yulia MM PRODI ILMU KESEHATAN & FAKULTAS RMIK

KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN • Mahasiswa mampu memahami dan dapat menjelaskan fisiologi genetika •

KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN • Mahasiswa mampu memahami dan dapat menjelaskan fisiologi genetika • Mahasiswa mampu menjelaskan dan menguraikan proses genetika • Mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan proses rekayasa genetika

PENDAHULUAN • Fisiologi Gametogenesis – Oogenesis , ovulasi dan menstruasi – Spermatogenesis , ereksi

PENDAHULUAN • Fisiologi Gametogenesis – Oogenesis , ovulasi dan menstruasi – Spermatogenesis , ereksi dan ejakulasi • Fisiologi genetika – DNA, Gen , kromosom dan protein Traits – Konsep rekayasa genetika • Fisiologi Kehamilan – Fertilisasi – Nidasi dan implementasi – Tumbuh kembang janin , plasenta dan amnion • Fisiologi persalinan , laktasi dan nifas – Tahapan persalinan – Fisiologi laktasi – Nifas

DNA • DNA adalah molekul – molekul protein yang menentukan ciri – ciri fenotip

DNA • DNA adalah molekul – molekul protein yang menentukan ciri – ciri fenotip individu • Dalam proses persatuan sel – sel gamet menjadi zigot , molekul DNA merupakan bahan genetik yang diturunkan untuk memuncul kan ciri – ciri organisme sebagai fenotif dan zigot akan berkembang menjadi organism baru. • Sel didalam perkembangan menjalani tahap pertumbuhan (inter fase) dan tahap pembelahan (mitosis) dengan 2 daur yang berjalan beriringan , yaitu : – Daur kromosom : terlibat sintesis DNA – Daur sitoplasma : melibatkan pertumbuhan sel

 • DNA = Deoxyribo Nucleic Acid = Asam deoksiribo nukleat : • adalah

• DNA = Deoxyribo Nucleic Acid = Asam deoksiribo nukleat : • adalah sejenis asam nkleat yang tergolong biomolekul utama setiap organisme • Di dalam sel, DNA umumnya terletak di dalam inti sel. • peran DNA di dalam sebuah sel adalah sebagai materi genetik ; DNA menyimpan cetak biru bagi segala aktivitas sel setiap organisme. • Kecuali beberapa jenis virus (virus tidak termasuk organisme) seperti HIV (Human Immunodeficiency Virus). • Berdasarkan jumlah kromosom, DNA dalam sel merupakan hasil pembelahan , terdapat 2 macam pembelahan sel yaitu : – Pembelahan mitosis – Pembelahan meiosis

DNA dalam forensik • Ilmu kedokteran Forensik menggunakan DNA yang terletak dalam darah ,

DNA dalam forensik • Ilmu kedokteran Forensik menggunakan DNA yang terletak dalam darah , sperma , kulit , air liur atau rambut yang tersisa di tempat kejadian kejahatan untuk mengidentifikasi kemungkinan tersangka, . • Proses finger printing genetika atau pemrofilan DNA (DNA profiling) adalah: panjang relatif dari bagian DNA yang berulang seperti Short tandem repeats dan mini satelit dibanding kan. • Pemrofilan DNA dikembangkan pada tahun 1984 oleh genetikawan Inggris Alec Jeffreys dari Universitas Leicester. • Metode ini adalah teknik paling tepercaya untuk mengidentifikasi seorang pelaku kejahatan, tetapi tidak selalu sempurna, • misalnya bila tidak ada DNA yang dapat diperoleh, atau bila tempat kejadian terkontaminasi oleh DNA dari banyak orang.

Gen • Adalah faktor pembawa sifat keturunan yang terletak dalam kromosom (substansi hereditas) •

Gen • Adalah faktor pembawa sifat keturunan yang terletak dalam kromosom (substansi hereditas) • Gen berasal dari bahasa Belanda yang artinya adalah unit pewaris sifat bagi organisme hidup. • Gen bersifat antara lain : - Sebagai materi tersendiri yg terdapat dalam kromosom. - Mengandung informasi genetika. - Dapat menduplikasikan diri pada peristiwa pembelahan sel. • Gen diwariskan oleh satu individu kepada keturunannya melalui suatu proses reproduksi, bersama-sama dengan DNA yang membawa nya.

Ekspresi gen • adalah proses dimana kode-kode informasi yang ada pada gen diubah menjadi

Ekspresi gen • adalah proses dimana kode-kode informasi yang ada pada gen diubah menjadi protein-protein yang beroperasi di dalam sel • Ekspresi gen terdiri dari dua tahap: • Transkripsi : proses pembuatan salinan RNA. • Translasi : proses sintesis polipeptida yang spesifik di dalam ribosom. • Proses transkripsi DNA menjadi m. RNA dan translasi m. RNA menjadi sebuah polipeptida disebut DOGMA SENTRAL (central dogma). : berlaku pada prokariot dan eukariot. • Pada eukariot ada tahap tambahan yang terjadi di antara transkripsi dan translasi yang disebut tahap pre-m. RNA untuk menyeleksi m. RNA yang akan dikirim keluar nukleus yang akan ditranslasikan di ribosom.

 • Ekson merupakan m. RNA yang akan dikirim keluar nukleus untuk ditranslasikan ,

• Ekson merupakan m. RNA yang akan dikirim keluar nukleus untuk ditranslasikan , • Intron merupakan m. RNA yang akan tetap berada didalam nukleus karena kemungkinan m. RNA tersebut akan membentuk protein yang tidak fungsional (tidak berguna) jika ditranslasikan. • Intron kemudian akan terurai kembali untuk membentuk rantai m. RNA baru. • Beberapa kesalahan yang disebut MUTASI dapat terjadi pada proses ekspresi gen ini.

Kromosom • Kromosom adalah struktur benang dalam inti sel yang bertanggung jawab dalam hal

Kromosom • Kromosom adalah struktur benang dalam inti sel yang bertanggung jawab dalam hal sifat keturunan (hereditas) • Sepasang kromosom adalah “HOMOLOG” sesamanya, artinya mengandung lokus gen-gen yang bersesuaian yang disebut ALELA. • LOKUS adalah lokasi yang diperuntukkan bagi gen dalam kromosom. • ALEL GANDA (MULTIPLE ALLELES) adalah adanya lebih dari satu alel pada lokus yang sama. • Dikenal dua macam kromosom yaitu: 1. Kromosom badan (Autosom). 2. Kromosom kelamin / kromosom seks (Gonosom).

Klasifikasi Kromosom pd manusia dibagi dalam 7 kelompok 1. Kelompok A : Kromosom 1

Klasifikasi Kromosom pd manusia dibagi dalam 7 kelompok 1. Kelompok A : Kromosom 1 – 3 Kromosom terbesar dengan sentromer metasentrik 2. Kelompok B : Kromosom 4 – 5 Dua kromosom terbesar dengan sentromer submetasentrik 3. Kelompok C : Kromosom 6 – 12 + kromosom X , Kromosom besar dengan sentromer meta dan submeta sentrik 4. Kelompok D : Kromosom 13 – 15 Kromosom akrosentrik besar 5. Kelompok E : Kromosom 16 – 18 Kromosom sedang dengan sentromer meta- dan submetasentrik 6. Kelompok F : Kromosom 19 – 20 Kromosom metasentrik kecil 7. Kelompok G : Kromosom 21 – 22 + kromosom Y Kromosom akrosentrik terkecil

 • Kromosom adalah struktur yang terdiri dari benang-benang halus yang mulai tampak pada

• Kromosom adalah struktur yang terdiri dari benang-benang halus yang mulai tampak pada waktu sel mulai mempersiapkan diri untuk membelah. • Kromosom juga merupakan bagian inti sel yang membawa, menentukan sifat-sifat yang akan diturunkan dalam individu organisme yang bersangkutan. • Komposisi kimia dari kromosom adalah 1. DNA 16%, 2. RNA 12%, dan 3. Nukleoprotein 72%. . Yang terdiri dari berbagai jenis protein yaitu protamin, histon, nonhiston dan berbagai enzim, diantaranya polymerase DNA dan RNA, isomerase (Subowo, 1995). • Pada makhluk tingkat tinggi, sel somatik (sel tubuh, kecuali sel kelamin) mengandung satu stel kromosom yang diterimanya dari orang tua. • Jumlah kromosom dalam sel tubuh dinamakan diploid (2 n). • Sel kelamin (gamet) hanya mengandung separuh dari jumlah kromosom yang terdapat di dalam sel somatik, karena itu jumlah kromosom dalam gamet dinamakan haploid (n).

Diagnosis • Susunan kromosom sel tubuh manusia terutama keadaan gonosom dapat dipelajari secara direk

Diagnosis • Susunan kromosom sel tubuh manusia terutama keadaan gonosom dapat dipelajari secara direk dan indirek • Cara memeriksa kromosom : – Secara Direk : analisis kromosom dengan Kariogram ( dipelajari sel-sel yang ada dalam metafase dari mitosis) – Cara Indirek : dengan Barr test , dicari Barr bodies dibawah membran inti yang hanya ada pada wanita , Barr bodies dibentuk oleh kromosom X kalau individu iu mempunyai lebih dari 1 kromosom X • Dikatakan bahwa wanita jenis intinya (+) , pada pria (-) artinya tidak ditemukan Barr bodies. • Pada sel darah putih netrofil pada wanita juga dapat ditemukan drum stik

Penyakit – penyakit pada gangguan kromosom • Setiap kerusakan (mutasi) gen pada kromosom X

Penyakit – penyakit pada gangguan kromosom • Setiap kerusakan (mutasi) gen pada kromosom X lebih berdampak pada munculnya penyakit pada pria karena kromosom Y yang terdegradasi tidak memiliki cukup gen untuk menggantikannya. • Penyakit – penyakit yang berhasil dipetakan pada kromosom X adalah : – DMD : Duchene Muscular Dystrophy : suatu gangguan otot – Hemofilia – Bibir sumbing – Kebutaan

Penentuan kelamin tergantung dari kromosom kelamin • Sel tubuh manusia normal mengandung 46 kromosom

Penentuan kelamin tergantung dari kromosom kelamin • Sel tubuh manusia normal mengandung 46 kromosom yang dapat disusun pada 23 pasang , terdiri dari : – kromosom otosom sebanyak 44 dan 2 kromosom kelamin (yaitu X dan Y kromosom ) • Pada sel wanita normal kromosom diwakilkan oleh 2 kromosom X • Pada sel pria kromosom kelamin diwakili oleh sebuah kromosom X dan sebuah kromosom Y yang jauh lebih pendek – Pada Ovum matang : • Mempunyai 22 kromosom otosom dan 1 kromosom X – Sedangkan pada spermatozoon : • separoh mempunyai 22 kromosom serta 1 kromosom X , • separoh yang lain 22 kromosom otosom serta 1 kromosom Y

 • Seorang anak menerima 23 kromosom dari setiap orang tua ( dari ibu

• Seorang anak menerima 23 kromosom dari setiap orang tua ( dari ibu dan dari ayah ): – 22 pasang otosom yaitu kromosom biasa dan 1 kromosom kelamin • pada persatuan ovum dan spermatozoon kelak menjadi Zigote dengan susunan kromosom : – yang jadi Wanita : mempunyai 44 kromosom otosom serta kromosom XX ( 1 X dari ibu dan 1 X dari ayah ) – yang jadi Pria : mempunyai 44 kromosom otosom serta kromosom seks XY (1 X dari ibu dan Y dari ayah ) • Jadi kelamin ditentukan oleh ayah anak sesuai dengan pembagian yang diterimanya dari kromosom kelamin itu X atau Y.

 • Sebelum ovum dan spermatosoa menjadi matang dan siap untuk bersatu dan menjadi

• Sebelum ovum dan spermatosoa menjadi matang dan siap untuk bersatu dan menjadi zigote , terjadi pembelahan 2 kali yang mengurangi jumlah kromosom dari oosit primer dan spermatosit primer dari 46 menjadi 23 • Pada pembelahan ini bisa terjadi : – Gangguan pada pembelahan untuk membentuk ovum atau pematangan spermatozoa – Non disjuntion : gangguan dalam pelepasan sepasang kromosom sebagian atau seluruhnya – Reciprocal translocation : penukaran dari bahan 2 kromosom berasal dari pasangan yang berbeda. – Mosaicism : non disjunction pada mitosis tingkat zigote – Hilangnya sebagian dari kromosom atau reduplikasi

Determinasi kromosom • Pada fertilisasi terjadi persatuan antara ovum dan spermatozoon menjadi sebuah zigot

Determinasi kromosom • Pada fertilisasi terjadi persatuan antara ovum dan spermatozoon menjadi sebuah zigot yang mempunyai jumlah kromosom normal yaitu sebanyak 2 kali kromosom yang dipunyai sel gamet. • Karena itu pembentukan gamet terjadi dengan meiosis yang menghasilkan pengurangan jumlah kromosom • Meiosis ini harus berlangsung dengan baik untuk pembentukan keturunan yang sehat • Gangguan pada meiosis menghasilkan : – gamet yang tidak memungkinkan reproduksi , – menyebabkan kematian buah kehamilan atau – menimbulkan kelainan kongenital

ABNORMALITAS KROMOSOM PATOFISILOGI

ABNORMALITAS KROMOSOM PATOFISILOGI

KELAINAN JUMLAH KROMOSOM • Sebagian dari kelainan meliputi otosom , kelebihan 1 kromosom •

KELAINAN JUMLAH KROMOSOM • Sebagian dari kelainan meliputi otosom , kelebihan 1 kromosom • Sebagian lainnya meliputi kromosom seks, biasanya kromosom X • Bila terdapat kromosom tambahan sehingga tersusun 3 kromosom sebagai ganti pasangan yang normal , penderita dinyatakan trisomi. misal : Trisomi 21 , Trisomi 17 -18 , Trisomi 13 -15 , Trisomi X • Bila salah satu kromosom tidak ada maka disebut monosomi jarang terjadi • Kebanyakan kelainan kromosom tidak memberi kemungkinan hidup.

Kelainan kromosom seks dapat menjadi sebab beberapa sindrom klinik • 3 jenis kelainan yang

Kelainan kromosom seks dapat menjadi sebab beberapa sindrom klinik • 3 jenis kelainan yang paling banyak ditemukan : 1. Pada Sindrom Turner dengan fenotipe wanita, terdapat kromosom XO dan ditemukan disgenesis ovarium 2. Pada Sindrom Klinefelter dengan fenotipe pria , terdapat kromosom XXY 3. Pada sindrom Poly-X atau Superfemale : dengan fenotipe wanita yang mental terbelakang dan terdapat kromosom XXX

Dalam kromosom seks bisa terdapat gen – gen yang berkaitan dengan beberapa kelainan •

Dalam kromosom seks bisa terdapat gen – gen yang berkaitan dengan beberapa kelainan • Gen – gen abnormal dalam kromosom X, misalnya : – Menyebabkan hemofilia , – buta warna , – distrofi otot pada anak 2 ( Duchenne`s distrophy) , – defisiensi glukose– 6 fosfat dehidrogenase, dsbnya • Pada kromosom Y , tidak ditemukan kelainan – kelainan , kecuali peranan dalam pembentukan testis , – adanya kromosom Y tanpa kromosom X zigote tidak mungkin hidup.

Kelainan - kelainan pada kromosom OTOSOM • TRISOMI 21 : Sindrom Down , kelainan

Kelainan - kelainan pada kromosom OTOSOM • TRISOMI 21 : Sindrom Down , kelainan mongoloid • terdapat 3 kromosom 21 • Janin yang dilahirkan kecil , dengan hipotoni dan mikrosefali , • sering ada lubang pada septum ventrikel jantung. • Sewaktu meiosis anggota 2 pasangan kromosom terpisah hingga tiap anak sel hanya menerima setengah jumlah kromosom yang dimiliki sel induknya, bila sebaliknya ke 2 anggota pasangan ber gerak ke anak sel yang sama (non disjunction) sel mengandung 24 kromosom sebagai ganti 23 kromosom yang normal -> saat pembuahan 23 kromosom lainnya ditambahkan pada sel gamet abnormal ini hasilnya menjadi 47 kromosom dimana 3 diantaranya identik : trisomi • angka kejadian sindrom down bertambah dengan meningkatnya usia ibu ( nondisjunction lebih sering terjadi selama oogenesis daripada selama spermatogenesis )

 • kromosom 21 melekat pada kromosom lainnya dikenal sebagai translokasi • pada beberapa

• kromosom 21 melekat pada kromosom lainnya dikenal sebagai translokasi • pada beberapa translokasi kromosom 21 dapat dilihat orang tua anak dengan trisomi 21, secara klinik normal tetapi mempunyai 45 kromosom , pembawa pola kromosom ini disebut carier • Berpasangannya dan pemisahan kromosom yang mengalami translokasi dan 2 homolog sewaktu meiosis menentukan komplemen kromosom sel benih. • Bila gamet normal dengan susunan kromosom 13 -15 ditambah 21 bergabung dengan kromosom translokasi 13 -15 -21 ditambah sebuah kromosom 21 yang bebas , hasilnya adalah trisomi 21 -> pola khas pada sindrom Down • Bila orang tua seorang anak mongoloid punya sel kromosom normal , kemungkinan lahirnya anak ke 2 sindrom Down 1 -2 % • Bila salah seorang carier kromosom 21 yang ditranslokasi , kemungkinan 1/3 kelahiran sindroma Down.

Sindrom Down : mongoloid • Adanya suatu kelainan kromosom • Diuraikan oleh Langdon Down

Sindrom Down : mongoloid • Adanya suatu kelainan kromosom • Diuraikan oleh Langdon Down tahun 1866 • Kelainan ini ditemukan diseluruh dunia pada semua suku bangsa • Terdapat 10% diantara penderita retardasi mental • Secara statistik ditemukan lebih banyak dilahirkan oleh ibu yang berusia lebih dari 30 tahun. • Bila pada wanita usia dibawah 30 tahun biasanya kelainan kromosomnya berupa suatu translokasi • Penyebab kemungkinan adalah: – Non disjunction sewaktu osteogenesis ( trisomi ) – Translokasi kromosom 21 dan 15 – Post zigotic non disjunction ( mosaicism )

Faktor – faktor yang memegang peranan dalam terjadinya kelainan kromosom adalah : • Umur

Faktor – faktor yang memegang peranan dalam terjadinya kelainan kromosom adalah : • Umur ibu : biasanya pada usia diatas 30 tahun • Kelainan kehamilan • Kelainan endokrin pada ibu : – Karena suatu ketidak seimbangan hormonal – Pada usia tua dapat terjadi infertilitas relatif – Kelainan tiroid – Kelainan ovarium

Gejala klinik Sindrom Down • Anak dengan sindrom ini sangat mirip : Retardasi mental

Gejala klinik Sindrom Down • Anak dengan sindrom ini sangat mirip : Retardasi mental dan retardasi jasmani sangat menonjol , Kemampuan berfikir digolongkan pada idiot dan imbesil serta tidak akan mampu melebihi seorang anak yang berumur 7 tahun • Berbicara dengan kalimat – kalimat sederhana, sangat tertarik pada musik dan kelihatan sangat gembira • Wajah anak sangat khas : Kepala agak kecil dan brakisefalik dengan daerah oksipital yang mendatar , Muka lebar , tulang pipi tinggi, hidung pesek, letak mata berjauhan , sipit miring keatas dan kesamping ( seperti mongol ) iris mata tampak bercak – bercak (Bronsfield spots) lipatan epikantus jelas sekali. Telinga agak aneh, Bibir tebal , lidah besar , kasar dan bercelah – celah (scrotal tongue) • Pertumbuhan gigi sangat terganggu , • Dileher terdapat lipatan – lipatan berlebihan

 • Jari kelingking tangan pendek dan membengkok kedalam , Kadang falang tengah dan

• Jari kelingking tangan pendek dan membengkok kedalam , Kadang falang tengah dan distal rudimenter , Jarak antara jari I dan II pada tangan dan kaki agak besar , Gambaran telapak tangan tampak tidak normal yaitu terdapat 1 garis besar melintang ( simian crease ), • Alat kelamin kecil • Kadang ditemukan kelainan jantung bawaan : defek septum ventrikel • Sering kena penyakit infeksi terutama infeksi saluran pernafasan , leukemia • Pertumbuhan masa bayi kadang – kadang baik tetapi kemudian menjadi lambat

Pemeriksaan sindrom Down • Dermatoglifik • Pemeriksaan kromosom • Patologi anatomi : otak biasanya

Pemeriksaan sindrom Down • Dermatoglifik • Pemeriksaan kromosom • Patologi anatomi : otak biasanya lebih kecil dari normal dan semakin besar anak pertumbuhan otak semakin ketinggalan • Tidak ada pengobatan khusus • Diagnosa banding : – Hipotiroidime – Akondroplasia – Rakitis – Sindrom Turner

 • TRISOMI 17 -18 : Sindrom Edward • Klinis : keterbelakangan jiwa ,

• TRISOMI 17 -18 : Sindrom Edward • Klinis : keterbelakangan jiwa , cacat jantung bawaan sepasang telinga letak rendah , bibir sumbing , ociput menonjol , pengetulan jari-jari tangan, rahang kecil, kelinan ginjal , jari saling melekat, kelainan susunan rangka, • umumnya meninggal pada usia 2 bulan. • TRISOMI 13 -15 : Sindrom Patou • kelainan utama : keterbelakangan jiwa, cacat jantung bawaan , ketulian , bibir sumbing , palatum terbelah, kelainan mata ( mikroftalmia, anoftalmia, koloboma • sebagian besar meninggal menjelang usia 3 bulan • Kelainan kromosom pada kasus abortus • Menyangkut otosom – otosom maupun kromosom kelamin • Kelainan yang paling banyak dijumpai ; monosomi untuk kromosom X

Kelainan - kelainan pada kromosom KELAMIN • Kebanyakan kelainan ini disebabkan oleh tidak terpisahnya

Kelainan - kelainan pada kromosom KELAMIN • Kebanyakan kelainan ini disebabkan oleh tidak terpisahnya anggota pasangan kromosom. • Sewaktu meiosis ke 2 anggota pasangan X tidak berpisah dan bergerak ke salah 1 anak sel , oosit akan mempunyai 2 kromosom X atau tidak mempunyai kromosom X sama sekali. • Bila oosit dengan 2 kromosom X bersatu dengan sperma yang mengandung kromosom Y hasilnya zigot dengan komplemen kromosom kelamin XXY • Bila bersatu dengan sperma yang mengandung kromosom X , hasilny zigot XXX • Bila oosit tanpa kromosom X dibuahi sperma dengan kromosom X , maka zigot mengandung kromosom kelamin XO • Bila sperma dengan kromosom Y maka zigot mengandung kromosom kelamin YO • Tidak terpisahnya anggota kromosom kelamin waktu spermatogenesis menimbulkan sperma tanpa kromosom kelamin atau dengan 2 Y , pembuahan yang terjadi menghasilkan kromosom XO, XXY , YYX

 • • • SINDROME KLINEFELTER Klinis : hanya ditemukan pada pria mandul ,

• • • SINDROME KLINEFELTER Klinis : hanya ditemukan pada pria mandul , atrofi testis, hialinisasi tubuli seminiferis, ginekomastia Sel mempunyai 47 kromosom dengan komplemen kelamin kromosom XXY dan badan kromatin 80% Penderita cacat jiwa Penyebab utama : tidak terpisahnya anggota pasangan homolog XX Kadang mempunyai 48 kromosom , yaitu 44 otosom dan 4 kromosom kelamin XXXY , disebabkan oleh tidak terpisahnya kromosom kelamin pada gamet ke 2 orang tua atau pada gamet wanita sewaktu pembelahan meiosis pertama dan kedua pada beberapa orang jaringan mengandung sel-sel dengan pola kromosom bnormal , disebut mosaikism ,

 • SINDROM TURNER • Ditemukan pada wanita yang memiliki penampilan yang tidak disangkal

• SINDROM TURNER • Ditemukan pada wanita yang memiliki penampilan yang tidak disangkal sebagai wanita , nampak seperti wanita sejati tetapi sel – selnya bersifat kromatin seks negatif • Sel hanya mempunyai 45 kromosom dengan komplemen kromosom XO • Disebabkan tidak berpisahnya pasangan kromosom kelamin pada sel kelamin pria sewaktu meiosis • Tampak mosaikisme dengan kombinasi XO/XX, XO/XYY . • Ditandai oleh : Tidak ada indung telur (disgenesis gonadalis) , leher berselaput , limfedema anggota – anggota badan , kelainan rangka, keterbelakangan jiwa

SINDOMA TURNER = disgenesis gonada • Merupakan sindrom pada wanita yaitu : wanita dengan

SINDOMA TURNER = disgenesis gonada • Merupakan sindrom pada wanita yaitu : wanita dengan infantilisme , congenital webbed neck dan cubitus valgus • Ditemukan oleh Henry H. Tunner tahun 1938 • Disebabkan oleh kelainan kromosom seks yang menyebabkan terjadinya gangguan pertumbuhan pada gonad • Fenotipe sindrom turner adalah wanita , sedangkan kromosom seksnya tidak lengkap untuk seorang wanita • Kromosom yang hilang atau rusak pada masa pembentukan atau pembelahan zigot mungkin Y atau X sehingga tidak dapat dikatakan gonad akan menjadi testis atau ovarium ( aplasia / hipoplasia / displasia gonadal ). • Penggolongan kelainan kromosom seks : – Kromatin seks negatif dan XO chromosomal pattern : terbanyak 80% , kromosom X mungkin berasal dari ayah atau ibu – Kromatin seks positif : Isokromosom Xx, Translokasi fragmen kromosom X , Mosaik XO (terbanyak ) atau XX atau XY

Gejala klinis Sindrom Turner • Perawakan pendek ( short stature): waktu lahir sudah pendek

Gejala klinis Sindrom Turner • Perawakan pendek ( short stature): waktu lahir sudah pendek , bila dewasa umumnya tinggi kurang dari 150 cm, Webbed neck : lipatan kulit berbentuk segitiga (triangular skin fold ) yang melintang dari telinga sampai akromion , batas rambut rendah kadang sampai skapula • Kelainan wajah ; muka agak aneh , tampak lebih tua dari usianya, mata miring kebawah ( anti mongoloid) , dengan lipatan epikantus, jarak interorbital kecil, telinga besar dan rendah , pertumbuhan dagu dan rahang bawah kurang sempurna , tampak kecil , gangguan pertumbuhan gigi, palatum melengkung tinggi • Kelainan rangka dada berbentuk perisai (shield like chest ) dengan putting susu letak berjauhan , pigeon chest, spina bifida , scoliosis, sindaktili , jari tangan dan kaki pendek dan kecil , Anak tidak akan mengalami masa pubertas akibat tidak adanya respons gonad untuk membuat estrogen , kelainan mata ; ptosis, strabismus, koloboma, katarakkongenital, retinitis pigmentosa, kadang buta warna • Kelainan kulit dan jantung

Diagnosis • Pemeriksaan kromosom , pemeriksaan gonad, pembedahan dan biopsi , periksa kadar gonadotropin

Diagnosis • Pemeriksaan kromosom , pemeriksaan gonad, pembedahan dan biopsi , periksa kadar gonadotropin • Pengobatan : • Psikologis : yakinkan anak kalau ia wanita • Terapi hormon kelamin dimulai pada usia akil baliq dengan pemberian hormon estrogen terus menerus selama 6 – 9 bulan hingga tumbuh payudara , vagina dan uterus , dilanjutkan pemberian estrogen secara siklik selama 21 hari hingga timbul menstruasi • Prognosisi: – Pertumbuhan badan tidak akan normal – Tanda kedewasan jasmani dapat dicapai – Kehidupan seksuil bisa normal tetapi penderita tetap mandul

 • SINDROM TRIPEL X ( 47, XXX) • Kadang dinamakan wanita super :

• SINDROM TRIPEL X ( 47, XXX) • Kadang dinamakan wanita super : SUPER FEMALE • disebabkan karena non disjunction • Dihasilkan oleh pembuahan oosit XX dan sperma yang mengandung X • Mempunyai 2 badan kromatin seks dalam selnya • Gejala : Perawakan seperti wanita biasa, kekanakan dengan kecerdasan yang rendah, perdarahan haid sedikit , keterbelakangan jiwa hingga derajat tertentu, perkembangan seks normal, subur • Keturunannya semua normal

Kelainan susunan kromosom • Disebabkan oleh pemutusan kromosom • Mungkin disebabkan oleh : faktor

Kelainan susunan kromosom • Disebabkan oleh pemutusan kromosom • Mungkin disebabkan oleh : faktor lingkungan seperti virus , penyinaran , obat – obatan • Sifat kelainan yang dihasilkan tergantung pada apa yang terjadi dengan potongan – potongan kromosom yang patah • Bila sepotong kromosom melekat pada kromosom yang tidak serupa atau segolongan terjadilah suatu translokasi : jumlah gen seluruhnya tetap sama , fenotip penderita normal disebut pembawa ( carier ) karena akan menghasilkan sel – sel benih dengan kromosom translokasi yang abnormal. • Bila mengalami pembelahan meiosis biasanya terjadi non disjunction • Sindrom terkenal yang disebabkan kehilangan sebagian dari salah satu diantara kromosom 4 -5 adalah sindrom teriakan kucing. • Suara tangis anak seperti teriakan kucing , mikrosefali, keterbelakangan jiwa, penyakit jantung bawaan

Kelainan – kelainan gen • Kelainan langsung yang diakibatkan oleh perubahan pada satu gen

Kelainan – kelainan gen • Kelainan langsung yang diakibatkan oleh perubahan pada satu gen tunggal dinamakan mutasi gen tunggal • Menyebabkan cacad – cacad bawaan akibat kelainan susunan pada waktu lahir • Gangguan kerja gen dapat pula mengakibatkan sejumlah penyakit , misal : febilketonuria, homosistinuria , galaktosemia • Dapat disertai berbagai derajat keterbelakangan jiwa. • KETURUNAN OTOSOM DOMINAN • Gen cacat akan menyebabkan kelainan – kelainan. baik gen yang hanya berasal dari salah satu orang tua ( heterozigot ) mapun kesuanya ( homozigot ) • Contoh kelainan : akondroplasia, disostosis kleidokranial , kelainan jari – jari tangan dan kaki yang menyerupai capit udang karang , gangguan pembentukan tulang (osteogenesis imperfekta)

 • Keturunan yang berkaitan dengan jenis kelamin • Gen – gen yang abnormal

• Keturunan yang berkaitan dengan jenis kelamin • Gen – gen yang abnormal dikandung oleh kromosom X bersifat resesif • Hanya tampil pada pria • Cacat bawaan bersifat keturunan melalui wanita dan timbul pada separoh dari anak laki- lakinya. • Klinis : – hidrosefalus , – gargoilisme , – sindroma feminisasi testikuler

 • Keturunan otosom resesif • Gen yang resesif hanya akan menampakkan diri pada

• Keturunan otosom resesif • Gen yang resesif hanya akan menampakkan diri pada keadaan homozigot yaitu bila diturunkan melalui baik ayah maupun ibunya • Kelainan – kelainan tidak sering ditemukan • Anak – anak yang terkena hampir selalu berasal dari orang tua – oran g tua heterozigot yang idak menampilkan cacat tersebut. • Tiap saudara kandung anak yang cacad mempunyai kemungkinan cacad 25 % • Kebanyakan orang tua anak yang cacad mempunyai riwayat pernikahan dengan keluarga dekat ( ada pertalian darah ) • Contoh kelainan yang diturunkan resesif adalah : distrofi kondroektodermal , mikrosefali, kondrodistrofi kalsifikans kongenita

Peristiwa yang jarang dijumpai • Kelainan yang mendadak timbul pada keluarga dimana tidak ada

Peristiwa yang jarang dijumpai • Kelainan yang mendadak timbul pada keluarga dimana tidak ada anggota keluarga yang menderita cacad – cacad bawaan • Gen – gen resesif • Mutasi : perubahan yang mendadak dan menetap pada penampilan gen • Daya penembusan yang berkurang : – akibat pengaruh gen yang dominan baik homozigot maupun heterozigot tidak timbul pada beberapa individu – Akibat pengaruh gen yang resesif gagal menampilkan diri pada individu homozigot • Fenokopi : apabila individu yang genetik normal dihadapkan pada suatu perubahan lingkungan yang khas pada tingkat perkembangan tertentu ia dapat memperoleh suatu fenotip yang abnormal , misal – katarak karena infeksi sebelum lahir dengan rubela yang disebabkan oleh kelainan kerja gen , – Kelainan perubahan genetik yang berulang pada keluarga yang sama

Diferensiasi seks • Terbagi atas : – Disgenesis gonadal – Pseudohermafroditisme pria – Pseudohermafroditisme

Diferensiasi seks • Terbagi atas : – Disgenesis gonadal – Pseudohermafroditisme pria – Pseudohermafroditisme wanita

Disgenesis gonadal • Disgenesis ovarium : – Aplasia ovarium : sindroma Turner – Hipoplasia

Disgenesis gonadal • Disgenesis ovarium : – Aplasia ovarium : sindroma Turner – Hipoplasia ovarium – Displasia ovarium • Pertumbuhan gonad yang asimetris – Aplasia gonadal unilateral – Hermafrodit sejati • Disgenesis testikularis – Sclerosis tubular – Aplasia germinal – Sertolli cell only syndrome

Pseudohermafroditisme pria • Kromatin seks selalu negatif , sedangkan kromosom seks XY tetapi genitalia

Pseudohermafroditisme pria • Kromatin seks selalu negatif , sedangkan kromosom seks XY tetapi genitalia interna dan eksterna berbeda jenisnya 1. Dengan genitalia eksterna wanita sejak kecil dianggap wanita , bisa menikah tetapi tetap mandul 2. Dengan genitalia bersifat dua ( ambigus ) atau pria biasanya cepat dibawa kedokter karena jenis kelaminnya meragukan

Pseudohermafroditisme wanita • Wanita dengan kromatin seks positif , kromosom seks XX , genitalia

Pseudohermafroditisme wanita • Wanita dengan kromatin seks positif , kromosom seks XX , genitalia interna lengkap wanita tetapi genitalia eksterna seperti pria , dengan maskulinisasi yang derajatnya berbeda – beda • Terjadi akibat pengaruh hormon androgen yang berlebihan , yang mungkin disebabkan oleh : 1. Hiperplasia adrenal kongenital 2. Anak yang ibunya mendapat pengobatan testosteronatau progestin pada waktu hamil 3. Anak yang ibunya mempunyai tumor virilising 4. Idiopatik

Kelainan jenis kelamin dengan petunjuk sebagai berikut : • Genitalia eksterna bersifat dua (

Kelainan jenis kelamin dengan petunjuk sebagai berikut : • Genitalia eksterna bersifat dua ( ambigus ) • Benjolan – benjolan didaerah inguinal atau labia pada wanita • Pada pria scrotum kosong • Wanita hamil mendapat pengobatan dengan androgen atau progesteron • Ditemukan kelainan jenis kelamin dalam keluarga • Wanita dengan perawakan pendek • Pria dewasa dengan testis yang kecil

pengobatan • Koreksi kelainan yang bersifat dua ( ambigus) : bahasa awam ganti kelamin

pengobatan • Koreksi kelainan yang bersifat dua ( ambigus) : bahasa awam ganti kelamin • Koreksi bedah plastik • Terapi hormonal • Psikoterapi • Kombinasi

KELAINAN OLEH PENGARUH HORMONAL • Maskulinisasi pada wanita dengan kromosom dan gonad wanita :

KELAINAN OLEH PENGARUH HORMONAL • Maskulinisasi pada wanita dengan kromosom dan gonad wanita : sindrom adrenogenital

Sindrom feminisasi testikular • Suatu bentuk hermafroditisme pria dengan fenotipe wanita, hipogonadisme dengan amenorea

Sindrom feminisasi testikular • Suatu bentuk hermafroditisme pria dengan fenotipe wanita, hipogonadisme dengan amenorea primer • Feminisasi karena tidak ditumbuhkannya organ genital pria oleh androgen • Gambaran klinik : – Penderita tampak cantik, payudara tumbuh dan berkembang dengan sempurna walau defisiensi jaringan kelenjar dan hipoplasia putting susu – Alat kelamin luar : vagina tidak ada atau kelihatan pendek dan berakhir pada kantong buntu (blind pouch), Rambut ketiak atau pubis sedikit atau tidak ada , servic dan uterus tidak ada – Testis terletak didalam abdomen, canalis inguinalis atau labia mayora dengan sel leydig dan sel sertoli tetapi tanpa proses spermatogenesis( azoospermia) – Kromatin seks negatif, Kariotipe menunjukkan pria yang normal (46 XY) – Kadang ditemukan tumor benigna dalam testis (adenoma) yang mengalami degenerasi maligna, Testis mengeluarkan hormon estrogen dan androgen • Pemeriksaan hormonal : sekresi FSH normal, kadar 17 ketosteroid normal atau meninggi, kadar testosteron dalam plasma dalam batas normal utk pria dan ekskresi estrogen dalam urin normal utk wanita

REKAYASA GENETIKA • Adalah suatu cara untuk mengganti / menambah DNA dari organisme lain

REKAYASA GENETIKA • Adalah suatu cara untuk mengganti / menambah DNA dari organisme lain kesusunan DNA asli dalam suatu sel dari suatu organisme • Hal ini dilakukan untuk mendapatkan kombinasi keturunan yang diinginkan • Tehnik rekayasa genetika : • dengan cara menyisipkan DNA asing ke DNA asli • Dibutuhkan suatu mikroorganisme sebagai faktor pembawa biasanya bakteri. • DNA REKOMBINAN : • merupakan DNA yang rangkaian penyusunnya dipotong disisipkan atau disambungkan dengan DNA baru yang membawa sifat unngguol yang diinginkan. • Proses membuat DNA rekombinan disebut Rekombinasi DNA • Hal tersebut diterapkan pada proses pembuatan insulin , interferon dan vaksin

Konsep rekayasa genetika Replikasi DNA adalah proses penggandaan rantai ganda DNA. Pada sel ,

Konsep rekayasa genetika Replikasi DNA adalah proses penggandaan rantai ganda DNA. Pada sel , replikasi DNA terjadi sebelum pembelahan sel , Prokariota terus-menerus melakukan replikasi DNA. Pada Eukariota waktu terjadinya replikasi DNA sangatlah diatur, yaitu pada fase siklus sel , • sebelum mitosis atau meiosis I penggandaan tersebut memanfaatkan enzim DNA polimerase yang membantu pembentukan ikatan antara nukleotida – nukleotida penyusun polimer DNA. • Proses replikasi DNA dapat pula dilakukan in vitro dalam proses yang disebut reaksi berantai polimerase ( PCR ). • •

Replikasi • merupakan proses pelipat gandaan DNA • Pada replikasi DNA, rantai DNA baru

Replikasi • merupakan proses pelipat gandaan DNA • Pada replikasi DNA, rantai DNA baru dibentuk berdasarkan urutan nukleotida pada DNA yang digandakan. • Proses replikasi diperlukan ketika sel akan membelah diri • Pada setiap sel(kecuali sel gamet), pembelahan diri disertai dengan replikasi DNA agar semua sel turunan memiliki informasi genetik yang sama. • Pada dasarnya, proses replikasi memanfaatkan fakta bahwa DNA terdiri dari dua rantai dimana rantai yang satu merupakan "konjugat" dari rantai pasangannya. • pada masing-masing DNA baru yang diperoleh pada akhir proses replikasi; • satu rantai tunggal merupakan rantai DNA dari rantai DNA sebelumnya, sedangkan rantai pasangannya merupakan rantai yang baru disintesis. • Rantai tunggal yang diperoleh dari DNA sebelumnya bertindak sebagai "cetakan" untuk membuat rantai pasangannya.

 • Proses replikasi memerlukan protein atau enzim pembantu • salah satu yang terpenting

• Proses replikasi memerlukan protein atau enzim pembantu • salah satu yang terpenting dikenal dengan nama DNA Polimerase merupakan enzim pembantu pembentukan rantai DNA baru yang merupakan suatu polimer. • Proses replikasi diawali dengan pembukaan untaian ganda DNA pada titik-titik tertentu di sepanjang rantai DNA dibantu oleh enzim helikase yang dapat mengenali titik-titik tersebut, dan enzim girase yang mampu membuka pilinan rantai DNA. • Setelah cukup ruang terbentuk akibat pembukaan untaian ganda ini, DNA polimerase masuk dan mengikat diri pada kedua rantai DNA yang sudah terbuka secara lokal tersebut. • Proses pembukaan rantai ganda berlangsung disertai dengan pergeseran DNA polimerase mengikuti arah membukanya rantai ganda. • Proses replikasi DNA ini merupakan proses yang rumit namun teliti.

Gen yang diklonning • Tehnik DNA rekombinasi atau rekayasa genetik memberikan kesempatan yang tidak

Gen yang diklonning • Tehnik DNA rekombinasi atau rekayasa genetik memberikan kesempatan yang tidak terbatas terbentuknya kombinasi baru dari gen yang pada saat itu tidak terjadi secara alamiah pada kondisi normal

Selamat belajar

Selamat belajar