PERKEMBANGAN PRAKELAHIRAN DAN KELAHIRAN Mata Kuliah Nama NIM

PERKEMBANGAN PRAKELAHIRAN DAN KELAHIRAN Mata Kuliah Nama NIM Hari/jam kuliah : Psikologi perkembangan 1 : Putri Nurhidayah : 1924090187 : Rabu, 10: 20 -12: 50

1. Perkembangan Prakelahiran Rangkaian Perkembangan Prakelahiran a) Periode Germinal Periode perkembangan prakelahiran yang berlangsung selama 2 minggu pertama setelah pembuahan. Periode ini meliputi pembentukan telur yang sudah dibuahi, pembelahan sel, dan pelekatan zigot ke dinding rahim.

b) Periode Embrionik Periode perkembangan prakelahiran yang terjadi dari 2 -8 minggu setelah pembuahan. Selama periode embrionik kecepatan diferensiasi sel meningkat, sistem pendukung bagi sel terbentuk, dan organ mulai tampak.

c) Periode Fetal Perkembangan prakelahiran yang dimulai pada 2 bulan setelah pembuahan dan umumnya berlangsung selama 7 bulan. Selama periode ini, pertumbuhan dan perkembangan melanjutkan rangkaian dramatisnya

Teratologi dan Risiko dalam Perkembangan Prakelahiran • Prinsip Umum Teratogen adalah unsur yang berpotensi mengakibatkan kelainan kelahiran atau secara negatif menyebabkan perubahan kognitif dan perilaku. Terdapat begitu banyak teratogens, sehingga praktis setiap janin dihadapkan pada minimum beberapa teratogen. Karena itulah, kita sulit untuk menentukan teratogen mana yang menyebabkan masalah pada janin.

Hal hal yang mempengaruhi tingkat dan jenis kerusakan yang terjadi pada embrio atau janin: • Dosis, efek dosis terlihat cukup jelas- semakin besar dosis suatu unsur, misalnya obat, semakin besar efeknya. • Kerentanan Genetik, jenis dan tingkat abnormalitas yang disebabkan oleh suatu teratogen berkaitan dengan genotip ibu dan genotip embrio atau janin. Sebagai contoh, bagaiman ibu menjalankan metabolisme terhadap suatu obat dapat mempengaruhi sejauh mana efek obat itu diturunkan ke embrio atau janin. Juga dengan alasan yang belum diketahui, janin berkelamin laki jauh lebih mungkin untuk dipengaruhi oleh teratogen dibanding janin berkelamin perempuan • Waktu paparan, ada waktu tertentu dalam perkembangan yang membuat teratogen menjadi lebih berbahaya. Kerusakan yang terjadi di periode germinal bahkan dapat menghalangi terjadinya implantasi. Secara umum periode embrionik lebih rentan dibandingkan periode fetal


a. Obat obatan resep dan tanpa resep • Obat obatan resep Obat obatan dengan resep yang dapat berfungsi sebagai teratogen mencakup antibiotik, seperti streptomycin dan tetracyline. beberapa jenis antidepresan hormon tertentu, seperti progestin, synthetic estrogen, dan accutane (yang sering dipakai untuk mengobati jerawat). • Obat obatan non resep yang berpotensi membahayakan mencakup pil diet dan aspirin dalam dosis tinggi. Aspirin dalam dosis tinggi dapat menyebabkan pendarahan maternal

b. Obat obatan psikoaktif Obat-obatan yang bekerja pada sistem saraf untuk mengubah kondisi kesadaran, memodifikasi persepsi, dan mengubah suasana hati. Contohnya adalah kafein, alkohol, nikotin, atau apapu obat-obatan ilegal seperti kokain, marijuana, dan heroin.

c. Ketidakcocokan jenis darah Apabila seorang permepuan hamil memiliki Rh-negatif dan partnernya memiliki Rh-positif, janin mereka mungkin memiliki Rh-positif. Apabila darah janin memiliki Rh-positif dan darah ibu memiliki Rh-negatif, sistem kekebalan ibu dapat menghasilkan antibodi yang dapat menyerang janin. Hal ini dapat mengakibatkan munculnya sejumlah masalah, meliputi keguguran atau kematian saat lahir, anemia, penyakit kuning, cacat jantung, kerusakan otak, atau kematian tidak lama setelah kelahiran.

d. Bahaya Lingkungan Beberapa bahaya yang mungkin dialami bayi adalah radiasi, sampah beracun, dan polutan kimiawi lainnya. Radiasi sinar X dapat memengaruhi embrio atau janin yang sedang berkembangan, terutama di minggu-minggu pertama setelah pembuahan.

e. Penyakit pada ibu Penyakit dan infeksi pada ibu dapat mengakibatkan cacat pada keturunan karena penyakit atau infeksi itu menembus batas ari, atau juga dapat mengakibatkan cacat ketika lahir. Beberapa jenis penyakit yang dapat mempengaruhi janin antara lain: - Rubela - Sifilis - Herpes Genital - HIV/AIDS - Diabetes

f. Faktor faktor lainnya terkait orang tua Faktor lainnya yang dapat mempengaruhi perkembangan di masa prakelahiran dan masa kanak adalah diet dan gizi ibu dimasa kehamilan, usia ibu, kondisi dan ketegangan emosional, dan faktor paternal.

Perawatan Prakelahiran Biasanya perawatan prakelahiran berupa kunjungan perawatan medis dengan jadwal yang jelas meliputi pemeriksaan untuk kondisi maupun penyakit yang dapat ditangani yang dapat memengaruhi bayi atau ibu. Selain perawatan medis, program prakelahiran sering kali melibatkan layanan pendidikan, sosial, dan gizi yang komprehensif Terdapat berbagai macam perawatan prakelahiran salah satunya sebuah program inovatif yang secara luas berkembang di AS adalah Centering Pregnancy. Program ini berpusat pada hubungan antarindividu yang menyediakan perawatan prakelahiran lengkap secara berkelompok.

2. KELAHIRAN PROSES KELAHIRAN • Tahap tahap kelahiran 1. Tahap pertama Kontraksi rahim pada awalnya berlangsung selama selang 15 hingga 20 menit dan berlangsung selama 1 menit. Kontraksi ini mengakibatkan leher rahim merenggang dan terbuka. Seiring berlangsungnya tahap pertama, kontraksi menjadi semakin sering, terjadi setiap 2 hingga 5 menit. Intensitasnya juga meningkat. Pada akhir tahap pertama kelahiran ini, kontraksi telah memperlebar leher rahim hingga membuka sekitar 10 cm, sehingga bayi dapat bergerak dari rahim ke saluran kelahiran. Untuk seorang perempuan yang baru memiliki anak pertama, tahap pertama dapat berlangsung selama 6 hingga 12 jam namun tahap ini akan jauh lebih pendek pada kelahiran selanjutnya.

2. Tahap kedua Dimulai ketika kepala bayi mulai bergerak melalui leher rahim dan saluran kelahiran. Tahap ini berakhir ketika bayi telah benar keluar dari tubuh ibu. Pada setiap kontraksi, ibu mengejang keras untuk mendorong bayi keluar dari tubuhnya. Pada waktu kepala bayi keluar dari tubuh ibu, kontraksi terjadi hampir setiap menit dan berlangsung kira selama satu menit. Tahap ini biasanya berlangsung selama 45 menit hingga satu jam 3. Tahap ketiga Pada waktu ini plasenta, tali pusar, dan selaput lainnya akan dilepas dan dibuang. Tahap akhir ini adalah tahap yang paling singkat dari ketiga tahap kelahiran, berlangsung hanya beberapa menit


Setting kelahiran dan bantuan • Bidan Di Belanda, lebih dari 40% bayi dilahirkan dengan bantuan bidan alih dokter. Namun, lebih dari 90% kelahiran di AS dilakukan dengan bantuan dokter dan hanya 6% yang dibantu bidan. Angka ini merupakan peningkatan dari persentase tahun 1975 yang hanya sebesar kurang dari 1% wanita yang dibantu oeh bidan. Di AS, sebagian besar bidan adalah perawat kebidanan yang memperoleh pelatihan khusus untuk membantu kelahiran bayi. • Doula adalah istilah Yunani yang berarti “perempuan yang membantu”. Doula adalah seorang pengasuh yang terus menerus memberikan dukungan fisik, emosional, dan pendidikan bagi ibu sebelum, selama dan setelah melahirkan anak. Doula tetap tinggal bersama ibu selama melahirkan, memeriksa dan berespon terhadap kebutuhan ibu. Para peneliti menemukan adanya efek positif apabila seorang doula hadir saat kelahiran.

Lingkungan Kelahiran dan Bantuan • Penggunaan obatan Terdapat tiga jenis obat yang digunakan dalam kelahiran, yaitu: - Analgesia, digunakan untuk meredakan rasa sakit - Anesthesia, digunakan untuk membius agar tidak merasakan sakit - Oxytocin/pitocin, hormon sintetis yang digunakan untuk merangsang kontraksi

Melahirkan secara Alamiah dan Melahirkan dengan Persiapan • Melahirkan secara alamiah Suatu metode yang bertujuan untuk mengurangi rasa sakit yang dialami ibu dengan cara mengurangi rasa takut, yang ditempuh melalui pemberian pendidikan mengenai melahirkan serta mengajarkan metode bernafas dan teknik relaksasi ketika melahirkan. • Melahirkan dengan persiapan Metode ini meliputi teknik pernapasan khusus untuk mengontrol dorongan di tahap akhir proses melahirkan, beserta pendidikan yang lebih terperinci mengenai anatomi dan fisiologi.

Melahirkan secara Caesar • Secara normal, yang muncul lebih dahulu dari vagina pertama kali adalah kepala bayi. Namun apabila bayi berada dalam posisi sungsang (breech position), pantat bayi menjadi bagian yang pertama kali keluar dari vagina. Kelahiran sungsang dapat mengakibatkan masalah pernapasan. Dalam Kelahiran caesar (caesar delivery), bayi diangkat dari rahim ibu melalui pembedahan yang dilakukan di bagian perut ibunya.


Pemeriksaan terhadap Bayi Baru Lahir • Skala Apgar, adalah suatu metode yang banyak digunakan untuk mengukur kesehatan bayi yang baru lahir dalam 1 dan 5 menit setelah kelahiran.

• Brazelton Neonatal Behavioral Assessment Scale (NBAS), diberikan dalam 24 hingga 36 jam setelah kelahiran. Skala ini juga digunakan sebagai indeks sensitif untuk mengukur kompetensi neurologis dalam beberapa minggu atau beberapa bulan setelah kelahiran digunakan di berbagai studi mengenai perkembangan bayi. NBAS mengukur perkembangan neurologis, refleks, dan reaksi bayi terhadap objek dan orang lain. • Neonatal Intensive Care Unit Network Neurobehavioral Scale (NNNS), memberikan analisis yang lebih komprehensif mengenai perilaku, respons neurologis dan stress, serta kapasitas regulatori dari bayi yang baru lahir. NNNS secara khusus berguna untuk mengevaluasi bayi yang lahir prematur dan bayi yang terkena dampak penggunaan obat.

Bayi Prematur dan Bayi dengan Berat Badan Lahir yang Rendah • Bayi dengan berat badan lahir rendah memiliki berat badan kurang dari 5½ pon saat lahir. • Bayi lahir prematur, bayi yang lahir 35 minggu atau kurang setelah pembuahan. • Bayi berukuran kecil menurut waktu, berat lahirnya dibawah normal ketika dibandingkan usia dalam kandungan. Berat badannya kurang dari 90 persen dibandingkan berat badan bayi lain dengan usia dalam kandungan yang sama.

3. Pasca Kelahiran • PENYESUAIAN FISIK Tubuh perempuan melakukan banyak penyesuaian fisik di beberapa hari dan minggu pertama setelah melahirkan anak. Setelah melahirkan tubuh ibu mengalami perubahan tiba dan dramatis terkait produksi hormon. Ketika plasenta keluar bersama kelahiran, kadar estrogen dan progesteron menurun secara tajam dan tetap rendah sampai indung telur mulai menghasilkan hormon lagi. Involusi adalah proses kembalinya rahim keukuran seperti sebelum kehamilan yang berlangsung selama 5 hingga 6 minggu setelah kelahiran.

• PENYESUAIAN EMOSIONAL DAN PSIKOLOGI Fluktuasi emosi merupakan kondisi yang biasa dialami oleh para ibu selama periode pascamelahirkan. Sekitar 70% ibu baru di AS mengalami postpartum blues. Sekitar 2 atau 3 hari setelah melahirkan, mereka mulai merasa depresi, cemas, dan bingung. Perasaan ini dapat muncul dan hilang selama beberapa bulan, dan mencapai puncaknya sekitar 3 hingga 5 hari setelah melahirkan. Perasaan perasaan ini biasanya akan hilang sendiri dalam satu atau dua minggu.

Namun, ada sejumlah perempuan mengalami depresi pascamelahirkan (postpastrum depression) sebuah periode depresi mayor yang berlangsung selama 4 minggu setelah melahirkan. Mereka memiliki perasan yang kuat terhadap perasaan sedih, cemas, atau putus asa. Sehingga setidaknya selama minimum dua minggu mereka mengalami kesulitan menangani tugas sehari. Apabil tidak ditangani dengan baik, depresi pascamelahirkan dapat memburuk dan berlangsung selama berbulan. Beberapa obat antidepresan terbukti efektif mengatasi depresi pascamelahirkan dan tampaknya cukup aman untuk perempuan menyusui. Psikoterapi khusunya terapi kognitif, juga merupakan teknik efektif untuk mengatasi depresi pascamelahirkan untuk banyak perempuan. Juga melakukan olahraga teratur dapat membantu menangani depresi pascamelahirkan.

• IKATAN Ikatan (bonding) yakni pembentukan hubungan, khususnya ikatan fisik antara orang tua dan bayi baru lahir dalam periode setelah melahirkan.
- Slides: 29