1 PERKEMBANGAN PRAKELAHIRAN DAN KELAHIRAN PSIKOLOGI PERKEMBANGAN Fanny

1. PERKEMBANGAN PRAKELAHIRAN DAN KELAHIRAN PSIKOLOGI PERKEMBANGAN Fanny Riasti (1924090186) Rabu, 10. 20 -12. 50

A. Rangkaian Perkembangan Prakelahiran Ø Perkembangan prakelahiran biasanya dimulai dengan pembuahan diakhiri dengan kelahiran. Berlangsung selama 266 hingga 280 hari (38 hingga 40 minggu). Ø Periode Germinal adalah periode perkembangan prakelahiran yang berlangsung selama dua minggu pertama setelah pembuahan. Periode ini meliputi pembentukan telur yang sudah dibuahi (zigot), pembelahan sel, dan pelekat zigot ke dinding Rahim.

Ø Periode Embrionik adalah periode perkembangan prakelahiran yang terjadi dari dua hingga delapan minggu setelah pembuahan. Selama periode embrionik kecepatan diferensiasi sel meninkat. Sistem pendukung bagi sel terbentuk. Dan organ-organ mulai tampak. Endoderm adalah lapisan dalam sel, yang akan berkembang menjadi sistem penceraan dan pernapasan. Ektoderm adalah lapisan paling luar. yang akan menjadi sistem saraf. Reseptor sensoris.

Ø Periode Fetal adalah periode perkembangan prakelahiran yang dimulai pada dua bulan setelah pembuahan dan umumnya berlangsung selama tujuh bulan. Selama periode ini, pertumbuhan dan perkembangan melanjutkan rangkaian dramatisnya. Ø Otak salah satu aspek yang paling luar biasa dalam periode prakelahiran adalah perkembangan otak (Nelson, 2011). Ketika bayi lahir, terdapat kira-kira 100 juta neuron, atau sel saraf, yang menangani pemrosesan informasi pada tingkat selular di otak.

B. Teratologi dan resiko dalam perkembangan prakelahiran v Prinsip Umum Ø Terotogen adalah unsur yang berpotensi mengakibatkan kelainan kelahiran atau secara negatif yang menyebabkan perubahan kognitif dan perilaku. (Kata ini berasal dari kata Yunani tera yang berarti “monster”). Yang dapat mempengaruhi tingkat dan jenis kerusakan yang terjadi pada embrio dan janin : Dosis Kerentanan Genetik Waktu Paparan

2. Kelahiran A. Proses Kelahiran v Tahap-Tahap Kelahiran Ø Proses kelahiran, berlangsung dalam tiga tahap. Dalam tahap pertama, kontraksi Rahim pada awalnya berlangsung dalam selang 15 hingga 20 menit dan berlangsung selama satu menit. Kontraksi ini mengakibatkan lebar Rahim merenggang dan membuka. Ø Setting Kelahiran dan Bantuan, di Amerika Serikat, 99 persen dari kelahiran berlangsung dirumah sakit (Martin&kawan-kawan, 2005). Orang-orang yang membantu seorang ibu selama kelahiran dapat bervariasi antara budaya yang satu dan budaya lainnya.

Ø Lingkungan Kelahiran dan Bantuan, Rumah sakit di A. S, sering kali mengijinkan para ibu dan dokter ahli kandungan memiliki sejumlah alternatif cara melahirkan. Alternatif utama meliputi penggunanaan obat-obatan dan kapan perlu menempuh bedah Caesar. Ø Melahirkan secara alamiah (natural childbirth) adalah suatu metode yang tertujuan untuk mengurangi rasa sakit yang dialami ibu dengan cara mengurangi rasa takut. Yang ditempuh melalui pemberian pendidikan mengenai melahirkan serta mengajarkan metode bernapas dan teknik relaksasi ketika melahirkan.

Ø Melahirkan Secara Caesar (Caesar delivery), bayi diangkat dari Rahim ibu melalui pembedahan yang dilakukan dibagian perut ibunya (Lee, El-Sayed & Gould, 2008). Hingga sekarang para ahli masih memperdebatkan keuntungan maupun resiko yang didapat dari prosedur bedah Caesar ini (Bangdiwala & kawan-kawan, 2010).

B. Pemeriksaan Terhadap Bayi Baru Lahir § Segera setelah lahir, setelah bayi yang baru lahir dan ibunya saling dipertemukan, bayi tersebut akan ditimbang. Dibersihkan dites untuk mendeteksi ada tidaknya tanda-tanda masalah perkembangan yang perlu ditangani dengan cepat (Therrell dkk, 2010). Ø Skala Apgar adalah suatu metode yang banyak digunakan untuk mengukur kesehatan bayi yang baru lahir dalam 1 dan 5 menit setelah kelahiran. Skala Apgar mengevaluasikan tingkat denyut jantung, upaya pernafasan, tekanan otot, warna tubuh, dan kepekaan reflex bayi.

Ø Brazelton Neonatel Behavioral Assessment Scale (NBAS), diberikan dalam 24 hingga 36 jam setelah kelahiran. Skala ini juga digunakan sebagai indeks sensitif untuk mengukur kompetensi neurologis dalam beberapa minggu atau beberapa bulan setelah kelahiran digunakan diberbagai studi mengenai perkembangan bayi (Mamtani, Patel, & Kulkarni, 2008). Ø Neonatal Intensive Care Unit Network Neurobeha-vioral scale (NNNS). Memberikan analisis yang lebih komprehensif mengenai perilaku, respons neurologis dan stress. Serta kapasitas regulatori dari bayi yang baru lahir (Brazelton, 2004, Lester, Tronick, & Brazeltom, 2004).


C. Bayi Prematur dan Bayi dengan berat badan lahir yang rendah Ø Bayi Prematur dan bayi berukuran kecil menurut waktu terdapat tiga kondisi yang dapat mengancam bayi-bayi yang harus lahir. Lahir dengan berat badan rnedah, lahir prematur, dan berukuran kecil menurut tanggal. Bayi dengan berat badan lahir yang rendah (low birth weight infant) memiliki berat badan kurang dari 5% pon saat lahir. Bayi akan digolongkan sebagai memiliki berat badan lahir sangat rendah (very low birth weight) Apabila memiliki berat kurang dari 3 pon ketika lahir. Bayi akan digolongkan sebagai memiliki berat badan lahir rendah ekstrem (extremety low birth) apabila memiliki berat kurang dari 2 pon ketika lahir.

Ø Konsekuensi dari Kelahiran Prematur dan Berat Badan Lahir Rendah, Meskipun kebanyakan bayi premature dan bayi dengan berat badan lahir rendah akan sehat saja. Mereka akan mengalami lebih banyak masalah kesehatan dan perkembangan dalam konteks kelompok dibanding dengan bayi dengan berat badan lahir normal (Minde & Zelkowitz, 2008). Dalam Kelahiran prematur, istilah prematur ekstrem (extremely premature) dan sangat prematur (very premature) semakin banyak dipakai (Lowdermilk, Perry, & Cashion, 2011). Bayi yang prematur extrem (extremely premature infant) lahir kurang dari 28 minggu prematur. Dan bayi yang sangat prematur (very premature infant) lahir kurang dari 33 minggu usia gestasional (Usia dalam Kandungan).


3. Periode Pascakelahiran A. Penyesuaian Fisik Tubuh perempuan melakukan banyak penyesuaian fisik di beberapa hari dan minggu pertama setelah melahirkan anak. (Mattson & Smith, 2011). Ia mungkin akan merasa sangat berenergi atau justru merasa sangat lelah dan kecewa. Meskipun perubahan-perubahan ini normal, kelelahan yang dialami oleh ibu baru dapat mengurangi kesejahteraannya dan kenyakinan mengenai kemampuannya untuk menangani bayi baru dan kehidupan keluarga baru (Runquist, 2007). Salah satu masalah yang muncul adalah berupa kehilangan waktu tidur yang dialami oleh pemberi perawatan di periode prakelahiran (Gunderson dkk, 2008).

B. Penyesuaian emosional dan psikologis Fluktuasi emosi merupakan kondisi yang biasa dialami oleh para ibu selama periode pascamelahirkan. Ada sejumlah wanita yang cenderung mengalami penurunan fluktulasi emosi dalam beberapa minggu setelah kelahiran, namun sejumlah wanita lain mengalami gejolak emosi dalam jangka waktu lama. Namun, ada sejumlah perempuan mengalami depresi pascamelahirkan (postpartum depression). Meliputi sebuah episode depresi mayor yang biasanya berlangsung selama empat minggu setelah melahirkan.

C. Ikatan (bonding) adalah yakni pembentukan hubungan, khususnya ikatan fisik antara orang tua dan bayi baru lahir dalam periode setelah kelahiran. Ada rumah sakit yang agaknya berkeras untuk mencegah munculnya ikatan. Obat yang diberikan kepada ibu untuk mengurangi rasa sakit ketika melahirkan dapat menyebabkan ibu mengantuk. Yang menggangu kemampuan ibu untuk berespons dan menstimulasi bayinya yang baru lahir. Ibu dan bayi sering kali dipisahkan segera setelah kelahiran, bahkan bayi premature sering kali dipisahkan dari ibunya leih lama dibandingkan bayi yang lahir secara normal.
- Slides: 17