Kepemimpinan kontemporer Kepemimpinan sejati Pemimpin sejati adalah seorang

  • Slides: 37
Download presentation
Kepemimpinan kontemporer

Kepemimpinan kontemporer

Kepemimpinan sejati Pemimpin sejati adalah seorang pemberi semangat (encourager), motivator, inspirator, dan maximizer. Konsep

Kepemimpinan sejati Pemimpin sejati adalah seorang pemberi semangat (encourager), motivator, inspirator, dan maximizer. Konsep pemikiran seperti ini adalah sesuatu yang baru dan mungkin tidak bisa diterima oleh para pemimpin konvensional yang justru mengharapkan penghormatan dan pujian (honor and praise) dari mereka yang dipimpinnya. Semakin dipuji bahkan dikultuskan, semakin tinggi hati dan lupa dirilah seorang pemimpin

kepemimpinan sejati adalah kepemimpinan yang didasarkan pada kerendahan hati (humble). Pelajaran mengenai kerendahan hati

kepemimpinan sejati adalah kepemimpinan yang didasarkan pada kerendahan hati (humble). Pelajaran mengenai kerendahan hati dan kepemimpinan sejati dapat kita peroleh dari kisah hidup Nelson Mandela. Seorang pemimpin besar Afrika Selatan, yang membawa bangsanya dari negara yang rasialis, menjadi negara yang demokratis dan merdeka. Dalam sebuah acara talk show TV yang dipandu oleh presenter terkenal Oprah Winfrey, bagaimana Nelson Mandela menceritakan bahwa selama penderitaan 27 tahun dalam penjara pemerintah Apartheid, justru melahirkan perubahan dalam dirinya. Dia mengalami perubahan karakter dan memperoleh kedamaian dalam dirinya. Sehingga dia menjadi manusia yang rendah hati dan mau memaafkan mereka yang telah membuatnya menderita selama bertahun-tahun. Kisah Nelson Mandela

 Kenneth Blanchard, bahwa kepemimpinan dimulai dari dalam hati dan keluar untuk melayani mereka

Kenneth Blanchard, bahwa kepemimpinan dimulai dari dalam hati dan keluar untuk melayani mereka yang dipimpinnya. Perubahan karakter adalah segala-galanya bagi seorang pemimpin sejati. Tanpa perubahan dari dalam, tanpa kedamaian diri, tanpa kerendahan hati, tanpa adanya integritas yang kokoh, daya tahan menghadapi kesulitan dan tantangan, dan visi serta misi yang jelas, seseorang tidak akan pernah menjadi pemimpin sejati.

Kepemimpinan hasta brata HASTA BRATA (delapan laku kebajikan) dari R. Ng. Ronggowarsito, yang terdiri

Kepemimpinan hasta brata HASTA BRATA (delapan laku kebajikan) dari R. Ng. Ronggowarsito, yang terdiri atas analogi metaforis sebagai berikut : Lir SURYA, sifat matahari yaitu tak terburu-buru, rendah hati, sabar, berhati-hati, dapat membujuk dan

Lir CANDRA, sifat bulan yaitu dapat membuat gembira, manis senyumnya, halus budinya, memberi kebahagian

Lir CANDRA, sifat bulan yaitu dapat membuat gembira, manis senyumnya, halus budinya, memberi kebahagian seisi jagad; Lir KARTIKA, sifat bintang yaitu tegas, tak mudah tergoda, tak gentar menghadapi cobaan, percaya diri, terus terang, tanpa ada yang ditutupi;

Lir MEGA MENDUNG, sifat awan yaitu adil dalam menggunakan kekuasaan, memberi hadiah bagi yang

Lir MEGA MENDUNG, sifat awan yaitu adil dalam menggunakan kekuasaan, memberi hadiah bagi yang berjasa, menghukum yang salah; Lir SAMIRANA, sifat angin yaitu tidak pernah berhenti meneliti, memperhatikan tingkah laku manusia, dapat menjadi besar dan kecil, tanpa batas, tanpa pamrih, ditolak tak marah, terkena tak tersinggung;

Lir SAMUDRA, sifat laut/air yaitu pemaaf, membuat senang orang lain, tak mudah tersinggung; Lir

Lir SAMUDRA, sifat laut/air yaitu pemaaf, membuat senang orang lain, tak mudah tersinggung; Lir DAHANA, sifat api yaitu bertindak tegas tak pandang bulu, sabar, ramah, marah tanpa terlihat; Lir BANTALA, sifat

Kepempimpinan Islam Dalam ajaran Islam, pemegang fungsi kepemimpinan disebut IMAM dan istilah kepemimpinan disebut

Kepempimpinan Islam Dalam ajaran Islam, pemegang fungsi kepemimpinan disebut IMAM dan istilah kepemimpinan disebut IMAMAH. Sedangkan penyebutan istilah pemimpinan negara, dalam sejarah kebudayaan Islam menggunakan istilah yang beraneka ragam, seperti : khalifah, amir, sultan, dan wali. Dalam pada itu perkataan “wali” dalam arti pemimpin masih segar hingga hari ini, sering kita jumpai istilah : wali kota, wali negeri, wali songo, dan sebagainya.

 Mengenai perlunya ada pemimpin ditandaskan Rasulullah SAW: “Apabila berangkat tiga orang dalam perjalanan,

Mengenai perlunya ada pemimpin ditandaskan Rasulullah SAW: “Apabila berangkat tiga orang dalam perjalanan, maka hendaklah mereka mengangkat salah seorang diantaranya menjadi pemimpin” (HR. Abu

Dalam ajaran Islam, seorang pemimpin dituntut mampu menampilkan kepribadian yang ber -akhlaqul karomah (memiliki

Dalam ajaran Islam, seorang pemimpin dituntut mampu menampilkan kepribadian yang ber -akhlaqul karomah (memiliki moralitas yang baik), Qona’ah (sederhana), dan Istiqomah (konsisten/tidak ambivalen).

Ketauladan Kepemimpinan Nabi Muhammad S. A. W adalah : 1. SIDDIQ artinya jujur, benar,

Ketauladan Kepemimpinan Nabi Muhammad S. A. W adalah : 1. SIDDIQ artinya jujur, benar, berintegritas tinggi dan terjaga dari kesalahan, 2. FATHONAH artinya jerdas, memiliki intelektualitas tinggi dan proffesional, 3. AMANAH artinya dapat dipercaya, memiliki legitimasi dan akuntabel, 4. TABLIGH artinya senantiasa menyammpaikan risalah kebenaran, tidak pernah menyembunyikan apa yang wajib disampaikan, dan komunikatif.

Kepemimpinan kristen ( al kitab ) Konsepsi kepemimpinan menurut al-Kitab dapat kita simak dalam

Kepemimpinan kristen ( al kitab ) Konsepsi kepemimpinan menurut al-Kitab dapat kita simak dalam Rumusan Seminar Agama-agama X/1990 dan buku Leroy Eims dengan judul 12 Ciri Kepemimpinan yang efektif. Kedua belas ciri tersebut adalah :

 Bertanggung jawab, Bertumbuh, Memberi Teladan, Dapat membangkitkan semangat, Jujur, Setia, Murah hati, Rendah

Bertanggung jawab, Bertumbuh, Memberi Teladan, Dapat membangkitkan semangat, Jujur, Setia, Murah hati, Rendah hati, Efisien, Memperhatikan, Mampu berkomunikasi, Berorientasi pada sasaran, Tegas, Cakap, Dapat mempersatukan, serta Dapat mengajak.

Kepemimpinan Budha Pada ajaran Budha masalah kepemimpinan ditampilkan dalam falsafah Dhamma pada uraian Thakada.

Kepemimpinan Budha Pada ajaran Budha masalah kepemimpinan ditampilkan dalam falsafah Dhamma pada uraian Thakada. Di sana diuraikan bahwa kepemimpinan yang baik

 DHANA (suka menolong, tidak kikir dan ramah tamah), SILA (bermoralitas tinggi), PARICAGA (mengorban

DHANA (suka menolong, tidak kikir dan ramah tamah), SILA (bermoralitas tinggi), PARICAGA (mengorban segala sesuatu demi rakyat), AJJAVA (jujur dan bersih), MADDAVA (ramah tamah dan sopan santun), TAPA (sederhana dalam penghidupan), AKKHODA (bebas dari kebencian dan permusuhan), AVIHIMSA (tanpa kekerasan), KHANTI (sabar, rendah hati, dan pemaaf), AVIRODHA (tidak menentang dan tidak menghalang -halangi).

KEPEMIMPINAN HINDU Pada ajaran Hindu, falsafah kepemimpinan dijelaskan dengan istilah-istilah yang menarik dan memiliki

KEPEMIMPINAN HINDU Pada ajaran Hindu, falsafah kepemimpinan dijelaskan dengan istilah-istilah yang menarik dan memiliki makna yang mendalam, seperti : PANCA STITI DHARMENG PRABHU (lima ajaran seorang pemimpin), CATUR KOTAMANING NREPATI (empat sifat utama seorang pemimpin), ASTA BRATA (delapan sifat mulia para dewa), CATUR NAYA SANDHI (empat tindakan seorang pemimpin), .

 Dalam Catur Naya Shandi diterangkan, bahwa seorang pemimpin hendaknya melaksanakan empat hal, yaitu

Dalam Catur Naya Shandi diterangkan, bahwa seorang pemimpin hendaknya melaksanakan empat hal, yaitu : SAMA (menandingi kekuatan musuh), BHEDA (melaksanakan tata tertib dan disiplin kerja), DHANA (mengutamakan sandang dan papan untuk rakyat), DANDHA (menghukum dengan adil mereka yang bersalah). Ajaran Hindu juga mengajarkan pantangan bagi seorang pemimpin yang diistilahkan MOLIMO (lima me). 1). Memotoh (main judi), 2). Metuakan (minuman keras), 3). Memati-mati, 4). Memadat, 5). Memitra/Madon (selingkuh).

BAGAIMANA SUBSTANSI KARAKTERISTIK KEPEMIMPINAN KI SUNDA ? (Untuk memahami substansi karakteristik kepemimpinan ki sunda

BAGAIMANA SUBSTANSI KARAKTERISTIK KEPEMIMPINAN KI SUNDA ? (Untuk memahami substansi karakteristik kepemimpinan ki sunda haruslah ditelusuri dari nilai-nilai lama kehidupan, pola prilaku dan alur fikir filosofinya)

PRASASTI PRABU WASTU KANCANA 13711482 (Beliau Raja dari Kerajaan Kawali Galuh yang merupakan kakeknya

PRASASTI PRABU WASTU KANCANA 13711482 (Beliau Raja dari Kerajaan Kawali Galuh yang merupakan kakeknya Prabu siliwangi) PRASASTI KAWALI : I (…. . Aya ma nu pandeuri, pakena gawe rahayu, pakeun heubeul jaya dina buana) Artinya : “…. Semoga ada penerus yang lahir kemudian, yang membiasakan diri berbuat kebajikan, agar lama berjaya di dunia

PRASASTI KAWALI : II (…Aya ma nu ngeusi bhagya kawali, bari pakena kereta bener,

PRASASTI KAWALI : II (…Aya ma nu ngeusi bhagya kawali, bari pakena kereta bener, pakeun na (n) jeur na juritan ) Artinya : Semoga ada penerus negeri kawali dengan kebahagiaan, sambil membiasakan diri berbuat kesejahteraan sejati, agar tetep unggul dalam perang PRASASTI KAWALI : III (…Ulah botoh bisi kokoro ) Artinya : Janganlah kamu serakah nanti bisa sengsara

AMANAT GALUNGGUNG (Amanat Prabuguru Darmasiksa dari kerajaan Saunggalah. Kerajaan Sunda 1175 -1297 M) 1.

AMANAT GALUNGGUNG (Amanat Prabuguru Darmasiksa dari kerajaan Saunggalah. Kerajaan Sunda 1175 -1297 M) 1. “…Ketidak pastian dan kesemrawutan keadaan dunia ini disebabkan oleh salah prilaku dan salah tindak dari para orang terkemuka, penguasa, para cerdik pandai dan para orang kaya; kesemuanya salah bertindak termasuk para raja diseluruh dunia 2. “…Cegahlah kabuyutan (tanah airmu) jangan sampai dikuasai orang asing, …(sebab)…”Lebih berharga Kulit Lasun (musang berbau busuk) yang tercampak ditempat sampah daripada putera raja (anak bangsa) yang tidak bisa mempertahankan kesucian dan Keutuhan kabuyutan (wilayah tanah airnya) (koropak : 632, alih bahasa Hidayat Suryalaga : Kasundaan Rawayan jati, wahana aksara sunda, 2003)

SIAPAKAH ORANG SUNDA ITU ? Menurut Drs. Hidayat Suryalaga terbagi dalam 4 kategori sebagai

SIAPAKAH ORANG SUNDA ITU ? Menurut Drs. Hidayat Suryalaga terbagi dalam 4 kategori sebagai berikut : 1. SUNDA SUBJEKTIF (yaitu orang yang merasa dirinya sebagai orang sunda dan harus mampu berprilaku nyunda) 2. SUNDA OBJEKTIF (yaitu yang menurut orang lain adalah sunda, maka orang itu harus berprilaku nyunda) 3. SUNDA GENETIK (Orang yang Ibu dan bapaknya Sunda, maka dia harus berprilaku nyunda) 4. SUNDA KULTURAL (Orang yang salah satu orang tuanya Sunda, mereka yang terpanggil dan “mikadeudeuh” sunda serta berusaha berprilaku nyunda) 5. SUNDA MAHIWAL *) (Orang Sunda yang Ibu bapaknya genetik sunda, hidup ditatar Sunda akan tetapi tidak mencerminkan nilai-nilai kesundaan dan tidak berperilaku nyunda) *) Tambahan dari hasil analisys dan observasi penyaji

ADAT ISTIADAT, KEBIASAAN, DAN PANDANGAN HIDUP ORANG SUNDA 1. PURBASTITI (merupakan istilah sunda kuno

ADAT ISTIADAT, KEBIASAAN, DAN PANDANGAN HIDUP ORANG SUNDA 1. PURBASTITI (merupakan istilah sunda kuno untuk istilah adat istiadat, kebiasaan dan hukum) 2. PURBAJATI (merupakan istilah sunda kuno untuk istilah peraturan kehidupan asli orang sunda yang bersumber dari nilai-nilai masa lampau) 3. RAWAYANJATI (Istilah sunda kuno untuk istilah pandangan hidup orang sunda)

1. NILAI-NILAI PENTING KEHIDUPAN ORANG SUNDA Ciri-ciri populer tipikal orang sunda : Periang, suka

1. NILAI-NILAI PENTING KEHIDUPAN ORANG SUNDA Ciri-ciri populer tipikal orang sunda : Periang, suka humor, senang berkesenian, tidak pendendam, lemah lembut, sopan, berjiwa kesatria, tidak suka menonjolkan diri dan tenggang rasa 2. Masyarakatnya bersifat terbuka, demokratik, kuat dipengaruhi nilai Islam, santai, terikat kuat dengan tempat kelahirannya, kepatuhan anak pada orang tua sangat tinggi, memiliki kesadaran hubungan darah yang tinggi, berkecenderungan pada bercocok tanam, memiliki pola hubungan bertetangga yang longgar, bercita-cita mewujudkan kehidupan yang seimbang (artinya baik kepentingan pribadi maupun kepentingan kelompok keduanya harus dipenuhi) 3. 4. Kehidupan keluarga sunda bersifat “parental” yaitu menarik garis keturunan dari pihak ibu dan bapak bersama-sama Ketika meninggal dunia biasanya “berwasiat” untuk dikuburkan ditanah kelahirannya dan sangat bangga jika meninggal di tanah suci mekah 5. Kehidupan keagamaan dalam masyarakat sunda tampak dalam upacara selamatan yang biasanya berkaitan dengan tahap-tahap lingkaran hidup mulai dari kelahiran, potong rambut, khitanan, perkawinan dan kematian

KITA LIHAT BAGAIMANA ALUR FIKIR KEPEMIMPINAN ORANG SUNDA !

KITA LIHAT BAGAIMANA ALUR FIKIR KEPEMIMPINAN ORANG SUNDA !

ALUR FIKIR PANDANGAN HIDUP ORANG SUNDA • SIRNANING CIPTA Sangat sadar dan mengakui dirinya

ALUR FIKIR PANDANGAN HIDUP ORANG SUNDA • SIRNANING CIPTA Sangat sadar dan mengakui dirinya sebagai Hamba Allah, SWT 2. SIRNANING RASA Memiliki kesadaran bahwa dipundaknya terdapat Amanah yang di berikan Alloh, SWT 3. SIRNANING KARSA Memiliki kesadaran bahwa tugasnya mensejahterakan kehidupan di bumi

4. SIRNANING KARYA Harus mampu berperan/memerankan “Tri Tangtu Di Bumi” (Rama, Resi dan Prabu)

4. SIRNANING KARYA Harus mampu berperan/memerankan “Tri Tangtu Di Bumi” (Rama, Resi dan Prabu) RAMA : Keluarga sejahtera lahir dan bathin RESI : Berilmu, cerdik pandai,

5. SIRNANING DIRI Manusia yang “Nyunda” dicirikan pada dirinya sbb : 1. Pengkuh Agama

5. SIRNANING DIRI Manusia yang “Nyunda” dicirikan pada dirinya sbb : 1. Pengkuh Agama Islamna ( perilakunya nyunda & Religius) 2. Luhung Elmu Pangaweruhna (Cerdas dan memiliki daya saing) 3. Jembar Budaya Sundana (Tidak tercerabut jati diri dari budayanya) 4. Rancage Gawena ( Berperilaku aktif, kreatif dan berprestasi) 5 Hade Hate Kasasama (sadar diri, tahu diri dan peka terhadap lingkungannya)

6. SIRNANING HIRUP Memiliki karakteristik dan sikap hidup untuk bisa hidup nyunda, nyantri dan

6. SIRNANING HIRUP Memiliki karakteristik dan sikap hidup untuk bisa hidup nyunda, nyantri dan nyakola : a. SILIH ASIH (Proses bermasyarakat yang dilandasi kesetaraan, kemitraan dan silaturahmi) b. SILIH ASAH (Proses saling mencerdaskan akal fikiran untuk peningkatan kualitas SDM) c. SILIH ASUH (Proses mendudukan seseorang secara proporsional dan profesional berdasarkan moralitas, religi dan prestasi)

7. SIRNANING HURIP Capaian Kualitas Hidup unggul, indikatornya dicirikan dengan : • CAGEUR :

7. SIRNANING HURIP Capaian Kualitas Hidup unggul, indikatornya dicirikan dengan : • CAGEUR : Sehat lahir bathin untuk mampu berinteraksi • BAGEUR : Bermoral dan taat hukum • BENER : Beriman, jujur, adil, visioner dan bertanggung jawab • PINTER : Beretos kerja tinggi, berprestasi dan pro aktif • SINGER : Terampil dan cepat tanggap • TEGER : Optimis dan pantang menyerah • WANTER : Terbuka, kolaboratif dan berani • CANGKER : Kokoh, kuat dan tangguh

8. SIRNANING WUJUD Orang Sunda yang sudah mampu berperan, memerankan dan memiliki : •

8. SIRNANING WUJUD Orang Sunda yang sudah mampu berperan, memerankan dan memiliki : • Kualitas keimanan dan ketakwaan unggul 2. Kualitas pribadinya unggul dan jadi teladan 3. Kualitas moral peka terhadap manusia lain • Kualitas Moral peka terhadap alam & lingkungannya • Kualitas moral komitmen terhadap waktu • Kualitas kesadaran humaniora atas Logika, Etika dan Estetika yang dikuasainya untuk mendapatkan mardlotilah

9. SIRNANING DUNYA Manusia Sunda yang memiliki kualitas amal-ibadah dan pengabdian pada sesama •

9. SIRNANING DUNYA Manusia Sunda yang memiliki kualitas amal-ibadah dan pengabdian pada sesama • Nyunda (Berbasis nilai unggul kesundaan) • Nyantri (Berlandaskan nilai Religi) • Nyakola ( Mempertimbangkan segala sesuatu dengan penuh kearifan) • Nyantika ( Memperlakukan segala sesuatu secara profesional dan proporsional) • Nyatria ( Berpenampilan tegas, objektif, terbuka, jujur, kompetitif, berani dan sangat bertanggung jawab)

MATRIKULASI TAHAPAN Profile Kepemimpinan Sunda No TINGKATAN KARAKTERISTIK ARTIKULASI 1 SIRNANING CIPTA SADAR BAHWA

MATRIKULASI TAHAPAN Profile Kepemimpinan Sunda No TINGKATAN KARAKTERISTIK ARTIKULASI 1 SIRNANING CIPTA SADAR BAHWA DIRINYA CIPTAAN ALLOH, SWT § Menyadari eksistensi dirinya § Menyadari adanya mahluk lain selain dirinya § Menyadari bahwa hidup tidak terbatas pada keberadaannya di dunia 2 SIRNANING RASA SADAR BAHWA DIPUNDAKNYA MELEKAT AMANAH ALLOH, SWT § Pola berfikir dan pola prilakunya berorientasi pada keridloan Alloh, swt dan keharmonisan antar sesama § Segala apa yang dikuasasi dirinya adalah sarana ibadah dan muamalah 3 SIRNANING KARSA SADAR BAHWA TUGAS UTAMANYA MENSEJAHTERAKAN KEHIDUPAN § Pola berfikir dan pola prilakunya diaplikasikan untuk kemanfaatan banyak orang §Ilmudanpengalamannyadiorie ntasikan untuk kesejahteraan bersama

4 SIRNANING KARYA MAMPU MENGARTIKULASIKAN “TRI TANGTU DI BUMI” (RAMA, RESI, PRABU) 5 SIRNANING

4 SIRNANING KARYA MAMPU MENGARTIKULASIKAN “TRI TANGTU DI BUMI” (RAMA, RESI, PRABU) 5 SIRNANING DIRI MAMPU MERALISASIKIAN NILAI RELIGI, ILMU PENGETAHUAN, BUDAYA, PENGALAMAN MELALUI HATI, FIKRAN DAN PRILAKUNYA 6 SIRNANING HIRUP MAMPU MENGAPLIKASIKAN NILAI SILIH ASIH, SILIH ASAH DAN SILIH ASUH § Berusaha agar diri dan keluarganya sejahtera lahir batin hingga bisa diteladani § Gemar menuntut Ilmu dan memanfaatkannya § Amanah dalam mendapatkan, memelihara dan menggunakan kekuasaan, kedudukan, profesi atau pekerjaannya § Sikap hidupnya religius § Cerdas, terbuka dan mampu berkompetisi secara berkualitas § Mengakar pada nilai budaya sunda § Berfikir aktif, kreatif dan berprestasi § Ulet, sabar dan futuristik § Sikapnya nyunda, nyantri dan nyakola § Tujuannya saling membangun keunggulan § Tindakannya proporsional dan profesional

7 SIRNANING HURIP MAMPU MEMBUKTIKAN DAN MEMBERI MANFAAT PADA ORANG LAIN/MAHLUK LAIN DAN LINGKUNGANNYA

7 SIRNANING HURIP MAMPU MEMBUKTIKAN DAN MEMBERI MANFAAT PADA ORANG LAIN/MAHLUK LAIN DAN LINGKUNGANNYA UNTUK DAPAT HIDUP BERKUALITAS § Sehat lahir-bathin § Bermoral tinggi dan taan hukum § Saleh dan gemar bermuamalah § Memiliki etos kerja yang tinggi § Terampil, optimis, tegar, berani dan bertanggung jawab 8 SIRNANING WUJUD MAMPU BERPERAN DAN MEMAINKAN PERAN DINAMIKA KEHIDUPAN § Islami dan berbasis budaya sunda § Memiliki pribadi unggul yang layak diteladani § Mampu memperlakukan orang lain sama baiknya dengan memperlakukan dirinya § Pandai mengelola waktu dan konsisten menggunakannya § Unggul dalam Logika, Etika dan Estetika 9 SIRNANING DUNYA MEMILIKI, MENGUASAI DAN TERAMPIL MENGAMALKAN KUALITAS DIRINYA SECARA TULUSIKLASH UNTUK SEMATA-MATA IBADAH KEPADA ALLOH, SWT § Paripurna dalam ibadah dan muamalah § Hidupnya total untuk memberi manfaat pada sesama § orientasinya semata-mata bertindak sebagai kholifatul fil ard § Penyerahan diri secara total sebagai makhluk kepada kholiknya

KESIMPULAN Dari uraian di atas dapat disimpulkan sesungguhnya letak strategis seorang pemimpin dan kepemimpinan

KESIMPULAN Dari uraian di atas dapat disimpulkan sesungguhnya letak strategis seorang pemimpin dan kepemimpinan terletak pada kepribadian dan kecerdasan akal budinya. Karena inti dari kepemimpinan adalah pengambilan keputusan, keputusan yang menentukan hajat hidup orang banyak. Oleh sebab itu inti dari pengambilan keputusan adalah hubungan antar manusia. Dan hubungan antar manusia ini harus dilandasi oleh enam prinsip pokok yang meliputi : persamaan (musawah), persaudaraan (ukhuwah), cinta kasih (mahabbah), kedamaian (salim), tolong menolong (ta’awun), toleransi (tasamuh).