INTUISI PEMIMPIN Teori berbasis pemimpin 1 personality 2
INTUISI & PEMIMPIN
• Teori berbasis pemimpin: 1) personality, 2) attribute → (intelligence, motivation, value, etc), 3) leadership behavior, 4) leadership skill → technical skill, communication skill dan conceptual skill) ← situasional.
TANTANGAN PEMIMPIN • Tugas seorang pemimpin → mengatasi tantangan, menciptakan tantangan, memperhatikan aspek interpersonal, intrapersonal, moral, dan spiritual. • Isu penting tantangan dalam pengembangan teori kepemimpinan, yaitu; (1) isu etika pemimpin, (2) faktor konteks → pengembangan kapabilitas pemimpin rekognisi dan respons terhadap situasi secara akurat → adaptasi. (3) kecerdasan alternatif → lebih dari kemampuan akademik kemampuan problem solving secara praktis dan kreatif. • kecerdasan alternatif → intuisi → ‘contextual intelligence’ (Johny L. Moris, 2013), ‘hidden intelligence’ (Sandra Weintraub, 2008 ), ‘spiritual intelligence’ (Nadir Angha, 2002), tacit knowlege (Robert Stenberg, 1999).
KAPAN INTUISI DIGUNAKAN OLEH PEMIMPIN? • Menurut para ilmuwan → Intuisi adalah aset yang sangat diperlukan dapat dimanfaatkan oleh para pemimpin organisasi, ketika: 1. situasi yang tidak stabil, krisis, di bawah tekanan waktu, 2. permasalahan yang ambigu, kompleks, bahkan novel (bersifat asing karena tidak memiliki pengalaman). 3. hubungan interpersonal (seperti memahami emosi orang lain melalui ekspresi nonverbal). 4. berfungsi dalam checking proses analisis untuk memutuskan di menit-menit terakhir. 5. Intuisi (Al-hads) → mengantisipasi dan memiliki prasangka yang tepat sehingga tidak terlewati satu kejadian di sekitarnya ( ﻳﻨﺒﻐﻲ ﺍﻥ ﻳﻜﻮﻥ ﻭﻻ ﻳﻐﻴﺐ ﻋﻨﻪ ﺣﺎﻝ ﻣﻦ ﺍﺣﻮﺍﻟﻪ )ﺟﻴﺪ ﺍﻟﺤﺪﺱ ﻭﺍﻟﺘﺨﻤﻴﻦ.
• Intuisi dalam kepemimpinan pendidikan → ‘environment reading’ → intuitive → experience → involve cues, clues and signals from our physical sorrounding. (1) Principals → timing of change, vision, value, collaboration), (2) Teachers → pedagogical tact → (sense of peer’s need, engagement with peers, preventing conflict) (3) Peer’s learning process → eksplisit & implisit learning. (4) Studens’ daily solving problem → creative thingking or analitical thinking.
INTUISI DALAM SCIENCE • Sebelumnya, intuisi merupakan tema yang terpinggirkan dari dunia keilmuan karena dianggap sulit untuk diukur → masuk dalam ranah agama dan filsafat. • Belakangan, Intuisi diteliti dalam sejumlah bidang, psikologi, management, kepemimpinan organisasi, kedokteran, keperawatan, pendidikan, militer dll. → Intuisi dianggap sebagai tema sah untuk diteliti secara empiris. • Eugene Sadler-Smith (2004) → tiga alasan ketertarikan para akademisi dan praktisi pada tema intuisi, yaitu: (1) ketidakpuasan pada rasionalitas beserta keterbatasannya; (2) semangat zaman (ziegest) yang lebih pada holistik dan spiritual pada akhir abad 20 dan awal abad 21. (3) beberapa psikolog seringkali memperdebatkan bahwa kebanyakan kognisi manusia terjadi secara otomatis di luar kesadaran manusia.
KETERBATASAN RASIONAL 1) bounded rationality (Herbert Simon): perlu waktu dan kemampuan memahami suatu masalah, mencari multisolusi, dan memprediksi hasil-hasil yang memungkinkan. 2) Rasio tidak mampu menampung informasi yang banyak → keterbatasan atensi kesadaran. (Plesser Henning dkk, 2008). 3) Rasio hanya mampu mengatasi masalah-masalah yang bersifat well-defined, sementara permasalahan sehari-hari seringkali bersifat kompleks → kreativitas (Jean E. Pretz, 2008) 4) Rasio tidak dapat menjangkau hal-hal yang tersembunyi dari pengalaman empiris, termasuk pengalaman spiritual (Usman Najati, 1997) 5) Pendekatan rasional diutamakan pada penyelesaian persoalan-persoalan yang bersifat kalkulatif dan struktur-metodologis karena rasio pencapaian tujuan dengan menimalisasi subjektivitas dan pengaruh politik (Tanner dan Williams, 1981). 6) Tasawuf→ pengetahuan logika (‘ilm husuly) → terjadi jarak antara subjek dan objek sehingga rentang terjadi kesalahan dalam mencapai kesimpulan
PANDANGAN KONTRA TERHADAP INTUISI Intuisi seringkali tidak akurat: • Intuisi disejajarkan dengan berpikir heuristik (berfikir shortcut) ketika membuat jugdement dan decision-making di bawah kondisi tak pasti. • Daniel Kahneman (2011) paradigma heuristic & biases berpikir heuristik adalah simplifiying decision rules yang berproses dengan cepat tanpa menggunakan upaya reflektif sehingga seringkali terjadi bias error. • Permasalahan yang sering terjadi pada intuisi overconfidence (kepercayaan diri yang berlebihan). adalah
BANTAHAN … • Prett & Dane (2007) Intuisi memang tidak dapat diterapkan pada masalah-masalah highly-structured seperti matematika. • Tilmann Betsch (2008) Intuisi tidak semudah itu disamakan dengan strategi heuristik yang hanya memproses sebagian kecil dari pengetahuan yang relevan, bergantung pada variabel-variabel proksimal bagi estimasi, sehingga membuat segala sesuatu sederhana. Sementara strategi intuisi lebih bersifat holistik dan melibatkan unsur afeksi. • Gary A. Klein (2004) intuisi para expert semakin familiar dan less complex isu tertentu, semakin mengandalkan “expertise”. • William Duggan (2007), Jean E. Fretz, (2004), Marta Sinclair (2011) → intuisi orang baru (novel) → semakin kompleks atau asing situasi, semakin mengandalkan “creativity”
KONSEPSI “INTUITION” • Intuisi dipahami, sebagai: 1. A knowledge → ilumination 2. A method of knowledge (epistemology) → faculty of human soul 3. Information processing style → rasional vs. intuitif. • Marta Sinclar (2011) → konstruksi umum intuisi → “immediacy” → absennya pengelolahan informasi secara sadar yang tidak bergantung pada proses rasional. • Intuisi memiliki karakteristik → otomatis, effortless, unconscious, affective, kadang munculnya cepat kadang lambat, seringkali disertai dengan rasa percaya diri.
FENOMENA “PENGETAHUAN LANGSUNG” DALAM ISLAM Al Quran: آﺍ ﺍ ﺍ “Dan merekapun bertemu dengan seorang hamba di antara hamba Kami yang telah Kami beri rahmat dan yang telah Kami ajarkan kepadanya ilmu dari sisi Kami. ” (Q. S. Al Kahfi: 65) ﻱ ﺍ ﺍ ﺍ ﻭ ﺍ ﻳﺍ ﺍ ﻻ ﻭﺍ ﺍﻷﺍ “Allah menganugerahkan al-hikmah kepada siapa yang Dia kehendaki. (Q. S. Al Baqarah [1]: 269) Hadith: ﺍﻥ ﻟﻠﻪ ﻓﻲ ﺍﻳﺎﻡ ﺩﻫﺮﻛﻢ ﻧﻔﺤﺎﺕ ﺍﻻ ﻓﺘﻌﺮﺿﻮﺍ ﻟﻬﺎ “Sesungguhnya pada saat-saat tertentu-dalam hari-hari kamu, ketika tuhan melimpahkan karunia khusus-Nya, maka persiapkanlah diri kamu untuk menerimanya. ” ﺍﺗﻘﻮﺍ ﻓﺮﺍﺳﺔ ﺍﻟﻤﺆﻤﻦ ﻓﺎﻧﻪ ﻳﻨﻈﺮ ﺑﻨﻮﺭﺍﻟﻠﻪ “Takutlah pada firasatnya orang beriman, sesungguhanya dia melihat dengan Cahaya Allah”.
INTUISI DALAM RAGAM PERSPEKTIF 1) Tradition/Metafisik - “Intuition” berasal dari bahasa latin “in” dan “tuere” yang artinya “looking or contemplating from within”. - Dalam Filsafat klasik, intuisi disematkan pada istilah “nous”, bahas Latin “intellectus” dan bahasa Roma “mens” (spirit), dalam bahasa Inggris “intelligence” atau “understanding”. “Nous” merupakan kapasitas akal yang tertinggi (the highest mental faculty) yang mampu mempersepsi secara langsung tentang “the real” dan “the universal principle” yang bersifat self-evidence dan sulit terbantahkan. Nous berbeda dari “reason” berfungsi dalam logika matematika, sedangan “nous” sejatinya dalam filsafat klasik yunani adalah the noetic vision of the principle (penyaksian batin atau intuitif tentang prinsip-prinsip).
2) Filsafat Islam Rasional • Para filosuf menekankan peran penting “aql al fa’a<l”/active intelligence yang mengiluminasi pengetahuan atau ma’qulat kepada akal-akal manusia, (1) Abu Nasr Al Farabi (874 -950 M)→ “alfayd” menimpa akal para nabi dengan “daya mutakhayyilah” dan menimpa akal para filosof melalui “aql al mustafad”. (2) Ibn Si<na (980 -1037 M) “al hads”: munculnya makna-makna dalam pikiran dalam seketika ( )ﺩﻓﻌﺔ dan satu waktu seperti kilatan petir. (3)Abdul Rahman Badawi< (1917 -2002 M) menggunakan istilah Al-‘aya<n ( )ﺍﻟﻌﻴﺎﻥ yaitu persepsi secara langsung tentang hakekat atau realitas tertentu “ ﺍﻻﺩﺭﺍﻙ ﺍﻟﻤﺒﺎﺷﺮ ﻟﺤﻘﻴﻘﺔ ﺍﻭﻭﺍﻗﻌﺔ ﻣﺎ ”: a. Al-‘aya<n Al-h{issi< (intuisi inderawi) b. Al-‘aya<n Al-tajri>bi< (intuisi empirik) c. Al-‘aya<n Al-‘aqli< (intuisi aksiomatik) d. Al-‘aya<n Al-tanabbu’i> e. Al-‘aya<n Al-meta<fisi<qi< (intuisi metafisis).
3) Filsafat ‘irfani (Tasawuf): • ‘Ilmu dibagi dua: a. Ilmu husuli → pengetahuan yang diperoleh melalui upaya mental → peroses penalaran dan pembelajaran. b. Ilmu hudhuri → pengetahuan yang hadir dalam mental → penyingkapan • Potensi-pontensi Qalb üSecara ontologis, qalb merupakan pusat diri manusia yang memiliki dua makna, yaitu bermakna metafisis/spiritual dan biologis (organ jantung). Qalb metafisis merupakan kemampuan jiwa yang partikular, di luar batasan ‘aql ( )ﺍﻟﻘﻮﺓ ﺍﻟﺘﻲ ﻭﺭﺍﺀ ﺍﻟﻄﻮﺭ ﺍﻟﻌﻘﻠﻲ. üAl Quran selalu mengaitkan qalb dengan aktifitas intelektual (ta’aqul) dan pemahaman mendalam (tafaqquh). “ta’aqqul” dan “tafaqquh” merupakan projeksi dari kapasitas qalb ( ) ﻳﻌﻘﻞ ﻣﻦ ﺍﻟﻘﻠﺐ pengetahuan qalb → pengetahuan intuitif sekaligus intelektual. Apalagi, dalam bahasa Arab, ‘aql (intelek) tidak dibatasi dengan kapasitas analisis-rasional sebagaimana di pahami di zaman modern. Begitu juga, dengan qalb (heart) yang tidak dibatasi dengan makna sentimen/emosi. Oleh karena itu, qalb adalah fakultas transendens, suatu kapasitas yang melampaui batasan rasio & emosi dan alam fisik, sehingga mampu mempersepsi suatu kebenaran.
• Qalb berpotensi mengenal Allah swt dan segala hakikat sesuatu ( ﻣﺤﻞ )ﻣﻌﺮﻓﺔ ﺍﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ ﺑﺎﻟﻔﻄﺮﺓ ﺻﺎﻟﺢ ﻟﻤﻌﺮﻓﺔ ﺍﻟﺤﻘﺎﺋﻖ • Pengetahuan qalb → ﻋﻠﻢ ﻳﻘﺬﻓﻪ ﺍﻟﻠﻪ ﻓﻰ ﻗﻠﺐ ﻋﺒﺪﻩ ﻣﻦ ﻳﺸﺎﺀ ﻓﻴﺼﺒﺢ ﻋﻠﻤﺎ ﻭﻋﺎﻟﻤﺎ ﻭﻣﻌﻮﻣﺎ • Potensi qalb → bergantung pada tingkat keimanan, aspirasi ( )ﺍﻟﻬﻤﺔ , kejernihan ( )ﺍﻟﺼﻔﺎﺀ , kesiapan ( ﺍﻻﺳﺘﻌﺪﺍﺩ ). • Imam Al-Ghazali (1056 -1111) mengibaratkan qalb tersebut sebagai sebuah cermin dan lauh mahfud juga adalah cermin. Jika kedua cermin berhadapan, maka catatan pada lauh al mahfudz dan yang ada pada alam malakut (kerajaan langit) terpantul dalam qalb (bening) → daya imaginal. • Qalb juga memiliki pengetahuan primordial (fitrah) tentang baik-buruk yang diilhamkan oleh Allah kepada tiap jiwa manusia. Tidak heran, Nabi Muhammad saw menganjurkan untuk menjadikan qalb sebagai rujukan utama ( ) ﺍﺳﺘﻔﺖ ﻗﻠﺒﻚ dalam membuat penilaian dan menentukan sikap →
• Beragam istilah → firasah, hads, faydh, waridat, futuh, musyahadah qalbiyah, i’lm dzawq /ladunni/ilhami/rabbani. Kashaf • Menurut Saraf Al Din Dawud Al Qaysari< (1260 -1350), kashaf yang secara bahasa berarti terngkatnya hijab, adalah penyaksian dibalik hijab, sehingga tersingkap hakikat-hakikat dan hal-hal qhaib baik secara penyaksian ﺷﻬﻮﺩﺍ maupun eksistensial ﻭﺟﻮﺩﺍ. Ada dua jenis kashaf yaitu: (1) Kashaf Suri adalah penyaksian hakikat-hakikat dengan indra batin (penglihatan ( )ﺍﻟﺒﺼﺮ , pendengaran ( )ﺍﻟﺴﻤﻊ , cita rasa ( )ﺍﻟﺬﻭﻕ. (2) Kashaf Ma’nawi → sampainya makna-makna dalam qalb → inspirasi (ilham), sir (rahasia).
INTUISI DALAM PSIKOLOGI • Sebelumnya, intuisi masuk dalam pembahasan “para psikologi” yang dikaitkan dengan pengalaman paranormal, telepati, six-sense, claivoyang dll. • Carl Gustav Jung (psikolog analitik) → intuisi → fungsi fundamental psikologis manusia (thingking, sensing, judging) → kepribadian intuitif (introverted & extroverted) • Awal studi ilmiah tentang intuisi bidang Neuroscience Roger W. Sperry, 1981 adanya dikotomi fungsi otak manusia yang terbagi antara sisi kiri (rasional, analitik) dan sisi kanan (intuitif, kreatif) • Berimplikasi pada maraknya penelitian (khususnya di bidang psikologi kognitif sosial) teori Dual-Thinking Process Model, yaitu berpikir sadar (terkontrol) vs. tak sadar (otomatis) • Intuisi experts (para professional) matching information process → merupakan pattern recognition.
Ø Teori eureka → integrative information process → pengalaman, keahlian dan paparan spintas masa lalu →membutuhkan masa inkubasi melahirkan ide solutif atau kreasi. Ø Psikologi Moral (Intuisi>Rasional) penilaian moral muncul secara intuitif (otomatis, effortless, dan afektif), sedangkan penalaran rasional muncul kemudian (post-hoc) berfungsi memberikan justifikasi atau/dan verifikasi. Ø Psikologi Transpersonal: intuisi bersumber dari level jiwa tak sadar tertinggi/terdalam, melampaui ego dan alam fisik bersama dengan inspirasi, cinta, energi spiritualitas, kesenian, dan keharmonisan. Ø Penelitian oleh Heart-Math Institute: kondisi psikofisiologis yang koheren menghasilkan ritme jantung yang stabil kemampuan persepsi informasi yang bersifat non-lokal mendahului sistem saraf otak.
KLASIFIKASI JENIS-JENIS INTUISI • Roberto Assogiali (1888 -1974)→ spiritual intuition (realitas spiritual) dan daily intuition (realitas fenomenal) • Nancy Rosanoff (1991) → Intuition is integral system which part association and memory, part experience and part unknown. • Julie Gore & Eugen Sadler-Smith (2011) → intuition is not unitary construct, it has multifaceted with different types and mechanism → moral, expertise, kreatif and sosial. • Penulis mengkostruksi jenis-jenis intuisi → spiritual, moral, sosial, expertise dan kreatif → bergantung pada kualitas individu & karakter situasi & permasalahan. • Penulis menguji penerapan intuisi, implikasi dan pengembangannya oleh para pemimpin dari organisasi formal (pemeritnah dan non pemerintah) di Indonesia.
DIMENSI KESADARAN MANUSIA HIGHER CONSCIOUSNESS LOWER CONSCIOUSNESS
HASIL PENELITIAN • Konsepsi mengenai intuisi bervariasi dari satu pemimpin ke pemimpin lain: 1) Bersifat spontan 2) Menginspirasio 3) Penilaian yang bersifat valensi 4) Membaca situasi di lingkungan sekitar 5) Dorongan moral 6) Terbentuk dari pengetahuan dan pengalaman masa lalu. • Terdapat 5 jenis intuisi yang dimanfaatkan oleh para pemimpin formal Indonesia → “Intuisi moral” terbanyak digunakan berdasarkan pembelajaran tentang values.
• POLA MEMVALIDASI INTUISI MELALUI: 1) Rasa yakin (feeling of certain) 2) Pembuktian analisis rasional 3) Perbandingan dengan data/aturan normatif 4) Melihat fakta yang terjadi di masa mendatang 5) Musyawarah • KAPABILITAS-KAPABILITAS KEPEMIMPINAN YANG LAIN: 1) pengambilan keputusan 2) Foresight 3) penyusunan strategi dan inovasi 4) bertindak bijaksana 5) memberikan motivasi dan inspirasi 6) menyelesaikan masalah secara bijaksana • STRATEGI PENGEMBANGAN KAPASITAS INTUISI: 1) Memperbanyak pengetahuan dan pengalaman 2) Berpikir kreatif 3) Melakukan ritual keagamaan 4) Melatih kesadaran 5) Memiliki nilai-nilai moral
TEMUAN BARU BAGI PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN : 1. Integrasi konsep intuisi dari 2 perspektif (psikologi Barat dan Islam/tasawuf) dengan menempatkan intuisi spiritual pada posisi yang tertinggi 2. Menguji teori integratif terhadap para pemimpin formal di Indonesia 3. Musyawarah salah satu cara yang dilakukan pemimpin untuk mengkonfirmasi keakuratan intuisi. Para pemimpin formal Indonesia menggunakan intuisi baik dalam situasi yang terdesak maupun tidak, isu yang fimiliar maupun, menunjukkan kapabilitas-kapabilitas tertentu yang memberikan hasil atau solusi secara akurat dan bernilai, baik pada level individual, organisasional maupun masyarakat luas.
SARAN: • ( ﺍﻟﺴﻠﻄﺎﻥ ﻇﻞ ﺍﻟﻠﻪ ﻓﻰ ﺍﺭﺿﻪ seorang pemimpin adalah bayangan Allah di muka bumi). • pemimpin yang ideal dalam pandangan tasawuf → pemimpin yang selalu terkoneksi dengan Allah swt, sehingga segala kebijakan yang dibuatnya bersesuaian dengan kehendak ilahi atau/dan prinsip kebenaran, dan kebenaran itu sendiri hanya dapat dicapai dengan Qalb (The higher self). • seyogyanya setiap pemimpin selalu mensucikan jiwanya, meluruskan niatnya, menjaga ketaqwaannya dan muraqabah (mengawasi diri), terutama zikir. Dengan harapan agar Allah swt berkenan untuk senantiasa bersamanya → memberikan rahmat-Nya berupa cahaya bimbingan dan petunjuk-petunjuk dari. Nya. ﻥ ﺍﺍﻱ ، ﺍﻱ ﻱ ﺍ ، ﺍﻱ ﺍ ، ﺍﻱ ، ﺍﻱ ﺍ ، ﺍﻟ ﺍ ﻯ ﻻﺍﻱ “Dan hamba-Ku selain senantiasa mendekat kepada-Ku dengan ibadah-ibadah yang Sunnah, sehingga aku mencintainya, dan jika telah mencintainya, maka Aku akan menjadi telinganya ketika ia mendengar, menjadi matanya ketika ia melihat, menjadi tanggannya ketika ia memukul, dan menjadi kakinya ketika ia berjalan. Ia meminta-Ku maka Aku memberinya. Dan jika ia meminta perlindungan maka Aku melindunginya”.
- Slides: 25