MORFOLOGI TUMBUHAN Amelia Husna A 1 C 212056

MORFOLOGI TUMBUHAN Amelia Husna (A 1 C 212056) amaliahusna. blogspot. com Ana Susmida (A 1 C 212082) anasusmida. blogspot. com Cantika Debiana (A 1 C 212223) cantikadebia. blogspot. com Glori Merkristivita (A 1 C 212101) glorimerkristivita. blogspot. com Herlindatul Khatimah (A 1 C 212006) herlindatukhatimah. blogspot. com Muhammad Faishal Sukma (A 1 C 212206) kadatahu. blogspot. com

BUAH (FRUKTUS)

Jika penyerbukan pada bunga telah terjadi dan kemudian di ikuti pula oleh pembuahan, maka bakal buah akan tumbuh menjadi buah, dan bakal biji yang terdapat di dalam bakal buah akan tumbuh menjadi biji.

Bagian-bagian bunga yang kadang-kadang tidak gugur, melainkan ikut tumbuh dan tinggal pada buah, biasanya tidak mengubah bentuk dan sifat buah itu sendiri, jika tidak merupakan suatu bagian buah yang penting, misalnya: 1) Daun-daun pelindung: jagung 2) Daun-daun kelopak: terong dan jambu 3) Tangkai kepala putik: jambu dan jagung 4) Kepala putik: manggis

Adapun bagian-bagian bunga yang sering kali ikut tumbuh dan menyebabkan terjadinya buah semu, misalnya: 1) Tangkai bunga: jambu monyet 2) Dasar bunga bersama: bunga lo 3) Dasar bunga: arbe 4) Kelopak bunga: ciplukan 5) Tenda bunga dan Ibu tangkai: nangka

IKHTISAR TENTANG BUAH 1. 2. Buah semu atau buah tertutup: jika buah itu terbentuk dari bakal buah beserta bagian-bagian lain pada bunga itu, yang malahan menjadi bagian utama buah ini (lebih besar, lebih menarik perhatian, dan sring kali merupakan bagian buah yang bermanfaat, dapat dimakan), sedang buah sesungguhnya kadang-kadang tersembunyi. Buah sungguh atau buah telanjang: buah yang melulu terjadi dari bakal buah, dan jika ada bagian bunga lainnya yang masih tinggal bagian ini tidak merupakan bagian buah yang berarti

PENGGOLONGAN BUAH SEMU 1. Buah semu tunggal: buah semu yang terjadi dari satu bunga dengan satu bakal buah. 2. Buah semu ganda: jika pada satu bunga terdapat lebuh daripada satu bakal buah yang bebas satu sama lain dan kemudian masing-masing dapat tumbuh menjadi buah, tetapi disamping itu ada bagian lain pada bunga tadi yang ikut tumbuh dan merupakan bagian buah yang menyolok. Buah semu majemuk: buah semu yang terjadi dari bunga majemuk, tetapi seluruhnya dari luar tampak seperti satu buah saja. 3.

PENGGOLONGAN BUAH SUNGGUH Buah sejati tunggal: buah sejati yang terjadi dari satu bunga dengan satu bakal buah saja. Contoh: mangga, papaya, durian 2. Buah sejati ganda: buah yang terjadi dari satu bunga dengan beberapa bakal buah yang bebas satu sama lain, dan masing-masing bakal buah menjadi satu buah. Contoh: cempaka 3. Buah sejati majemuk: buah yang berasal dari suatu bunga majemuk, yang masing-masing bunganya mendukung satu bakal buah, tetapi setelah menjadi buah tetap berkumpul, sehingga seluruhnya tampak seperti satu buah saja. Contoh: pandan 1.

BUAH SEJATI TUNGGAL 1. 2. Buah sejati tunggal yang kering: kacang tanah, padi Buah sejati tunggal yang berdaging, di bedakan menjadi 3 lapisan: eksokarp, mesokarp, dan endokarp.

BUAH SEJATI TUNGGAL KERING Hanya mengandung satu biji, biasanya kalau masak tidak pecah: a) Buah padi b) Buah kurung c) Buah keras d) Buah keras bersayap

Mengandung banyak biji dan jika masak dapat pecah a) Buah berbelah: berbelah dua, berbelah tiga, berbelah empat, berbelah banyak b) Buah kendaga: berkendaga dua, berkendaga tiga, berkendaga lima, berkendaga banyak c) Buah kotak: buah bumbung, buah polong, buah lobak, buah kotak sejati

BUAH SEJATI TUNGGAL BERDAGING 1. 2. 3. 4. 5. 6. Buah buni Buah mentimun Buah jeruk Buah batu Buah delima Buah apel

BUAH SEJATI GANDA Buah sejati ganda adalah buah yang terjadi dari satu bunga dengan banyak bakal buah yang masing-masing bebas, dan kemudian tumbuh menjadi buah sejati, tetapi kesemuanya tetap berkumpul pada satu tangkai 1. Buah kurung ganda 2. Buah batu ganda 3. Buah bumbung ganda 4. Buah buni ganda

BUAH SEJATI MAJEMUK Buah sejati majemuk berasal dari suatu bunga majemuk, jadi merupakan kumpulan banyak buah, yang masing berasal dari satu bunga. 1. Buah buni majemuk 2. Buah batu majemuk 3. Buah kurung majemuk