IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL INDONESIA SNI PADA KUKM Oleh

  • Slides: 52
Download presentation
“IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL INDONESIA (SNI) PADA KUKM “ Oleh: Dra. Sofie Kusminarsih, MM. ,

“IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL INDONESIA (SNI) PADA KUKM “ Oleh: Dra. Sofie Kusminarsih, MM. , CPHR Disampaikan dalam forum: Workshop Standardisasi KUKM 18 -19 November 2019 Hotel Horison Yusro – Jombang 081 357953929

APA KRITERIA USAHA ANDA ? MIKRO ? KECIL ? MENENGAH? q Kekayaan < 50

APA KRITERIA USAHA ANDA ? MIKRO ? KECIL ? MENENGAH? q Kekayaan < 50 jt q Kekayaan > 50 jt q Kekayaan 500 jt s/d 10 M q Penjualan < 300 jt q Penjualan > 300 jt q Penjualan 2. 5 M s/d 50 M SIAP BERSAING? BAGAIMANA MEMULAI ?

BAGAIMANA KITA SAAT INI? 1. Mind set, Itikad & Moral : bersifat kekeluargaan, strategi

BAGAIMANA KITA SAAT INI? 1. Mind set, Itikad & Moral : bersifat kekeluargaan, strategi bertahan hidup, takut hutang? , usaha coba 2 saja? Sekedar membantu keluarga ? 2. Akses & orientasi Pasar: satu desa, satu kecamatan, satu kabupaten dan satu propinsi ? pengecer atau multi konsumen? Ada keterampilan menjual? Attitude dalam melayani? 3. Mengandalkan modal sendiri atau modal keluarga dalam mengawali, Hutang? 4. Bahan baku: Kebutuhan dan sumber bahan baku, berbasis sumber daya lokal? Impor? keberlanjutan suplai bahan? 5. Produk: 1 jenis saja? diversifikasi produk dan tambah varian/ jenis? 6. Kultur : beranian jadi besar? Risk taker? 7. Pembukuan & Manajemen? : Ada sistem manajemen? Konsisten? pencatatan manual, pakai aplikasi ? Melibatkan pekerja dari luar? Punya struktur & Pembagian tugas? Metode dalam produksi?

CHINA: 1. 322 juta JEPANG: 127 juta INDIA: 1. 130 juta BELAHAN DUNIA LAINNYA:

CHINA: 1. 322 juta JEPANG: 127 juta INDIA: 1. 130 juta BELAHAN DUNIA LAINNYA: 3. 429 JUTA ASEAN: 573 Juta 50% POPULASI DUNIA Terdapat di AREA INI K 0 NSENTRASI PASAR GLOBAL AUSTRALIA: 20 juta

PERAN & KONTRIBUSI KUKM DI NEGARA MAJU & BERKEMBANG • GLOBAL: UKM/IKM Dtercatat mendominasi

PERAN & KONTRIBUSI KUKM DI NEGARA MAJU & BERKEMBANG • GLOBAL: UKM/IKM Dtercatat mendominasi perekonomian. 95% entitas usaha di seluruh dunia adalah UKM yang menyerap 60% angkatan kerja total di sektor swasta • Uni Eropa: di 27 negara Uni Eropa jumlah UKM mencapai 99. 8% dari total entitas usaha dengan 67% total angkatan kerja, dan memberi kontribusi 58% total produksi barang dan jasa • USA: Populasi UKM mencapai 98. 9% dari total entitas usaha dengan 57. 9% total angkatan kerja, dan memberi kontribusi 50% total GDP • AUSTRALIA: Kontribusi dalam nilai tambah industri mencapai 60% • JEPANG: Populasi UKM mencapai 99. 7% dari total entitas usaha dengan 69% total angkatan kerja, dan memberi kontribusi dalam nilaintambah industri mencapai 53% • KOREA SELATAN: Populasi mencapai 98. 8 % dari total entitas usaha, dengan menyediakan lapangan kerja 71%, serta mencatat kontribusi dalam nilai tambah industri mencapai 45. 5% • INDIA: Populasi UKM tercatat mencapai 13 juta atau setara dengan 80% dari total entitas usaha di India.

BAGAIMANA DENGAN KUKM INDONESIA? SUDAHKAH KUKM INDONESIA BERDAYA SAING ? Penyedia lapangan kerja Sumber

BAGAIMANA DENGAN KUKM INDONESIA? SUDAHKAH KUKM INDONESIA BERDAYA SAING ? Penyedia lapangan kerja Sumber Produksi Domestik Bruto (PDB) Penghasil Devisa melalui EKSPOR Penggerak perekonomian Daerah, dan pendorong Inovasi teknologi sederhana § Pemanfaatan sumber daya lokal § Pemerataan Pembangunan, serta Pengentasan Kemiskinan § Pemasok bahan baku yang dibutuhkan Industri Besar § §

POINT PENTING DALAM PERSAINGAN 1. PRODUK UNIK ? KUAT ? BERBASIS KELIMPAHAN SUMBERDAYA LOKAL

POINT PENTING DALAM PERSAINGAN 1. PRODUK UNIK ? KUAT ? BERBASIS KELIMPAHAN SUMBERDAYA LOKAL ? 2. PEDULI TUNTUTAN ASSURANCE DARI PELANGGAN? A. SISTEM B. MANAJEMEN C. MUTU (Perspektif Produsen & Perspektif Pelanggan) 3. PENGAKUAN

MEMAHAMI STANDAR, STANDARDISASI & PENILAIAN KESESUAIAN SERTA PERAN NYA DALAM PENINGKATAN DAYA SAING PRODUK

MEMAHAMI STANDAR, STANDARDISASI & PENILAIAN KESESUAIAN SERTA PERAN NYA DALAM PENINGKATAN DAYA SAING PRODUK

ASAS PELAKSANAAN STANDANDARDISASI & PENILAIAN KESESUAIAN : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

ASAS PELAKSANAAN STANDANDARDISASI & PENILAIAN KESESUAIAN : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. manfaat; konsensus dan tidak memihak; transparansi dan keterbukaan; efektif dan relevan; koheren; dimensi pembangunan nasional; kompeten dan tertelusur.

 • ASA MANFAAT “asas manfaat” adalah pelaksanaan kegiatan Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian memberikan

• ASA MANFAAT “asas manfaat” adalah pelaksanaan kegiatan Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian memberikan manfaat sebesarnya untuk kepentingan masyarakat • ASA KONSENSUS & TIDAK MEMIHAK “asas konsensus dan tidak memihak” adalah pelaksanaan kegiatan Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian memberikan kesempatan bagi pihak yang memiliki kepentingan berbeda untuk menyampaikan pandangannya serta mengakomodasikan pencapaian kesepakatan oleh pihak tersebut secara konsensus (mufakat atau suara mayoritas) dan tidak memihak kepada pihak tertentu.

 • ASAS TRANSPARANSI & KETERBUKAAN “asas transparansi dan keterbukaan” adalah pelaksanaan kegiatan Standardisasi

• ASAS TRANSPARANSI & KETERBUKAAN “asas transparansi dan keterbukaan” adalah pelaksanaan kegiatan Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian terbuka dan memberikan kesempatan yang sama bagi semua pihak yang berkepentingan untuk berpartisipasi. • ASAS EFEKTIF & RELEVAN “asas efektif dan relevan” adalah pelaksanaan kegiatan Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian memperhatikan kebutuhan pasar, tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan, dan mempertimbangkan waktu penyelesaiannya.

 • ASAS KOHEREN “asas koheren” adalah pelaksanaan kegiatan Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian mengikuti

• ASAS KOHEREN “asas koheren” adalah pelaksanaan kegiatan Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian mengikuti perkembangan internasional agar hasilnya harmonis. • ASAS DIMENSI PEMBANGUNAN NASIONAL “asas dimensi pembangunan nasional" adalah pelaksanaan kegiatan Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian mengutamakan kepentingan nasional dalam mencapai tujuan pembangunan nasional.

 • ASAS KOMPETEN DAN TERTELUSUR “asas kompeten dan tertelusur” adalah pelaksanaan kegiatan Standardisasi

• ASAS KOMPETEN DAN TERTELUSUR “asas kompeten dan tertelusur” adalah pelaksanaan kegiatan Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian memperhatikan kompetensi sumber daya yang dimiliki Pemangku Kepentingan dan menjamin ketertelusuran standar nasional satuan ukuran dalam Standar dan Penilaian Kesesuaian ke sistem satuan internasional

MEMAHAMI STANDARDISASI & PENILAIAN KESESUAIAN 1. Standardisasi Proses merencanakan, merumuskan, menetapkan, menerapkan, memberlakukan, memelihara,

MEMAHAMI STANDARDISASI & PENILAIAN KESESUAIAN 1. Standardisasi Proses merencanakan, merumuskan, menetapkan, menerapkan, memberlakukan, memelihara, dan mengawasi Standar yang dilaksanakan secara tertib dan bekerja sama dengan semua Pemangku Kepentingan.

MEMAHAMI STANDARDISASI & PENILAIAN KESESUAIAN 2. Penilaian Kesesuaian adalah kegiatan untuk menilai bahwa Barang,

MEMAHAMI STANDARDISASI & PENILAIAN KESESUAIAN 2. Penilaian Kesesuaian adalah kegiatan untuk menilai bahwa Barang, Jasa, Sistem, Proses, atau Personal telah memenuhi persyaratan acuan.

MEMAHAMI STANDARDISASI & PENILAIAN KESESUAIAN Kalibrasi adalah kegiatan yang dilakukan dalam kondisi tertentu untuk

MEMAHAMI STANDARDISASI & PENILAIAN KESESUAIAN Kalibrasi adalah kegiatan yang dilakukan dalam kondisi tertentu untuk menentukan perbedaan antara nilai yang ditunjukkan pada alat ukur atau nilai standar ukuran dan Nilai standar ukuran yang memiliki ketelitian lebih tinggi

MEMAHAMI STANDARDISASI & PENILAIAN KESESUAIAN 3. Standar adalah suatu dokumen, spesifikasi teknik atau sesuatu

MEMAHAMI STANDARDISASI & PENILAIAN KESESUAIAN 3. Standar adalah suatu dokumen, spesifikasi teknik atau sesuatu yang dibaku-kan, disusun berdasarkan konsensus semua pihak terkait dengan mem-perhatikan syarat-syarat kesehatan, keamanan, keselamatan, lingkungan, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta berdasarkan pengalaman, perkembangan masa kini dan masa mendatang untuk memperoleh manfaat sebesar-besarnya (menurut ISO/IEC Guide 2: 2004). Ø Standar adalah persyaratan teknis atau sesuatu yang dibakukan, termasuk tata cara dan metode yang disusun berdasarkan konsensus semua pihak/Pemerintah/ keputusan internasional yang terkait dengan memperhatikan syarat keselamatan, keamanan, kesehatan, lingkungan hidup, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, pengalaman, serta perkembangan masa kini dan masa depan untuk memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya (U. U. No. 20 Tahun 2014

4. Akreditasi adalah rangkaian kegiatan pengakuan formal oleh KAN, yang menyatakan bahwa suatu lembaga,

4. Akreditasi adalah rangkaian kegiatan pengakuan formal oleh KAN, yang menyatakan bahwa suatu lembaga, institusi, atau laboratorium memiliki kompetensi serta berhak melaksanakan Penilaian Kesesuaian. 5. Komite Akreditasi Nasional yang selanjutnya disingkat KAN adalah lembaga nonstruktural yang bertugas dan bertanggung jawab di bidang Akreditasi Lembaga Penilaian Kesesuaian.

MEMAHAMI STANDARDISASI & PENILAIAN KESESUAIAN 6. PENILAIAN KESESUAIAN (PP. NO. 34 Th, 2018), Kegiatan

MEMAHAMI STANDARDISASI & PENILAIAN KESESUAIAN 6. PENILAIAN KESESUAIAN (PP. NO. 34 Th, 2018), Kegiatan untuk menilai bahwa Barang, Jasa, Sistem, Proses, atau Personal telah memenuhi Persyaratan /acuan 7. LEMBAGA PENILAIAN KESESUAIAN (PP. NO. 34 Th, 2018), Lembaga yang melakukan penilaian kesuaian Barang, Jasa, Sistem, Proses, atau Personal 8. Sertifikasi adalah rangkaian kegiatan Penilaian Kesesuaian yang berkaitan dengan pemberian jaminan tertulis bahwa Barang, Jasa, Sistem, Proses, atau Personal telah memenuhi Standar dan/atau regulasi.

MEMAHAMI STANDARDISASI & PENILAIAN KESESUAIAN 9. Standar Nasional Indonesia (SNI) yang selanjutnya disingkat SNI

MEMAHAMI STANDARDISASI & PENILAIAN KESESUAIAN 9. Standar Nasional Indonesia (SNI) yang selanjutnya disingkat SNI adalah Standar yang ditetapkan oleh BSN dan berlaku di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. 10. Tanda SNI adalah tanda sertifikasi yang ditetapkan oleh BSN untuk menyatakan telah terpenuhinya persyaratan SNI 11. Tanda Kesesuaian adalah tanda sertifikasi selain Tanda SNI yang ditetapkan kementerian dan/atau lembaga pemerintah nonkementerian atau ditetapkan berdasarkan perjanjian saling pengakuan antar subjek hukum internasional.

MEMAHAMI STANDARDISASI & PENILAIAN KESESUAIAN STANDARDISASI DI SETIAP NEGARA: LSSM (Lembaga Sistem Mutu) §

MEMAHAMI STANDARDISASI & PENILAIAN KESESUAIAN STANDARDISASI DI SETIAP NEGARA: LSSM (Lembaga Sistem Mutu) § MS (Malaysian Standard) § SS (Singapore Standard) § TIS (Thai Industrial Standard) § BS (British Standard) § JIS (Japan Industrial Standard) § DIN (Deutsches Industrie Norm) • Menerapkan Sistem Mutu secara konsisten dg dibuktikan Sertifikat Sistem Mutu (Bila Perlu) Indonesia LAB PENGUJI § ANSI (American National Standard Institute) LSPRO • Produk memenuhi Persyaratan SNI yang ditetapkan • Mengeluarkan SPPT SNI setelah dilakukan evaluasi terhadap produk yg memenuhi persyaratan yg telah ditetapkan 21

MEMAHAMI STANDARDISASI & PENILAIAN KESESUAIAN 12. Barang adalah setiap benda, baik berwujud maupun tidak

MEMAHAMI STANDARDISASI & PENILAIAN KESESUAIAN 12. Barang adalah setiap benda, baik berwujud maupun tidak berwujud, baik bergerak maupun tidak bergerak, baik dapat dihabiskan maupun tidak dapat dihabiskan, dan dapat diperdagangkan, dipakai, digunakan, atau dimanfaatkan oleh konsumen atau Pelaku Usaha.

MEMAHAMI STANDARDISASI & PENILAIAN KESESUAIAN 13. Jasa adalah setiap layanan dan unjuk kerja berbentuk

MEMAHAMI STANDARDISASI & PENILAIAN KESESUAIAN 13. Jasa adalah setiap layanan dan unjuk kerja berbentuk pekerjaan atau hasil kerja yang dicapai, yang disediakan oleh satu pihak ke pihak lain dalam masyarakat untuk dimanfaatkan oleh konsumen atau Pelaku Usaha.

MEMAHAMI STANDARDISASI & PENILAIAN KESESUAIAN 14. Sistem adalah perangkat unsur yang secara teratur saling

MEMAHAMI STANDARDISASI & PENILAIAN KESESUAIAN 14. Sistem adalah perangkat unsur yang secara teratur saling berkaitan untuk menjalankan suatu kegiatan

MEMAHAMI STANDARDISASI & PENILAIAN KESESUAIAN 15. Proses adalah rangkaian tindakan, perbuatan, atau pengolahan yang

MEMAHAMI STANDARDISASI & PENILAIAN KESESUAIAN 15. Proses adalah rangkaian tindakan, perbuatan, atau pengolahan yang mengubah masukan menjadi keluaran.

MEMAHAMI STANDARDISASI & PENILAIAN KESESUAIAN 16. Pelaku Usaha adalah setiap orang perseorangan atau badan

MEMAHAMI STANDARDISASI & PENILAIAN KESESUAIAN 16. Pelaku Usaha adalah setiap orang perseorangan atau badan usaha, baik yang berbentuk badan hukum maupun bukan badan hukum yang didirikan dan berkedudukan atau melakukan kegiatan dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, baik sendiri maupun bersama-sama melalui perjanjian, menyelenggarakan kegiatan usaha dalam berbagai bidang ekonomi.

MEMAHAMI STANDARDISASI & PENILAIAN KESESUAIAN 17. Pemangku Kepentingan adalah pihak yang mempunyai kepentingan terhadap

MEMAHAMI STANDARDISASI & PENILAIAN KESESUAIAN 17. Pemangku Kepentingan adalah pihak yang mempunyai kepentingan terhadap kegiatan Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian, yang terdiri atas unsur konsumen, Pelaku Usaha, asosiasi, pakar, cendekiawan, kementerian, lembaga pemerintah nonkementerian, dan/atau Pemerintah Daerah.

MEMAHAMI STANDARDISASI & PENILAIAN KESESUAIAN 18. Pemerintah Pusat yang selanjutnya disebut Pemerintah adalah Presiden

MEMAHAMI STANDARDISASI & PENILAIAN KESESUAIAN 18. Pemerintah Pusat yang selanjutnya disebut Pemerintah adalah Presiden Republik Indonesia yang memegang kekuasaan pemerintahan negara Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. 19. Pemerintah Daerah adalah gubernur, bupati atau walikota, dan perangkat daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah.

MEMAHAMI STANDARDISASI & PENILAIAN KESESUAIAN 20. Standar Internasional merupakan standar hasil kesepakatan pada level

MEMAHAMI STANDARDISASI & PENILAIAN KESESUAIAN 20. Standar Internasional merupakan standar hasil kesepakatan pada level internasional antara berbagai negara yang diwakili oleh organisasi standar nasional masing-masing negara. Penerapan standar internasional terutama ditujukan untuk meningkatkan perdagangan global, memperlancar pertukaran produk dan jasa serta untuk mengembangkan kerjasama di bidang pengetahuan dan teknologi 21. Sertifikasi, adalah rangkaian kegiatan penilaian kesesuaian yang berkaitan dengan pemberian jaminan tertulis bahwa Barang, Jasa, Sistem dan Proses atau Personal telah memenuhi Standar dan /regulasi

TANTANGAN DAYA SAING BAGI PELAKU UKM/IKM PASAR GLOBAL DAYA SAING PRODUK/JASA/SDM DAYA SAING ORGANISASI/PERUSAHAAN

TANTANGAN DAYA SAING BAGI PELAKU UKM/IKM PASAR GLOBAL DAYA SAING PRODUK/JASA/SDM DAYA SAING ORGANISASI/PERUSAHAAN FAKTOR 2 PENENTU DAYA SAING SKILL SDM KEAHLIAN TOP MANAGEMENT/PENGELOLA KETERSEDIAAN ANGGARAN /MODAL ORGANISASI DAN MANAJEMEN YG BAIK KETERSEDIAAN INFORMASI KETERSEDIAAN TEKNOLOGI KETERSEDIAAN INPUT LAINNYA

BAGAIMANA MEMAHAMI STANDAR ? PAHAMI PRINSIP-PRINSIP MANAJEMEN ! 1. Customer Focus 3. Engagement Of

BAGAIMANA MEMAHAMI STANDAR ? PAHAMI PRINSIP-PRINSIP MANAJEMEN ! 1. Customer Focus 3. Engagement Of People 2. Leadership 4. Process Approach 6. Evidenced. Based decision making 5. Improvement 7. Relationship Management

I. ustomer C Supplier C S CUSTOMER FOCUS

I. ustomer C Supplier C S CUSTOMER FOCUS

Memenuhi persyaratan (keinginan pelanggan) Persyaratan dapat terdiri dari : • ketersedian (availability) , •

Memenuhi persyaratan (keinginan pelanggan) Persyaratan dapat terdiri dari : • ketersedian (availability) , • penyerahan, • kehandalannya(reliability), • perawatannya(maintainability) • dan effektifitas harga dsb.

Memenuhi persyaratan (keinginan pelanggan) Setiap orang dalam mata rantai quality harus meninjau hal-hal sbb:

Memenuhi persyaratan (keinginan pelanggan) Setiap orang dalam mata rantai quality harus meninjau hal-hal sbb: Supplier (pemasok): q Siapakah pemasok langsung saya? q Apakah yang sesungguhnya keinginkan saya ? . q Bagaimana saya dapat mengkomunikasikan keinginannya? . q Dapatkah pemasok saya mampu mengukur keinginan saya dan memenuhi keinginannya ? q Bagaimana saya mengkomunikasikan perubahan keinginan saya ?

Untuk meningkatkan kepercayaan q Mengenal Pelanggan Langsung atau Tidak langsung q Memahami kebutuhan Pelanggan

Untuk meningkatkan kepercayaan q Mengenal Pelanggan Langsung atau Tidak langsung q Memahami kebutuhan Pelanggan q Menghubungkan kebutuhanpelanggan dengan SASARAN Organisasi q Mengkomunikasikan kebutuhan pelanggan kepada organisasi q Merencanakan, mendesain, mengembangkan, menghasilkan, menyampaikan, mendukung produkdan jasa untuk memenuhi kebutuhan prlanggan q Menentukan dan mengambil tindakan terhadap kebutuhan dan harapan yang sesuai pihak yang mempengaruhi kepuasan pelanggan q Memelihara aktif HUBUNGAN dengan pelanggan untuk suskse berkelanjutan

II. LEADERSHIP § Mengkomunikasikan TUJUAN Strategi, Kebijakan dan proses organisasi ke seluruh elemen organisasi

II. LEADERSHIP § Mengkomunikasikan TUJUAN Strategi, Kebijakan dan proses organisasi ke seluruh elemen organisasi § Menciptakan dan mendukung NILAI KEADILAN dan ETIKA sebagai Dasar Perilaku pekerja dalam organisasi

§ Membangun Budaya Saling Percaya dan Integritas § Menggalakkan komitmen mutu di lingkungan organisasi

§ Membangun Budaya Saling Percaya dan Integritas § Menggalakkan komitmen mutu di lingkungan organisasi § Memastikan Pimpinan di seluruh tingkatan memberi contoh positif di lingkungan kerja masing-masing § Melengkapi pekerja dengan sumber daya, pe; atihan dan kewenangan yang sesuai dengan tanggung jawabnya § Meng inspirasi, menggalakkan dan mengenali kontribusi dari pegawai

Engagement of People HOW ? § Menghargai dan melibatkan pegawai di semua tingkatan sangatlah

Engagement of People HOW ? § Menghargai dan melibatkan pegawai di semua tingkatan sangatlah penting § Pemberdayaan dan peningkatan kompetensi =karyawan sangat membantu organisasi untuk mencapai SASARAN.

III. PROCESS APPROACH § SMM terdiri Proses yang saling terkait. § Untuk hasil OUTPUT

III. PROCESS APPROACH § SMM terdiri Proses yang saling terkait. § Untuk hasil OUTPUT konsisten secara efektif dan efisien, Proses harus dipahami dan dikelola secara saling terkait sebagai SISTEM yang saling berhubungan.

HOW ? § Menetapkan Kewewenangan, Tanggung Jawab, dan Akuntabilitas untuk mengelola Proses § Memahami

HOW ? § Menetapkan Kewewenangan, Tanggung Jawab, dan Akuntabilitas untuk mengelola Proses § Memahami kemampuan organisasi dan menentukan Hambatan Sumberdaya sebelum melakukan proses kerja § Mengelola berbagai Proses dab keterkaitannya sebagai SISTEM untuk mencapai Sasaran secara efektif dan efisien § Memastikan ketersediaan informasi yang perlu untuk mengoperasikan dan memperbaiki proses, serta memantau, menganalisa dan mengevaluasi keseluruhan sistem § Mengelola Risiko yang dapat mempengaruhi Output Proses dan Hasil Keseluruhan.

V. IMPROVEMENT § Organisasi perlu memelihara Kinerjanya, dan untuk bereaksi terhadap perubahan kondisi internal

V. IMPROVEMENT § Organisasi perlu memelihara Kinerjanya, dan untuk bereaksi terhadap perubahan kondisi internal dan eksternal serta menciptakan Peluang baru. T N E R P IM M E OV

VI. EVIDENCE-BASED DECISION MAKING § Keputusan berdasarkan Analisa dan Evaluasi data serta informasi lebih

VI. EVIDENCE-BASED DECISION MAKING § Keputusan berdasarkan Analisa dan Evaluasi data serta informasi lebih memungkinkan untuk menghasilkan Hasil yang diharapkan § PENTING ! Untuk memahami HUBUNGAN SEBAB AKIBAT serta POTENSI yang tidak diinginkan § Fakta, Bukti dan Analisa Data yang objektif akan berdampak pada keyakinan yang lebih besar dalam mengambil keputusan

VII. MANAJEMEN RELASI § Hubungan dengan Pihak berkepentingan sangat mempengaruhi Kinerja organisasi § Suksesnya

VII. MANAJEMEN RELASI § Hubungan dengan Pihak berkepentingan sangat mempengaruhi Kinerja organisasi § Suksesnya organisasi lebih mungkin tercapai ketika suatu organisasi mengelola hubungan baik dengan semua pihak

HOW ? § Mengelola dengan baik pihak berkepentingan (Sduplier, Pelanggan, Investor, Karyawan, astau keseluruhan

HOW ? § Mengelola dengan baik pihak berkepentingan (Sduplier, Pelanggan, Investor, Karyawan, astau keseluruhan Masyarakat) dan hubungan mereka dengan organisasi § Menentukan dan membuat Prioritas relasi dengan pihak berkepentingan yang perlu untuk dikelola § Membangun Relasi yang dapat menyeimbangkan perolehan/pencapaian hasil jangka pendek dengan mempertimbangkan jangka panjang

SIAPA SAJA “QUALITY GURUES’ DUNIA ? 1. Kontribusi JURAN: a. Defined Quality as ‘FITNESS

SIAPA SAJA “QUALITY GURUES’ DUNIA ? 1. Kontribusi JURAN: a. Defined Quality as ‘FITNESS FOR USE’ b. Konsep ‘Cost of Quality’ (Biaya Mutu) Joeph M. Juran 2. Biaya Kualitas (Quality Cost) dalam Produksi: adalah Biayabiaya yang timbul dalam penanganan masalah Kualitas (Mutu), baik dalam rangka meningkatkan Kualitas maupun biaya yang timbul akibat Kualitas yang buruk Kapan Biaya Kualitas meningkat ? 3. Trilogi Juran a. Rencan Mutu (Quality Plan) b. Pengendalian Mutu (Quality Control) c. Peningkatan Mutu (Quality Impriovement)

PERTIMBANGAN INDUSTRI MENERAPKAN STANDAR 1. Pertimbangan diluar produksi 2. Pertimbangan kedalam produksi

PERTIMBANGAN INDUSTRI MENERAPKAN STANDAR 1. Pertimbangan diluar produksi 2. Pertimbangan kedalam produksi

I. MANFAAT BAGI PRODUSEN/PELAKU USAHA 1. Landasan pertumbuhan 2. Akses ke pasar yang lebih

I. MANFAAT BAGI PRODUSEN/PELAKU USAHA 1. Landasan pertumbuhan 2. Akses ke pasar yang lebih baik & memfasilitasi perdagangan 3. Memperlancar transaksi arus barang dan jasa dalam perdagangan domestik maupun internasional; Menghilangkan hambatan teknis dalam perdagangan melalui harmonisasi standar; Produk-produk yang berstandarkan akan memfasilitasi perdagangan, karena adanya jaminan bahwa produk tersebut telah memenuhi persyaratan standar tertentu 4. Mencegah kegagalan proses Produksi/Pelayanan, akibat tidak dipenuhinya persyaratan mutu proses, produk atau jasa 5. Meningkatkan mutu, melalui pengendalian keamanan, kehandalan produk 6. Meningkatkan daya saing, membantu industri menguasai pengetahuan, teknologi, pengertian bersama dan mengurangi risiko 7. Memicu inovasi dan merupakan pendukung mulai dari konsep perencanaan hingga pasar

8. Bisa melakukan penghematan/efisiensi pada sejumlah item dari suatu proses produksi 9. Pembuktian kesesuaian

8. Bisa melakukan penghematan/efisiensi pada sejumlah item dari suatu proses produksi 9. Pembuktian kesesuaian terhadap persyaratan mutu proses dan produk II. MANFAAT BAGI KONSUMEN 1. 2. 3. 4. Jaminan atas kualitas minimum produk yang dikonsumsi atau dipergunakan Perlidungan keamanan dan keselamatan atas produk Pembelajaran bagi Konsumen untuk lebih cermat dan cerdas dalam memilih, mengkonsumsi atau mempergunakan produk Memberikan ruang untuk menuntut (claim) terkait dengan manfaat suatu produk sesuai janji produsen KONSUMEN Pelanggan yang loyal ASSET TERBESAR

TUJUAN AKHIR: Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian 1. meningkatkan jaminan mutu, efisiensi produksi, daya saing

TUJUAN AKHIR: Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian 1. meningkatkan jaminan mutu, efisiensi produksi, daya saing nasional, persaingan usaha yang sehat dan transparan dalam perdagangan, kepastian usaha, dan kemampuan Pelaku Usaha, serta kemampuan inovasi teknologi; 2. meningkatkan perlindungan kepada konsumen, Pelaku Usaha, tenaga kerja, dan masyarakat lainnya, serta negara, baik dari aspek keselamatan, keamanan, kesehatan, maupun pelestarian fungsi lingkungan hidup; 3. meningkatkan kepastian, kelancaran, dan efisiensi transaksi perdagangan barang dan/atau Jasa di dalam negeri dan luar negeri.

PERILAKU KONSUMEN Ketidakpuasan Keluhan Tak ada Keluhan tdk selesai BELI KE Kontrak lagi Disebarluaskan

PERILAKU KONSUMEN Ketidakpuasan Keluhan Tak ada Keluhan tdk selesai BELI KE Kontrak lagi Disebarluaskan PRODUSEN LAINNYA

STANDARISASI ADALAH INVESTASI STANDAR ADALAH BAHASA KEDUA SETELAH UANG Are you ready for changes?

STANDARISASI ADALAH INVESTASI STANDAR ADALAH BAHASA KEDUA SETELAH UANG Are you ready for changes?