PERSYARATAN TEKNIS MINIMAL PTM PUPUK ORGANIK Badan Penelitian
PERSYARATAN TEKNIS MINIMAL (PTM) PUPUK ORGANIK Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Kementerian Pertanian 2020 Disampaikan dalam Sosialisasi Pedoman Teknis Produksi Pupuk Organik, Pupuk Hayati dan Pembenah Tanah serta Workshop Aplikasi Pendaftaran Pupuk Gen-2 Bogor, 27 Oktober 2020
PENDAHULUAN Ø Degradasi dan penurunan produktivitas lahan Ø Kesehatan tanah (fisik, kimia, biologi) menurun kadar bahan organik tanah rendah • Daya sangga tanah rendah • Efisiensi pupuk rendah • Aktivitas mikroba tanah rendah Ø Penurunan kadar C-organik praktek pemupukan tanpa penggunaan bahan organik selama 4 decade
PERUBAHAN KANDUNGAN C-ORGANIK TANAH SAWAH DI P JAWA Source: Sulaeman et al. 2010
PENGERTIAN PUPUK ORGANIK § Pupuk organik Pupuk yang berasal dari tumbuhan mati, kotoran hewan dan/atau bagian hewan dan/atau limbah organik lainnya yang telah melalui proses rekayasa berbentuk padat atau cair, dapat diperkaya bahan mineral dan/atau mikroba yang bermanfaat untuk meningkatkan kandungan hara dan bahan organik tanah serta memperbaiki sifat fisik, kimia, dan/atau biologi tanah (Permentan 01/2019). § Mengandung unsur hara lengkap (makro primer, makro sekunder, mikro), asam organik, ZPT, enzim, vitamin) Namun kadar haranya rendah. § Hara utama C-organik sebagai sumber energi bagi mikroba. § Kualitas pupuk organik bervariasi tergantung bahan baku yang digunakan. 4
PERAN PUPUK ORGANIK 1. Memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah 2. Menyediakan sebagian kecil hara makro dan mikro 3. Menstimulir pertumbuhan tanaman (mengandung zat pengatur tumbuh, asam organik, enzim) Meningkatkan efisiensi pemupukan dan produksi tanaman
BAHAN BAKU PUPUK ORGANIK § Limbah Pertanian: sisa tanaman/panen, pangkasan tanaman pagar, rumput, tanaman legum § Limbah Ternak: kotoran hewan, limbah dari rumah pemotongan hewan. § Limbah Industri: limbah berasal dari pabrik gula, pengolahan sawit, penggilingan padi, bumbu masak, industri makanan, jamur § Limbah Kota: sampah kota perlu pemisahan bahan-bahan yang tidak dapat dirombak, misalnya plastik, botol, kertas, sampah organik dari pasar.
Bahan Baku Pupuk Organik Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B 3) kategori 2 menurut PP RI No. 101/2014 dengan syarat lolos uji toxicity characteristics leaching procedure (TCLP) dan uji lethal dose 50 (LD 50), serta mendapat izin dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Contoh limbah B 3 kategori 2 yang bisa digunakan sebagai bahan baku adalah sludge minyak atau lemak (kode limbah B 342 -1), industri pengolahan minyak hewani atau nabati, sludge IPAL (kode limbah 343 -2), pengolahan industri minyak antara lain berupa pengolahan derivat minyak nabati atau hewani (oleo chemical).
Bahan Baku Pupuk Organik yang dilarang Bahan baku yang dilarang antara lain kotoran manusia, kotoran babi, bangkai (selain ikan), limbah B 3 kategori 1.
§ Kualitas pupuk organik perlu ditingkatkan melalui inovasi teknologi pengkayaan dengan bahan mineral alami dan mikroba, seleksi bahan baku. § Optimalisasi bahan baku pupuk organik dengan menggali potensi bahan baku baru dan tersedia (sampah kota organik, rumput laut, limbah perikanan, dll) § Quality control internal terhadap bahan baku dan produksi pupuk organik pabrikan: • Di Laboratorium uji • Dengan Perangkat Uji Pupuk Organik (PUPO)
§ Menjamin bahan baku pupuk organik secara berkelanjutan • Kerjasama dengan peternakan, pengelola limbah organik • Sistem integrasi ternak-tanaman
PERMASALAHAN UMUM PUPUK ORGANIK • Kadar hara bervariasi tergantung bahan baku dan adanya akumulasi unsur tertentu yang tidak bermanfaat, misal: logam berat. • Kompos belum matang (C/N rasio tinggi). • Pengaruh terhadap tanaman lambat dan jangka Panjang. • Pengawasan kualitas pupuk organik komersil belum optimal.
PENDAFTARAN PUPUK ORGANIK • Jika akan digunakan di kebun sendiri tidak perlu didaftarkan ke Kementan • Jika akan dijual secara komersial Mendapatkan nomor ijin edar dari Kementan -Lulus uji mutu sesuai SNI 7763: 2018 untuk pupuk organik padat dan Kementan 261/KPTS/SR. 310/M/4/2019 untuk pupuk organik padat yang diperkaya mikroba dan pupuk organik cair – Lulus uji efektivitas
SYARAT MUTU PUPUK ORGANIK 1. SNI 7763: 2018 2. KEPMENTAN 261/KPTS/SR. 310/M/4/2019
SNI PUPUK ORGANIK PADAT (SNI 7763: 2018)
PERSYARATAN TEKNIS MINIMAL PUPUK ORGANIK PADAT*) (1) No. PARAMETER SATUAN STANDAR MUTU MURNI DIPERKAYA MIKROBA 1. C-organik % minimum 15 2. C/N - ≤ 25 3. Kadar Air (atas dasar berat basah) % 8 -20 10 -25 4. Hara makro (N+P 2 O 5+K 2 O) 5. Hara mikro Fe total Fe tersedia Zn 6. p. H 7. E. Coli Salmonella sp 8. Mikroba fungsional**) % minimum 2 ppm ppm maksimum 15. 000 maksimum 500 maksimum 5. 000 - 4 -9 MPN/g < 1 x 102 cfu/g - ≥ 1 x 105
PERSYARATAN TEKNIS MINIMAL PUPUK ORGANIK PADAT*) (2) No. PARAMETER SATUAN STANDAR MUTU MURNI DIPERKAYA MIKROBA ppm ppm ppm maksimum 10 maksimum 1 maksimum 50 maksimum 2 maksimum 180 maksimum 50 9. Logam berat As Hg Pb Cd Cr Ni 10. Ukuran butir 2 -5 mm***) % minimum 75 11. Bahan ikutan % maksimum 2 12. Unsur/senyawa lain****) Na Cl ppm maksimum 2. 000 *) Pupuk organik padat yang tidak atau belum diatur dalam SNI dan Permentan, persyaratan teknisnya perlu rekomendasi dari Tim Teknis **) Mikroba fungsional harus teridentifikasi sampai genus dan jumlah genus masing-masing >1 x 105 cfg/g ***) Khusus untuk pupuk organik granul. ****) Khusus untuk pupuk organik hasil ekstraksi rumput laut. Semua persyaratan diatas kecuali kadar air, dihitung atas dasar berat kering (adbk)
Persyaratan Teknis Minimal Pupuk Organik Cair No. 1. 2. PARAMETER 3. 4. 5. 6. C-organik Hara makro: N+ P 2 O 5 + K 2 O N-organik Hara mikro** Fe total Mn total Cu total Zn total B total Mo total p. H E. coli SATUAN % (w/v) ppm ppm ppm cfu/ml atau MPN/ml STANDAR MUTU minimum 10 2 -6 minimum 0, 5 90 - 900 25 - 500 12 - 250 2 -10 4 -9 < 1 x 102 Salmonella sp cfu/ml atau MPN/ml < 1 x 107 7. 8. Logam berat As Hg Pb Cd Cr Ni Unsur/senyawa lain*** Na Cl ppm ppm ppm maksimum 5, 0 maksimum 0, 2 maksimum 5, 0 maksimum 1, 0 maksimum 40 maksimum 10 maksimum 2000 *) Dalam prosesnya tidak boleh menambahkan bahan kimia sintetis. **) Minimum 3 (tiga) unsur. ***) Khusus untuk pupuk organik hasil ekstraksi rumput laut dan produk laut lainnya.
BAGAIMANA MENGETAHUI KUALITAS MUTU PUPUK ORGANIK SECARA CEPAT? Perangkat Uji Pupuk Organik (PUPO)
Perangkat Uji Pupuk Organik (PUPO) • Perangkat Uji Pupuk Organik (PUPO) adalah alat penetapan kadar hara pupuk organik secara cepat di lapangan. • Parameter uji mutu untuk PUPO: p. H, Corganik, Nitrogen (N), Fosfor (P) dan Kalium (K), dan Fe total
KOMPONEN PUPO Bagan warna 1 Set pengesktrak pupuk organik Peralatan Pendukung Buku petunjuk penggunaan
PRINSIP KERJA PUPO • Prinsip kerja PUPO adalah mengukur kadar p. H, C-organik, N, P dan Fe total berdasarkan pewarnaan. • Kadar K berdasarkan pembentukan endapan.
Penutup § SNI 7763: 2018 syarat mutu Pupuk Organik Padat § Kepmentan 261/KPTS/SR. 310/M/4/2019 Persyaratan Teknis Minimal (PTM) Pupuk Organik Padat yang diperkaya mikroba dan pupuk organik cair. § PTM pupuk organik dapat dijadikan acuan dalam membuat formula pupuk organik yang berkualitas.
23
- Slides: 23