PENGELOLAAN SISTEM SIKLUS ORGANIK TERPADU DALAM PROGRAM TANGGUH

  • Slides: 34
Download presentation
PENGELOLAAN SISTEM SIKLUS ORGANIK TERPADU DALAM PROGRAM TANGGUH PANGAN NASIONAL SEMINAR NASIONAL UNIBA 2017

PENGELOLAAN SISTEM SIKLUS ORGANIK TERPADU DALAM PROGRAM TANGGUH PANGAN NASIONAL SEMINAR NASIONAL UNIBA 2017 PENGEMBANGAN POTENSI SUMBERDAYA PERTANIAN DAN PETERNAKAN UNTUK MEWUJUDKAN KEDAULATAN PANGAN Surakarta, 9 September 2017 Cahyono Agus

KEBUTUHAN MUTLAK MAKLUK HIDUP: MAKANAN: • bahan organik, “bekas” makluk hidup, ketersediaan terbatas, nilai

KEBUTUHAN MUTLAK MAKLUK HIDUP: MAKANAN: • bahan organik, “bekas” makluk hidup, ketersediaan terbatas, nilai ekonomi, mati dalam beberapa minggu AIR: • mulai tercemar, mulai terbatas, mulai bernilai ekonomi, mati bbrp hari OKSIGEN: • O 2, tersedia bebas, mati dalam beberapa menit Kebutuhan bersifat kontinyu, sedikit-sedikit dan tidak terputus serta jumlah sesuai kebutuhan serta melalui mekanisme proses fisiologi kehidupan yang baku. Tidak bisa di-jama’ qosor

7 REKOR PEMANASAN GLOBAL 1. Rekor suhu terpanas di seluruh dunia, 2. Peningkatan gas

7 REKOR PEMANASAN GLOBAL 1. Rekor suhu terpanas di seluruh dunia, 2. Peningkatan gas rumah kaca, 3. Peningkatan suhu permukaan laut global mencapai rekor tertinggi. 4. Peningkatan suhu lautan. 5. Peningkatan permukaan laut 6. Pulau Greenland lebih cepat mencair 7. Antartika di belahan bumi selatan juga mencapai rekor terluas.

REVOLUSI JAGAT BIRU RAHAYU Planet biru kita terdiri atas samudera biru seluas 72%, dan

REVOLUSI JAGAT BIRU RAHAYU Planet biru kita terdiri atas samudera biru seluas 72%, dan langit biru lebih dari 95%. Jagad biru rahayu merupakan satu-satunya planet kecil dalam sistem tata-surya kita Pembangunan modern, ekonomi merah, ekonomi hijau, ekonomi biru, Konsep ekonomi biru dikembangkan oleh Gunter Pauli dari ZERI Foundation (2009), Pemanfaatan sampah dan barang terbengkelai, menjadi makanan, energi dan pekerjaan, sehingga mengubah kemiskinan menjadi pembangunan berkelanjutan, dan kelangkaan menjadi ketersediaan. Ekonomi Biru telah memberikan kesempatan kreatif dan inovatif baru yang berkelanjutan, bersih dan bermartabat. Pendidikan (formal, nonformal dan informal) untuk Pembangunan Berkelanjutan yang menyisipkan wawasan dan konsep secara cerdas, luas, mendalam dan futuristik Mendidik manusia sadar tentang individual responsibility yang harus dikontribusikan, yang menghormati hak-hak orang lain, alam dan diversitas, nilai tambah EKONOMI, LINGKUNGAN, SOSIAL BUDAYA, dapat menentukan pilihan/ keputusan yang bertanggung-jawab, dan mampu mengartikulasikan semua itu dalam tindakan nyata. Revitalisasi JAGAT BIRU RAHAYU sebagai rujukan nasional dan dunia

KEDAULATAN PANGAN DALAM NAWACITA Penciptaan daya tarik pertanian bagi tenaga kerja muda, rehabilitasi 3

KEDAULATAN PANGAN DALAM NAWACITA Penciptaan daya tarik pertanian bagi tenaga kerja muda, rehabilitasi 3 juta ha jaringan irigasi rusak dan 25 bendungan, pengurangan laju konversi, pemanfaatan lahan ex pertambangan, distribusi 9 juta ha lahan ke petani, pemulihan kualitas kesuburan lahan yang airnya tercemar, perluasan sawah baru 1 juta ha & lahan kering 1 juta ha di luar Jawa-Bali. Pembentukan Badan Otorita Pangan, Technopark dan science park, Sistem Inovasi Nasional, 1. 000 desa berdaulat benih dan 1. 000 desa pertanian organik, bank khusus untuk pertanian-UKM-Koperasi.

PROGRAM KAWASAN TANGGUH PANGAN Kontribusi kepada pertumbuhan ekonomi, peningkatan daya saing, pemberdayaan otonomi daerah,

PROGRAM KAWASAN TANGGUH PANGAN Kontribusi kepada pertumbuhan ekonomi, peningkatan daya saing, pemberdayaan otonomi daerah, serta upaya untuk mengatasi kemiskinan degradasi lingkungan Responsif terhadap perkembangan/perubahan tuntutan dunia kerja Perluasan wawasan pemangku kepentingan melalui program terpadu Promosi dan mengamankan unggulan lokal dan penting serta langka Menuju peningkatan mutu dan keunggulan Menjamin partisipasi dan akses masyarakat terhadap pembangunan Peningkatan efisiensi dalam pemanfaatan sumber daya

STRATEGI PENGELOLAAN KAWASAN TANGGUH PANGAN Perancangan program terpadu berbasis kompetensi dan kinerja Pengelolaan sumberdaya

STRATEGI PENGELOLAAN KAWASAN TANGGUH PANGAN Perancangan program terpadu berbasis kompetensi dan kinerja Pengelolaan sumberdaya manusia berbasis merit system Manajemen pendanaan pembangunan daerah dan nasional berbasis pada “keluaran” Manajemen aset berbasis “resource sharing” Optimalisasi struktur manajemen unt pencapaian visi pembangunan Akuntabilitas penyelenggaraan pemda kepada stakeholders Pembangunan nasional bukan hanya penjumlahan program pembangunan daerah namun harus dengan sinergisitas

Program Tangguh Pangan dan Transmigrasi dalam Pembangunan Nasional • Mewujudkan Kesejahteraan Masyarakat dan Pengentasan

Program Tangguh Pangan dan Transmigrasi dalam Pembangunan Nasional • Mewujudkan Kesejahteraan Masyarakat dan Pengentasan Kemiskinan – 7. 326 transmigran menjadi wirausaha baru di beberapa kawasan transmigrasi terutama di kawasan KTM dan terfasilitasi pembentukan Himpunan Wirausaha Transmigran (HW Trans) di 18 lokasi KTM pada tahun 2012 – terbentuk 80 lembaga ekonomi berbadan hukum yang memfasilitasi ketersediaan dan akses permodalan bagi masyarakat transmigran Penataan ruang skala mikro (landuse planning dan agraria) Orla & Orba • Mempercepat Pembangunan Wilayah – bahwa selama 63 tahun terakhir ini melalui transmigrasi telah terbangun 3. 082 permukiman transmigrasi (pra desa), 1183 desa, 382 kecamatan dan 104 kabupaten / kota serta 2 provinsi yaitu Kalimantan Utara dan Sulawesi Barat • Mendukung Kemandirian Pangan – mengembangkan sumberdaya lahan bagi usaha – usaha produktif hingga mencapai lebih dari 4 juta Ha – Dari produksi beras nasional sekitar 68 juta Ton Gabah Kering Giling (GKG) sekitar 11% atau 8, 4 juta Ton dihasilkan dari areal persawahan di kawasan Transmigrasi – Tersedia 3. 360. 000 ha lahan yang berpotensi untuk pengemb. Pangan – 361 kimtrans telah mampu menjadi sentra produksi pangan – 50 kawasan telah menjadi sentra produksi CPO Perwujudan Paradigma Tata Ruang Pasca Reformasi Landasan : Wawasan Nusantara dan Ketahanan Nasional Keharmonisan Ekologis & Regional Planning

Arah Pengembangan Kawasan Tangguh Pangan Ke Depan Mempercepat kesejahteraan Bangsa Indonesia. Menjaga persatuan dan

Arah Pengembangan Kawasan Tangguh Pangan Ke Depan Mempercepat kesejahteraan Bangsa Indonesia. Menjaga persatuan dan kesatuan Bangsa Indonesia (NKRI) Mempercepat pemerataan pembangunan wilayah dalam merespon pasar global Penguatan aktualisasi otonomi daerah

Prinsip Membalik arah arus migrasi utama Indonesia dengan menciptakan daya tarik di kawasan marginal

Prinsip Membalik arah arus migrasi utama Indonesia dengan menciptakan daya tarik di kawasan marginal (sebagai tujuan prioritas) Membangun pusat-pusat pelayanan di kawasan tangguh pangan Peningkatan taraf hidup dan kapasitas masyarakat Membangun dan mengembangkan infrastruktur kawasan tangguh pangan Menciptakan dan memperkuat mata rantai transaksi ekonomi intra dan antar wilayah Menciptakan kemampuan saling belajar untuk berkembang dan hidup bersama. Memfasilitasi koordinasi pembangunan antarpemangku kepentingan di kawasan tangguh pangan

Strategi: Membangkitkan kesadaran nasional tentang masih banyaknya disparitas wilayah di Indonesia Menggalang kebersamaan antara

Strategi: Membangkitkan kesadaran nasional tentang masih banyaknya disparitas wilayah di Indonesia Menggalang kebersamaan antara pemangku kepentingan untuk wilayah tangguh pangan Akselerasi keberlanjutan manfaat (quick yielding) pembangunan kawasan tangguh pangan di daerah. Mengembangkan inovasi agribisnis dan agri-industri dalam mengembangkan kawasan untuk menciptakan multiplier effect. Menjamin ketersediaan infrastruktur dasar kawasan tangguh pangan Memastikan produk kawasan tangguh pangan sebagai kebanggaan nasional

Kelembagaan Kawasan Tangguh Pangan yang kuat memiliki kecenderungan berbasis pada paradigma pengembangan wilayah (regional

Kelembagaan Kawasan Tangguh Pangan yang kuat memiliki kecenderungan berbasis pada paradigma pengembangan wilayah (regional development) Fungsi Lembaga kawasan Tangguh Pangan ke depan harus mampu melakukan koordinasi dan fasilitasi yang kuat antara sektor terkait di pemerintah pusat dan daerah, maupun hubungan antar keduanya

Hamemayu Hayuning Bawono Hamemayu Hayuning Wono (hutan dan tumbuhan) Hamemayu Hayuning Sato (hewan) Hamemayu

Hamemayu Hayuning Bawono Hamemayu Hayuning Wono (hutan dan tumbuhan) Hamemayu Hayuning Sato (hewan) Hamemayu Hayuning Tirto (air) Hamemayu Hayuning Bantolo (bumi) Hamemayu Hayuning Howo (atmosper) Hamemayu Hayuning Samodro (pesisir dan laut) Hamemayu Hayuning Manungso (manusia) Hamemayu Hayuning Budoyo (Kebudayaan) Hamemayu Hayuning Projo (negara) 18

DEVELOPMENT OF ‘TANGGUH PANGAN NASIONAL’ HAMEMAYU HAYUNING BAWANA Ef. SD: ABCG: Multi-disiplin Multi-sectoral Integrated

DEVELOPMENT OF ‘TANGGUH PANGAN NASIONAL’ HAMEMAYU HAYUNING BAWANA Ef. SD: ABCG: Multi-disiplin Multi-sectoral Integrated & Comprehensive Agricultural & nonagricultural sectors GENETIC & SITE ENGINEERING GAMA FOOD CYCLES OF ORGANIC, WATER, ENERGY 9 R (reuse, reduce, recycle, refill, replace, repair, replant, rebuild, reward) 9 A (AGRO-PRODUCTION, AGRI-BUSINESS, AGRO-TECHNOLOGY, AGRO-INDUSTRY, AGRO-INFRASTUCTURE, AGRO 5 A (AGRO-PRODUCTION, AGRI-BUSINESS, AGRO-TECHNOLOGY, AGRO-INDUSTRY, AGRO-TOURISM) DISTRIBUTION, AGRO-SARPRAS, AGRO-CONSUMPTIOIN, AGRO-TOURISM) 9 W (WAREG, WARAS, WUSONO, WISMO, WASIS, WASKITO, WIBOWO, WALUYO, WICAKSONO) EDUCATION, RESEARCH, DEVELOPMENT, SERVICES, INCUBATION, BUSSINESS

 BUDIDAYA EMAS KEHIDUPAN Emas coklat • Papan kayu, Emas kuning • Butir-butir padi,

BUDIDAYA EMAS KEHIDUPAN Emas coklat • Papan kayu, Emas kuning • Butir-butir padi, jagung warna kuning sebagai sumber pangan karbohidrat manusia), Emas hitam • Pupuk organik, kompos dsb Emas biru • Energi biomas, biogas, bio-energi Emas hijau • Sayuran hijau, pakan, lingkungan, temperatur, kelembaban Emas putih • Susu, ikan, pangan Emas merah • Protein daging hewan ternak seperti sapi, babi, ayam, bebek dsb Emas bening • Air kehidupan Emas transparan • Oksigen Emas warna • Obat-obatan herbal Emas spirit • Wisata, religi

Karakteristik kunci PERTANIAN TERPADU IBFS KP 4 UGM LOW INPUT/INTEG RATED (pertanian input rendah/

Karakteristik kunci PERTANIAN TERPADU IBFS KP 4 UGM LOW INPUT/INTEG RATED (pertanian input rendah/ terpadu) ORGANIC FARMING (pertanian organik) BIO-DYNAMIC (pertanian biodinamik) AGROFOREST INTEGRATED BIORY CYCLE (agroforestri) (Pertanian siklus-bio terpadu) integrasi proses alami yg menguntung kan Integrasi tanah, lingkungan dan kesehatan manusia Pengelolaan Integrasi tnm organisme yg kayu dan optimumkan herbal kualitas tanah & tanaman, hewan dan kesehatan manusia Menambah nilai lingkungan Pupuk alami. Nilai lingkungan Nilai ekonomi Rotasi tanaman, diversivikasi diversifikasi spatial ideal Integrasi pertanian & non pertanian Nilai lingkungan, lingkungan estetika, ekonomi Spatial diversitas tipe crop Rotasi & divesitas tnm

LOW INPUT/INTEGR ATED (pertanian input rendah/ terpadu) ORGANIC FARMING (pertanian organik) BIO-DYNAMIC (pertanian biodinamik)

LOW INPUT/INTEGR ATED (pertanian input rendah/ terpadu) ORGANIC FARMING (pertanian organik) BIO-DYNAMIC (pertanian biodinamik) Penggunaan pupuk kimia Larangan perlakuan tanaman dan pupuk Penggunaan pestisida Pengelolaan hewan traditional Prinsip umum Prinsip unit pengelompokan n AGROFORE STRY (agroforestri) INTEGRATED BIO-CYCLE (Pertanian siklusbio terpadu) Pemupukan pada tanaman pertanian, pemanfaatan siklus pada tanaman kehutanan Pengelolaan siklus organik scr tertutup & terpadu dlm satu wil terpadu, berupa tanaman (ICM), hama (IPM), lengas (IMM), hara (INM), ternak (IVM) terpadu Pengelolaan bioalam terpadu Prinsip umum Lanscape ecological management, konsep agropolitan

Pemberdayaan 6 M dalam KAWAN TANGGUH PANGAN Money Materials Man Petani Kompetensi publikasi Keanggotaan

Pemberdayaan 6 M dalam KAWAN TANGGUH PANGAN Money Materials Man Petani Kompetensi publikasi Keanggotaan Pemenangan Hibah Bibit unggul Pupuk terpadu Demplot Irigasi Dana Abadi Produktivitas lahan. Penghargaan Dana masyarakat Tenaga profesional Alokasi program Pengendalian hama Dana pemerintah penyakit terpadu ABCG Pemanfaatan hasil Riset aplikatif Kesejahteraan PERTANIAN TERPADU Program terpadu Pelatihan Bimtek Kepemimpinan Pendidikan Policy strategy Kunjungan Jaminan Mutu Pengab masy Sistem Pengelolaan Praktek Kelembagaan Kerjasama Administrasi Management Methods Perpust lapangan KAWASAN TANGGUH PANGAN Laboratorium lapangan Demplot lapangan Mesin Pertanian Sarana&prasarana Wifi Machine

PARADIGMA BARU KAWASAN TANGGUH PANGAN Berbasis kawasan bukan administrasi desa Program berbasis kinerja Menjadi

PARADIGMA BARU KAWASAN TANGGUH PANGAN Berbasis kawasan bukan administrasi desa Program berbasis kinerja Menjadi kawasan tangguh pangan Pemberdayaan 6 M (man, money, material, method, machine, management), SERBA TEPAT (tepat orang, tepat waktu, tepat cara, tepat tempat, tepat sasaran, tepat bentuk, tepat tujuan) Jaringan ABCG (Academic, Business, Community, Government) KISS ME (Koordinatif, integratif, sinergis, sinkron, monitoring, evaluasi) KERJA optimal (kerja keras, kerja cerdas, kerja sama, kerja benar, kerja iklas) 4 K (komunikatif, koordinatif, konsolidatif dan konstruktif) yang KNPI (kreatif, normatif, produktif dan inovatif) Berbudaya 3 K (Kebersihan, Keamanan, Ketertiban)

Program PERTANIAN TERPADU Ø Keterpaduan program, instansi, sumber dana, lokasi, waktu dsb Ø Dengan

Program PERTANIAN TERPADU Ø Keterpaduan program, instansi, sumber dana, lokasi, waktu dsb Ø Dengan paradigma pemberdayaan dan mengikuti prinsip- prinsip: - win-win solution - flexibility - co-creation - sustainability - co-financing Ø Berbasis riset/studi melalui pendekatan multidisipliner. Ø Hasil dan dampak dari tema program harus terukur untuk menjamin terjadinya sustainable improvement. Ø Program harus dilaksanakan melalui kolaborasi/kerjasama antara Pemerintah pusat, Pemda, industri, asosiasi profesi, swasta, masyarakat dll. 25

Pergeseran Paradigma Program Berubah dari Program sektoral Menjadi terpadu Tujuan: 1. Meningkatkan empati dan

Pergeseran Paradigma Program Berubah dari Program sektoral Menjadi terpadu Tujuan: 1. Meningkatkan empati dan kepedulian seluruh pihak 2. Menjamin keterpaduan dan keberlangsungan program FROM. . TO. . • • • Bottom up • Work with community • Based on theme or research • Empowerment paradigm Top down Work for community No theme Development paradigm 26

FAKTOR KEBERHASILAN kesiapan dan penyempurnaan berjenjang secara vertical dan horizontal, mempertimbangkan local wisdom Memberdayakan

FAKTOR KEBERHASILAN kesiapan dan penyempurnaan berjenjang secara vertical dan horizontal, mempertimbangkan local wisdom Memberdayakan potensi unggulan (sumber daya alam, hayati, masyarakat kelompok) lokal Perlu kesiapan konsep besar, perbaikan mind set orientasi program, bukan berorientasi proyek, penyamaan persepsi, pemberdayaan seluruh stake holder, sesuai kebutuhan, asas bermanfaat, dari hulu hingga hilir,

FAKTOR KEGAGALAN kerangka pikir dan pola kerja yang kurang mendukung program berbasis kinerja, harus

FAKTOR KEGAGALAN kerangka pikir dan pola kerja yang kurang mendukung program berbasis kinerja, harus segera direvolusi total. Top down KBK (koyo biyen kae) Zona kenyamanan sehingga tidak mau berubah berorientasi proyek, SPJ, adminsitrasi keuangan mementingkan kepentingan sendiri keuntungan sesaat, individu, kelompok, kurangnya pengawasan Tanpa indikator kinerja input, proses, output, outcome Seremoni dan sesaat, bukan jangka panjang Saling curiga Terbentuk kubu-kubu, mazab, kelompok Tidak sinergis, saling mencela

KESIMPULAN Perlu revolusi total untuk mewujudkan tangguh pangan nasional yang bermartabat dan berkelanjutan, melalui

KESIMPULAN Perlu revolusi total untuk mewujudkan tangguh pangan nasional yang bermartabat dan berkelanjutan, melalui program pertanian terpadu dengan berbasis kinerja, dengan indikator perbaikan input, proses, output dan outcomes, yang terpadu, menyeluruh, tidak egosentris, dapat dirasakan secara nyata berupa kesejahteraan bersama, bermartabat dan berkelanjutan pada aspek ekonomi, lingkungan dan sosbud. Diperlukan strong strategic, strong leadership, strong regulation, strong implementation, strong commitment, strong participation Memfasilitasi masyarakat agar mampu membantu dirinya sendiri secara

Peluang percepatan pembangunan kawasan tangguh pangan nasional sangat potensial untuk dicapai melalui program pertanian

Peluang percepatan pembangunan kawasan tangguh pangan nasional sangat potensial untuk dicapai melalui program pertanian terpadu dan menyeluruh dengan ekstensifikasi pertanian, intensifikasi pertanian, diversifikasi pangan, revitalisasi industri pasca panen & pengolahan pangan, revitalisasi & restrukturisasi kelembagaan pangan, dan kebijakan makro. Lingkup percepatan pembangunan kawasan tangguh pangan nasional terdiri atas: infrastruktur, kelembagaan, sistem pengawasan, sistem manajemen, data dan indikator keberhasilan program. Adanya impor, harus mampu menjadi trigger pasar yang telah terbentuk di negeri sendiri untuk diproduksi sendiri bahkan eksport, sehingga tidak tergantung lagi kepada dunia luar yang sebenarnya mempunyai sumber daya alam yang lebih rendah.

Perlu kerja keras, kerja cerdas, kerja iklas, kerjasama, membangun dalam jaringan ABCG yang harmonis

Perlu kerja keras, kerja cerdas, kerja iklas, kerjasama, membangun dalam jaringan ABCG yang harmonis dan sinergis, dengan kekuatan, kecepatan, dan komitmen penuh untuk kepentingan dan kesejateraan bersama. Program pertanian terpadu untuk menciptakan tangguh pangan nasional yang mempunyai kedaulatan pangan dan energi bahan organik terbarukan dan berkelanjutan sangat penting untuk segera diimplementasikan, untuk menjaga dan menciptakan lingkungan dan kehidupan yang bermartabat dan berkelanjutan, namun diperlukan penyempurnaan radikal sehingga formulasinya harus lebih cerdas, luas, mendalam, futuristik, mempunyai roh Education for Sustainable Development (Ef. SD), terstruktur, konsisten, kompak, menyeluruh, harmonis, utuh dan bercirikan outcomes based program.

Buku Terbitan KP 4 UGM

Buku Terbitan KP 4 UGM

ANALISIS HARIAN KR JOGJA

ANALISIS HARIAN KR JOGJA

ma acih MAN JADDA WA JADA (Siapa bersungguh maka dia akan berhasil) MAN SHABARA

ma acih MAN JADDA WA JADA (Siapa bersungguh maka dia akan berhasil) MAN SHABARA ZHAFIRA (siapa yg bersabar maka ia akan beruntung) MAN SAARA 'ALADDHARBI WASHALA (mereka yg berjalan pd jalannya akan sampai pd tujuan)