PENCEGAHAN KECELAKAAN Oleh BAMBANG KURNIA NAMA BAMBANG KURNIA
PENCEGAHAN KECELAKAAN Oleh: BAMBANG KURNIA
NAMA : BAMBANG KURNIA ALAMAT : JL. DANAU MANINJAU NO. 1, OLD CAMP – SOROWAKO PENDIDIKAN : D 3 TEKNIK KIMIA - PNUP Job History : LPK Bina Safety Center – Balikpapan – (2003) PT Adhi Karya Tbk (2004 -2006, 2007) Lokasi/Project : • Tangguh LNG – Teluk Bintuni, Papua • Total E&P – Balikpapan, Kal-Tim PT Leighton Contractors Indonesia (2007 -2008) Lokasi/Project : • PT Freeport MI – Tembagapura, Papua • Maruwai Coal Project – BHP Haju site PT Batutua Tembaga Raya (2009 – 2011) Pulau Wetar – Maluku Barat Daya PT Bimatekno Karyatama Konsultan / Beca (2011 – Sekarang) Lokasi/Project : PT Vale Indonesia - Sorowako Safety Certification: • • Ahli K 3 Umum – 2010 Pengawas Operasional Pertama (POP - Pertambangan) - 2012
PENGERTIAN TENTANG SAFETY/KESELAMATAN 1. Suatu Suasana, Kondisi Dimana Tak Ada Orang Cedera, Meninggal, Kerusakan Barang Dan Delay Produksi 2. Upaya Untuk Menciptakan Lingkungan Kerja Yang Aman 3. Kendali Rugi
PENGERTIAN KECELAKAAN KERJA q Suatu proses kejadiaan yang tidak direncanakan (unplanned) q Datangnya tiba-tiba (suddenly) q Kejadian yang tidak diduga q Menghentikan proses yang sedang berlangsung LOSS q Akibatnya tidak diinginkan (undesired) : • Menciderai manusia • Merusak asset perusahaan • Mencemari lingkungan
PENGERTIAN KECELAKAAN KERJA Permenaker No. 3/98 : suatu kejadian (event) yg tdk dikehendaki dan tdk diduga semula yg dpt menimbulkan korban manusia dan atau harta benda. UU 3 th 1992 : Kecelakaan yg terjadi berhubung dengan hubungan kerja, termasuk penyakit yg timbul karena hubungan kerja, demikian pula kecelakaan yg terjadi dlm perjalanan berangkat dari rumah menuju tempat kerja, dan pulang ke rumah melalui jalan yang biasa atau wajar dilalui.
PENGERTIAN KECELAKAAN KERJA ¯ ILCI (International Loss Control Institute) KECELAKAAN adalah suatu kejadian yang tidak diinginkan atau tidak direncanakan yang dapat mengakibatkan kerugian baik terhadap manusianya, harta benda maupun produksi. Biasanya berkenaan kontak dengan sumber energi yang melebihi ambang batas badan atau struktur NYARIS CELAKA (NEAR MISS/INCIDENT) ialah Suatu kejadian yang tidak dikehendaki dalam keadaan yang sedikit berbeda dapat mengakibatkan cidera dan kerusakan harta benda.
PENGERTIAN KECELAKAAN KERJA National Safety Council ( NSC ) • Kecelakaan kerja adalah suatu peristiwa yang tidak diinginkan terjadi melalui suatu proses beruntun mengakibatkan luka, kematian, kerusakan property (atau terganggunya proses produksi)
BIAYA KECELAKAAN – FENOMENA GUNUNG ES BIAYA KARENA CIDERA DAN SAKIT • Pengobatan • Kompensasi $1 TITANIC BIAYA KERUSAKAN BARANG • Kerusakan Bangunan • Kerusakan Alat • Kerusakan Produk • Produksi Terhenti • Biaya Alat Emergensi • Sewa Peralatan $5 - $50 BIAYA LAIN-LAIN $1 - $3 • Waktu Investigasi • Biaya waktu yang hilang • Biaya rekrut karyawan • Biaya lembur • Ekstra waktu supervisor • Biaya training • Menurunkan citra perusahaan / kehilangan bisnis
STUDI RASIO KECELAKAAN 1931 1965 1 1 MAJOR INJURY DISABLING INJURY 1969 1 SERIOUS OR DISABLING ANSI Z. 16. 1 10 MINOR INJURIES 29 100 MINOR INJURY MINOR INJURIES PROPERTY DAMAGE ACCIDENT 300 500 600 NO INJURY ACCIDENT PROPERTY DAMAGE ACCIDENT H. W HEINRICH (The Foundation of a major injury) LUKEN’S STUDY 30 INCIDENT’S WITH NO VISIBLE INJURY OR DAMAGE FRANK E. BIRD Jr. ROBERT G. LOFTUS (The Bird accident ratio study) Ref. : 1. “INDUSTRIAL ACCIDENT PREVENTION” By H. W. HEINRICH 1931 2. “LOSS CONTROL MANAGEMENT” By FRANK E. BIRD Jr. and ROBERT G. LOFTUS
Teori kecelakaan • • TEORI DOMINO (Heinrich, 1931) SINGLE FACTOR TEORY MULTIPLE FACTOR THEORY (Grose, 1972) TEORI 4 MS` (MAN, MACHINE, MATERIALS, MEDIA) • ENERGY THEORY (Haddon, 1970) • TEORI De Reamer (1980) • Dan lain-lain
Teori kecelakaan
Teori kecelakaan
Teori kecelakaan
Teori kecelakaan
Teori kecelakaan
Teori kecelakaan - result ü SETIAP KECELAKAAN TIDAK TERJADI BEGITU SAJA, PASTI ADA PENYEBABNYA ü FAKTOR PENYEBAB UMUMNYA MAJEMUK (MULTI CAUSALITY), RESIKONYA BERAGAM (WIDE SPECTRUM) ü KECELAKAAN SUATU KEJADIAN TIDAK DIRENCANAKAN DAN TIDAK DIKEHENDAKI ü KECELAKAAN TERJADI KARENA KONDISI TIDAK AMAN ATAU TINDAKAN TIDAK AMAN ü KECELAKAAN MENIMBULKAN KERUGIAN FISIK, KERUSAKAN MATERIAL/ALAT ATAU GANGGUAN PADA PROSES PRODUKSI
Bentuk energi yang menyebabkan kecelakaan Ø Membentur / menabrak suatu benda; Ø Terbentur / tertabrak benda / alat yang bergerak; Ø Jatuh ke tingkat yang lebih rendah; Ø Jatuh pada tingkat yang sama (tergelincir, tersandung); Ø Terjepit ke dalam barang yang berputar; Ø Terjepit diantara dua benda; Ø Kontak dengan listrik, panas, dingin, radiasi, bahan beracun, dan sebagainya.
PENYEBAB LANGSUNG u TINDAKAN TIDAK AMAN (TTA / UNSAFE ACT) u KONDISI TIDAK AMAN (KTA / UNSAFE CONDITION)
Tindakan TIDAK AMAN (tta / UNSAFE ACT) ü Menjalankan peralatan yang bukan tugasnya; ü Gagal memberikan peringatan; ü Menjalankan mesin/peralatan/kendaraan melebihi kecepatan; ü Membuat alat pengaman tidak berfungsi; ü Menggunakan peralatan rusak; ü Tidak memakai APD; ü Pemuatan yang tidak memadai; ü Penempatan sesuatu yang tidak memadai; ü Posisi kerja yang tidak tepat; ü Melakukan perbaikan mesin saat masih berjalan; ü Bersenda gurau; ü Berada dalam pengaruh obat-obat atau alkohol.
KONDISI TIDAK AMAN (Kta / UNSAFE CONDITION) ± Pengaman yang tidak memadai; ± Alat pelindung diri tak memadai; ± Alat, peralatan atau bahan yang telah rusak; ± Gerak yang tidak leluasa; ± Sistem tanda bahaya tidak memadai; ± Tata graha yang jelek; ± Lingkungan kerja yang mengandung bahaya (uap/gas, bising, radiasi, suhu, ventilasi kurang baik, dan sebagainya)
KENAPA MELAKUKAN TTA 1. Tidak tahu karena tidak pernah diberitahu oleh pimpinannya tentang bahaya dan resiko ditempat kerjanya, sehingga tidak tanggap terhadap bahaya. 2. Tidak mau tahu karena tidak mempunyai perhatian terhadap K 3 sehingga berperilaku yang tidak standar atau lemahnya pengawasan. 3. Tidak mampu karena terganggu kesehatannya
PENYEBAB DASAR u FAKTOR MANUSIA u FAKTOR PEKERJAAN
FAKTOR MANUSIA ] Kurang pengetahuan; ] Kurang terampil; ] Motivasi kurang baik; ] Stress fisik dan atau mental
FAKTOR PEKERJAAN v Kepemimpinan dan atau kepengawasan kurang tepat; v Engineering kurang memadai; v Pembelian kurang memadai; v Maintenance kurang memadai; v Alat dan peralatan kurang memadai; v Standar kerja kurang tepat; v Aus dan retak akibat pemakaian; v Penyalahgunaan wewenang.
PENCEGAHAN KECELAKAAN
TIGA TAHAP PENGENDALIAN – (1) sebelum kontak (pre - contact) – (2) sewaktu kontak (contact) dan – (3) setelah kontak (post contact)
Sebelum kontak (pre-contact) • mengembangkan dan mengimplementasikan suatu program guna menjauhkan resiko, mencegah kejadian yang merugikan • merencanakan langkah-langkah untuk kerugian bila dan ketika terjadi kontak • mengembangkan suatu program yang optimal • menetapkan standar yang optimal • menjaga umpan balik tingkah laku yang efektif • mengelola sesuai dengan standar program mengurangi
Sewaktu kontak (contact) • Penggantian bentuk energi atau bahan yang tidak berbahaya • Pengurangan sejumlah tenaga • Penempatan barikade atau penghalang antara sumber tenaga dan orang atau harta benda • Mengubah permukaan yang kontak • Perkuatlah badan struktur
Pengendalian Setelah Kontak (Contact) • Pelaksanaan rencana tindakan emergensi • Pertolongan dan perawatan korban • Pengendalian kebakaran • Pemindahan peralatan, bahan dan fasilitas yang rusak • Segera keluarkan udara ditempat kerja yang tercemar • Pembersihan tumpahan • Segera rehabilitasi karyawan yang cedera agar kembali produktif
PENCEGAHAN KECELAKAAN
FILOSOFI PENCEGAHAN KECELAKAAN • Meniadakan sumber bahaya – metodanya teknis – teknologis • Meningkatkan kewaspadaan – melalui pembinaan dan pelatihan • Menegakkan peraturan disiplin – dasar penerapannya reward & punishment
HIRARKI PENGENDALIAN / HIERARCHY CONTROL • Engineering Control – Cara rakayasa teknik - Eliminasi • Administratif Control – Cara administrasi – Pembuatan prosedur kerja, Pembagian shift, dll. • Work Practice – Cara praktik kerja di lapangan – SOP/JSA/WMS • Personal Protective Equipment (PPE) – Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)
KESEIMBANGAN ANTARA RESIKO DAN PENGENDALIAN CONTROL RISK HAZARD - PROBABILITY OF OCCURRENCE - SEVERITY - ENGINEERING PROCEDURE COST EFFECTIVENESS TRAINING
PENERAPAN PENGENDALIAN 5 Supervisi, Training, Engineering PEMILIHAN UPAYA PENGENDALIAN Personil : Penyesuaian - Disiplin Persuasi - Motivasi Engineering : Teknik - Teknologis ANALISA Penyebab, Tipe kecelakaan, FR/ SR, Lokasi, Pekerjaan, Alat MONITORING Inspeksi, Investigasi, Survey, Statistik, Pengukuran ORGANISASI K 3 Struktural, Fungsional, Tenaga FILOSOFI DASAR 5 LANGKAH PENCEGAHAN KECELAKAAN 4 3 2 1 FILOSOFI DASAR 5 LANGKAH PENCEGAH AN KECELAKA AN
TINGKAT DAN NILAI STRESS KARENA KEJADIAN HIDUP RANGKING 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 KEJADIAN HIDUP Kematian suami/isteri Cerai Perpisahan suami/isteri Hukuman penjara Kematian anggota keluarga Sakit/luka Perkawinan Dipecat dari pekerjaan Rujuk suami isteri Pensiun Anggota keluarga sakit Hamil Kelainan seks Mendapat keluarga baru Perubahan dalam ekonomi Perubahan keuangan Kematian teman dekat Perubahan dalam pekerjaan Perubahan jumlah alasan dengan suami isteri Menggadaikan barang lebih $10, 000. Penyitaan karena hutang Perubahan tanggung-jawab pada pekerjaan NILAI STRESS 100 73 65 63 63 53 50 47 45 45 44 40 39 39 39 38 37 36 35 31 30 29
TINGKAT DAN NILAI STRESS KARENA KEJADIAN HIDUP RANGKING 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 KEJADIAN HIDUP Anak-anak meninggalkan rumah Mendapat masalah dengan saudara sepupu Prestasi perorangan yang ditangguhkan Isteri berhenti bekerja Mulai/selesai sekolah Perubahan pada kehidupan Perbaikan kebiasaan Mendapat masalah dengan atasan Perubahan jam kerja Perubahan tempat tinggal Perubahan sekolah Perubahan pada rekreasi Perubahan aktivitas gereja Perubahan aktivitas sosial Hutang/gadai barang kecil Perubahan kebiasaan tidur Perubahan tiba-tiba kebersamaannya dengan keluarga Perubahan kebiasaan makan Cuti Natal Pelanggaran terhadap peraturan kecil NILAI STRESS 29 29 28 26 26 25 24 23 20 20 20 19 19 18 17 16 15 15 13 12 11
- Slides: 39