PEDOMAN PENGELOLAAN BIDANG INVESTIGASI DEPUTI BIDANG INVESTIGASI Deputi
PEDOMAN PENGELOLAAN BIDANG INVESTIGASI DEPUTI BIDANG INVESTIGASI Deputi Bidang Investigasi
DEFINISI FRAUD “Fraud encompasses an array of irregularities and illegal acts characterized by intentional deception. It can be perpetrated for the benefit of or to the detriment of the organization and by persons outside as well as inside organization”. • Institute of Internal Auditors (IIA) “Fraud is a generic term, and embraces all the multifarious means which human ingenuity can devise, which are resorted to by one individual, to get an advantage over another by false representations. No definite and invariable rule can be laid down as a general proposition in defining fraud, as it includes surprise, trick, cunning and unfair ways by which another is cheated”. • Albrecht et al. (2012) Fraud mempunyai karakteristik perbuatan yang tersembunyi, ada upaya penipuan atau ketidakjujuran, keuntungan untuk pribadi dan merugikan pihak lain. Deputi Bidang Investigasi
PENYEBAB FRAUD Gone Theory (Bologna, 1993) G O N E The Fraud Triangle (Cressey, 1953) reed pportunity eed xposure Deputi Bidang Investigasi
Klasifikasi Fraud Deputi Bidang Investigasi
Fraud Tree Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Deputi Bidang Investigasi
Profil Pelaku Fraud Tidak Berbeda Menurut: • Demografi atau • Karakteristik psikologis Setiap Orang Profil seperti orang jujur Deputi Bidang Investigasi 6
DEPUTI BIDANG INVESTIGASI RED FLAGS FOR FRAUD (SINYAL PERINGATAN) RED FLAGS OLEH PEGAWAI/KARYAWAN RED FLAGS BAGI MANAJEMEN • perubahan gaya hidup pegawai: menggunakan mobil mewah, rumah mewah, pakaian mewah • adanya hutang yang besar dan masalah hutang • adanya perubahan perilaku: jadi peminum, penjudi • tingginya perputaran pegawai, khususnya yang terkait fraud/kecurangan • menolak mengambil cuti • tidak ada pembagian kerja untuk area rawan kecurangan • manajemen enggan memberi informasi kepada auditor • keputusan manajemen didominasi oleh individual atau sekelompok kecil orang • adanya kelemahan lingkungan pengendalian • mempunyai rekening dengan jumlah yang tidak wajar • adanya transaksi yang besar pada akhir tahun: misalnya adanya penurunan saldo kas yang drastis, adanya program kompensasi diluar proporsi yang sebenarnya • adanya kontrak jasa yang tidak ada produknya/hasilnya • banyaknya dokumen yang difotokopi dan hilang Deputi Bidang Investigasi
Strategi Memerangi Fraud Tiga Pilar Pendekatan Pencegahan & Penanggulangan Korupsi 1. Preventif, yaitu upaya mencegah, menangkal, dan mendeteksi fraud secara dini melalui serangkaian kegiatan 2. Investigatif, yaitu segera mendeteksi, mengungkap fakta kejadian, dan menindaklanjuti sesuai ketentuan 3. Edukatif, yaitu upaya meningkatkan kepedulian individu di dalam dan di luar organisasi untuk mendorong peran serta memerangi fraud Deputi Bidang Investigasi 8
Fraud Risk Management Deputi Bidang Investigasi
PENGANTAR • Risk management is defined as the ‘process of understanding and managing risks that the entity is inevitably subject to in attempting to achieve its corporate objectives’ (CIMA Official Terminology, 2005) Deputi Bidang Investigasi 10
Risk Management Cycle Possible members of the group: chief risk officer, a non executive director, finance director, internal auditor, heads of planning and sales, treasurer and operational staff. Analysing all fraud schemes and risks The techniques of analysis include: • workshops and interviews • brainstorming • questionnaires • process mapping • comparisons with other organisations • discussions with peers • • Deputi Bidang Investigasi risk retention risk avoidance risk reduction risk transfer
Fraud Risk Management Principles - COSO Deputi Bidang Investigasi
Fraud Risk Management Components - COSO • Fraud Risk Governance Fraud risk governance is an integral component of corporate governance and the internal control environment. • Fraud Risk Assessment A fraud risk assessment is a dynamic and iterative process for identifying and assessing fraud risks relevant to the organization • Fraud Control Activity A fraud control activity is an action established through policies and procedures that helps ensure that management’s directives to mitigate fraud risks are carried out • Fraud Investigation and Corrective Action the organization’s governing board ensures that the organization develops and implements a system for prompt, competent, and confidential review, investigation, and resolution of instances of non-compliance and allegations involving fraud and misconduct. • Fraud Risk Management Monitoring Activities Organizations use fraud risk management monitoring activities to ensure that each of the five principles of fraud risk management is present and functioning as designed and that the organization identifies needed changes in a timely manner Deputi Bidang Investigasi
This comprehensive approach recognizes and emphasizes the fundamental difference between internal control weaknesses resulting in errors and weaknesses resulting in fraud. This fundamental difference is intent. Deputi Bidang Investigasi
JENIS AUDIT Deputi Bidang Investigasi
PENGERTIAN AUDIT Audit Keuangan • Opini atas Laporan Keuangan • Audit adalah proses identifikasi masalah, analisis, dan evaluasi yang dilakukan secara independen, objektif, dan profesional berdasarkan standar audit, untuk menilai kebenaran, kecermatan, kredibilitas, efektivitas, efisiensi, dan keandalan informasi pelaksanaan tugas dan fungsi instansi pemerintah. Audit Kinerja • Efektifitas • Efisiensi • Ekonomis Deputi Bidang Investigasi Audit Tujuan Tertentu Audit Investigatif Audit PKKN
AUDIT INVESTIGATIF • Audit investigatif adalah proses mencari, menemukan, mengumpulkan, dan menganalisis serta mengevaluasi bukti-bukti secara sistematis oleh pihak yang kompeten dan independen untuk mengungkapkan fakta atau kejadian yang sebenarnya tentang indikasi tindak pidana korupsi dan/atau tujuan spesifik lainnya sesuai peraturan yang berlaku Deputi Bidang Investigasi 17
FILOSOFI AUDIT INVESTIGATIF AUDIT FAKTA VS INVESTIGATIF KRITERIA cukup Tujuan relevan CARA TEKNIK METODE PENDEKATAN kompeten Kualitas Layaknya seorang penyidik bukti STANDAR AUDIT STANDAR UMUM STANDAR PELAKSANAAN STANDAR PENGOMUNIKASIAN TANGGUNG JAWAB PROFESIONAL AUDITOR Tujuan Audit Deputi Bidang Investigasi
Investigative Audit Prosedur & teknik audit Proses sistematis independen mencari kompeten menemukan Keahlian Utama: 1. Akunting 2. Auditing Dukungan: 1. Psikologi, 2. kriminologi, 3. komunikasi, 4. hukum, 5. investigasi, dlsb mengumpulkan 1. 2. 3. 4. 5. 6. Wawancara Konfirmasi klarifikasi Vouching Pemeriksaan Fisik Observasi 7. Inspeksi, 8. Reperformance, 9. Tracing, 10. Footing, 11. Crossfooting, 12. dlsb… Dokumentasi menganalisis mengevaluasi Metode yang dapat diterima secara keahlian relevansi kompetensi kecukupan Fakta Fraud/ Tujuan Spesifik Lainnya Deputi Bidang Investigasi Worksheet AI/PKKN Simpulan ada/tidak penyimpangan/ tujuan spesifik lainnya
Aksioma audit investigasi Kecurangan bersifat tersembunyi. Tidak ada keyakinan absolut bahwa kecurangan benar-benar terjadi atau tidak terjadi Untuk membukti kecurangan tidak terjadi, harus berupaya membukti kecurangan telah terjadi Untuk membukti kecurangan telah terjadi, harus berupaya membukti kecurangan tidak terjadi Setiap proses audit investigatif atas kecurangan diasumsikan akan berakhir hingga tahap litigasi Deputi Bidang Investigasi 20
DEPUTI BIDANG INVESTIGASI Tahapan Informasi Penugasa n PRA PERENCANAAN • Penilaian risiko penugasan • Rencana penggunaan ahli • Alokasi sumber daya • Laporan bentuk Surat atau Bab • Reviu KKA atas penugasan risiko tinggi • Pihak-pihak terkait disajikan terpisah dari LHA PERENCANAAN PENGUMPULAN BUKTI PELAPORAN DAN PENGOMUNIKASI AN HASIL AUDIT • Circumstansial Evidence • Telaah informasi awal • Pemanfaatan Forensik komputer • Identifikasi pemenuhan kriteria • Penyusunan WAI • Penelitian Awal • Analisis & Evaluasi • Root Cause Analysis Deputi Bidang Investigasi • Laporan berkala ke DBI • Rekonsiliasi Tindak lanjut hasil pengawasan • Penegasan kembali TPB KERTAS KERJA • Chain of custody • Reviu berjenjang • Worksheet Audit Investigatif (WAI) MONITORING TINDAK LANJUT
• SASARAN & RUANG LINGKUP • Sasaran: • Sasaran audit investigatif adalah kegiatan-kegiatan yang di dalamnya diduga terjadi penyimpangan dari peraturan yang berlaku. • Ruang Lingkup: • Ruang lingkup audit investigatif adalah batasan tentang lokus, tempus, dan hal-hal lain yang relevan dengan kegiatan yang menjadi sasaran audit investigatif. Deputi Bidang Investigasi
Penilaian Kecukupan Informasi Kecukupan informasi untuk ditindaklanjuti dng audit jika materi telah memenuhi unsur 5 W + 2 H: Fakta Vs Kriteria; dan Dampak What Indikasi besaran kerugian negara How Much SIMPULAN Indikasi penyimpangan telah terjadi atau belum Who 5 W 2 H Kronologi fakta How pelaku lokus Where HIPOTESIS Dugaan penyimpangan yang terjadi yang perlu diuji dengan metodologi audit. motif Deputi Bidang Investigasi Why When tempus
Thank You for Your Time! Deputi Bidang Investigasi
- Slides: 24