MK PSIKOLOGI FAAL PHYSIOLOGICAL PSYCHOLOGY Ratna Dyah Suryaratri

  • Slides: 19
Download presentation
MK PSIKOLOGI FAAL PHYSIOLOGICAL PSYCHOLOGY Ratna Dyah Suryaratri

MK PSIKOLOGI FAAL PHYSIOLOGICAL PSYCHOLOGY Ratna Dyah Suryaratri

PENDAHULUAN • Psikologi Faal – Cabang disiplin ilmu psikologi – Ilmu yang mempelajari perilaku

PENDAHULUAN • Psikologi Faal – Cabang disiplin ilmu psikologi – Ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam kaitannya dengan fungsi dan kerja alat-alat dalam tubuh • Fokus pada alat-alat koordinasi – – Alat-alat indera Susunan saraf pusat Susunan saraf perifer Alat-alat endokrin

PENDEKATAN BIOPSIKOLOGI • Pendekatan biologis dalam memahami psikologi menjadi tumpuan Psikologi studi tentang perilaku

PENDEKATAN BIOPSIKOLOGI • Pendekatan biologis dalam memahami psikologi menjadi tumpuan Psikologi studi tentang perilaku (kegiatan kasat mata) maupun proses-proses internal yang mendasarinya (belajar; ingatan; motivasi) • Ilmu yang baru berkembang masih muda, namun berkembang cepat dan memiliki kaitan yang erat dengan disiplin ilmu lain, seperti:

Kaitan dengan ilmu lain: (disiplin ilmu yg integratif) Neurosains: • Neuroanatomi • Neurokimia •

Kaitan dengan ilmu lain: (disiplin ilmu yg integratif) Neurosains: • Neuroanatomi • Neurokimia • Neuroendokrinologi • Neurethology • Neuropatologi • Neurofarmakologi • Neurofisiologi

Pemikiran Dikotomi Pada Perilaku Manusia • Pemikiran dikotomi baik-buruk; benar-salah; menarik-tidak menarik, dst Daya

Pemikiran Dikotomi Pada Perilaku Manusia • Pemikiran dikotomi baik-buruk; benar-salah; menarik-tidak menarik, dst Daya pikat cara berpikir dikotomi kesederhanaannya

Bagaimana dengan perilaku manusia? ? – Bersifat psikologis? Atau fisiologis? – Hasil keturunan (diwarisi)?

Bagaimana dengan perilaku manusia? ? – Bersifat psikologis? Atau fisiologis? – Hasil keturunan (diwarisi)? Atau hasil belajar? – Nature? Nurture?

Psikologis? Fisiologis? • Berkembang, muncul sejak zaman Renaisans ilmu berkembang berdasarkan pemikiran dogma-dogma •

Psikologis? Fisiologis? • Berkembang, muncul sejak zaman Renaisans ilmu berkembang berdasarkan pemikiran dogma-dogma • Tidak melalui pembuktian yang nyata • Perilaku manusia hukum alam (fisiologis) • Rene Descartes (1596 - 1650): – Menjembatani kedua perbedaan tersebut – Melihat bahwa dunia terdiri atas dua elemen – (1) elemen fisik, bekerja menurut hukum alam – (2) pikiran manusia (jiwa, roh) CARTESIAN DUALISM Otak bersifat sangat fisik, tetapi pikiran psikologis

Hasil Genetik? Hasil Belajar? • Nature vs Nurture • Yang mana yang lebih besar

Hasil Genetik? Hasil Belajar? • Nature vs Nurture • Yang mana yang lebih besar perannya? – Lingkungan? – Faktor keturunan? – Ct: anak penjahat dibesarkan di lingkungan yang baik – Anak pengusaha lingkungan buruk bodoh

Pemikiran dikotomi • Masalah yang kompleks • Perilaku tidak hanya dipengaruhi oleh faktor fisiologis

Pemikiran dikotomi • Masalah yang kompleks • Perilaku tidak hanya dipengaruhi oleh faktor fisiologis • Tetapi juga faktor psikologis • Contoh: – Pasien asomatognosia (defisensi kesadaran bagian tubuh sebelah kirir kerusakan lobus parietal kanan) – Simpanse dan cermin

The Case of The Man Who Fell Out of Bed

The Case of The Man Who Fell Out of Bed

Simpanse dan Cermin (self-aware)

Simpanse dan Cermin (self-aware)

SKEMA CARA BERPIKIR BIOPSIKOLOGI (dalam memahami perilaku) 1. 2. 3. 4. Evolusi mempengaruhi faktor

SKEMA CARA BERPIKIR BIOPSIKOLOGI (dalam memahami perilaku) 1. 2. 3. 4. Evolusi mempengaruhi faktor genetik yang berpengaruh pada perilaku Setiap gen individu karakter sendiri Interaksi dengan lingkungan Kapasitas dan tendensi perilaku perasaan; pikiran; memori, dll 5. Perilaku aktivitas nerual dan persepsi situasi 6. Keberhasilan diturunkan pada generasi berikutnya

PERKEMBANGAN PERILAKU (Interaksi antara faktor genetik dan pengalaman) • Seleksi perkembangbiakan tikus ‘pintar’ dan

PERKEMBANGAN PERILAKU (Interaksi antara faktor genetik dan pengalaman) • Seleksi perkembangbiakan tikus ‘pintar’ dan tikus ‘bodoh’ (Tryon, 1934) • Tujuan penelitian: Perilaku tidak semata didominasi oleh faktor pengalaman, tapi juga karena adanya faktor keturunan – Tikus ‘bright maze’: sedikit membuat kesalahan dalam lorong maze – Tikus ‘dull maze’: banyak membuat kesalahan

 • Perkawinan: tikus pintar + tikus pintar tikus bodoh + tikus bodoh dst

• Perkawinan: tikus pintar + tikus pintar tikus bodoh + tikus bodoh dst 21 generasi • Pada keturunan ke-7, terlihat perbedaan: – Tikus paling bodoh pada kelompok ‘bright’ lebih sedikit membuat kesalahan daripada tikus paling pintar pada kelompok ‘dull’. • Untuk mengurangi bias penelitian: – Crossfostering (asuh-silang) – Hasil sda • Hasil: bukti nyata genetik mempengaruhi perkembangan perilaku

Critical Thinking? ? ? • Definisi ‘pintar’ dan ‘bodoh’ hanya dibatasi pada kemampuan menyusuri

Critical Thinking? ? ? • Definisi ‘pintar’ dan ‘bodoh’ hanya dibatasi pada kemampuan menyusuri maze • Faktor inteligensi lain? • Ketajaman mata? • Lebih mudah lapar? • Agresifitas?

Penelitian Cooper dan Zubek (1958) • Pengembangbiakan tikus ‘bright maze’ dan tikus ‘dull maze’.

Penelitian Cooper dan Zubek (1958) • Pengembangbiakan tikus ‘bright maze’ dan tikus ‘dull maze’. • Tujuan: Pengaruh lingkungan dalam perkembangan inteligensi • Percobaan: – Tikus ‘bright’ dan ‘dull’ diasuh dalam kandang yang sama – Kandang I: kandang biasa – Kandang II: modifikasi lorong-lorong, benda-benda yg menstimulasi daya tarik tikus • Hasil: kesalahan tikus ‘bright’ dan ‘dull’ tidak berbeda nyata • Makna: Pengalaman dapat mengurangi efek negatif dari faktor genetik yang tidak baik

Latihan menyeimbangkan otak kanan dan kiri

Latihan menyeimbangkan otak kanan dan kiri

The right brain tries to say the color The left brain tries to read

The right brain tries to say the color The left brain tries to read the color